Anda di halaman 1dari 21

GURU SEBAGAI PENDIDIK PROFESIONAL

Disusun untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester pada Mata Kuliah Profesi
Pendidikan

Dosen Pengampu:
Dr. Sukatman, M.Pd.
NIP. 0023016403

Disusun Oleh:
Nama : Imma Sajarotul Maulida
NIM : 200210402003
Kelas : A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. karena hanya
dengan rahmatNya-lah kami bisa menyusun makalah ini tepat waktu. Sholawat
dan salam tak lupa kami panjatkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad
SAW. yang telah memberi syafaat-Nya kepada kita.

Dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah Profesi Pendidikan, maka


kami membuat makalah sesuai dengan tugas yang sudah diberikan kepada kami.
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memperluas pengetahuan tentang
Guru Sebagai Pendidik Profesional.

Kami berharap materi yang ada dapat digunakan sebagai salah satu
pedoman dalam proses pembelajaran. Kami mengucapkan terimakasih kepada
Bapak Dr. Sukatman, M.Pd atas bimbingannya serta kepada teman-teman yang
telah mendukung kami dalam menyelesaikan tugas ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini kurang sempurna karena pengetahuan


yang kami miliki cukup terbatas. Maka dari itu, kami menerima kritik dan saran
dari pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan.

Jember, 12 Desember 2021

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

i
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah..................................................................................................2
1.3 Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
2.1 Pengertian Guru Dan Professional.......................................................................3
2.2 Peran Guru Profesional.........................................................................................3
2.3 Tugas Guru Profesional.........................................................................................5
2.4 Karakteristik Guru Profesional............................................................................7
2.5  Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Guru Profesional.....................................7
2.6 Kompetensi Guru Profesional.............................................................................12
BAB III PENUTUP........................................................................................................14
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................14
3.2 Saran.....................................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang

Guru memang menempati kedudukan yang terhormat di masyarakat. Guru


dapat dihormati oleh masyarakat karena kewibawaannya, sehingga masayarakat
tidak meragukan figur guru. Jadi dalam pengertian yang sederhana, guru dapat
diartikan sebagai orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik.
Sedangkan guru dalam pandangan masyarakat itu sendiri adalah orang yang
melaksanakan pendidikan ditempat-tempat tertentu, tidak mesti di lembaga
pendidikan yang formal saja tetapi juga dapat dilaksanakan dilembaga pendidikan
non-formal seperti di masjid, di surau /mushola, di rumah dan sebagainya.

Seorang guru mempunyai kepribadian yang khas. Di satu pihak guru harus
ramah, sabar, menunjukkan pengertian, memberikan kepercayaan dan
menciptakan suasana aman. Akan tetapi di lain pihak, guru harus memberikan
tugas,mendorong siswa untuk mencapai tujuan, menegur, menilai, dan
mengadakan koreksi. Dengan demikian, kepribadian seorang guru seolah-olah
terbagi menjadi 2 bagian. Di satu pihak bersifat empati, di pihak lain bersifat
kritis. Di satu pihak menerima, di lain pihak menolak. Maka seorang guru yang
tidak bisa memerankan pribadinya sebagai guru, ia akan berpihak kepada salah
satu pribadi saja. Dan berdasarkan hal-hal tersebut, seorang guru harus bisa
memilah serta memilih kapan saatnya berempati kepada siswa, kapan saatnya
kritis, kapan saatnya menerima dan kapan saatnya menolak. Dengan perkatan lain,
seorang guru harus mampu berperan ganda. Peran ganda ini dapat di wujudkan
secara berlainan sesuai dengan situasi dan kondisi yang di hadapi.

Tugas guru sebagai suatu profesi, menuntut kepada guru untuk


mengembangkan profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Mendidik, mengajar, dan melatih anak didik adalah tugas guru sebagai
suatu profesi. Tugas guru sebagai pendidik, meneruskan dan mengembangkan
nilai-nilai hidup kepada anak didik. Tugas guru sebagai pengajar berarti

1
meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada anak
didik. Tugas guru sebagai pelatih berarti mengembangkan ketrampilan dan
menerapakannya dalam kehidupan demi masa depan anak didik. Guru juga
mempunyai kemampuan, keahlian atau sering disebut dengan kompetinsi
profesional. Kompetensi profesional yang dimaksud tersebut adalah kemampuan
guru untuk menguasai masalah akademik yang sangat berkaitan dengan
pelaksanaan proses belajar mengajar, sehingga kompetensi ini mutlak dimiliki
guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar.
1.2 Rumusan masalah

1. Apa pengertian guru dan rofesional?

2. Bagaimana peran guru professional?

3. Apa saja tugas guru professional?

4. Bagaimana karakteristik guru professional?

5. Apa saja faktor- faktor yang mempengaruhi guru professional?

6. Bagaimana kompetensi guru profesional?


1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian guru dan rofesional guru.

2. Untuk mengetahui peran guru professional.

3. Untuk mengetahui tugas guru professional.

4. Untuk mengetahui karakteristik guru professional.

5. Untuk mengetahui  faktor- faktor yang mempengaruhi guru professional

6. Untuk mengetahui kompetensi guru profesional

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Guru Dan Professional

Secara pengertian tradisional guru adalah seorang yang berdiri di depan


kelas untuk menyampaikan ilmu pengetahuan (guru professional dan
implementasi kuurikulum, syafruddin nurdin dan basyiruddin usman).Sedangkan
menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Pendidik adalah tenaga
kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar,
widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan
kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
( Undang-undang system pendidikan Nasional No 20. Tahun 2003 tentang sisitem
pendidikan nasional).

Dengan menelaah dari pengertian guru diatas dapat disimpulkan bahwa


seorang guru bukan hanya sekedar pemberi ilmu pengetahuan saja yang berada di
depan kelas akan tetapi guru merupakan tenaga professional yang dapat
menjadikan murid-muridnya mampu merencanakan, menganalisis dan
menyimpulkan masalah yang dihadapi.

Professional berasal dari kata profesi yang mempunyai makna menunjuk


pada suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian, tanggung jawab, dan
kesetiaan pada pekerjaan itu.. (guru sebagai profesi. Drs Suparlan). Sedangkan
kata professional menunjuk pada dua hal yakni orangnya dan penampilan atau

3
kinerja orang tersebut dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya. Dari kata
professional kemudian terbentuklah istilah profesionalisme yang memiliki makna
menunjuk pada derajat atau tingkat penampilan seseorang sebagai seorang yang
professional dalam melaksanakan profesi yang ditekuninya.
2.2 Peran Guru Profesional

Guru adalah merupakan bagian terpenting yang berperan dalam


pemberdayaan peserta didik, mengingat guru memiliki andil besar dalam proses
pelaksanaan pembelajaran, dengan demikian guru memiliki andil besar yang
berkewajiban untuk berperan aktif dalam menempatkan tuntutan masyarakat akan
kompetensi yang harus di kuasai oleh peserta didik, dengan memposisikan diri
sebagai tenaga professional dalam arti bahwa guru memiliki tanggung jawab
untuk membentuk bakat, minat serta prestasi peserta didik sehingga menguasai
suatu kecakapan yang dapat bermanfaat kelak kemudian hari, sebagai generasi
bangsa yang punya nilai jual dan siap untuk menjadi manusia yang produktif serta
tepat guna.

Guru sebagai tenaga professional mengandung arti bahwa guru sebagai


tenaga pendidik yang secara umum diartikan bahwa profesi guru adalah pekerjaan
dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dengan cirri dari pekerjaan
professional guru adalah memiliki profesi filosofis dan ketanggapan yang bijak
dengan kompetensi yang dimilikinya dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari,
dengan ketelitian serta kecermatan dalam menentukan langkah serta sikap pada
saat berhadapan dengan peserta didik. Guru dengan profesinya memiliki hal-hal
dalam ukuran serta kriteria seperti:

1. Spesial dengan latar belakang teori yang luas, dalam arti bahwa seorang guru
berwawasan luas, dan berkeakhlian khusus yang handal. Profesi guru
merupakan karir yang dibina secara organistor dalam arti bahwa guru memiliki
hak otonomijabatan, dengan kode etik jabatan, serta merupakan karya bakti
seumur hidup.

4
2. Diakui masyarakat sebagai pekerjaan yang terhormat serta memiliki dedikasi
tinggi dalam pengertian bahwa, guru memperoleh dukungan dari masyarakat,
mendapat pengesahan dan perlindungan hukum, memiliki status pekerjaan
yang jelas dan sehat, serta memiliki jaminan hidup yang layak.

Profesi guru dengan kriterianya, akan membawa konsekuensi yang


fundamental terhadap lajunya program pendidikan yang berlangsung, terutama
yang berkaitan dengan tenaga kependidikan, hal ini mengandung arti bahwa
keberhasilan program pendidikan tidak lepas dari peran serta aktif masyarakat
secara keseluruhan, baik sebagai sumber asal maupun sumber daya atau sebagai
yang berkepentingan dengan kelangsungan keberhasilan peserta didik, hal ini
harus di jadikan sebagai kajian oleh semua unsur terkait dalam tingkat
keberhasilan kualitas pendidikan seperti yang tertuang di dalam tujuan pendidikan
nasional yang telah digariskan.Peran guru profesional yaitu sebagai designer
(perancang pembelajaran), edukator (pengembangan kepribadian), manager
(pengelola pembelajaran), administrator (pelaksanaan teknis administrasi),
supervisor (pemantau), inovator (melakukan kegiatan kreatif), motivator
(memberikan dorongan), konselor (membantu memecahkan masalah), fasilitator
(memberikan bantuan teknis dan petunjuk), dan evaluator (menilai pekerjaan
siswa.
2.3 Tugas Guru Profesional

Seorang guru yang memiliki tugas yang beragam yang kemudian akan
diterapkan dalam bentuk pengabdian.Tugas pokok tersebut adalah :

1. Tugas Guru dalam bidang Profesi

Yaitu suatu proses transmisi ilmu pengetahuan,ketrampilan dan nilai-nilai


hidup.Menurut Undang-undang Guru dan Dosen (UU.RI.No.14 th 2005) yang
terdapat dalam bab 2 “KEDUDUKAN,FUNGSI DAN TUJUAN” Pada Pasal 4
bahwa : Seorang guru memiliki tugas sebagai berikut : Kedudukan Guru sebagai
Tenaga Profesional sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 1 berfungsi untuk

5
meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi
untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.

a) Guru Sebagai Pendidik

Guru adalah seorang pendidik yang menjadi tokoh / panutan bagi peserta
didik dan lingkungannya.Maka seorang guru itu harus :

1)   Mempunyai standar kualitas pribadi yang baik

2)   Bertanggung jawab terhadap tindakannya dalam proses pembelajaran di


sekolah

3)   Berani mengambil keputusan berkaitan dengan pembelajaran dan


pembentukan kompetensi

b) Guru Sebagai Pelajar

Di dalam tugasnya seorang guru membantu peserta didik dalam


meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.Maka seorang
guru harus mengikuti perkembangan teknologi agar apa yang di bawakan seorang
guru pengajarannya tidak jadul.

c) Guru Sebagai Pembimbing

Sebagai Pembimbing seorang guru dan siswa di harapkan ada kerja sama
yang baik dalam merumuskan tujuan secara jelas dalam proses pembelajaran.

d) Guru Sebagai Pengarah

Seorang guru di harapkan dapat mengarahkan peserta didiknya dalam


memecahkan persoalan yang telah di hadapinya dan bisa mengarahkan kepada
jalan yang benar apabila mengalami persoalan yang negatif yang telah menimpa
dirinya.

e) Guru Sebagai Pelatih

6
Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan pada peserta didik dalam
membentuk kompetensi dasar sesuai dengan potensi masing-masing dari peserta
didik.

f) Guru Sebagai Penilai

Penilaian merupakan proses penetapan kualitas hasil belajar / proses untuk


menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran peserta didik yang meliputi
tiga tahap yaitu : Persiapan,Pelaksanaan dan Tindak lanjut.

2. Tugas Guru dalam bidang Kemanusiaan

Daoed Yoesoef (1980) menyatakan bahwa seorang guru mempunyai tiga


tugas pokok yaitu tugas profesional,tugas manusiawi,dan tugas kemasyarakatan
(sivic mission ) jika dikaitkan dengan kebudayaan,maka tugas pertama berkaitan
dengan logika dan estetika,tugas kedua dan ketiga berkaitan dengan etika.

Tugas manusiawi / kemanusiaan adalah tugas-tugas membantu anak didik


agar dapat memenuhi tugas utama dan manusia kelak dengan sebaik-
baiknya.Adapun tugas-tugas tersebut meliputi :

a) Seorang guru dapat menjadi orang tua bagi murid-muridnya di sekolah

b) Seorang guru dapat menarik simpati para peserta didiknya

c) Seorang dapat menjadi motivator dalam kegiatan belajar mengajar

3. Tugas Guru dalam bidang Kemasyarakatan

Sebagai seorang warga negara yang baik,seorang guru turut mengembangkan


dan melaksanakan apa yang telah di gariskan oleh bangsa dan negara lewat UUD
1945 dan GBHN.Adapun tugas tersebut meliputi :

a) Mendidik dan mengajar masyarakat untuk menjadi WNI yang bermoral


pancasila.

7
b) Mencerdaskan bangsa Indonesia.
2.4 Karakteristik Guru Profesional

Karakteristik guru adalah segala tindak tanduk atau sikap dan perbuatan
guru baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Misalnya, sikap guru
dalam meningkatkan pelayanan, meningkatkan pengetahuan, memberi arahan,
bimbingan dan motivasi kepada peserta didik, cara berpakaian, berbicara, dan
berhubungan baik dengan peserta didik, teman sejawat, serta anggota masyarakat
lainnya

Dengan meningkatnya karakter guru profesional yang dimiliki oleh setiap


guru, maka kualitas mutu pendidikan akan semakin baik. Di antaranya
karakteristik guru profesional yaitu:

1. Taat pada peraturan perundang-undangan

2. Memelihara dan meningkatkan organisasi profesi

3. Membimbing peserta didik (ahli dalam bidang ilmu pengetahuan dan tugas
mendidik)

4. Cinta terhadap pekerjaan

5. Memiliki otonomi/ mandiri dan rasa tanggung jawab

6. Menciptakan suasana yang baik di tempat kerja (sekolah)

7. Memelihara hubungan dengan teman sejawat (memiliki rasa kesejawatan/


kesetiakawanan)

8. Taat dan loyal kepada pemimpin


2.5  Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Guru Profesional

Secara garis besarnya faktor-faktor yang mempengaruhi guru profesional


antara lain sebagai berikut:

8
1. Status Akademik

Pekerjaan guru adalah pekerjaan yang bersifat profesi. Secara sederhana


pekerjaan yang bersifat profesi adalah pekerjaan yang hanya dilakukan oleh
mereka yang secara khusus disiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan lainnya.
Untuk menciptakan tenaga-tenaga profesional tersebut pada dasarnya di sekolah
dibina dan dikembangkan dari berbagai segi diantaranya:

a) Segi toritis yaitu di lembaga atau sekolah-sekolah keguruan yang membina dan
menciptakan tenaga-tenaga profesional ini diberikan ilmu-ilmu pengetahuan
selain ilmu pengetahuan yang harus disampaikan kepada anak didik,juga
diberikan ilmu-ilmu pengetahuan khusus untuk menunjang keprofesionalannya
sebagai guru yang berupa ilmu mendidik, ilmu jiwa dan sebagainya.

b) Segi praktis yaitu secara praktis dapat diartikan dengan berdasarkan praktek
adalah cara melakukan apa yang tersebut dalam teori ( W.J.S. Porwadarminta
1999:99 ).

2.  Pengalaman belajar

Dalam menghadapi anak didik tidaklah mudah untuk mengorganisir mereka,


dan hal tersebut banyak menjadi keluhan, serta banyak pula dijumpai guru yang
mengeluh karena sulit untuk menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang
menyenangkan. Hal tersebut dikarenakan guru kurang mampu untuk menguasai
dan menyesuaikan diri terhadap proses belajar mengajar yang berlangsung.

3. Mencintai profesi sebagai guru

Rasa cinta tumbuh dari naluri kemanusiaan dan rasa cinta akan mendorong
individu untuk melakukan sesuatu sebagai usaha dan pengorbanan. Seseorang
yang melakukan sesuatu dengan tanpa adanya rasa cinta biasanya orang yang
keadaannya dalam paksaan orang lain, maka dalam melaksanakan haknya itu
dengan merasa terpaksa. Dalam melakukan sesuatu akan lebih berhasil apabila
disertai dengan adanya rasa mencintai terhadap apa yang dilakukannya itu.

9
4. Berkepribadian

Secara bahasa kepribadian adalah keseluruhan sifat-sifat yang merupakan


watak seseorang. Dalam proses belajar mengajar kepribadian seorang guru ikut
serta menentukan watak kepada siswanya. Dalam proses belajar mengajar
kepribadian seorang guru sangat menentukan terhadap pembentukan kepribadian
siswa untuk menanamkan akhlak yang baik sebagai umat manusia.

Guru sebagai pelaksana proses pendidikan, perlu memiliki keahlian dalam


melaksanakan tugasnya. Oleh karenanya keberhasilan proses belajar mengajar
sangat tergantung kepada bagaimana guru mengajar. Agar guru dapat
melaksanakan tugasnya dengan efektif dan efisien, maka guru perlu memiliki
kompetensi yang dapat menunjang tugasnya, yang disebut dengan kompetensi
guru profesional. Kompetensi tersebut antara lain sebagai berikut :

1)   Kompetensi Pribadi

Adalah kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap,


stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan
berakhlak mulia. Sub kompetensi dalam kompetensi kepribadian meliputi :

a) Kepribadian yang mantap dan stabil meliputi bertindak sesuai dengan norma
sosial, bangga menjadi guru, dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai
dengan norma.

b) Kepribadian yang dewasa yaitu menampilkan kemandirian dalam bertindak


sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.

10
c) Kepribadian yang arif adalah menampilkan tindakan yang didasarkan pada
kemanfaatan peserta didik, sekolah dan masyarakat dan menunjukkan
keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.

d) Kepribadian yang berwibawa meliputi memiliki perilaku yang berpengaruh


positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.

e) Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan meliputi bertindak sesuai dengan
norma religius (imtaq, jujur, ikhlas, suka menolong) dan memiliki perilaku
yang diteladani peserta didik.

2) Kompetensi Profesional

Adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang


mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi
keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan
metodologi keilmuannya. Sub kompetensi dalam kompetensi profesional adalah

a) Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik filosofis dan


psikologis
b) Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai dengan tingkat
perkembangan perilaku peserta didik
c) Mampu menangani mata pelajaran atau bidang studi yang ditugaskan
kepadanya
d) Mengerti dan dapat menerapkan metode mengajar yang sesuai
e) Mampu menggunakan berbagai alat pelajaran dan media serta fasilitas yang
lain.
f) Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pengajaran.
g) Mampu melaksanakan evaluasi belajar.
h) Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik

3). Kompetensi Sosial

11
Kemampuan sosial tenaga kependidikan adalah salah satu daya atau
kemampuan tenaga kependidikan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi
anggota masyarakat yang baik serta kemapuan untuk mendidik, membimbing
masyarakat dalam menghadapi kehidupan yang akan datang. Tenaga
kependidikan harus mampu berkomunikasi dengan masyarakat, mampu bergaul
dan melayani masyarakat dengan baik, mampu mendorong dan menunjang
kreatifitas masyarakat, dan menjaga emosi dan perilaku yang tidak baik.

4). Kompetensi Pedagogik

Kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan


pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik
untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Sub kompetensi
dalam kompetensi Pedagogik adalah :

a) Memahami peserta didik secara mendalam yang meliputi memahami peserta


didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif, prinsip-
prinsip kepribadian, dan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik.

b) Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk


kepentingan pembelajaran yang meliputi memahami landasan pendidikan,
menerapkan teori belajar dan pembelajaran, menentukan strategi
pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin
dicapai, dan materi ajar, serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan
strategi yang dipilih.

c) Melaksanakan pembelajaran yang meliputi menata latar pembelajaran dan


melaksanakan pembelajaran yang kondusif.

d) Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran yang meliputi merancang


dan melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar secara berkesinambungan
dengan berbagai metode, menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar
untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar dan memanfaatkan hasil

12
penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran
secara umum.

e) Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya


meliputi memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi
akademik, dan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai
potensi non akademik.

Syarat - Syarat Menjadi Guru Professional

Dilihat dari tugas dan tanggung jawabnya, tenaga kependidikan ternyata


bahwa untuk menyandang pekerjaan dan jabatan tersebut dituntut beberapa
persyaratan. Menurut Muhammad Ali ( 1985 : 35 ) sebagai berikut :

1) Menuntut adanya keterampilan yang berdasarkan konsep dan teori ilmu


pengetahuan yang mendalam.
2) Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang
profesinya.
3) Menuntut tingkat pendidikan keguruan yang memadai.
4) Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang
dilaksanakannya.
5) Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupannya

Untuk itulah seorang guru harus mempersiapkan diri sebaik – baiknya


untuk memenuhi panggilan tugasnya, baik berupa im-service training
(diklat/penataran) maupun pre service training (pendidikan keguruan secara
formal). Secara khusus, sebagai sebuah profesi keguruan, ada beberapa kriteria
seorang guru. Menurut versi National Education Association (NEA), guru berarti
jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual, menggeluti suatu batang tubuh ilmu
yang khusus, memerlukan persiapan profesional yang lama, memerlukan latihan
dalam jabatan yang berkesinambungan, menjanjikan karier hidup dan
keanggotaan yang permanen, menentukan standarnya sendiri, lebih mementingkan
layanan di atas keuntungan pribadi, mempunyai organisasi profesional yang kuat

13
dan terjalin erat. Tidak mudah menjadi guru, perlu persiapan, latihan, pembiasaan
dan pendidikan yang
2.6 Kompetensi Guru Profesional

Kompetensi berasal dari bahasa Inggris competency yang berarti


kecakapan, kemampuan, dan wewenang. Sedangkan pengertian dari kompetensi
guru profesional yaitu orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus
dalam bidang keguruan, sehingga ia mampu melaksanakan tugas dan fungsinya
sebagai guru dengan kemampuan maksimal.

Seorang guru dalam proses belajar mengajar harus memiliki kompetensi


tersendiri agar dapat menuju pendidikan yang berkualitas, efektif, dan efisien,
serta mencapai tujuan pembelajaran. Untuk memiliki kompetensi tersebut guru
perlu membina diri secara baik, karena fungsi guru adalah membina dan
mengembangkan kemampuan peserta didik secara profesional dalam proses
belajar mengajar.

Untuk mencapai tujuan tersebut, guru yang profesional harus memiliki


empat kompetensi, di antaranya yaitu:

1. Kompetensi pedagogik, yaitu kemampuan mengelola pembelajaran peserta

didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, pengembangan potensi


yang dimiliki peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, serta
pengevaluasian hasil belajar.

2. Kompetensi kepribadian, yaitu kemampuan personal yang mencerminkan

kepribadian yang bermental sehat dan stabil, dewasa, arif, berwibawa, kreatif,

sopan santun, disiplin, jujur, rapi,serta menjadi uswatun hasanah bagi peserta

didik. Seperti yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa seorang guru

harus ing ngarso sungtulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri hadayani.

14
3. Kompetensi profesional, yaitu kemampuan penguasaan materi pembelajaran

secara mendalam dan memiliki berbagai keahlian di bidang pendidikan. Meliputi:

penguasaan materi, memahami kurikulum dan perkembangannya, pengelolaan

kelas, penggunaan strategi, media, dan sumber belajar, memiliki wawasan


tentang

inovasi pendidikan, memberikan bantuan dan bimbingan kepada peserta didik,


dan

lain-lain.

4. Kompetensi sosial, yaitu kemampuan guru untuk berkomunikasi dan

berinteraksi baik dengan peserta didik, orang tua peserta didik dan masyarakat,

sesama pendidik/ teman sejawat dan dapat bekerja sama dengan dewan

pendidikan/ komite sekolah,mampu berperan aktif dalam pelestarian dan

pengembangan budaya masyarakat, serta ikut berperan dalam kegiatan sosial.

15
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Guru adalah  seseorang yang bukan hanya sekedar pemberi ilmu


pengetahuan saja yang berada di depan kelas akan tetapi guru merupakan tenaga
professional yang dapat menjadikan murid-muridnya mampu merencanakan,
menganalisis dan menyimpulkan masalah yang dihadapi. Sedangkan kata
professional menunjuk pada dua hal yakni orangnya dan penampilan atau kinerja
orang tersebut dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya. Dari kata
professional kemudian terbentuklah istilah profesionalisme yang memiliki makna
menunjuk pada derajat atau tingkat penampilan seseorang sebagai seorang yang
professional dalam melaksanakan profesi yang ditekuninya. 

Guru sebagai tenaga professional mengandung arti bahwa guru sebagai


tenaga pendidik yang secara umum diartikan bahwa profesi guru adalah pekerjaan
dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dengan cirri dari pekerjaan
professional guru adalah memiliki profesi filosofis dan ketanggapan yang bijak
dengan kompetensi yang dimilikinya dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari,
dengan ketelitian serta kecermatan dalam menentukan langkah serta sikap pada
saat berhadapan dengan peserta didik. Selain itu guru memiliki tugas guru
professional diantaranya: tugas guru dalam bidang profesi, tugas guru dalam
bidang kemanusiaan, dan tugas guru dalam bidang kemasyarakatan. Karakteristik
guru adalah segala tindak tanduk atau sikap dan perbuatan guru baik di sekolah
maupun di lingkungan masyarakat.
3.2 Saran

Penulis menyadari dalam pembuatan makalah yang berjudul “Guru Sebagai


Pendidik Profesional” masih jauh dari kesempurnaan, oleh karnanya kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat di perlukan untuk kedepannya agar lebih
baik lagi.

17
DAFTAR PUSTAKA

Oghos Sasak Tulen (Putra Lombok). 2017.  Guru Sebagai Pendidik Profesional

Anwar, Muhamad. Menjadi guru profesional. Prenada Media, 2018.

Mudhofir, Ali. "Pendidik profesional: konsep, strategi, dan aplikasinya dalam


peningkatan mutu pendidikan di Indonesia." (2012).

Warsono, Warsono. "Guru: antara pendidik, profesi, dan aktor sosial." The


Journal of Society and Media 1.1 (2017): 1-10.

Kartowagiran, Badrun. "Kinerja guru profesional (Guru pasca sertifikasi)." Jurnal


Cakrawala Pendidikan 3.3 (2011).

Hendri, Edi. "Guru berkualitas: profesional dan cerdas emosi." Jurnal saung


guru 1.2 (2010): 1.

18

Anda mungkin juga menyukai