Dosen Pengampu : Drs. Muhammad Arif, M.Pd Our Team
Cindyloken Caharina Jantri Syah Putra
Gurusinga (4213121045) Sembiring (4212321002)
Florence Jean Patricia Krisdikna Siska Zega
(4213121028) (4212421018) Pengertian Nilai ● Nilai erat hubungannya dengan manusia, baik dalam bidang etika yg mengatur kehidupan manusia sehari-hari, maupun bidang estetika yg berhubungan dengan keindahan, bahkan nilai masuk ketika manusia memahami agama dan keyakinan beragama.
● Nilai berhubungan dengan sikap seseorang sebagai warga masyarakat,
warga bangsa,pemeluk suatu agama dan sebagai warga dunia Moral Moral adalah istilah orang menyebut ke orang lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu tanpa moral manusia tidakbisa melakukan proses sosialisasi. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu tanpa moral manusia tidakbisa melakukan proses sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang mempunyai nilai implisit karena banyak orang yang mempunyai moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan disekolah-sekolah dan manusia harus mempunyai moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya. Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh. Hukum Defenisi “hukum” menurut kamus besar bahasa indonesia:
• Peraturan atau adat, yang secara resmi dianggap mengikat dan
dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah atau otoritas.
• Undang-undang, peraturan dan sebagainya untuk mengatur
kehidupan masyarakat.
• Patokan (kaidah, ketentuan).
• Keputusan (pertimbangan) yang ditentukan oleh hakim dalam
pengadilan, vonis. Hukum 4PERBEDAAN ANTARA HUKUM DAN MORAL
1. Hukum lebih dikodifikasikan daripada moral artinya lebih
dibukukan secara sistematis dalam kitab perundang-undangan. Norma hukum lebih memiliki kepastian & objektif dibanding norma moral yg subjektif (tentang etis atau tidak etis) 2. Meski hukum dan moral mengatur tingkah laku manusia,namumhukum terbatas pada tingkah laku lahiriahsaja,sedangkanmoral menyangkut sikap batin seseorang 3. Sanksi. Berbeda, hukum sebagian besar dapat dipaksakan, pelanggar akan terkena hukumannya. Untuk norma etis tidak dapat dipaksakan, paksaan hanya menyentuh bagian luar saja, sedangkan perbuatan etis berasal dari dalam. Satu-satunya adalah hati nurani yg tidak tenang. 4. Hukum atas dasar kehendak masyarakat, diakui oleh negara. Moral didasarkan norma-norma moral yg melebihi individu dan masyarakat. Dengan cara demokratis, masyarakat dapat mengubah hukum, tidak pernah masyarakat mengubah / membatalkan norma moral. Moral menilai hukum bukan sebaliknya Hukum PERBEDAAN HUKUM DAN MORAL (GUNAWAN S.)
1. Dasarnya, hukum memiliki dasar yuridis, konsensus, dan hukum
alam. Moral berdasar hukum alam 2. Otonomi , hukum bersifat heteronom yaitu datang dari luar diri manusia; moral bersifat otonom datang dari diri sendiri 3. Pelaksanaan, hukum secara lahir dapat dipaksakan; moral secara lahir & batin tidak dapat dipaksakan 4. Sanksinya, sanksi hukum bersifat yuridis lahiriah; moral adalah sanksi kodrati, batin, menyesal & malu terhadap diri sendiri 5. Tujuannya, hukum mengatur kehidupan manusia dalam bernegara; moral mengatur kehidupan manusia sebagai manusia 6. Waktu dan tempat , hukum tergantung waktu & tempat. Moral secara objektif tidak tergantung pada tempat dan waktu THANK YOU