Anda di halaman 1dari 11

Nilai, Moral, dan

Hukum
Oleh : Kelompok 5
PSPF C 2021

Mata Kuliah: Ilmu Sosial dan Budaya


Dosen Pengampu : Drs. Muhammad Arif, M.Pd
Our Team

Cindyloken Caharina Jantri Syah Putra


Gurusinga (4213121045) Sembiring (4212321002)

Florence Jean Patricia Krisdikna Siska Zega


(4213121028) (4212421018)
Pengertian Nilai
● Nilai erat hubungannya dengan manusia, baik dalam bidang etika yg
mengatur kehidupan manusia sehari-hari, maupun bidang estetika yg
berhubungan dengan keindahan, bahkan nilai masuk ketika manusia
memahami agama dan keyakinan beragama.

● Nilai berhubungan dengan sikap seseorang sebagai warga masyarakat,


warga bangsa,pemeluk suatu agama dan sebagai warga dunia
Moral
Moral adalah istilah orang menyebut ke orang lainnya dalam
tindakan yang mempunyai nilai positif.
Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia
tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia
lainnya.
Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh
manusia.
Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan
proses sosialisasi individu tanpa moral manusia tidakbisa
melakukan proses sosialisasi.
Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses
sosialisasi individu tanpa moral manusia tidakbisa melakukan proses
sosialisasi.
Moral dalam zaman sekarang mempunyai nilai implisit karena banyak
orang yang mempunyai moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang
yang sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan disekolah-sekolah dan
manusia harus mempunyai moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya.
Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara
utuh.
Hukum
Defenisi “hukum” menurut kamus besar bahasa indonesia:

• Peraturan atau adat, yang secara resmi dianggap mengikat dan


dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah atau otoritas.

• Undang-undang, peraturan dan sebagainya untuk mengatur


kehidupan masyarakat.

• Patokan (kaidah, ketentuan).

• Keputusan (pertimbangan) yang ditentukan oleh hakim dalam


pengadilan, vonis.
Hukum
4PERBEDAAN ANTARA HUKUM DAN MORAL

1. Hukum lebih dikodifikasikan daripada moral artinya lebih


dibukukan secara sistematis dalam kitab perundang-undangan.
Norma hukum lebih memiliki kepastian & objektif dibanding norma
moral yg subjektif (tentang etis atau tidak etis)
2. Meski hukum dan moral mengatur tingkah laku
manusia,namumhukum terbatas pada tingkah
laku lahiriahsaja,sedangkanmoral menyangkut sikap batin seseorang
3. Sanksi. Berbeda, hukum sebagian besar dapat dipaksakan, pelanggar
akan terkena hukumannya. Untuk norma etis tidak dapat dipaksakan,
paksaan hanya menyentuh bagian luar saja, sedangkan perbuatan etis
berasal dari dalam. Satu-satunya adalah hati nurani yg tidak tenang.
4. Hukum atas dasar kehendak masyarakat, diakui oleh negara. Moral
didasarkan norma-norma moral yg melebihi individu dan masyarakat.
Dengan cara demokratis, masyarakat dapat mengubah hukum, tidak
pernah masyarakat mengubah / membatalkan norma moral. Moral
menilai hukum bukan sebaliknya
Hukum
PERBEDAAN HUKUM DAN MORAL (GUNAWAN S.)

1. Dasarnya, hukum memiliki dasar yuridis, konsensus, dan hukum


alam. Moral berdasar hukum alam
2. Otonomi , hukum bersifat heteronom yaitu datang dari luar diri
manusia; moral bersifat otonom datang dari diri sendiri
3. Pelaksanaan, hukum secara lahir dapat dipaksakan; moral secara
lahir & batin tidak dapat dipaksakan
4. Sanksinya, sanksi hukum bersifat yuridis lahiriah;
moral adalah sanksi kodrati, batin, menyesal & malu
terhadap diri sendiri
5. Tujuannya, hukum mengatur kehidupan manusia
dalam bernegara; moral mengatur kehidupan manusia
sebagai manusia
6. Waktu dan tempat , hukum tergantung waktu &
tempat. Moral secara objektif tidak tergantung pada
tempat dan waktu
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai