Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat tersusun
hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk para
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................
PENDAHULUAN
Latar Belakang.........................................................................................................
Rumusan Masalah...................................................................................................
PEMBAHASAN
Tinjauan Umum Mengenai Yurisdiksi Negara......................................................
Tinjauan Umum Mengenai Tanggung jawab Negara..........................................
Tinjauan Umum Mengenai Kawasan Tumpang Tindih.......................................
PENUTUP
Kesimpulan .............................................................................................................
Saran.........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan kualitas sumberdaya manusia sebagai rangkaian upaya untuk mewujudkan
manusia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya serta untuk kesejahteraan bangsa
mencakup pengembangan manusia, baik sebagai insan maupun sebagai sumberdaya
pembangunan.
Manusia sebagai insan menjadi perhatian karena dalam peningkatan sumberdaya, manusia
menjadi dasar dari kehidupan dirinya. Tentunya keberhasilan membangun manusia sebagai
insan seutuhnya akan menentukan keberhasilan membangun manusia pada sisi lainnya, yaitu
pelaku dalam membangun diri dan lingkungannya.
Meskipun telah dilakukan upaya peningkatan pendidikan oleh pemerintah dengan melakukan
perubahan paradigma dan kurikulum, namun perubahan tersebut dari masa ke masa masih
belum memberikan hasil yang memuaskan.
Dalam sebuah kutipan Adang Rukhiyat tentang survey mutu pendidikan Internasional,
Indonesia setia menempati peringkat bawah. Human Development Index (HDI) memposisikan
Indonesia di peringkat 102 dari 106 negara yang disurvey. Sementara PERC (The Political
Economic Risk Consultation) menempatkan sistem pendidikan Indonesia pada peringkat ke-12
dari 12 negara yang disurvey, satu peringkat di bawah Vietnam.[1]
Dengan melihat data tersebut, maka diperlukan upaya keras untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia. Upaya terkecil yang dapat dilakukan oleh satuan pendidikan adalah
dengan membuat perencanaan pendidikan atau pembelajaran. Dengan adanya perencanaan
yang strategis akan dengan mudah mengukur dan mencapai tujuan yang diimpikan. Tentunya
dalam membuat perencanaan pembelajaran tersebut harus melihat dan melibatkan
komponen-komponen yang ada dalam lingkungan pendidikan.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Jadi, perencanaan dapat diartikan sebagai suatu proses pemecahan masalah dengan
mempersiapkan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
Oval: 3Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran
sebagai suatu proses kerjasama, tidak hanya menitikberatkan pada kegiatan guru atau kegiatan
siswa saja, akan tetapi guru dan siswa secara bersama-sama berusaha mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan.
Tujuan dari pembelajaran adalah perubahan perilaku siswa baik perubahan perilaku dalam
bidang kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Pengembangan perilaku dalam bidang kognitif
adalah pengembangan kemampuan intelektual siswa, misalnya kemampuan penambahan
pemahaman, dan informasi agar pengetahuan menjadi lebih baik. Pengembangan perilaku
dalam bidang afektif adalah pengembangan sikap siswa terhadap bahan dan proses
pembelajaran, maupun pengembangan sikap sesuai dengan norma-norma yang berlaku di
masyarakat. Pengembangan perilaku dalam bidang psikomotor adalah pengembangan
kemampuan menggunakan otot atau alat tertentu, maupun menggunakan potensi otak untuk
memecahkan permasalahan tertentu.
Dari pengertian perencanaan dan pembelajaran yang telah diuraikan di atas, maka juga dapat
disimpulkan pengertian dari perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan
hasil berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yaitu
perubahan tingkah laku serta rangkaian kegiatan yang hatus dilakukan sebagai upaya
pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang
ada. Hasil dari proses pengambilan keputusan tersebut adalah tersusunnya dokumen yang
dapat dijadikan acuan dan pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Dari pengertian tersebut, maka dapat diketahui bahwa perencanaan pembelajaran mempunyai
karakteristik sebagai berikut:
2. Perencanaan pembelajaran disusun untuk mengubah perilaku siswa sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai. Sehingga ketercapaian tujuan merupakan fokus utama dalam
perencanaan pembelajaran.
Perencanaan tersebut sangat penting bagi guru karena kalau tidak ada perencanan yang baik,
tidak hanya siswa yang akan tidak terarah dalam proses belajarnya tapi guru juga tidak akan
terkontrol, dan bisa salah arah dalam proses belajar yang dikembangkannya pada siswa.
Berkaitan dengan fungsi perencanaan pembelajaran, mungkin pendapat Oemar Hamalik bisa
dijadikan sebagai acuan, yakni;
1. Memberi guru pemahaman yang lebih luas tentang tujuan pendidikan sekolah, dan
hubungannya dengan pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan pengajarannya terhadap
pencapaian tujuan pendidikan.
3. Mengurangi kegiatan yang bersifat trial and error dalam mengajar dengan adanya
organisasi kurikuler yang baik, metode yang tepat dan hemat waktu.
6. Membantu guru memiliki perasaan percaya diri pada diri sendiri dan
7. Sebagai acuan untuk melaksanakan proses belajar mengajar di kelas agar dapat berjalan
lebih efektif dan efisien[3]
Sementara itu juga ada yang menjabarkan kegunaan atau fungsi perencanaan pembelajaran
sebagai berikut:
a. Fungsi kreatif
b. Fungsi Inovatif
Suatu inovasi pasti akan muncul jika direncanakan karena adanya kelemahan dan
kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Kesenjangan tersebut akan dapat dipahami jika
kita memahami proses yang dilaksanakan secara sistematis dan direncanakan dan diprogram
secara utuh.
c. Fungsi selektif
`Melalui proses perencanaan akan dapat diseleksi strategi mana yang dianggap lebih efektif
dan efisien untuk dikembangkan. Fungsi selektif ini juga berkaitan dengan pemilihan materi
pelajaran yang dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran.
d. Fungsi Komunikatif
Suatu perencanaan yang memadai harus dapat menjelaskan kepada setiap orang yang
terlibat, baik guru, siswa, kepala sekolah, bahkan pihak eksternal seperti orang tua dan
masyarakat. Dokumen perencanaan harus dapat mengkomunikasikan kepada setiap orang baik
mengenai tujuan dan hasil yang hendak dicapai dan strategi yang dilakukan.
e. Fungsi prediktif
Perencanaan yang disusun secara benar dan akurat, dapat menggambarkan apa yang akan
terjadi setelah dilakukan suatu tindakan sesuai dengan program yang telah disusun. Melalui
fungsi prediktifnya, perencanaan dapat menggambarkan berbagai kesulitan yang akan terjadi,
dan menggambarkan hasil yang akan diperoleh.
f. Fungsi akurasi
Melalui proses perencanaan yang matang, guru dapat mengukur setiap waktu yang
diperlukan untuk menyampaikan bahan pelajaran tertentu, dapat menghitung jam pelajaran
efektif.
Mengajar bukanlah sekedar menyampaikan materi, tetapi juga membentuk manusia yang
utuh yang tidak hanya berkembang dalam aspek intelektualnya saja, tetapi juga dalam sikap
dan ketrampilan. Melalui perencanaan yang baik, maka proses dan hasil belajar dapat dilakukan
secara seimbang.
Mengontrol keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan dalam suatu proses pembelajaran. Melalui perencanaan akan dapat
ditentukan sejauh mana materi pelajaran telah dapat diserap oleh siswa dan dipahami,
sehingga akan dapat memberikan balikan kepada guru dalam mengembangkan program
pembelajaran selanjutnya.
1. tujuan pembelajaran,
2. materi pembelajaran,
3. metode pembelajaran,
6. evaluasi pembelajaran
Menentukan alat pengukur atau standar untuk mengadakan pengawasan atau evaluasi kinerja,
sasaran, dan kegiatan usahanya.
Terdapat beberapa manfaat perencanaan pembelajaran dalam proses belajar mengajar, yaitu:
b. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat
dalam kegiatan.
c. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur murid.
d. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui
ketepatan dan kelambatan kerja.
Beberapa permasalahan pokok yang harus diperhatikan dan dicarikan solusi pemecahannya
yaitu:
1. Masalah Arah atau Tujuan ; Masalah yang sering terjadi dalam penentuan arah atau
tujuan pengajaran adalah : rumusan masalah yang dibuat oleh guru terlalu luas dan tidak
operasional, sehingga sulit diukur dan diobservasi yang berakibat tujuan pengajaran tidak
dipahami oleh siswa.
2. Masalah Evaluasi ; Masalah yang muncul dalam evaluasi, berkisaran antara lain : Prosedur
evaluasi yang tidak dikenal oleh siswa yang berakibat evaluasi yang dilaksanakan tidak adil, dan
memuaskan para siswa. Rumusan instrumen penilaian tidak jelas, alat penilaian di buat secara
sembarang, kurang atau tidak memenuhi syarat validitas, serta tingkat reliabilitas yang rendah.
Tingkat daya pembeda soal yang kurang baik yaitu tidak dapat membedakan mana siswa pintar
dan mana siswa yang kurang pintar.
3. Masalah Isi dan Urutan Materi Pelajaran ; Masalah yang muncul adalah bagaimana
memilah-milah mana materi pelajaran yang harus didahulukan penyajiannya secara runtun,
logis dan sistematis. Lalu apabila materi pelajaran yang disajikan tidak serasi dan tidak
terorganisasi dengan baik maka akibatnya terjadi kegagalan dalam menyampaikan uraian
materi pelajaran. Penyebab kegagalan penyampaian materi disebabkan guru membuat
instrumen penilaian yang isinya menghendaki jawaban materi pelajaran yang sebenarnya
belum atau tidak diajarkan.
4. Masalah Metode ; Masalah yang berkaitan dengan metode pengajaran adalah kurang atau
tidak tepat sasaran dalam pemilahan metode yang digunakan, bersifat monoton dan tidak
sesuai dengan tujuan, strategi, model serta pendekatan pengajaran yang digunakan.
1. Menetapkan Misi dan Tujuan ; Dalam pendidikan misi dan tujuan pengajaran mengacu
kepada misi dan tujuan pendidikan mulai dari tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional,
tujuan kurikuler, tujuan pengajaran atau tujuan instruksional baik umum maupun khusus
(standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator hasil belajar).
2. Diagnosa Hambatan dan Peluang ; Diagnosa hambatan dan peluang termasuk kedalam
bagian dari analisis SWOT (Strengths Weakness Opportunities Threats). Kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman yang dihadapi suatu lembaga atau organisasi. Analisis SWOT bila
diterapkan secara akurat akan membawa keberhasilan suatu program kegiatan yang
direncanakan. Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan
madrasah. Ancaman merupakan situasi-situasi penting yang tidak menguntungkan bagi
lembaga dan merupakan gangguan terhadap eksistensi lembaga di masa sekarang maupun di
masa yang akan datang. Ancaman terhadap lembaga pendidikan Madrasah bisa datang dari
pesaing baru, kebijakan pemerintah, kondisi makro serta mikro ekonomi yang sulit dan
kesadaran yang rendah dari masyarakat tentang pentingnya pendidikan Madrasah.
3. Menilai Kekuatan dan Kelemahan ; Kekuatan adalah sumber daya yang dimiliki baik
sumber daya personal maupun sumber daya material, maupun sumber daya keuangan.
Kelemahan adalah kekurangan atau keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki lembaga yang
berkaitan dengan sumber daya manusia dengan kualitas dan kapabilitasnya, sumber daya
material yang terbatas baik kualitas maupun kuantitasnya, sumber daya keuangan yang
terbatas, serta kecintaan dan loyalitas yang kurang baik dari guru, pegawai maupun siswa.
4. Mengembangkan Tindakan Alternatif ; Setelah analisis SWOT maka kepala sekolah dan
guru membuat perencanaan pengajaran harus dapat memilih alternatif tindakan dan langkah-
langkah yang terbaik yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah
ditetapkan.
a) Perencanaan Jangka Panjang; Rencana jangka panjang adalah perencanaan yang meliputi
kurun waktu 10, 20, atau 25 tahun. Parameter atau ukuran keberhasilannya bersifat sangat
umum, global dan tidak terperinci. Namun demikian perencanaan jangka panjang dapat
memberi arah untuk jangka menengah dan jangka pendek.
b) Perencanaan Mikro ; Perencanaan mikro adalah perencanaan yang memiliki ruang lingkup
terbatas, hanya untuk satu institusi. Perencanaan ini lebih rinci, konkrit dan operasional dengan
memperhatikan karakteristik lembaga, namun tidak boleh bertentangan dengan perencanaan
makro atau nasional.
c) Perencanaan Operasional ; Merupakan rencana apa yang akan dikerjakan dalam tingkat
pelaksanaan di lapangan. Perencanaan ini bersifat konkret dan spesifik serta berfungsi
memberikan petunjuk teknis mengenai aturan, prosedur serta ketentuan-ketentuan lain yang
telah ditetapkan.
H. Karakteristik Perencanaan Pembelajaran
Menurut Banghart dan Trull dalam Harjanto ada beberapa karakteristik perencanaan
pengajaran yaitu :
Merupakan cakupan dan sifat-sifat dari beberapa karakteristik yang ditemukan dalam
perencanaan pengajaran. Dimensi perencanaan pengajaran meliputi :
5. Ketelitian ; Yang perlu diperhatikan ialah agar perencanaan pengajaran disusun dalam
bentuk yang sederhana dengan mempertimbangkan pengambilan keputusan dari alternatif
yang terbaik dan efektif serta efisien untuk dilaksanakan.
6. Adaptabilitas ; Karena dunia pendidikan dan pengajaran bersifat dinamis, sehingga perlu
senantiasa mencari informasi yang terbaru sebagai umpan balik
7. Waktu ; Faktor yang berkaitan dengan waktu harus diperhatikan, baik untuk prediksi
jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.
8. Monitoring ; Monitoring merupakan proses mengembangkan kriteria untuk menjamin
bahwa berbagai komponen perencanaan pengajaran berjalan dan dikembangkan secara efektif
dengan berbagai variasi.
9. Isi Perencanaan ; Perencanaan yang baik perlu memuat :Tujuan apa yang diinginkan.
b) Tenaga manusia.
c) Keuangan.
d) Bangunan fisik mencakup tentang cara-cara pengunaan pola distribusi dan kaitannya
dengan pengembangan psikologis.
e) Struktur organisasi.
Banyak manfaat yang diperoleh dari perencanaan pengajaran dalam proses belajar mengajar
yaitu :
2. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat
dalam kegiatan.
3. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur murid.
4. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui
ketepatan dan kelambatan kerja.
Menurut Udin Syaefudin Sa’ud dan Abin Syamsudin Makmun, perencanaan memiliki arti
penting sebagai berikut :
1. Dengan adanya perencanaan diharapkan tumbuhnya suatu pengarahan kegiatan, adanya
pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan
pembangunan.
2. Dengan perencanaan, maka dapat dilakukan suatu perkiraan (fore-casting) terhadap hal-
hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui.
5. Dengan adanya rencana, maka akan ada suatu alat pengukur atau standar untuk
mengadakan pengawasan atau evaluasi kinerja usaha atau organisasi, termasuk pendidikan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan pembelajaran sebagai suatu proses kerjasama tidak hanya menitikberatkan pada
kegiatan guru atau kegiatan siswa saja, akan tetapi guru dan siswa secara bersama-sama
berusaha mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Tujuan akhir dari proses ini
adalah perubahan perilaku siswa.
Hernawan, H A dkk. (2007). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Upi Press Jumhana, Nana & Sukirman.
(2008). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: UPI PRESS.