Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi Keguruan.
Dosen Pengampu:
Sri Nilawati, S.Pd., M.Pd.
Disusun oleh:
Nurhikmah (NIM: 104.2022.001)
Mastura (NIM: 104.2022.002)
Miranda (NIM: 104.2022.011)
PROGRAM STUDI
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru profesional adalah guru yang memiliki keahlian, tanggung
jawab, rasa kesejawatan dan piawai dalam melaksanakan profesinya. Dalam
proses pembelajaran yang merupakan suatu sistem untuk meningkatkan
kualitas pendidikan yang dapat dimulai dari menganalisis setiap komponen
yang dapat membentuk dan mengetahui suatu proses pembelajaran. Dengan
demikian, komponen-komponen yang selama ini dianggap sangat
mempengaruhi suatu proses pendidikan adalah komponen-komponen guru.
Kurikulum pendidikan, lengkapnya sarana dan prasarana pendidikan dan
tanpa diimbangi dengan kemampuan guru atau pendidik dalam
mengimplementasikannya, maka dari itu semuanya akan kurang bermakna.1
Suatu proses pembelajaran akan tercipta dengan baik dan apabila
terjadi interaksi antara guru dan siswa. Guru memiliki peranan yang sangat
penting dalam keberhasilan proses pembelajaran. Keberhasilan dari seorang
guru dalam proses pembelajaran yang dapat dilihat dari tercapainya tujuan
pembelajaran. Dari salah satu tercapainya tujuan pembelajaran adalah siswa
yang dapat memahami dan mengerti mengenai materi yang disampaikan
oleh guru. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah dan kegiatan
belajar mengajar yang merupakan kegiatan yang paling pokok.
Dari keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan terutama
ditentukan oleh bagaimana proses belajar mengajar yang dialami siswa.
Siswa yang belajar tentu akan mengalami sesuatu perubahan baik,
perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap.
Sebagai seorang guru yang dianggap memeliki kemampuan untuk
mentransfer pengetahuan kepada siswa yang diharapkan mampu
mengemban tugas secara profesional sesuai dengan disiplin ilmu yang
dimilikinya.
1
Fitri Ghina Lubis, “Guru Profesional Sebagai Komunikator dan Fasilitator Pembelajaran Bagi
Siswa”, Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, Vol. 1 No 1, 2022, Hal. 35
1
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari permasalahan diatas adalah
untuk:
1. Untuk mengetahui Pengertian Guru Profesional dan Peran dalam
proses Pembelajaran.
2. Untuk mengetahui maksud dari Guru Profesional sebagai
Komunikator.
3. Untuk mengetahui maksud dari Guru Profesional sebagai Fasilitator.
BAB II
PEMBAHASAN
2
Arfandi, Mohamad Aso Samsudin, Peran Guru Profesional Sebagai Fasilitator dan
Komunikator dalam kegiatan belajar mengajar, Jurnal Studi Pendidikan dan Pedagodi Islam, Vol
5 No 2, 2021 hal. 125
3
Bakar, Yunus Abu, Syarifan Nurjan, Profesi Keguruan, Surabaya: Aprinta, 2009, Hal.
10
4
Kunandar, Guru Profesional Implementa I Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikandan
Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007, hal. 46.
3
4
5
Moh. User Usma, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010,
Hal. 15.
6
Muhaimin, Nuansa Baru Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006),
Hal. 168.
5
7
Muhaimin, Ibid, Hal. 170
6
8
Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2007), Hal.
23.
9
Arfandi, ”Implementasi Model Kepemimpinan Kontingensi dalam Pengembangan
Lembaga Pendidikan Islam”, Jurnal Pendidikan Islam Indonesia, Vol. 4, No. 1, Oktober, 2020,
Hal. 100.
10
Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT Gunung Agung, 1985), Hal. 96.
7
11
Arfandi, “Perspektif Islam Tentang Kedudukan dan Peranan Guru dalam Pendidikan”
Jurnal Pendidikan, Komunikasi, dan Pemikiran Hukum Islam, Vol. 11, No. 2 April 2020, Hal. 348
12
Soebagio Atmodiwirio, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta: Ardadizya Jaya,
2000), Hal. 11.
13
Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2007), Hal.
196.
8
14
Arfandi, “Pemanfaatan Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran PAI di Sekolah”, Edupedia: Jurnal Studi Pendidikan dan Pedagogi Islam, Vol. 5,
No. I (Juli, 2020), Hal. 70.
9
interaksi antara dua pihak yang mana peserta didik sebagai pembelajar
sedangkan guru adalah sebagai komunitator.
Komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar memiliki peran yang
sangat urgen dalam kelas, peran yang urgen itu adalah memberikan
kefektifan dan kefesienan dalam kegitan belajar mengajar. Agar peran guru
sebagai komunikator dapat terealisasi dengan baik, maka terdapat tiga
kemampuan yang sangat esensial yang tentunya harus dilaksanakan oleh
guru antara lain adalah sebagai berikut :
15
Arfandi, Mohamad Aso Samsudin, Peran Guru Profesional Sebagai Fasilitator dan
Komunikator dalam kegiatan belajar mengajar, Jurnal Studi Pendidikan dan Pedagodi Islam, Vol
5 No 2, 2021 hal. 130.
10
16
Arfandi, Mohamad Aso Samsudin, Ibid, 131
11
17
Wina Sanjaya, Stretegi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Prenada Media, 2008), Hal. 56.
12
18
Wina Sanjaya, Ibid, Hal. 76.
13
3. Guru harus bisa memahami karakter dan potensi yang dimiliki oleh
peserta didik dengan memahami potensi dan karakter dari peseta
didik akan memudahkan guru dalam berinteraksi dan berkomunikasi
dengan pesarta didik. Karakter itu akan membentuk motivasi, yang
dibentuk dengan metode dan proses yang bermartabat. Karakter
bukan hanya penampilan lahiriah, melainkan mengungkapkan
secara implisit hal-hal yang tersembunyi. Dengan memahmi
berbagai karakter dari peserta didik maka akan memudahkan guru
di dalam memilih media dan metode pembelajaran yang sesuai
dengan keinginan dari peserta didik. 19
4. Guru harus bisa dekat dan akrab dengan peserta didik. Dalam
menjalin dan menjaga hubungan yang harmonis sebaiknya
dilakukan dengan penuh keakraban, tenang, nyaman dan penuh cinta
dan kasih sayang (interpersonal realtionship), dengan demikian,
peserta didik dalam berhubungan dengan gurunya merasa nyaman
dan tidak merasa sungkan dan kaku.
5. Guru harus bersifat kooperatif dengan peserta didik, guru tidak perlu
bersikap bahwa dirinya yang paling pinter, paling tahu dan paling
berpengalaman, akan tetapi bagaimana guru bisa bersikap kooperatif
untuk saling berbagi baik dalam pengetahuan dan pengalaman
terhadap peserta didik. Dengan demikian sikap yang saling
pengertian ini akan memberikan dampak yang positif dalam kegitan
belajar mengajar yang pada akhirnya akan berdampak terhapadap
keberhasilan peserta didik dalam belajar.
6. Guru harus memiliki kewibawaan. Walaupun kegiatan belajar
mengajar dilaksanakan dengan penuh suasana keakraban dan santai,
guru sebagai fasilitator agar supaya tetap menunjukkan komitmen
yang tinggi di dalam memberikan pembelajaran terhadap peserta
didik, dengan demikian, peserta didik akan tetap menjaga hubungan
19
Arfandi, “Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah”, Jurnal Lisan Hal, Vol. 8, No.
2, (Desember 2016), Hal. 268.
14
20
Arfandi, Ibid, Hal. 270.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Guru yang profesional adalah guru yang memiliki kompetensi yang
dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Guru
yang profesional harus mempunyai kompetensi khusus dalam bidang
keguruan sehingga ia mampu menjalankan tugas dan fungsinya sebagai
guru dengan memiliki kemampuan yang maksimal. Serta terdapat 9
peranan guru didalam proses pembelajaran.
2. Guru Sebagai Komunikator ialah mampu menyampaikan sebuah pesan
atau informasi, yang meliputi perasaan, pikiran, gagasan, keahlian dari
komunikator kepada komunikan untuk memberikan pengaruh terhadap
pikiran komunikan sebagai feedback atau tanggapan balik bagi seorang
komunikator.
3. Guru profesional sebagai fasilitator adalah guru yang memiliki fungsi
untuk memberikan pelayanan akademik berupa fasilitas-fasilitas yang
sangat dibutuhkan dalam pendidikan dan kegiatan belajar mengajar.
B. Saran
Demikian yang dapat di paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan.
Penulis banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini.
15
DAFTAR PUSTAKA
16