2022/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmatnya, kami masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan
tugas makalah ini, adapun materi yang akan dibahas pada makalah ini adalah
“Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran ,Kompetensi Penyusun Rencana
Pembelajaran”. Makalah ini kami selesaikan demi memenuhi penyelesaian tugas
pada mata kuliah perencanaan pembelajaran sejarah. Semoga makalah ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan kami maupun para pembaca makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami dengan segala kerendahan hati meminta
maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna memperbaiki dan
menyempurnakan lagi untuk ke depannya.
Akhir kata kami ucapkan terima kasihdan selamat membaca, semoga makalah ini
dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................i
Daftar Isi.......................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan......................................................................................1
1.1 Latarbelakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................2
1.3 Tujuan Pembahasan.................................................................................2
Bab II Pembahasan......................................................................................3
3.1 Kesimpulan..............................................................................................
3.2 Saran........................................................................................................
Daftar Pustaka.............................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.4 Manfaat Pembahasan
Adapun manfaat dari pembahasan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
4
BAB II
PEMBAHASAAN
5
2. Perencanaan pembelajaran disusun untuk mengubah perilaku siswa sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai. Sehingga ketercapaian tujuan merupakan fokus utama dalam
perencanaan pembelajaran.
3. Perencanaan pembelajaran berisi tentang rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan untuk
mencapai tujuan. Perencanaan pembelajaran dapat berfungsi sebagai pedoman dalam
mendesain pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.
1.2 Pengertian Pembelajaran
Pengertian pembelajaraan (instruction) merupakan akumulasi dari konsep mengajar
(teaching) dan konsep belajar (learning). Penekanannya terletak pada perpaduan antara
keduanya, yakni kepada penumbuhan aktivitas subjek didik laki-laki dan perempuan. Konsep
tersebut sebagai suatu sistem, sehingga dalam sistem pembelajaran ini terdapat komponen-
komponen siswi-siswa, tujuan, materi untuk mencapai tujuan, fasilitas dan prosedur, serta alat
atau media yang harus dipersiapkan.
Dengan kata lain, pembelajaran sebagai suatu sistem yang bertujuan, harus direncanakan
oleh guru berdasarkan kurikulum yang berlaku.Perlunya perencanaan pembelajaran sebagaimana
disebutkan di atas, dimaksudkan agar dapat dicapai perbaikan pembelajaran. Upaya perbaikan
pembelajaran ini dilakukan dengan asumsi berikut:
1. Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan peren-canaan
pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain pembe-lajaran;
2. Untuk merancang suatu pembelajaran perlu menggunakan pendekatan sistem;
3. Perencanaan desain pembelajaran diacukan pada bagaimana seseorang belajar;
4. Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran diacukan pada siswa secara
perseorangan;
5. Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan pembelajaran,
dalam hal ini akan ada tujuan langsung pembelajaran, dan tujuan pengiring dari
pembelajaran;
6. Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya siswa untuk
belajar;
7. Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variabel pembelajaran;
8. Inti dari desain pembelajaran yang dibuat adalah penetapan metode pembelajaran yang
optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
6
Pengertian Konsep Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan bermakna sangat kompleks. Perencanaan didefinisikan dalam berbagai
macam ragam tergantung dari sudut pandang mana melihat, serta latar belakanag apa yang
mempengaruhi orang tersebut dalam merumuskan definisi. Diantara beberapa definisi tersebut
dirumuskan sebagai berikut:
1. Menurut Prajudi Atmusudirdjo, perencanaan adalah perhitungan dan penentuan
tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam mencapai tujuan tertentu, oleh siapa dan bagaimana.
2. Perencanaan dalam arti seluas-luasnya tidak lain adalah proses mempersiapkan
kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan yang akan
dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Sedangkan pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas berbagai komponen yang
saling berhubungan dan mempengaruhi.
Komponen tersebut mencakup pendidik, peserta didik, materi, metode, dan evaluasi.
Pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh para guru dalam
membimbing, membantu dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman dan
mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar. Dengan kata lain pembelajaran
adalah suatu cara bagaimana mempersiapkan pengalaman belajar bagi peserta didik. Sampai saat
ini riset tentang perencanaan pembelajaran masih jarang, tetapi beberapa konsep dapat
membantu guru dalam meningkatkan efektifitas pembuatan perencanaan pengajaran. Konsep
tersebut mengandung dua pemikiran utama, yaitu proses pengambilan keputusan dan
pengetahuan profesional tentang proses pengajaran. Keputusan yang diambil oleh guru bisa
bermacam-macam, mulai dari yang sederhana sampai pada tingkat yang komplek.
7
Perencanaan tersebut sangat penting bagi guru karena kalau tidak ada perencanan yang baik,
tidak hanya siswa yang akan tidak terarah dalam proses belajarnya tapi guru juga tidak akan
terkontrol, dan bisa salah arah dalam proses belajar yang dikembangkannya pada siswa.
Berkaitan dengan fungsi perencanaan pembelajaran, mungkin pendapat Oemar Hamalik bisa
dijadikan sebagai acuan, yakni;
1. Memberi guru pemahaman yang lebih luas tentang tujuan pendidikan sekolah, dan
hubungannya dengan pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan pengajarannya terhadap
pencapaian tujuan pendidikan.
3. Mengurangi kegiatan yang bersifat trial and error dalam mengajar dengan adanya organisasi
kurikuler yang baik, metode yang tepat dan hemat waktu.
4. Murid-murid akan menghormati guru yang dengan sungguh-sungguh mempersiapkan diri
untuk mengajar sesuai dengan harapan-harapan mereka.
5. Memberikan kesempatan bagi guru-guru untuk memajukan pribadinya dan perkembangan
profesionalnya.
6. Membantu guru memiliki perasaan percaya diri pada diri sendiri dan
jaminan atas diri sendiri.
7. Sebagai acuan untuk melaksanakan proses belajar mengajar di kelas agar dapat berjalan lebih
efektif dan efisien
Sementara itu juga ada yang menjabarkan kegunaan atau fungsi perencanaan pembelajaran
sebagai berikut:
a. Fungsi kreatif
Pembelajaran dengan menggunakan perencanaan yang matang akan dapat memberikan
umpan balik yang dapat menggambarkan berbagai kelemahan yang ada sehingga akan dapat
meningkatkan dan memperbaiki program.
b. Fungsi Inovatif
Suatu inovasi pasti akan muncul jika direncanakan karena adanya kelemahan dan
kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Kesenjangan tersebut akan dapat dipahami jika kita
memahami proses yang dilaksanakan secara sistematis dan direncanakan dan diprogram secara
utuh.
8
c. Fungsi selektif
`Melalui proses perencanaan akan dapat diseleksi strategi mana yang dianggap lebih efektif
dan efisien untuk dikembangkan. Fungsi selektif ini juga berkaitan dengan pemilihan materi
pelajaran yang dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran.
d. Fungsi Komunikatif
Suatu perencanaan yang memadai harus dapat menjelaskan kepada setiap orang yang
terlibat, baik guru, siswa, kepala sekolah, bahkan pihak eksternal seperti orang tua dan
masyarakat. Dokumen perencanaan harus dapat mengkomunikasikan kepada setiap orang baik
mengenai tujuan dan hasil yang hendak dicapai dan strategi yang dilakukan.
e. Fungsi prediktif
Perencanaan yang disusun secara benar dan akurat, dapat menggambarkan apa yang akan
terjadi setelah dilakukan suatu tindakan sesuai dengan program yang telah disusun. Melalui
fungsi prediktifnya, perencanaan dapat menggambarkan berbagai kesulitan yang akan terjadi,
dan menggambarkan hasil yang akan diperoleh.
f. Fungsi akurasi
Melalui proses perencanaan yang matang, guru dapat mengukur setiap waktu yang
diperlukan untuk menyampaikan bahan pelajaran tertentu, dapat menghitung jam pelajaran
efektif.
g. Fungsi pencapaian tujuan
Mengajar bukanlah sekedar menyampaikan materi, tetapi juga membentuk manusia yang
utuh yang tidak hanya berkembang dalam aspek intelektualnya saja, tetapi juga dalam sikap dan
ketrampilan. Melalui perencanaan yang baik, maka proses dan hasil belajar dapat dilakukan
secara seimbang.
h. Fungsi kontrol dan evaluatif
Mengontrol keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dalam suatu proses pembelajaran. Melalui perencanaan akan dapat ditentukan sejauh
mana materi pelajaran telah dapat diserap oleh siswa dan dipahami, sehingga akan dapat
memberikan balikan kepada guru dalam mengembangkan program pembelajaran selanjutnya.
9
1.4 KARATERISTIK PERENCANAAN
Karakteristik perencanaan pendidikan ditentukan oleh konsep dan pemahaman tentang
pembelajaran. Pembelajaran mempunyai ciri unik dalam kaitanya dengan pembangunan nasional
dan mempunyai ciri khas karena yang menjadi muara garapannya adalah manusia. Dengan
mempertimbangkan ciri-ciri pembelajaran dalam perannya dalam proses pembangunan,maka
perencanaan pembelajaran, mempunyai ciri-ciri seperti antara lain :
1. Perencanaan pembelajaran harus mengutamakan nilai-nilai manusiawi, karena pembelajaran
itu membangun manusia yang harus mampu membangun dirinya dan masyarakatnya.
2. Perencanaan pembelajaran harus memberikan kesempatan untuk memngembangkan segala
potensi pesrta didik se-optimal mungkin.
3. Perencanaan pembelajaran harus memberikan kesempatan yang sama bagi setiap peserta
Odidik.
1.5 Ruang lingkup perencanaan pembelajaran
Ruang lingkup
Yang dimaksud dengan ruang lingkup (menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah luas
subjek yang tercakup. Ruang lingkup ini berkenaan dengan batasan-batasan yang dicakup oleh
suatu bidang atau kajian. Contoh ruang lingkup misalnya ‘ruang lingkup sejarah’ artinya hal-hal
yang tercakup tentang yang berhubungan dengan sejarah.
10
2. Merumuskan isi atau materi pelajaran yang harus dipelajari.
3. Merumuskan pendekatan, strategi, dan model-model pembelajaran dalam mencapai
kopetensi dasar dan indikator.
4. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran, yang mencakup kegiatan awal, dan
kegiatan inti.
5. Merumuskan sumber belajar atau media pembelajaran yang akan digunakan.
6. Merumuskan evaluasi pembelajaran, berupa penilaian yang berisi teknik, bentuk,
instrumen soal, kunci jawaban, dan penskoran.
Perencanaan pembelajaran memiliki peran sangat penting karena hal tersebut merupakan
langkah awal sebelum proses pembelajaran berlangsung yang menjadi pedoman guru dalam
melaksanakan tugasnya sebagai pengajar dan pendidik sesuai dengan kebutuhan belajar peserta
didiknya. Adapun urgensi perencanaan pembelajaran diantaranya :
11
BAB IV
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Perencanaan pembelajaran sebagai suatu proses kerjasama, tidak hanya menitikberatkan pada
kegiatan guru atau kegiatan siswa saja, akan tetapi guru dan siswa secara bersama-sama berusaha
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Perubahan perilaku siswa baik perubahan perilaku dalam bidang kognitif, afektif, maupun
psikomotorik. Pengembangan perilaku dalam bidang kognitif adalah pengembangan kemampuan
intelektual siswa, misalnya kemampuan penambahan pemahaman, dan informasi agar
pengetahuan menjadi lebih baik. Pengembangan perilaku dalam bidang afektif adalah
pengembangan sikap siswa terhadap bahan dan proses pembelajaran, maupun pengembangan
sikap sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Pengembangan perilaku dalam
bidang psikomotor adalah pengembangan kemampuan menggunakan otot atau alat tertentu,
maupun menggunakan potensi otak untuk memecahkan permasalahan tertentu.
3.2 Saran
Makalah ini sangat disarankan untuk dibaca oleh para mahasiswa untuk mengetahui
bagaimana Perencanaan pembelajaran yang baik dan benar, sehingga pada saat hendak
melakukan perencanaan pembeljaran sudah sesuai dengan struktur penulisan pembelajaran yang
telah ditentukan.
12
DAFTAR PUSTAKA
13