Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP DASAR PERENCANAAN


PEMBELAJARAN

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan dan Desain Pembelajaran PAI
Dosen Pengampu : Bapak Fathur Rafi’i,S.Ag., M.Pd.I

Disusun Oleh:
Khoirotul Mu’jizat (201904010051)
Ilmi Zakiyatul Fakhiroh (201904010010)
Lail Fudhilah Safitri (201904010015)

UNIVERSITAS DARUL ULUM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM
OKTOBER 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah – NYA,sehingga penyusunan makalah ini dapat di selesaikan.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan dan
Desain Pembelajaran PAI yang berjudul Konsep Dasar Perencanaan
Pembelajaran. Keberhasilan dalam penyusun makalah ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Untuk itu tak lupa kami penyusun mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Fathur Rafi’i,S.Ag., M.Pd.I

Penyusun menyadari bahwa makalah ini banyak kesalahan dan


kekurangan,oleh karena itu kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

2
DAFTAR ISI
COVER...................................................................................................................1
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
Latar Belakang.....................................................................................................4
Rumusan Masalah................................................................................................4
Tujuan Masalah....................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5
Pengertian Konsep Perencanaan Pembelajaran................................................5
Model Desain Pembelajaran PAI………………………………………………………..…………….6

Tujuan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran................................................6


Macam – macam Perencanaan Pembelajaran...................................................8
BAB III PENUTUP..............................................................................................10
Kesimpulan dan Saran........................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan kualitas sumberdaya manusia sebagai rangkaian upaya
untuk mewujudkan manusia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya serta
untuk kesejahteraan bangsa mencakup pengembangan manusia, baik sebagai insan
maupun sebagai sumberdaya pembangunan.Manusia sebagai insan menjadi
perhatian karena dalam peningkatan sumberdaya, manusia menjadi dasar dari
kehidupan dirinya. Tentunya keberhasilan membangun manusia sebagai insan
seutuhnya akan menentukan keberhasilan membangun manusia pada sisi lainnya,
yaitu pelaku dalam membangun diri dan lingkungannya.
Dalam sebuah kutipan Adang Rukhiyat tentang survey mutu pendidikan
Internasional, Indonesia setia menempati peringkat bawah. Human Development
Index (HDI) memposisikan Indonesia di peringkat 102 dari 106 negara yang
disurvey. Sementara PERC (The Political Economic Risk Consultation)
menempatkan sistem pendidikan Indonesia pada peringkat ke-12 dari 12 negara
yang disurvey, satu peringkat di bawah Vietnam.
Dengan melihat data tersebut, maka diperlukan upaya keras untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Upaya terkecil yang dapat
dilakukan oleh satuan pendidikan adalah dengan membuat perencanaan
pendidikan atau pembelajaran. Dengan adanya perencanaan yang strategis akan
dengan mudah mengukur dan mencapai tujuan yang diimpikan. Tentunya dalam
membuat perencanaan pembelajaran tersebut harus melihat dan melibatkan
komponen-komponen yang ada dalam lingkungan pendidikan.Rumusan Masalah.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas maka dapat di rumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari konsep perencanaan pembelajaran?
2. Bagaimana model desain pembelajaran?
2. Apa tujuan dan fungsi perencanaan pembelajaran?
3. Apa saja macam-macam perencanaan pembelajaran?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui arti konsep perencanaan pembelajaran
2. Untuk mengetahui model desain pembelajaran
2. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi dari perencanaan pembelajaran
3. Untuk mengetahui macam-macam perencanaan pembelajaran

BAB II
PEMBAHASAN

4
A. Pengertian Konsep Perencanaan Pembelajaran
Memahami definisi Perencanaan Pembelajaran dapat dikaji dari kata-kata
yang membangunnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa
perencanaan adalah proses, cara, perbuatan merencanakan (merancangkan),
sementara pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau
makhluk hidup belajar.
Sementara Herbert Simon mendefinisikan perencanaan adalah sebuah
proses pemecahan masalah, yang bertujuan adanya solusi dalam suatu pilihan.
Bintoro Cokroamijoyo menyebut perencanaan adalah proses mempersiapkan
kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan utuk mencapai tujuan tertentu.
Sedang Hamzah B. Uno menjelaskan perencanaan sebagai suatu cara yang
memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan
berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi
sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Jadi, perencanaan dapat diartikan sebagai suatu proses pemecahan masalah
dengan mempersiapkan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai
tujuan tertentu.
Berkaitan dengan pengertian perencanaan pembelajaran, para ahli
memiliki pendapat berlainan meskipun memiliki tujuan yang sama, diantaranya
adalah: Branch yang mengartikan perencanaan pembelajaran sebagai suatu sistem
yang berisi prosedur untuk mengembangkan pendidikan dengan cara yang
konsisten dan reliable. Ritchy memberi arti perencanaan pembelajaran sebagai
ilmu yang merancang detail secara spesifik untuk pengembangan, evaluasi dan
pemeliharaan situasi dengan fasilitas pengetahuan diantara satuan besar dan kecil
persoalan pokok. Sementara Smith & Ragan menyebut rencana pembelajaran
sebagai proses sistematis dalam mengartikan prinsip belajar dan pembelajaran
kedalam rancangan untuk bahan dan aktifitas pembelajaran, sumber informasi dan
evaluasi.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan
pembelajaran sebagai suatu proses kerjasama, tidak hanya menitikberatkan pada
kegiatan guru atau kegiatan siswa saja, akan tetapi guru dan siswa secara bersama-
sama berusaha mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Tujuan dari pembelajaran adalah perubahan perilaku siswa baik perubahan
perilaku dalam bidang kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Pengembangan
perilaku dalam bidang kognitif adalah pengembangan kemampuan intelektual
siswa, misalnya kemampuan penambahan pemahaman, dan informasi agar
pengetahuan menjadi lebih baik. Pengembangan perilaku dalam bidang afektif
adalah pengembangan sikap siswa terhadap bahan dan proses pembelajaran,
maupun pengembangan sikap sesuai dengan norma-norma yang berlaku di
masyarakat. Pengembangan perilaku dalam bidang psikomotor adalah
pengembangan kemampuan menggunakan otot atau alat tertentu, maupun
menggunakan potensi otak untuk memecahkan permasalahan tertentu.

5
Dari pengertian perencanaan dan pembelajaran yang telah diuraikan di
atas, maka juga dapat disimpulkan pengertian dari perencanaan pembelajaran
adalah proses pengambilan keputusan hasil berpikir secara rasional tentang
sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yaitu perubahan tingkah laku serta
rangkaian kegiatan yang hatus dilakukan sebagai upaya pencapaian tujuan
tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada. Hasil
dari proses pengambilan keputusan tersebut adalah tersusunnya dokumen yang
dapat dijadikan acuan dan pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Dari pengertian tersebut, maka dapat diketahui bahwa perencanaan
pembelajaran mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1) Perencanaan pembelajaran merupakan hasil dari proses berpikir, artinya suatu
perencanaan pembelajaran tidak disusun sembarangan tetapi dengan
mempertimbangkan segala aspek yang mungkin dapat berpengaruh, dan
segala sumber daya yang tersedia yang dapat mendukung keberhasilan proses
pembelajaran.
2) Perencanaan pembelajaran disusun untuk mengubah perilaku siswa sesuai
dengan tujuan yang hendak dicapai. Sehingga ketercapaian tujuan merupakan
fokus utama dalam perencanaan pembelajaran.
3) Perencanaan pembelajaran berisi tentang rangkaian kegiatan yang harus
dilaksanakan untuk mencapai tujuan. Perencanaan pembelajaran dapat
berfungsi sebagai pedoman dalam mendesain pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan.

B. Model Desain Pembelajaran PAI


a. Model ROPES.
( Review, Overview, Presentation, Exsercise, Summary) dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Review, kegiatan ini dilakukan dalam waktu 1 sampai 5 menit,
yakni mengukurkesiapan siswa untuk mempelajari bahan ajar
denganmelihat pengalaman sebelumnyayang sudah dimiliki oleh
siswa dan diperlukan sebagai prerequisite unuk memahami bahan
yang disampaikan hari itu. Dalah hal ini diperlukan guru harus
yakin dan tahu betul jika siswa sudah siap menerima pelajaran
baru. Dan jika guru mengetahui siswa belum menguasai pelajaran
sebelumnya, maka guru dengan bijak memberi kesempatankepada
siswa untuk memahami terlebih dahulu.
2. Overview, sebagai mana review, overview dilakukan tidak terlalu
lama yaitu berkisarantara 2 samapai 5 menit, guru menjelaskan
program pembelajaran yang akan dilaksanakan pada hari itu
dengan menyampaikan isi secara singkat dan strategis yangakan di
gunakan dalam proses pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk
memberikesempatan pada siswa untuk menyampaikan

6
pandangannya sehingga siswa merasa senang dan merasa dihargai
keberadaannya.
3. Presentation, tahap ini adalah merupakan inti dari proses kegiatan
belajar mengajar,karena disini guru sudah tidak memberikan
penjelasan-penjelasan singkat, akan tetapisudah masuk pada proses
telling shoing dan doing. Proses tersebut sangat diperlukanuntuk
meningkatkan daya serap dan daya ingat siswa tentang pelajaran
yang mereka dapatkan.
4. Exsercise, yakni suatu proses untuk memberikan kesempatan
kepada siswamempraktekkan apa yang telah mereka pahami. Hal
ini di maksudkan untuk memberikan pengalaman langsung kepada
siswa sehingga hasil yang dicapai lebih bermakna.
5. Summary, dimaksudkan untuk memperkuat apa yang telah mereka
fahami dalam proses pembelajaran. Hal ini sering tertinggal oleh
guru karena mereka disibukkandengan presentase, dan bahkan
mungkin guru tidak pernah membuat Summary (kesimpulan) dari
apa yang telah mereka ajarkan.
b. Model satuan pelajaran
adalah merupakan istilah yang dikenal sekarang denganrencana
mengajar atau persiapan mengajar. Secara sistematis rencana
pembelajaran dalam bentuk satuan pembelajaran adalah sebagai
berikut:
1. Identitas mata pelajaran.
2. Kompetensi dasar atau indikator yang hendak dicapai.
3. Materi pokok.
4. Media yang akan digunakan dalam pembelajaran.
5. Strategi pembelajaran atau tahapa-tahapan proses belajar-
mengajar yaitu mengenaikegitan-kegiatan yang dilakukan oleh
guru dan siswa dalam berintraksi. Dengan materi pembelajaran
dan sumber belajar untuk menguasai kompetensi.

C. Tujuan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran


Perencanaan pembelajaran memainkan peranan penting dalam
pelaksanaan pembelajaran yang meliputi rumusan tentang apa yang akan
diajarkan pada siswa, bagaimana cara mengajarkannya, dan seberapa baik siswa
dapat menyerap semua bahan ajar ketika siswa telah menyelesaikan proses
pembelajarannya.Perencanaan tersebut sangat penting bagi guru karena kalau
tidak ada perencanan yang baik, tidak hanya siswa yang akan tidak terarah dalam
proses belajarnya tapi guru juga tidak akan terkontrol, dan bisa salah arah dalam
proses belajar yang dikembangkannya pada siswa.

Adapun tujuan dari perencanaan pembelajaran ialah menguasai


sepenuhnya bahan dan materi ajar, metode dan penggunaan alat dan perlengkapan

7
pembelajaran, menyampaikan kurikulumatas dasar bahasan dan mengelola alokasi
waktu yang tersedia danmembelajarkan siswa sesuai yang diprogramkan

Kemudian berkaitan dengan fungsi perencanaan pembelajaran, mungkin


pendapat Oemar Hamalik bisa dijadikan sebagai acuan, yakni;

1) Memberi guru pemahaman yang lebih luas tentang tujuan pendidikan sekolah,
dan hubungannya dengan pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai
tujuan tersebut.
2) Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan pengajarannya
terhadap pencapaian tujuan pendidikan.
3) Mengurangi kegiatan yang bersifat trial and error dalam mengajar dengan
adanya organisasi kurikuler yang baik, metode yang tepat dan hemat waktu.
4) Murid-murid akan menghormati guru yang dengan sungguh-sungguh
mempersiapkan diri untuk mengajar sesuai dengan harapan-harapan mereka.
5) Memberikan kesempatan bagi guru-guru untuk memajukan pribadinya dan
perkembangan profesionalnya.
6) Membantu guru memiliki perasaan percaya diri pada diri sendiri danjaminan
atas diri sendiri.
7) Sebagai acuan untuk melaksanakan proses belajar mengajar di kelas agar dapat
berjalan lebih efektif dan efisien

Sementara itu juga ada yang menjabarkan kegunaan atau fungsi


perencanaan pembelajaran sebagai berikut:

a. Fungsi kreatif
Pembelajaran dengan menggunakan perencanaan yang matang akan dapat
memberikan umpan balik yang dapat menggambarkan berbagai kelemahan yang
ada sehingga akan dapat meningkatkan dan memperbaiki program.
b. Fungsi Inovatif
Suatu inovasi pasti akan muncul jika direncanakan karena adanya kelemahan dan
kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Kesenjangan tersebut akan dapat
dipahami jika kita memahami proses yang dilaksanakan secara sistematis dan
direncanakan dan diprogram secara utuh.
c. Fungsi selektif
Melalui proses perencanaan akan dapat diseleksi strategi mana yang dianggap
lebih efektif dan efisien untuk dikembangkan. Fungsi selektif ini juga berkaitan
dengan pemilihan materi pelajaran yang dianggap sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
d. Fungsi Komunikatif
Suatu perencanaan yang memadai harus dapat menjelaskan kepada setiap orang
yang terlibat, baik guru, siswa, kepala sekolah, bahkan pihak eksternal seperti
orang tua dan masyarakat. Dokumen perencanaan harus dapat
mengkomunikasikan kepada setiap orang baik mengenai tujuan dan hasil yang
hendak dicapai dan strategi yang dilakukan.

8
e. Fungsi prediktif
Perencanaan yang disusun secara benar dan akurat, dapat menggambarkan apa
yang akan terjadi setelah dilakukan suatu tindakan sesuai dengan program yang
telah disusun. Melalui fungsi prediktifnya, perencanaan dapat menggambarkan
berbagai kesulitan yang akan terjadi, dan menggambarkan hasil yang akan
diperoleh.
f. Fungsi akurasi
Melalui proses perencanaan yang matang, guru dapat mengukur setiap waktu yang
diperlukan untuk menyampaikan bahan pelajaran tertentu, dapat menghitung jam
pelajaran efektif.
g. Fungsi pencapaian tujuan
Mengajar bukanlah sekedar menyampaikan materi, tetapi juga membentuk
manusia yang utuh yang tidak hanya berkembang dalam aspek intelektualnya saja,
tetapi juga dalam sikap dan ketrampilan. Melalui perencanaan yang baik, maka
proses dan hasil belajar dapat dilakukan secara seimbang.
h. Fungsi kontrol dan evaluatif
Mengontrol keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan merupakan bagian yang
tidak dapat dipisahkan dalam suatu proses pembelajaran. Melalui perencanaan
akan dapat ditentukan sejauh mana materi pelajaran telah dapat diserap oleh siswa
dan dipahami, sehingga akan dapat memberikan balikan kepada guru dalam
mengembangkan program pembelajaran selanjutnya.

D. Macam-macam Perencanaan Pembelajaran


Macam-macam Perencanaan Pembelajaran
Termasuk perencanaan pengajaran dapat dilihat dari beberapa segi:
 Berdasarkan jangka waktu
1) Perencanaan Jangka Panjang
Rencana jangka panjang adalah perencanaan yang meliputi kurun waktu 10,
20, atau 25 tahun. Parameter atau ukuran keberhasilannya bersifat sangat
umum, global dan tidak terperinci. Namun demikian perencanaan jangka
panjang dapat memberi arah untuk jangka menengah dan jangka pendek.
2) Perencanaan Jangka Menegah
Perencanaan jangka menengah adalah perencanaan yang dilaksanakan dalam
kurun waktu antara 4-7 tahun. Perencanaan jangka menengah merupakan
penjabaran dari perencanaan jangka panjang dan perlu dijabarkan dalam
perencanaan jangka pendek.
3) Perencanaan Jangka Pendek
Merupakan perencanaan dengan kurun waktu antara 1 sampai 3 tahun dan
merupakan penjabaran dari perencanaan jangka menengah.

 Berdasarkan luas jangkauannya.


1) Perencanaan Makro

9
Perencanaan makro adalah perencanaan yang bersifat menyeluruh (umum)
dan bersifat nasional.

2) Perencanaan Mikro
Perencanaan mikro adalah perencanaan yang memiliki ruang lingkup terbatas,
hanya untuk satu institusi. Perencanaan ini lebih rinci, konkrit dan
operasional dengan memperhatikan karakteristik lembaga, namun tidak boleh
bertentangan dengan perencanaan makro atau nasional.

 Perencanaan Dilihat dari Telaahnya


1) Perencanaan Strategis
Merupakan rencana yang berkaitan dengan kegiatan menetapkan tujuan,
pengalokasiansumber-sumber untuk mencapai tujuan. Biasanya diambil oleh
pucuk pimpinan yang kadangkurang didukung oleh data-data statistic b.
2) Perencanaan Manajerial
Merupakan perencanaan yang ditujukan untuk menggerakan dan
mengarahkan proses pelaksanaan agar tujuan yang telah ditetapkan dapat
dicapai secara efektif dan efisien. Dalam perencanaan ini sudah lebih
terperinci dan didukung data-data statistik.c.
3) Perencanaan Operasional
Merupakan rencana apa yang akan dikerjakan dalam tingkat pelaksanaan di
lapangan.Perencanaan ini bersifat konkret dan spesifik serta berfungsi
memberikan petunjuk teknismengenai aturan, prosedur serta ketentuan-
ketentuan lain yang telah ditetapkan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perencanaan pembelajaran sebagai suatu proses kerjasama tidak hanya
menitikberatkan pada kegiatan guru atau kegiatan siswa saja, akan tetapi guru dan

10
siswa secara bersama-sama berusaha mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan. Tujuan akhir dari proses ini adalah perubahan perilaku siswa.
perencanaan pembelajaran juga merupakan proses pengambilan keputusan hasil
berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yaitu
perubahan tingkah laku serta rangkaian kegiatan yang hatus dilakukan sebagai
upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan
sumber belajar yang ada. Hasil dari proses pengambilan keputusan tersebut adalah
tersusunnya dokumen yang dapat dijadikan acuan dan pedoman dalam
melaksanakan proses pembelajaran.
Dalam melakukan perencanaan pembelajaran, harus juga memperhatian
prinsip-prinsip yang bisa menghantarkan pada sebuah tujuan. Dengan demikian,
hasil akhir dari proses pembelajaran akan menciptakan kualitas sumberdaya
manusia yang mumpuni.
B. Saran
Untuk menjadi guru yang profesional sangat ditekankan untuk memahami
perencanaan pembelajaran seutuhnya, baik secara teoritis maupun praktis. Guru
sangat diharapkan tidak terkungkung dalam kondisi statusquo yang menganggap
puas dengan ilmu yang sudah ada, tetapi ia harus lebih aktif lagi dalam
mengembangkan kemampuan di bidangnya, baik dalam penyampaian maupun
dalam penguasaan materi. Dengan kata lain, guru harus menyukai novelti dan
membuang jauh-jauh bersandar penuh pada pengalaman saja.

DAFTAR PUSTAKA
Hamzah B.Uno. 2010. Perencanaan Pembelajaran, Jakarta., Bumi Aksara
Hernawan, H A dkk. (2007). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Upi
Press Jumhana, Nana & Sukirman. (2008). Perencanaan Pembelajaran.
Bandung: UPI PRESS.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2002. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

11
Djuharie, O. Setiawan. 2001. Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, Disertasi.
Bandung: Yrama Widya
Evi Fatimatur Rusydiyah, Perencanaan Pembelajaran, (Surabaya:
Amanah Pustaka, 2009) hal 8-10
Hornby, A S. 2000. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current
English, Sixth Edition. New York: Oxford University Press
Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Mulyana, E. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Sebuah
Panduan Praktis. Bandung: Rosda
Pusat Bahasa DEPDIKNAS. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi
Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa DEPDIKNAS RI. 2005.
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan
Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Bandung: Pustaka Setia
Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengaja: Salah Satu Unsur
Pelaksanaan Strategi Belajar Mengajar: Teknik Penyajian. Jakarta: Rineka Cipta
Sabri, Ahmad. Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching. Jakarta:
Quantum Teaching
Sadiman. 2006. Teknologi Informasi dan Komunikasi Jilid 3 untuk SMA
Kelas XII Berdasarkan Standar Isi 2006. Jakarta: Erlangga
Sudjana, Nana. 2006. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah Makalah,
Skripsi, Tesis, Disertasi. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Sutikno, M. Sobry. 2009. Pengelolaan Pendidikan: Tinjauan Umum dan
Konsep Islami. Bandung: Prospect
Tim Redaksi Nuansa Aulia. 2005. Himpunan Perundang-Undangan RI
Tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) Undang-Undang RI No. 20
Tahun 2003 Beserta Penjelasannya. Bandung: Nuansa Aulia
Team Pembina Mata Kuliah Didaktik Metodik,Pengantar Didaktik
Metodik Kurikulum PBM.1995. Hlm

12

Anda mungkin juga menyukai