Anda di halaman 1dari 7

JURNAL REFLEKSI

PROYEK KEPEMIMPINAN II
SEMINAR PENDIDIKAN PROFESI GURU

Oleh
SESRIA OSSY
22304150
PENDIDIKAN FISIKA

Dosen Pengampu
Dr. Asrizal, M.Si

Penguji
Dr. Akmam, M.Si
Yulianda, S.Si

PROGRAM PROFESI GURU PRA JABATAN


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
TAHUN 2023
Nama Matakuliah Proyek Kepemimpinan II
Review pengalaman Mata kuliah proyek kepemimpinan ini menyediakan kesempatan
belajar. kepada mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan
kepemimpinannya melalui kegiatan service learning berbasis
sekolah atau komunitas dalam bentuk projek. Projek kepemimpinan
II ini juga lanjutan dari rencana yang disiapkan pada projek
kepemimpinan I
Topik-topik yang dibahas pada matakuliah Proyek Kepemimpinan
II yaitu:
Topik 1 Revisi dan Konfirmasi Rencana
Fokus utama fase ini mendorong kelompok mahasiswa untuk
mentransformasikan rencana yang telah dibuat dalam Proyek
Kepemimpinan I menjadi rencana milik bersama dengan
sekolah/komunitas sasaran. Kelompok mahasiswa juga telah
memaparkan kemudian mendiskusikan tujuan dan langkah
prakarsa perubahan agar dapat menggalang kontribusi bersama
demi meningkatkan manfaat atau pencapaian projek sekaligus
mengelola resikonya sehingga menghasilkan rencana bersama yang
dapat mendatangkan sebesar mungkin manfaat bagi peningkatan
kualitas belajar anak disekolah/komunitas sasaran.

Topik 2. Prosedur Pelaksanaan Projek Kepemimpinan II


Pada topik ini calon guru bersama kelompoknya melakukan
Persiapan yaitu :
1. Rencana Proyek Kepemimpinan II (Proyek edukasi dalam
wujud kegiatan pelatihan tentang cara pembuatan Sabun
Cair Cuci Piring serta pengemasan dan pemasaran produk
sabun cair yang bernilai jual Sasaran proyek ini adalah anak-
anak panti asuhan bakti di Lubuk Alung)
2. Peta peran/tanggung jawab Proyek Kepemimpinan II
(Rencana Proyek Kepemimpinan II yang telah dipetakan
peran serta tanggung jawab dari kelompok dan para
pemangku kepentingan di sekolah/komunitas sasaran).
Adapun tahapan tahapan rencana kegiatannya secara garis besar
yaitu :
1. Mengidentifikasi sasaran proyek
2. Menganalisis kebutuhan sasaran proyek dengan kegiatan
proyek
3. Pengurusan izin (Surat perizinan, Konfirmasi dan teknis
perizinan ke admin PPG)
4. Membangun Kemitraan (Pembangunan jalur komunikasi
online melalui WhatsApp, Membangunan jalur komunikasi
offline atau tatap muka langsung oleh perwakilan
mahasiswa)
5. Persiapan sumber daya (Pembagian peran dan jobdesk
panitia dan pengisi acara, Dana kegiatan, Susunan acara
(rundown), Materi ajar pelatihan, Alat dan bahan/kit
pembuatan sabun cair cuci piring, Logo produk sabun cair,
Spanduk acara, Konsumsi peserta pelatihan dan mahasiswa,
Perencanaan moda transportasi)
6. Eksekusi Rencana PK-II, dan dokumentasi
proses/hasil/dampak PK-II terhadap peningkatan wawasan,
keterampilan dan mengembangkan kreativitas dalam
menghasilkan produk sabun cair cuci piring
7. Pendampingan (Penguasaan konsep materi dan keterampilan
mahasiswa dalam membuat sabun cair, Keterampilan
mahasiswa dalam membimbing peserta pelatihan
8. Refleksi Kegiatan yang telah dilakukan
Dari Proyek kepemimpinan ini diharapkan dapat memberi dampak
yang besar bagi anak panti untuk meningkatkan wawasan,
keterampilan dan mengembangkan kreativitas dalam menghasilkan
produk sabun cair cuci piring.
Topik 3. Berbagi Praktik baik dalam gelar proyek
kepemimpinan
Fase 3 ini kelompok akan mengkomunikasikan proses dan hasil dari
proyek melalui laporan proyek dan kegiatan gelar proyek
kepemimpinan yang diadakan di gedung Pasca Sarjana UNP pada
hari kamis tanggal 15 Juni 2023 dan dibagi 2 sesi yaitu sesi pagi
pukul 08.00-11.00, sesi siang 13.00-16.00. kami kelompok 1
Fisika/IPA mendapat jadwal sesi pagi dengan penguji guru
penggerak sekaligus kepala SMPN 11 Padang.
Refleksi pengalaman Pengalaman belajar di setiap topik pada matakuliah Proyek
belajar yang dipilih kepemimpinan adalah bagaimana cara kita belajar untuk
memberikan dampak bagi orang lain selain dari peserta didik di
sekolah, tepatnya di masyarakat. Guru tidak hanya berada di
sekolah namun juga bisa memberikan contoh dan manfaat bagi
masyrakat di sekitarnya.
Topik 2 : Prosedur Pelaksanaan Projek Kepemimpinan II
1. Mengapa topik tersebut penting dipelajari?
Topik ini sangat bermakna untuk dipelajari, karena pada fase
ini mahasiswa bersama kelompok melaksanakan proyek
kepemimpinan. Pembelajaran secara langsung terjun ke lapangan
(sekolah/komunitas sasaran), memberikan banyak pengalaman
kepada mahasiswa calon guru untuk dapat melatih keterampilan
menyusun rencana kegiatan dan menyiapkan segala yang
dibutuhkan demi kelancaran kegiatan projek, melatih jiwa
kepemimpinan dalam diri dimulai dari diri sendiri, menjadi
pemimpin bagi diri sendiri kemudian menjadi pemimpin untuk
orang lain, meningkatkan keterampilan sosial, keterampilan untuk
saling bekerja sama agar dapat mencapai suatu tujuan bersama,
kemampuan dalam mengelola emosi, untuk menjalankan tugas
dengan penuh tanggung jawab, disiplin, amanah, dan kemampuan
dalam mengatur waktu dengan baik. saya belajar bagaimana peran
dan tanggung jawab saya terhadap kegiatan yang saya lakukan
bersama kelompok saya.
2. Bagaimana saya mempelajari topik-topik pada mata kuliah
tersebut
Saya mempelajari alur ini secara synchronus melalui
perkuliahan secara jarak jauh didalam kelas daring dan asynchronus
melalui pengerjaaan tugas pada LMS (Learning Management
System) dengan alur MERDEKA sebagaimana pada mata kuliah
lainnya. Selain itu saya belajar dengan aktif dan hadir dalam kelas
untuk berlatih membuat proyek dengan teman kelompok dan
didiskusikan bersama dengan kelompok.
3. Apakah strategi yang diimplementasikan dalam
mempelajari topik-topik tersebut penting bagi saya?
Mengapa?
Ya, belajar dengan strategi yang dimplementasikan pada fase ini
sangan penting dan bermakna. Adapun alasannya yaitu:
1. Belajar secara synchronous memudahkan saya untuk
melakukan diskusi/sharing terkait perkembangan PK II
dengan dosen pembimbing dan rekan sekelompok. Melalui
kegiatan ini saya bersama kelompok proyek banayk
menerima ide, saran dan masukan yang positif untuk
menyempurnakan rancangan PK II
2. Belajar secara langsung terjun kelapangan melaksanakan
proyek kepemimpinan di sekolah/komunitas sasaran
menambah pengetahuan dan pengalaman bermakna bagi
saya terutama dalam bekerja sama, mengambil keputusan,
mengelola emosi, tanggung jawab, disiplin, amanah, dan
mengatur waktu dengan baik.
3. Belajar secara asynchronous membantu saya membangun
pengetahuan secara mandiri melalui pengerjaan tugas
mandiri maupun kelompok.
Analisis artefak Artefak Pembelajaran proyek kepemimpinan II terlampir di sistem
pembelajaran belajar online (LMS) sebagai berikut:
1. 02.04.1-T2-3.1 Unggah Laporan Kemajuan Kelompok Fase
2
https://drive.google.com/file/d/
16l3YrsY6n8lsov8q0X_oJIc9MM-eVWE5/view?
usp=sharing
2. 02.04.1-T2-4 Unggah Fase 2. Atur dan mulai eksekusi
rencana - Peta peran/tanggung jawab PK-IIAssignment
https://drive.google.com/file/d/
1eqW9BYmb0M30kD7xd_3rFsAOR80rNsBU/view?
usp=sharing
3. 02.04.1-T2-7 Unggah Fase 2. Atur dan mulai eksekusi
rencana - Laporan proses dan pencapaian PK-II
https://drive.google.com/file/d/19UXmTsOT0Tn-
qJyhP3T5K1Ndc_szYESq/view?usp=sharing
4. Materi Workshop pelatiahan pembuatan sabun cuci piring
https://drive.google.com/file/d/1bcWq65joT1-
Az_sSGd4NKNzAKnFxJTgp/view?usp=sharing
5. Laporan utuh pelaksanaan proyek kepemimpinan
https://drive.google.com/file/d/
17EkZ1SEGKOEHwix1AyY88a5wWM6SMpAg/view?
usp=sharing
Pembelajaran Makna yang saya peroleh dari aktivitas refleksi diri terhadap
bermakna (good pengalaman belajar dari berbagai mata kuliah yang telah saya
practices) refleksikan, terdapat satu mata kuliah yang paling bermakna bagi
saya yaitu Proyek Kepemimpinan II. Pada mata kuliah ini
pembelajaran bermakna (good practices) dari kegiatan proyek
kepemimpinan di panti asuhan antara lain:
1. Leadership
Kepemimpinan yang baik dan efektif dari koordinator
pelaksana dapat memberikan arahan yang jelas dan
memastikan bahwa semua anggota tim terlibat dalam proyek
dengan baik. Hal ini akan membantu menghindari munculnya
masalah dalam pelaksanaan proyek.
2. Tim yang solid
Memiliki tim yang solid dan terkoordinasi dengan baik
sangat penting untuk keberhasilan proyek. Masing-masing
anggota tim harus memiliki peran yang jelas dan tugas yang
diberikan harus sesuai dengan kemampuan dan keahlian
masing- masing.
3. Sumber daya
Sumber daya yang memadai, termasuk dana, tenaga dan
bahan-bahan sangat penting untuk melaksanakan proyek
dengan baik. Jika sumber daya yang diperlukan tersedia
dengan baik, maka proyek dapat berjalan dengan lancar.
4. Perencanaan yang matang
Perencanaan yang matang sangat penting untuk
memastikan bahwa proyek berjalan sesuai dengan rencana
dan tidak mengalami hambatan. Perencanaan harus
mencakup tujuan proyek, jadwal pelaksanaan, anggaran, dan
risiko yang mungkin terjadi.
5. Komunikasi
Komunikasi yang lancar antara anggota tim, pihak panti
asuhan, dan stakeholder lainnya dapat membantu
memastikan bahwa semua orang memahami tujuan proyek,
tugas yang diberikan, dan jadwal pelaksanaan.
6. Monitoring dan evaluasi
Monitoring dan evaluasi proyek secara berkala dapat
membantu mengidentifikasi masalah yang muncul dan
memastikan bahwa proyek berjalan sesuai rencana. Jika ada
masalah, maka dapat diambil tindakan yang tepat sebelum
masalah tersebut berkembang menjadi lebih besar. Seperti
mengadakan rapat dadakan jika ditemukan kendala.
Melalui mata kuliah proyek kepemimpinan II ini membuat
saya belajar beradaptasi dengan lingkungan sekitar bagaimana
menggunakan komunikasi yang efektif. Hal ini berguna bagi
saya untuk menjaga hubungan yang baik dengan siswa, warga
sekolah, dan masyarakat. Disamping itu memiliki keterampilan
kepemimpinan yang dapat membantu saya sebagai calon guru
untuk memimpin dan mengarahkan siswa dalam pembelajaran.
Mengadakan suatu kegiatan yang kami rencanakan bersama-
sama mulai dari melakukan rencana sampai akan dilaksanakan
dengan menentukan peran anggota dalam kelompok masing-
masing maka dengan ini saya mendapatkan pengalaman dan
wawasan bahwasanya sebagai seorang calon guru yang
profesional saya dituntut untuk mempunyai jiwa
kepemimpinan dan mampu memberikan solusi, membawa
perubahan dan memberikan edukasi yang berkelanjutan bagi
seluruh masyarakat di lingkungan saya kedepannya.
Desain Invensi atau Guru tidak hanya berada di sekolah namun juga bisa memberikan
Inovasi contoh, manfaat dan edukasi yang berkelanjutan bagi masyarakat di
sekitarnya. Salah satu invensi atau inovasi yang dapat dilakukan
adalah proyek edukasi dalam wujud kegiatan pelatihan tentang cara
membuat sabun cair cuci piring serta pengemasan dan pemasaran
produk sabun cuci piring yang bernilai jual.
Manfaat dari proyek pembuatan sabun cuci piring di panti asuhan di
antara lain:
1. Memberikan soft skill kepada anak-anak panti agar bisa
menghasilkan sabun cuci piring sendiri
2. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi anak-anak panti
asuhan dalam mempromosikan dan menyebarluaskan sabun
cuci piring yang dibuat
3. Mengurangi pengeluaran dana untuk pembelian sabun cuci
piring, karena sudah bisa dibuat sendiri
4. Membuat kegiatan pembelajaran yang dapat
memaksimalkan pengalaman dalam menciptakan
pembelajaran yang lebih bermakna
Dokumentasi contoh produk yang bisa dihasilkan nantinya

Rencana Tindak Berdasarkan hasil desain invensi atau inovasi pembelajaran yang
lanjut telah disusun, maka rencana tindak lanjut yaitu:
• Berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk
memanfaatkan lingkungan sekitar secara maksimal dan
ramah lingkungan.
• Melanjutkan kegiatan pembuatan sabun cair cuci piring
untuk peserta didik sebagai Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila.
• Menghasilkan sabun cair cuci piring yang memiliki nilai
jual dengan menggunakan pengetahuan yang dimiliki
untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan peserta didik

Anda mungkin juga menyukai