Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DI SD

Mengenai :

“Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran”

OLEH :

KELOMPOK 1

Ilma Febriani (18129115)

Ridho Otoshi (18129301)

Ultari Cantika Erman (18129040)

Ummul Khairin (18129324)

Zakiyatul Fikrah (18129338)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas
rahmat-Nya maka kami kelompok sepuluh dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran “Dengan baik tanpa ada kendala tertentu.
Tak lupa pula shalawat beserta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
mengubah akhlak umat manusia dari zaman kebodohan menjadi zaman yang penuh dengan ilmu
pengetahuan.

Dalam penyusunan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kepada Dosen kami
Ibu Dra Zaiyasni, S.Pd., M.Pd, yang telah memberikan tugas ini kepada kami, serta semua pihak
yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan
makalah ini.

Adapun dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini. Dan penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin ya rabbal alamin.

Padang ,30 Januari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG........................................................................................... 1

B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................... 1

C. TUJUAN................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 3

A. Pengertian Perencanaan Pembelajaran.............................................................. 3

B. Rasionalisasi Perlunya Perencanaan Pembelajaran.......................................... 5

C. Tujuan Perencanaan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran......................... 6

D. Cakupan Dan Ruang Lingkup Perencanaan Pembelajaran............................ 9

BAB III PENUTUP.......................................................................................................... 10

A. Kesimpulan............................................................................................................ 10

B. Saran...................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perencanaan adalah pemikiran sebelum pelaksanaan sesuatu tugas. Apabila penyusun


cermati secara keseluruhan maka Perencanaan Pengajaran berarti pemikiran tentang
penerapan prinsip-prinsip umum mengajar tersebut di dalam pelaksanaan tugas mengajar
dalam suatu situasi interaksi guru – murid, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
Karena dengan perencanaan itu, maka seseorang guru akan bisa memberikan pelajaran
dengan baik, karena ia dapat menghadapi situasi di dalam kelas secara tegas, mantap dan
fleksibel.
Karena membuat perencanaan yang baik, maka seorang akan tumbuh menjadi seorang
guru yang baik. Seorang bisa menjadi guru yang baik adalah berkat pertumbuhan, berkat
pengalaman dan akibat dari hasil belajar yang terus menerus, walaupun faktor bakat ikut
pula berpengaruh.
Belajar adalah suatu proses dan aktivitas yang selalu dilakukan dan dialami manusia
sejak manusia di dalam kandungan, buaian, tumbuh berkembang dari anak-anak, remaja,
sehingga menjadi dewasa sampai keliang lahat, sesuai dengan prinsip pembelajaran
sepanjang hayat. Oleh sebab itu, tidak lah heran jika konsep belajar dan pembelajaran
perencanaan lah yang dahulu lebih ditekankan kepada istilah mengajar atau pengajaran,
yang berfokus pada aktivitas guru (teacher-centered) menuju pembelajaran yang berfokus
kepada aktivitas siswa (student-centered). Karena aktivitas mengajar tidak dapat
dipisahkan dari aktivitas belajar karena sambil mengajar pada hakikatnya guru juga
belajar.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu perencanaan pembelajaran ?

2. Bagaimana rasionalisasi perlunya perencanaan pembelajaran ?

3. Apa saja tujuan perencanaan dan fungsi perencanaan pembelajaran ?

4. Bagaimana cakupan dan ruang lingkup perencanaan pembelajaran ?

1
C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian perencanaan pembelajaran

2. Memahami rasionalisasi perlunya perencanaan pembelajaran

3. Memahami tujuan perencanaan dan fungsi perencanaan pembelajaran

4. Mengidentifikasi cakupan dan ruang lingkup perencanaan pembelajaran

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perencanaan Pembelajaran

1. Pengertian Perencanaan

Dalam bahasa Inggris perencanaan dikenal dengan istilah planning artinya serangkaian
kegiatan yang akan dilakukan di masa yang akan datang. Lesson plan berarti perencanaan
pembelajaran selain plan juga dikenal istilah design Yang juga dapat diartikan perencanaan.
Ada juga yang mengartikan desain sebagai persiapan.

Menurut (Uno, 2010) “Perencanaan ialah menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta,
imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan
memformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam
batas-batas yang dapat diterima yang akan digunakan dalam penyelesaian”.

Dalam bukunya yang berjudul Administrative Action Technipues of Organization and


Management, William H. Newman, sebagaimana dikutip oleh (Nadzir, 2013) ,
mengemukakan bahwa “Perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan ,
perencanaan mengandung rangkaian rangkaian putusan yang luas dan Penjelasan penjelasan
dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program, penentuan metode-metode dan prosedur
tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari”.

Jadi perencanaan adalah proses yang mendefinisikan tujuan dari organisasi,


membuat strategi digunakan untuk mencapai tujuan dari organisasi, serta
mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.

2. Pengertian Pembelajaran

Menurut (Fathurrahman, 2016) Pembelajaran secara sederhana dapat diartikan


sebagai “sebuah usaha mempengaruhi emosi, intelektual dan spiritual seseorang agar
mau belajar dengan kehendaknya sendiri”. Sedangkan menurut Nata dalam
(Fathurrahman, 2016) yang dinamakan pembelajaran adalah “usaha membimbing
peserta didik dan menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses
belajar untuk belajar”. pada intinya pembelajaran adalah usaha yang dilakukan oleh
pendidik untuk membelajarkan peserta didik yang pada akhirnya terjadi perubahan
perilaku.

3
Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh para guru dalam
membimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman
belajar. Dengan kata lain pembelajaran adalah suatu cara untuk mempersiapkan
pengalaman belajar bagi pesrta didik. Hanum dalam (Nadzir, 2013) “kegiatan
pembelajaran mengandung dua unsur pokok, yaitu unsur kegiatan guru dan siswa”.

3. Pengertian Perencanaan Pembelajaran

Menurut Sudaryo dalam (Sholeh, 2007) perencanaan pembelajaran atau desain


instruksional merupakan usaha untuk menentukan menentukan prosedur instruksional
dan mensistematisasikan proses belajar menajar dalam situasi tertentu sedemikian rupa
sehingga perubahan tingkah laku yang diharapkan pada diri siswa terjadi.

Konsep tersebut mengandung dua pemikiran utama, yaitu proses pengambilan


keputusan dan pengetahuan profesional tentang proses pengajaran. Keputusan yang
diambil oleh guru bermacam-macam , mulai dari yang sederhana sampai pada tingkat
yang komplek. Keputusan tingkat sederhana , misalnya, pengorganisasian aktivitas
kelas ; sedangkan keputusan pada tingkat komplek menentukan apa yang dipelajari
anak

Berdasarkan uraian diatas , konsep perencanaan pembelajaran dapat dilihat dari


berbagai sudut pandang Husnul dalam (Nadzir, 2013) , yaitu : ()

1. Perencanaan pembelajaran sebagai teknologi adalah suatu perencanaan yang


mendorong penggunaan teknik-teknik yang dapat mengembangkan tingkah
laku kognitif dan teori-teori Konstruktivis terhadap solusi dan problem problem
pengajaran

2. Perencanaan pembelajaran sebagai suatu sistem adalah susunan dari sumber-


sumber dan prosedur-prosedur untuk menggerakkan pembelajaran.
pengembangan sistem pengajaran melalui proses yang sistematis selanjutnya
diimplementasikan dengan mengacu pada sistem perencanaan itu.

3. Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah disiplin adalah cabang pengetahuan


yang memperhatikan hasil-hasil penelitian dan teori tentang strategi pengajaran
dan implementasinya terhadap strategi tersebut

4
4. Perencanaan pembelajaran sebagai sains adalah mengkreasikan secara detail
spesifikasi pengembangan, Implementasi, Evaluasi dan pemeliharaan akan
situasi maupun fasilitas pembelajaran terhadap unit-unit yang luas dan sempit
dari materi dan segala kompleksitasnya

5. Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah proses adalah pengembangan


pengajaran secara sistematis yang digunakan secara khusus atas dasar teori-
teori pembelajaran dan pengajaran untuk menjamin kualitas pembelajaran.

6. Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah realitas adalah ide pengajaran


dikembangkan dengan memberikan bimbingan pengajaran dari waktu ke waktu
dalam suatu proses yang dikerjakan dengan mengecek secara cermat bahwa
semua kegiatan telah sesuai dengan tuntutan sains yang dilaksanakan secara
sistematis .

B. Rasionalisasi Perlunya Perencanaan Pembelajaran

Menurut (Nadzir, 2013) pentingnya perencanaan pembelajaran -antara lain- adalah :

1.Menunjukkan arah kegiatan, 2. Memperkirakan apa yang akan terjadi, 3. Menentukan


cara terbaik untuk mencapai tujuan pembelajaran , 4. Menentukan skala prioritas , dan 5.
Menentukan alat pengukur dan standar untuk mengadakan pengawasan atau evaluasi ,
sasaran dan usahanya.

Sedangkan dalam hal pentingnya perencanaan pengajaran, (Darmadi,2009: 3)


menegaskan bahwa hal itu perlu dilakukan agar tujuan untuk melakukan perbaikan
pembelajaran dapat tercapai. Upaya perbaikan pembelajaran ini dilakukan dengan asumsi
berikut:

a. Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan perencanaan

pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain pembelajaran;

b. Untuk merancang suatu pembelajaran perlu menggunakan sistem;

c. Perencanaan desain pembelajaran diacukan pada bagaimana seseorang belajar;

d. Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran diacukan pada siswa secara


perorangan;
5
e. Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada tercapainya tujuan
pembelajaran, dalam hal ini akan ada tujuan langsung pembelajaran, dan tujuan
pengiringnya dari pembelajaran;

f. Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya siswa untuk
belajar;

g. Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variabel pembelajaran;

h. Inti dari desain pembelajaran yang dibuat adalah penetapan metode pembelajaran
yang optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Jadi alasan diperlukannya perencanaan pembelajaran adalah diharapkan pada saat


proses pembelajaran guru dan siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik.

C. Tujuan Perencanaan dan Manfaat Perencanaan Pembelajaran

a. Tujuan Perencanaan Pembelajaran

Mengutip dari buku Sistem Pembelajaran karya Wina Sanjaya (Sanjaya, 2008)

Secara hakiki tujuan yang paling mendasar dari sebuah perencanaan


pembelajaran adalah sebagai pedoman atau petunjuk bagi guru, serta
mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan siswa dalam proses
pembelajaran, sedangkan fungsi dari perencanaan adalah:

a. Mengorganisasikan dan mengakomodasikan kebutuhan siswa secara spesifik.

b. Membantu guru dalam memetakan tujuan yang hendak dicapai

c. Membantu guru, dalam mengurangi kegiatan yang bersifat trial dan error
dalam Mengajar

b. Manfaat Perencanaan Pembelajaran

Disamping pendapat tentang tujuan perencanaan di atas, terdapat juga beberapa fungsi
perencanaan seperti yang dikemukakan oleh (Hamalik, 2011) bahwa pada garis besarnya
perencanaan pembelajaran berfungsi sebagai berikut:

1. Memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah dan
hubungannya dengan pembelajaran yang dilakssiswaan untuk mencapai tujuan itu.

6
2. Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan
pembelajarannya terhadap pencapaian tujuan pendidikan.

3. Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai pembelajaran yang diberikan dan prosedur
yang dipergunakan.

4. Membantu guru dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan siswa, minat-- minat


siswa, dan mendorong motivasi belajar.

5. Mengurangi kegiatan yang bersifat trial dan error dalam mengajar dengan adanya
organisasi yang baik dan metoda yang tepat.

6. Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa memberikan bahan-


bahan yang up to date kepada siswa.

c. Fungsi Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan akan dapat membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis artin


proses pembelajaran tidak akan berlangsung seadanya, akan tetapi akan berlangusng
secara terarah dan terorganisir. Dengan demikian, guru dapat menggunakan waktu
seefektif mungkin untuk keberhasilan proses pembelajaran. Sebab, melalui
perencanaan yang matang guru akan bekerja setahap demi setahap untuk menuju perubahan
yang diinginkan sesuai dengan tujuan.Mengutip dari buku Sistem Pembelajaran karya Wina
Sanjaya (Sanjaya, 2008). Selain manfaat yang dapat diambil dari perencanaan
pembelajaran, perencanaan pembelajarn memiliki beberapa fungsi diantaranya :
a. Fungsi Kreatif
Pembelajaran dengan menggunakan perencanaan yang matang, akan dapatmemberikan umpan
balik yang dapat menggambarkan berbagai kelemahan yangterjadi. Melalui umpan balik itulah
guru dapat meningkatkan dan memperbaiki program. Secara kreatif, guru akan selalu memper
baiki berbagai kelemahan danmenemukan hal-hal batu.
b. Fungsi Inovatif
Mungkinkah suatu inovasi pembelajaran akan muncul tanpa direncanakan, atau
tanpadiketahui terlebih dahulu berbagai kelemahanya? Tentu tidak, bukan? Suatu
inovasihanya akan mungkin muncul seandainya kita memahami adanya kesenjangan
antaraharapan dan kenyataa.
Kesenjangan itu hanya mungkin dapat ditangkap, manakalakita memahami proses yang
dilaksanakan secara sistematis. Proses pembelajaran yangsistematis itulah yang direncanakan
dan terprogram secara utuh. Dalam kaitan inilah perencanaan memiliki fungsi inovasi
c. Fungsi selektif

7
Adakalanya untuk mencapai suatu tujuan atau sasaran pembelajaran kita dihadapkankepada be
rbgai pilihan strategi. Melalui prosesperencanaan kita dapat menyeleksistrategi mana yang kita
anggap lebih efektif dan efisien untuk dikembangkan. Tanpasuatu perencanan tidak mungkin k
ita dapat menentukan pilihan yhang tepat. Fungsiselektif ini juga berkaitan dengan pemilihan
materi pelajaran yang dianggap sesuaidengan tujuan pembelajaran. Melalui proses perencanaa
n guru dapat menentukanmateri mana yang sesuai dan materi mana yang tidak sesuai.
d. Fungsi Komunikatif
Suatu perencanaan yang memadai, harus dapat menjelaskan kepada setiap orang yang
terlibat, baik kepada guru, pada siswa, kepala sekolah dan bahkan kepada pihakeksternal semi
sal orang tua dan masyarakat.Dokumen perencanaan harus dapatmengkomunikasikan kepada s
etiap orang baik tentang tujuan dan hasil yang ingindicapai, strategi atau rangkaian kegiatan y
ang dapat dilakukan. Oleh sebab itu, perencanaan memiliki fungsi komunikasi.
e. Fungsi prediktif
Perencanaan yang disusun secara benar dan akurat, dapat menggambarkan apa yangakan terja
di setelah dilakukan suatu treatment sesuai dengan program yang disusun. Melalui
fungsi prediktifnya, perencanaan dapat menggambarkan berbagai kesulitanyang akan terjadi.
Disamping itu fungsi prediktif juga dapat menggambatkan hasil yangakan diperoleh.
f. Fungsi akurasi
Sering terjadi, guru merasa le;ebihan bahan pelajaran, sehingga mereka merasa waktu yang
tersedia tidak sesuai dengan banyaknya bahan yang harus dipelajari siswa. Akibatnya,
proses pembelajaran berjalan tidak normal lagi. Sebab kriteria keberhasilan diukur dari
sejumlah materi pelajaran yang telah disampaikan pada siswa tidak pedulimateri itu
dipahami atau tidak. Perencanaan yang matang dapat menghindari hal tersebut. Sebab,
melalui proses perencanaan guru dapat menakar setiap waktu yang diperlukan untuk
menyampaikan bahan pelajaran tertentu. Guru dapat menghitung jam pelajaran
efektif, melalui program perencanaan.
g. Fungsi pencapaian tujuan
Mengajar bukanlah sekadar menyampaikan materi, akan tetapi membentuk manusia secara
utuh. Manusia utuh bukan hanya berkembang dalam aspek intelektual saja, akan tetapi
juga dalam sikap dan keterampilan. Dengan demikian pembelajaran memiliki dua sisi
yang sama pentingnya, yakni sisi hasil belajar dan proses belajar. Melalui
perencanaan itulah kedua sisi pembelajaran dapat dilakukan secara seimbang.
h. Fungsi kontrol
Mengontorol keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan merupakan bagan yang takterpisahkan da
lam suatu proses pembelajarn tertentu. Melalui perencanaan kita dapatmenentukan sejauh mana m
ateri pelajaran telayh dapat diserap oleh siswa, materi manayang sudah dan belum dipahami siswa
.Dalam hal inilahperencanaan berfungsi sebagaikontrol, yang selanjutnya dapat memberikan balik
an kepada guru dalam mengembangkan program pembelajaran selanjutnya.
8
D. Cakupan Dan Ruang Lingkup Perencanaan Pembelajaran

Dikutip dari (Saleh, 2013 : 5)

Perencanaan pembelajaran merupakan satu tahapan dalam proses belajar


mengajar. Perencanaan menjadi sangat penting karena dapat berfungsi sebagai
dasar, pemandu, alat kontrol dan arah pembelajaran. Perencanaan pembelajaran
yang baik akan melahirkan proses pembelajaran yang baik pula. Perencanaan
pembelajaran atau disebut juga desain instruksional merupakan kegiatan
organisasi instruksional. Yang dimaksud dengan organisasi.

Instruksional adalah perencanaan pembelajaran mengkoordinasikan komponen-


komponen pembelajaran atau disebut dengan desain instruksional. Komponen
organisasi instruksional yang dimaksud adalah:

(1)tujuan pembelajaran, (2) materi pembelajaran, (3) metode pembelajaran, (4)


langkah-langkah interaksi pembelajaran, (5) sumber belajar yang digunakan, (6)
evaluasi pembelajaran.

Secara sistematik perencanaan pembelajaran mencakup kegiatan


merumuskan tujuan pembelajaran, merumuskan isi/materi pelajaran yang harus
dipelajari, merumuskan kegiatan belajar, dan merumuskan sumber belajar/media
pembelajaran yang akan digunakan serta merumuskan evaluasi pembelajaran.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian materi diatas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Perencanaan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang direncanakan dalam


hubungannya dengan proses belajar mengajar atau pembelajaran untuk
mengembangkan, evaluasi dan pemeliharaan situasi dengan fasilitas pendidikan guna
pencapaian tujuan pembelajaran.

2. Urgensi dari perencanaan pembelajaran ini bertujuan untuk dapat meningkatkan


efektivitas pada saat pembelajaran berlangsung

3. Perencanaan pembelajaran juga mempunyai fungsi dan manfaat penting dalam


proses pembelajaran

B. Saran

Diharapkan kepada mahasiswa yang akan menjadi seorang calon pendidik untuk dapat
membuat perencanaan pembelajaran dengan sikap dan kreatifitas yang baik , sehingga
tujuan pembelajaran dapat trlaksana secara maksimal

10
DAFTAR RUJUKAN

Darmadi,Hamid .2009. Kemampuan Dasar Mengajar .Bandung: Alfabeta

Fathurrahman, M. (2016). Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Pendidikan Islam. EDUKASI:


Jurnal Pendidikan Islam.

Hamalik, O. (2011). Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen Pelatihan


Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu. In Proses Belajar Mengajar.

Nadzir, M. (2013). perencanaan pembelajaran berbasis karakter. Pendidikan Agama Islam, 02,
339–352.

Saleh, C. (2013). Perencanaan Pembelajaran Madrasah Ibtidaiyah.IAIN Sunan Ampel


Surabaya :Surabaya

Sanjaya, W. (2008). Kurikulum Dan Pembelajaran (Teori & Praktek KTSP). Kencana.

Uno, H. H. B. (2010). Model pembelajaran: menciptakan proses belajar mengajar yang kreatif dan
efektif. In Jakarta: Bumi Aksara. https://doi.org/10.1038/cddis.2011.1

Fathurrahman, M. (2016). Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Pendidikan Islam. EDUKASI:


Jurnal Pendidikan Islam.

Hamalik, O. (2011). Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen Pelatihan


Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu. In Proses Belajar Mengajar.

Nadzir, M. (2013). perencanaan pembelajaran berbasis karakter. Pendidikan Agama Islam, 02,
339–352.

Saleh, C. (2013). Perencanaan Pembelajaran Madrasah Ibtidaiyah.

Sanjaya, W. (2008). Kurikulum Dan Pembelajaran (Teori & Praktek KTSP). Kencana.

Uno, H. H. B. (2010). Model pembelajaran: menciptakan proses belajar mengajar yang kreatif dan
efektif. In Jakarta: Bumi Aksara. https://doi.org/10.1038/cddis.2011.1

11

Anda mungkin juga menyukai