Anda di halaman 1dari 20

DESAIN MATERI PEMBELAJARAN

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok


Mata Kuliah: Perencanaan Pembelajaran
Dosen: Reza Agusta, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 4 :


1. Cama Caiwa Alwajidu (2111010221)
2. Elvina (2111010236)
3. Pitasya Dwi Nuryasin (2111010336)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji Syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan


Rahmat, Hidayah, dan inayah-NYA. Sehingga kami dapat merampungkan
penyusunan makalah perencanaan Pembelajaran dengan judul “Desain Media
Pembelajaran“ tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah ini semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung
kerja sama anggota kelompok, sehingga dapat memperlancar dalam
penyusunannya. Untuk itu saya berterima kasih atas kerja sama para anggota
kelompok dalam merampungkan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya.
Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi
para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki
makalah ini. Dan kepada Allah Swt kami berserah diri.

Bandar Lampung, 17 Februari 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2
A. Pengertian Desain Materi Pembelajaran .................................................. 2
B. Merancang Dan Mengorganisasikan Materi Pembelajaran ...................... 6
C. Mendesain Materi Pembelajaran .............................................................. 8
D. Kriteria Pemilihan Materi Pembelajaran ................................................ 12
E. Prinsip-Prinsip Pengembangan Materi Pembelajaran ............................ 13
F. Langkah-Langkah Pengembangan Materi Pembelajaran ....................... 14
BAB III PENUTUP............................................................................................... 16
A. Kesimpulan ............................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Materi yang ditentukan untuk kegiatan pembelajaran hendaknya
materi yang benar-benar menunjang tercapainya Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar, serta tercapainya indikator. Peraturan Pemerintah (PP)
nomor 19 tahun 2005 Pasal 20, juga mengisyaratkan bahwa guru
diharapkan mengembangkan materi pembelajaran. Berkenaan dengan
pemilihan materi pembelajaran ini, secara umum masalah dimaksud
meliputi cara penentuan jenis materi, kedalaman, ruang lingkup, urutan
penyajian, perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran, dan
sebagainya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Desain Materi Pembelajaran?
2. Bagaimana Cara Merancang Dan Mengorganisasikan Materi
Pembelajaran?
3. Bagaimana Cara Mendesain Materi Pembelajaran?
4. Apa Saja Kriteria Pemilihan Materi Pembelajaran?
5. Apa Saja Prinsip-Prinsip Pengembangan Materi Pembelajaran?
6. Apa Saja Langkah-Langkah Pengembangan Materi Pembelajaran?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Desain Materi Pembelajaran
2. Untuk Mengetahui Cara Merancang Dan Mengorganisasikan Materi
Pembelajaran
3. Untuk Mengetahui Cara Mendesain Materi Pembelajaran
4. Untuk Mengetahui Apa Saja Kriteria Pemilihan Materi Pembelajaran
5. Untuk Mengetahui Apa Saja Prinsip-Prinsip Pengembangan Materi
Pembelajaran
6. Untuk mengetahui Langkah-Langkah Pengembangan Materi
Pembelajaran

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Desain Materi Pembelajaran


Desain atau perencanaan merupakan suatu proses pengambilan
keputusan tentang apa yang harus dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan.
Dengan demikian, proses suatu perencanaan harus dimulai dari penetapan
tujuan yang akan dicapai melalui analisis kebutuhan serta dokumen lengkap,
kemudian menetapkan langkah-langkah yang harus dilaksanakan untuk
mencapai tujuan tersebut. Menurut Ely (1979) bahwa perencanaan itu pada
dasarnya adalah suatu proses dan cara berpikir yang dapat membantu
menciptakan hasil yang diharapkan.1
Menurut Suryosubroto, materi pelajaran pada hakikatnya adalah isi dari
materi pelajaran yang diberikan kepada siswa sesuai dengan kurikulum yang
digunakan. Hal senada dipaparkan Sudjana, bahwa materi atau bahan
pelajaran adalah isi yang diberikan kepada siswa pada saat berlangsungnya
proses belajar-mengajar. Melalui materi pelajaran ini siswa diantarkan kepada
tujuan pengajaran. Adapun menurut Sanjaya, materi pembelajaran adalah
segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai siswa sesuai
dengan kompetensi dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensi setiap
mata pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu.
Berdasarkan penjelasan dari beberapa pengertian menurut para ahli
diatas maka dapat dipahami bahwa materi pembelajaran adalah isi atau
content yang harus dipelajari dan dikuasai siswa. Dalam hal ini isi atau
content tersebut diberikan kepada siswa sesuai dengan kurikulum yang
berlaku.2
Ada beberapa pengertian tentang desain pembelajaran menurut para ahli
diantaranya :

1
Wina Sanjaya, Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta : Kencana, 2015), Hal
24.
2
Rusydi Ananda, Perencanaan Pembelajaran, (Medan : Lembaga Peduli Pengembangan
Pendidikan Indonesia (LPPPI), 2019), Hal 88-89.

2
Pada bukunya Hamza Uno yang dikutip dari para ahli mengatakan beberapa
pendapat tentang pengertian desain pembelajaran yaitu :
a) Cunningham mengemukakan desain ialah menyeleksi dan
menghubungkan pengetahuan, fakta-fakta, imajinasi-imajinasi, dan
asumsi-asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan
memvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan
yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima
yang akan digunakan dalam penyelesaian.
b) Stephen P. Robbins memberikan definisi desain yaitu suatu cara untuk
mengantisipasi dan menyeimbangkan perubahan.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas Hamzah Uno memberikan


kesimpulan bahwa : Desain yakni suatu cara yang memuaskan untuk
membuat suatu kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai
langkah yang antisipasif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi
sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam perancanaan pengajaran, materi yang perlu ditetapkan dalam
langkah ketiga (setelah perumusan tujuan dan penyusunan alat evaluasi) baru
berupa:
a) Pokok-pokok bahan; dan
b) Rincian setiap pokok bahan.3

Materi pembelajaran atau materi ajar (instructional materials) adalah


pengetahuan, sikap dan keterampilan yang harus dipelajari siswa dalam
rangka mencapai standart kompetensi yang telah ditentukan. Materi
pembelajaran pada hakikatnya merupakan pengetahuan, nilai-nilai dan
keterampilan sebagai isi dari suatu mata pelajaran yang diarahkan untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Sehingga dapat dikatakan bahwa materi
pelajaran adalah berbagai pengalaman yang akan diberikan kepada siswa
selama megikuti proses pendidikan atau proses pembelajaran.

3
Ibrahim Dan Nana Syaodih, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), Hal
101.

3
Bahan atau materi pembelajaran (learning materials) adalah segala
sesuatu yang menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai oleh siswa sesuai
dengan kompetensi dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensi setiap
mata pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu. Materi pelajaran merupakan
bagian terpenting dalam proses pembelajaran, bahkan dalam pembelajaran
yang berpusat pada materi pelajaran (subject-centered teaching), mater
pelajaran merupakan inti dari kegiatan pembelajaran. Menurut subject
sentered teaching keberhasilan suatu proses pembelajaran ditentukan oleh
seberapa banyak siswa dapat menguasai materi kurikulum. Materi pelajaran
dapat dibedakan menjadi :

1. Pengetahuan (knowledge)

Pengetahuan menunjuk pada informasi yang disampaikan dalam


pikiran (mind) siswa, dengan demikian pengetahuan berhubungan dengan
berbagai informasi yang harus dihafal dan dikuasai oleh siswa, sehingga
manakala diperlukan siswa dapat mengungkapkan kembali.

2. Keterampilan (skill)

Menunjuk pada tindakan- tindakan (fisik dan non fisik) yang


dilakukan seseorang dengan cara yang kompeten untuk mencapai tujuan
tertentu.

3. Sikap (attitude)

Sikap menunjuk pada kecerdasan seseorang untuk bertindak sesuai


dengan nilai dan norma yang diyakini keberadaannya oleh siswa. 4

Membedakan isi materi pelajaran menjadi 4 macam yaitu fakta, konsep,


prosedur dan prinsip.

a Fakta

4
Ismail Makki Dan Aflahah, Konsep Dasar Belajar Dan Pembelajaran, ( Jawa Timur: Duta
Media Publishing, 2019), Hal 121.

4
Fakta adalah sifat dari segala suatu gejala, peristiwa benda, yang
wujudnya dapat ditangkap oleh panca indra.

Fakta merupakan pengetahuan yang berhubungan dengan data spesifik


(tunggal) baik yang telah maupun yang sedang terjadi yang dapat diuji
atau observasi.

Fakta merupakan materi pelajaran yang paling sederhana, karena


materi ini sifatnya hanya mengikat hal-hal yang spesifik.

Contoh: 1. Ibu kota Indonesia adalah Jakarta

Merupakan fakta karena pada kenyataannya demikian.

2. Manusia berjalan dengan kakinya.

Merupakan fakta yang dapat dirasakan dan dapat dilihat.

b. Konsep

Konsep adalah abstraksi kesamaan atau keterhubungan dari


kelompok benda atau sifat. Suatu konsep memiliki hubungan yang
disebut atribut. Atribut adalah sesuatu yang dimiliki suatu konsep.
Gabungan dari berbagai atribut menjadi suatu pembeda antara satu
konsep dengan konsep yang lain.

Contoh: 1. Anak laki-laki merupakan suatu konsep, yang memiliki


atribut tentu yang berbeda dengan atribut yang dimiliki oleh konsep
anak perempuan.

Dengan demikian pemahaman tentang konsep harus didahului dengan


pemahaman tentang data dan fakta, sebab atribut itu sendiri pada
dasarnya adalah sejumlah fakta yang terkandung dalam objek.

c. Prosedur

Prosedur adalah materi pelajaran yang berhubungan dengan


kemampuan siswa untuk menjelaskan langkah-langkah secara

5
sistematis tentang sesuatu. Misalnya prosedur tentang langkah-
langkah melakukan suatu percobaan, langkah-langkah membuat suatu
karangan, dan lain sebagainya.

d. Prinsip

Hubungan antara dua atau lebih konsep yang sudah teruji secara
empiris yang dinamakan generalisasi yang selanjutnya dapat ditarik
kedalam prinsip.

Contohnya:

 Prinsip tentang ketertiban lalu lintas


 Prinsip tentang kesejahtaraan sosial
 Prinsip tentang penguapan
 Prinsip tentang radiasi
 Dll

B. Merancang Dan Mengorganisasikan Materi Pembelajaran


Rencana pembelajaran ini dibuat oleh para guru untuk setiap kali
pertemuan atau bisa juga untuk 4 atau 5 kali peremuan sekaligus.

Dalam mendesain pembelajaran ada beberapa unsur yang terpenting yaitu :

a) Tujuan Instruksional

b) Bahan Pengajaran

c) Kegiatan Belajar

d) Metode dan Alat Bantu Mengajar

e) Evaluasi/ Penilain.

Tahap-tahap yang harus ditempuh oleh guru dalam pelaksanaan kegiatan


pembelajaran adalah :

6
1) Tahap Pra Instruksional, yaitu tahap yang ditempuh pada saat memulai
proses pembelajaran adalah :

a. Menanyakan kehadiran siswa.

b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai bahan


pelajaran yang belum dikuasai.

c. Mengajukkan pertanyaan mengenai pelajaran yang telah dibahas.

d. Mengulang pelajaran secara singkat, tapi mencakup semua bahan.

2) Tahap Instruksional yaitu tahap pemberian bahan pelajaran meliputi :

a. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai.

b. Menjelaskan pokok materi yang akan dibahas.

c. Membahas pokok materi yang telah dituliskan.

d. Memberikan contoh konkrit pada setiap pokok materi yang telah


dibahas.

e. Menggunakan media untuk mempermudah pemahaman siswa

f. Menyimpulkan hasil bahasan

3) Tahap Evaluasi, ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan tahap


Instruksional diantaranya :

a. Mengajukkan pertanyaan kepada beberapa siswa mengenai materi


pelajaran yang telah dipelajari.

b. Akhiri pelajaran dengan memberitahukan materi yang akan dibahas


berikutya.

c. Memberi tugas atau PR kepada siswa untuk memperkaya pengetahuan


siswa mengenai yang telah dibahas.

d. Bila pertanyaan yang diajukkan belum dapat dijawab oleh siswa (kurang
dari 70 %) maka guru harus mengulang pelajaran.

7
Setelah tahap perencanaan, hal yang dilakukan seorang guru adalah
Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran. Dalam tahap ini Dick
and Carey (1985) menyatakan ada tiga pola yang dapat diikuti oleh pengajar
untuk merancang atau menyampaikan pembelajaran, yaitu :

a. Pengajar merancang bahan pembelajaran individual, semua tahap


pembelajaran dimasukan kedalam bahan, kecuali pra tes dan pasca tes.

b. Pengajar memilih dan mengubah bahan yang ada agar sesuai dengan
strategi pembelajran. Peran pengajar akan bertambah dalam penyampaian
pembelajaran. Beberapa bahan mungkin saja disampaikan tanpa bantuan
pengajar, jika tidak ada, maka pengajar harus memberi penjelasan.

c. Pengajar tidak memakai bahan, tetapi menyampaikan semua pembelajaran


menurut strategi pembelajarannya yang telah disusunnya. Pengajar
menggunakan strategi pembelajaranya sebagai pedoman, termasuk latihan
dan kegiatan kelompok.

Kebaikan dari strategi ini adalah pengajar dapat dengan segera


memperbaiki dan memperbarui pembelajaran apabila terjadi perubahan isi.
Sedangkan kerugiannya adalah sebagian besar waktu tersita untuk
menyampaikan informasi sehingga sedikit sekali waktu untuk membantu
anak didik (mahasiswa).5

C. Mendesain Materi Pembelajaran


Dalam mendesain materi pembelajaran ada beberapa hal penting yang
harus dilakukan oleh seorang guru atau seorang dosen, hal ini pula yang akan
menentukan sempurna atau tidaknya desain materi pembelajaran, yaitu:
a. Pengumpulan Informasi
Sebelum seorang guru memulai pelajarannya di minggu pertama hari
sekolah atau di dalam kelas, tentu ia melakukan persiapan-persiapan dalam

5
Materi Pembelajaran, Http://Faizal-Ahsan.Blogspot.Com/2014/10/Desain-Materi-
Pembelajaran.Html?M=1 diakses pada tanggal 15 februari 2023.

8
beberapa aspek desain mata kuliah atau mata pelajaran. Persiapan ini dapat
dikatakan sebagai satu usaha pembuktian akuntabilitas profesionalisme
pembelajaran seorang dosen kepada mahasiswanya yang telah
memberikan kepercayaan kepada perguruan tinggi. Paling tidak ada empat
elemen yang harus dipersiapkan seorang dosen dalam mendesain satu mata
kuliah, yaitu:

a. Elemen materi-materi perkuliahan,

b. Elemen kompetensi atau tujuan pembelajaran atau hasil belajar,

c. Elemen strategi pembelajaran atau metode pembelajaran, dan

d. Elemen evaluasi pembelajaran

Keempat elemen itu memiliki karakter yang bersifat holistik, serasi,


sekata, senada. Meskipun wujudnya masing-masing elemen berbeda, tetapi
hakekatnya adalah sama.

untuk mendesain materi, langkah pertama sebelum seorang guru memulai


mendesain materi-materi pembelajaran dalam bentuk apapun adalah
mengumpulkan sebanyak mungkin informasi-informasi yang berkaitan
langsung atau tidak langsung dengan mata pelajaran yang hendak
diajarkan. Informasi-informasi itu mungkin didapatkan dalam bentuk hard
copy, soft copy melalui perpustakaan, internet dan atau konsultasi dari
beberapa sumber, di antaranya adalah :
a. Referensi baik yang utama atau sekunder
b. Jurnal-jurnal ilmiah
c. Hasil penelitian terbaru
d. Buku ajar yang sudah dipakai sebelumnya
e. RPP yang ada sebelumnya
f. Silabus, kurikulum
g. Konsultasi dengan guru senior
h. Konsorsium keilmuan

9
Menurut konsep penyusunan desain instruksional secara sistematis, buku-
buku teks hanyalah merupakan salah satu sumber untuk memilih materi
(bahan) pelajaran. Materi yang harus diajarkan untuk suatu bidang studi
adalah dinamis, dalam arti berubah dari waktu ke waktu, tidak statis
seperti tercantum di dalam buku-buku teks. Oleh karena itu, para guru atau
dosen di dalam memilih sumber materi perlu memperhatikan penerhitan-
penerbitan berkala seperti majalah, jurnal, para konsultan yang
berpengalaman, termasuk pengalaman praktek para guru/dosen sendiri di
dalam mengadakan penelitian dan lain-lain sumber yang sesuai dengan
bidang studi yang diajarkan.
Adapun aspek-aspek dalam mendesain suatu materi pembelajaran adalah
sebagai berikut:
a. Fakta
b. Konsep
c. Prosedur
d. Prinsip
e. Nilai
f. Keterampilan6

Di samping itu, sangat perlu sebelum memulai mengorganisasikan atau


mendesain bahan ajar mempertimbangkan butir-butir berikut: semua
informasi itu belum lengkap kalau materi mata pelajaran itu belum
dikomunikasikan dengan visi, misi dan program studi atau jurusan yang
mengembangkan mata kuliah itu. Langkah kedua, setelah informasi materi
dianggap memadai, maka ada beberapa alternatif yang mungkin dilakukan
oleh seorang dosen atau guru untuk mendesain materi perkuliahan atau
pembelajaran yang relatif siap disajikan atau di-share kepada siswa.

Alternatif Pertama Mendesain Materi

6
Ahmad Nursobah, Perencanaan Pembelajaran MI/SD, (Jawa Timur : Duta Media
Publishing, 2019), Hal 55-56.

10
Desain materi dalam bentuk satu daftar topik-topik materi yang tersusun
secara naratif dan linier sesuai dengan urutan atau skuensi topik bahasan yang
diinginkan. Contoh dibawah ini, daftar topik-topik bahasan relatif global.

Contoh:

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VI (Enam)

1) Sejarah Perkembangan Penelitian Sastra

2) Paradigma Penelitian Sastra

3) Pendekatan, Teori, Metodologi, Metode dan Tekhnik

4) Teori Penelitian Sastra I: Teori Strukturalisme I

5) Teori Penelitian Sastra II Teori Strukturalisme II Robert Stanton

6) Teori Penelitian Sastra III Teori Strukturalisme Genetik I

7) Teori Penelitian Sastra IV Teori Strukturalisme Genetik II Lucian


Goldmann

8) Teori penelitian sastra V teorib).

Alternatif kedua mendesain materi. Di samping mendesain materi dalam


bentuk linier, alternatif kedua adalah dalam sebuah gambar yaitu peta konsep
(concept map).

b. Peta Konsep

Peta konsep adalah merupakan diagram yang menunjukan hubungan antara


konsep-konsep yang mewakili pembelajaran. Peta konsep juga diartikan
tampilan dari sebuah gambar atau bagan tentang konsep-konsep materi yang
tersusun sesuai dengan tabiat ilmu pengetahuan itu sendiri tanpa
mengindahkan urutan atau skuensi topik bahasan yang diinginkan. 7

7
Ibid. Hal 63

11
D. Kriteria Pemilihan Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran berada dalam ruang lingkup isi kurikulum. Karena
itu, pemilihan materi pelajaran tentu saja harus sejalan dengan ukuran-ukuran
(kriteria) yang digunakan untuk memilih isi kurikulum bidang studi
bersangkutan.

Secara garis besar, Kriteria pemilihan materi pembelajaran:

1. Kriteria Tujuan Pembelajaran.


Suatu materi pelajaran yang terpilih dimaksudkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran khusus atau tujuan-tujuan tingkah laku. Karena itu, materi
tersebut supaya sejalan dengan tujuan-tujuan yang telah dirumuskan.
2. Materi Pelajaran.
Supaya Terjabar Perincian materi pelajaran berdasarkan pada tuntutan. Ini
berarti terdapat keterkaiatan yang erat antara spesifikasi tujuan dan
spesifikasi materi pelajaran.
3. Relevan Dengan Kebutuhan Siswa.
Kebutuhan siswa yang pokok adalah bahwa mereka ingin berkembang
berdasarkan potensi yang dimilikinya. Karena setiap materi pelajaran
yang akan disajikan hendaknya sesuai dengan usaha untuk
mengembangkan pribadi siswa secara bulat dan utuh. Beberapa aspek
diantaranya adalah pengetahuan sikap, nilai dan keterampilan.
4. Kesesuaian Dengan Kondisi Masyarakat Siswa dipersiapkan untuk
menjadi warga masyarakat yang berguna dan mampu hidup mandiri.
Dalam hal ini, materi pelajaran yang dipilih hendaknya turut membantu
mereka memberikan pengalaman edukatif yang bermakna bagi
perkembangan mereka menjadi manusia yang mudah menyesuaikan diri.
5. Materi Pelajaran Mengandung Segi-Segi EtiK
Materi pelajaran yang akan dipilih hendaknya mempertimbangkan segi
perkembangan moral siswa kelak. Pengetahuan dan keterampilan yang
bakal mereka peroleh dari materi pelajaran yang telah mereka terima
diarahkan untuk mengembangkan dirinya sebagai manusia yang etik

12
sesuai dengan sistem nilai dan norma-norma yang berlaku
dimasyarakatnya.
6. Materi Pelajaran Tersusun Dalam Ruang Lingkup dan Urutan Yang
Sistematik dan logis.
Setiap materi pelajaran disusun secara bulat dan menyeluruh, terbatas
ruang lingkupnya dan terpusat pada satu topik masalah tertentu. Materi
disusun secara berurutan dengan mempertimbangkan faktor
perkembangan psikologis siswa. Dengan cara ini diharapkan isi materi
tersebut akan lebih mudah diserap oleh siswa dan dapat segera dilihat
keberhasilannya. 8
7. Materi Pelajaran Bersumber Dari Buku Yang Baku, Pribadi Guru Yang
Ahli, dan Masyarakat.
Ketiga faktor ini perlu diperhatikan dalam memilih materi pelajaran. Buku
sumber yang baku umumnya disusun oleh para ahli dalam bidangnya dan
disusun berdasarkan GBPP yang berlaku, kendatipun belum tentu lengkap
sebagaimana yang diharapkan. Guru yang ahli penting, oleh sebab sumber
yang diharapkan. Guru yang ahli penting, oleh sebab sumber utama
memang guru itu sendiri. Guru dapat menyimak semua hal yang
dianggapnya perlu untuk disajikan kepada para siswa berdasarkan ukuran
pribadinya. Masyarakat juga merupakan sumber yang luas, bahkan dapat
dikatakan sebagai materi belajar yang paling besar. 9

E. Prinsip-Prinsip Pengembangan Materi Pembelajaran


Terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru dalam
penyusunan bahan ajar atau materi pembelajaran. Prinsip-prinsip dalam
pemilihan materi pembelajaran tersebut meliputi:

1. Relevansi. Materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada kaitan atau


ada hubungannya dengan pencapaian kompetensi dasar. Misalnya, jika

8
Ina Magdalena, Menjadi Desainer Pembelajaran Di SD, (Jawa Barat : CV Jejak, 2019), Hal
75-77.
9
Ahmad Nursobah, Op.Cit, Hal 60-61.

13
kompetensi yang diharapkan dikuasai oleh siswa berupa mengidentifikasi
dan mendeskripsikan, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus
berupa mengidentifikasi dan mendeskripsikan.
2. Konsistensi. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa dua macam,
maka bahan ajar yang harus di ajarkan juga harus meliputi dua macam.
Misalnya, kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa adalah
membedakan dan menyajikan yang maka materi yang diajarkan juga
harus meliputi teknik membedakan dan menyajikan data.
3. Kecukupan. Artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai
dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan.
Materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak. 10

F. Langkah-Langkah Pengembangan Materi Pembelajaran


1. Identifikasi Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar
Sebelum mengembangkan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu di
identifikasi aspek-aspek keutuhan kompetensi yang harus dipelajari atau
dikuasai peserta didik. Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap
standar kompetensi dan kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang
berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran. Harus ditentukan apakah
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta
didik termasuk ranah kognitif, psikomotor ataukah afektif.
 Ranah Kognitif jika kompetensi yang ditetapkan meliputi
pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan penilaian.
 Ranah Psikomotor jika kompetensi yang ditetapkan meliputi gerak
awal, semirutin, dan rutin.
 Ranah Afektif jika kompetensi yang ditetapkan meliputi pemberian
respons, apresiasi, penilaian, dan internalisasi.

2. Identifikasi Jenis-jenis Materi Pembelajaran

10
Ade Haerullah Dan Said Hasan, Kemampuan Dasar Mengajar, (Jawa Timur: Uwais
Inspirasi Indonesia, 2022), Hal 96-97.

14
Identifikasi dilakukan berkaitan dengan kesesuaian materi pembelajaran
dengan tingkatan aktivitas/ranah pembelajarannya. Materi yang sesuai
untuk ranah kognitif ditentukan berdasarkan perilaku yang menekankan
aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan
berpikir. Dengan demikian, jenis materi yang sesuai untuk ranah kognitif
adalah fakta, konsep, prinsip dan prosedur.

Materi pembelajaran yang sesuai untuk ranah afektif ditentukan


berdasarkan perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti
minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri. Dengan demikian, jenis
materi yang sesuai untuk ranah afektif meliputi rasa dan penghayatan,
seperti pemberian respon, penerimaan, internalisasi, dan penilaian.

Materi pembelajaran yang sesuai untuk ranah psikomotor


ditentukan berdasarkan perilaku yang menekankan aspek keterampilan
motorik. Dengan demikian, jenis materi yang sesuai untuk ranah
psikomotor terdiri dari gerakan awal, semirutin, dan rutin. Misalnya
tulisan tangan, mengetik, berenang, mengoperasikan komputer,
mengoperasikan mesin dan sebagainya.

Materi yang akan dibelajarkan perlu diidentifikasi secara tepat agar


pencapaian kompetensinya dapat diukur. Disamping itu, dengan
mengidentifikasi jenis-jenis materi yang akan dibelajarkan, maka guru
akan mendapatkan ketepatan dalam metode pembelajarannya. Sebab,
setiap jenis materi pembelajaran memerlukan strategi, metode, media, dan
sistem evaluasi yang berbeda-beda. Misalnya metode pembelajaran materi
fakta atau hafalan bisa menggunakan “jembatan keledai”, “jembatan
ingatan” (mnemonics), sedangkan metode pembelajaran materi prosedur
dengan cara “demonstrasi”.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Desain atau perencanaan merupakan suatu proses pengambilan
keputusan tentang apa yang harus dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan.
sedangkan materi pembelajaran adalah isi atau content yang harus dipelajari
dan dikuasai siswa. Dalam hal ini isi atau content tersebut diberikan kepada
siswa sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Jadi desain materi pembelajaran
adalah proses perencanan dalam rangka menyusun bahan ajar atau materi
pemebelajaran yang akan diterapkan dalam suatu pembelajaran.

Dalam mendesain pembelajaran ada beberapa unsur yang terpenting


yaitu :

a) Tujuan Instruksional

b) Bahan Pengajaran

c) Kegiatan Belajar

d) Metode dan Alat Bantu Mengajar

e) Evaluasi/ Penilain.

untuk mendesain materi, langkah pertama sebelum seorang guru


memulai mendesain materi-materi pembelajaran dalam bentuk apapun adalah
mengumpulkan sebanyak mungkin informasi-informasi yang berkaitan
langsung atau tidak langsung dengan mata pelajaran yang hendak diajarkan.
Informasi-informasi itu mungkin didapatkan dalam bentuk hard copy, soft
copy melalui perpustakaan, internet dan atau konsultasi dari beberapa sumber.

16
DAFTAR PUSTAKA

Ananda, Rusydi. 2019. Perencanaan Pembelajaran. Medan : Lembaga Peduli


Pengembangan Pendidikan Indonesia (Lpppi)

Haerullah Ade, Dan Said Hasan. 2022. Kemampuan Dasar Mengajar. Jawa Timur
: Uwais Inspirasi Indonesia

Ibrahim, Dan Nana Syaodih. 1996. Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Rineka


Cipta

Magdalena, Ina. 2019. Menjadi Desainer Pembelajaran Di Sd. Jawa Barat : Cv


Jejak

Makki Ismail, Dan Aflahah. 2019. Konsep Dasar Belajar Dan Pembelajaran.
Jawa Timur : Duta Media Publishing

Nursobah, Ahmad. 2019 Perencanaan Pembelajaran Mi/Sd. Jawa Timur : Duta


Media Publishing

Sanjaya, Wina. 2015 Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta :


Kencana

Uno, Hamzah B. 2009. Model Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara

17

Anda mungkin juga menyukai