Anda di halaman 1dari 7

SEMINAR PENDIDIKAN PROFESI GURU

02.05.1-4-a Jurnal Refleksi Mata Kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I di
Sekolah Menengah

Nama : Laida Ulyarosyida


NIM : 2200103912184004
Prodi : Fisika PPG Prajabatan

Nama Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I di Sekolah Menengah


Matakuliah

Review Topik 1 : Telaah perencanaan pembelajaran dan asesmen yang disusun guru
pengalama
Pada Topik ini saya mempelajari tentang Pembelajaran Paradigma Baru.
n belajar.
Pembelajaran paradigma baru merupakan pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik (student-centered teaching and learning). Pada pembelajaran
paradigma baru ini, guru memiliki kemerdekaan dalam merumuskan rencana
pembelajaran dan asesmen yang akan dilakukan untuk mengukur hasil belajar
peserta didik. Proses pembelajaran paradigma baru dilakukan melalui rangkaian
siklus yang dimulai dari pemetaan standar kompetensi, perencanaan proses, dan
perencanaan asesmen. Tiga komponen dalam rangkaian siklus tersebut
merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling mempengaruhi. Pada
pembelajaran paradigma baru, terdapat Profil Pelajar Pancasila yang merupakan
kompetensi dan karakter yang dipelajari dalam lintas disiplin ilmu. Jadi Profil
Pelajar Pancasila merupakan panduan dalam merencanakan pembelajaran dan
penilaian untuk semua mata pelajaran. Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam
dimensi yang menjadi acuan dalam perencanaan pembelajaran dan asesmen
yaitu

• Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia


• Berkebinekaan global
• Bergotong royong
• Mandiri
• Bernalar kritis
• Kreatif

Topik 2 : Merancang Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen

Pada Topik ini saya mempelajari langkah-langkah yang perlu dilakukan dan
diperhatikan dalam menyusun Modul Ajar. Diawali dengan menganalisis Capaian
Pembelajaran (CP) memuat sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang
disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi menyesuaikan tahap
perkembangan peserta didik. CP digunakan untuk menyusun Tujuan
Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran. Langkah selanjutnya adalah
merencanakan dan melaksanakan asesmen diagnostik bertujuan untuk
mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik. Hasilnya
digunakan pendidik sebagai rujukan dalam merencanakan pembelajaran sesuai
dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik/mengembangkan Modul Ajar,
pembelajaran yang dirancang menyesuaikan dengan tahap Capaian dan
Karakteristik Peserta Didik. Penyesuaian pembelajaran dapat dilakukan melalui
materi/konten, proses pembelajaran, produk hasil belajar dan lingungan belajar.
Langkah selanjutnya adalah merancang asesmen. Pada pembelajaran paradigma
baru, pendidik diharapkan lebih berfokus pada asesmen formatif dibandingkan
sumatif dan menggunakan hasil asesmen formatif untuk perbaikan proses
pembelajaran yang berkelanjutan.

Topik 3 : Telaah Kesesuaian Pembelajaran dengan Tingkat Capaian dan


Karakteristik Peserta Didik

Pada Topik ini saya belajar tentang konsep Kesesuaian Pembelajaran dengan
Tingkat Capaian dan Karakteristik Peserta Didik. Peserta didik mempunyai
karakteristik masing-masing atau berbeda satu sama lain. Perbedaan
karakteristik ini bisa saja terkait dengan profil belajar, minat, dan kesiapan
belajar. Ini berarti bahwa guru tidak semestinya memperlakukan peserta didik
dengan perlakuan yang sama sehingga potensi belajar peserta didik dapat
dioptimalkan. Selama proses pembelajaran, guru harus menggunakan beragam
cara untuk memahamkan informasi atau pengetahuan baru kepada semua peserta
didik dalam komunitas ruang kelasnya yang selalu beragam. Hal ini dapat
dilakukan melalui Pembelajaran Berdiferensiasi. Pembelajaran Berdiferensiasi
merupakan pembelajaran yang memperhatikan kebutuhan belajar peserta didik.
Diferensiasi dapat dilakukan dalam aspek materi/konten, Proses pembelajaran
dan produk hasil belajar. Ketika guru terus belajar tentang keberagaman
siswanya, maka pembelajaran yang profesional, efesien, dan efektif akan
terwujud.

Topik 4. Lingkungan kelas yang aman, nyaman, dan berpihak pada


ekosistem pembelajaran.

Pada Topik ini saya mempelajari lingkungan kelas yang perlu dipersiapkan untuk
pelaksanaan pembelajaran yang aman, nyaman, dan berpihak pada ekosistem
pembelajaran yaitu :
• Setiap orang dalam kelas akan menyambut dan merasa disambut dengan
baik. Kehadiran setiap orang akan dihargai, bukan hanya sikap guru yang
ramah terhadap seriap peserta didik tetapi juga sikap antar peserta didik,
ruang kelas dipenuhi kegiatan dimana peserta didik berperan didalamnya
• Peserta didik akan merasa aman, baik secara fisik maupun psikis, peserta
didik bertanya apabila ingin bertanya, mengatakan tidak tahu apabila
tidak tahu, tidak apa-apa jika jawaban yang diberikan tidak tepat
• Ada harapan bagi pertumbuhan. Guru berusaha mengetahui
perkembangan setiap peserta didik dan perkembangan kelasnya. Peserta
didik akan bertanggungjawab dengan perkembangannya
• Guru memberikan pembelajaran yang dirancang tidak terlalu mudah dan
tidak terlalu sulit dengan mengeluarkan peserta didik dari zona nyaman.
Ketika peserta didik merasakan tantangan maka disitulah peran guru
untuk mendampingi peserta didik melewati tantangan itu yang disebut
scafolding
• Ada keadilan dalam bentuk nyata. Adil berarti berusaha memastikan
semua peserta didik mendapatkan apa yang dibutuhkan untk menjadi
sukses
• Guru dan peserta didik berkolaborasi untuk pertumbuhan dan kesuksesan
Bersama. Setiap orang harus mengambil tanggungjawab. Guru dan
peserta didik bekerjasama untuk kesuksesan kelasnya dengan berusaha
mengerjakan pekerjaan dan masalah yg konstruktif
• Menciptakan lingkungan kelas yang positif, dengan menerapkan budaya
profil pelajar pancasila

Topik 5. Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen yang Efektif

Pada Topik ini saya belajar tentang bagaimana melaksanakan atau


mempraktekkan pembelajaran dan asesmen yang baik dan
efektif. Melaksanakan dua praktik mengajar yang berbeda. Satu praktik
mengajar pertama akan dilaksanakan secara peer teaching dalam bentuk
pembelajaran mikro (micro-teaching) yang harus dilaksanakan di kampus, ini
dilaksanakan perwakilan setiap kelompok 1 (satu) mahasiswa. Sedangkan satu
praktik mengajar yang lain harus dilaksanakan secara real teaching dan
dilaksanakan di sekolah PPL 1. Kedua praktik mengajar tersebut menjadi
pengalaman kami untuk meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan
pembelajaran dan asesmen yang Efektif. Selanjutnya belajar melakukan refleksi
terhadap pelaksanaan atau praktik pembelajaran yang telah dilakukan sebagai
bahan untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya.

Topik 6. Laporan praktik pembelajaran dan asesmen yang efektif

Pada topik ini saya mempelajari tentang membuat laporan praktik pembelajaran
dan asesmen, hal ini menjadi hal yang penting karena laporan ini akan mampu
memberikan gambaran tentang sejauh mana pengalaman saya dalam
melaksanakan praktik pembelajaran dan asesmen yang telah dilakukan. Hal
utama yang perlu dicantumkan dalam laporan adalah mendeskripsikan analisis
situasi dimana saya melaksanakan praktik pembelajaran dan asesmen serta
uraian rencana kegiatan sebelum melaksanakan praktik pembelajaran dan
asesmen. Selanjutnya, deskripsi data pelaksanaan, pembahasan hasil
pelaksanaan dan implikasi kegiatan praktik pembelajaran dan asesmen yang
telah dilakukan bagi pengembangan profesi guru. Menjelaskan tentang
bagaimana pembelajaran paradigma baru yang telah dilakukan di sekolah,
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dan asesmen paradigma baru,
serta bagaimana prinsip-prinsip pembelajaran paradigma baru telah
diimplementasikan di sekolah.

Topik 7. Refleksi terhadap praktik pembelajaran dan asesmen

Saya mempelajari tentang refleksi pembelajaran. Refleksi dapat dipahami


sebagai sebuah kegiatan untuk mengkaji kembali berbagai tindakan (misalnya
kegiatan pembelajaran dan asesmen) yang telah dilakukan agar dapat
diidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang ada sehingga dapat dilakukan
perbaikan terhadap berbagai kelemahan yang ditemukan untuk tindakan
selanjutnya sehingga topik ini penting untuk dipelajari. Jika proses refleksi dapat
dilakukan dengan baik oleh seorang guru untuk mengidentifikasi hal-hal yang
berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan proses pembelajaran dan asesmen
yang telah dilakukan, maka upaya peningkatan pengembangan profesionalisme
guru juga akan berjalan dengan baik.

Refleksi Semua topik penting karena saling berkaitan dan membawa manfaat dalam
pengalama menunjang kemampuan saya menjadi guru yang professional. Bagi saya bagian
n belajar yang paling berkesan adalah ketika menelaah kesesuaian pembelajaran dengan
yang tingkat capaian dan karakteristik peserta didik. Saya belajar bahwa peserta didik
dipilih mempunyai karakteristik masing-masing atau berbeda satu sama lain. Perbedaan
karakteristik ini bisa saja terkait dengan profil, minat, dan kesiapan belajar. Ini
berarti bahwa guru tidak semestinya memperlakukan peserta didik dengan
perlakuan yang sama sehingga potensi belajar peserta didik dapat dioptimalkan.
Selama proses pembelajaran, saya belajar bagaimana menjadi guru yang
menggunakan beragam cara untuk memahamkan informasi atau pengetahuan
baru kepada semua peserta didik dalam komunitas ruang kelas yang beragam.
Hal ini dapat dilakukan melalui Pembelajaran Berdiferensiasi. Pembelajaran
Berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang memperhatikan kebutuhan
belajar peserta didik. Diferensiasi dapat dilakukan dalam aspek materi/konten,
Proses pembelajaran dan produk hasil belajar. Ketika guru terus belajar tentang
keberagaman siswanya, maka pembelajaran yang profesional, efesien, dan efektif
akan terwujud.

Cara saya mempelajari materi ini yaitu diawali dengan mulai dari diri
mengidentifikasi pengetahuan awal bagaimana strategi mengidentifikasi
karakteristik peserta didik yang beragam dan strategi merencanakan pembelajaran
dengan tingkat capaian dan karakteristik peserta didik melalui tes diagnostik.
Eksplorasi konsep mempelajari konsep Kesesuaian Pembelajaran dengan
Tingkat Capaian dan Karakteristik Peserta Didik secara lebih mendalam melalui
materi yang disediakan di LMS, melihat video cara guru menyesuaikan ruang
lingkup pembelajaran dengan peserta didik yang berbeda karakteristik serta
penjelasan dari Ibu Dosen. Selanjutnya ruang kolaborasi yaitu Latihan secara
berkelompok menyusun rubrik penilaian/lembar observasi modul ajar.
Demonstrasi Kontekstual berupa presentasi/simulasi/bermain peran di depan
rekan. Elaborasi pemahaman yaitu memberikan pertanyaan mengenai materi
yang belum dipahami dan dibahas bersama. Koneksi antar materi yaitu
menghubungkan perkuliahan dengan mata kuliah lain dan Aksi Nyata
melakukan refleksi Kembali terhadap capaian pembelajaran disini saya berlatih
mengidentifikasi kesesuaian modul ajar guru pamong saat PPL dengan rubrik
modul ajar yang disusun saat mengerjakan tugas ruang kolaborasi.

Strategi yang diimplementasikan penting bagi saya karena melatih saya


bagaimana membuat modul ajar yang dapat memenuhi tingkat capaian dan
karakteristik peserta didik. Pada pembelajaran ini setelah mengidentifikasi modul
ajar guru pamong, tidak ada sesi membahas kekurangan/hal-hal yang perlu
diperbaiki dari modul ajar dikarenakan jadwal pelaksanaan PPL di akhir semester
sehingga tidak ada lagi pertemuan untuk perkuliahan di universitas.

Analisis Artefak pembelajaran 1


artefak
pembelajar
an

Gambar 1. Lembar Observasi Modul Ajar


Gambar 1. Merupakan hasil belajar dari tugas ruang kolaborasi yaitu rubrik
penilaian modul ajar yang digunakan oleh guru pamong. Rubrik ini menilaian
kelengkapan komponen modul ajar dan kesesuaiannya dengan tingkat capaian
dan karakteristik peserta didik.

https://drive.google.com/file/d/1B-
bPgRJ0RaJKXVxFvdZM3AUYlpHEaP7M/view?usp=sharing

Artefak pembelajaran 2

Berisi Modul ajar yang disusun oleh guru pamong

https://drive.google.com/file/d/1Qmc3Sa2-
VVPn2XVSKXUFHQoariqwBj68/view?usp=sharing

Artefak pembelajaran 3

Berisi pembahasan hasil mengidentifikasi modul ajar guru pamong

https://drive.google.com/file/d/1xhR5uS994mclsMvN2X614Gv9Fe11CYa2/vie
w?usp=sharing

Artefak Pembelajaran 4

Berisi koneksi antar materi tentang konsep pembelajaran berdiferensiasi dengan


pembelajaran yang sesuai dengan tingkat capaian dan karakteristik peserta didik.
Koneksi antar materi ini bisa berupa infografis.

https://drive.google.com/file/d/1RUJ_ap-
GMsxnYRCa8FDDCYggWUb4vZnN/view?usp=sharing

Pembelajar Saya belajar bahwa peserta didik mempunyai karakteristik masing-masing atau
an berbeda satu sama lain. Perbedaan karakteristik ini bisa saja terkait dengan
bermakna profil, minat, dan kesiapan belajar. Hal ini membuat saya menyadari bahwa
(good ketika saya menjadi guru tidak semestinya memperlakukan peserta didik
practices) dengan perlakuan yang sama misalnya yang awalnya dalam pemberian tugas
saya buat dengan tingkat kesulitan yang sedang saja, tidak ada yang rendah
atau tinggi, pembelajaran yang diterapkan hanya satu aktivitas saja misalkan
ceramah. Setelah belajar materi ini saya harus menerapkan pembelajaran yang
menyesuaikan dengan kondisi peserta didik. Misalnya konten materi yang
disampaikan menggunakan media yang menarik atau membawa alat untuk
demonstrasi, kegiatan belajar peserta didik bervariasi misalnya tanya jawab,
presentasi, diskusi kelompok, melalui game dll dengan harapan potensi belajar
peserta didik dapat dioptimalkan. Hal ini dapat dilakukan melalui
Pembelajaran Berdiferensiasi. Pembelajaran Berdiferensiasi merupakan
pembelajaran yang memperhatikan kebutuhan belajar peserta didik.
Diferensiasi dapat dilakukan dalam aspek materi/konten, Proses pembelajaran
dan produk hasil belajar. Ketika guru terus belajar tentang keberagaman
siswanya, maka pembelajaran yang profesional, efesien, dan efektif akan
terwujud.

Anda mungkin juga menyukai