Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KONSEP DASAR PERENCANAAN

PEMBELAJARAN ,KOMPETENSI PENYUSUN RENCANA


PEMBELAJARAN

DOSEN PENGAMPU : Dr. Syarifah ,M.Pd

Disusun oleh : Akhila Ardianti Naution(3191121004)

Rina Yusraini (319112100)

Kelompok : Satu (1)

Kelas : Reguler A 2019

Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran Sejarah

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmatnya, kami masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan
tugas makalah ini, adapun materi yang akan dibahas pada makalah ini adalah
“Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran ,Kompetensi Penyusun Rencana
Pembelajaran”. Makalah ini kami selesaikan demi memenuhi penyelesaian tugas
pada mata kuliah perencanaan pembelajaran sejarah. Semoga makalah ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan kami maupun para pembaca makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami dengan segala kerendahan hati meminta
maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna memperbaiki dan
menyempurnakan lagi untuk ke depannya.

Akhir kata kami ucapkan terima kasihdan selamat membaca, semoga makalah ini
dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.

Medan, 24 Agustus 2021

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................i

Daftar Isi.......................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan......................................................................................1

1.1 Latarbelakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................2
1.3 Tujuan Pembahasan.................................................................................2

Bab II Pembahasan......................................................................................3

1.1 Konsep dasar perencanaan pembelajaran................................................


1.2 Pengertian perencanaan ,pemeblajaran dan perencanaan .......................
1.3 Karateristik perencanaan..........................................................................
1.4 Ruang lingkup perencanaan pembelajaran .............................................
1.5 Urgensi perencanaan pembelajaran

BAB III Penutup..........................................................................................

3.1 Kesimpulan..............................................................................................

3.2 Saran........................................................................................................

Daftar Pustaka.............................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Perencanaan pembelajaran merupakan catatan-catatan hasil pemikiran awal seorang guru


sebelum mengelola proses pembelajaran. Perencanaan pembelajaran merupakan perisapan
mengajar yang berisi hal-hal yang perlu atau harus dilakukan oleh guru dan siswa dalam
melaksanakan kegiatan pembeajaran yang antara lain meliputi unsur-unsur: pemilihan materi,
metode, media, dan alat evaluasi. Apabila penyusun cermati secara keseluruhan maka
Perencanaan Pengajaran berarti pemikiran tentang penerapan prinsip-prinsip umum mengajar
tersebut di dalam pelaksanaan tugas mengajar dalam suatu situasi interaksi guru – murid, baik di
dalam kelas maupun di luar kelas. Karena membuat perencanaan yang baik, maka seorang akan
tumbuh menjadi seorang guru yang baik. Seorang bisa menjadi guru yang baik adalah berkat
pertumbuhan, berkat pengalaman dan akibat dari hasil belajar yang terus menerus, walaupun
faktor bakat ikut pula berpengaruh.Belajar adalah suatu proses dan aktivitas yang selalu
dilakukan dan dialami manusia sejak manusia di dalam kandungan, buaian, tumbuh berkembang
dari anak-anak, remaja, sehingga menjadi dewasa sampai keliang lahat, sesuai dengan prinsip
pembelajaran sepanjang hayat.
1.1 Latarbelakang
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perencanaan ?
2. Apa pengertian dari pembelajaran?
3. Apa karateristiKperencanaan ?
4. Apa ruang lingkup perencanaan pembelajaran ?
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari perencanaan
2. Untuk mengetahui apa pengertian pembelajaran
3. Untuk mengetahui apa hruang lingkup perencenaan pembelajaran?

3
1.4 Manfaat Pembahasan

Adapun manfaat dari pembahasan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk memenuhi tugas Perencanaan pembelajaran Sejarah


2. Untuk menambah ilmu pengetahuan penulis dan juga pembaca tentang perencanaan
pembelajaran

4
BAB II
PEMBAHASAAN

1.1 Pengertian Perencanaan Pembelajaran


Memahami definisi Perencanaan Pembelajaran dapat dikaji dari kata-kata yang
membangunnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa perencanaan adalah proses,
cara, perbuatan merencanakan (merancangkan), sementara pembelajaran adalah proses, cara,
perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.
Sementara Herbert Simon mendefinisikan perencanaan adalah sebuah proses pemecahan
masalah, yang bertujuan adanya solusi dalam suatu pilihan. Bintoro Cokroamijoyo menyebut
perencanaan adalah proses mempersiapkan kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan utuk
mencapai tujuan tertentu. Sedang Hamzah B. Uno menjelaskan perencanaan sebagai suatu cara
yang memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai
langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi, perencanaan dapat diartikan sebagai suatu proses
pemecahan masalah dengan mempersiapkan secara sistematis yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan tertentu.
Dari pengertian perencanaan dan pembelajaran yang telah diuraikan di atas, maka juga dapat
disimpulkan pengertian dari perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan
hasil berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yaitu perubahan
tingkah laku serta rangkaian kegiatan yang hatus dilakukan sebagai upaya pencapaian tujuan
tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada. Hasil dari proses
pengambilan keputusan tersebut adalah tersusunnya dokumen yang dapat dijadikan acuan dan
pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Dari pengertian tersebut, maka dapat diketahui bahwa perencanaan pembelajaran
mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Perencanaan pembelajaran merupakan hasil dari proses berpikir, artinya suatu perencanaan
pembelajaran tidak disusun sembarangan tetapi dengan mempertimbangkan segala aspek
yang mungkin dapat berpengaruh, dan segala sumber daya yang tersedia yang dapat
mendukung keberhasilan proses pembelajaran.

5
2. Perencanaan pembelajaran disusun untuk mengubah perilaku siswa sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai. Sehingga ketercapaian tujuan merupakan fokus utama dalam
perencanaan pembelajaran.
3. Perencanaan pembelajaran berisi tentang rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan untuk
mencapai tujuan. Perencanaan pembelajaran dapat berfungsi sebagai pedoman dalam
mendesain pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.
1.2 Pengertian Pembelajaran
Pengertian pembelajaraan (instruction) merupakan akumulasi dari konsep mengajar
(teaching) dan konsep belajar (learning). Penekanannya terletak pada perpaduan antara
keduanya, yakni kepada penumbuhan aktivitas subjek didik laki-laki dan perempuan. Konsep
tersebut sebagai suatu sistem, sehingga dalam sistem pembelajaran ini terdapat komponen-
komponen siswi-siswa, tujuan, materi untuk mencapai tujuan, fasilitas dan prosedur, serta alat
atau media yang harus dipersiapkan.
Dengan kata lain, pembelajaran sebagai suatu sistem yang bertujuan, harus direncanakan
oleh guru berdasarkan kurikulum yang berlaku.Perlunya perencanaan pembelajaran sebagaimana
disebutkan di atas, dimaksudkan agar dapat dicapai perbaikan pembelajaran. Upaya perbaikan
pembelajaran ini dilakukan dengan asumsi berikut:
1. Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan peren-canaan
pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain pembe-lajaran;
2. Untuk merancang suatu pembelajaran perlu menggunakan pendekatan sistem;
3. Perencanaan desain pembelajaran diacukan pada bagaimana seseorang belajar;
4. Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran diacukan pada siswa secara
perseorangan;
5. Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan pembelajaran,
dalam hal ini akan ada tujuan langsung pembelajaran, dan tujuan pengiring dari
pembelajaran;
6. Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya siswa untuk
belajar;
7. Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variabel pembelajaran;
8. Inti dari desain pembelajaran yang dibuat adalah penetapan metode pembelajaran yang
optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

6
Pengertian Konsep Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan bermakna sangat kompleks. Perencanaan didefinisikan dalam berbagai
macam ragam tergantung dari sudut pandang mana melihat, serta latar belakanag apa yang
mempengaruhi orang tersebut dalam merumuskan definisi. Diantara beberapa definisi tersebut
dirumuskan sebagai berikut:
1. Menurut Prajudi Atmusudirdjo, perencanaan adalah perhitungan dan penentuan
tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam mencapai tujuan tertentu, oleh siapa dan bagaimana.
2. Perencanaan dalam arti seluas-luasnya tidak lain adalah proses mempersiapkan
kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan yang akan
dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Sedangkan pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas berbagai komponen yang
saling berhubungan dan mempengaruhi.
Komponen tersebut mencakup pendidik, peserta didik, materi, metode, dan evaluasi.
Pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh para guru dalam
membimbing, membantu dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman dan
mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar. Dengan kata lain pembelajaran
adalah suatu cara bagaimana mempersiapkan pengalaman belajar bagi peserta didik. Sampai saat
ini riset tentang perencanaan pembelajaran masih jarang, tetapi beberapa konsep dapat
membantu guru dalam meningkatkan efektifitas pembuatan perencanaan pengajaran. Konsep
tersebut mengandung dua pemikiran utama, yaitu proses pengambilan keputusan dan
pengetahuan profesional tentang proses pengajaran. Keputusan yang diambil oleh guru bisa
bermacam-macam, mulai dari yang sederhana sampai pada tingkat yang komplek.

 Fungsi Perencanaan Pembelajaran


Perencanaan pembelajaran memainkan peranan penting dalam pelaksanaan pembelajaran
yang meliputi rumusan tentang apa yang akan diajarkan pada siswa, bagaimana cara
mengajarkannya, dan seberapa baik siswa dapat menyerap semua bahan ajar ketika siswa telah
menyelesaikan proses pembelajarannya.

7
Perencanaan tersebut sangat penting bagi guru karena kalau tidak ada perencanan yang baik,
tidak hanya siswa yang akan tidak terarah dalam proses belajarnya tapi guru juga tidak akan
terkontrol, dan bisa salah arah dalam proses belajar yang dikembangkannya pada siswa.
Berkaitan dengan fungsi perencanaan pembelajaran, mungkin pendapat Oemar Hamalik bisa
dijadikan sebagai acuan, yakni;
1. Memberi guru pemahaman yang lebih luas tentang tujuan pendidikan sekolah, dan
hubungannya dengan pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan pengajarannya terhadap
pencapaian tujuan pendidikan.
3. Mengurangi kegiatan yang bersifat trial and error dalam mengajar dengan adanya organisasi
kurikuler yang baik, metode yang tepat dan hemat waktu.
4. Murid-murid akan menghormati guru yang dengan sungguh-sungguh mempersiapkan diri
untuk mengajar sesuai dengan harapan-harapan mereka.
5. Memberikan kesempatan bagi guru-guru untuk memajukan pribadinya dan perkembangan
profesionalnya.
6. Membantu guru memiliki perasaan percaya diri pada diri sendiri dan
jaminan atas diri sendiri.
7. Sebagai acuan untuk melaksanakan proses belajar mengajar di kelas agar dapat berjalan lebih
efektif dan efisien

Sementara itu juga ada yang menjabarkan kegunaan atau fungsi perencanaan pembelajaran
sebagai berikut:
a. Fungsi kreatif
Pembelajaran dengan menggunakan perencanaan yang matang akan dapat memberikan
umpan balik yang dapat menggambarkan berbagai kelemahan yang ada sehingga akan dapat 
meningkatkan dan memperbaiki program.
b. Fungsi Inovatif
Suatu inovasi pasti akan muncul jika direncanakan karena adanya kelemahan dan
kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Kesenjangan tersebut akan dapat dipahami jika kita
memahami proses yang dilaksanakan secara sistematis dan direncanakan dan diprogram secara
utuh.

8
c. Fungsi selektif
`Melalui proses perencanaan akan dapat diseleksi strategi mana yang dianggap lebih efektif
dan efisien untuk dikembangkan. Fungsi selektif ini juga berkaitan dengan pemilihan materi
pelajaran yang dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran.
d.   Fungsi Komunikatif
Suatu perencanaan yang memadai harus dapat menjelaskan kepada setiap orang yang
terlibat, baik guru, siswa, kepala sekolah, bahkan pihak eksternal  seperti orang tua dan
masyarakat. Dokumen perencanaan harus dapat mengkomunikasikan kepada setiap orang baik
mengenai tujuan dan hasil yang hendak dicapai dan strategi yang dilakukan.
e.  Fungsi prediktif
Perencanaan yang disusun secara benar dan akurat, dapat menggambarkan apa yang akan
terjadi setelah dilakukan suatu tindakan sesuai dengan program yang telah disusun. Melalui
fungsi prediktifnya, perencanaan dapat menggambarkan berbagai kesulitan yang akan terjadi,
dan menggambarkan hasil yang akan diperoleh.
f.  Fungsi akurasi
Melalui proses perencanaan yang matang, guru dapat mengukur setiap waktu yang
diperlukan untuk menyampaikan bahan pelajaran tertentu, dapat menghitung jam pelajaran
efektif.
g.  Fungsi pencapaian tujuan
Mengajar bukanlah sekedar menyampaikan materi, tetapi juga membentuk manusia yang
utuh yang tidak hanya berkembang dalam aspek intelektualnya saja, tetapi juga dalam sikap dan
ketrampilan. Melalui perencanaan yang baik, maka proses dan hasil belajar dapat dilakukan
secara seimbang.
h.  Fungsi kontrol dan evaluatif
Mengontrol keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dalam suatu proses pembelajaran. Melalui perencanaan akan dapat ditentukan sejauh
mana materi pelajaran telah dapat diserap oleh siswa dan dipahami, sehingga akan dapat
memberikan balikan kepada guru dalam mengembangkan program pembelajaran selanjutnya.

9
1.4 KARATERISTIK PERENCANAAN
Karakteristik perencanaan pendidikan ditentukan oleh konsep dan pemahaman tentang
pembelajaran. Pembelajaran mempunyai ciri unik dalam kaitanya dengan pembangunan nasional
dan mempunyai ciri khas karena yang menjadi muara garapannya adalah manusia. Dengan
mempertimbangkan ciri-ciri pembelajaran dalam perannya dalam proses pembangunan,maka
perencanaan pembelajaran, mempunyai ciri-ciri seperti antara lain :
1. Perencanaan pembelajaran harus mengutamakan nilai-nilai manusiawi, karena pembelajaran
itu membangun manusia yang harus mampu membangun dirinya dan masyarakatnya.
2. Perencanaan pembelajaran harus memberikan kesempatan untuk memngembangkan segala
potensi pesrta didik se-optimal mungkin.
3. Perencanaan pembelajaran harus memberikan kesempatan yang sama bagi setiap peserta
Odidik.
1.5 Ruang lingkup perencanaan pembelajaran

Ruang lingkup

Yang dimaksud dengan ruang lingkup (menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah luas
subjek yang tercakup. Ruang lingkup ini berkenaan dengan batasan-batasan yang dicakup oleh
suatu bidang atau kajian. Contoh ruang lingkup misalnya ‘ruang lingkup sejarah’ artinya hal-hal
yang tercakup tentang yang berhubungan dengan sejarah.

Perencanaan pembelajaran Pengertian tentang perencanaan pembelajaran dikemukakan oleh


Nana Sudjana (1998, 2000:61) ia mengatakan bahwa perencanaan pembelajaran adalah kegiatan
memproyeksikan tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu pembelajaran (PBM) yaitu
dengan mengkoordinasikan (mengatur/menyusun dan merespon) komponen-komponen
pembelajaraan, sehingga kita tau arah kegiatan tersebut (tujuan ), isi kegiatannya seperti apa
(materi), cara penyampaian kegiatan ( metode dan teknik ) serta bagaimana mengukurnya
(evaluasi). Ini berarti perencanaan pembelajaran pada dasarnya mengatur dan menetapkan
komponen-komponen tujuan, bahan, metode atau teknik, serta evaluasi atau penilaian.

Perencanaan pembelajaran merupakan kegiatan penting dalam pembelajaran, sehingga


pembelajaran harus dirancang secara sistematis yang mencakup beberapa hal di anataranya:

1. Merumuskan tujuan pembelajaran.

10
2. Merumuskan isi atau materi pelajaran yang harus dipelajari.
3. Merumuskan pendekatan, strategi, dan model-model pembelajaran dalam mencapai
kopetensi dasar dan indikator.
4. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran, yang mencakup kegiatan awal, dan
kegiatan inti.
5. Merumuskan sumber belajar atau media pembelajaran yang akan digunakan.
6. Merumuskan evaluasi pembelajaran, berupa penilaian yang berisi teknik, bentuk,
instrumen soal, kunci jawaban, dan penskoran.

1.6 Urgensi perencanaan pembelajaran

Perencanaan pembelajaran memiliki peran sangat penting karena hal tersebut merupakan
langkah awal sebelum proses pembelajaran berlangsung yang menjadi pedoman guru dalam
melaksanakan tugasnya sebagai pengajar dan pendidik sesuai dengan kebutuhan belajar peserta
didiknya. Adapun urgensi perencanaan pembelajaran diantaranya :

1. Menunjukkan arah tujuan kegiatan. Perencanaan pembelajaran sebagai penunjuk arah


tentang hal-hal apa yang harus dikuasai siswa setelah selesai mengikuti pelajaran.
Sesuai dengan tujuan atau indikator yang harus dicapai siswa sudah tergambarsecara
jelas.
2. Memperkirakan apa yang akan terjadi dalam pembelajaran. Hasil rancangan yang
telah dibuat oleh guru, guru bisa menerka langkah-langkah apa saja yang akan
dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, apakah perencanaannya akan
efien atau tidak.
3. Menentukan cara terbaik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Guru bisa menentukan
cara, strategi, model,media apa saja yang cocok untuk materi yang akan
diajarakannya kepada siswa-siswinya untuk mencapai tujuan pembelajaran.
4. Menentukan skala prioritas. Dalam rumusan indikator terhadap penilaian yang
mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Guru ketika menilai suatu mata
pelajaran, bisa memperioritaskan salah satu ranah tersebut.
5. Menentukan standar untuk mengadakan pengawasan atau evaluasi kinerja, sasaran,
dan kegiatan usahanya. Hasil dari penentuan ini, adalah deskripsi kekurangan yang
ada, konsekuensi-konsekuensinya, dan rekomendasi untuk perbaikan.

11
BAB IV

PENUTUP

3.1 kesimpulan

Perencanaan pembelajaran sebagai suatu proses kerjasama, tidak hanya menitikberatkan pada
kegiatan guru atau kegiatan siswa saja, akan tetapi guru dan siswa secara bersama-sama berusaha
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Perubahan perilaku siswa baik perubahan perilaku dalam bidang kognitif, afektif, maupun
psikomotorik. Pengembangan perilaku dalam bidang kognitif adalah pengembangan kemampuan
intelektual siswa, misalnya kemampuan penambahan pemahaman, dan informasi agar
pengetahuan menjadi lebih baik. Pengembangan perilaku dalam bidang afektif adalah
pengembangan sikap siswa terhadap bahan dan proses pembelajaran, maupun pengembangan
sikap sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Pengembangan perilaku dalam
bidang psikomotor adalah pengembangan kemampuan menggunakan otot atau alat tertentu,
maupun menggunakan potensi otak untuk memecahkan permasalahan tertentu.
3.2 Saran

Makalah ini sangat disarankan untuk dibaca oleh para mahasiswa untuk mengetahui
bagaimana Perencanaan pembelajaran yang baik dan benar, sehingga pada saat hendak
melakukan perencanaan pembeljaran sudah sesuai dengan struktur penulisan pembelajaran yang
telah ditentukan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Umin Abdillah, MAKALAH KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN,


http://umin-abdilah.blogspot.co.id/2015/10/makalah-konsep-dasar-perencanaan.html , (08-08-
2015).
Hamzah B.Uno. 2010. Perencanaan Pembelajaran, Jakarta., Bumi Aksara
Winarno dan Juniarto. 2003. Perencanaan Pembelajaran. Departemen Pendidikan
Nasional Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga
Kependidikan.
https://brainly.co.id/tugas/3031967
Abdul Majid. 2011. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kopetensi
Guru. Bandung. Remaja Rosda Karya.
https://bdkmakassar.kemenag.go.id/berita/perencanaan-pengajaran-dalam-pembelajaran
Sugiyar dkk, 2009. Perencanaan Pembelajaran, Surabaya. Amanah pustaka.
Sugeng Listyo Prabowo Dan Faridah Nurmaliyah. 2010. Perencanaan Pembelajaran.
Malang.UIN –Maliki Press.
Wens Tanlain dkk. 1996. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta.Gramedia.
Nurochim.2013. Perencanaan Pembelajaran Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta. PT Raja Grafindo
Persada.

13

Anda mungkin juga menyukai