Puja puji syukur atas kehadirat Allah Swt. Tuhan semesta alam yang telah
menciptakan langit dan bumi beserta isi-isinya, juga memberikan nikmat hingga tak terbatas
Dia lah yang telah memberikan kita nikmat yang paling penting yaitu nikmat iman, Islam
dankesehatan, sehingga kami dapat dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Pengertian, objek dan ruang lingkup filsafat, filsafat pendidikan, dan filsafat pendidikan
islam”. Shalawat berangkaikan salam kita hadiahkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad SAW, yang telah bersungguh-sungguh membawa agama yang kita anut dan
membawa kita dari zaman kegelapan dan kesesatan sampai kepada zaman terangmenerang
sampai sekarang ini, semoga dengan bershalawat ini kita mendapat syafa`at di yaumil
qiyamah.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi,dengan bantuan dari berbagai pihak masalah bisa teratasi. Oleh karena itu kami
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Yummy Jumiati Marsa, M.Pd selaku dosen pengampu
atas pengarahan dan kemudahan yang telah diberikan kepada kami dalam menyelesaikan
makalah ini. Terimakasih juga kepada rekan-rekan kelompok I yang ikut serta berperan
dalam penulisan makalah ini
Demikianlah kata pengantar dari kami, dalam hal ini kami sebagai pemakalah
menerima kritik dan sarannya bagi para pembaca agar kami dapat mengoptimalkan dan
memperbaiki kesalahan-kesalahan yang tidak sengaja kami buat. Adapun yang kami
harapkan adalah saran dan kritikan yang membangun dan instruktif demi tercapainya
kesempurnaan dari makalah ini. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan
mengacu kepada sumber yang bisa dipertanggungjawabkan nantinya.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................ i
KATA PENGANTAR............................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................... 1
B. Rumusan Masalah......................................................................... 1
C. Tujuan Makalah............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi dan Urgensi Perencanaan Pembelajaran......................... 3
B. Manfaat dan Fungsi...................................................................... 5
C. Prinsip Perencanaan Pembelajaran............................................... 6
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Perencanaan berasal dari kata “rencana” yang berarti pengambilan keputusan untuk
mencapai tujuan. Menurut Ely sebagaimana dikutip Sanjaya mengatakan bahwa perencanaan
itu pada dasarnya suatu proses dan cara berpikir yang dapat membantu menciptakan hasil
yang diharapkan. Pendapat di atas menggambarkan bahwa setiap perencanaan dimulai
dengan menetapkan target atau tujuan yang akan dicapai, selanjutnya berdasarkan penetapan
target atau tujuan tersebut dirumuskan bagaimana mencapainya.
Setiap pendidik harus menguasai materi pelajaran yang diampunya dan dapat
menyampaikan materi tersebut secara efektif dan efisien kepada peserta didik. Agar pendidik
dapat melaksanakan tugasnya tersebut dengan baik, diperlukan pengalaman dan pengetahuan
tentang siapa peserta didik, serta bagaimana menyampaikan materi tersebut dengan baik.
Untuk itu, pendidik perlu mendalami kemampuan yang berkaitan dengancara menyajikan
materi yang menarik, teratur dan terpadu. Hal ini sesungguhnya merupakan bagian yang
terintegrasi dengan kinerja mengajar seorang pendidik untuk segala jenis dan jenjang
pendidikan.
Berdasarkan pemaparan di atas maka dari itu, pemkalah tertarik untuk membahas
lebih mendalam tentang perencanaan pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan masalah
dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
C. Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas maka tujuan dari
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
Perencanaan berasal dari kata “rencana” yang berarti pengambilan keputusan untuk
mencapai tujuan. Menurut Ely sebagaimana dikutip Sanjaya mengatakan bahwa perencanaan
itu pada dasarnya suatu proses dan cara berpikir yang dapat membantu menciptakan hasil
yang diharapkan.
Sementara itu, pembelajaran berasal dari kata instruction yang banyak digunakan
dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat. Kata instruction banyak dipengaruhi oleh aliran
pskologi kognitif-holistik, yang menempatkan siswa sebagai sumber kegiatan. Di samping
itu, kata instructiondipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang diprediksi dapat
memfasilitasi siswa dalam mempelajari segala sesuatu, dan peran guru berubah menjadi
fasilitator dalam kegiatan pembelajaran.
Hal ini sejalan dengan pendapat Gagne (1992) bahwa pembelajaran merupakan
seperangkat peristiwa yang dilakukan guru untuk mengelola fasilitas dan sumber belajar yang
tersedia agar dapat dimanfaatkan siswa dalam mempelajari sesuatu. Pembelajaran pada
hakikatnya merupakan upaya membelajarkan siswa dan perancangan pembelajaran
merupakan penataan upaya tersebut agar muncul perilaku belajar. Dalam kondisi yang tertata:
tujuan dan isi pembelajaran jelas, strategi pembelajaran optimal, akan amat berpeluang
memudahkan belajar.
Di pihak lain, peranan pendidik akan menjadi semakin kompleks, ia bukan hanya
sebagai salah satu sumber belajar tapi juga harus menampilkan diri sebagai seorang ahli
3
dalam menata sumbersumber belajar lain serta mengintegrasikannya ke dalam tampilan
dirinya. Pendidik harus mampu menampilkan diri sebagai satu komponen yang terintegrasi
dari keseluruhan sumber belajar.Ini berarti kurang tepat kalau dikatakan bahwa pembuatan
perencanaan pembelajaran dimaksudkan untuk memudahkan mengajar. Perencanaan
pembelajaran bukan untuk itu, akan tetapi untuk memudahkan peserta didik belajar. Peserta
didik yang selayaknya dijadikan kunci akhir dalam menetapkan mutu suatu perencanaan
pembelajaran.
4
d. Sebagai alat ukur yang efektif sehingga dapat diketahui ketepatan
danketerlambatan kerja.
e. Menghemat waktu, alat, tenaga dan biaya.
f. Bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan dalam pekerjaan.
Guru yang baik akan berusaha sedapat mungkin agar pembelajarannya berhasil
dengan optimal. Salah satu faktor yang bisa membawa keberhasilan itu ialah guru tersebut
senantiasa membuat perencanaan mengajar sebelumnya. Pada garis besarnya, perencanaan
pembelajaran itu bertujuan untuk mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan siswa
dalam proses pembelajaran. Seperti yang dikemukakan oleh Sagala 2003 bahwa: “Tujuan
perencanaan bukan hanya penguasaan prinsip-prinsip fundamental, tetapi juga
mengembangkan sikap yang positif terhadap program pembelajaran, meneliti dan
menemukan pemecahan masalah pembelajaran.
Dengan demikian betapa pentingnya tujuan itu diperhatikan dan dirumuskan dalam
setiap pembelajaran, agar pembelajaran itu benar-benar dapat mencapai tujuan sebagaiman
yang tertuang dalam kurikulum. Disamping pendapat tentang tujuan perencanaan di atas,
terdapat juga beberapa fungsi perencanaan seperti yang dikemukakan oleh Oemar Hamalik
2001 bahwa pada garis besarnya perencanaan pembelajaran berfungsi sebagai berikut:
a. Memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah dan
hubungannya dengan pembelajaran yang dilakssiswaan untuk mencapai tujuan itu.
5
b. Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan pembelajarannya
terhadap pencapaian tujuan pendidikan.
c. Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai pembelajaran yang diberikan dan prosedur
yang dipergunakan.
d. Membantu guru dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan siswa, minat-- minat
siswa, dan mendorong motivasi belajar.
e. Mengurangi kegiatan yang bersifat trial dan error dalam mengajar dengan adanya
organisasi yang baik dan metoda yang tepat.
f. Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa memberikan bahan-
bahan yang up to date kepada siswa.
Berdasarkan seluruh uraian di atas, maka secara hakiki tujuan yang paling mendasar
dari sebuah perencanaan pembelajaran adalah sebagai pedoman atau petunjuk bagi guru, serta
mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran,
sedangkan fungsi dari perencanaan adalah:
6
Terdapat beberapa prinsip perencanaan pembelajaran yang secara relatif berlaku
umum diantaranya: (1) prinsip perkembangan, (2) prinsip perbedaan individu, (3) prinsip
minat dan kebutuhan anak, dan (4) prinsip motivasi (Sagala, 2012:150).
1. Prinsip perkembangan.
Pada prinsipnya siswa yang sedang belajar berada dalam proses perkembangan dan
akan terus berkembang. Kemampuan anak pada jenjang usia dan tingkatan kelas berbeda-
beda sesuai perkembangannya. Anak pada jenjang usia kelas yang lebih tinggi memiliki
kemampuan lebih tinggi dari yang dibawahnya.
Pada waktu pemilihan bahan dan metode mengajar, guru hendaknya memperhatikan
dan menyesuaikan dengan kemampuan anak, karena perubahan ada yang cepat dan ada yang
lambat. Oleh karena itu guru hendaknya mengerti dan bersabar dalam melaksanakan tugas
pelayanan belajar bagi siswanya. Bila pada suatu saat siswa belum memperhatikan
kemajuannya, mungkin membutuhkan satu minggu atau lebih baru kemudian anak dapat
mengalami kemajuan yang berarti. Tantangan inilah yang menjadi bagian penting dari profesi
seorang guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran.
Tiap siswa memiliki ciri dan pembawaan yang berbeda, menerima pengaruh dan
perlakuan dari keluarga yang masing-masing juga berbeda. Ada siswa yang memiliki badan
tinggi, kurus, gemuk, pendek, cekatan, lamban, kecerdasan tinggi ataupun rendah, berbakat
dalam bidang tertentu, mudah tersinggung, ramah, periang, bersemangat, dan ciri-ciri
perilaku lainnya.
Untuk dapat memberikan bantuan belajar bagi siswa, maka guru harus dapat
memahami dengan benar ciri-ciri dari siswanya tersebut, baik dalam menyiapkan dan
menyajikan pelajaran maupun dalam memberikan tugas-tugas dan pembimbingan belajar
siswa. Guru hendaknya menyesuaikan dengan ciri siswanya masing-masing dengan
melakukan penyesuaian belajar dengan memperhatikan perbedaan individu ini sepenuhnya.
Setiap anak mempunyai minat dan kebutuhan sendiri-sendiri, anak di kota misalnya
berbeda minat dan kebutuhan dengan anak di desa, demikian juga anak di daerah pantai
berbeda minat dan kebutuhannya dengan anak di pegunungan demikianlah seterusnya. Dalam
hal pembelajaran, bahan ajaran dan penyampaian sedapat mungkin disesuaikan dengan minat
7
dan kebutuhan anak tersebut. Walaupun hampir tidakmungkin menyesuaikan pembelajaran
dengan minat dan kebutuhan setiap siswa, meskipun demikian sedapat mungkin perbedaan-
perbedaan minat dan kebutuhan tersebut dapat dipenuhi. Pembelajaran perlu memperhatikan
minat dan kebutuhan, sebab keduanya akan menjadi penyebab timbulnya perhatian. Sesuatu
yang menarik minat dan dibutuhkan anak, tentu akan menarik perhatiannya, dengan demikian
mereka akan bersungguh-sungguh dalam belajar.
4. Prinsip motivasi.
Motivasi memiliki peranan yang cukup besar dalam upaya belajar, tanpa adanya
motivasi hampir tidak mungkin siswa melakukan kegiatan belajar. Ada beberapa upaya yang
dapat dilakukan guru dalam perencanaan pembelajaran untuk membangkitkan motivasi
belajar siswa yaitu:
a. Mempersiapkan untuk menggunakan cara atau metode dan media mengajar yang
bervariasi. Dengan metode dan media yang bervariasi kebosanan dapat dikurangi
atau dihilangkan.
b. Merencanakan dan memilih bahan yang menarik minat dan dibutuhkan siswa.
Sesuatu yang dibutuhkan akan menarik perhatian, pemenuhan kebutuhan belajar
ini akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya.
c. Memberikan sasaran antara, sasaran akhir belajar adalah lulus ujian atau naik
kelas. Sasaran akhir ini baru dicapai diakhir tahun, untuk membangkitkan
motivasi belajar maka diadakan sasaran antara seperti ujian semester, tengah
semester, ulangan akhir dan sebagainya.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara hakiki tujuan yang paling mendasar dari sebuah perencanaan pembelajaran
adalah sebagai pedoman atau petunjuk bagi guru, serta mengarahkan dan membimbing
kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran, sedangkan fungsi dari perencanaan
adalah:
9
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Dick, Walter.,& Carey, Lou. 1996. The systematic Design of Instruction. Glennview, Illionis:
Scott, Foresmen and Company.
Dick, Walter., Carey, Lou & Carey O. James. 2005. The systemtic Design of Instruction
(6thed). Boston MA: Pearson,
Gagne, Robert., Briggs, Leslie J. And Wager, Walter W. (1981). Handbook of Procedures for
Design of Instruction (2ndEd.). Englewood Cliffs, New Jersey: Educational
Technology Publication.
Harless, Joe. 1975. Front-End Analysis.Training Magazine of Man Power and Managemen
Development.March.
Pannen, Paulina dan Purwanto. 1997. Penulisan Bahan Ajar. Jakarta: Dirjen Dikti
Depdikbud,
11