Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH DESAIAN PEMBELAJARAN PAI

TENTANG
“ PENGERTIAN,TUJUAN,MANFAAT & MODEL-MODEL DESAIN PEMBELAJARAN”

Oleh
Kelompok: 1
AFDAL FIKRI: 1830101039
AFNI NORA: 1830101041
FIRDAUS: 1830101057
PUTRI MAY ANGGRAINI: 1830101067
SUSKESI SAPUTRI: 1830101075

DOSEN PENGAMPU:

SUSI HERAWATI, S Ag., M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DANILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
BATUSANGKAR
2020 M /1442 H
KATA PENGANTAR

Puji dan suyukur kita ucapkan kepada tuhan yang maha esa yang telah memberikan
rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini walaupun dalam
kondisi pendemi menyerang saat ini. Solawat serta salam tercurah kepada nabi Muhammad
SAW.,kepada keluarganya,sahabatnya dan kepada para tabi’in atba’u tabi’in serta semoga
sampai kepada kita selaku umatnya yang terus mengikuti jejak langkahnya sampai kepada
yaumil akhir.

Semoga dengan menbaca makalah ini, akan memberikan pengetahuan yang


bermanfaat bagi para pembaca sehingga dapat memberi solusi. Dalam pembuatan makalah ini
kami sadari, bahwa banyak sekali kesalahan dan kekurangan didalamnya. Untuk itu kami
mohon kritik dan saran untuk lebih sempurnanya makalah ini sehingga dapat bermanfaat bagi
kami dan pembacanya.

Batusangkar, 28 september 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Untuk melakukan suatu proses pembelajaran alangkah baiknya kita
memahami Teknik pembelajaran yang baik diantaranya mengetahui model desain
pembelajaran dan cara penerapanya sehingga akan mempermudah proses
pembelajaran.
Desaian pembelajaran adalah proses yang sistematis untuk mencapai tujuan
tententu, misalnya menghasikan pembelajaran yang efektif, meningkatkan kualitas
pembelajaran. Menghasilkan pembelajaran yang efesien dan dan efektif, membantu
pencapaian hasil pembelajaran dan penguasaan kecakapan. Tujuan dari desain
pembelajaran ini tentu dapat dicapai jika desain pembelajaran yang dihasilkan melalui
mekanisme realilisai atau uji coba rancangan, evaluasi dan perbaikan. Uji coba,
evaluasi dan perbaikan adalah karakteristik dasar dari proses perkembangan.
Oleh karena itu makalah ini akan disusun untuk memberi pengetahuan tantang
pengertian desain pembelajaran, tujuan desain pembelajaran, manfaat desain
pembelajaran dan model-model desain pembelajaran.
b. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalahnya sebagai
berikut:
1) Apa pengertian desaian pembelajaran?
2) Apa tujuan dari desain pembelajaran?
3) Apa manfaat dari desain pembelajaran?
4) Apa model-model dari desain pembelajaran?
c. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan nya sebagai berikut:
1) Mengetahui apa itu tujuan pembelajaran
2) Mengetahui tujuan desain pembelajaran
3) Mengetahui manfaat desain pembelajaran
4) Mengetahui model-model desain pembelajaran
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Desain Pembelajaran


Istilah desain pembelajaran dalam literature asing dikenal dengan istilah
instructional design. Hal ini dikarenakan istilah instruction atau instructional dalam
istilah teknis pendidikan di dunia barat semakna dengan istilah pembelajaran.
Sedangkan kata desain secara bahasa adalah kata serapan dari Bahasa Inggris yaitu
design, dimana kata ini menurut Hokanson dan Gibbons (2014) berasal dari bahasa
latin designare yang berarti merancang, menjelaskan, menunjukkan, atau menandai.
Istilah desain pembelajaran memiliki kesamaan makna dengan Instructional Design
dalam literatur-literatur bahasa Inggris.
Pembelajaran adalah proses atau suatu cara ataupun perbuatan untuk
menjadikan peserta ddik mau belajar. Pembelajaran adalah proses interaksi antara
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar
(Anurrahman,2012: 12).
Desain pembelajaran adalah sebuah konstruksi secara utuh tentang proses
pembelajaran yang akan dilakukan oleh seorang pendidik di kelas, yang meliputi
tujuan pembelajaran (learning objective) yang akan dicapai, pengembangan materi
pembelajaran (instruction strategi) yang digunakan, serta penilaian hasil belajar
(evaluation) ( Hisyam Zaini,dkk, 2002 : 18).
Istilah desain pada mulanya digunakan pada dunia arsitektur, industry dan
digital. Karena prinsip dasar desain tersebut memiliki kesesuaian dengan kebutuhan
dan orientasi pendidikan khusus nya pembelajaran, maka istilah design digunakan
oleh para ahli pendidikan untuk menerangkan usaha para ahli pendidikan untuk
menemukan suatu proses atau bentuk kegiatan pembelajaran yang berkualitas., dapat
menjawab kebutuhan peserta didik, dikembangakan secara sistematis, dan berdampak
secara berkelanjutan.
Para ahli mendefenisikan pengertian desain pembelajaran dengan berbagai
cara, diantaranya adalah:
1. Hamrius (1971), menyatakan bahwa desain pembelajaran yaitu suatu proses yang
sistematis dalam usaha untuk mencapai tujuan pembelajaran melalui kegiatan
pembelajaran yang efektif.
2. Smith dan Ragan’s (2005), menyatakan bahwa desain pembelajaran adalah proses
yang sistematis dan reflektif dalam menerjemahkan prinsip-prinsip belajar dan
pembelajaran kedalam suatu bentuk perencanaan yang digunakan sebagai materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan evaluasi pembelajaran.
3. Gustafson dan Branc (2007), menyatakan bahwa desain pembelajaran adalah
sebagai suatu proses yang sistematik yang digunakan untuk mengembangkan
sistem pendidikan dan program pelatihan dalam bentuknya yang konsisten dan
reliabel.
4. Suparman (2014), menyatakan bahwa desain pembelajaran adalah sutu proses,
yaitu proses yang sistematis dalam mencapai tujuan instruksional secara efektif dan
efesien melalui pengidentifikasian masalah, pengembangan strategi dan bahan
instruksional, serta pengevaluasian terhadap strategi dan bahan instruksional
tersebut untuk menemukan hal-hal yang harus direvisi.
Berdasarkan defenisi-defenisi diatas dapat dijabarkan bahwa desain
pembelajaran adalah, suatu proses yang dilakukan secara sistematis untuk
menyelesaikan masalah pembelajaran, meningkatkan kualitas pembelajaran, atau
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang terdiri dari serangkaian kegiatan
perancangan bahan pembelajaran, pengembangan, dan pengevaluasian rancangan
untuk menghasilkan rancangan yang efektif dan efesien. Bahan dan produk
pembelajaran bisa berupa kegiatan pembelajaran, program pembelajaran, sistem
pembelajran, isi pembelajaran, media pembelajaran, sistem evaluasi dan lain-lain
(Susilahudin,2018: 19-24).
Desain pembelajaran adalah suatu rancangan yang sistematis dan sistematik
untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Desain pembelajaran bermakna adanya
keseluruhan, struktur, kerangka, atau outline, dan urutan atau sistematika kegiatan.
Desain pembelajaran juga diartikan sebagi proses merumuskan tujuan, strategi, teknik,
dan media (Ni Luh Sustiawati,2018: 130).

B. Tujuan Desain Pembelajaran


Tujuan utama dari desain pembelajaran adalah untuk menyediakan panduan
atau pedoman dalam merancang kegiatan belajar yang berkualitas bagi pembelajar
(Susilahudin, 2018:19).
Tujuan sebuah desain adalah untuk mencapai solusi terbaik dalam
memecahkan masalah dengan memanfaatkan sejumlah informasi yang tersedia.
Dengan demikian suatu desain muncul karena kebutuhan manusia untuk memecahkan
persoalan. Melalui disain maka kita bisa menemukan langkah-langkah sistematis
untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Menurut Adripen dan Susi Herawati (2006 : 6-8) tujuan dari desain
pembelajaran yaitu:
1. Untuk memecahkan masalah belajar
Sesuai dengan pendapat Clarence Schauer desain pembelajaran adalah
perencanaan secara akal sehat untuk mengidentifikasi masalah belajar dan
mengusahakan pemecahannya. Pembelajaran adalah proses interaksi antara
pendidik dengan pembelajar untuk mendapatkan pengalaman belajar. Sedangkan
pengalaman belajar adalah proses yang dilalui oleh pembelajar dalam rangka
mengembangkan kompetensi-kompetensi tertentu, sehingga pembelajar dapat
mengembangkan dirinya dalam kehidupan.
Permasalahan tersebut muncul karena pendidik tidak merancang pembelajaran
sebelumnya, sehingga sering terjadi materi terlalu susah dipahami pembelajar,
strategi yang tidak sesuai dengan materi, bahkan evaluasi yang dilakukan tidak
sesuai dengan tujuan pembelajaran itu sendiri, dalam hal ini pendidik harus mampu
mendesain pembelajaran dengan baik serta melakukan revisi terhadap desain
pembelajaran yang telah disusun.
2. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
Desain pembelajaran adalah proses yang sistematik untuk meningkatkan
kualitas instruksional. Kegiatan instruksional merupakan kegiatan mengembangkan
potensi pembelajar, untuk itu kegiatan ini harus selalu dievaluasi dan direvisi
sehingga kegiatan pembelajaran tersebut berkualitas. Untuk itu salah satu tujuan
melakukan desain pembelajaran adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
3. Untuk meningkatkan kondisi-kondisi belajar
Desain pembelajaran menurut Buhl merupakan suatu set kegiatan yang
bertujuan meningkatkan kondisi belajar. Pembelajaran akan terus menigkat apabila
kondisi belajar terus diperbaiki, bagaimana memvariasikan metode pembelajaran
sehingga pembelajaran lebih bermakna dan menarik, bagaimana mengukur
ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan dan diharapkan, bagaimana
mengembakangkan dan mengaitkan materi pembelajaran sehingga lebih menarik
dan sebagainya.

C. Manfaat Desain Pembelajaran


Menurut Abdul Majid manfaat desain pembelajaran adalah:
1. Sebagai petunjuk (arah) kegiatan pembelajaran
Desain pembelajaran akan bermanfaat bagi pendidik sebagai petunjuk
terhadap langkah-langkah yang harus dilalui dalam pembelajaran, dan sebagai
pola dasar dalam mengatur usur yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran
sehingga pembelajaran berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
2. Pedoman kerja bagi pendidik dan pembelajar dalam melaksanakan tujuan nya
masing-masing
Desan pembelajaran juga bermanfaat sebagai pedoman bagi peserta didik dan
pendidik dalam proses pembelajaran sebagai sasaran pembelajaran Dapat tercapai
secara optimal.
3. Sebagai alat ukur terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dirancang
Desain pembelajaran dapat dijadikan sebagai alat ukur proses pembelajaran
yang telah dilaksanakan, apakah program pembelajaran yang telah disusun
tersebut dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan atau belum,
sehingga dapat dilakukan feed back (umpan balik) terhadap desain yang telah
dibuat.
4. Sebagai bahan penyusun data
Informasi yang didapat dari pelaksanaan proses pembelajaran berguna untuk
perancangan pembelajaran selanjutnya, apakah kegiatan pembelajaran tersebut
perlu program remedial atau pengayaan.
5. Untuk menghemat waktu, biaya, alat-alat, dan tenaga
Dengan adanya desain pembelajaran akan memperkecil biaya , waktu, dan alat
serta tenaga yang dikeluarkan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

D. Model-Model Desain Pembelajaran


Gustafson dan Branch (2002) memberikan saran adanya suatu kategorisasi
model desain pembelajaran yang digunakan dengan membedakan antara tiga model,
yaitu:
1. Model yang Berorientasi pada Kelas (Classroom-Oriented Models)
Kategori atau jenis desain pembelajaran yang dikembangkan bertujuan untuk
mendukung para guru secara professional untuk menunaikan tugasnya di lembaga
pendidikan. Oleh karena itu beragam pengaturan ruang kelas harus
dipertimbangkan ketika hendak memilih suatu model desain tertentu. Desain
pembelajaran berorientasi pada kelas jika desain tersebut mendasarkan pada
interaksi manusia di dalam kelas pada kurun waktu tertentu. Artinya desain
pembelajaran disusun dan dikembangkan untuk keperluan pertemuan pembelajaran
di kelas.
2. Model yang Berorientasi pada Produk (Product-Oriented Models)
Desain pembelajaran yang berorientasi pada produk dapat membantu memudahkan
atau memfasilitasi interaksi secara tidak langsung yang disampaikan oleh guru atau
pembelajaran mandiri. Model desain seperti ini biasa nya dapat dijumpai dalam
bentuk pembelajaran berprogram, pembelajaran sisitem modul, dan sebagainya.
Model yang desainnya berorientasi produk adalah model yang diarahkan pada
pencapaian tujuan tertentu , atau hasil belajar yang diinginkan . Hasil atau produk
itu bisa dinyatakan dalam bentuk pengetahuan, keterampilan atau kecakapan,
proses-proses dan prosedur tertentu.
3. Model yang Berorientasi pada Sistem (System-Oriented Models)
Model desain yang berorientasi pada sistem ini berupa sistem yang membantu
memudahkan penyajian secara lengkap . dapat digunakan dalam kurun waktu yang
relatif lama, serta diarahkan untuk mencapai tujuan pelatihan dan pembelajaran.
Setiap model yang berorientasi pada sisitem menekankan pentingnya hubungan
antara komponen yang satu dengan yang lainnya (Punaji Setyosari,2020 : 58-60).

Berkenaan dengan variasi model desain pembelajaran, sebenarnya ada banyak


model desain pembelajaran, diantara nya yaitu :
a. Model Gagne-Briggs
Gagne merupakan peletak gagasan fundamental pengembangan model
konseprual desain pembelajaran. Gagne dan Briggs telah menghasilkan model
pertama, yang disebut sebagai model preskriptif desain pembelajaran. Model ini
memfokuskan pada tiga pertanyaan mendasar yang perlu dijawab yaitu: a. apa
yang diketahui tentang belajar manusia dan apa yang relevan untuk desain
pembelajaran?, b. apakah pengetahuan belajar manusia sesuai untuk diterapkan
pada situasi belajar nyata?, c. metode dan prosedur mana yang dapat diterapkan
agar pengetahuan tentang belajar manusia secara efektif dapat terlaksana dalam
desain pembelajaran?
Model Gegne-Briggs yaitu model yang mendeskripsikan bagaimana
pembelajarana seharusnya dihasilkan untuk menyesuaikan dengan baik format
dasar belajar, maupun isi yang harus dibelajarkan.pada model ini terdapat tiga
tahap utama yaitu persiapan belajar, pemerolehan, dan transfer belajar.
b. Model ADDIE
Model ADDIE adalah akronim dari Analysis, Design, Development,
Implementation, dan Evaluation. Model ini mendeskripsikan suatu model yang
dipakai dalam design atau rancanagan pembelajaran, agar menghasilkan
serangkaian belajar yang dirancang dengan sengaja. Tahap pertama, analisis yang
bertujuan untuk mengidentifikasi factor penyebab yang mungkin terjadi, berkaitan
dengan kesenjangan untuk kerja yang diharapkan. Dengan mengetahui kesenjangan
ini selanjutnya kita dapat menentukan tujuan pembelajaran, memastikan siapa
siswa yang dihadapi, mengidentifikasi sumber-sumber yang diperlukan untuk
melakukan seluruh proses ADDIE, dan menentukan sisitem penyajian.
Tahap-tahap desain ADDIE memusatkan pada berbagai aktivitas dan
pengetahuan, untuk mendukung pencapaian tujuan khusus pembelajaran yang
diharapkan. Dengan demikian proses rancangan berkaitan dengan pegembangan
suatu perencanaan bagaimana para siswa dapat mencapai tujuan-tujuan khusus.
Hasil tahap desain terdiri atas suatu draft pembelajaran. Kegiatan ini menekankan
pada suatu penulisan atau penyusunan suatu aliran kegiatan, yaitu suatu uraian
singkat tentang kegiatan dari keseluruhan proses pembelajaran dan latar belajar.
Oleh karena itu, tahap desain tentang ADDIE ini mencakup perencanaan
keseluruhan aktivitas pembelajaran dan pengambilan keputusan penting, yang
merujuk pada kondisi-kondisi eksternal yang relevan misalnya metode, interaksi
social, media, sistem penyajian, organisasi lingkungan belajar, dan sebagainya.
c. Model Dick, Carey dan Carey
Model desain pembelajaran yang lebih dikenal dengan Dick Carey merupakan
sebuah model ID yang paling dikenal secara luas. Gustasfon dab Branch (2002)
menyebutkan bahwa model ini telah banyak diadopsi dalam pengembangan proses
desain pembelajaran. Model Dick Carey adalah sebuah model sistematis dan
procedural.
Tahap-tahap model Dick Carey meliputi komponen komponen sebagai
berikut:
1) Mengidentifikasi tujuan pembelajaran
2) Melakukan analisis pembelajaran
3) Menganalisis siswa dan konteks
4) Merumuskan tujuan untuk kerja
5) Mengembangan instrument asesmen
6) Mengembangkan strategi pembelajaran
7) Mengembangkan dan memilih bahan belajar
8) Mendesain dan melakukan evaluasi formatif
9) Melakukan revisi
10) Mendesain dan melakukan evaluasi sumatif.
d. Model Rothwell dan Kazanas
Deskripsi aktifitas pembelajaran dalam model Rothwell dan Kazanas adalah
sebagai berikut:
1. Melakukan asesmen kebutuhan, mengidentifikasi kesenjangan antara untuk kerja
actual dan yang diharapkan, serta menentukan berbagai penyebabnya.
2. Menilai karakteristik siswa yang relevan, meentukan kelompok target, menilai
pengetahuan, keterampilan dan sikap, serta bagaimana pengetahuan, keterampilan
dan sikap tersebut mempengaruhi sikap tersebut mempengaruhi belajar dan
aplikasi keterampilan baru.
3. Menganalisis factor-faktor dalam lingkungan atau tempat kerja, menentukan
bagaimana lingkungan kerja mempengaruhi untuk kerja saat ini, dan bagaimana
hal tersebut mempengaruhi belajar dan aplikasi keterampilan baru.
4. Melakukan analisis pekerjaan, tugas, dan isi
5. Merumuskan pernyataan tujuan untuk kerja, mendeskripsikan dan
memformulasikan tujuan khusus atau performansi, yang mengarah pada
pencapaian hasil proses dan unjuk kerja pelatihan yang diharapkan.
6. Mengembangkan pengukuran unjuk kerja
7. Menata isi atau materi
8. Menetapkan strategi pembelajaran
9. Mendesain materi pembelajaran
10. Mengevaluasi pembelajaran
e. Model Andrews dan Goodson
Proses desain pembelajaran dalam model ini antara lain:
1. Asesmen kebutuhan, mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan untuk menentukan
solusi pembelajaran mana yang perlu direspon.
2. Analisis pembelajaran, mengidentifikasi tujuan isi dan menuntut berbagai
keterampilan, yang harus dikuasai siswa untuk tujuan pembelajaran yang
diharapkan.
3. Analisis siswa, mengidentifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa,
mengembangkan instrument tes untuk menentukan apakah siswa dapat memulai
pembelajaran.
4. Latar pembelajaran, mengidentifikasi cara-cara mana yang dapat dilakukan untuk
menyampaikan pembelajaran.
5. Strategi pembelajaran.
6. Pengembangan bahan, menyusun draft dan menyempurnakan bahan pembelajaran
melalui proses evaluasi formatif.
7. Evaluasi formatif, melakukan uji coba dalam berbagai latar untuk
mengidentifikasi masalah dan melakukan perbaikan.
8. Melatih pengguna atau klien, menyampaikan berbagai prosedur untuk
menggunakan bahan ajar dan pelatihan guru.

Untuk keefektifan proses desain pembelajaran terutama efektivitas biaya maka


desain pembelajaran harus memenuhi dua prasyarat penting. Pertama, penentuan
tujuan pembelajaran yang mendeskripsikan apa yang seharusnya dapat dilakukan
oleh siswa ketika mereka menyelesaikan pembelajaran. Kedua, proses keseluruhan
dapat memberikan kemanfaatan besar jika sejumlah guru memberikan pembelajaran
dengan waktu yang memadai.
f. Model Morisson, Ross dan Kemp
Tujuan desain pembelajaran adalah membuat pembelajaran agar menjadi lebih
efisien, efektif, dan mengurangi tingkat kesulitan. Menurut Morisson, dkk
pembelajaran yang didesain dan dirancang dengan sangat baik akan menghemat
waktu dan dana. Artinya, suatu kegiatan pendidikan yang tidak dirancang dengan
abik akan membuang-buang waktu dan biaya.
Berkaitan dengan desain pembelajaran, Morisson dkk mengidentifikasi ada
empat komponen atau unsur yang mendasar, yaitu siswa, tujuan, metode, dan
evaluasi. Disamping ke empat komponen utama dari desain pembelajaran, ada
komponen pendukung menurut Morisson dkk yaitu, permasalahan pembelajaran,
karakteristik siswa, analisis tugas, tujuan pembelajaran, penataan isi, strategi
pembelajaran, merancang pesan, strategi penyajian dan instrument evaluasi.
g. Model Gerlach dan Ely
Gerlach dan Ely telah mengembangkan model perencanaan pembelajaran pada
tahun 1971. Model yang dikembangkan juga memiliki kesamaan dengan model
Dick-Carey, yaitu model preskriptif. Model Gerlach dan Ely menjelaskan prinsip-
prinsip fundamental tentang belajar dan pembelajaran. Model ini cocok untuk
pembelajaran mulai dari jenjang pendidikan usia dini sampai sekolah menengah
hingga perguruan tinggi. Walaupun mereka menekankan pada strategi untuk
memilih isi termasuk dalam memilih media pembelajaran, model mereka
merupakan salah satu dari beberapa model yang lebih menekankan secara eksplisit
orientasi isi desain pembelajaran. Dengan demikian, model ini diawali dengan
spesifikasi isi yang diajarkan dan berkaitan dengan tujuan khusus pembelajaran
(Punaji Styosari, 2020:65-78).
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan makalah diatas maka dapat disimpulkan:
1. Pengertian desain pembelajaran
Desain pembelajaran adalah suatu rancangan yang sistematis dan sistematik
untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Desain pembelajaran bermakna adanya
keseluruhan, struktur, kerangka, atau outline, dan urutan atau sistematika kegiatan.
Desain pembelajaran juga diartikan sebagi proses merumuskan tujuan, strategi, teknik,
dan media (Ni Luh Sustiawati,2018: 130).
2. Tujuan desain pembelajaran
Tujuan utama dari desain pembelajaran adalah untuk menyediakan panduan
atau pedoman dalam merancang kegiatan belajar yang berkualitas bagi pembelajar
(Susilahudin, 2018:19).
Tujuan sebuah desain adalah untuk mencapai solusi terbaik dalam
memecahkan masalah dengan memanfaatkan sejumlah informasi yang tersedia.
Dengan demikian suatu desain muncul karena kebutuhan manusia untuk memecahkan
persoalan. Melalui disain maka kita bisa menemukan langkah-langkah sistematis
untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
3. Manfaat desain pembelajaran
a. Sebagai petunjuk (arah) kegiatan pembelajaran
b. Pedoman kerja bagi pendidik dan pembelajar dalam melaksanakan tujuan nya
masing-masing
c. Sebagai alat ukur terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dirancang
d. Sebagai bahan penyusun data
e. Untuk menghemat waktu, biaya, alat-alat, dan tenaga
4. Model-model desain pembelajaran
a. Model yang Berorientasi pada Kelas (Classroom-Oriented Models)
b. Model yang Berorientasi pada Produk (Product-Oriented Models)
c. Model yang Berorientasi pada Sistem (System-Oriented Models)
B. SARAN
Pemakalah mengakui banyak kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Maka
dari itu pemkalah mohon kritik dan saran yang mendukung dari pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Adripen, S. H. (2006). Desain Pembelajaran. Batusangkar: STAIN Batusangkar.

Annurahman. (2012). Belajar dan Pembelajarannya. Bandung: Alfabeta.

Hisyam Zaini, d. (2002). Desain pembelajaran di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: CTSD


IAIN Sunan Kalijaga.

Putrawangsa, S. (2018). Desain Pembelajaran. Mataram: CV.REKA KARYA AMERTA.

Setyosari, P. (2020). Desain Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sustiawati, N. L. (2018). Pengembangan Desain Pembelajaran Seni Tari di Sekolah Dasar


Berbasis Localgenius Knowledge. Jurnal Seni Budaya, Vol.33, Nomor 1 :130.

Anda mungkin juga menyukai