Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Memilih dan Merencanakan Pembelajaran Bahasa

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu,

Muhammad Asyura, M.Pd.

Disusun Oleh;

Kelompok 8

Eva Apriani (104.2022.010)

Siti Masrura (104.2022.018)

PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INDONESIA

FALKUTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDDIN


SAMBAS

1445 HIJRIAH/ 2023 MASEHI


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya makalah tentang Memilih dan Merencanakan Pembelajaran Bahasa.
Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini,
maka penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad
Asyura,M.Pd.selaku dosen yang mengampu mata kuliah Strategi Pembelajaran
Bahasa Indonesia

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih
terdapat beberapa kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.

Sambas, 17 November 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

A. Latar Belakang ............................................................................................1


B. Rumusan Masalah ......................................................................................2
C. Tujuan .........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3

A.. Pengertian Perencanaan Pembelajaran ....................................................3


B. Fungsi Perencanaan Pembelajaran .............................................................5
C. Ruang Lingkup Perencanaan Pembelajaran ...............................................7
D. Manfaat Perencanaan Pembelajaran...........................................................8
E. Jenis-Jenis Perencanaan Pembelajaran ...................................................... 9
F. Proses Perencanaan Pembelajaran .............................................................10

BAB III PENUTUP ..............................................................................................12

A. Kesimpulan ...............................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pengembangan kualitas sumber daya manusia sebagai rangkaian upaya
untuk mewujudkan manusia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya
serta untuk kesejahteraan bangsa mencakup pengembangan manusia, baik
sebagai insan maupun sebagai sumber daya pembangunan. Manusia sebagai
insan menjadi perhatian karena dalam peningkatan sumber daya, manusia
menjadi dasar dari kehidupan dirinya. Tentunya keberhasilan membangun
manusia sebagai insan seutuhnya akan menentukan keberhasilan membangun
manusia pada sisi lainnya, yaitu pelaku dalam membangun diri dan
lingkungannya. Dari berbagai bentuk pengembangan kualitas sumber daya
manusia, pendidikan dapat dikatakan sebagai katalisator utama pengembangan
sumber daya manusia. Berkenaan perbincangan pendidikan, dalam konteks ke
Indonesiaan, maka hal tersebut identik dengan pendidikan formal di sekolah
yang paradigma, pendekatan, bentuk, pengelolaan, kurikulum dan
manajemennya dari pemerintah.
Meskipun telah dilakukan upaya peningkatan pendidikan oleh pemerintah
dengan melakukan perubahan paradigma dan kurikulum, namun perubahan
tersebut dari masa ke masa masih belum memberikan hasil yang memuaskan.
Dalam sebuah kutipan Adang Rukhiyat tentang survey mutu pendidikan
Internasional, Indonesia setia menempati peringkat bawah. Human
Development Index (HDI) memposisikan Indonesia di peringkat 102 dari 106
negara yang disurvey. Sementara PERC (The Political Economic Risk
Consultation) menempatkan sistem pendidikan Indonesia pada peringkat ke-12
dari 12 negara yang disurvey, satu peringkat. di bawah Vietnam.
Dengan melihat data tersebut, maka diperlukan upaya keras untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Upaya terkecil yang dapat
dilakukan oleh satuan pendidikan adalah dengan membuat perencanaan
pendidikan atau pembelajaran. Dengan adanya perencanaan yang strategis akan

1
dengan mudah mengukur dan mencapai tujuan yang diimpikan. Tentunya
dalam membuat perencanaan pembelajaran tersebut harus melihat dan
melibatkan komponen- komponen yang ada dalam lingkungan pendidikan.
B. Rumusan masalah
1. Apa Pengertian Perencanaan Pembelajaran ?
2. Apa Fungsi Perencaan Pembelajaran ?
3. Apa Ruang Lingkup Perencanaan Pembelajaran ?
4. Apa Manfaat Perencanaan Pembelajaran ?
5. Apa Jenis-Jenis Perencaan Pembelajaran ?
6. Apa Proses Perencanaan Pembelajaran ?
C. Tujuan
1. Memahami Pengertian Perencanaan Pembelajaran.
2. Mengetahui Fungsi Perencanaan Pembelajaran.
3. Memahami Ruang Lingkup Perencanaan Pembelajaran.
4. Mengetahui Manfaat Perencanaan Pembelajaran.
5. Mengetahui Jenis-Jenis Perencanaan Pembelajaran.
6. Mengetahui Proses Perencanaan Pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perencanaan Pembelajaran


Memahami definisi Perencanaan Pembelajaran dapat dikaji dari kata-kata
yang membangunnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa
perencanaan adalah proses, cara, perbuatan merencanakan (merancangkan),
sementara pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau
makhluk hidup belajar. Sementara Herbert Simon mendefinisikan perencanaan
adalah sebuah proses pemecahan masalah, yang bertujuan adanya solusi dalam
suatu pilihan. Bintoro Cokroamijoyo menyebut perencanaan adalah proses
mempersiapkan kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan utuk mencapai
tujuan tertentu. Sedang Hamzah B.Uno menjelaskan perencanaan sebagai suatu
cara yang memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik,
disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil
kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Jadi, perencanaan dapat diartikan sebagai suatu proses pemecahan
masalah dengan mempersiapkan secara sistematis yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan tertentu. 1
Berkaitan dengan pengertian perencanaan pembelajaran, para ahli
memiliki pendapat berlainan meskipun memiliki tujuan yang sama, diantaranya
adalah: Branch yang mengartikan perencanaan pembelajaran sebagai suatu
sistem yang berisi prosedur untuk mengembangkan pendidikan dengan cara
yang konsisten dan reliable. Ritchy memberi arti perencanaan pembelajaran
sebagai ilmu yang merancang detail secara spesifik untuk pengembangan,
evaluasi dan pemeliharaan situasi dengan fasilitas pengetahuan diantara satuan
besar dan kecil persoalan pokok. Sementara Smith & Ragan menyebut rencana

1
Abdul, Majid. Perencanaan Pembelajaran.Bandung: Remaja Rosda Karya,2008

3
pembelajaran sebagai proses sistematis dalam mengartikan prinsip belajar dan
pembelajaran kedalam rancangan untuk bahan dan aktifitas pembelajaran,
sumber informasi dan evaluasi. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan
bahwa perencanaan pembelajaran sebagai suatu proses kerjasama, tidak hanya
menitik beratkan pada kegiatan guru atau kegiatan siswa saja, akan tetapi guru
dan siswa secara bersama-sama berusaha mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditentukan.
Tujuan dari pembelajaran adalah perubahan perilaku siswa baik perubahan
perilaku dalam bidang kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Pengembangan
perilaku dalam bidang kognitif adalah pengembangan kemampuan intelektual
siswa, misalnya kemampuan penambahan pemahaman, dan informasi agar
pengetahuan menjadi lebih baik. Pengembangan perilaku dalam bidang afektif
adalah pengembangan sikap siswa terhadap bahan dan proses pembelajaran,
maupun pengembangan sikap sesuai dengan norma-noma yang berlaku di
masyarakat. Pengembangan perilaku dalam bidang psikomotor adalah
pengembangan kemampuan menggunakan otot atau alat tertentu, maupun
menggunakan potensi otak untuk memecahkan permasalahan tertentu.
Dari pengertian perencanaan dan pembelajaran 2 yang telah diuraikan di
atas, maka juga dapat disimpulkan pengertian dari perencanaan pembelajaran
adalah proses pengambilan. keputusan hasil berpikir secara rasional tentang
sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yaitu perubahan tingkah laku serta
rangkaian kegiatan yang hatus dilakukan sebagai upaya pencapaian tujuan
tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada.
Hasil dari proses pengambilan keputusan tersebut adalah tersusunnya dokumen
yang dapat dijadikan acuan dan pedoman dalam melaksanakan proses
pembelajaran, Dari pengertian tersebut, maka dapat diketahui bahwa
perencanaan pembelajaran mempunyai karakteristik sebagai berikut
1. Perencanaan pembelajaran merupakan hasil dari proses berpikir, artinya
suatu perencanaan pembelajaran tidak disusun sembarangan tetapi dengan

2
Iman, Rasiman, perencanaan-pembelajaran.html Diakses 18Maret 2016

4
mempertimbangkan segala aspek yang mungkin dapat berpengaruh, dan
segala sumber daya yang tersedia yang dapat mendukung keberhasilan
proses pembelajaran.
2. Perencanaan pembelajaran disusun untuk mengubah perilaku siswa sesuai
dengan tujuan yang hendak dicapai. Sehingga ketercapaian tujuan
merupakan fokus utama dalam perencanaan pembelajaran.
3. Perencanaan pembelajaran berisi tentang rangkaian kegiatan yang harus
dilaksanakan untuk mencapai tujuan. Perencanaan pembelajaran dapat
berfungsi sebagai pedoman dalam mendesain pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan.

B. Fungsi Perencanaan Pembelajaran


Perencanaan pembelajaran memainkan peranan penting dalam pelaksanaan
pembelajaran yang meliputi rumusan tentang apa yang akan diajarkan pada
siswa, bagaimana cara mengajarkannya, dan seberapa baik siswa dapat
menyerap semua bahan ajar ketika siswa telah menyelesaikan proses
pembelajarannya. Perencanaan tersebut sangat penting bagi guru karena kalau
tidak ada perencanan yang baik, tidak hanya siswa yang akan tidak terarah
dalam proses belajarnya tapi guru juga tidak akan terkontrol, dan bisa salah arah
dalam proses belajar yang dikembangkannya pada siswa. Berkaitan dengan
fungsi perencanaan pembelajaran, mungkin pendapat Oemar Hamalik bisa
dijadikan sebagai acuan, yakni;
1. Memberi guru pemahaman yang lebih luas tentang tujuan pendidikan
sekolah, dan hubungannya dengan pembelajaran yang dilaksanakan untuk
mencapai tujuan tersebut.
2. Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan pengajarannya
terhadap pencapaian tujuan pendidikan.
3. Mengurangi kegiatan yang bersifat trial and error dalam mengajar dengan
adanya organisasi kurikuler yang baik, metode yang tepat dan hemat waktu.

5
4. Murid-murid akan menghormati guru yang dengan sungguh-sungguh
mempersiapkan diri untuk mengajar sesuai dengan harapan-harapan
mereka.
5. Memberikan kesempatan bagi guru-guru untuk memajukan pribadinya dan
perkembangan profesionalnya.
6. Membantu guru memiliki perasaan percaya diri pada diri sendiri dan
jaminan atas diri sendiri.
7. Sebagai acuan untuk melaksanakan proses belajar mengajar di kelas agar
dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Sementara itu juga ada yang menjabarkan kegunaan atau fungsi
perencanaan pembelajaran sebagai berikut:
1. Fungsi kreatif
Pembelajaran dengan menggunakan perencanaan yang matang akan dapat
memberikan umpan balik yang dapat menggambarkan berbagai kelemahan
yang ada sehingga akan dapat meningkatkan dan memperbaiki program.
2. Fungsi Inovatif
Suatu inovasi pasti akan muncul jika direncanakan karena adanya kelemahan
dan kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Kesenjangan tersebut akan
dapat dipahami jika kita memahami proses yang dilaksanakan secara
sistematis dan direncanakan dan diprogram secara utuh.
3. Fungsi selektif
Melalui proses perencanaan akan dapat diseleksi strategi mana yang
dianggap lebih efektif dan efisien untuk dikembangkan. Fungsi selektif ini
juga berkaitan dengan pemilihan materi pelajaran yang dianggap sesuai
dengan tujuan pembelajaran.
4. Fungsi Komunikatif
Suatu perencanaan yang memadai harus dapat menjelaskan kepada setiap
orang yang terlibat, baik guru, siswa, kepala sekolah, bahkan pihak eksternal
seperti orang tua dan masyarakat. Dokumen perencanaan harus dapat
mengkomunikasikan kepada setiap orang baik mengenai tujuan dan hasil
yang hendak dicapai dan strategi yang dilakukan.

6
5. Fungsi prediktif
Perencanaan yang disusun secara benar dan akurat, dapat menggambarkan
apa yang akan terjadi setelah dilakukan suatu tindakan sesuai dengan
program yang telah disusun. Melalui fungsi prediktifnya, perencanaan dapat
menggambarkan berbagai kesulitan yang akan terjadi, dan menggambarkan
hasil yang akan diperoleh.
6. Fungsi akurasi
Melalui proses perencanaan yang matang, guru dapat mengukur setiap waktu
yang diperlukan untuk menyampaikan bahan pelajaran tertentu, dapat
menghitung jam pelajaran efektif.
7. Fungsi pencapaian tujuan
Mengajar bukanlah sekedar menyampaikan materi, tetapi juga membentuk
manusia yang utuh yang tidak hanya berkembang dalam aspek intelektualnya
saja, tetapi juga dalam sikap dan ketrampilan. Melalui perencanaan yang
baik, maka proses dan hasil belajar dapat dilakukan secara seimbang.
8. Fungsi kontrol dan evaluatif
Mengontrol keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan merupakan bagian
yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu proses pembelajaran. Melalui
perencanaan akan dapat ditentukan sejauh mana materi pelajaran telah dapat
diserap oleh siswa dan dipahami, sehingga akan dapat memberikan balikan
kepada guru dalam mengembangkan program pembelajaran selanjutnya.

C. Ruang Lingkup Perencanaan Pembelajaran


Perencanaan pembelajaran atau disebut juga desain instruksional
merupakan kegiatan organisasi instruksional. Yang dimaksud dengan
organisasi instruksional adalah perencanaan pembelajaran mengkoordinasikan
komponen-komponen pembelajaran atau disebut juga dengan desain
instruksional. Komponen organisasi instruksional yang dimaksud adalah:
1. Tujuan pembelajaran,
2. Materi pembelajaran,
3. Metode pembelajaran,

7
4. Langkah-langkah interaksi pembelajaran,
5. Sumber belajar yang digunakan, dan
6. Evaluasi pembelajaran.
Secara sistematik perencanaan pembelajaran mencakup kegiatan
merumuskan tujuan pembelajaran, merumuskan isi/materi pembelajaran yang
harus dipelajari, merumuskan kegiatan belajar, dan merumuskan sumber
belajar/media pembelajaran yang digunakan serta merumuskan evaluasi
pembelajaran. Untuk itu dalam bahan kuliah ini akan diarahkan bagaimana
mahasiswa dapat membuat perencanaan pembelajaran tersebut. 3
Perencanaan pembelajaran memainkan peran penting dalam memandu
guru untuk melaksanakan tugas sebagai pendidik dalam melayani kebutuhan
belajar siswa-siswinya. Perencanaan pembelajaran juga dimaksudkan sebagai
langkah awal sebelum proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian,
maka perencanaan pembelajaran digunakan sebagai pedoman kegiatan guru
dalam mengajar dan pedoman siswa-siswi dalam kegiatan belajar yang disusun
secara sistematis. Menentukan alat pengukur atau standar untuk mengadakan
pengawasan atau evaluasi kinerja, sasaran, dan kegiatan usahanya.

D. Manfaat Perencanaan Pembelajaran


Perencanaan pengajaran memainkan peran penting dalam memandu
guru untuk melaksanakan tugas sebagai pendidik dalam melayani kebutuhan
belajar siswanya. Perencanaan pengajaran juga dimaksudkan sebagai langkah
awal sebelum proses pembelajaran berlangsung.
Terdapat beberapa manfaat perencanaan pembelajaran dalam proses
belajar mengajar, yaitu:
1. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
2. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur
yang terlibat dalam kegiatan.

3
Nana, Sudjana. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo,2002

8
3. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur
murid.
4. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat
diketahui ketepatan dan kelambatan kerja
5. Untuk bahan penyususan data agar terjadi keseimbangan kerja.

E. Jenis-Jenis Perencaan Pembelajaran


Jenis-jenis perencanaan pendidikan dapat dikaji dari beberapa segi,
seperti diuraikan berikut ini :
1. Menurut Besarnya, perencanaan terdiri atas:
a. Perencanaan makro, yaitu perencanaan yang mempunyai telaah
nasional, yang menetapkan kebijakan-kebijakan yang akan
ditempuh,tujuan yang ingin dicapai,dan cara-cara yang dipakai
dalam mencapai tujuan tersebut.
b. Perencanaan Meso, yakni kebijakan yang ditetapkan dalam
perencanaan makro, kemudian dijabarkan lebih rinci ke dalam
program-program dalam dimensi yang lebih kecil. Perencanaan
tingkat ini sudah lebih bersifat operasional, disesuaikan dengan
keadaan daerah, departemen.
c. Perencanaan mikro, diartikan sebagai perencanaan tingkat
institusional, dan merupakan penjabaran lebih spesifik dari
perencanaan tingkat Meso. Dalam tahap ini, karakteristik-
karakteristik lembaga diperhatikan, namun tidak boleh bertentangan
dengan apa yang ditetapkan oleh perencanaan Makro, maupun
perencanaan Meso.
2. Menurut telaahnya, perencanaan terdiri atas:
a. Perencanaan strategis, yakni perencanaan yang berkaitan dengan
penetapan tujuan, pengalokasian sumber-sumber dalam mencapai
tujuan dan kebijakan yang dipakai sebagai pedoman.
b. Perencanaan strategis cenderung dipusatkan pada masalah masalah
yang tidak begitu banyak melibatkan variabel, namun parameternya

9
tidak pasti. Biasanya perencanaan strategis dilakukan oleh pimpinan
tertinggi suatu organisasi.
c. Perencanaan manajerial, yakni perencanaan yang ditujukan untuk
mengarahkan proses pelaksanaan agar tujuan dapat dicapai secara
efektif dan efisien. Perencanaan ini lebih rinci dan sudah
menggunakan data statistik, meskipun dalam beberapa hal masih
menggunakan pertimbangan akal sehat.
d. Perencanaan operasional, memusatkan perhatian pada apa yang
akan dikerjakan pada tingkat pelaksanaan di lapangan dari rencana
manajerial. Perencanaan ini bersifat spesifik dan berfungsi memberi
petunjuk konkret tentang pelaksanaan suatu proyek atau program,
baik tentang aturan, prosedur dan ketentuan-ketentuan lain yang
telah ditetapkan.
Menurut Jangka Waktunya, perencanaan dibedakan atas:
a. Perencanaan jangka panjang yaitu yang mencakup kurun waktu 10-
25 tahun. Perencanaan ini mempunyai parameter yang lebih kabur
dan makin panjang jangka waktunya makin banyak variabel yang
tak pasti.
b. Perencanaan jangka menengah yaitu mencakup kurun waktu 4-10
tahun. Perencanaan ini merupakan penjabaran operasional dari
rencana jangka panjang.
c. Rencana jangka pendek yaitu rencana yang mencakup kurun waktu
antara 1 sampai dengan 3 tahun dan merupakan jabaran dari rencana
jangka menengah dan jangka panjang. 4

F. Proses Perencanaan Pembelajaran


Agar perencanaan yang komprehensif dapat diperoleh, sedapat
mungkin dilaksanakan dalam suatu tahap proses, yaitu :

4
Nur Rizki, Mu'arif. Jenis dan Proses Perencanaan.html Diakses 18 Maret 2016.

10
1. Tahap praperencanaan, meliputi: (1) menciptakan atau mengadakan
badan atau bagian yang bertugas dalam melaksanakan fungsi
perencanaan, (2) menetapkan prosedur perencanaan, (3) mengadakan
reorganisasi struktural internal administrasi agar dapat berpartisipasi
dalam proses perencanaan serta proses implementasinya, dan (4)
menetapkan mekanisme serta prosedur untuk mengumpulkan dan
menganalisis data yang diperlukan dalam perencanaan.5
2. Tahap perencanaan awal, meliputi (1) tahap diagnosis yakni kegiatan
membandingkan luaran atau output yang diharapkan dengan apa yang
telah dicapai sekarang, (2) tahap formulasi rencana awal adalah
penentuan kebijakan awal yang memberikan arah kepada upaya
memperbaiki kelemahan dan kekurangan suatu rencana, (3) penilaian
kebutuhan,merupakan tindak lanjut sesudah kebijakan awal ditetapkan.
2. Tahap formulasi rencana, meliputi (1) menyiapkan seperangkat
keputusan yang diambil oleh pemegang otoritas, dan (2) menyediakan
pola dasar pelaksanaan yang menjadi pegangan berbagai unit organisasi
yang bertanggung jawab dalam implementasi keputusan-keputusan
tersebut. Upaya menyiapkan dokumen-dokumen tersebut dinamakan
formulasi rencana.6
3. Tahap elaborasi rencana, maksudnya sebelum rencana
diimplementasikan rencana itu perlu dielaborasikan dalam arti dirinci
sehingga tugas setiap unit menjadi lebih jelas.
4. Tahap implementasi rencana, merupakan tahap pelaksanaan.
5. Tahap evaluasi dan perencanaan ulang. Maksud diadakannya evaluasi,
yaitu :
a. Memberikan gambaran tentang kelemahan rencana.
b. Sebagai bahan diagnosis dan sebagai bahan dalam membuat
perencanaan ulang.

5
Oemar, Hamalik. Proses Belajar-Mengajar. Jakarta: Bumi
Angkasa,2001
6
J.E. Kemp. . Proses Perancangan Pengajaran. Bandung: ITB,1998

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari beberapa pembahasan diatas dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa perencanaan adalah proses,
cara, perbuatan merencanakan (merancangkan), sementara pembelajaran
adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup
belajar.
2. Perencanaan pembelajaran memainkan peranan penting dalam pelaksanaan
pembelajaran yang meliputi rumusan tentang apa yang akan diajarkan pada
siswa, bagaimana cara mengajarkannya, dan seberapa baik siswa dapat
menyerap semua bahan ajar ketika siswa telah menyelesaikan proses
pembelajarannya.
3. Secara sistematik perencanaan pembelajaran mencakup kegiatan
merumuskan tujuan pembelajaran, merumuskan isi/materi pembelajaran

12
yang harus dipelajari, merumuskan kegiatan belajar, dan merumuskan
sumber belajar/media pembelajaran yang digunakan serta merumuskan
evaluasi pembelajaran.
4. Terdapat beberapa manfaat perencanaan pembelajaran dalam proses belajar
mengajar, yaitu:
a. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
b. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap
unsur yang terlibat dalam kegiatan.
c. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur
murid.
d. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat
diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.
e. Untuk bahan penyususan data agar terjadi keseimbangan kerja.

5. a. Menurut Besarnya, perencanaan terdiri dari

1. Perencanan Makro.

2. Perencanaan Meso.

3. Perencanaan Mikro.

b. Menurut telaahnya, perencanaan terdiri dari:

1. Perencanaan Strategis.

2. Perencanaan Manajerial.

3. Perencanaan Operasional.

c. Menurut jangka waktunya, perencanaan terdiri dari:


1. Perencanaan Jangka Panjang.
2. Perencanaan Jangka Menengah.
3. Perencanaan Jangka Pendek.

13
6. Perencanaan yang komprehensif dapat diperoleh, sedapat mungkin
dilaksanakan dalam suatu tahap proses, yaitu : Tahap perencanaan, Tahap
perencanaan awal, Tahap formulasi rencana, dan Tahap elaborasi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar-Mengajar. Jakarta: Bumi Angkasa.


Hamzah, Uno. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Angkasa.
Harjanto. 2005. Perencanaan Pengajaran. Solo: Rinika Cipta
Harjanto. 2005. Perencanaan Pengajaran. Solo: Rinika Cipta.
Husen, dkk. 1997. Perencanaan Pengajaran Bahasa. Jakarta.Depdikbud.
Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran.Bandung: Remaja Rosda Karya.
Sudjana, Nana. 2002. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.

15

Anda mungkin juga menyukai