Anda di halaman 1dari 19

DESAIN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Materi dan Desain
Pembelajaran Fiqih

Dosen Pengampu : Enjen Abdul Zaeni, SHI.,M.Pd.

Disusun Oleh : Kelompok 08

Aceng Kosim 2018110001

Wulan Marwati 2018110090

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM YAPATA AL-JAWAMI

BANDUNG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah


SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Materi
dan Desain Pembelajaran Fiqih dengan judul “Desain Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran”
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan do’a, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu,kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Terakhir kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Bandung, Desember 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2

BAB II .................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN .................................................................................................... 3

A. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .......................................... 3

B. Urgensi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................... 4

C. Komponen-komponen RPP.......................................................................... 5

D. Langkah-langkah Penyusunan RPP ............................................................. 7

E. Contoh Format RPP ................................................................................... 12

F. Hubungan Rencana Penbelajaran Dengan Desain Pembelajaran .............. 12

BAB III ................................................................................................................. 15

PENUTUP ............................................................................................................ 15

A. Simpulan .................................................................................................... 15

B. Saran ........................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran adalah perpaduan dari dua aktivitas, yaitu aktivitas
mengajar dan aktivitas belajar. Pembelajaran merupakan suatu sistem yang
terdiri darir beberapa komponen yang saling terkait satu dengan yang lainnya
untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Pembelajaran yang baik akan tercapai apabila disertai dengan perencanaan
pengajaran sebagai acuan dalam mengajar.

Perencanaan pembelajaran mempunyai peranan penting dalam


memandu guru melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. Oleh karena itu,
seorang guru harus memiliki rencana pembelajaran karena perencanaan
tersebut adalah fungsi pedagogi yang penting untuk meningkatkan kualitas
praktik pembelajaran dan mungkin sekali untuk memotivasi guru (Wawan S.
Suherman, 2001:113).

Seorang guru dituntut untuk mengetahui pengetahuan, keterampilan,


dan sikap yang profesional dalam membelajarkan siswa. Guru merupakan
unsur penanggungjawab dalam penyelenggaraan pendidikan termasuk mata
pelajaran fiqih dan seringkali melaksanakan pembelajaran yang kurang
menyeluruh sehingga dalam pelaksanaanya tidak sesuai dengan apa yang
diharapkannya. Akan tetapi desain dalam membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) perlu diperhatikan, sehingga antara perencanaan dan
desain rencana pembelajaran menjadi lengkap.

Oleh karena itu, membuat rencana mengajar merupakan tugas guru,


dimana guru harus mampu menilai kebutuhan siswa sebagai subjek belajar,
merumuskan tujuan pembelajaran dan memilih metode serta strategi belajar
yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Rencana Pelaksanaan Pembelajaran?
2. Apa urgensi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran?
3. Apa saja komponen dalam membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran?
4. Bagaimana langkah-langkah penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran?
5. Bagaimana format untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran?
6. Apa hubungan perencanaan pembelajaran dengan desain pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2. Untuk mengetahui urgensi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
3. Untuk mengetahui komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
4. Untuk mengetahui langkah-langkah penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
5. Untuk mengetahui format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
6. Untuk mengetahui hubungan perencanaan pembelajaran dengan desain
pembelajaran

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana
pembelajaran rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mencakup:
data sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok; alokasi waktu,
tujuan pembelajaran, kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi,
materi pembelajaran, metode pembelajaran, media, alat dan sumber belajar,
langkah-langkah kegiatan pembelajaran, serta penilaian. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian
pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar. RPP paling luas
mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang meliputi 1 (satu) atau beberapa
indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.1
Berdasarkan Permendiknas No 41 Tahun 2007 tertanggal 23
Nopember 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, bahwa pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik
dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD)(BSNP, 2007). Rencana
pelaksanaan pembelajaran dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan
kegiatan belajar mengajar siswa dalam upaya mencapai kopetensi dasar.
Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, Guru merancang

1
. Ai Sri Nurhayati, Petunjuk Pelaksanaan Pembuatan RPP Terintegrasi TIK
(Jakarta:Pusat Teknologi Informasi Dan Komunikasi Pendidikan(PUSTEKOM) Kementrian
Pendidikan Dan Kebudayaan, 2012), 8.

3
penggalan rencana pelaksanaan pembelajaran untuk setiap pertemuan yang
disesuaikan dengan jadwal di satuan pendidikan.2

B. Urgensi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Perencanaan merupakan bagian penting yang harus diperhatikan dalam
implementas kurikulum tingkat satuan pendidikan, yang akan menentukan
kualitas pembelajaran secara keseluruhan dan menentukan kualitas pendidikan
serta kualitas sumber daya manusia (SDM), baik dimasa sekarang maupun di
masa depan.Oleh karena itu, dalam kondisi dan situasi bagaimanapun, guru
tetap harus membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), karena
perencanaan merupakan pedoman pembelajaran.Guru boleh saja tidak
membuat kurikulum, boleh juga tidak membuat alat peraga, bahkan dalam hal
tertentu tidak melakukan penilaian, tetapi tidak boleh tidak membuat
perencanaan. Urgensi perencanaan bagi guru dan peserta didik bertujuan
diantaranya :3
a. Memberi kesempatan kepada pendidik untuk merencanakan pembelajaran
yang interaktif semua potensi kecakapan majemuk (multiple intellegencis)
yang dimiliki setiap peserta didik
b. Memberi kesempatan bagi pendidik untuk merancang pembelajaran sesuai
dengan kebutuhan peserta didik, kemampuan pendidik, dan fasilitas yang
dimiliki sekolah.
c. Mempermudah pelaksanaan proses pembelajaran.
d. Mempermudah pelaksanaan evaluasi proses pembelajaran, sebagai input
guna perbaikan pada penyusunan RPP selanjutnya
e. Meningkatkan kemampuan guru dalam merancang pembelajaran sebagai
bagian dari kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru.

2
. Rusman, Model-model Pembelajaran (Jakarta:Rajawali press, 2010), 5.
3
. Joko Sutrisno, Seri Bahan bimbingan Teknis (BIMTEK), (Jakarta:Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan,2008), 4.

4
f. Proses pembelajaran yang dilakukan akan lebih terarah karena tujuan
pembelajaran, materi yang akan diajarkan, metode dan penilaian yang
akan digunakan telah direncanakan dengan berbagai pertimbangan
g. Meningkatkan rasa percaya diri pendidik pada saat pembelajaran, karena
seluruh proses sudah direncanakan dengan baik

C. Komponen-komponen RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) memiliki komponen-
komponen yang menjadi kerangka suatu mata pelajaran yang di antaranya
sebagai berikut:
1. Identitas Mata Pelajaran
Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan, kelas,
semester, program/program keahlian, mata pelajaran atau tema materi
pelajaran yang dibahas, dan jumlah jam pertemuan.
2. Standar Kompetensi
Standar kompetensi merupakan kualifikasi atau kemampuan
minimal peserta didik dalam menguasai pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester
pada suatu mata pelajaran.
3. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus
dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan
penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.
4. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau
diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu
yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian
kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang
dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.

5
5. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar
yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi
dasar
6. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip, prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir‐ butir uraian sesuai dengan
rumusan indikator pencapaian kompetensi.
7. Alokasi Waktu
Lokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk
pencapaian KD dan beban belajar.
8. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan guru hendaknya dapat
menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran yang kondusif agar
peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang
telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan
situasi dan kondisi peserta didik, karakteristik dari setiap indikator, dan
kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Pendekatan
pembelajaran tematik digunakan untuk peserta didik kelas 1 sampai kelas
3 SD/M I.
9. Kegiatan Pembelajaran
a. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan
pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan
memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran (pemberian appersepsi).
b. Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai
KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
6
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini
dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi.
c. Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri
aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman
atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.
10. Penilaian Hasil Belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar
disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu pada
Standar Penilaian.
11. Sumber Belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar, serta materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi.4

D. Langkah-langkah Penyusunan RPP


Langkah-langkah minimal dari penyususnan RPP dimulai dari
mencantumakan Identitas RPP, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran,
Metode Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran, Sumber
Belajar, dan Penilaian. Setiap komponen mempunyai arah pengembangan
masing-masing, namun semuanya merupakan suatu kesatuan. Penjelasan tiap-
tiap komponen adalah sebagai berikut:
1. Mencantumkan Identitas
Terdiri atas nama sekolah, mata pelajaran, kelas, semester, Standar
Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator dan alokasi waktu. Dan hal yang
perlu diperhatikan adalah:

4
. Ai Sri Nurhayati, Petunjuk Pelaksanaan Pembuatan RPP Terintegrasi, 8-10.

7
a. RPP boleh disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
b. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari
silabus. (SK, KD, Indikator adalah suatu alur pikir yang saling terkait
tidak dapat dipisahkan).
c. Indikator merupakan Ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat
memberikan gambaran bahwa peserta didik telah mencapai kompetensi
dasar.Penanda pencapaian kompetensi dasar yang telah ditandai oleh
perubahan prilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta
didik, satuan pendidikan dan potensi daerah. Rumusannya menggunakan
kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Digunakan
sebagai dasar untuk menyususn alat penilaian.
d. Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar,
dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan (contoh 2 x
35 menit). Karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar
dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan
bergantung pada kompetensi dasarnya.
2. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Output (hasil langsung) dari satu paket kegiatan pembelajaran.
Misalnya: Kegiatan pembelajaran:”Menyimak penjelasan mengenai
kebiasaan masyarakat pra-Islam di jazirah Arab.” Tujuan pembelajaran,
boleh salah satu atau keseluruhan tujuan pembelajaran, misalnya peserta
didik dapat: 5
a. Mendeskripsikan kebiasaan buruk masyarakat Arab pra-Islam.
b. Mendeskripsikan kebiasaan baik masyarakat Arab.
c. Memberi tanggapan atas kebiasaan buruk dan baik masyarakat Arab pra-
Islam.

5
. M. Hanafi, Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta:Direktorat
Jenderal Pend Islam Departemen Agama RI, 2009), 167-170.

8
d. Menceritakan kebiasaan-kebiasaan orang-orang Arab pra-Islam.
3. Menentukan Materi Pembelajaran
Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat diacu dari
indikator. Contoh:
a. Indikator: Peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri masyarakat
Jahiliyah.
b. Materi Pembelajaran: Masyarakat pra-Islam: kebiasaan buruk
masyarakat Arab pra-Islam: menyembah berhala, suka minum-
minuman keras, hidup boros, bermain judi, berbuat riba, membunuh
anak bayi perempuan, suka berkelahi. Kebiasaan baik orang Arab pra-
Islam: dermawan, suka menepati janji, memiliki tekad yang kuat,
menjaga harga diri, teguh pendirian, dan dapat dipercaya.
4. Menentukan Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula
dikatakan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada
karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih.Karena itu pada
bagian ini cantumkan pendekatan pembelajaran dan metode yang
diintegrasikan dalam satu kegiatan pembelajaran peserta didik:
a. Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan proses,
kontekstual, pembelajaran langsung, pemecahan masalah, dan
sebagainya.
b. Metode-metode yang digunakan, mislanya: ceramah, inkuiri, observasi,
tanya jawab, e-learning dan sebagainya.
5. Menetapkan Kegiatan Pembelajaran
Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan
langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-
langkah kegiatan memuat unsur kegiatan pendahuluan/ pembuka, kegiatan
inti, dan kegiatan penutup. Langkah-langkah minimal yang harus dipenuhi
pada setiap unsur kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:

9
a. Kegiatan Pendahuluan
a) Orientasi: memusatkan perhatian peserta didik pada materi yang akan
dibelajarkan, dengan cara menunjukkan benda yang menarik,
memberikan ilustrasi, membaca berita di surat kabar, menampilkan
slide animasi dan sebagainya.
b) Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada peserta didik tentang
materi yang akan diajarkan.
c) Motivasi: guru memberikan gambaran manfaat mempelajari materi
yang akan disampaikan.
d) Memberikan acuan: biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang akan
dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian
materi pelajaran secara garis besar.
e) Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelaksanaan
pengalalman belajar (sesuai dengan rencana langkah-langkah
pembelajaran).
b. Kegiatan Inti
Berisi langkah-langkah sistematis yang dialui peserta didik untuk
dapat mengkonstruksi ilmu sesuai dengan kerangka pemikiran masing-
masing.langkah-langkah tersebut disusun sedemikian rupa agar peserta
didik dapat menunjukkan perubahan prilaku sebagaimana yang
dituangkan pada pembelajarab dan indikator.
Untuk memudahkan, biasanya kegiatan ini dilengkapi dengan
lembaran kerja siswa (SKS), baik yang berjenis cetak atau mencetak.
Khusus untuk pembelajaran berbasis ICT (Information and
Komunication Technology atau teknologi komunikasi dan informasi)
yang online dengan koneksi internet, langkah-langkah kerja peserta didik
harus dirumuskan detail mengenai waktu akses dan alamat website yang
jelas. Termasuk alternatif yang harus ditempuh jikankoneksi mengalami
kegagalan.

10
c. Kegiatan Penutup
Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat rangkuman/
simpulan. Guru memeriksa hasil belajar peserta didik. Dapat dengan
memberikan testertulis atau tes lisan atau minta peserta didik untuk
mengulang kembali simpulan yang telah disusun atau dalam bentuk
tanya jawab dengan mengambil kurang lebih 25 % peserta didik sebagai
samplenya. Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat
berupa kegiatan di luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian
remedial atau pengayaan.
Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam
bentuk seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model
pembelajaran yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan
modelnya. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan tau pembuka,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap
pertemuan.
d. Memilih Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada rumusan yang ada
dalam silabus yang dikembangkan. Sumber belajar mencakup sumber
perujukan, lingkungan, media, narasumber, alat, dan bahan. Sumber
belajar dituliskan secara lebih operasional, dan bisa langsung dinyatakan
bahan ajar apa yang digunakan. Mislanya sumber belajar dalam silabus
dituliskan buku reperensi, dalama RPP harus dicantumkan bahan ajar
yang sebenarnya.
Jika menggunakan buku maka harus ditulis judul buku teks
tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu. Jika menggunakan bahan
ajar berbasis ICT, maka harus ditulis nama file, folder penyimpanan, dan
bagian atau link file yang digunakan, atau alamat website yang
digunakan sebagai acuan pembelajaran.
e. Menentukan Penilaian
Penilaian dijabarkan atas jenis penilaian, bentuk instrumen, dan
teknik instrumen yang dipakai
11
E. Contoh Format RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
 Sekolah :
 Mata Pelajaran :
 Kelas/Semester :
 Alokasi Waktu : …x pertemuan ( …menit)
 Standar Kompetensi
 Kompetensi Dasar
 Indikator
 Tujuan Pembelajaran
 Materi Pembelajaran
 Metode Pembelajan
 Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal
b. Kegiatan Inti
c. Kegiatan Akhir
 Alat, Bahan, dan Sumber Belajar
 Penilaian

F. Hubungan Rencana Penbelajaran Dengan Desain Pembelajaran


Walaupun perencanaan pembelajaran berkaitan dengan desain
pembelajaran, keduanya memiliki posisi yang berbeda. Perencanaan lebih
menekankan pada proses pengembangan atau penerjemahan suatu kurikulum
sekolah, sedangkan desain menekankan pada proses merancang program
pembelajaran untuk membantu proses belajar siswa, seperti, desain
instruksional adalah a sistematic thinking process to help learners learn.
Dengan demikian, pertimbangan dalam menyusun dan mengembangkan
sebuah perencanaan pembelajaran adalah kurikulum yang berlaku di suatu
lembaga; sedangkan pertimbangan dalam menyusun dan mengembangkan
suatu desain pembelajaran adalah siswa itu sendiri sebagai individu yang akan
belajar dan mempelajari bahan pelajaran.

12
Perencanaan dan desain merupakan hal yang begitu penting bagi
seseorang yang akan melaksanakan tugas atau pekerjaannya, termasuk guru
yang memiliki tugas atau pekerjaan mengajar (mengelola pembelajaran).
Supaya seorang guru dapat menyusun desain pembelajaran dengan baik, maka
harus memahami perencanaan, hakikat dan model desain pembelajaran.
Menyusun perencanaan dan desain pembelajaran, merupakan langkah penting
agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Perencanaan pembelajaran memiliki makna yang berbeda dengan
desain pembelajaran. Perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan
keputusan hasil berfikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan
pembelajaran tertentu, yakni perubahan perilaku serta rangkaian kegiatan yang
harus dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan
memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada. Sedangkan desain
pembelajaran dapat diartikan sebagai proses yang sistematis untuk
memecahkan persoalan pembelajaran melalui proses perencanaan bahan-
bahan pembelajaran beserta aktifitas yang harus dilakukan, perencanaan
sumber-sumber pembelajaran yang dapat digunakan serta perencanaan
evaluasi keberhasilan.
Namun demikian, dibalik perbedaasn dalam proses pengembangan
keduanya dapat menggunakan pendekatan yang sama yakni pendekatan sistem.
Sistem adalah satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berinteraksi
dan berinterelasi untuk mencapai suatu tujuan. Kalau perencanaan dan desain
dianggap suatu sistem, maka keduanya harus memiliki komponen-komponen.
Perencanaan merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan semua
aktifitas yang akan dilakukan pada masa yang akan datang dalam rangka
mencapai tujuan. perencanaan tersebut dapat disusun berdasarkan kebutuhan
dalam waktu tertentu sesuai dengan keinginan pembuat perencanaan. Namun
yang lebih utama adalah perencanaan yang dibuat harus dapat dilaksanakan
dengan mudah dan tepat sasaran.
Penerapan kegiatan perencanaan dalam kegiatan pembelajaran
merupakan suatu upaya untuk menentukan berbagai kegiatan yang akopan
13
dilakukan dalam kaitannya untuk mencapai tujuan dari proses pembelajaran
tersebut. Dalam konteks pendidikan berbasis kompetensi misalnya, maka
tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut adalah kompetensi
yang harus dimiliki siswa, sehingga perencanaan pembelajaran merupakan
suatu upaya untuk menentukan kegiatan yang akan dilakukan dalam kaitannya
dengan upaya mencapai kompetensi yang diharapkan.
Sampai saat ini riset tentang perencanaan pengajaran masih jarang,
tetapi beberapa konsep dapat membantu guru dalam meningkatkan efektifitas
pembuatan perencanaan dalam pengajarannya. Konsep tersebut mengandung
dua pemikiran utama, yaitu proses pengambilan keputusan dan pengetahuan
professional tentang proses pengajaran. Keputusan yang diambil oleh guru
bisa bermacam-macam, mulai dari yang paling sederhana hingga tingkat yang
paling komplek. Keputusan tingkat sederhana misalnya pengorganisasian
aktivitas kelas, sedangkan keputusan pada tingkat komplek misalnya berupa
penentuan apa yang akan dipelajari oleh peserta didik.
Perencanaan pembelajaran (Lesson Plans) berbeda dengan Desain
Pembelajaran (Instructional Design), namun keduannya memiliki hubungan
yang sangat erat sebagai program pembelajaran. Perencanaan pembelajaran
disusun untuk kebutuhan guru dalam melaksanakan tugas mengajarnya.
Dengan demikian, perencanaan merupakan kegiatan menerjemahkan
kurikulum sekolah kedalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas.

14
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana
pembelajaran rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mencakup:
data sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok; alokasi waktu,
tujuan pembelajaran, kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi,
materi pembelajaran, metode pembelajaran, media, alat dan sumber belajar,
langkah-langkah kegiatan pembelajaran, serta penilaian. Urgensi perencanaan
bagi guru kepada peserta didik yaitu memberi kesempatan bagi pendidik untuk
merancang pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik, kemampuan
pendidik, dan fasilitas yang dimiliki sekolah.
Adapun hubungan rencanan pembelajaran dengan desain pembelajaran
yaitu perencanaan dan desain merupakan hal yang begitu penting bagi
seseorang yang akan melaksanakan tugas atau pekerjaannya, termasuk guru
yang memiliki tugas atau pekerjaan mengajar (mengelola pembelajaran).
Supaya seorang guru dapat menyusun desain pembelajaran dengan baik, maka
harus memahami perencanaan, hakikat dan model desain pembelajaran.

B. Saran
Kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan disebabkan karena keterbatasan pengetahuan kami, untuk itu
saran, masukan dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk
dijadikan pedoman dalam rangka perbaikan dan kesempurnaan makalah ini
dan mungkin untuk pembuatan tugas sejenis dimasa yang akan datang.

15
DAFTAR PUSTAKA

Hanafi, M. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta: Direktorat Jenderal


Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009.
Mulyasa, E. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian
Guru Dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Nurhayati. Petunjuk Pelaksanaan Pembuatan RPP Terintegrasi TIK. Jakarta:
Pusat, 2012.
Rusman. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pres, 2010.
Sugeng Listyo Prabowo. Perencanaan Pembelajaran, (Malang: UIN Maliki Press),
2010.
Sutrisno. Seri Bahan Bimbingan Teknis (BIMTEK). Jakarta: Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan, 2010.

16

Anda mungkin juga menyukai