b. Teori perkembangan
Jean Jacques Rousseau : bayi infacy (0-2) anak(2-12) remaja awal (12-15) remaja
(15-22)
Stanley Hall (AS) : kanak-kanak(0-4) anak(4-8) puber (8-12) remaja (12-dewasa)
Jean Piaget (Swiss) :sensorimotorik(0-2) praoperasional (2-4) operasional konkrit
(7-11) operasional formal (11-15)
TEORI BELAJAR
1. Teori belajar behavioristik (tingkah laku)
Teori Belajar dari Thorndike ( Law of effect/hukum akibat) : belajar
akan lebih berhasil apabila respon siswa terhadap suatu stimulus segera
diikuti dengan rasa senang/kepuasan.
Teori Belajar Pavlov /klasik : konsep pembiasaan maksudnya agar siswa
belajar dengan baik harus dibiasakan.
Teori Belajar Skinner : ganjaran atau penguatan berperan penting dalam
proses belajar.
Teori belajar Bandura : Proses meniru
Untuk modul Penyusunan RPP Menurut saya tidak ada Peserta aktif
agar ditambahkan penjelasan materi yang tidak esensial melakukan
bagaimana memasukkan unsur- dalam modul-modul ini, komunikasi dengan
unsur literasi dan Penguatan semua materi sama mentor terkait
Pendidikan Karakter dalam RPP. pentingnya. penyelesaian laporan
tahap 1. Laporan
Dan juga pemuatan langkah- tahap 1 dari peserta
langkah untuk masing-masing sudah memenuhi
model pembelajaran tugas yang diberikan.
BAB II. SUMBER BELAJAR BIDANG STUDI
BAB 1 : KEADAAN SOSIAL BUDAYA PADA MASA PRAAKSARA, HINDU,
BUDHA, DAN ISLAM
Dua ras di Indonesia, yaitu :
PERSEBARAN MANUSIA INDONESIA ASAL-USUL BANGSA Ras Mongoloid : Ras ini berasal dari daerah Asia Tengah (Mongoloid).
INDONESIA Pada zaman glasial ini ras mongoloid tersebar di daerah Indonesia
Teori Von Heine Geldern: berpendapat bahwa pada jaman bagian Barat meliputi pulau Sumatra, Jawa, dan Kalimantan.
neolithikum nenek moyang bangsa Austronesia mulai datang di Ras Austroloid : Ras ini berasal dari Australia dan menyebar ke
kepulauan Indonesia kira-kira 2000 tahun S.M . Indonesia bagian timur khususnya wilayah Papua. Persebaran ke
Mandaline Coloni : Menurut Mandaline Coloni, sebelum nenek wilayah inipun dilakukan melalui darat sebab saat itu papua masih
moyang bangsa Indonesia datang, di wilayah Indonesia sudah bersatu dengan benua Australia
berrpenghuni suku nagrito dan suku weddoit. Kedua suku ini berasal
dari Tonkin yang menyebar ke Indonesia dan pulau-pulau di wilayah Perkembangan selanjutnya pada tahun 2000 SM mulai terjadi
Pasifik migrasi penduduk dari berbagai wilayah ke Indonesia, yaitu :
H. Kern dan Hiene Geldern: Menurut H. Kein dan Hiene Geldern Migrasi pertama, Ras Negroid. Ciri dari ras berkulit hitam, bertubuh
nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daratan Asia. Pada tinggi, dan berambut keriting
mulanya nenek moyang Indonesia bertempat di daerah Yunnan (Cina Migrasi kedua, Ras Weddoid.: Ciri ras ini adalah berkulit hitam,
Selatan) ke Selatan daerah Vietnam sampai ke Indonesia. bertubuh sedang, dan berambut keriting.
Teori H. Kern : Pada pulau-pulau di wilayah Nusantara asalnya satu, Migrasi Ketiga, Ras Melayu Tua (Proto Melayu).: Ciri ras ini adalah
yaitu Austronesia. Bangsa yang menggunakan bahasa tinggal di berkulit sawo matang, bertubuh tidak terlalu tinggi, dan berambut lurus.
sebelah utara Selat Malaka seperti Campa, Myanmar dan Kamboja. Migrasi Keempat, Ras Melayu Muda (Deutro Melayu) : Sekitar 500 SM
Dengan demikian, bangsa Indonesia berasal dari daerah Asia datang migrasi dari ras Deutro Melayu dari daerah Teluk Tonkin,
Tenggara, menyebar dari Kamboja ke Semenanjung Malaya Vietnam selanjutnya mendesak keturunan ras Proto Melayu yang telah
kemudian sampai ke pulau Sumatera, pulau Jawa dan menyebar ke menetap lebih dahulu dan masuk Indonesia menyebar keberbagai daerah
kepulauan Nusantara dan melebar ke pulau-pulau di luar Nusantara, baik di pesisir pantai maupun pedalaman.
ke Madagaskar dan Taiwan/Formosa.
MASA PRA AKSARA
Kerajaan Tidore dan Bidang arsitektur dan kesenian : Bangunan mesjid tidak
Ternate. memiliki kubah tetapi digantikan dengan atap
tumpang/bersusun.
BAB II: PERUBAHAN DAN BENTUK-BENTUK
INTERAKSI SOSIAL BUDAYA DALAM
PEMBANGUNAN
Proses Perubahan Sosial Budaya Di
Proses Asosiatif meningkatkan
Indonesia Berdasarkan Telaah Geografis
solidaritas
Perbedaan kondisi lingkungan geografis akan
menciptakan perbedaan tringkat peradaban Kerjasama (cooperation)
pula. letak astronomis sangat menentukan Akomodasi (accomodation)
lokasi suatu negara, yang mana pengaruh
Asimilasi
letak ini akan membawa dampak dalam hal
hubungan dengan negara lain yang dikatakan
dengan kerjasama.
Proses Disosiatifmerenggangkan
Proses Interaksi Sosial
solidaritas
Pengertian Hubungan
Persaingan (competition)
Kontravensi (contravention)
Syarat terjadinya
Pertentangan/pertikaian (conflict)
PRANATA SOSIAL
Pranata Sosial
Bentuk-bentuk Pranata Sosial
Pranata Keluarga
Pranata Ekonomi
Pranata Politik
Pranata Pendidikan
Pranata Agama
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN
SOSIAL DALAM MASYARAKAT
Jenis-Jenis Perilaku Menyimpang
Teori-Teori Perilaku
Berdasarlan Jumlah Individu yang Terlibat
Menyimpang Penyimpangan yang Berdasarkan Jangka Waktu Tertentu
Teori Differencial Association (Edwin H. Berdasarkan kadar penyimpangannya
Sutherland) : disebabkan karena
hubungan diferensiasi.
Teori Labelling (Edwin M. Lemert) : Bentuk-bentuk Penyimpangan
perilaku yang menyimpang karena diberi Penyalahgunaan Narkoba
julukan. Tawuran Pelajar/Mahasiswa
Teori Merton Hubungan Seks di Luar Nikah
Teori Fungsi dari Durkheim : kejahatan Alkoholisme/Minum-minuman Keras
perlu bagi masyarakat agar moralitas
dan hukum dapat berkembang secara
normal. Pengendalian sosial :
Teori Konflik dari Karl Marx : perilaku Upaya mengajak/ memaksa kepada semua lapisan masyarakat agar
menyimpang didefinisikan oleh penguasa mematuhi aturan yang berlaku.
untuk melindungi kepentingan mereka Gosip, cemoohan, teguran,, pengucilan, sanksi/hukuman,
sendiri. pendidikan, dan agama.
ANALISIS PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan Sosial : adanya ketidaksesuaian diantara Penyebab Perubahan Sosial
unsur2 sosial yang berbeda di dalam kehidupan ( internal ) masyarakat : bertambah dan
masyarakatpola kehidupan baru berkurangnya penduduk, penemuan baru,
pertentangan, pemberontakan atau reformasi
( eksternal ) masyarakat : lingkungan alam,
Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial
peperangan, kebudayaan masyarakat lain.
Perubahan Sosial secara Lambat (evolusi): waktu waktu
lama
Perubahan Sosial secara Cepat (revolusi) : menimbulkan
disintegrasi dalam kehidupan sosial, ekonomi, politik. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Jalannya
Perubahan Sosial Kecil : struktur sosialtidak
Proses Perubahan Sosial.
berpengaruh Faktor - faktor Pendorong :
Perubahan Sosial Besar. menimbulkan perubahan pada
kontak dengan kebudayaan lain, sistempendidikan
lembaga kemasyarakatan.
maju, penduduk heterogen, orientasi ke masa
Perubahan Sosial yang Direncanakan (Dikehendaki )
depan,dsb
diperkirakan oleh pihak-pihak yang menghendaki
Faktor - faktor Penghambat :
perubahan.
Perubahan Sosial yang Tidak Direncanakan (tidak kurang berhubungan dengan masyarakat lain,
dikehendaki). diluar jangkauan pengawasan masyarakat perkembangan IPTEK yg terlambat, sikap
masyarakat sangat tradisional, prasangka terhadap
reformasi hal baru, dsb.
BAB 3. HUBUNGAN LETAK ASTRONOMIS, GEOGRAFIS, GEOLOGIS DAN
LUAS WILAYAH DENGAN SUMBERDAYA DI INDONESIA
Faktor-Faktor Pertumbuhan
Angin Muson di Indonesia: Penduduk di Indonesia
Angin Muson atau Angin Musim adalah angin yang bertiup Komposisi Penduduk
secara periodik. Di Wilayah Indonesia terjadi dua angin
muson setiap tahun yaitu angin muson barat (Oktober – Dampak Permasalahan Penduduk dan
April). Asia ke Australia dan angin muson timur (April-
Oktober) selatan ke Utara. Upaya Mengatasinya
PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA INDONESIA
Pengertian Peta gambaran permukaan bumi Macam Peta menurut Skala Peta
dengan ukuran yang lebih kecil skala tertentu Peta kadaster/peta teknik, berskala 1 : 100 – 1 : 10.000
di atas bidang datar simbol-simbol yang sifatnya Peta skala besar adalah peta berskala < 1 : 5.000 – 1 : 250.000
selektif serta melalui suatu sistem proyeksi tertentu”. Peta skala sedang adalah peta berskala < 1:250.000–1 : 500.000
Jenis Peta Peta skala tinjau adalah peta berskala < 1 : 1.000.000
yang dilengkapi dengan garis kontur, nama dan keterangan Skala Peta
Peta Digital: peta yang merupakan konversi dalam bentuk
Skala numeris/skala pecahan :
digital yang tersimpan dalam komputer.
Skala yang dinyatakan dalam bentuk angka atau bilangan pecahan
yang sederhana. Misalnya: 1:1.000. Ini menunjukkan bahwa satuan
Macam Peta menurut Isinya jarak pada peta sesuai dengan 1000 satuan jarak di lapangan. Berarti
Peta umum : gambaran umum permukaan bumi seperti bahwa 1 cm di peta sama dengan 1000 cm di lapang atau 10 meter.
pegunungan
Peta khusus: gambaran yang bersifat khusus seperti
penyebaran penduduk Skala grafis, skala batang atau skala garis:
Peta chart : merupakan peta khusus pula dan Skala yang berupa garis atau batang dengan panjang bagian-bagian
dipergunakan hanya untuk menamakan peta navigasi laut, tertentu. Skala ini ditunjukkan oleh garis lurus yang dibagi dalam
penerbangan dan perjalanan. bagian-bagian yang sama panjangnya dan di tiap bagian
dicantumkan besarnya jarak dilapangan
BAB IV: KONSEPSI PRODUKSI, DISTRIBUSI DAN KONSUMSI DALAM
PEMENUHAN KEBUTUHAN PENDUDUK
Fungsi
Penawaran
Hukum Penawaran
KONSEP KONSUMSI
MASALAH DALAM BIDANG EKONOMI
PengertianKonsumsi Masalah Kemiskinan
Pendekatan dalam Konsumsi
Inflasi
Pendekatan Marginal Utility (Pendekatan Kardinal): kepuasan Pengangguran dan Lapangan Kerja
diukur dengan angka-angka yg dinyatakan dengan nilai guna
Maksimum Utility: memaksimalkan nilai guna dari barang/jasa
yang dikonsumsinya. HUBUNGAN ANTARA KONDISI GEOGRAFIS DENGAN
KEGIATAN EKONOMI
MENGIDENTIFIKASI KONSEP
MERKANTILISME DALAM PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
Keunggulan Absolut: kekayaan suatu negara akan bertambah
searah dengan peningkatan keterampilan dan efisiensi tenaga kerja
dengan persentase penduduk yang terlibat dalam proses produksi
(spesialisasi kerja).
Keunggulan Komparatif : perdagangan internasional dapat terjadi
walaupun satu negara tidak mempunyai keunggulan absolut, asalkan
harga komparatif di kedua Negara berbeda. Lebih baik
berspesialisasi dalam komoditi-komoditi di mana ia mempunyai
keunggulan komparatif dan mengimpor saja komoditi-komoditi
lainnya
BAB V : PENELITIAN KUANTITATIF DAN
KUALITATIF
Penelitian Kuantitatif RUANG LINGKUP PENELITIAN
Berdasarkan sifat-sifat permasalahannya:
Penentuan judul penelitian
Penelitian deskriptif;
Penentuan masalah penelitian.
Penelitian korelational;
Penentuan tujuan penelitian.
Penelitian kausal komparatif;
Penelitian tindakan; Penentuan hipotesis.
Penelitian perkembangan Penentuan populasi dan sampel Penelitian
Penelitian eksperimen.
Penentuan teknik pengumpulan data
Penelitian Kualitatif
Jenis Variabel Menurut fungsinya :
tahapan penelitian kualitatif adalah sebagai berikut (Danim Variabel tergantung (dipengaruhi)
dan Darwis, 2003) Variabel bebas (pengaruh)
Merumuskan masalah sebagai fokus penelitian.
Variabel intervening (penghubung)
Mengumpulkan data di lapangan.
Variabel moderator (memperjelas)
Menganalisis data.
Penelitian eksperimental: penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan
secara sengaja oleh peneliti.
Penelitian ex post facto: penelitian yang bertujuan menemukan penyebab yang memungkinkan perubahan perilaku, gejala atau
fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku atau hal-hal yang menyebabkan perubahan pada variable bebas yang secara
keseluruhan sudah terjadi.
Desain penelitian menurut tujuannya:
Penelitian deskriptif: dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada pada saat penelitian
dilakukan.
Penelitian Naratif: digunakan ketika peneliti ingin membuat laporan naratif dari cerita individu.
Penelitian komparatif : digunakan untuk membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu variabel tertentu
Penelitian asosiatif : Mencari pengaruh atau hubungan antara dua variable atau lebih.
PENUTUP
KESIMPULAN SARAN
Secara umum pelaksanaan pembekalan Peserta PLPG dapat lebih
berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan disiplin dan bertanggung
yang diharapkan. jawab dalam menyelesaikan
Pembekalan PLPG 2017 ini sangat bermanfaat semua tugas yang diberikan
baik pada saat prakondisi
bagi peserta untuk mempersiapkan diri dalam
maupun pada saat
melaksanakan PLPG selain itu juga sangat
pelaksanaan PLPG.
bermanfaat dalam menambah khasanah ilmu Untuk hasil akhir kelulusan,
pengetahuan baik sebagai peserta PLPG
sebaiknya jangan hanya
maupun sebagai guru pada praktiknya dalam dinilai dari nilai UTN
proses belajar mengajar. minimal 80, alangkah lebih
Adanya mentor dalam proses prakondisi baiknya nilai-nilai dari mulai
sangat bermanfaat bagi peserta, apabila ada prakondisi maupun ketika
yang belum dimengerti atau dipahami mentor proses PLPG juga
sangat membantu dalam menjelaskan kepada diperhatikan dan dijadikan
peserta. bahan pertimbangan dalam
kelulusan PLPG.