Anda di halaman 1dari 24

PRESENTASI LAPORAN PLPG

Nama Peserta : EKA PUSPITA SARI, S.Pd, M.Pd


NUPTK : 3559762663300033
Nomor Peserta : 17150610010068
Bidang Studi : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Sekolah Asal : SMPN 2 BATANG ALAI SELATAN
Kabupaten : HULU SUNGAI TENGAH
SUMBER BELAJAR PEDAGOGIK
A. RINGKASAN MATERI

1. Pengembangan pendidikan karakter dan potensi peserta didik


a. Metode dalam psikologi perkembangan
 Longitudinal : mengamati satu atau banyak orang yang sama usia dalam waktu
yg lama
 Cross sectional : mengamati banyak anak dengan berbagai usia dalam waktu
yang sama.

b. Teori perkembangan
 Jean Jacques Rousseau : bayi infacy (0-2) anak(2-12) remaja awal (12-15)  remaja
(15-22)
 Stanley Hall (AS) : kanak-kanak(0-4) anak(4-8) puber (8-12)  remaja (12-dewasa)
 Jean Piaget (Swiss) :sensorimotorik(0-2)  praoperasional (2-4) operasional konkrit
(7-11)  operasional formal (11-15)
TEORI BELAJAR
1. Teori belajar behavioristik (tingkah laku)
 Teori Belajar dari Thorndike ( Law of effect/hukum akibat) : belajar
akan lebih berhasil apabila respon siswa terhadap suatu stimulus segera
diikuti dengan rasa senang/kepuasan.
 Teori Belajar Pavlov /klasik : konsep pembiasaan maksudnya agar siswa
belajar dengan baik harus dibiasakan.
 Teori Belajar Skinner : ganjaran atau penguatan berperan penting dalam
proses belajar.
 Teori belajar Bandura : Proses meniru

2. Teori belajar Vygotsky (memperhatikan lingkungan sosial): siswa dalam


mengonstruksi suatu konsep perlu memperhatikan lingkungan sosial.
3. Teori Belajar Van Hiele (1954) : meneliti tahap-tahap perkembangan
kognitif anak dalam memahami geometri.
4. Teori Belajar Ausubel: belajar bermakna.
5. Teori Belajar Bruner : perkembangan kognitif manusia
MODEL PEMBELAJARAN
1. Pendekatan saintifik:
Proses memperoleh pengetahuan secara sistematis : 1.mengamati 2. menanya
3. mengumpulkan informasi 4. mengasosiasi 5.mengomunikasikan.
2. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-based Learning):
pembelajaran yang menggunakan masalah nyata untuk diselesaikan oleh peserta
didik untuk memgembangkan keterampilan berpikir, menyelesaikan masalah,
keterampilan sosial, belajar mandiri, dan membangun pengetahuan baru.
3. Pembelajaran Berbasis Projek (Project-based Learning) : kegiatan
pembelajaran yg menggunakan projek/kegiatan sebagai proses pembelajaran
untuk mencapai 3 kompetensi. Ditekankan untuk menghasilkan produk.
4. Pembelajaran Inquiry/Discovery:
proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir
sendiri. Pengetahuan dan keterampilan melalui penemuannya sendiri.
MEDIA PEMBELAJARAN
 Pengertian Media Pembelajaran :
media yg digunakan untuk menyampaikan pesan guna
mencapai suatu tujuan pembelajaran.

 Macam Media Pembelajaran


Media teks, media audio, media visual, media bergerak,
dan media manipulatif.

√ Alat Peraga Manipulatif :


Benda nyata 3 dimensi yang dapat digerakkan untuk
menggambarkan suatu konsep bagi yg menggunakan.
PENILAIAN DAN EVALUASI PEMBELAJARAN

 Penilaian Pendekatan Penilaian :


Hasil Belajar : 

assesment of learning (penilaian akhir pembelajaran),


proses pengumpulan dan pengolahan assesment for learning (penilaian untuk pembelajaran), dan
informasi untuk mengukur pencapaian assesment as learning (penilaian sebagai pembelajaran)
hasil belajar siswa dalam 3 kompetensi.
 Prinsip Penilaian :
 Fungsi dan tujuan sahih, objektif, adil, terpadu, terbuka,menyeluruh dan
berkesinambungan, sistematis, beracuan kriteria, akuntabel.
penilaian :
Fungsi : untuk memantau kemajuan  Teknik penilaian.
belajar, hasil belajar, dan mendeteksi Penilaian sikap : observasi atau teknik lain yang relevan.
kebutuhan perbaiakn hasil belajar siswa. Predikat/deskripsi
Penilaian pengetahuan : tes tertulis, tes lisan, penugasan.
Angka/deskripsi
Tujuan : untuk mengetahui tingkat Penilaian keterampilan : penilaian praktik, produk, proyek,
penguasaan kompetensi, memperbaiki portofolio. Angka/deskripsi
proses pembelajaran, dan menetapkan
program perbaikan dan pengayaan.  Pelaporan dan pemanfaatan hasil penilaian
DESKRIPSI KEMAJUAN SETELAH PEMBEKALAN

Materi yang sudah dipahami Materi yang belum dipahami /dikuasai


/dikuasai

- Penilaian dan Evaluasi  Bagaimana memasukkan langkah-


langkah model pembelajaran
Hasil belajar. dalam penyusunan RPP khususnya
untuk model Pembelajaran
Berbasis Masalah dan
Pembelajaran berbasis Proyek.
Maksudnya contoh konkrit
bagaimana membahas suatu
materi menggunakan model
tersebut.
DESKRIPSI KEMAJUAN SETELAH PEMBEKALAN
Materi esensial yang tidak ada Materi yang tidak esensial Masukan-masukan
dalam sumber belajar dalam sumber belajar mentor saat kegiatan
pembekalan

Untuk modul Penyusunan RPP Menurut saya tidak ada Peserta aktif
agar ditambahkan penjelasan materi yang tidak esensial melakukan
bagaimana memasukkan unsur- dalam modul-modul ini, komunikasi dengan
unsur literasi dan Penguatan semua materi sama mentor terkait
Pendidikan Karakter dalam RPP. pentingnya. penyelesaian laporan
tahap 1. Laporan
Dan juga pemuatan langkah- tahap 1 dari peserta
langkah untuk masing-masing sudah memenuhi
model pembelajaran tugas yang diberikan.
BAB II. SUMBER BELAJAR BIDANG STUDI
BAB 1 : KEADAAN SOSIAL BUDAYA PADA MASA PRAAKSARA, HINDU,
BUDHA, DAN ISLAM
  Dua ras di Indonesia, yaitu :
 PERSEBARAN MANUSIA INDONESIA ASAL-USUL BANGSA  Ras Mongoloid : Ras ini berasal dari daerah Asia Tengah (Mongoloid).
INDONESIA Pada zaman glasial ini ras mongoloid tersebar di daerah Indonesia
 Teori Von Heine Geldern: berpendapat bahwa pada jaman bagian Barat meliputi pulau Sumatra, Jawa, dan Kalimantan.
neolithikum nenek moyang bangsa Austronesia mulai datang di  Ras Austroloid : Ras ini berasal dari Australia dan menyebar ke
kepulauan Indonesia kira-kira 2000 tahun S.M . Indonesia bagian timur khususnya wilayah Papua. Persebaran ke
 Mandaline Coloni : Menurut Mandaline Coloni, sebelum nenek wilayah inipun dilakukan melalui darat sebab saat itu papua masih
moyang bangsa Indonesia datang, di wilayah Indonesia sudah bersatu dengan benua Australia
berrpenghuni suku nagrito dan suku weddoit. Kedua suku ini berasal
dari Tonkin yang menyebar ke Indonesia dan pulau-pulau di wilayah Perkembangan selanjutnya pada tahun 2000 SM mulai terjadi
Pasifik migrasi penduduk dari berbagai wilayah ke Indonesia, yaitu :
 H. Kern dan Hiene Geldern: Menurut H. Kein dan Hiene Geldern  Migrasi pertama, Ras Negroid. Ciri dari ras berkulit hitam, bertubuh
nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daratan Asia. Pada tinggi, dan berambut keriting
mulanya nenek moyang Indonesia bertempat di daerah Yunnan (Cina  Migrasi kedua, Ras Weddoid.: Ciri ras ini adalah berkulit hitam,
Selatan) ke Selatan daerah Vietnam sampai ke Indonesia. bertubuh sedang, dan berambut keriting.
 Teori H. Kern : Pada pulau-pulau di wilayah Nusantara asalnya satu,  Migrasi Ketiga, Ras Melayu Tua (Proto Melayu).: Ciri ras ini adalah
yaitu Austronesia. Bangsa yang menggunakan bahasa tinggal di berkulit sawo matang, bertubuh tidak terlalu tinggi, dan berambut lurus.
sebelah utara Selat Malaka seperti Campa, Myanmar dan Kamboja.  Migrasi Keempat, Ras Melayu Muda (Deutro Melayu) : Sekitar 500 SM
Dengan demikian, bangsa Indonesia berasal dari daerah Asia datang migrasi dari ras Deutro Melayu dari daerah Teluk Tonkin,
Tenggara, menyebar dari Kamboja ke Semenanjung Malaya Vietnam selanjutnya mendesak keturunan ras Proto Melayu yang telah
kemudian sampai ke pulau Sumatera, pulau Jawa dan menyebar ke menetap lebih dahulu dan masuk Indonesia menyebar keberbagai daerah
kepulauan Nusantara dan melebar ke pulau-pulau di luar Nusantara, baik di pesisir pantai maupun pedalaman.
ke Madagaskar dan Taiwan/Formosa.
MASA PRA AKSARA

KEHIDUPAN MASA PRAAKSARA HASIL BUDAYA MANUSIA PRAAKSARA

Meganthropus Paleojavanicus, Zaman Batu


 Zaman Batu Tua (Paleolitikum) : kapak perimbas (chooper), kapak
Pithecabthropus Erectus, Homo
genggam, alat serpih(flake)
Sapiens  Zaman Batu Madya (Mesolitikum) :
 Kyokkenmoddinger : sampah dapur (bukit / tumpukan kerang/siput
sepanjang pantai Sumatra Timur Laut. Pebble, kapak pendek.
 Masa Berburu dan  Abris Sous Roche : gua temtat tinggal : flake, batu penggiling, ujung
Mengumpulkan Makanan : panah, kapak, dll
berburu dan berpindah-pindah  Zaman Batu Muda (Neolitikum) : alat sudah diolah / diasah lebih baik :
kapakmpersegi, kapak lonjong, gerabah, dan perhiasan.
 Masa Bercocok Tanam :  Peninggalan megalitikum (batu besar) : menhir, dolmen, kuburan batu,
membuka hutan dan waruga, sarkofagus, arca, punden berundak.
berladang.
 Masa Perundagian : Zaman Logam
kepandaian /keterampilan  Kapak Corong dan Candrasa
 Nekara & Moko
jenis usaha tertentu.  Bejana Perunggu
 Bejana Perunggu digunakan sebagai tempat Air.
KEHIDUPAN MASYARAKAT MASA
HINDU DAN BUDDHA
Teori masuknya Hindu Budha di Indonesia Peninggalan sejarah pengaruh kebudayaan
 Teori Waisya (pedagang) NJ.Krom. Hindu-Buddha di Indonesia:
 Teori Ksatria/Prajurit  Kekacauan politik di  Bidang Keagamaan : adanya arca
India dan mereka melarikan diri ke Indonesia pemujaan terhadap dewa.
dan membangun kerajaan baru dan menyebarkan
 Bidang Politik: sistem pemerintahan
agama Hindu
 Teori Brahmana (Agama)  Jc.Van Leur : kerajaan
Golongan Brahmana sengaja diundang datang ke  Bidang sosial: mengenal aturan kasta
Indonesia oleh kepala suku yang tertarik dengan
 Bidang pendidikan : lembaga
agama Hindu.
 Teori Arus Balik / Nasional  F.D.K Bosch: pendidikan seperti asrama
Orang India datang ke Indonesia menyebarkan  Bidang sastra dan bahasa: bahasa
agama Hindu berziarah dan belajar agama di Sansekerta dan huruf Pallawa 
india kembali Indonesia.
Prasasti.
 Teori Sudra Van Faber: India perang 
 Bidang arsitektur: Punden berundak
budak migrasi ke Indonesia perkawinan
dengan pribumi. pembuatan candi
KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA
MASA ISLAM
Pengaruh Kerajaan Islam terhadap Berbagai Bidang
 Kerjaan-Kerajaan Kehidupan
Islam di Indonesia  Bidang politik : banyak kerajaan Hindu Budha runtuh.
Raja bergelar Sultan/Sunan. Jika raja meninggal
Kerajaan Samudera Pasai dimakamkan secara islam.
Kerajaan Aceh.
 Bidang sosial : mulai pudarnya kasta dalam masyarakat.
Kerajaan Demak.
Nama arab mulai digunakan.
Kerajaan Pajang.
Kerajaan Mataram
 Bidang pendidikan : pendidikan Islam berkembang di
pesantren-Islam.
Kerajaan Banten
Kerajaan Makassar/Gowa.  Bidang sastra dan bahasa: Hikayat, Babad, Suluk, Syair.

Kerajaan Tidore dan  Bidang arsitektur dan kesenian : Bangunan mesjid tidak
Ternate. memiliki kubah tetapi digantikan dengan atap
tumpang/bersusun.
BAB II: PERUBAHAN DAN BENTUK-BENTUK
INTERAKSI SOSIAL BUDAYA DALAM
PEMBANGUNAN
Proses Perubahan Sosial Budaya Di
Proses Asosiatif meningkatkan
Indonesia Berdasarkan Telaah Geografis
solidaritas
Perbedaan kondisi lingkungan geografis akan
menciptakan perbedaan tringkat peradaban  Kerjasama (cooperation)
pula. letak astronomis sangat menentukan  Akomodasi (accomodation)
lokasi suatu negara, yang mana pengaruh
 Asimilasi
letak ini akan membawa dampak dalam hal
hubungan dengan negara lain yang dikatakan
dengan kerjasama.
Proses Disosiatifmerenggangkan
 Proses Interaksi Sosial
solidaritas
 Pengertian Hubungan
Persaingan (competition)
 Kontravensi (contravention)
 Syarat terjadinya
 Pertentangan/pertikaian (conflict)
PRANATA SOSIAL

 Pranata Sosial
 Bentuk-bentuk Pranata Sosial

 Pranata Keluarga

 Pranata Ekonomi

 Pranata Politik

 Pranata Pendidikan

 Pranata Agama
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN
SOSIAL DALAM MASYARAKAT
 Jenis-Jenis Perilaku Menyimpang
Teori-Teori Perilaku
 Berdasarlan Jumlah Individu yang Terlibat
Menyimpang  Penyimpangan yang Berdasarkan Jangka Waktu Tertentu
 Teori Differencial Association (Edwin H.  Berdasarkan kadar penyimpangannya
Sutherland) : disebabkan karena
hubungan diferensiasi.
 Teori Labelling (Edwin M. Lemert) : Bentuk-bentuk Penyimpangan
perilaku yang menyimpang karena diberi  Penyalahgunaan Narkoba
julukan.  Tawuran Pelajar/Mahasiswa
 Teori Merton  Hubungan Seks di Luar Nikah
 Teori Fungsi dari Durkheim : kejahatan  Alkoholisme/Minum-minuman Keras
perlu bagi masyarakat agar moralitas
dan hukum dapat berkembang secara
normal. Pengendalian sosial :
 Teori Konflik dari Karl Marx : perilaku Upaya mengajak/ memaksa kepada semua lapisan masyarakat agar
menyimpang didefinisikan oleh penguasa mematuhi aturan yang berlaku.
untuk melindungi kepentingan mereka Gosip, cemoohan, teguran,, pengucilan, sanksi/hukuman,
sendiri. pendidikan, dan agama.
ANALISIS PERUBAHAN SOSIAL
 Perubahan Sosial : adanya ketidaksesuaian diantara Penyebab Perubahan Sosial
unsur2 sosial yang berbeda di dalam kehidupan  ( internal ) masyarakat : bertambah dan
masyarakatpola kehidupan baru berkurangnya penduduk, penemuan baru,
pertentangan, pemberontakan atau reformasi
 ( eksternal ) masyarakat : lingkungan alam,
 Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial
peperangan, kebudayaan masyarakat lain.
 Perubahan Sosial secara Lambat (evolusi): waktu waktu
lama
 Perubahan Sosial secara Cepat (revolusi) : menimbulkan
disintegrasi dalam kehidupan sosial, ekonomi, politik. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Jalannya
 Perubahan Sosial Kecil : struktur sosialtidak
Proses Perubahan Sosial.
berpengaruh  Faktor - faktor Pendorong :
 Perubahan Sosial Besar. menimbulkan perubahan pada
kontak dengan kebudayaan lain, sistempendidikan
lembaga kemasyarakatan.
maju, penduduk heterogen, orientasi ke masa
 Perubahan Sosial yang Direncanakan (Dikehendaki )
depan,dsb
diperkirakan oleh pihak-pihak yang menghendaki
 Faktor - faktor Penghambat :
perubahan.
 Perubahan Sosial yang Tidak Direncanakan (tidak kurang berhubungan dengan masyarakat lain,
dikehendaki). diluar jangkauan pengawasan masyarakat perkembangan IPTEK yg terlambat, sikap
masyarakat sangat tradisional, prasangka terhadap
reformasi hal baru, dsb.
BAB 3. HUBUNGAN LETAK ASTRONOMIS, GEOGRAFIS, GEOLOGIS DAN
LUAS WILAYAH DENGAN SUMBERDAYA DI INDONESIA

Letak Astronomis, Geografis, Geologis Dan Luas Wilayah


Indonesia BENTUK MUKA BUMI INDONESIA
Letak Astronomis : 950 BT – 1410 BT dan 60 LU – 110 LS  Dataran rendah
Letak Geografis : di antara dua benua dan dua samudra
Letak Geologis Indonesia : Indonesia terletak pada pusat pertemuan dua pegunungan  Wilayah Dataran Pantai
muda, diantara tiga lempeng utama yang ada di dunia yakni Lempeng Autralia, Eurasia, dan
Pasifik.  Bukit dan Perbukitan
 Dataran Tinggi
 Gunung dan Pegunungan
Pengaruh Posisi Geografis Terhadap
Perubahan Musim  
 Keadaan Cuaca dan Iklim : Keadaan udara KEADAAN SUMBERDAYA MANUSIA
pada suatu saat di tempat tertentu disebut cuaca. INDONESIA
Adapun iklim adalah keadaan rata-rata udara di daerah
yang luas selama kurun waktu yang lama (30 tahun).  Persebaran dan Kepadatan Penduduk

 Faktor-Faktor Pertumbuhan
 Angin Muson di Indonesia: Penduduk di Indonesia
Angin Muson atau Angin Musim adalah angin yang bertiup  Komposisi Penduduk
secara periodik. Di Wilayah Indonesia terjadi dua angin
muson setiap tahun yaitu angin muson barat (Oktober –  Dampak Permasalahan Penduduk dan
April). Asia ke Australia dan angin muson timur (April-
Oktober) selatan ke Utara. Upaya Mengatasinya
PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA INDONESIA

Fauna di Indonesia Flora di Indonesia: Faktor-faktor


 Flora-fauna Asiatis, berada di Paparan yang mempengaruhi berbagai jenis
Sunda yang meliputi Pulau Sumatera,
Kalimantan, Jawa dan Pulau Bali. Paparan Sunda
flora, antara lain adalah keadaan
ini sekitar 140 juta tahun yang lau merupakan tanah, relief, dan iklim.
bagian dari benua Asia. Oleh karena itu, flora-  Hutan Hujan Tropis merupakan hutan dengan
fauna di paparan Sunda memiliki kesamaan
pepohonan yang tinggi dan rapat, tingginya mencapai
dengan flora-fauna yang hidup di benua Asia. 60m, Ciri-ciri hutan hujan tropis ialah berdaun lebar,
 Flora-fauna Australis, berada di paparan selalu hijau, terdapat epifit, lumut, palm, dan pohon-
Sahul meliputi Pulau Papua dan pulaupulau di pohon memanjat
dangkalan Sahul. Pada jaman geologi (Oligosin)  Hutan Musim mempunyai ciri-ciri sebagai
paparan Sahul ini bergabung dengan benua berikut; pohon-pohonnya lebih jarang, mempunyai
Australia, sehingga flora-fauna didaerah ini ketinggian 12 -35 m, daunnya pada musim kemarau
memiliki kesamaan dengan flora-fauna yang meranggas, contoh hutan jati di Jawa Tengah
hidup di benua Australia  Hutan Sabana padang rumput dan diselingi oleh
 Flora –fauna peralihan. terletak di antara pohon perdu. Hutan tersebut kita jumpai pada daerah-
garis Wallacea sebelah barat dan garis Weber disebelah daerah yang musim kemaraunya panjang dengan curah
timur. Flora-fauna di daerah ini mirip dengan yang ada
hujan kecil, contoh misalnya di Baluran Jawa Timur
di Asia dan sebagian lagi mirip dengan yang ada di
Australia.  Hutan Bakau terdapat di daerah pantai dengan
tumbuhan mangrove
PETA
PENGERTIAN, JENIS, DAN SKALA PETA

Pengertian Peta  gambaran permukaan bumi Macam Peta menurut Skala Peta
dengan ukuran yang lebih kecil  skala tertentu   Peta kadaster/peta teknik, berskala 1 : 100 – 1 : 10.000
di atas bidang datar  simbol-simbol yang sifatnya  Peta skala besar adalah peta berskala < 1 : 5.000 – 1 : 250.000
selektif serta melalui suatu sistem proyeksi tertentu”.  Peta skala sedang adalah peta berskala < 1:250.000–1 : 500.000

 Peta skala kecil adalah peta berskala <1:500.000– 1 : 1.000.000

Jenis Peta  Peta skala tinjau adalah peta berskala < 1 : 1.000.000

 Peta Analog : peta permukaan bumi yang dibuat dalam


bentuk datar atau bentuk timbul
 Peta Foto : peta yang dihasilkan dari mosaik foto udara

yang dilengkapi dengan garis kontur, nama dan keterangan Skala Peta
 Peta Digital: peta yang merupakan konversi dalam bentuk
Skala numeris/skala pecahan :
digital yang tersimpan dalam komputer.
Skala yang dinyatakan dalam bentuk angka atau bilangan pecahan
yang sederhana. Misalnya: 1:1.000. Ini menunjukkan bahwa satuan
Macam Peta menurut Isinya jarak pada peta sesuai dengan 1000 satuan jarak di lapangan. Berarti
 Peta umum : gambaran umum permukaan bumi seperti bahwa 1 cm di peta sama dengan 1000 cm di lapang atau 10 meter.
pegunungan
 Peta khusus: gambaran yang bersifat khusus seperti
penyebaran penduduk Skala grafis, skala batang atau skala garis:
 Peta chart : merupakan peta khusus pula dan Skala yang berupa garis atau batang dengan panjang bagian-bagian
dipergunakan hanya untuk menamakan peta navigasi laut, tertentu. Skala ini ditunjukkan oleh garis lurus yang dibagi dalam
penerbangan dan perjalanan. bagian-bagian yang sama panjangnya dan di tiap bagian
dicantumkan besarnya jarak dilapangan
BAB IV: KONSEPSI PRODUKSI, DISTRIBUSI DAN KONSUMSI DALAM
PEMENUHAN KEBUTUHAN PENDUDUK

TINDAKAN, MOTIF DAN PRINSIP EKONOMI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI


Tindakan Ekonomi PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Motif Ekonomi
Prinsip Ekonomi
  Permintaan
KONSEP PRODUKSI  Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan :
Pengertian Produksi Faktor Harga Barang yang Diminta
Faktor Produksi Faktor Bukan Harga Barang yang Diminta
Bidang Produksi
Perluasan produksi
Penawaran
Faktor-faktor yang memengaruhi penawaran :
KONSEP DISTRIBUSI Faktor Harga terhadap Penawaran
Pengertian Distribusi Pengaruh Faktor Bukan Harga terhadap Penawaran
Jenis-jenis Saluran Distribusi

Fungsi
 Penawaran
Hukum Penawaran

KONSEP KONSUMSI
MASALAH DALAM BIDANG EKONOMI
PengertianKonsumsi Masalah Kemiskinan
Pendekatan dalam Konsumsi
Inflasi
Pendekatan Marginal Utility (Pendekatan Kardinal): kepuasan Pengangguran dan Lapangan Kerja
diukur dengan angka-angka yg dinyatakan dengan nilai guna
Maksimum Utility: memaksimalkan nilai guna dari barang/jasa
yang dikonsumsinya. HUBUNGAN ANTARA KONDISI GEOGRAFIS DENGAN
KEGIATAN EKONOMI
MENGIDENTIFIKASI KONSEP
MERKANTILISME DALAM PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
 Keunggulan Absolut: kekayaan suatu negara akan bertambah
searah dengan peningkatan keterampilan dan efisiensi tenaga kerja
dengan persentase penduduk yang terlibat dalam proses produksi
(spesialisasi kerja).
 Keunggulan Komparatif : perdagangan internasional dapat terjadi
walaupun satu negara tidak mempunyai keunggulan absolut, asalkan
harga komparatif di kedua Negara berbeda. Lebih baik
berspesialisasi dalam komoditi-komoditi di mana ia mempunyai
keunggulan komparatif dan mengimpor saja komoditi-komoditi
lainnya
BAB V : PENELITIAN KUANTITATIF DAN
KUALITATIF
 Penelitian Kuantitatif RUANG LINGKUP PENELITIAN
 Berdasarkan sifat-sifat permasalahannya:
 Penentuan judul penelitian
Penelitian deskriptif;
 Penentuan masalah penelitian.
Penelitian korelational;
 Penentuan tujuan penelitian.
Penelitian kausal komparatif;
Penelitian tindakan;  Penentuan hipotesis.
Penelitian perkembangan  Penentuan populasi dan sampel Penelitian
Penelitian eksperimen.
 Penentuan teknik pengumpulan data

 Penentuan cara menganalisis dan menafsirkan data


Beberapa langkah yang perlu dilalui agar proses analisis
menjadi lebih terarah, yakni skoringtabulasi,   Penentuan variabel Penelitian
mendeskripsikan data  dan melakukan uji statistika.

 Penelitian Kualitatif
 Jenis Variabel Menurut fungsinya :
 tahapan penelitian kualitatif adalah sebagai berikut (Danim  Variabel tergantung (dipengaruhi)
dan Darwis, 2003)  Variabel bebas (pengaruh)
 Merumuskan masalah sebagai fokus penelitian.
 Variabel intervening (penghubung)
 Mengumpulkan data di lapangan.
 Variabel moderator (memperjelas)
 Menganalisis data.

 Merumuskan hasil studi.  Variabel kendali (kontrol)


 Menyusun rekomendasi untuk pembuatan keputusan.  Variabel rambang (diabaikan)
Jenis variabel Berdasarkan data nya :
 Data nominal yang terkait dengan variabel nominal (bersifat deskrit dan saling pisah antara kategori satu dengan yang lain. Contohnya :
jenis kelamin, jenis pekerjaan, status perkawinan dan sebagainya.
 Data ordinal yang terkait dengan variabel ordinal (disusun berdasarkan tingkat/rangking yang berurutan. contoh status sosial ekonomi :
rendah, sedang, tinggi)
 Data interval yang terkait dengan variabel interval (dihasilkan dari pengukuran, dimana terdapat satuan pengukuran yang sama
dimaksudkan untuk membedakan, mempunyai tingkatan, juga mempunyai jarak yang pasti, contoh prestasi belajar : 5, 6, 7, 8, dst
 Data rasio yang terkait dengan variabel rasio (mempunyai nol mutlak dan setiap nilai kategori diukur dari titik yang sama. contoh : berat
badan, tinggi badan, dsb).

JENIS-JENIS DESAIN PENELITIAN


 Desain penelitian dilihat dari perumusan masalahnya;
 Penelitian eksploratif: penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengekplorasi fenomena yang menjadi sasaran penelitian.
 Penelitian uji hipotesis: metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari analisis data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun
dari observasi (tidak terkontrol).
 Desain penelitian berdasarkan metode pengumpulan data:
 Penelitian pengamatan: penelitian melalui proses sistematik dari pencatatan polapola perilaku manusia, obyek, dan peristiwa tanpa
bertanya atau berkomunikasi dengan mereka
 Penelitian Survai: penelitian melalui upaya pengumpulan data dengan instrumen tertentu untuk untuk memperoleh informasi tentang
sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu.
 Desain penelitian dilihat dari pengendalian variabel-variabel oleh peneliti:

 Penelitian eksperimental: penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan
secara sengaja oleh peneliti.
 Penelitian ex post facto: penelitian yang bertujuan menemukan penyebab yang memungkinkan perubahan perilaku, gejala atau
fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku atau hal-hal yang menyebabkan perubahan pada variable bebas yang secara
keseluruhan sudah terjadi.
 Desain penelitian menurut tujuannya:
 Penelitian deskriptif: dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada pada saat penelitian
dilakukan.
 Penelitian Naratif: digunakan ketika peneliti ingin membuat laporan naratif dari cerita individu.
 Penelitian komparatif : digunakan untuk membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu variabel tertentu
 Penelitian asosiatif : Mencari pengaruh atau hubungan antara dua variable atau lebih.
PENUTUP
KESIMPULAN SARAN
 Secara umum pelaksanaan pembekalan  Peserta PLPG dapat lebih
berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan disiplin dan bertanggung
yang diharapkan. jawab dalam menyelesaikan
 Pembekalan PLPG 2017 ini sangat bermanfaat semua tugas yang diberikan
baik pada saat prakondisi
bagi peserta untuk mempersiapkan diri dalam
maupun pada saat
melaksanakan PLPG selain itu juga sangat
pelaksanaan PLPG.
bermanfaat dalam menambah khasanah ilmu  Untuk hasil akhir kelulusan,
pengetahuan baik sebagai peserta PLPG
sebaiknya jangan hanya
maupun sebagai guru pada praktiknya dalam dinilai dari nilai UTN
proses belajar mengajar. minimal 80, alangkah lebih
 Adanya mentor dalam proses prakondisi baiknya nilai-nilai dari mulai
sangat bermanfaat bagi peserta, apabila ada prakondisi maupun ketika
yang belum dimengerti atau dipahami mentor proses PLPG juga
sangat membantu dalam menjelaskan kepada diperhatikan dan dijadikan
peserta. bahan pertimbangan dalam
kelulusan PLPG.

Anda mungkin juga menyukai