Anda di halaman 1dari 132

ANALISIS KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA TEMA 6 CITA-

CITAKU SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN KE-1 KELAS IV SDN


TANJUNGSARI 02 KECAMATAN BOYOLANGU KABUPATEN
TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Oleh
ELFINA IKA WAHYUNI
NPM 15186206055

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI TULUNGAGUNG
JUNI 2019
ANALISIS KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA TEMA 6 CITA –
CITAKU SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN KE-1 KELAS IV SDN
TANJUNGSARI 02 KECAMATAN BOYOLANGU KABUPATEN
TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2018/2019

SKRIPSI
DiajukanUntukMemenuhi Salah SatuPersyaratanDalamMenyelesaikan Program
SarjanaPendidikan

Oleh
ELFINA IKA WAHYUNI
NPM 15186206055

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI TULUNGAGUNG
JUNI 2019

i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi karya ELFINA IKA WAHYUNI ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji

oleh pembimbing pada tanggal 26 Juni 2019

Tulungagung, 19 juni 2019


Pembimbing

(Nourma Oktaviarini, M.Pd)


NIDN. 0726108802

ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
Skripsi oleh ELFINA IKA WAHYUNI ini telah dipertahankan di depan dewan
penguji pada tanggal 26 Juni 2019
Dewan Penguji
Tulungagung, 26 Juni 2019
Penguji 1,

(Nourma Oktaviarini, M.Pd)


NIDN. 0726108802
Tulungagung, 26 Juni 2019
Penguji II,

(Ria Fajrin Rizqy Ana, M.Pd)


NIDN. 0710088801
Tulungagung, 26 Juni 2019
Penguji III,

(Alik Mustafidal Laili, S.Si., M.Pd)


NIDN. 0727029002
Mengetahui: Mengesahkan:
Wakil Ketua Bidang Akademik, Ketua Program Studi Pendidikan Guru

Dr.Tomi Listiawan, S.Si.,M.Pd Wisda Miftakhul`Ulum, M.Pd


NIDN.0722048503 NIDN. 0708038901

iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : ELFINA IKA WAHYUNI

NPM : 15186206055

Program Studi : PGSD

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar

merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau

pikiran orang lain yang saya aku sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

plagiasi/fabrikasi/falsifikasi, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan

tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Tulungagung, 20 Juni 2019


Yang membuat pernyataan

ELFINA IKA WAHYUNI


NPM 15186206055

iv
MOTTO

Dia yang pergi untuk mencari ilmu pengetahuan,

dianggap sedang berjuang di jalan Allah sampai

dia kembali.

(HR. Tirmidzi)

v
PERSEMBAHAN

Tanpa mengurangi rasa syukur kepada Allah SWT, skripsi ini saya persembahkan

kepada:

1. Kedua orang tua tercinta, terima kasih atas doa dan kasih sayang kalian serta

kepercayaan yang telah kalian berikan, pengorbanan yang tiada henti, untaian

doa-doa malam yang tiada pernah putus, semoga semua harapan pada putrimu

bisa menjadi kebangaan untuk kalian. Amin.


2. Saudara-saudaraku kakek,nenek, terimakasih atas doa dan dukungannya

selama ini.
3. Teman-teman PGSD C STKIP PGRI Tulungagung yang selama kurang lebih

tiga setengah tahun belajar bersama-sama.


4. Sahabat-sahabatku Anfa Kolomayan yang selama proses penyusunan skripsi

ini telah mendukung secara penuh apapun itu yang diperlukan.


5. Almamater tercinta STKIP PGRI Tulungagung.

ABSTRAK

vi
Wahyuni, Elfina Ika. 2019. Analisis Keterampilan Menulis Puisi Pada Tema 6 Cita-
citaku Subtema 1 Aku dan Cita-citaku Pembelajaran ke-1 Kelas IV SDN
Tanjungsari 02 Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung Tahun
Ajaran 2018/2019. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, STKIP PGRI Tulungagung. Pembimbing: Nourma Oktaviarini,
M.Pd.
Kata Kunci: Keterampilan Menulis Puisi
Latar belakang dalam penelitian ini yaitu berdasarkan wawancara pra
penelitian yang dilakukan peneliti bahwa keterampilan menulis puisi pada
kelas IV SDN Tanjungsari 02 Kec. Boyolangu Kab. Tulungagung berbeda-
beda, ada yang sudah baik adapula yang kurang baik. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis dan mendeskripsikan keterampilan menulis puisi pada
tema 6 cita-citaku subtema 1 aku dan cita-citaku pembelajaran ke-1 siswa
kelas IV SDN Tanjungsari 02 Kec. Boyolangu Kab. Tulungagung.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Tanjungsari
02. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan
wawancara, tes dan dokumentasi. Pengecekan keabsahan data digunakan
langkah-langkah ketekunan dan triangulasi.
Hasil dari penelitian ini adalah keterampilan menulis puisi sudah
memenuhi unsur-usur intrinsik puisi. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara
dengan guru kelas IV yang menjelaskan bahwa keterampilan menulis puisi
siswa kelas IV ada yang sudah baik adapula siswa dengan keterampilan
menulis puisi cukup baik. Berdasarkan hasil tes kepada 20 siswa yang
diperoleh nilai keseluruhan 1699,5 dengan rata-rata satu kelas mendapatkan
nilai 84,97 yang masuk dalam kriteria “Baik”. Kesimpulan dari penelitian ini
adalah keterampilan menulis puisi pada tema 6 cita-citaku subtema 1 aku dan
cita-citaku pembelajaran ke-1 termasuk dalam kategori “Baik”. Hasil
penelitian digunakan sebagai masukan bagi guru kelas IV dan Kepala Sekolah
SDN Tanjungsari 02 untuk selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada
siswa agar siswa terampil dalam menulis puisi.

ABSTRAC

vii
Wahyuni, Elfina Ika. 2019. Analysis of poetry writing skills in the theme of 6 my
ideals subtheme 1 and my ideals for class 4 in Tanjungsari 01 4 th grade at
tanjungsari elementary school in Boyolangu District,Tulungagung
Regency. Essay, Elementary school education study program, STKIP
PGRI Tulungagung. Mentor: Nourma Oktaviarini, M.Pd.
Keyword : Poetry writing akills

Writing skills is an activity to convey messages or communication


using written language as a tool or medium. The ability to write poetry in
elementary schools aim to enable students to express their ideas or thoughts
through writing that can be read by others.
This study aims to analyse and describe poetry writing skills on the
theme 6 of my dreams of subtheme 1 and my dream of learning to 1 grade 4
student of the three lavel elementary school 1. The type of research used
qualitative research. The subjects in this study were grade 4 students at
Tanjungsari 02. The techiques of collection data in this study was using
interviews, tests, and documentation. Checking the validity of the data used
persistence and triangulation steps.
The result of the study are poetry writing skills that meet the intrinsic
elements of poetry. This is an accordance with the result of interviews with
grade 4 teachers who explained that the result of poetry writing skills of 4 th
grade students were already good and some were quite good. Bsed on the test
to 20 students obtained overall score off 1699,5 with and average of one class
scored 84,97wich entered the criteria of good.

KATA PENGANTAR

viii
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala

limpahan rahmadNya dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Analisis Keterampilan Menulis Puisi Pada Tema 6 Cita-citaku Subtema 1

Aku dan Cita-citaku Pembelajaran Ke-1 Pada siswa Kelas IV SDN Tanjungsari 01

Kecamatan Boyolangu Kbupaten Tulungagung” ini dapat diselesaikan dengan baik

dan tepat waktu.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

menyelesaikan program sarjana pendidikan guru sekolah dasar. Dalam penyelesaian

skripsi ini, penulis menyampaikan ucapan terimkasih kepada semua pihak yang telah

membantu baik secara langsung maupun tak langsung. Untuk itu dengan penuh

kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya

kepada yang terhormat:

1. Dr. Imam Sujono, S.Pd., M.M ,Ketua STKIP PGRI Tulungagung.


2. Dr. Tomi Listiawan, S.Si., M.Pd ,Wakil Ketua Bidang Akademi STKIP PGRI

Tulungagung.
3. Wisda Miftakhul`Ulum, M.Pd ,Ketua Program Studi PGSD STKIP PGRI

Tulungagung.
4. Nourma Oktaviarini, M.Pd ,Dosen pembimbing pertama dalam penyusunan

skripsi ini.
5. Ria Fajrin Rizqy Ana, M.Pd ,Dosen penguji I dalam penyusunan skripsi ini.
6. Alik Mustafidal Laili, M.Pd ,Dosen penguji II dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyempurnakan skripsi ini,

namun penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini jauh dari sempurna

ix
karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis. Untuk itu penulis

mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun dalam

rangka menyempurnakan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita

semua. Dan semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmadNya kepada kita

semua. Amin ya robbal `alamin.

Tulungagung,Juni 2019

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………. i

HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………………. ii

x
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………….. iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN……………………………………….... iv

MOTTO………………………………………………………….…………………. v

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………...… vi

ABSTRAK…………………………………………………………………………. vii

KATA PENGANTAR……………...…………………………………………..….. ix

DAFTAR ISI……………………………….……………………………………….. x

DAFTAR TABEL………………………………………………………………… xii

DAFTAR GAMBAR/GRAFIK………………………………………………….. xiv

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………..…………………. xiii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………… 10
C. Tujuan Penelitian………………………………………………………. 10
D. Manfaat Penelelitian…………………………………………………… 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori……………………………………………………………. 12
B. Kajian Keterampilan Menulis Puisi……………………………………. 15
C. Pembahasan Tema 6 Subtema 1…………...………………………….... 31
D. Penelitian Yang Relevan……………………………………………….. 31

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian……………………………………….. 39


B. Prosedur Penelitian…………………………………………………….. 40
C. Subjek, Waktu dan Lokasi Penelitian………………………………….. 43
D. Instrumen Penelitian…………………………………………………… 44
E. Tekhnik Pengumpulan Data…………………………………………… 49

xi
F. Tekhnik Analisis Data…………………………………………………. 50
G. Pengecekan Keabsahan Data…………………………………………... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian keterampilan menulis puisi……………………...…… 55


B. Pembahasan…………………………………………………….……… 71

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan………………………..……….....…………………………... 76
B. Saran……………………………………….…………………………... 76

DAFTAR RUJUKAN

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Prosedur Penelitian……………………………………………………… 45

Tabel 3.2 Kisi – kisi Wawancara…………………………………………………... 47

Tabel 3.3 Kisi – kisi soal tes……………………………………………………….. 47

Tabel 3.4 Penilaian tes menulis puisi……………....………………………………. 48

xii
Tabel 4.1 Hasil wawancara dengan wali kelas IV…………………………………. 56

Tabel 4.2 Hasil tes menulis puisi…………………………………...……………… 62

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Lampiran 1 Lembar Validasi Instrumen……………………………...……. 77


2. Lampiran 2 Wawancara Guru Kelas IV…………………………...……….. 81
3. Lampiran 3 Kisi” Wawancara Guru kelas IV………………………………. 82
4. Lampiran 4 Hasil Wawancara Guru Kelas IV…………...…………………. 83
5. Lampiran 5 Kisi-kisi soal Tes………………………………………………. 84
6. Lampiran 6 Lembar Soal Tes…………………....…....…...……………….. 85
7. Lampiran 7 Lembar Jawaban Soal tes……………………………………… 86

xiii
8. Lampiran 8 Dokumentasi……………………………….………………… 106
9. Lampiran 9 Kartu Bimbingan Skripsi…………………………………….. 108
10. Lampiran 10 Daftar hadir audiensi………………………………………... 109

Daftar Gambar

Gambar 4.1 Wawancara dengan wali kelas IV………….………………………… 56

Gambar 4.2 Penjelasan materi oleh guru………………….…………………....….. 60

Gambar 4.3 Mengerjakan tes menulis puisi………....………………………........... 60

Gambar 4.4 Mengumpulkan hasil tes menulis puisi………………...……………... 61

Gambar 4.5 Tes menulis puisi……………………………………………………… 65

Gambar 4.6 Lembar jawaban siswa R I Q…………………………………….......... 65

Gambar 4.7 Lembar jawaban siswa K S A……………………………....…………. 65

Gambar 4.8 Lembar jawaban tes siswa A N I………………………………...……. 67

Gambar 4.9 Lembar jawaban tes siswa M A N…………………………………….. 68

xiv
Gambar 4.10 Lembar jawaban tes siswa A E P…………………………………….. 68

Gambar 4.11 Lembar jawaban tes siswa L S……………………………………….. 69

Gambar 4.12 Lembar jawaban tes siswa M R F……………………………...…….. 70

Gambar 4.13 Lembar jawaban trs siswa D S U…………………………………….. 70

Grafik 4.1 Hasil tes siswa dari 4 indikator…………………………………………..73

xv
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat strategis untuk

meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Calon penerus Sumber

Daya diharapkan mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik bagi suatu

Bangsa dan Negara (Kemendikbud, 2014:2). Oleh karena itu pemerintah

Indonesia menyelenggarakan wajib belajar 9 tahun. Pendidikan yang diupayakan

pemerintah yaitu pendidikan formal. Pendidikan formal dimulai dari tingkat

sekolah dasar yang di dalamnya akan mendidik siswa akan ilmu pengetahuan

yang nantinya diharapkan mampu mencetak generasi penerus bangsa yang

berkualitas.

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan

tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan

pengalaman bermakna kepada peserta didik (Majid, 2014:80). Istilah

pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu yang

menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga

memberikan pengalaman yang lebih bermakna pada siswa (Depdiknas dalam

Trianto, 2011).

1
2

Pembelajaran tematik adalah program pemebelajaran yang berangkat dari

satu tema/topik tertentu dan kemudian dielaborasikan dari berbagai aspek atau

ditinjau dari berbagai perspektif mata pelajaran yang diajarkan si sekolah. Pada

dasarnya pembejaran tematik diimplementasiakan pada kelas awal (kelas 1

sampai 3) sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah. Implementasi yang demikian

mengacu pada pertimbangan bahwa pembelajaran tematik lebih sesuai dengan

perkembangan fisik dan psikis anak. Tujuan pembelajaran tematik ada 4 yaitu

memotivasi guru untuk dapat melaksanakan pembelajaran tematik terpadu,

memberikan pengetahuan dan wawasan tentang pembelajaran tematik terpadu,

baik bagi guru maupun pihak terkait, sehingga memberikan dukungan terhadap

kelancaran pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu, memberikan keterampilan

bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran tematik terpadu, mulai dari

pengembangan RPP, melaksanakan pembelajaran dan penilaian, yang terakhir

diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada pihak-pihak yang terkait untuk

mengembangkan pembelajaran tematik terpadu. Kemendikbud (2014:225)

Mengingat pentingnya pendidikan, perlu adanya keterampilan khusus

yang harus dikuasai oleh peserta didik diantaranya adalah keterampilan menulis.

Menulis ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan (komunikasi) dengan

menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Pesan adalah makna atau

isi yang terkandung dalam tulisan. Tulisan merupakan simbol atau lambang

bahasa yang disepakati penggunaanya. Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi.

2
3

Melalui bahasa manusia dapat menyampaikan ide dan gagasannya kepada orang

lain. Bahasa terdiri dari ragam lisan dan tulis (Zainudun:2014)

Keterampilan berbahasa hendaknya diajarkan sejak usia dini karena salah

satu tujuan pembelajaran bahasa Indonesia tingkat SD adalah menikmati dan

memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperluas budi pekerti

serta meningkatkan pengetahuan dan kemamapuan berbahasa. Agar tujuan

tersebut tercapai, lembaga pendidikan memegang peranan yang sangat penting

dalam rangka meningkatkan kemampuan penguasaan dan penggunaan bahasa

Indonesia yang baik dan benar. Standar kompetensi dalam pelajaran bahasa

Indonesia tingkat SD dibagi menjadi empat aspek, yaitu mendengarkan,

berbicara, membaca, dan menulis (Priyono Eko:2011)

Menulis adalah rangkaian proses berpikir. Proses berpikir berkaitan erat

dengan kegiatan penalaran. Penalaran yang baik dapat menghasilkan tulisan yang

baik pula. Menulis merupakan kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan

tulisan sebagai mediumnya. Keterampilan menulis merupakan salah satu aspek

keterampilan berbahasa yang sangat dibutuhkan, terutama dalam mengungkapkan

ide, pikiran, dan perasaan melalui karangan, baik fiksi maupun nonfiksi. Bahkan,

kehidupan manusia hampir tidak dapat dipisahkan dari kegiatan menulis. Oleh

karena itu, keterampilan menulis harus diajarkan dengan baik kepada Siswa SD

sebagai penulis pemula. Para murid di sekolah dasar sebagai penulis pemula harus

dibina, dibekali, dan ditempa keterampilan menulisnya sehingga mereka mampu


4

menuangkan ide, pikiran, perasaan, dan gagasan dalam berbagai jenis (Priyono

Eko : 2011).

Pembinaan keterampilan menulis sejak dini dapat dilakukan mulai dari

tingkat sekolah dasar. Tentu saja, model pembinaan keterampilan menulis di

sekolah dasar disesuaikan dengan tingkat perkembangan usia, psikologi, dan

kategori/tingkat kemampuan menulis. Umumnya, murid di sekolah dasar sebagai

penulis pemula mengandalkan kemampuan berpikir yang sederhana sehingga

dalam menulis memerlukan teknik khusus. Melalui ketrampilan menulis siswa

diharapkan mampu menuangkan ide dan gagasan yang ada dalam pikirannya

untuk dapat dituangkan dalam suatu karangan fiksi dengan menggunakan

kosakata yang nantinya dapat bermanfaat bagi orang lain. Praktik menulis dapat

berupa menulis indah maupun menulis kreatif. Salah satu wujud menulis indah

adalah menulis puisi. Waluyo (1987:29), seperti yang dikutip dari Dwi Novita

Ariyaningtyas, 2013 mengungkapkan “puisi adalah salah satu bentuk kesusastraan

yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun

dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa yang meliputi struktur fisik

dan struktur batin”. Jadi, puisi sebenarnya berasal dari pengungkapan pikiran

atau perasaan penulis yang nilai keindahannya ditekankan pada kekuatan bahasa.

Puisi yang baik adalah puisi yang mampu membangkitkan perasaan

pembaca, membangkitkan emosional pembaca dan pembuat suasana puisi lebih

hidup dengan penggambaran melalui bahasa figuratif. Puisi berisi gagasan,


5

pikiran dan ide yang sedang ada dalam benak penulis saat penulis hendak

menuliskan puisi tersebut, yang digambarkan dengan bahasa figuratif. Seiring

dengan perkembangan ketrampilan menulis yang harus dikuasai peserta didik,

muncul berbagai permasalahan yang dihadapi peserta didik, diantaranya terdapat

kesulitan dalam menuangkan gagasan mereka dalam sebuah sebuah tulisan.

Kesulitan dalam menuangkan gagasan ini terdapat berbagai macam faktor yang

mempengaruhinya antara lain tidak diterapkannya metode pembelajaran yang

tepat untuk merangsang daya piker siswa agar mereka bias menuangkan ide

dalam sebuah tulisan. Kedua kurangnya rasa percaya diri dalam diri siswa akan

hal yang akan ia tuangkan dalam tulisan. Salah satu ketrampilan menulis yang

sering dibuat oleh siswa yaitu ketrampilan menulis puisi (Iryani:2013).

Pembelajaran menulis puisi di SD sesuai dengan Kurikulum 2013

bertujuan meningkatkan keterampilan murid dalam berbahasa secara tepat dan

kreatif, meningkatkan kemampuan berpikir logis dan bernalar, serta

meningkatkan kepekaan perasaan dan kemampuan murid untuk memahami dan

menikmati karya sastra. Selain itu Kurikulum 2013 juga bertujuan untuk

mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai

warga Negara yang beriman, produktif, kreatif dan inovatif, serta mampu

berkontribusi bagi masyarakat, bangsa dan Negara. Permendikbud nomor 57

tahun 2014 membahas tentang kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah

Ibtidaiyah yang di dalamnya tertuang dalam pasal 2 ayat 2 yaitu tentang


6

pembelajaran tematik di Sekolah Dasar. Pembelajaran tematik terpadu merupakan

muatan pembelajaran dalam mata pelajaran Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

yang diorganisasikan dalam tema-tema (Kemendikbud, 2014:224).

Materi menulis puisi merupakan salah satu materi yang disajikan dalam

pembelajaran sastra di SD. Secara tegas, dikemukakan dalam Kurikulum 2013

bahwa kegiatan menulis puisi bertujuan menggali dan mengembangkan

kompetensi dasar murid, yakni kompetensi menulis kreatif puisi. Pencapaian

kompetensi menulis kreatif (menulis puisi) dapat diukur berdasarkan indikator

pembelajarannya, yakni murid mampu menulis puisi yang berisi gagasan sendiri

dengan menampilkan pilihan kata yang tepat dan rima yang menarik untuk

menyampaikan maksud/ide (Depkdinas, 2013: 13). Di samping itu, puisi

merupakan ucapan ke intipati masalah yang langsung menuju kepada esensi

sesuatu dengan pilihan kata yang akurat dan dipadatkan. Pengajaran sastra genre

puisi bagi siswa memang tidak mudah. Setidaknya bagi para guru yang mengajar

bahasa Indonesia, pastilah agak merasa kesulitan dalam pengajarannya. Karena

materi pelajaran puisi tidak bisa diajarkan secara gampang seperti pelajaran

matematika. Lebih lagi jika gurunya tidak suka akan puisi.

Dalam pelaksanaannya, pembelajaran menulis puisi belum sepenuhnya

berjalan dengan baik. Pada kenyataannya pembelajaran menulis puisi masih pada

tahap teori-teori puisi, misalnya ciri-ciri puisi, nama pengarang, dan lain-lain.

Pembelajaran menulis puisi di sekolah masih banyak kendala dan cenderung


7

dihindari. Dalam menulis perlu memilih bahasa yang bisa mewakili perasaan,

pikiran, dan keinginan, tetapi dalam pengajaran bahasa Indonesia, materi yang

dirasa sulit oleh para siswa justru menulis terutama menulis puisi. Sampai saat ini

pengajaran menulis puisi belum mendapatkan perhatian secara optimal.

Berdasarkan observasi awal pada tanggal 02 Februari 2019 diketahui

bahwa terdapat kesulitan belajar siswa kelas IV dalam materi menulis puisi.

Kesulitan yang dihadapi oleh siswa ini bermacam-macam antara lain kurangnya

tingkat kepercaya diri pada siswa untuk menuliskan gagasan yang ada dalam

pikiran mereka. Teknik yang digunakan guru dalam mengajar juga masih

tergolong konvensional, sehingga kurang menarik siswa untuk lebih memotivaasi

dirinya untuk membuat puisi. Faktor kesulitan yang dialami siswa pada saat

pembelajaran menulis puisi terletak pada kurangnya media ataupun metode

pembelajaran yang dapat merangsang pemikiran siswa untuk dapat

menuliskannya dalam suatu karya. Sedangkan faktor kesulitan yang dialami oleh

guru antara lain, metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam materi

menulis puisi tidak semua siswa mampu menerima dengan baik, sehingga guru

harus ekstra memberikan penjelasan kepada siswa hinga siswa tersebut mampu

menuangkan gagasannya dalam sebuah karya puisi.

Penelitian yang dilakukan oleh Danang Wahyudi tahun 2016 dengan judul

“Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Media Gambar Pada

Siswa Kelas V SD Negeri Suryodiningrat 02,Yogyakarta” Hasil penelitian ini


8

menunjukkan bahwa penggunaan media gambar dalam pembelajaran menulis

puisi dapat meningkatkan proses pembelajaran menulis puisi dan keterampilan

menulis puisi siswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Deden Ardiansyah (2018) dengan judul”

Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi Bebas menggunakan Teknik

Pancingan Kata Kunci di Kelas 5 SD” Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil

analisis, disimpulkan bahwa keterampilan menulis puisi bebas yang mendapatkan

pembelajaran menggunakan teknik pancingan kata kunci lebih baik dibandingkan

keterampilan menulis puisi bebas yang mendapatkan pembelajaran menggunakan

langkah- langkah umum dalam manulis puisi bebas.

Berdasarkan penelitian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa

keterampilan menulis puisi perlu adanya metode khusus yang harus diterapkan

guru kepada siswa. Tujuannya agar proses pembelajaran lebih menarik bagi

siswa, sehingga siswa lebih tertarik untuk mengikuti pembelajaran menulis puisi.

Selain perlu adanya metode khusus yang digunakan siswa, guru juga perlu

menggunakan media pembelajaran yang kiranya dapat merangsang gagasan siswa

untuk dapat dislurkan melalui sebuah karya yaitu puisi.

Berdasarkan uraian di atas tampak bahwa pembelajaran menulis puisi


sangat penting di terapkan dalam lingkup pendidikan. Pembelajaran menulis puisi
dapat membantu murid untuk mengekspresikan gagasan, perasaan, dan
pengalamannya. Menyadari betapa pentingnya pembelajaran menulis puisi pada
siswa tingkat SD yang masih memiliki kemampuan menulis pemula, maka
9

pembelajaran tersebut perlu mendapat perhatian yang serius. Oleh karena itu
peneliti melakukan penelitian tentang “Analisis Keerampilan Menulis Puisi
Tema 6 Cita –Citaku Pada siswa Kelas IV SDN Tanjungsari 02 Kecamatan
Boyolangu Kabupaten Tulungagung”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian


ini yaitu “Bagaimana keterampilan menulis puisi tema 6 cita – citaku subtema
1 pada siswa kelas IV SDN Tanjungsari 02 Kecamatan Boyolangu Kabupaten
Tulungagung?”.

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini yaitu Untuk
menganalis dan mendeskripsikan keterampilan menulis puisi tema 6 cita –
citaku subtema 1 pada siswa kelas IV SDN Tanjungsari 02 Kecamatan
Boyolangu Kabupaten Tulungagung .
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penlitian dalam penulisan skripsi ini berkaitan dengan 2 manfaat,

yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.


1. Adapun manfaat teoiritis dari penelitian ini yaitu:
Hasil dari penelitian ini dapat berfungsi sebagai sumbangan untuk

memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, khususnya tentang pembelajaran

keterampilan menulis puisi. Selain itu juga dapat digunakan sebagai bahan

bacaan dan dasar untuk penelitian selanjutnya.


2. Sedangkan manfaat praktisnya adalah sebagai berikut:
a.) Bagi Kepala SD

Sebagai bahan pertimbangan penggunaan informasi atau penentuan


langkah-langkah penggunaan metode pengajaran dan pelajaran lain pada
umumnya. Terlebih sekolah ini memiliki tugas menghasilkan calon-calon
generasi penerus bangsa.
10

a) Bagi Guru SD

a) Sebagai bahan pertimbangan guru dalam melaksanakan pembelajaran


Bahasa Indonesia khususnya keterampilan menulis puisi untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang diharapkan.

b) Sebagai bahan pertimbangan guru untuk memilih media dan metode

pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dan kompetensi pembelajaran.

c) Meningkatkan kualitas dan profesionalitas guru

d) Dengan adanya persiapan yang matang akan menjadikan proses belajar

mengajar membuahkan hasil yang memuaskan sebagaimana yang

diharapkan

b) Bagi Siswa SD

a) Agar siswa lebih mudah memahami meteri yang disampaikan guru

b) Mendorong siswa agar mampu untuk berfikir yang lebih kreatif sehingga

siswa termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran.

c) Meningkatkan keterampilan menulis siswa.

c) Bagi pembaca

a) Menambah pengetahuan dalam.

b) Menambah khasanah keilmuan yang dapat dijadikan bekal menjadi guru

yang profesional kelak.


11

d) Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam melakukan penelitian

yang serupa.
12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. KAJIAN TEORI
1. Pembelajaran Tematik
a. Konsep Dasar Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik adalah program pembelajaran yang berangkat dari

satu tema / topik tertentu dan kemudian dielaborasi dari berbagai aspek atau

ditinjau dari berbagai perspektif mata pelajaran yang biasa diajarkan di sekolah.

Pada dasarnya pembelajaran tematik diimplemantasikan pada kelas awal (kelas 1

sampai 3) di sekolah dasar atau madrasah Ibtidaiyah. Implementasi yang

demikian mengacu pada pertimbangan bahwa pembelajaran tematik lebih sesuai

dengan perkembangan fisik dan psikis anak. Menurut Beans, pembelajaran

tematik sebagai upaya untuk mengintegrasikan perkembangan dan pertumbuhan

siswa dan kemudian pengetahuannya (Beans, 1993 dalam Asrohah Hanun dkk,

2014:5).

Pembelajaran terpadu merupakan suatu system pembelajaran yang

memungkinkan siswa secara individu maupun kelompok aktif mencari, menggali,

dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistic, bermakna dan

autentik. Secara sederhana apa yang dimaksud dengan pembelajran tematik

adalah kegiatan siswa bagaimana seorang siswa secara individual atau secara

kelompok dapat menemukan keilmuan yang holistok. (T. Raka Joni, 1996 dalam

12
13

Asrohah Hanun dkk, 2014:6). Pembelajaran terpadu atau tematik menawarkan

model-model pembelajaran yang menjadikan aktivitas pembelajaran itu relevan

dan penuh makna bagi siswa, baik aktivitas formal maupun informal, meliputi

pembejaran inquiri secara aktif sampai dengan penyerapan pengetahuan dan fakta

secara pasif, dengan memberdayakan pengetahuan dan pengalaman siswa untuk

membantu mengerti dan memahami dunia kehidupannya.

Pembelajaran tematik dirancang dalam rangka meningkatkan hasil belajar

yang optimal dan maksimal dengan cara mengangkat pengalaman anak didik

yang mempunyai jaringan dari berbagai aspek kehidupannya dan pengalamannya.

Dengan pembelajaran tematik anak didik diharapkan dapat membangun

kesalingterkaitan antara satu pengalaman dengan pengalaman lainnya atau

pengetahuan dengan pengetahuan lainnya sehingga memungkinkan pembelajaran

itu menarik. Dengan pembelajaran tematik anak didik diharapkan mendapatkan

hasil belajar yang optimal dan optimal dan menghindari kegagalan pembelajaran

yang masih banyak terjadi dengan model pembelajaran yang lain.

b. Landasan Pembelajaran Tematik

Secara filosofis bahwa anak didik mempunyai kemampuan untuk

melakukan perubahan secara signifikan dalam kehidupannya walaupun bersifat

evolusionis, karena lingkungan hidup anak didik merupakan suatu dunia yang

terus berproses secara evolusionis pula ( Asrohah Hanun dkk,2014: 18).

Pengetahuan anak didik adalah kumpulan kesa kesan dan informasi yang
14

terhimpun dalam pengalaman empiri yang particular dan seharusnya siap untuk

digunakan. Dengan demikian pendidikan yang diperlukan bagi anak didik adalah

pendidikan yang menyeluruh dan menyentuh aspek jasmani dan rokhani dengan

memberikan tempat yang wajar bagi anak didik.

Secara teoritik maupun praktik pembelajaran tematik berlandaskan pada

psikologi perkembangan dan psikologi belajra. Psikologi perkembangan

diperukan terutama dalam menentukan isi materi pembelajran tematim yang

diberikan kepada anak didik agar tingkat kelulusan dan kedalamnnya sesuai

dengan tahap perkembangan peserta didik. Psikologi belajar memberikan

kontribusi dalam hal bagaiman a isi atau materi pembelajaran tematik tersebut

disampaikan kepada anak didik dan bagaimana pula anak didim harus

mempelajarinya (Asrohah Hanun dkk,2014: 18). Pembelajarn tematik didorong

untuk mendapatkan langsung dari pengalaman yang hanya bias diperoleh dari

lungkungan anak didik. Dengan interaksinya anak didik dengan lingkungan ini

(lingkungan social maupun material) sangat mungkin anak didik menemukan

penemuan.

c. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Karakteristik pembelajaran temtik yang pertama yaitu anak didik sebagai

pusat pembelajaran artinya anak didik sebagai pelaku utama pendidikan. Semua

arah dan tujuan pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.
15

Kedua memberikan pengalaman langsung maksudnya disini yaitu anak didik

diharapkan mengalami sendiri proses pembelajarannya dari persiapan, proses

sampai hasilnya. Ketiga yaitu menghilangkan batas pemisah antar mata pelajaran.

Keempat fleksibel, maksudnya pembelajaran tematik dilakukan dengan

menghubungkan antara pengalaman yang satu dengan penglaman yang lain.

Kelima yaitu hsil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan anak didik.

Keenam yaitu menggunakan prinsip Pakem (Pembelajran Aktif, Kreativ, Efektif,

dan menyenangkan ). Ketuju yaitu holistic, maksudnya bahwa pembelajarn

tematik bersifat integrated dan dilihat dari satu tema dilihat dari berbagai

perspektif. Yang terakhir yaitu bermakna, disini maksudnya meningkatkan

kebermaknaan pembelajaran. Bahwa pembelajaran akan lebih bermakana apabila

memberikan kegunaan bagi peserta didik.

2. Kajian Keterampilan Menulis Puisi


a. Keterampilan Menulis

Pembelajaran Bahasa Indonesia ,terutama di sekolah dasar tidaka akan

terlepas dari empat keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca,

dan menulis. Kemampuan berbahasa sangat berguna bagi manusia sebagai alat

untuk berkomunikasi. Sebagai makhluk social manusia berinteraksi,

berkomunikasi dengan manusia lain dengan menggunakan bahasa sebagai media,

baik berkomunikasi menggunakan bahasa lisan maupun berkomunikasi

menggunakan bahasa tulis. Keterampilan berbahasa yang dilakukan manusia yang


16

berupa menyimak, berbicara, membaca, dan menulis yang dimodali kekayaan

kosakata yaitu aktivitas intelektual, karya otak manusia yang berpendidikan. Kita

mengetahui kemampuan manusia dalam berbahasa bukanlah instinct, tidak

dibawa anak sejak lahir melainkan manusia dapat belajar berbahasa sampai

terampil berbahasa ,mampu berbahasa untuk kebutuhan komunikasi.(Susanto

Ahmad:2013:242)

Menulis sebagai keterampilan seseorang (individu) mengkomunikasikan

pesan dalam sebuah tulisan. Keterampilan ini berkaitan dengan kegiatan

seseorang dalam memilih, memilah dan menyusun pesan untuk di transaksikan

melalui bahasa tulis. Pesan yang di transaksikan itu dapat berupa wujud ude

(gagasan),kemampuan, keinginan, perasaan,atau informasi. Selanjutnya pesan

tersebut dapat menjadi isi sebuah tulisan yang ditransaksikan kepada pembaca.

Melalui sebuah tulisan, pembaca dapat memahami pesan yang ditransaksikan

serta tujuan penulisan

Menulis merupakan suatu bentuk komunikasi berbahasa (Verbal) yang

menggunakan simbol symbol tulis sebagai mediumnya. Sebagai sebuah ragam

komunikasi setidaknya terdapat empat unsur yang terdapat dalam menulis.

Keempat unsur itu adalah penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau sesuatu

yang disampaikan penulis saluran atau medium berupa lambing lambing bahasa

tulis seperti rangkaian huruf atau kalimat dan tanda baca, serta penerima pesan

yaitu pembaca sebagai penerima pesan yang disampaikan oleh penulis.


17

Keterampilan menulis hanya akan diperoleh dengan banyak berlatih .( M.Yunus,

2017)

Menulis adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang dalam rangka

mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada

orang lain agar dapat mudah dipahami (Nurudin, 2007:4). Lebih jelas Semi

(2007:14) menambahkan, menulis merupakan suatu proses kreatif memindahkan

gagasan kedalam lambang-lambang tulisan. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat

ditarik suatu kesimpulan bahwa menulis adalah kegiatan menyampaikan pesan

dari seseorang untuk orang lain dengan menggunakan bahasa tulis, dimana tulisan

tersebut berupa sebuah simbol atau lambang–lambang grafik yang dapat

dimengerti dan disepakati pemakainya. Beberapa devinisi tentang menulis telah

diungkapkan oleh para ahli. Tarigan (1986:4), berpendapat bahwa menulis

merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspesif. Dalam kegiatan menulis

ini penulis harus terampil memanfaatkan struktur bahasa dan kosakata.

Keterampilan menulis ini tidak dating secara otomatis, tetapi harus melalui latihan

yang banyak dan teratur. Adapun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menulis

mempunyai arti membuat huruf (angka dan sebagainya) dengan pena

(pensil,kapur dan sebgainya) yang melahirkan pikiran atau perasaan (seperti

mengarang, membuat surat) dengan tulisan, menggambar, melukis, dan

membatik, mengarang cerita, membuat surat dan berkirim surat.


18

Keterampilan menulis merupakan kegiatan yang sifatnya berkelanjutan.

Keterampilan menulis bukan hanya sekedar coretan tinta yang dituangkan dalam

buku, namun harus mempunyai makna dan informasi yang disampaikan. Untuk

menyampaikan informasi pada pembaca, tulisan harus disajikan dalam tata bahasa

yang mudah dipahami. (Susanto Ahmad:2013 hal 248). Pertama menulis sebagai

suatu proses maksudnya menulis berisiserangkaian kegiatan mulai dari menyusun

rencana (perencanaa, pra-menulis), dan mempublikasikan hasil tulisan. Kedua

menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa lainnya perlu dilatih secara serius

dan konsisten. Hal ini akan memberi kemungkinan lebih besar siswa untuk

memiliki keterampilan yang lebih baik. Latihan harus selektif sehinnga

pelaksanaannya sesuai dengan tujuan dan benar benar dapat menunjang

pencapaian target kemampuan menulis yang diharapkan sehingga dapat memberi

manfaat nyata bagi pembaca. Ketiga menulis sebagai proses berpikir (kegiatan

bernalar) dalam menulis seorang penulis dituntut memiliki penalaran yang baik

sehingga menghasilkan tulisan yang baik. Keempat menulis sebagai kegiatan

informasi. Dalam menulis diperlukan dua kompetensi yaitu kompetensi

mengelola cipta, rasa, dan karsa serta kompetensi memformulasikan kegiatan hal

itu kedalam hal tertulis.

Keterampilan menulis sangat penting bagi pendidikan karena

memudahkan pra peserta didik untuk berpikir. Adapaun fungsi menulis adalah

sebgai alat komunikais tidak langsung berhadapan dengan pihak lain yang
19

membaca tulisan kita tetapi melalui bahasa tulisan. Sedangkan tujuan menulis

adalah sebagai respon atau jawaban yang diharapkan oleh penulis akan

diperolehnya dari pembaca. Selain itu Ketermpilan menulis bertujuan untuk

menghibur atau menyenangkan yang mengandung tujuan estetik. Sedangkan

manfaat menulis yaitu membantu kita menemukan kembali apa yang oenah kita

ketahui dan juga dapat menghasilkan ide ide baru.

Keterampilan menulis sangatlah penting untuk dimiliki setiap siswa sejak

dini. Karena keterampilan tersebut merupakan suatu bagian yang penting dalam

kegiatan komunikasi atau menyampaikan gagasannya kepada orang lain. Guru

sebagai perencana dan pelaksana pembelajaran di sekolah haruslah memberikan

suatu kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan menulis

siswa. Dalam pembelajaran guru harus mengembangkan hal pokok yang terdapat

pada kurikulum yang secara khusus tertera dalam Standar Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD) (Deden Ardiansyah : 2018).

Proses menulis memiliki tahapan yang diidentifikasikan melalui

serangkaian proses menulisyang meliputi tahap pra – menulis yang merupakan

tahap penemuan menulis. Kedua tahap penyusunan draft tulisan yang merupakan

tahap penyusunan konsep yang didalamnya siswa terfokus dalam menentukan

gagasan. Ketiga yaitu tahap perbaikan dalam tahap perbaikan penulis menyaring

ide ide dalam tulisan mereka. Keempat yaitu tahap penyuntingan pada tahap ini

siswa menyempurnakan tulisan mereka dengan mengoreksi ejaan dan kesalahan


20

mekanikal yang lain. Tahapan yang terakhir dalam keterampilan menulis yaitu

pemublikasian, pada tahap akhir ini siswa sudah siap mempublikasikan tulisan

mereka dan menyempurnakannya dengan membaca pendapat dan komentar yang

diberikan orang lain atau komunitas mereka sebagai penulis. (Susanto Ahmad

2013:258).

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia Keterampilan menulis terbagi

menjadi beberapa macam antara lain keterampilan menulis sastra anak. Sastra

anak adalah karya seni yang imajianatif dengan unsur estetisnya dominan yang

bermediumkan bahasa baik lisan maupun tertulis yang secara khusus dapat

dipahami oleh anak – anak dan berisi dunia yang akrab dengan anak – anak

(Rosdiana Yusi 2014:5.4). Sementara itu menurut Sarupaet (dalam Rosdiana Yusi

2014:5.4), sastra anak didefinisikan sebagai karrya sastra yang dikonsumsi anak –

anak dan diurus serta dikerjakan oleh orang tua. Pendek kata sastra anak adalah

suatu sastra yang ditulis untuk anak – anak, Sedangkan proses produksinya

dilakukan oleh orang dewasa, termasuk dalam memberikan arahan dan bimbingan

dalam menentukan buku yang tepat untuk anak.

Berdasarkan ulasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sastra anak adalah

sastra yang disampaikan dalam bentuk lisan maupun tulisan baik berupa prosa,

puisi, maupun drama, dan berisi pelajran moral untuk anak anak. Oleh karena

untuk konsumsi anak – anak, sastra anak harus memiliki unsur imajinasi yang

dominan. Bahasa ynag digunakanpun harus bahasa sederhana dengan pola


21

pengkaliamatan yang pendek dan mudah dicerna. Sedangkan funsi sastra anak

secara umum yaitu memiliki fungsi secara umum sebagai pendidikan dan

hiburan.Beberapa fundsi pendidikan dan hiburan ini banyak terdapat dalam karya

sastra berbentuk puisi.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan

menulis merupakan suatu cara mengoperasikan otak secara totalitas yang

menyertakan raga, jari dan tangan. Menulis pada dasarnya merupakan kegiatan

seseorang dalam rangka menuangkan gagasan yang dituangkan dalam bentuk

tulisan serta dapat dibaca dan dipahami isinya.Menulis merupakan kombinasi

antara proses dan produk . Prosesnya yaitu pada saat mengumpulkan ide ide

sehingga tercipta tulisan yang dapat terbaca oleh pembaca(produk). Mngacu pada

proses pelaksanaannya menulis merupakan suatu kegiatan yang dapat dipandang

sebagai suatu proses, suatu keterampilan, proses berpikir, kegiatan informasi,

serta kegiatan berkomunikasi.

b. Menulis Puisi

Puisi sendiri adalah bentuk karya sastra yang tersaji secara

monolog,menggunakan kata-kata indah dan kaya akan makna. Menurut

Triningsih (2008:1) puisi adalah karya sastra yang dipadatkan, dipersingkat, dan

diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias. Puisi sendiri

adalah bentuk karya sastra yang tersaji secara monolog, menggunakan kata-kata

indah dan kaya akan makna. Menurut penjelasan para ahli di atas, dapat
22

disimpulkan bahwa puisi adalah hasil karya berupa tulisan-tulisan yang indah dan

mempunyai makna yang menggambarkan suatu keindahan perasaan seseorang

yang dituangkan kedalam karya berupa sebuah puisi. Puisi merupakan salah satu

materi pada pembelajaran Bahasa Indonesia yang diajarkan pada kelas IV sekolah

dasar.

Menulis puisi merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang wajib

dikuasai oleh peserta didik. Namun dalam penerapannya kompetensi menulis

puisi pada siswa SD sangat rendah. Rendahnya kompetensi menulis puisi ini

disebabkan oleh bebrapa factor antara lain pola dan metode pembelajaran yang

masih sederhana. Maka dari itu kreativitas guru dalam memilih metode inovatif

dalam prose pembelajaran sangat berpengaruh terhadap hasil pembelajaran.

Keterampilan menulis puisi merupakan jenis dari karya satra, dikatakan telah

mampu menulis puisi jika telah memahami unsur pembentuk puisi dalam sebuah

puisi. Menurut Triningsih (2008:3) unsur pembentuk puisi meliputi :1) Hakikat

puisi Hakikat puisi adalah curahan hati yang diungkapkan penyair dalam puisi,

hakikat puisi disebut juga isi puisi. Hakikat puisi terdiri atas tema, rasa, nada, dan,

amanat. 2) Struktur bentuk puisi Struktur bentuk puisi disebut juga unsur

pembangun puisi secara fisik, yang terdiri dari larik, bait, pertautan, diksi,

imajinasi, rima, dan irama. Dari pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

keterampilan menulis puisi yaitu apabila siswa telah memenuhi beberapa unsur-

unsur pembentuk puisi dalam menulis sebuah puisi, dapat dikatakan puisi itu telah
23

memenuhi bagian dalam sebuah puisi. Dan puisi tersebut merupakan curahan hati

dari seseorang yang dituangkan dalam bentuk sastra yaitu puisi.

Adapun materi yang dipelajari dalam puisi meliputi : a. Menentukan

gagasan pokok berdasarkan pengalaman Yaitu gagasan pokok ditentukan untuk

melihat gambaran dalam menentukan tema sebelum pembuatan sebuah puisi,

karena hal tersebut yang dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan puisi.b.

Menulis puisi berdasarkan gagassan pokok. Siswa menulis puisi apabila telah

menetukan gagasan pokok dan tema, tema akan dikembangkan ke dalam bentuk

puisi sebagai gambaran. Agar puisi tidak menyimpang dari tema maka siswa

harus selalu mengutamakan tema dalam pengembangannya. c. Menentukan

makna yang terkandung dalam sebuah puisi. Yaitu memaknai setiap unsur dengan

kaitannya dengan unsur-unsur yang lainnya, dan analisisnya bisa dimulai dari

unsur manapun yang dianggap paling menonjol. d. Menentukan amanat dalam

sebuah puisi Yaitu berkaitan dengan pesan-pesan yang terkandung yang berupa

nilai-nilai moral dalam sebuah puisi. (Eko Priyono, FKIP UMP, 2011).

Puisi yang baik adalah puisi yang mampu membangkitkan perasaan

pembaca, membangkitkan emosional pembaca dan pembuat suasana puisi lebih

hidup dengan penggambaran melalui bahasa figuratif. Puisi berisi gagasan,

pikiran dan ide yang sedang ada dalam benak penulis saat penulis hendak

menuliskan puisi tersebut, yang digambarkan dengan bahasa figuratif.

Keterampilan menulis puisi yang diajarkan di sekolah ini menggunakan metode


24

konvensional. Peran guru sangat dominan dalam proses pembelajaran. Siswa

kurang aktif dan seringkali metode ini menimbulkan kebosanan bagi siswa dalam

pembelajaran menulis puisi sehingga karya yang dihasilkan siswa kurang

maksimal. Biasanya guru hanya memberikan instruksi kepada siswa untuk

mengungkapkan apa yang sedang mereka rasakan ke dalam tulisan berbentuk

bait-bait, dengan seperti itu guru sudah menganggap siswa dapat menulis puisi.

(Kurniandari, Tri Ratna :2009).

Sejalan dengan Stephen Spender (dalam Tarigan, 1991, hlm. 48) bahwa

dalam menciptakan puisi diperlukan paling sedikit lima hal, yaitu:

1. Konsentrasi yaitu pemusatan pikiran dan perasaan, penyatuan tubuh dan jiwa.

2. Inspirasi yaitu ide yang pertama muncul ke dalam pikiran merupakan ide akhir

yang dijelmakan ke dalam kata-kata.

3. Kenangan yang merupakan pengalaman pribadinya sendiri.

4. Keyakinan akan puisinya. Kurang dapat diterima apabila Seseorang

menyuguhkan puisi namun dia sendiri tidak yakin akan keindahan puisinya itu.

5. Lagu yang merupakan nilai-nilai terakhir yang tidak dapat diperkecil lagi dari

seorang penulis puisi yang membuat vokasi-nya berbeda dari penulis lainnya.

Pada pengajaran menulis sastra khususnya menulis puisi siswa perlu

diarahkan, dibimbing, dan diberi motivasi. Hal ini bertujuan supaya proses
25

pengajaran sastra menyenangkan dan tidak membosankan. Agar pengajaran

tersebut dapat tercapai perlu teknik yang dapat membantu dalam proses

pembelajaran, salah satunya pembelajaran sastra dengan teknik latihan

terbimbing. Dengan teknik latihan terbimbing, guru berperan sebagai fasilitator

sehingga dapat tercapai iklim belajar yang baik. Dari pembelajaran tersebut siswa

dapat mengambil manfaat tertentu dalam belajar sastra. Siswa tidak hanya sekadar

membaca kata-kata, menikmati estetika fiksi, menghayati melalui emosi,

melainkan akan mengekspresikan gagasannya dalam bentuk tulisan, yaitu puisi.

c. Keterampilan Menulis Puisi

Menulis puisi merupakan salah satu materi yang disajikan dalam

pembelajaran sastra di Sekolah Dasar. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan

dalam Kurikulum 2013 yaitu kegiatan menulis puisi bertujuan menggali dan

mengembangkan kompetensi dasar murid, yakni kompetensi menulis kreatif

puisi. Kompetensi dasar menulis kreatif puisi pada dasarnya mempunyai dua

tujuan utama yaitu: 1) siswa menggunakan bahasa untuk memahami,

mengembangkan, dan mengomunikasikan gagasan dan informasi, ser- ta untuk

berintegrasi dengan orang lain; dan 2) siswa memahami dan berpartisipasi dalam

kegiatan menulis kreatif agar mereka dapat menghargai karya artistik, budaya,

intelektual, serta menerapkan nilai-nilai luhur untuk meningkatkan kematangan

pribadi menuju masyarakat beradap. Pencapaian kompetensi menulis kreatif puisi

dapat diketahui ketika siswa mampu menulis puisi yang berisi gagasan sendiri
26

dengan menampilkan pilihan kata yang tepat dan rima yang menarik untuk

menyampaikan maksud/ide (Depdinas, 2013: 13-15). Namun, dalam kenyatannya

banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis puisi. Berbagai aspek

yang mempengaruhi kemampuan menulis puisi pada siswa antara lain kurangnya

motivasi dalam belajar, siswa kurang mampu mengembangkan ide, kurangnya

kosa kata yang dimiliki siswa dan siswa kurang mampu menulis puisi. Hal itu

disebabkan belum diterapkannya suatu model pembelajaran yang tepat untuk

meningkatkan kreativitas siswa. Oleh karena itu perlu adanya peran guru dalam

menerapkan suatu model pembelajaran yang membuat siswa lebih aktif dan

kreatif untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam menulis puisi. (Yukhsan

Wakhyudi :2018).

Mengenai ruang lingkup pembelajaran bahasa Indonesia di SD, Susanto

(2012: 242) berpendapat bahwa pembelajaran bahasa Indonesia terutama di

sekolah dasar tidak akan terlepas dari empat keterampilan berbahasa, yaitu

menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Salah satu keterampilan yang wajib

dimiliki oleh siswa yaitu keterampilan menulis puisi. Puisi merupakan karya

sastra yang ditulis secara singkat, padat, menggunakan pemilihan kata yang indah

dan kaya makna yang terikat aturan rima, irama, penyusunan bait, dan baris.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia SD puisi dapat dibedakan menjadi beberap

jenis antara lain: Nur‟aini dan Indriyani (2008: 31) menyebutkan bahwa puisi

bebas adalah puisi yang tidak terikat oleh aturan-aturan bait, baris, maupun rima.
27

Samidi dan Tri (2009: 95) menyatakan bahwa puisi bebas adalah ragam

kesusatraan yang tidak terikat aturan rima, jumlah bait, dan baris. Berdasarkan

pendapat para ahli mengenai definisi puisi dapat diketahui bahwa puisi

merupakan karya sastra yang ditulis secara singkat, padat, menggunakan

pemilihan kata yang indah dan kaya makna, yang terikat aturan rima, irama,

penyusunan bait, dan baris.

Unsur – unsur intrinsik puisi yang harus dikuasai oleh siswa SD antara

lain: pertama tema yaitu persoalan yang mendasari suatu karya sastra. Tema

merupakan dorongan yang kuat untuk mengungkapkan apa yang dirasakan

melalui puisi. Kedua yaitu menentukan amanat. Amanat merupakan pesan yang

ingin diungkapkan penulis untuk pembaca/pendengar puisi melalui puisi yang

dibuatnya. Ketiga adalah sikap, suasana, nada dan perasaan dalam puisi

merupakan perasaan penulis yang disampaikan dalam bentuk nada – nada yang

menimbulkan keindahan. (J. Waluyo :2014). Keempat yaitu tipografi merupakan

ukiran bentuk puisi yang biasanya berbentuk baris ke bawah. Tipografi

merupakan salah satu unsur puisi yang menjadikan puisi lebih indah karena tata

wajahnya teratur. Kelima ada rima atau yang biasa disebut persamaan bunyi.

Rima adalah persamaan bunyi yang diulang secara teratur yang letaknya

berdekatan didalam satu larik. Keenam yaitu citraan atau pengimajinasian adalah

susunan kata yang dapat memperjelas atau memperkonkrit apa yang telah

dikatakan oleh penulis. Yang terakhir yaitu irama atau ritme dalam puisi adalah
28

cara khas yang dipakai penulis untuk memberikan efek estetis pada karya puisi

yang dihasilkannya.

Majas Bahasa yang digunakan dalam puisi berbeda dengan bahasa yang

digunakan dalam percakapan sehari-hari. Puisi menggunakan bahasa yang

ringkas, namun kaya makna. Bahasa yang digunakan dalam menulis puisi adalah

bahasa kiasan atau biasa disebut majas. Majas merupakan salah satu penentu

keindahan puisi bebas. Majas adalah bahasa yang digunakan penulis untuk

mengatakan sesuatu dengan cara mengiaskan atau membandingkan dengan hal

lain supaya gambaran menjadi jelas, menarik, dan hidup. Waluyo (2010: 96-101)

dalam menyebutkan bahwa terdapat enam jenis bahasa kiasan, di antaranya: (1)

metafora, (2) perbandingan, (3) personifikasi, (4) hiperbola, (5) sinekdoce, dan (6)

ironi. Dalam materi menulis puisi di kelas V hanya digunakan tiga jenis majas,

yakni: personifikasi, perbandingan, dan hiperbola.

Unsur-unsur Puisi Berdasarkan Berdasarkan pendapat ahli mengenai

unsur pembangun puisi dapat diketahui bahwa puisi dibangun oleh dua unsur,

yakni unsur fisik dan unsur batin. Unsur fisik terdiri dari: bunyi, kata, baris, bait,

tipografi, diksi, pengimajinasian, kata konkret, bahasa figuratif, dan rima/ritma.

Sementara itu, unsur batin terdiri dari: tema, perasaan, nada, suasana, dan amanat.

Namun, tidak semua unsur pembangun puisi diajarkan dalam materi menulis puisi

bebas di kelas IV. Unsur puisi yang diajarkan di kelas IV di antaranya: baris, bait,
29

diksi, majas, tema, dan amanat Hal ini disesuaikan dengan karakteristik dan

tingkat pemahaman siswa kelas IV SD.

Langkah – langkah dalam menulis puisi Nur‟aini dan Indriyani (2008: 73)

berpendapat bahwa langkah sederhana menulis puisi adalah menentukan gagasan

pokok kemudian gagasan pokok tersebut dikembangan dengan pilihan kata yang

tepat dan menarik. Suyatno (2008: 137-138) menyebutkan bahwa langkah

menulis puisi yaitu menentukan ide/gagasan pokok, memilih kata-kata yang tepat,

yakni kata-kata yang bermakna lugas maupun kiasan, dan merangkai kata-kata

menjadi baris-baris puisi. Murni dan Ambar (2007: 106) menyatakan bahwa

langkah menulis puisi cukup sederhana, yakni menentukan gagasan utama atau

ide kemudian mengembangkan gagasan utama menjadi puisi bebas. Zulela (2013:

75) menjabarkan secara rinci enam tahapan menulis puisi di antaranya adalah

sebagai berikut: (1) menentukan tema, (2) menghayati tentang pesan yang akan

disampaikan, (3) memilih kata kunci yang pas untuk menggambarkan pesan, (4)

mengimplementasikan pesan dalam pilihan kata yang pas, (5) memperhatikan

permainan bunyi bahasa, dan (6) membaca dengan cermat lalu mengungkapkan

(J. Waluyo :2014). Zulela (2013: 75) menjabarkan secara rinci enam tahapan

menulis puisi di antaranya adalah sebagai berikut: (1) menentukan tema, (2)

menghayati tentang pesan yang akan disampaikan, (3) memilih kata kunci yang

pas untuk menggambarkan pesan, (4) mengimplementasikan pesan dalam pilihan


30

kata yang pas, (5) memperhatikan permainan bunyi bahasa, dan (6) membaca

dengan cermat lalu mengungkapkan.

Dari berbagai pendapat mengenai langkah-langkah menulis puisi di atas

dapat diketahui bahwa langkah menulis puisi adalah: (1) menentukan tema, (2)

memilih kata kunci yang sesuai dengan tema, dan (3) merangkai kata kunci

menjadi baris-baris puisi. 3) Penilaian Keterampilan Menulis Puisi pada Siswa

Kelas IV SD Penilaian merupakan suatu kegiatan yang tidak mungkin dipisahkan

dari kegiatan pembelajaran secara umum. Semua kegiatan pembelajaran yang

dilakukan harus selalui diikuti atau disertai dengan kegiatan penilaian. Tanpa

suatu penilaian, tidak mungkin dapat menilai dan melaporkan hasil pembelajaran

siswa secara objektif.

Nurgiyantoro (2014: 487) berpendapat bahwa penilaian yang dipakai

untuk mengukur karya kreatif siswa adalah menggunakan rubrik penilaian. Kisi-

kisi rubrik tersebut terdiri dari: (1) kebaruan tema dan makna, (2) keaslian

pengucapan, (3) kekuatan imajinasi, (4) ketepatan diksi, (5) pemberdayaan

pemajasan dan citraan, dan (6) respon afektif guru. Rukayah (Astuti, 2015: 18)

menyatakan bahwa dalam pembelajaran menulis puisi terdapat aspek-aspek

penilaian yang harus diperhatikan, antara lain: (1) ketepatan judul dengan isi, (2)

penyampaian gagasan, (3) pilihan kata, (4) koherensi, dan (5) rima.

Ada dua cara untuk melihat unsur atau struktur pembangun puisi. Pertama,

melihat unsur dari sisi fisik puisi yang disebut unsur dalam (Intrinsik) dan melihat
31

dari sisi luar puisi(ekstrinsik), kedua dengan melihat puisi dari kenyataan

(fenomena). Puisi yang terdiri dari unsur bunyi unsur arti dan unsur pengarang

(Rusdiana Yusi 2014:7.29). Hal lain yang perlu diperhatikan dalam penulisan

puisi untuk anak SD adalah memperhatikan unsur intrinsir puisi, yang terdiri dari

tema, amanat, perasaan atau nada dan suasana puisi, tipografi, akulirik, rima,

citraan atau pengimajinasian, dan gaya bahasa. Selain unsur intrinsic yang perlu

diperhatikan dalam keterampilan menulis puisi yaitu unsur ekstrinsik, yang terdiri

dari unsur biografi penyair atau pengimajinasian, dan gaya bahasa. Kedua unsur

ini saling terkait baik antar unsur maupun inter unsurnya. Unsur ekstrinsik

meskipu unsur diluar puisi, namun keberadaannya sangat mempengaruhi

keutuhan (totalitas) puisi.

Indikator keterampilan menulis puisi di SD terdiri dari beberapa hal antara

lain, kemampuan siswa dalam menelaah unsur intrinsic dan unsur ekstrinsik puis

dengan baik. Selain itu siswa diharapakan mampu membuat puisi berdasarkan

pengalaman pribadi mereka sendiri dengan memperhatikan unsur-unsur yang

terdapat dalam puisi. Pelatihan analisis puisi bagi anak – anak kiranya juga

diperlukan maksudnya siswa di ajak untuk menganalisis suatu karya seni puisi

yang telah ada sebelumnya untuk dapat mencari komponen – komponen yang

menjadi unsur pembangun puisi tersebut. Latihan analisis puisis adalaha latiha

membedah puisi baik unsur pengembangan dari dalam maupun unsur

pengembangan dari luar. Tujuannya agar siswa mampu memahami puisi yang
32

dibaca secara keseluruhan. Dari semua unsur atau komponen puisi siswa tidak di

wajibkan untuk menganalisis secara keseluruhan, namun dapat dianalisis sesuai

dengan kemampuan siswa saat itu (Rosdiana Yusi 2014:7.33).

d. Penilaian Keterampilan Menulis Puisi

Penilaian merupakan suatu kegiatan yang tidak mungkin dipisahkan dari

kegiatan pembelajaran secara umum. Semua kegiatan pembelajaran yang

dilakukan harus selalui diikuti atau disertai dengan kegiatan penilaian. Tanpa

suatu penilaian, tidak mungkin dapat menilai dan melaporkan hasil pembelajaran

siswa secara objektif. Nurgiyantoro (2014: 487) berpendapat bahwa penilaian

yang dipakai untuk mengukur karya kreatif siswa adalah menggunakan rubrik

penilaian. Kisi-kisi rubrik tersebut terdiri dari: (1) kebaruan tema dan makna, (2)

keaslian pengucapan, (3) kekuatan imajinasi, (4) ketepatan diksi, (5)

pemberdayaan pemajasan dan citraan, dan (6) respon afektif guru. Rukayah

(Astuti, 2015: 18) menyatakan bahwa dalam pembelajaran menulis puisi terdapat

aspek-aspek penilaian yang harus diperhatikan, antara lain: (1) ketepatan judul

dengan isi, (2) penyampaian gagasan, (3) pilihan kata, (4) koherensi, dan (5) rima.

3. Tema 6 Cita – citaku Subtema 1 Aku Dan Cita – Citaku


Permendikbud RI (2016, Hal 2) tema cita – citaku subtema 1 Aku dan cita –

citaku berisi tntang beberapa indicator antara lain berisi


 Mengamati dan berdiskusi, dan mengidentifikasikan ciri-ciri puisi.
 Membuat kesimpulan, dan menyajikan hasil pengamatan tentang ciri-ciri

puisi.
33

 Melakukan pengamatan, dan mengidentifikasi siklus makhluk hidup yang ada

di sekitarnya
 Menyusun gambar tahapan pertumbuhan hewan dan tumbuhan, dan membuat

skema siklus makhluk hidup yang ada di sekitarnya


B. PENELITIAN YANG RELEVAN
1. Penelitian yang dilakukan oleh Zainudin dengan judul “Meningkatkan

Kemampuan Menulis Puisi Bagi Siswa Kelas IV SDN1 Dongko Dengan

Metode Praktek” Menulis Puisi Siswa Kelas IV SDN 1 Dongko melalui

Metode Praktek dilakukan sebanyak dua siklus telah dinyatakan tuntas baik

secara individual maupun klasikal sesuai dengan yang diharapkan, indikasi

peningkatan tersebut terlihat pada prosentase pada pratindakan 33,3%

meningkat menjadi 58,3% pada siklus 1 dan meningkat lagi menjadi 91,6%

pada siklus 2. Metode yang digunakan adalah metode praktek. Subjek yang

diteliti adalah siswa kelas IV SDN 1 Dongko tahun pelajaran 2013/2014

dengan jumlah siswa sebanyak 12 orang. Data penelitian ini dikumpukan

dengan menggunakan metode observasi dan tes yang kemudian dianalisis

dengan menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Dengan peningkatan

tersebut, maka disimpulkan bahwa penggunaan metode praktek dapat

meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas IV SDN 1 Dongko.

Kendala yang terkadang ditemui oleh murid kelas IV SDN 1 Dongko dalam

menulis puisi antara lain, murid kesulitan menemukan ide, kesulitan

menentukan kata-kata dalam menulis puisi, kesulitan dalam memulai menulis,

kesulitan mengembangkan ide menjadi puisi karena minimnya penguasaan


34

kosakata, dan kesulitan menulis puisi karena tidak terbiasa mengemukakan

perasaan, pemikiran, imajinasinya, serta kurang mampu menghubungkan

antara dunia khayal dengan dunia nyata ke dalam puisi.


2. Penelitian yang dilakukan oleh Danang Wahyudi tahun 2016 Menjelaskan

dengan judul “Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Media

Gambar Pada Siswa Kelas V SDN Suryodiningratan 2, Yogyakarta”

menjelaskan bahwa Subjek yang dikenai tindakan adalah siswa kelas V SD

Negeri Suryodiningratan 2 dengan jumlah 21 siswa. Objek penelitian ini

adalah keterampilan menulis puisi siswa kelas V SD Negeri Suryodiningratan

2. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, pengamatan, catatan lapangan,

dan dokumentasi kegiatan pembelajaran. Analisis data dilakukan dengan

deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa penggunaan media gambar dalam pembelajaran menulis

puisi dapat meningkatkan proses pembelajaran menulis puisi dan

keterampilan menulis puisi siswa. Proses pembelajaran menulis puisi

mengalami peningkatan selama implementasi tindakan. Pada siklus I nilai

keaktifan siswa menunjukkan angka 2,3 dengan kategori cukup, meningkat

pada siklus II menjadi 3,2 dengan kategori baik. Selain itu, Kemampuan rata-

rata siswa dalam menulis puisi juga mengalami peningkatan. Hal ini

berdasarkan hasil tes siswa dari pretes dengan nilai rata-rata kelas sebesar

66,80 meningkat pada siklus I menjadi 70,08 dan pada akhir siklus II nilai
35

rata-rata kelas meningkat menjadi 75,16. Jadi, kemampuan menulis puisi

siswa dari pretes sampai akhir siklus II mengalami peningkatan sebesar 8,36.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Saadia, Ali, dan Efendi (2018) dengan judul

“Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Melalui Metode Latihan di

Kelas V SD Inpres 1 Siney”. Permasalahan yang diteliti yaitu kurangnya

keterampilan siswa menulis puisi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi melalui metode latihan.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK), yang

dilaksanakan 2 siklus terdiri dari atas perencanaan, pelaksanaan tindakan,

observasi, dan refleksi. Data yang diambil adalah data kualitatitf yaitu data

hasil observasi diperoleh dari hasil pengamatan situasi pembelajaran. Serta

data kuantitatif yaitu data hasil belajar diperoleh dari hasil tes. Hasil penelitian

siklus I diperoleh tuntas individu 14 orang dan tidak tuntas individu 4 orang

dengan persentase daya setiap klasikal 72% dan ketuntasan belajar klasikal

77,8%. Hasil belajar siklus II seluruh siswa dinyatakan tuntas yaitu 100%

dengan persentase daya serap klasikal 94%. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa penggunaan metode latihan dapat meningkatkan kemampuan siswa

menulis puisi siswa kelas V SD Inpres Siney. Berdasarkan pengalaman belajar

peneliti di Sekolah SD Inpres 1 Siney terdapat masalah bahwa rendahnya

kemampuan menulis puisi siswa kelas V, dalam pembelajaran masih sangat

kurang. Hal ini disebabkan oleh rendahnya kemampuan siswa dalam menulis

puisi. Dari 18 siswa hanya terdapat 5 orang yang memiliki kemampuan


36

menulis puisi yang tergolong baik. Faktor-faktor penyebab kegagalan siswa

kelas V SD Inpres I Siney dalam menulis puisi melalui metode latihan, dapat

diketahui yakni peneliti melaksanakan observasi kepada siswa dan guru.

Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengetahui kesulitan siswa dalam menulis

puisi melalui metode latihan. Oleh karena itu, peneliti memaparkan secara

rinci faktor-faktor tersebut: a. Faktor Guru Guru dalam memberikan materi

kurang memanfaatkan media sehingga hasil belajar sangat mengecewakan.

Guru dalam memberikan materi terlalu banyak menggunakan metode

ceramah. c. Faktor Siswa Kenyataan di lapangan membuktikan bahwa siswa

memiliki tingkat kemampuan yang berbeda-beda, khususnya dalam menyerap

materi yang diajarkan, kurangnya minat belajar siswa terhadap pelajaran

bahasa Indonesia dan kurangnya wawasan dan karakteristik menulis siswa

dalam menulis puisi melalui metode latihan.


4. Penelitian yang dilakukan oleh Deden Ardiansyah1, Hodidjah2, Yusuf

Suryana3 (2018) dengan judul” Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi

Bebas menggunakan Teknik Pancingan Kata Kunci di Kelas 5 SD”

menjelaskan bahwa Dalam materi pembelajaran menulis puisi bebas, pada

umumnya materi diajarkan dengan cara menjelaskan dan menggunakan

langkah-langkah umum dalam menulis puisi bebas sehingga siswa menerima

pembelajaran hanya dengan langkah-langkah saja. Hal ini ditunjukkan dengan

keterampilan menulis puisi bebas siswa SDN 1 Kalangsari yang relatif rendah.

Tujuan penelitian ini secara umum untuk mendeskripsikan penerapan teknik


37

pancingan kata kunci terhadap keterampilan menulis puisi bebas. Metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimental dengan

desain penelitian Nonequivalent Control Group. Populasi dalam penelitian ini

adalah SD Negeri 1 Kalangsari Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya dan

sampel dalam penelitian adalah siswa kelas 5 SD Negeri 1 Kalangsari yang

berjumlah 44 orang, yeng terdiri 22 siswa dari kelas 5A , dan kelas 22 siswa

5B . Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan observasi. Berdasarkan

data yang diperoleh dan hasil analisis, disimpulkan bahwa keterampilan

menulis puisi bebas yang mendapatkan pembelajaran menggunakan teknik

pancingan kata kunci lebih baik dibandingkan keterampilan menulis puisi

bebas yang mendapatkan pembelajaran menggunakan langkah- langkah

umum dalam manulis puisi bebas. Hasil penelitian yang dilakukan di SD

Negeri 1 Kalangsari yaitu Tujuan penelitian ini secara umum untuk

mendeskripsikan penerapan teknik pancingan kata kunci terhadap

keterampilan menulis puisi bebas. Metode yang digunakan dalam penelitian

ini adalah Quasi Eksperimental dengan desain penelitian Nonequivalent

Control Group. Populasi dalam penelitian ini adalah SD Negeri 1 Kalangsari

Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya dan sampel dalam penelitian adalah

siswa kelas 5 SD Negeri 1 Kalangsari yang berjumlah 44 orang, yeng terdiri

22 siswa dari kelas 5A , dan kelas 22 siswa 5B . Teknik pengumpulan data

menggunakan tes dan observasi. Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil

analisis, disimpulkan bahwa keterampilan menulis puisi bebas yang


38

mendapatkan pembelajaran menggunakan teknik pancingan kata kunci lebih

baik dibandingkan keterampilan menulis puisi bebas yang mendapatkan

pembelajaran menggunakan langkah- langkah umum dalam manulis puisi

bebas. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia tentang menulis puisi bebas di

kelas eksperimen dengan menggunakan taknik pancingan kata kunci, berjalan

dengan baik. Setiap langkah pada pembelajaran tercapai, siswa ikut terlibat

ketika pembelajaran berlangsung, sehingga siswa terlihat lebih aktif.

Keterampilan siswa tentang menulis puisi bebas di kelas eksperimen yang

menggunakan teknik pancingan kata kunci lebih baik daripada keterampilan

siswa yang menggunkaan langkah-langkah umum dalam menulis puisi bebas.

Peningkatan keterampilan siswa tentang menulis puisi bebas yang

melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan teknik pancingan kata

kunci memiliki peningkatan lebih tinggi daripada peningkatan keterampilan

siswa yang melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan langkah-

langkah umum menulis puisi bebas.


5. Penelitian yang dilakukan oleh Ikhwanuddin (2016) dengan judul

“Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Media Gambar Slide

Pada Siswa Kelas 3 SDN Banyuripan Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul

Yogyakarta” menjelaskan bahwa Peningkatan proses menulis puisi dengan

menggunakan media gambar slide pada tahap pra siklus baru mencapai skor

68,5 menjadi 74,87 pada siklus I, dan mencapai skor 81,06 pada siklus II.

Kompetensi menulis puisi mengalami kenaikan sebanyak 6,197%. Proses


39

pembelajaran menulis puisi dengan media gambar slide berhasil

meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan kompetensi siswa dengan

menggunakan 3 aktifitas pendukung yaitu (a) latihan menebak gambar, (b)

tambahan daftar kosa kata yang sesuai dengan gambar, dan (c) penjelasan

pedoman struktur kalimat lengkap dan tak lengkap. Temuan penting dalam

penelitian ini, adalah bahwa dalam pembelajaran menulis puisi bagi siswa SD

kelas III dengan media gambar slide diperlukan empat kegiatan belajar utama,

yaitu: 1) pemberian teori tentang puisi dan cara membuatnya, 2) siswa

menuliskan ide puisi dengan bantuan gambar slide, 3) siswa mencari empat

kata kunci, 4) dan mengembangkan kata kunci menjadi bait puisi. Selain itu,

perlu diberi kegiatan tambahan,yang bersifat opsi, untuk mendukung kegiatan

utama diatas, yaitu: 1) latihan menebak gambar pada kegiatan utama kedua.

Hal ini dimaksudkan agar siswa terlatih untuk berpikir cepat dalam melihat

suatu gambar, 2) Disusun daftar kosa kata yang berkaitan dengan suatu

gambar. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan bersama-sama antara siswa dan

guru sebelum siswa memilih kata kunci untuk puisinya, dan 3Perlu diberikan

pedoman dan contoh struktur kalimat lengkap dan tidak lengkap. Dalam puisi,

suatu baris dari bait tidak harus merupakan kalimat lengkap. Hal ini dilakukan

pada kegiatan utama yang terakhir.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, dapat

disimpulkan bahwa keterampilan menulis puisi di sekolah dasar tidak dapat


40

diperoleh secara instan, melainkan melalui proses pembelajaran yang bertahap.

Dalam meningkatkan keterampilan menulis puisi guru memerlukan metode dan

media pembelajaran yang dapat merangsang pemikiran siswa untuk menuliskan

gagasannya dalam sebuah karya puisi. Adapun keterampilan menulis puisi yang

harus dikuasai siswa meliputi beberapa indicator antara lain siswa dapat

menentukan unsur intrinsic puisi yang meliputi tema dan amanat. Selain itu siswa

diharapkan mampu menuliskan puisi dengan baik sesuai dengan unsur – unsur

penyusun karya puisi.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian

kualitatif deskriptif adalah mendeskripsikan atau menjabarkan situasi atau keadaan

hasil peneliti atau pengamatan. Sugiyono (2015, hal 9) menyatakan bahwa penelitian

kualitatif adalah adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositifisme,

digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah

eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci”. Sugiyono (2018, hal

18) menyatakan “penelitian kualitatif disebut juga penelitian artistik, karena proses

penelitian lebih bersifat seni ( kurang terpola), dan disebut juga sebagai penelitian

interpretive karena data hasil penelitian berkenaan dengan interprestasi terhadap data

yang ditemukan di lapangan. Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang berisi narasi

atau menjabarkan hasil penelitian yang berisi narasi atau menjabarkan atau

menceritakan hasil penelitian.

Menurut Denzin dan Lincoln (Moleong, 2014, hal.5)menyatakan bahwa

penelitin kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah dengan maksud

menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan maksud menafsirkan

fenomena yang terjadi dan dilkukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang

41
42

ada”. Menurut Sugiyono (2018. Hal 7) data dalam penelitian kualiatif yaitu berbentuk

kata – kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan secara rinci

dan mendalam tentang keterampilan siswa dalam menulis puisi pada siswa kelas IV

SDN Tanjungsari 02 Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung dengan

menganalisis berbagai hasil wawancara, tulisan atau catatan yang terdapat informasi

tentang keterampilan menulis puisi siswa.

B. Prosedur Penelitian
Tahap prosedur pnelitian meliputi kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan pendahuluan
a. Melakukan observasi dan pra penelitian untuk meyakinkan bahwa

masalah yang akan diteliti bukan hanya dugaan peneliti melainkan benar

-benar terjadi di lapangan.


b. Menentukan judul dan memilih pendekatan penelitian yaitu dengan

penelitian kualitatif serta menyusun proposal atau rancangan penlitian

yang dikonsultasikan kepada dosen pembimbing.


c. Mencetak surat permohonan ijin penelitian di siakad STKIP PGRI

Tulungagung.
d. Menyerahkan surat permohonan ijin kepada kepala sekolah tempat

penelitian yaitu SDN Tanjungsari 02 Kecamatan Boyolangu Kabupaten

Tulungagung.
e. Menyusun instrumen penelitian berupa: wawancara dan test dan lembar

validasi.
f. Melakukan validasi Instrumen
2. Kegiatan pelaksanaan
a. Membuat pedoman wawancara
43

b. Mengumpulkan data dari guru dengan menggunakan format wawancara

untuk mengetahui keterampilan menulis puisi siswa pada pemelajaran

tematik tema 6 cita – citaku kelas IV SDN Tanjungsari 02 Kecamatan

Boyolangu Kabupaten Tulungagung.


c. Mengumpulkan data menggunakan format test yang telah diberikan

kepada siswa untuk mengetahui keterampilan siswa dalam menulis puisi

pada tema 6 cita – citaku kelas IV SDN Tanjungsari 02 Kecamatan

Boyolangu Kabupaten Tulungagung.


3. Kegiatan Akhir
a. Meminta surat bukti telah melakukan penelitian dari kepala sekolah SDN

Tanjungsari 02 Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagaung.


b. Menyusun laporan penelitian.

Berikut ini adalah bagan prosedur penelitian yang berisi langkah-langkah atau

tahapan penelitian. Tujuan membuat bagan prosedur penelitian ini untuk memberikan

gambaran tentang tahapan penelitian yang dilakukan peneliti.

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

PROSEDUR

PENELITIAN

Kegiatan Kegiatan Kegiatan


Pendahuluan Pelaksanaan Akhir
44

Pra Penelitian Melaksanakan


Membuat
pedoman bukti telah
wawancara melakukan
penelitian

Menentukan judul Pengumpulan Penyusunan


dan pendekatan wawancara laporan penelitian

Mencetak surat Mengumpulkan


permohonan ijin data hasil tes
penelitian

Menyerahkan surat
permohonan izin ke Menyusun
tempat penelitian instrumen
penelitian berupa
wawancara dan
test

(Sumber : Peneliti)

C. Subjek, Waktu, dan Lokasi Penelitian


1. Subjek

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Tanjungsari 02 Kecamatan

Boyolangu Kabupaten Tulungagung yang berjumlah 37 siswa yang terdiri dari 20

siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Alasan peneliti memilih kelas IV sebagai

subjek penelitian ini dikarenakan di kelas tersebut terdapat materi menulis puisi dan
45

diketahui melalui observasi awal bahwa keterampilan menulis puisi siswa masih

sangat rendah dan siswa kurang tertarik dengan kegiatan menulis puisi. Dari

keterangan yang diperoleh dari guru kelas IV diketahui bahwa siswa merasakan

kesulitan dalam menulis puisi utamanya dalam tema 6 cita – citaku dalam

keterampilan menulis puisi.

Tekhnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability

sampling . Menurut Sugiyono (2017, hal. 82) Probability Sampling adalah tekhnik

pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama pada setiap unsur

(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Adapun teknik sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Simple Random Sampling. Sugiyono (2017,

hal. 82) simple random sampling dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan

anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang

ada dalam populasi tersebut. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap

homogen.

2. Waktu

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 April 2019 sampai dengan 3 April 2019.

Pertama peneliti akan melakukan observasi mengenai siswa kelas IV. Kemudian

langkah selanjutnya peneliti akan melakukan test kepada seluruh siswa kelas IV. Test
46

yang diberikan kepada siswa berkenaan dengan keterampilan menulis puisi yang

dimiliki oleh siswa.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini bertempat di SDN Tanjungsari 02 Kecamatan Boyolangu

Kabupaten Tulunagung.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian kualitatif dibedakan menjadi dua yaitu instrumen

utama dan instrumen pendukung. Pada penelitian kualitatif yang menjadi instrument

utama adalah peneliti itu sendiri Karena peneliti bertindak sebagai instrument kunci.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2018, hal 101) dalam penelitian

kualitatif yang menjadi instrumen atau alat peneliti adalah peneliti itu sendiri Jadi

penelitin berperan sebagai perencana, pelaksana, penganalisis, pengumpulan data,

dan penarikan kesimpulan pada penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini juga

digunakan instrumen pendukung yaitu menggunakan lembar pedoman wawancara

dan juga test.

1. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan oleh peneliti untuk mempermudah

memperoleh informasi dari narasumber dalam hal ini guru kelas IV SDN Tanjungsari
47

02 Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung. Pedoman wawancara juga

digunakan agar nantinya wawancara berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan

yang ingin dicapai daam penelitian.

Kisi-kisi pedoman wawancara yang akan dilakukan kepada guru kelas IV

untuk mengetahui keterampilan menulis puisi pada tema 6 cita-citaku siswa kelas IV

SDN Tanjungsari 02 Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung.

3.1 Kisi kisi wawancara

NO Indikator Kriteria Penilaian No. Butir


1. Pengetahuan siswa terhadap puisi Pengetahuan siswa terhadap puisi 1,2
pada tema 6 sub tema 1
2. Rasa senang siswa terhadap materi Rasa senang siswa terhadap 3
menulis puisi materi menulis puisi pada tema 6
sub tema 1
3. Ketertarikan menulis puisi pada Rasa tertarik untuk menuis puisi 4,5,6
siswa pada tema 6 sub tema 1
4. Kemampuan siswa menelaan unsur Kemampuan siswa untuk 7,8,9
intrinsic dan ekstrinsik puisi menelaah unsur – unsur dalam
penulisan puisi pada tema 6
subtema 1
5. Tindak Lanjut(menindak lanjuti apa Menindak lanjuti untuk menulis 10
yang telah diketahui dalam puisi pada tema 6 sub tema 1
keterampilan menulis puisi)
1. Menurut anda bagaimana kemampuan siswa dalam mengetahui jenis –

jenis puisi?
2. Menurut anda seberapa jauh pengetahuan siswa terhadap puisi?
3. Menurut anda apakah siswa memiliki rasa tertarik untuk menulis puisi?
4. Menurut anda factor apa yang mempengaruhi ketertarikan siswa untuk

menulis puisi?
5. Menurut pengetahuan anda apakah ada model ataupun metode khusus

untuk mempermudah siswa dalam menulis puisi?


48

6. Menurut pengetahuan anda, dengan adanya model atau metode khusus

yang diterapkan dalam menulis puisi, apakah banyak berpengaruh

terhadap keterampilan siswa dalam menulis puisi?


7. Menurut anda, sejauh mana pengetahuan siswa akan unsur intrinsic dan

unsur ekstrinsik dalam puisi?


8. Menurut pengetahuan anda selama ini, apakah dalam keterampilan

menulis puisi siswa sudah memenuhi unsur – unsur intrinsic dan

ekstrinsiknya?
9. Menurut pendapat anda apakah siswa memiliki keinginan untuk belajar

lebih mendalam tentang unsur intrinsic dan ekstrinsik dalam

keterampilan menulis puisi?


10. Menurut pendapat anda apakah siswa menindaklanjuti akan pengetahuan

yang ia peroleh dengan cara menulis suatu puisi?


2. Kisi – kisi soal tes

Kisi – kisi soal tes digunakan untuk mempermudah peneliti dalam menilai

keterampilan siswa dalam hal ini keterampilan siswa menulis puisi. Dengan adanya

kisi – kisi soal tes diharapkan mampu mencapai tujuan penelitian dengan

dilakukannya tes menulis puisi pada siswa kelas IV SDN Tanjungsari 02. Soal tes

diberikan kepada seluruh siswa kelas IV secara keseluruhan.

3.2 Kisi – kisi soal Tes

Unsur Puisi Indikator No Soal Jumlah


Judul Siswa mampu menentukan judul sesuai dengan 1 1
pernyataan yang telah ditentukan
Tema Siswa mampu menentukan tema yang 1 1
mencerminkan satu permasalahan yang ada.
Diksi Siswa mampu menciptakan diksi atau pilihan kata 1 1
yang menarik dalam puisi yang akan dibuat.
49

Amanat Siswa mampu menciptakan tema, rasa dan nada 1 1


sehingga amanat mudah ditelaah dan dipahami oleh
pembaca.
Keterampilan Siswa mampu menuliskan puisi secara utuh sesuai 1 1
menulis puisi dengan unsur-unsur yang telah ditentukan
sebelumnya.
3.3 Penilaian tes Menulis Puisi

N Aspek Skala Patokan Skor


o Penilaian
1. Judul Sangat baik Judul puisi sangat menimbulkan daya tarik bagi 4
pembaca
Baik Judul puisi menimbulkan daya tarik bagi pembaca 3
Cukup Judul puisi cukup menimbulkan daya tarik bagi 2
pembaca
Kurang Judul puisi kurang menimbulkan dayatarik bagi 1
pembaca

2. Tema Sangat baik Tema yang digunakan sangat sesuai dengan 4


pernyataan yang ada.
Baik Tema yang digunakan sesuai dengan pernyataan 3
yang ada.
Cukup Tema yang digunakan kurang sesuai dengan
pernyataan yang ada 2
Kurang Tema yang digunakan tidak sesuai dengan
pernyataan yang ada. 1
3. Diksi Sangat baik Diksi yang dipilih sangat tepat, indah, dan konotatif 4
untuk mendukung makna isi
Baik Diksi yang dipilih tepat, indah, dan konotatif untuk 3
mendukung makna isi
Cukup Diksi yang dipilih cukup tepat, indah, dan konotatif 2
untuk mendukung makna isi
Kurang Diksi yang dipilih kurang tepat, indah, dan 1
konotatif untuk mendukung makna puisi
4. Amanat Sangat baik Amanat sangat sesuai dengan tema dan judul yang 4
dipilih.

Baik Amanat sesuai dengan tema dan judul yang dipilih. 3

Cukup Amanat kurang sesuai dengan tema dan judul yang 2


dipilih.
Kurang Amanat tidak sesuai dengan judul dan tema yang 1
dipilih.

(Iryani.2013. Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Model Think Talk Write melalui
Media Foto. Skripsi.)

3.4 Skor Penilaian Menulis Puisi


50

No Aspek Penilaian Skor Bobot Skor X Bobot


1 2 3 4
1. Judul 6 24
2. Tema 6 24
3. Diksi 8 32
4. Amanat 5 20
Jumlah 25 100

Nilai siswa = Skor yang di dapat X 100 = …...


Skor maksimal
3.6 Penggolongan Penilaian Keterampilan Menulis Puisi
No Kriteria Nilai
1. Sangat Baik 75 – 100
2. Sedang 50 – 75
3. Rendah 0 – 50

3. Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini berbentuk foto maupun video yang nantinya

akan dapat mendukung ke validan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan

bukti-bukti foto maupun video yang diperoleh.

E. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2018, hal. 104) Tekhnik pengumpulan data merupakan langkah

paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah

mendapatakan data tanpa menegetahui tekhnik pengumpulan data, maka peneliti

tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standart data yang ditetapkan.

Adapun tekhnik pengumpulan data sebagai berikut:


51

1. Wawancara

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

melalui Tanya jawab, sehingga dapata dikonstruksikan makna dalam suatu topic

tertentu. Esterberg (2002) dalam Sugiono (2018, hal. 114). Sugiyono (2018, hal 114)

wawancara digunakan sebagi tekhnik pengumpulan data apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti,

tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal – hal dari responden yang lebih

mendalam.

2. Tes

` Tes adalah alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan

jawaban-jawaban yang diharapkan baik secara tertulis atau secara lisan ataupun

secara perbuatan. Tekhnik pemberian tes pada penelitian ini menggunakan post test ,

yang digunakan untuk menjaring data tentang keterampilan siswa dalam menulis

puisi pada tema 6 cita-citaku kelas IV. Pemberian tes berupa tes uraian yang berisi

soal-soal dimana harus dijawab dalam bentuk uraian sehingga dapat diketahui

perbedaan hasil dari masing-masing individu.

3. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang berbentuk tulisan, gambar. Sugiono

(2018, hal. 240) dokumen merupakan catatan yang sudah berlalu, dokumen bisa

berbentuk tulisan,gambar, atau karya-karya dari seseorang. Dokumen yang berbentuk


52

gambar misalnya, foto, dan gambar hidup. Foto-foto tersebut akan dilampirkan

dengan penambahan keterangan yang merupakan rangkaian selama proses

pembelajaran berlangsung. Proses pengambilan gambar dilakukan oleh mitra peneliti,

bisa juga teman dekat yang dapat bekerja sama dengan baik. Dokumentasi juga

dilakukan dalam dua siklus mengikuti siklus pembelajaran yang dilakukan.

F. Tekhnik Analisis Data

Analisis data kualitatif bersifat induktif, yaitu analisis data berdasarkan data

yang diperoleh. Nasution dalam Sugiyono (2018, hal 131) “ menyatakan analisis telah

dimulai sejak dirumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun dilapangan dan

berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian”. Sugiyono (2018, hal 131)”

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki

lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Dalam kenyataannya

analisis data kualitatif berlangsung selama proses pengumpulan data daripada setelah

selesai pengumpulan data. Pada penelitian ini peneliti menggunakan analisis data di

lapangan dengan model miles and Huberman.

Menurut Miles and Huberman (Sugiyono, 2015 hal 246) mengemukakan bahwa

aktivitas dalam analisis data kualitaif dilakukan secara interaktif dan berlangsung

secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam

analisis data yaitu data rediction, data display, dan conclusion drowing/verivication.

Langkah – langkah analisis ditunjukan pada data berikut:


53

Data Data display


Collection

Data
reduction
Conclution
drawing/verivication

a. Data reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu

dicatat secara teliti dan rinci. Seperti yang telah dikemukakan semakin lama peneliti

dilapangan, maka jumlah data aka semakin banyak, kompleks dan rumit, untuk itu

perlu segera dilakukan analisis melalui reduksi data. Mereduksi data berarti

merangkum, artinya memilih hal – hal yang pokok, dan memfokuskan pada hal – hal

yang dianggap penting, dicari tema da polanya. Dengan demikian data yang telah

direduksi memberikan gambaran yang lebih jelas karena penyajiannya hanya pokok –

pokok tertentu. Selain itu juga mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data

selajutnya.

b. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data.

Dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian

sengkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles and

Huberman (Sugiyono , 2015 hal 249) “ mengatakan bahwa yang paling sering
54

digunakan dalam penyajian data dalam penelitian kualitaif adalah data dengan teks

yang bersifat naratif.

c. Conclusion Drawing/Verivication

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman

adalah penarikan kesimpulan dan verivikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan

masih bersifat sementara dan dapat berubah bilamana ditemukan data – data atau

bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Menurut Miles

and Huberman dalam sugiyono (2018, hal 141) langkah ke empat analisis data

kualitaif adalah penarikan kesimpulan dan verivikasi. Penarikan kesimpulan atau

verivikasi merupakan inti dari keseluruhan penyajian data yang telah dideskripsikan

dalam suatu kalimata yang tergolong singkat yabg dapat digunakan sebagai jawaban

dari tujuan penelitian yang telah ditentukan oleh peneliti. Kesimpulan dari penelitian

ini berupa gambaran mengenai keterampilan menulis puisi pada siswa kelas IV. Data

diperoleh dari peneltian yang telah dilakukan. Kesimpulan awal yang dikemukakan

masih bersifat sementara. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap

awal di dukung dengan bukti – bukti yang valid dsn konsisten saat peneliti kembali

ke lapanngan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang kredibel.

G. Pengecekan Keabsahan Data

Pengecekan keabsahan data dalam penelitian kualitatif sangat penting, hal ini

dikarenakan agar data dalam penelitian ini dapat dipertanggung jawabkan maka
55

dalam penelitian ini membutuhkan tekhnik pengecekan keabsahan data. Sehingga

peneliti melakukan pengecekan keabsahan data tersebut dengan cara meningkatkan

ketekunan.

1. Meningkatkan ketekunan

Untuk meningkatkan ketekunan peneliti yaitu dengan cara meningkatkan

membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumen – yang

terkait dengan temuan yang terkait dengan keterampilan menulis puisi. Sugiyono

(2018, hal 188) meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih

cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut diatas, maka keabsahan data

maka keabsahan data akan dapat dilihat secara pasti dan sistematis. Selain itu dengan

meningkatkan ketekunan, maka peneliti dapat melakukan pengecekan kembali

apakah data yang ditemukan tersebut benar ataupun tidak, juga dengan meningkatkan

ketekunan maka peneliti akan dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan

sistematis tentang apa yang diamati. Ketekunan peneliti dalam penelitian ini adalah

peneliti mengamati dengan seksama dan teliti tentang hal – hal yang muncul ketika

penelitian, agar dapat menyajikan data secara akurat.

2. Teknik triangulasi

Wiliam wiersma (1986) dalam sugiono (2017, hal.273) triangulasi diartikan

sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu.

Triangulasi dalam penelitian ini adalah triangulasi metode yaitu dengan mencocokan
56

hasil wawancara dengan test. Member chek dilakukan dengan meminta kepada

subyek penelitian untuk memeriksa secara seksama data dari triangulasi mengenai

kesesuaian dengan keterampilan menulis mereka masing – masing yang di jadikan

acuan dalam proses pengumpulan data, sehingga peneliti bias mengumpulkan data

terkait keterampilan menulis puisi siswa.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Keterampilan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas IV Tema 6

Cita-citaku Subtema 1 Aku dan Cita-citaku Pembelajaran ke-1

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SDN 02 Tanjungsari Kecamatan

Boyolangu Kabupaten Tulungagung dilaksanakan pada tanggal 12 April sampai 13

April 2019. Sesuai dengan rumusan masalah penelitian yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka untuk membahas pertanyaan tersebut dilakukan pemaparan data

dan hasil temuan penelitian untuk mendeskripsikan dan menganalisis keterampilan

menulis puisi pada tema 6 cita–citaku siswa kelas IV SDN Tanjungsari 02. Peneitian

tersebut menggunakan subjek penelitian berupa siswa kelas IV SDN 02 Tanjungsari

Kec. Boyolangu Kab. Tulungagung yang berjumlah 20 siswa yang terdiri dari 13

laki-laki dan 8 perempuan.

Agar memperkuat hasil penelitian peneliti juga melakukan wawancara

terhadap guru kelas IV yang bernama ibu Ary Dwi Astuti S.Pd sebagai alat untuk

mengumpulkan informasi tentang keterampilan siswa kelas IV dalam menulis puisi.

Alasan memilih guru kelas IV sebagai narasumber yaitu karena di kelas IV terdapat

materi keterampilan menulis puisi yang terdapat dalam tema 6 subtema1

pembelajaran ke-1.

57
58

Wawancara dilakukan di SDN 02 Tanjungsari pada hari Sabtu, 13 April 2019

pada pukul 10.00 pagi. Narasumber dalam wawancara ini yaitu guru kelas IV.

Gambar 4.1 Wawancara dengan wali kelas IV

Tabel 4.1 Hasil Wawancara dengan wali kelas IV

No Pertanyaan Jawaban
1. Menurut anda bagaimana kemampuan Kemampuan siswa dalam mengetahui jenis–
siswa dalam mengetahui jenis – jenis jenis puisi sudah cukup baik, hanya saja perlu
puisi? pengarahan agar pemikiran siswa lebih terarah.
2. Menurut anda seberapa jauh pengetahuan Pengetahuan siswa terhadap puisi sejauh ini
siswa terhadap puisi? sudah sesuai dengan apa yang sudah diterima
siswa selam ini cukup variatif.
3. Menurut anda apakah siswa memiliki rasa Siswa sangat tertarik saat di beri tugas menulis
tertarik untuk menulis puisi? puisi, dikarenakan mereka bias mengeksplore
apa yang ada di pikiran mereka untuk
dituliskan ke dalam bahasa puisi.
4. Menurut anda faktor apa yang Faktor yang mempengaruhi ketertarikan siswa
mempengaruhi ketertarikan siswa untuk menulis puisi antara lain bahsa yang mereka
menulis puisi? gunakan menarik.
5. Menurut pengetahuan anda apakah ada Untuk mempermudah siswa menulis puisi
model ataupun metode khusus untuk biasanya dibantu dengan gambar – gambar
mempermudah siswa dalam menulis puisi? tertentu untuk merangsang imajinasi siswa.
6. Menurut pengetahuan anda, dengan Adanya metode khusus dalam pembelajaran
adanya model atau metode khusus yang menulis puisi sangat berpengaruh terhadapa
diterapkan dalam menulis puisi, apakah keterampilan siswa dalam menulis puisi.
banyak berpengaruh terhadap keterampilan
siswa dalam menulis puisi?
7. Menurut anda, sejauh mana pengetahuan Sejauh ini siswa sudah faham akan macam –
siswa akan unsur intrinsik dalam puisi? macam unsur intrinsic dalam menulis puisi.
8. Menurut pengetahuan anda selama ini, Dalam menulis puisi siswa sudah memenuhi
apakah dalam keterampilan menulis puisi unsur intrinsiknya, namun tetap ada beberapa
59

siswa sudah memenuhi unsur-unsur siswa yang belum memenuhi unsur dalam
intrinsik dan ekstrinsiknya? menulis puisi.
9. Menurut pendapat anda apakah siswa Siswa memiliki keinginan untuk belajar lebih
memiliki keinginan untuk belajar lebih tentang unsur intrinsik puisi, hal ini diketahui
mendalam tentang unsur intrinsik dalam dari sering bertanya siswa jika mereka
keterampilan menulis puisi? kesulitan dalam menulis puisi.
10. Menurut pendapat anda apakah siswa Setelah menulis puisi siswa menindaklanjuti
menindaklanjuti akan pengetahuan yang ia pengetahuannya dengan aktif bertanya dan
peroleh dengan cara menulis suatu puisi? membenahi pekerjaaannya dalam menulis
puisi.

Berdasarkan hasil wawancara pada tabel 4.1 diatas dapat disimpulkan bahwa

keterampilan menulis puisi pada tema 6 cita-citaku subtema 1 aku dan cita-citaku

pembelajara 1 siswa kelas IV SDN Tanjungsari 2 Kec. Boyolangu Kab.Tulungagung

memperoleh hasil yang sedang dan tinggi. Ada siswa yang memiliki keterampilan

menulis puisi yang baik dalam arti telah memenuhi unsur intrinsik puisi, ada pula

siswa yang keterampilan menulis puisinya kurang baik dalam arti ada beberapa unsur

dalam menulis puisi yang belum diketahui siswa.

Adapun menurut guru kelas IV kemampuan siswa dalam mengetahui jenis-

jenis puisi sudah baik hanya saja perlu sedikit pengarahan agar pemikiran yang ada

dalam diri siswa lebih terarah dan sesuai dengan unsur–unsur yang harus dikuasai

siswa dalam keterampilan menulis puisi. Pengetahuan siswa tentang menulis puisi ini

telah sesuai dengan pengetahuan yang telah diberikan guru sebelumnya pada tema 6

subtema 1 pembelajaran ke satu. Rasa tertarik siswa dalam menulis puisi sudah

sangat baik, hal ini terbukti dari antusiasme siswa saat diberikan tugas menulis puisi

oleh guru. Menurut guru kelas IV rasa tertarik siswa terhadap keterampilan menulis
60

puisi dikarenakan siswa bisa mengeksplor apa yang ada dalam pemikiran mereka

menggunakan bahasa -bahasa yang menarik melalui kalimat–kalimat dalam puisi.

Menurut guru kelas IV faktor yang menyebabkan siswa tertarik dalam

menulis puisi antara lain siswa dapat menuangkan ide-ide dalam pikiran mereka

melalui bahasa -bahasa yang indah dalam menulis puisi. Untuk mempermudah siswa

dalam menulis puisi guru biasanya menggunakan gambar-gambar sebagai alat bantu

untuk merangsang imajinasi siswa dalam menulis puisi. Adanya metode khusus yang

digunakan guru dalam menuliskan puisi sangat berpengaruh terhadap ketetrampilan

siswa dalam menuliskan puisi. Hal ini seperti digunakannya media gambar untuk

merangsang imajinasi siswa.

Sejauh ini tingkat pemahaman siswa tentang unsur intrinsik puisi sudah cukup

memahami dengan baik. Dalam menuliskan puisi siswa sudah memenuhi unsur

intrinsik hanya ada beberapa siswa yang masih merasa bingung saat menentukan

unsur-unsur intrinsik puisi. Namun siswa yang merasa kesulitan tersebut tanpa ragu

mereka aktif bertanya kepada guru untuk memperjelas pengetahuan mereka tentang

unsur intrinsik puisi. Setelah menuliskan puisi siswa menindaklanjuti pekerjaan

mereka dengan aktif bertanya kepada guru tentang puisi yang ia buat apabila ada

kesalahan siswa tidak ragu untuk segera membenahi.

Untuk memperkuat hasil penelitian terhadap keterampilan menulis puisi pada

siswa kelas IV SDN Tanjungsari 02 Kec. Boyolangu Kab. Tulungagung, peneliti juga

melakukan tes menulis puisi terhadap siswa kelas IV SDN Tanjungsari 02 Kec.
61

Boyolangu Kab. Tulungagung. Tes diberikan kepada 20 siswa kelas 4 dengan jumlah

siswa laki-laki 12 dan siswa perempuan 8. Penelitian memberikan 5 soal yang harus

dikerjakan oleh siswa secara individu. Soal meliputi pengetahuan siswa tentang unsur

intrinsik puisi dan juga keterampilan siswa dalam menulis puisi. Soal nomor 1

menentukan tema puisi memiliki skor maksimal 4. Soal nomor 2 menentukan judul

puisi memiliki skor maksimal 4. Soal nomor 3 menentukan diksi memiliki skor

maksimal 4. Soal nomor 4 menentukan amanat memilikiskor maksimal 4. Dan soal

nomor 5 merupakan perpaduan jawaban soal nomor 1 sampai dengan nomor 4. Untuk

menentukan nilai siswa diperoleh dar x 100. Nilai

maksimal yang bias diperoleh siswa adalah 100. Dalam penelitian ini peneliti

mengkategorikan 3 kriteria yaitu kriteria tinggi, sedang, dan rendah. Nilai 0 – 50

kriteria rendah, Nilai 50 – 75 kriteria sedang, Nilai 75 – 100 kriteria tinggi.

a. Proses pelaksanaan tes keterampilan menulis puisi siswa kelas IV tema 6

subtema 1 pembelajaran 1
 Guru mengucapkan salam, dan meminta salah satu siswa untuk

memimpin doa di depan kelas sebelum mengawali pembelajaran.

Tidak lupa guru juga melakukan presensi siapa saja yang tidak hadir

pada hari itu.


 Guru menjelaskan kepada siswa bahwa siswa akan diberikan tes

berkaitan tentang materi keterampilan menulis puisi yang pada

pertemuan sebelumnya telah dijelaskan oleh guru, sehingga guru


62

hanya sedikit mengingatkan tentang materi menulis puisi tanpa

menjelaskan sepenuhnya.

Gambar 4.2 Penjelasan materi oleh guru


 Kegiatan inti

Gambar 4.3 Kegiatan mengerjakan tes menulis puisi


Guru mempersilahkan peneliti untuk sepenuhnya memegang pembelajaran di

kelas. Selanjutnya peneliti memberikan soal tes kepada 20 siswa dengan jumlah siswa

laki–laki 13 dan perempuan 8. Siswa diberi waktu 90 menit untuk mengerjakan tes.

Selama proses mengerjakan siswa aktif bertanya apabila ada pertanyaan yang kiranya

kurang mereka pahami. Sesekali siswa berdiskusi dengan teman sebangku, jika masih

merasa kesulitan baru mereka bertanya. Ada beberapa indikator yang siswa merasa

kesulitan antara lain menentukan diksi. Disisni banyak siswa yang merasa kesulitan

karena merasa binung dengan pemilihan kata yang tepat yang akan mereka gunakan

dalam menulis puisi. Selain itu untuk indicator yang lainnya tingkat pemahaman

siswa sudah baik.

 Kegiatan Akhir

Gambar 4.4 Kegiatan Mengumpulkan hasil tes menulis puisi

Pada akhir kegiatan satu persatu siswa mengumpulkan hasil pekerjaan ke

depan. Tidak ada siswa yang belum selesai mengerjakan soal ketika waktu sudah

habis. Setelah itu peneliti mengucapkan terimakasih kepada siswa dan guru karena
telah bersedia mengerjakan soal yang diberikan oleh peneliti. Selanjutnya tidak lupa

peneliti memberikan kesimpulan tentang apa yang dikerjakan siswa hari ini dan

memberikan sedikit motivasi kepada siswa agar tetap rajin dan tekun dalam belajar.

Adapun hasil tes terhadap siswa terdapat dalam tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2 Hasil Tes Siswa


NO NAMA INDI KATOR Total Nilai Kriteria
SISWA Skor
Judul Tema Diksi Amanat
1. AAA 4 4 3 4 15 93,75 Tinggi
2. AN I 4 2 3 4 13 81,25 Tinggi
3. AE P 4 3 4 4 15 93,75 Tinggi
4. AB S 3 4 4 4 15 93,75 Tinggi
5. APP 4 2 3 2 11 68,75 Sedang
6. BSR 4 3 4 3 14 87,05 Tinggi
7. C PA 2 3 2 4 11 68,75 Sedang
8. EKL 3 3 2 4 11 68,75 Sedang
9. DAP 4 3 3 3 13 81,25 Tinggi
10. KSA 4 3 2 3 12 75,00 Sedang
11. M. A N 4 4 3 4 15 93,75 Tinggi
12. M. G A 3 4 3 3 13 81,25 Tinggi
13. D S UA 4 4 3 4 15 93,75 Tinggi
14. FRM 4 4 4 4 16 100 Tinggi
15. M. R I F 4 3 4 4 15 93,75 Tinggi
16. NS 3 3 3 4 13 81,25 Tinggi
17. RDS 4 3 4 4 15 93,75 Tinggi
18. RIQ 3 4 3 3 13 81,25 Tinggi
19. RFA 4 3 4 4 15 93,75 Tinggi
20. ZFA 3 3 3 3 12 75,00 Sedang
JUMLAH 72 65 64 72 272
RATA 13,6 84,97 Tinggi
RATA
(Sumber:Peneliti)
77

Berdasarkan tes keterampilan menulis puisi pada siswa kelas IV SDN

Tanjungsari 02 Kec. Boyolangu Kab. Tulungagung seperti yang terdapat pada tabel

4.2 diketahui bahwa keterampilan menulis puisi siswa tergolong baik. Hal ini

diketahui dari tes menulis yang diberikan oleh peneliti kepada siswa, ada beberapa

indikator yang sudah dikuasai siswa ada pula beberapa siswa yang dalam

keterampilan menulis puisi kurang sesuai dengan indikator yang harus dipenuhi.

1. Indikator pertama yang harus dikuasai siswa yaitu Tema. Tema merupakan

persoalan yang mendasari suatu karya sastra. Secara keseluruhan jumlah skor

yang diperoleh siswa 72. Siswa yang mendapatkan kriteria rendah ada 1 siswa

dengan skor 2, yang mendapatkan kriteria sedang ada 6 siswa dengan skor 3

dan siswa yang mendapatkan skor tinggi ada 13 siswa dengan skor 4. Dalam

menentukan tema siswa sudah sesuai dengan gambar yang ada dalam tes yang

diberikan oleh peneliti. Rata-rata siswa mendapatkan skor 3 yang tergolong

baik yang artinya tema yang dipilih siswa sesuai dengan pernyataan yang ada.
2. Indikator kedua yang harus dikuasai siswa yaitu judul. Judul merupakan kata

kunci yang digunakan dalam penulisan puisi. Secara keseluruhan jumlah skor

yang diperoleh siswa 65. Siswa yang memiliki kriteria rendah 2 anak dengan

skor 2. Siswa yang memiliki kriteria sedang 11 anak dengan skor 3, dan siswa

yang memiliki kriteria timggi ada 7 anak dengan skor 4. Dalam hal ini siswa

telah mampu menentukan judul sesuai dengan tema yang telah ditentukan

sebelumnya. Rata-rata siswa dalam satu kelas mendapatkan skor 3 yang


78

artinya baik. Artinya judul yang dipilih siswa telah sesuai dengan tema yang

telah dibuat oleh siswa sebelumnya.


3. Indikator ketiga yang harus dikuasai siswa yaitu diksi. Diksi merupakan

pilihan kata bahasa yang digunakan penulis untuk mengatakan sesuatu dengan

cara mengiaskan atau membandingkan dengan hal lain supaya gambaran

menjadi jelas, menarik dan hidup. Secara keseluruhan jumlah skor yang

diperoleh siswa 64. Siswa yang memiliki kriteria rendah 3 anak dengan skor

2, siswa yang memiliki kriteria sedang 6 anak dengan skor 3 dan siswa yang

memiliki kriteria tinggi ada 7 anak dengan skor 4. Dalam menetukan diksi

rata-rata siswa mendapatkan skor 2 yang artinya cukup. Diksi yang dipilih

siswa cukup baik dalam menggambarkan konotasi untuk memperindah puisi

yang ditulis oleh siswa.


4. Indikator keempat yang harus dikuasai siswa yaitu Amanat. Amanat

merupakan pesan yang ingin disampaikan penulis melalui puisi yang dibuat

agar memiliki makna kepada pembaca puisi. Secara keseluruhan jumlah skor

yang diperoleh siswa 72. Siswa yang memiliki kriteria rendah 1 anak dengan

skor 2, siswa yang memiliki kriteria sedang 6 anak dengan skor 3 dan siswa

yang memiliki kriteria tinggi 13 anak dengan skor 4. Dalam menentukan

amanat rata-rata siswa mendapatkan skor 4 artinya sangat baik artinya amanat

yang dibuat siswa telah sesuai dengan tema, judul dan rima yang telah dibuat

siswa sebelumnya.
79

Berdasarkan uraian keterampilan siswa dalam menentukan unsur intrinsic

puisi diatas dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis puisi pada siswa kelas IV

SDN Tanjungsari 02 Kec. Boyolangu Kab. Tulungagung sudah baik. Puisi yang

ditulis oleh siswa sudah memenuhi unsur intrinsik puisi meliputi tema, judul, rima,

dan amanat. Rata-rata siswa telah mampu menulis puisi dengan baik, hanya ada

beberapa siswa yang dalam penulisan puisinya kurang sesuai dengan unsur-unsur

intrinsik, namun secara keseluruhan keterampilan siswa baik.

Gambar 4.5 Tes menulis puisi

1). Nama : R I Q

Kelas : IV

Gambar 4.6 Lembar jawaban tes siswa


80

Tes keterampilan menulis puisi ada 4 indikator yang harus dikuasai siswa

yaitu judul, tema, diksi dan amanat. Indikator pertama judul mendapatkan skor 3.

Indikator kedua menentukan tema mendapatkan skor 4. Indikator ketiga menentukan

diksi mendapatakan skor 3 dan indikator keempat menentukan amanat mendapatkan

skor 3. Dengan demikian total skor yang diperoleh yaitu 13, dengan nilai 81,25 yang

dapat dikategorikan kriteria tinggi.

2). Nama : K S A

Kelas : IV

Gambar 4.7 Lembar jawaban tes siswa

Tes keterampilan menulis puisi ada 4 indikator yang harus dikuasai siswa

yaitu judul, tema, diksi dan amanat. Indikator pertama judul mendapatkan skor 4.

Indikator kedua menentukan tema mendapatkan skor 3. Indikator ketiga menentukan

diksi mendapatakan skor 2 dan indikator keempat menentukan amanat mendapatkan

skor 3. Dengan demikian total skor yang diperoleh yaitu 12, dengan nilai 75 yang

dapat dikategorikan kriteria tinggi.


81

3). Nama : A N I

Kelas : IV

Gambar 4.8 Lembar jawaban tes siswa

Tes keterampilan menulis puisi ada 4 indikator yang harus dikuasai siswa

yaitu judul, tema, diksi dan amanat. Indikator pertama judul mendapatkan skor 4.

Indikator kedua menentukan tema mendapatkan skor 2. Indikator ketiga menentukan

diksi mendapatakan skor 3 dan indikator keempat menentukan amanat mendapatkan

skor 4. Dengan demikian total skor yang diperoleh yaitu 13, dengan nilai 81,25 yang

dapat dikategorikan kriteria tinggi.

4). Nama : M A N
Kelas : IV

Gambar 4.9 Lembar jawaban tes siswa


82

Tes keterampilan menulis puisi ada 4 indikator yang harus dikuasai siswa

yaitu judul, tema, diksi dan amanat. Indikator pertama judul mendapatkan skor 4.

Indikator kedua menentukan tema mendapatkan skor 4. Indikator ketiga menentukan

diksi mendapatakan skor 3 dan indikator keempat menentukan amanat mendapatkan

skor 4. Dengan demikian total skor yang diperoleh yaitu 15, dengan nilai 93,75 yang

dapat dikategorikan kriteria tinggi.

5). Nama : A E P

Kelas : IV

Gambar 4.10 Lembar jawaban tes siswa


Tes keterampilan menulis puisi ada 4 indikator yang harus dikuasai siswa

yaitu judul, tema, diksi dan amanat. Indikator pertama judul mendapatkan skor 4.

Indikator kedua menentukan tema mendapatkan skor 3. Indikator ketiga menentukan

diksi mendapatakan skor 4 dan indikator keempat menentukan amanat mendapatkan

skor 4. Dengan demikian total skor yang diperoleh yaitu 15, dengan nilai 93,75 yang

dapat dikategorikan kriteria tinggi.

6). Nama : N S
83

Kelas : IV

Gambar 4.11 Lembar jawaban tes siswa


Tes keterampilan menulis puisi ada 4 indikator yang harus dikuasai siswa

yaitu judul, tema, diksi dan amanat. Indikator pertama judul mendapatkan skor 3.

Indikator kedua menentukan tema mendapatkan skor 3. Indikator ketiga menentukan

diksi mendapatakan skor 3 dan indikator keempat menentukan amanat mendapatkan

skor 4. Dengan demikian total skor yang diperoleh yaitu 13, dengan nilai 81,25 yang

dapat dikategorikan kriteria tinggi.

7). Nama : M R F
Kelas : IV

Gambar 4.12 Lembar jawaban tes siswa


84

Tes keterampilan menulis puisi ada 4 indikator yang harus dikuasai siswa

yaitu judul, tema, diksi dan amanat. Indikator pertama judul mendapatkan skor 4.

Indikator kedua menentukan tema mendapatkan skor 3. Indikator ketiga menentukan

diksi mendapatakan skor 4 dan indikator keempat menentukan amanat mendapatkan

skor 4. Dengan demikian total skor yang diperoleh yaitu 15, dengan nilai 93,75 yang

dapat dikategorikan kriteria tinggi.

8). Nama : D S U

Kelas : IV

Gambar 4.13 Lembar jawaban tes siswa


Tes keterampilan menulis puisi ada 4 indikator yang harus dikuasai siswa

yaitu judul, tema, diksi dan amanat. Indikator pertama judul mendapatkan skor 4.

Indikator kedua menentukan tema mendapatkan skor 4. Indikator ketiga menentukan

diksi mendapatakan skor 3 dan indikator keempat menentukan amanat mendapatkan

skor 4. Dengan demikian total skor yang diperoleh yaitu 15, dengan nilai 93,75 yang

dapat dikategorikan kriteria tinggi.


85

Berdasarkan hasil tes keterampilan menulis puisi pada kelas IV Tema 6

subtema 1 pembelajaran ke-1 dapat disimpulkan bahwa dari 20 siswa yang diberikan

tes keterampilan menulis puisi terdapat 4 siswa yang secara keseluruhan

mendapatkan hasil dengan kriteria sedang yaitu APP, CPA, EKL dan KSA.

Sedangkan 16 siswa yang lain secara keseluruhan mendapatkan hasil dengan kriteria

tinggi.

B. PEMBAHASAN

Pembahasan akan disesuaikan dengan rumusan masalah penelitian yang telah

dikemukakan sebelumnya. Sehingga diperoleh data mengenai keterampilan menulis

puisi pada siswa kelas IV SDN Tanjungsari 02.

Menulis puisi merupakan salah satu materi yang disajikan dalam

pembelajaran sastra di Sekolah Dasar. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan

dalam Kurikulum 2013 yaitu kegiatan menulis puisi bertujuan menggali dan

mengembangkan kompetensi dasar murid, yakni kompetensi menulis kreatif puisi.

Keterlaksanaan pembelajaran keterampilan menulis puisi pada tema 6 cita-citaku

subtema 1 Aku dan cita-citaku pembelajarn ke satu kelas IV SDN Tanjungsari 02

termasuk dalam kategori baik. Hal ini terlihat dari hasil tes keterampilan menulis

puisi siswa yang mendapatkan total nilai satu kelas sejumlah 1699,55 dengan rata-

rata satu kelas mendapatkan nilai 84,97 yang masuk dalam kriteria tinggi. Selain itu

siswa juga telah memahami masing-masing unsur dengan baik sebelum akhirnya

dapat menuliskan puisi secara utuh keseluruhan.


86

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV pada saat proses

pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis puisi siswa aktif bertanya apabila

ada salah satu unsur yang belum dipahami. Ada beberapa unsur yang masih banyak

dari siswa belum memahami misalnya diksi. Dalam soal menentukan diksi banyak

siswa yang belum sepenuhnya paham atau merasa bingung meskipun sebelumnya

telah dijelaskan oleh guru. Namun setelah diberi penjelasan lebih jauh siswa mulai

memahami dan bisa menuliskan diksi dengan pilihan kata yang tepat sesuai dengan

puisi yang akan siswa buat. Untuk unsur yang lain seperti judul, tema dan amanat

kebanyakan dari siswa sudah sepenuhnya dapat memahami dengan baik. Hal ini

dapat dilihat dari hasil tes berikut ini:

Graf

ik 4.1 Hasil tes siswa dari 4 indikator


87

Berdasarkan hasil tes diatas dapat diketahui bahwa tingkat keterampilan

menulis puisi pada siswa kelas IV SDN Tanjungsari 02 tergolong “Baik”. Hal ini

terlihat dari masing-masing indikator yang harus dikuasai siswa memperoleh nilai

yang baik. Dari skor maksimal masing-masing indikator yaitu 80 diperoleh dari

jumlah indicator 4 dikalikan jumlah siswa sebanyak 20 siswa. Indikator pertama

Judul rata-rata satu kelas memperoleh skor 72. Indikator kedua tema memperoleh

skor 65. Indikator ketiga diksi memperoleh skor 64 dan indikator terakhir yaitu

amanat memperoleh skor 72.

Dalam tes yang diberikan kepada siswa diperoleh hasil bahwa indikator diksi

mendapatkan hasil yang paling sedikit. Diksi merupakan pilihan kata yang tepat yang

dapat digunakan siswa untuk menuliskan puisi yang akan dibuat. Pilihan kata yang

tepat ini menyulitkan sebagian siswa karena merasa bingung memadukan kata yang

menrik dalam menulis puisi. Sedangkan indikator yang memperoleh nilai paling

tinggi yaitu judul dan amanat. Dalam menetukan judul siswa telah mampu

menentukan judul sesuai dengan petunjuk yang ada dalam tes. Selain judul

kemampuan siswa dalam menetukan amanat juga baik. Amanat merupakan pesan

yang disampaikan dalam puisi yang dibuat oleh siswa. Dalam menentukan amanat

siswa telah mampu menetukan amanat sesuai dengan puisi yang telah ia buat dengan

baik dan benar.

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Susanto (2012 hal.242)

pembelajaran bahasa Indonesia terutama di sekolah dasar tidak akan terlepas dari
88

empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Salah satu keterampilan yang wajib dimiliki oleh siswa yaitu keterampilan menulis

puisi. Berdasarkan hasil wawancara kepada guru kelas IV dan hasil tes kepada 20

siswa diperoleh hasil bahwa keterampilan menulis puisi pada tema 6 cita-citaku

subtema 1 aku dan cita-citaku pembelajaran ke 1 terdapat dua kriteria yaitu tinggi dan

sedang. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keterampilan menulis siswa antara

lain tingkat pemahaman siswa terhadap unsur-unsur intrinsik puisi dan juga tingkat

kreativitas guru dalam menjelaskan materi dan merangsang kreativitas siswa dalam

menuangkan gagasannya dalam sebuah karya puisi. Hal ini sejalan dengan penelitian

yang telah dilakukan oleh Saadia, Ali, dan Efendi (2018) dengan judul “Peningkatan

Kemampuan Siswa Menulis Puisi Melalui Metode Latihan di Kelas V SD Inpres 1

Siney” diperoleh hasil bahwa keterampilan menulis puisi dipengaruhi oleh beberapa

faktor antara lain Faktor Guru Guru dalam memberikan materi kurang memanfaatkan

media sehingga hasil belajar sangat mengecewakan. Guru dalam memberikan materi

terlalu banyak menggunakan metode ceramah. c. Faktor Siswa Kenyataan di

lapangan membuktikan bahwa siswa memiliki tingkat kemampuan yang berbeda-

beda, khususnya dalam menyerap materi yang diajarkan, kurangnya minat belajar

siswa terhadap pelajaran bahasa Indonesia dan kurangnya wawasan dan karakteristik

menulis siswa dalam menulis puisi melalui metode latihan.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan narasumber di

SDN Tanjungsari 01 Kec.Boyolangu Kab.Tulungagung diperoleh hasil bahwa

keterampilan menulis puisi pada siswa kelas IV tema 6 cita – citaku subtema 1 aku

dan cita – citaku pembelajaran ke 1 tergolong tinggi. Narasumber dalam penelitian ini

adalah guru kelas IV. Hal ini diperkuat dengan diberikannya tes kepada siswa kelas

IV. Tes diberika kepada 20 siswa kelas IV SDN Tanjungsari 02 Kecamatan

Boyolangu Kabupaten Tulungagung.

Berdasarkan data hasil tes, dapat diambil kesimpulan dan diperoleh hasil bahwa

keterampilan menulis puisi siswa tergolong tinggi. Hal itu berdasarkan hasil nilai

yang diperoleh 20 siswa yaitu 1699,55 dengan rata-rata satu kelas mendapatkan nilai

84,97 yang masuk dalam kriteria tinggi. Jadi dapat disimpulkan bahwa ketrampilan

menulis puisi siswa kelas IV SDN Tanjungsari 02 Kecamatan Boyolangu Kabupaten

Tulungagung

B. SARAN

e) Bagi Guru SD
90

e) Sebagai bahan pertimbangan guru dalam melaksanakan pembelajaran

Bahasa Indonesia khususnya keterampilan menulis puisi untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang diharapkan.

f) Sebagai bahan pertimbangan guru untuk memilih media dan metode

pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dan kompetensi pembelajaran.

g) Meningkatkan kualitas dan profesionalitas guru

f) Bagi Siswa SD

d) Agar siswa lebih mudah memahami meteri yang disampaikan guru

e) Mendorong siswa agar mampu untuk berfikir yang lebih kreatif sehingga

siswa termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran.

f) Meningkatkan keterampilan menulis siswa.

g) Bagi pembaca

c) Menambah pengetahuan dalam.

d) Menambah khasanah keilmuan yang dapat dijadikan bekal menjadi guru

yang profesional kelak.

h) Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam melakukan penelitian

yang serupa.
91

DAFTAR RUJUKAN

Danang Wahyudi. (2016). Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan


Media Gambar Pada Siswa Kelas 5 SDN Suryodiningrat 2 Yogyakarta.
Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

Deden Ardiansyah, (2018). Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi Bebas


menggunakan Teknik Pancingan Kata Kunci di Kelas 5 SD. Jurnal Ilmiah
Pendidikan Guru Sekolah Dasar- Vol. 5, No. 1 (2018) 43-52

Dwi Novita Ariyaningtyas. (2013). Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Pada


Siswa Kelas VII Dengan Menerapkan Metode Belanja Kata SMPN 1 Atap
Pengampon. Skripsi Universitas Negeri Malang.

Eko Priyono. (2011). Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas V
SDN 1 Gembongan Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi FKIP UMP.

Ghazali, Syukur. 2010, Pembelajaran Keterampilan Berbahasa: Jl. Mengger Girang


No.98 Bandung:PT Refika Aditama

Ikhwanuddin. (2016). Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Media


Gambar Slide Pada Siswa Kelas 3 SDN Banyuripan Kecamatan Kasihan
Kabupaten Bantul Yogyakarta.

Iryani.2013. Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Model Think


Talk Write melalui Media Foto. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang.

Kurniandari, Tri Ratna. (2009). Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas
V SD Negeri 3 Limbangan dengan Teknik Latihan Terbimbing Melalui Media
92

Lagu. Skripsi. Jurusan bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan
Seni, Universitas Negeri Semarang.

Rosdiana, Yusi (2014), Bahasa dan Sastra Indonesia di SD : Jl. Cabe raya, pondok
cabe, Pmulang, Tangerang Selatan-15418 Banten: Universitas Terbuka.

Saadia, Ali, dan Efendi. (2018). Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Puisi
Melalui Metode Latihan di Kelas V SD Inpres 1 Siney. Jurnal Kreatif
Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN 2354-614X

Saadia., Ali., dan Efendi, ()Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Melalui
Metode Latihan di Kelas V SD Inpres 1 Siney. Jurnal Kreatif Tadulako Online
Vol. 4 No. 6 ISSN 2354-614X

Solchan, (2014), Pendidikan Bahasa Indonesia di SD: Jl. Cabe raya, pondok cabe,
Pamulang, Tangerang Selatan-15418 Banten: Universitas Terbuka.

Susanto, Ahmad. 2016. Teori belajar & Pembelajaran. Jl tambra raya. No 23


Rawamangun Jakarta 13220: Prena media group.

Yukhsan Wahyudi, M.Pd. (2018). Pembelajaran Menulis Puisi Pada Siswa Sekolah
Dasar Menggunakan Model Pembelajaran Kreativ Berbasis Komunikatif.
Jurnal Dialetika Jurusan PGSD Vol.8 ISSN 2089-3876.

Zainudin. (2013). Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bagi Siswa Kelas IV


SDN1 Dongko Dengan Metode Praktek. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol.
4 No. 9 ISSN 2354-614X.

Zainudin., (2014). Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bagi Siswa Kelas IV


SDN1 Dongko Dengan Metode Praktek. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol.
4 No. 9 ISSN 2354-614X.
93

Lampiran 1
94
95
96
97

Lampiran 2

LEMBAR WAWANCARA GURU KELAS IV DALAM KETERAMPILAN

MENULIS PUISI

Nama :

Hari / Tanggal :

Narasumber :

No Pertanyaan Jawaban
1. Menurut anda bagaimana kemampuan siswa dalam mengetahui
jenis – jenis puisi?

2. Menurut anda seberapa jauh pengetahuan siswa terhadap puisi?


3. Menurut anda apakah siswa memiliki rasa tertarik untuk
menulis puisi?
4. Menurut anda faktor apa yang mempengaruhi ketertarikan siswa
untuk menulis puisi?
5. Menurut pengetahuan anda apakah ada model ataupun metode
khusus untuk mempermudah siswa dalam menulis puisi?
6. Menurut pengetahuan anda, dengan adanya model atau metode
khusus yang diterapkan dalam menulis puisi, apakah banyak
berpengaruh terhadap keterampilan siswa dalam menulis puisi?
7. Menurut anda, sejauh mana pengetahuan siswa akan unsur
intrinsik dan unsur ekstrinsik dalam puisi?
8. Menurut pengetahuan anda selama ini, apakah dalam
keterampilan menulis puisi siswa sudah memenuhi unsur –
unsur intrinsic dan ekstrinsiknya?
9. Menurut pendapat anda apakah siswa memiliki keinginan untuk
belajar lebih mendalam tentang unsur intrinsic dan ekstrinsik
dalam keterampilan menulis puisi?
10. Menurut pendapat anda apakah siswa menindaklanjuti akan
pengetahuan yang ia peroleh dengan cara menulis suatu puisi?
98

Lampiran 3

Kisi kisi wawancara

NO Indikator Kriteria Penilaian No. Butir


1. Pengetahuan siswa terhadap puisi Pengetahuan siswa terhadap puisi 1,2
pada tema 6 sub tema 1
2. Rasa senang siswa terhadap materi Rasa senang siswa terhadap 3
menulis puisi materi menulis puisi pada tema 6
sub tema 1
3. Ketertarikan menulis puisi pada Rasa tertarik untuk menuis puisi 4,5,6
siswa pada tema 6 sub tema 1
4. Kemampuan siswa menelaan unsur Kemampuan siswa untuk 7,8,9
intrinsic dan ekstrinsik puisi menelaah unsur – unsur dalam
penulisan puisi pada tema 6
subtema 1
5. Tindak Lanjut(menindak lanjuti apa Menindak lanjuti untuk menulis 10
yang telah diketahui dalam puisi pada tema 6 sub tema 1
keterampilan menulis puisi)

Lampiran 4

LEMBAR WAWANCARA GURU KELAS IV DALAM

KETERAMPILAN MENULIS PUISI

Nama :

Hari / Tanggal :
99

Narasumber :

No Pertanyaan Jawaban
1. Menurut anda bagaimana kemampuan siswa dalam mengetahui
jenis – jenis puisi?

2. Menurut anda seberapa jauh pengetahuan siswa terhadap puisi?


3. Menurut anda apakah siswa memiliki rasa tertarik untuk
menulis puisi?
4. Menurut anda faktor apa yang mempengaruhi ketertarikan siswa
untuk menulis puisi?
5. Menurut pengetahuan anda apakah ada model ataupun metode
khusus untuk mempermudah siswa dalam menulis puisi?
6. Menurut pengetahuan anda, dengan adanya model atau metode
khusus yang diterapkan dalam menulis puisi, apakah banyak
berpengaruh terhadap keterampilan siswa dalam menulis puisi?
7. Menurut anda, sejauh mana pengetahuan siswa akan unsur
intrinsik dan unsur ekstrinsik dalam puisi?
8. Menurut pengetahuan anda selama ini, apakah dalam
keterampilan menulis puisi siswa sudah memenuhi unsur –
unsur intrinsic dan ekstrinsiknya?
9. Menurut pendapat anda apakah siswa memiliki keinginan untuk
belajar lebih mendalam tentang unsur intrinsic dan ekstrinsik
dalam keterampilan menulis puisi?
10. Menurut pendapat anda apakah siswa menindaklanjuti akan
pengetahuan yang ia peroleh dengan cara menulis suatu puisi?

Lampiran 5

Kisi – kisi soal Tes

Unsur Puisi Indikator No Soal Jumlah


Judul Siswa mampu menentukan judul sesuai dengan 1 1
pernyataan yang telah ditentukan
Tema Siswa mampu menentukan tema yang 2 1
mencerminkan satu permasalahan yang ada.
Diksi Siswa mampu menciptakan diksi atau pilihan kata 3 1
yang menarik dalam puisi yang akan dibuat.
100

Amanat Siswa mampu menciptakan tema, rasa dan nada 4 1


sehingga amanat mudah ditelaah dan dipahami oleh
pembaca.
Keterampilan Siswa mampu menuliskan puisi secara utuh sesuai 5 1
menulis puisi dengan unsur-unsur yang telah ditentukan
sebelumnya.

Lampiran 6

LEMBAR SOAL TES KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS IV

TEMA 6 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1

Nama :
Kelas / No Absen :
101

Jawablah pertanyaan dibawah ini secara mandiri sesuai dengan petunjuk yang
diberikan oleh guru!
Lampiran 6

Andi adalah siswa kelas IV SD Nusa Bangsa. Andi bercita-cita ingin


menjadi pelaut karena Andi sangat menyukai keindahan laut dan pantai. Di
pantai terdapat pohon-pohon kelapa indah yang bergoyang tertiup angin
pantai. Ombak yang datang silih berganti seolah-olah ingin menyapa siapa
saja yang ada di pantai. Pemandangannya yang indah dan suasana pantai yang
menyenangkan itulah yang selalu dirindukan oleh Andi.

1. Berdasarkan gambar dan cerita diatas, buatlah satu puisi dengan


memperhatikan unsur intrinsik puisi yang meliputi judul, tema, diksi dan
amanat !
102

Lampiran7
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123

Lampiran 8

Dokumentasi

Kegiatan siswa mengerjakan tes menulis puisi

Suasana kelas pada saat tes menulis puisi


124

Data siswa dan wawancara dengan wali kelas IV


125

Lampiran 9
126

Lampiran 10
127

Anda mungkin juga menyukai