Anda di halaman 1dari 19

Keterampilan Menyusun Skenario Pembelajaran

Makalah diajukan untuk Memenuhi

Tugas Mata Kuliah PSD 224 Keterampilan Dasar Mengajar

Disusun oleh:

Vivi May Kumala 201591020

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Esa Unggul

2017
Kata Pengantar

Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas
berkatnya Penulis dapat menyelesaikan makalah dengan pembahasan
Keterampilan Menyusun Skenario Pembelajaran pada pembelajaran
Keterampilan Dasar Mengajar.

Penulis juga berterimakasih kepada Bapak Ainur Rosyid, SPdi, MA


selaku dosen mata kuliah Keterampilan Dasar Mengajar yang telah memberikan
bimbingan dan saran untuk pembuatan makalah ini dan kepada semua pihak yang
telah memberikan motivasi kepada Penulis untuk dapat menyelesaikan makalah
ini.

Semoga makalah ini dapat mencapai tujuan pembelajaran sesuai salah


satu materi pada silabus semester 4 mata kuliah Keterampilan Dasar Mengajar
serta bermanfaat bagi para pembaca.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena


itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan demi
penyempurnaan makalah ini.

Jakarta, 9 Maret 2017

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar..i

Daftar Isi..ii

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang.1
B. Rumusan Masalah....2
C. Tujuan..2

BAB II Pembahasan

A. Pengertian keterampilan menyusun skenario pembelajaran3


B. Tujuan Penyusun Skenario Pembelajaran....3
C. Komponen Penyusun Skenario Pembelajaran.....4
D. Prinsip Penggunaan..............................................4
E. Langkah Kerja Menyusun Skenario Pembelajaran..4
F. Langkah-langkah Pembuatan Skenario Secara Umum5
G. Contoh Skenario Pembelajaran7

BAB III Penutup

A. Kesimpulan14
B. Saran..15

Daftar Pustaka16

ii
BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan proses pengelolaan lingkungan seseorang secara


sadar dan dengan sengaja sehingga terjadi perubahan tingkah lakunya ke arah
lebih baik. Dalam makalah ini akan membahas tentang kegiatan pembelajaran
dimana perannya adalah sebagai cara yang dipakai seorang pengajar, ahli
kurikulum, perancang media dan sebagainya untuk mengorganisir rencana
yang digunakan untuk keperluan belajar.

Sedangkan menurut UU Nomor 20 tahun 2003 Pembelajaran adalah proses


interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar.

Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,


dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,
dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi
dalam menyelenggarakan pendidikan. (UU No.20 tahun 2003 tentang
sisdiknas)

Partisipasi tenaga kependidikan adalah mengajar, Brown dalam Suwarna


(2013) mengemukakan bahwa mengajar merupakan kata yang menyatakan
pekerjaan yang harus dilakukan secara profesional. Sedangkan secara teknis
mengajar berarti usaha yang dilakukan oleh pengajar dengan materi
pembelajaran, metode, strategi, teknik, taktik serta media pembelajaran yang
bertujuan untuk mengubah perilaku peserta didik menjadi lebih baik.
Perubahan tersebut terdiri dari dimensi kognitif (pengetahuan), psikomotorik
(keterampilan) dan afektif (perasaan).

Dalam pembelajaran ada dua kemampuan pokok yang harus dikuasai oleh
seorang tenaga pengajar, yaitu;

1
1. Menguasai materi atau bahan ajar yang akan diajarkan (what to teach)
2. Menguasai metode atau cara untuk membelajarkannya (how to teach)

Dan keterampilan dasar mengajar termasuk ke dalam aspek cara untuk


membelajarkan peserta didik.

Keterampilan dasar mengajar adalah kecakapan atau kemampuan pengajar


dalam menjelaskan konsep terkait dengan materi pembelajaran. Dengan
demikian seorang pengajar harus mempunyai persiapan mengajar, antara lain
harus menguasai bahan pembelajaran, mampu memilih strategi, metode dan
media, penguasaan kelas yang baik, serta menentukan, sistem penilaian yang
tepat. (Suwarna, 2013:208)

Bagi seorang pengajar profesional, Keterampilan Dasar Mengajar (KDM)


sangat penting untuk dikuasai karena sebagai penunjang keberhasilannya
dalam proses pembelajaran. Ada 10 KDM yang harus dikuasai pengajar
profesional, salah satunya adalah Keterampilan Menyusun Skenario
Pembelajaran yang akan dibahas dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian keterampilan menyusun skenario pembelajaran
2. Bagaimana langkah-langkah menyusun skenario pembelajaran?
3. Penilaian skenario pembelajaran yang efektif pada pembelaran tertentu
dan efisiensi waktu
C. Tujuan
Memahami makna dari keterampilan menyusun skenario pembelajaran,
dapat menyusunnya dengan prosedur yang tepat serta mengukur efektifitas
skenario pembelajaran pada pembelajaran tertentu dan efisiensi skenario
pembelajaran dengan waktu riil pada suatu pembelajaran.

2
BAB II

Pembahasan

A. Pengertian Keterampilan Menyusun Skenario Pembelajaran

Pada bab pendahuluan telah dijelaskan arti dari pembelajaran. Mari kita
mulai memahami salah satu keterampilan dasar mengajar yang penting untuk
menunjang profesionalitas seorang pendidik.
Menurut KBBI, Keterampilan merupakan kecakapan untuk menyelesaikan
tugas, sedangkan skenario merupakan rancangan penyelenggaraan.
Keterampilan menyusun skenario pembelajaran adalah sebuah
keterampilan merancang langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang
terdiri dari pendahuluan, penyajian/ kegiatan inti dan penutup serta tindak
lanjut, uraian pembelajaran yang akan dilaksanakan, pemilihan media dan
alat yang akan digunakan pengajar maupun peserta didik dengan tujuan untuk
mempermudah proses pembelajarannya.

B. Tujuan Penyusun Skenario Pembelajaran


a) Memberikan pedoman tentang tahap/langkah-langkah urutan kegiatan
pembelajaran
b) Memberikan panduan tentang uraian kegiatan-kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan baik oleh pengajar maupun peserta didik
c) Memberikan panduan tentang metode, strategi, teknik, media dan alat
yang akan digunakan selama proses pembelajaran berlangsung
d) Memberikan panduan tentang estimasi penggunaan waktu pada setiap
kegiatan pembelajaran.

3
C. Komponen Penyusunan Skenario Pembelajaran
a) Menetapkan tahap/langkah-langkah urutan kegiatan pembelajaran
b) Menetapkan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan baik
oleh pengajar maupun peserta didik
c) Memilih metode dan strategi yang tepat
d) Membuat rencana proses pembelajaran
e) Mengelola kelas agar kelas dinamis, aktif interaktif, dan partisipatif.
Ditambah dengan "Pembelajaran Aktif, lnovatif, Kreatif, Efektif,
Menyenangkan (PAIKEM).
f) Mengorganisasi kelas secara klasikal, individu, maupun kelompok
g) Menetapkan estimasi penggunaan waktu pada setiap kegiatan
pembelajaran
h) Memberi konsultasi kepada peserta didik (peran pengajar sebagai
fasilitator)
D. Prinsip Penggunaan
a) Sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik
b) Sesuai dengan jenis materi pembelajaran apakah: fakta, konsep, prinsip,
atau prosedur (Reigeluth, 1987)
c) Sesuai dengan kondisi kelas/sekolah menyangkut sarana maupun
prasarana yang tersedia
d) Sesuai dengan kemampuan pengajar

E. Langkah Kerja Menyusun Skenario Pembelajaran


1) Pelajari LKS (Lembar Kerja Soal) yang akan digunakan oleh siswa guna
mengetahui materi apa yang akan dipelajari dan dengan cara bagaimana
guru akan memfasilitasi peserta didik.
2) Tentukan waktu, peralatan atau alat bantu yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
3) Tulis langkah-langkah yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran
sesuai dengan tahapan-tahapan pembelajaran yang direncanakan secara
lengkap

4
4) Tuliskan rencana penilaian terhadap kegiatan belajar.
5) Kriteria keberhasilan hasil penilaian dapat dirinci secara detail dan
mencakup tiga rangkap yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.

F. Langkah-langkah Pembuatan Skenario Secara Umum


1) Identify focal Issue (focal Concern) or decision.
Mengidentifikasikan isu utama atau masalah utama yang akan menjadi
fokus untuk dijawab atau untuk diambil keputusannya.
2) Identify Key Forces.
Mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang diperkirakan akan
mempengaruhi focal issue di masa yang akan datang.
3) Identify Driving Forces change drivers
Mengidentifikasi kekuatan-kekuatan yang dapat mendorong perubahan-
perubahan yang berkaitan dengan key forces di atas. Secara umum dalam
konteks ilmu sosial dan ilmu politik, driving forces yang sering sekali
teridentifikasi adalah faktor sosial, faktor politik dan faktor ekonomi.
4) Identify Uncertaintly (Identifikasi Ketidakpastian)
Mengidentifikasi ketidakpastian dari berbagai hal yang erat kaitannya
dengan sosial, politk, dan ekonomi.
5) Selecting the scenario logic
Menyusun logika skenario melalui suatu kualitatif terutama melalui
wawancara mendalam atau dengan malakukan Fokus Group Discussion
untuk mendapatkan suatu skenario dengan alternatif-alternatif lainnya
secara logis.
6) Fleshing out the scenario
Tahap ini merupakan tahap penguatan skenario. Perumus skenario dapat
menambahkan berbagai data sekunder dan trennya untuk memperkuat
berbagai pendapat dari narasumber dan para ahli yang sudah didapat dan
ditulis pada tahap sebelumnya.

5
Skenario yang telah terbentuk dengan berbagai alternatifnya ini kemudian
digunakan untuk menggambarkan tantangan bagi suatu organisasi (Negara,
militer, perusahaan, dan lain-lain). Gambaran dari tantangan tersebutlah
bersama-sama dengan penilaian terhadap kondisi organisasi yang ada dipakai
untuk menetapkan suatu stratedi (scenario planning) apa yang akan dibuat
bagi kepentingan organisasi untuk tetap bertahan, atau untuk dapat mencapai
tujuan yang ditetapkan. Dengan kata lain, jika skenario telah selesai
dideskripsikan dan tantangan telah dirumuskan, maka langkah berikutnya
adalah merumuskan strategi yang harus dibangun dan dijalankan agar skenario
buruk yang mungkin terjadi dapat dihindari.

6
G. Contoh Skenario Pembelajaran

Sekolah : SDN Kapuk 08 Petang

Mata Pelajaran : Matematika

7
8
Contoh lainnya:

Sekolah : SDN Kunciran 01


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Pokok Bahasan : Hewan dan jenis makanannya
Semester/kelas : II (dua) / V (lima)
Hari/Tanggal : -----
Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
Menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya
B. Kompetensi Dasar
3.1 Mengidentifikasi jenis makanan hewan.
3.2 Menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Kognitif: Produk
1. Menyebutkan hewan dan jenis makanannya.
2. Mendeskripsikan hewan dan jenis makanannya.
Kognitif: Proses
1. Menjodohkan gambar hewan dan jenis makanannya.
2. Membuat kesimpulan berdasarkan gambar.
Psikomotor
1. Melakukan pengamatan terhadap gambar hewan dan jenis makanannya
Afektif
1. Melakukan komunikasi: menjawab pertanyaan, bertanya, dan berpendapat.
2. Melakukan kerjasama.
D. Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan: Produk
1. Dengan tanpa membuka buku, siswa dapat menyebutkan hewan dan jenis
makanannya. Dengan diberikan gambar hewan dan jenis makanannya
siswa dapat mengetahui berbagai jenis hewan dan makannya.

9
Pengetahuan: Proses
2. Dengan diberikan gambar hewan dan jenis makannya maka siswa dapat
menganalisis jenis hewan dan makannya.
3. Dengan diberikan data hasil percobaan, siswa dapat membuat simpulan
hubungan jenis cermin dengan bayangan yang terbentuk sesuai dengan
kunci jawaban.
Psikomotor
4. Dengan diberikan berbagai gambar, siswa dapat membedakan berbagai
jenis hewan dan makanannya.
Afektif
5. Dengan terlibat aktif dalam pembelajaran, siswa dapat menjodohkan
berbagai hewan dan jenis makanannya.dengan benar dan santun yang
meliputi presentasi, bertanya, dan berpendapat.
6. Dengan terlibat secara aktif dalam pembelajaran, siswa dapat melakukan
kerjasama dengan baik dalam kelompok.
E. Pengalaman Belajar
Pengalaman belajar dalam pembelajaran IPA pada hakekatnya mencangkup
berbagai kegiatan yang bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya
2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi, dan masyarakat.
4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah dan membuat keputusan.
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga
dan melestarikan lingkungan alam.

10
6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA

Langkah kegiatan pembelajaran IPA meliputi:


Guru memberi salam dan siswa menjawab salam, lalu berdoa secara bersama-
sama. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. Guru
mengadakan apersepsi dengan mengajukan beberapa pertanyaan dan siswa
menjawab pertanyaan dari guru. Pertanyaan dari guru antara lain:
a. Siapa diantara kalian yang di rumah memelihara hewan?
b. Sebutkan hewan yang kalian pelihara di rumah?
c. Apa makanan hewan yang kalian pelihara?

Guru menjelaskan materi pelajaran dan siswa mendengarkan penjelasan dari


guru. Guru mendemonstrasikan macam-macam hewan dan jenis makannya
menggunakan gambar. Siswa memperhatikan demonstrasi dari guru. Guru
memberikan contoh dengan memilih salah satu hewan sesuai jenis makannya
dan ditempelkan pada papan tulis. Guru menunjuk salah satu siswa untuk
memilih salah satu hewan dan menjodohkan dengan jenis makannya, lalu
ditempelkan pada papan tulis. Siswa yang ditunjuk oleh guru memilih salah
satu temannya. Kegiatan ini berlangsung hingga gambar yang ada habis. Guru
memberikan tugas dengan menuliskannya di papan tulis. Tugas dikerjakan
oleh siswa di buku tulis masing-masing secara individu. Guru menunjuk alah
satu siswa yang pada pembelajaran belum menjawab pertanyaan yang di
ajukan dan belum pernah di ditunjuknya. Siswa mengerjakannya di papan
tulis. Siswa yang ditunjuk oleh guru, lalu memilih salah satu temannya yang
belum ditunjuk oleh guru pada pembelajaran. Kemudian Guru membagi siswa
menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 3 orang. Siswa
duduk sesuai kelompoknya.
Guru membagikan soal yang berupa kotak berisi materi. Setiap kelompok
harus menjawab pertanyaan dan menuliskannya pada titik-titik yang ada, lalu

11
mengarsir kata yang ada di kotak dengan pena berwarna (jika ada) juga
memberi nomor kotak yang diarsir. Siswa yang telah selesai mengerjakan soal
mengumpulkan hasil diskusinya kepada guru.
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri
dari 3 orang. Siswa duduk sesuai kelompoknya. Guru membagikan soal yang
berupa kotak berisi materi. Setiap kelompok harus menjawab pertanyaan dan
menuliskannya pada titik-titik yang ada, lalu mengarsir kata yang ada di kotak
dengan pena berwarna (jika ada) juga memberi nomor kotak yang diarsir.
Siswa yang telah selesai mengerjakan soal mengumpulkan hasil diskusinya
kepada guru. Guru bersama siswa membahas jawaban dari soal tersebut secara
bersama-sama. Perwakilan dari setiap kelompok menuliskan hasil diskusi di
papan tulis. Dengan bimbingan dari guru maka, siswa menyimpulkan materi
yang telah dipelajari hari ini. Guru memberikan PR yang berkaitan dengan
materi.
F. Rincian Materi
1. Bahan Pembelajaran dari buku siswa:
a. Buku paket IPA Kelas 4 Semester 1 penerbit Yudhistira
b. Buku paket IPA Kelas 4 Semester 1 penerbit Departemen Pendidikkan
Nasional.
2. Sumber Belajar
a. Gambar hewan dan jenis makannya,
b. Permainan word squre
G. Evaluasi
Pernilaian berbasis kelas dalam pembelajaran ini dapt dilakukan selama
proses dan akhir pembelajaran dengan menggunakan alat-alat penilaian
sebagai berikut:
1. Tertulis
Jenis penilaian ini diberikan secara individual kepada siswa. Hasil pekerjaan
siswa dapat dikoreksi langusng oleh siswa secara silang/saling menukar hasil
pekerjaan dengan kunci jawaban yang telah disediakan.

12
2. Kinerja
Penilaian kinerja ini dilakukan dengan LKS.

H. Tindak Lanjut dan Pemberian Penghargaan


Tahap ini ditempuh untuk memberikan penghargaan kepada siswa yang telah
mencapai hasil sesuai dengan KKM dan menyelenggarakan perbaikan bagi
siswa yang belum mencapai KKM. Dalam kegiatan pembelajaran kelompok,
tahap ini dimaksudkan untuk memberikan apresiasi terhadap kelompok yang
terbaik. Penetapan ini diumumkan pada pertemuan sebelum melaksankan
rencana pembelajaran selanjutnya.

I. Sumber Belajar
S. Rositawaty, dkk. 2008. Senang Belajar IImu Pengetahuan Alam 4. Jakarta.
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

LAMPIRAN:

1. Petikan silabus terkait


2. LKS dan rambu jawaban LKS
3. Kisi-kisi Lembar Pertanyaan dan kunci/rambu jawaban Lembar
Pertanyaan
4. Buku Sains Untuk Sekolah Dasar Kelas IV Penerbit Yudhistira
5. Buku Sains Untuk Sekolah Dasar Kelas IV Penerbit Departemen
Pendidikan Nasional.
6. RPP
7. Power Point

13
BAB III

Penutup

A. Kesimpulan

Salah satu keterampilan dasar mengajar yang harus dimiliki seorang


pendidik professional adalah keterampilan menyusun skenario pembelajaran.
Keterampilan tersebut berarti sebuah keterampilan untuk merancang langkah-
langkah kegiatan pembelajaran yang terdiri dari pendahuluan, penyajian/
kegiatan inti dan penutup serta tindak lanjut, uraian pembelajaran yang
akan dilaksanakan, pemilihan media dan alat yang akan digunakan pengajar
maupun peserta didik dengan tujuan untuk memudahkan proses
pembelajarannya.

Tujuan dari penyusunan skenario pembelajaran berguna untuk


memberikan pedoman tentang tahap/langkah-langkah urutan kegiatan
pembelajaran, memandu uraian kegiatan-kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan baik oleh pengajar maupun peserta didik tentang metode, strategi,
teknik, media dan alat yang akan digunakan selama proses pembelajaran
berlangsung serta tentang estimasi penggunaan waktu pada setiap kegiatan
pembelajaran.

Adapun komponen penyusunannya yaitu menetapkan langkah-langkah


urutan kegiatan pembelajaran, kegiatan-kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan baik oleh pengajar maupun peserta didik dengan memilih metode
dan strategi yang tepat dalam pembuatan rencana proses pembelajaran serta
mengelola kelas agar kelas dinamis, aktif interaktif, dan partisipatif ditambah
dengan "Pembelajaran Aktif, lnovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan
(PAIKEM) guna mengorganisasi kelas secara klasikal, individu, maupun
kelompok. Selain itu, adanya penetapan estimasi penggunaan waktu pada
setiap kegiatan pembelajaran dan memberi konsultasi kepada peserta didik
(peran pengajar sebagai fasilitator)

14
Prinsip penggunaan skenario yaitu sesuai dengan kompetensi yang harus
dikuasai oleh peserta didik, jenis materi pembelajaran apakah: fakta, konsep,
prinsip, atau prosedur (Reigeluth, 1987), kondisi kelas/sekolah menyangkut
sarana maupun prasarana yang tersedia, dan kemampuan pengajar.

B. Saran

Penyusunan Skenario pembelajaran adalah untuk mempermudah setiap


kegiatan pembelajaran. Penyusunan skenario ini merupakan rancangan tentang
langkah-langkah kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, perlu diperhatikan
bahwa untuk menyusun skenario pembelajaran, seorang pengajar harus
mengerti prinsip penyusunannya yaitu mengenai jenis materi, kondisi siswa,
kondisi kelas/sekolah dan kemampuan pengajar sendiri.

15
Daftar Pustaka

Suwarna, dkk. (2013). Modul Pelatihan Pengembangan Keterampilan Dasar


Teknik Instruksional (Pekerti). Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/dr-mukminan/modul-
pekerti-keterampilan-dasar-mengajar.pdf

Sutikno, Sobri. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect

http://pututsyuhendra.blogspot.co.id/2015/10/makalah-skenario-pembelajaran.
html (diakses pada tanggal 12 Maret)

https://www.academia.edu/20764163/Skenario_Pembelajaran_Matematika
(diakses pada tanggal 13 Maret)

16

Anda mungkin juga menyukai