“Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
pengembangan kepribadian guru”
Disusun Oleh :
CICALENGKA-BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat
dan salam kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad
SAW. Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang membawa kita dari
kegelapan ke dimensi terang yang memberi hikmah dan yang paling bermanfaat
bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karenanya kami dapat menyelesaikan
makalah”KUALIFIKASI DAN PROFESIONALISME GURU” ini dengan
baik dan tepat waktu. Ucapan terimakasih juga kami ucapkan untuk dosen mata
kuliah pengembangan kepribadian guru yang terhormat bapa Anwar sanusi, M.Pd.
yang telah memberikan tugas ini sebagai penambah wawasan kami.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh Dosen pada mata kuliah
“pengembangan kepribadian guru”. Kami sadar bahwa sebagai manusia tentu
mempunyai kesalahan dan kehilafan. Oleh karena itu kami selaku penulis makalah
ini mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak
kesalahan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan para
pembaca yang budiman pada umumnya.
penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................2
C. TUJUAN MASALAH.....................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. PENGERTIAN KUALIFIKASI...................................................................3
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP..............................................................................................................12
A. KESIMPULAN...........................................................................................12
B. SARAN.......................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
kompetensi pedagogis, kompetensi profesional danompetensi sosial
dibuktikan dengan sertifikasi pendidik1.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, dijelaskan bahwa guru adalah “pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah”.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa maksud judul
makalah di atas akan mengkaji pengaruh kualifikasi dan profesionalisme
guru dalam meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa yang dimaksud dengan kualifikasi?
b. Apa itu guru yang berkualifikasi?
c. Mengapa kualifikasi dijadikan sebagai tuntutan?
d. Apa saja problema kualifikasi guru?
e. Apa yang dimaksud dengan profesionalisme guru?
f. Apa yang dimaksud dengan guru sebagai profesi?
g. Mengapa profesi guru disebut sebagai profesi yang mulia?
C. TUJUAN MASALAH
a. Untuk mengetahui pengertian kualifikasi.
b. Untuk mengetahui bagaimana guru yang berkualifikasi.
c. Untuk mengetahui alasan kualifikasi dijadikan sebagai tuntutan.
d. Untuk mengetahui problematika dari kualifikasi guru.
e. Untuk mengetahui pengertian profesionalisme guru.
f. Untuk mengetahui maksud dari guru sebagai profesi.
g. Untuk mengetahui alasan guru sebagai profesi yang mulia.
1
Syamsul Bachri Thalib, “Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif”,(Jakarta:
Kencana, 2013)
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KUALIFIKASI
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kualifikasi adalah keahlian
yang diperlukan untuk melakukan sesuatu, atau menduduki jabatan
tertentu. Kualifikasi diartikan sebagai hal-hal yang dipersyaratkan baik
secara akademis dan teknis untuk mengisi jenjang kerja tertentu.
Kualifikasi mendorong seseorang untuk memiliki suatu“keahlian atau
kecakapan khusus”2
Dalam dunia pendidikan, kualifikasi dimengerti sebagai keahlian
atau kecakapan khusus dalam bidang pendidikan, baik sebagai pengajar
mata pelajaran, administrasi pendidikan dan seterusnya. Bahkan,
kualifikasi terkadang dapat dilihat dari segi derajat lulusnya.
Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, Kualifikasi akademik
diartikan sebagai tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh
seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat
keahlian yang relevansesuai ketentuan perundang-undanangan yang
berlaku3, selain itu guru juga harus sehat jasmani dan rohani serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi
akademik diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjanaatau
program diploma empat. Kompetensi guru meliuti kompetensi
paedagogik,kompetensi kepribadian, kompetensi social, dan kompetensi
professional diperolehmelalui pendidikan.
3
dan melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan standar proses
pembelajaran.
4
Raka Joni,T.(1992), Pokok-Pokok Pikiran Mengenai Pendidikan Guru, Jakarta:
Ditjen Dikti Depdiknas
4
Secara yuridis formal, undang-undang Nomor 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen pasal 7 mengamanatkan bahwa profesi guru
merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan
prinsip antara lain: memiliki kualifikasi akademik, latar belakang
pendidikan sesuai dengan bidang tugasnya dan memiliki kompetensi yang
diperlukan untuk melaksanakan bidang tugas tersebut. Pada pasal 9
dinyatakan bahwa kualifikasi sebagaimana dimaksud diperoleh melalui
pendidikan tinggi jenjang S1 atau D4. Kualifikasi akademik guru
merefleksikan kemampuan yang dipersyaratkan bagi guru untuk
melaksanakan tugas sebagai pendidik pada jenjang, jenis, dan satuan
pendidikan atau mata pelajaran yang diambilnya. Selanjutnya, pasal 20
huruf b menyebutkan bahwa guru berkewajiban meningkatkan dan
mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni. Guru yang memenuhi standar pendidik adalah guru yang
memiliki kualifikasi akademis sesuai dengan peraturan, yakni program
sarjana (S1) atau diploma empat (D4).
kualifikasi akademis pendidik atau guru adalah tingkat pendidikan
minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan
dengan ijasah dan atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan
perundang-undangan yang berlaku. Kualifikasi akademis tidak hanya
berdasarkan jenjang pendidikan, melainkan relevansi antara latar belakang
pendidikan guru dengan mata pelajaran yang diampu. Kualifikasi tersebut
dapat menunjukkan kompetensi profesional guru, terutama yang terkait
dengan penguasaan materi, metode, media dan sumber belajar serta
kemampuan meciptakan pola interaksi edukatif dalam proses
pembelajaran.
5
D. PROBLEMATIKA KUALIFIKASI GURU
Secara umum problem yang dialami oleh para guru dapat dibagi
menjadi 2 kelompok besar, yaitu problem yang berasal dari diri guru yang
bersangkutan dan problem yang berasal dari dalam diri guru lazim disebut
problem internal, sedangkan yang berasal dari luar disebut problem
eksternal.
1) Problem internal
problem internal yang dialami oleh guru pada umumnya berkisar pada
kompetensi profesional yang dimilikinya, baik bidang kognitif seperti
penguasaan bahan/materi, bidang sikap seperti mencintai profesinya
(kompetensi kepribadian) dan bidang perilaku seperti keterampilan
mengajar, menilai hasil belajar siswa (kompetensi pedagogis) dan
lain-lain5.
2). Problem eksternal
Problem eksternal yaitu problem yang berasal dari luar diri guru itu
sendiri. kualitas pengajaran juga ditentukan oleh karakteristik kelas
dan karakteristik sekolah.
a). Karakteristik kelas seperti besarnya kelas, suasana belajar, fasilitas
dan sumber belajar yang tersedia.
b). Karakteristik sekolah yang dimaksud misalnya disiplin sekolah,
perpustakaan yang ada di sekolah memberikan perasaan yang nyaman,
bersih, rapi dan teratur6.
Dalam konteks pertimbangan faktor eksternal, terutama yang
menyangkut lingkungan kerja, ada beberapa hal yang mempengaruhi
semangat kerja, yaitu:
(a). Volume upah kerja yang dapat memenuhi kebutuhan.
(b). Suasana kerja yang menggairahkan atau iklim.
5
Sudjana, Nana, 1998, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung : Sinar Baru Algesindo
hal. 41
6
Sudjana, Nana, 1998, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung : Sinar Baru Algesindo hal
.42
6
(c). Pemahaman sikap dan pengertian di kalangan pekerja.
(d). Sikap jujur dan dapat di percaya dari kalangan pemimpin
terwujud dalam kenyataan.
(e). Penghargaan terhadap hasrat dan kebutuhan yang berprestasi.
(f). Sarana yang menunjang bagi kesejahteraan mental dan fisik,
seperti tempat olah raga, masjid dan rekreasi7.
7
[5] memiliki hak dan kewajiban dalam melaksanakan tugas;
[6] memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan
prestasi kerjanya
[7] memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesinya secara
berkelanjutan
[8] memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan
[9] memiliki organisasi profesi yang berbadan hukum9
b. Pengertian guru
9
UU RI Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 7 Tentang Guru dan Dosen
8
melakukan improvisasi diri. Guru yang profesional adalah guru yang
memiliki kemampuan mumpuni dalam melaksanakan tugas jabatan guru.
10
Sakban Rosidi, Sistem Kredit dan Profesionalisasi Keguruan, Surya, 13 Maret 2007
11
UU keguruan No.14 Tahun 2005
12
B. Uno, Hamzah. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta : Bumi
Aksara
9
dilaksanakan secara profesional bila persyaratan profesional yang
ditetapkan terpenuhi. Dalam profesi keguruan, kriteria yang dipergunakan
untuk menjembataninya sebagai sebuah profesi secara umum adalah
sebagai berikut.
10
bukan hanya sekedar pekerjaan untuk mendapatkan uang, sejatinya ada hal
yang lebih penting dari itu.
dalam kedudukannya sebagai tenaga profesional guru befungsi
untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran
untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.14 Sesuai dengan tugas
mulia yang dipikulkan dan diemban tersebut tidak berlebihan jika
dikatakan bahwa guru berperan dalam menentukan masa depan bangsa.
“No teacher no education” tidak akan ada pengetahuan, jika suatu ilmu
tidak diajarkan dari seorang guru.
Menjadi seorang guru harus memiliki sifat ikhlas, ikhlas dalam
bekerja serta mampu menjiwai peserta didik dan materi yang diajarkannya.
Profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan
berdasarkan prinsip profesionalitas. Guru hendaknya mampu
mengembangkan nilai-nilai pendidikan dalam kehidupan di masyarakat
dan sebaliknya mengintegrasikan serta mentransformasikan nilai-nilai
kehidupan di masyarakat dalam praktek pendidikan pada peserta didik.
14
UU No. 14 Th 2005 pasal 4
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kualifikasi diartikan sebagai hal-hal yang dipersyaratkan baik
secara akademis dan teknis untuk mengisi jenjang kerja tertentu. Guru
wajib memiliki kualifikasi akademik, Kualifikasi akademik diartikan
sebagai tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang
pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang
relevansesuai ketentuan perundang-undanangan yang berlaku, selain itu
guru juga harus sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
profesionalisme guru adalah suatu pekerjaan yang di dalamnya
terdapat tugas-tugas dan syarat-syarat yang harus dijalankan oleh seorang
guru dengan penuh dedikatif, sesuai dengan bidang keahliannya dan selalu
melakukan improvisasi diri. Guru yang profesional adalah guru yang
memiliki kemampuan mumpuni dalam melaksanakan tugas jabatan guru.
Profesi guru merupakan suatu hal yang sangat mulia, profesi guru
bukan hanya sekedar pekerjaan untuk mendapatkan uang, sejatinya ada hal
yang lebih penting dari itu. dalam kedudukannya sebagai tenaga
12
profesional guru befungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru
sebagai agen pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.
B. SARAN
sebagai seorang calon guru tentunya pembaca harus bisa
memahami kompetensi kompetensi yang harus dimiliki seorang guru. Hal
ini bertujuan agar ketika menjadi guru pembaca sudah mengerti tugas
seorang guru yang sangat berat dan yang terpenting adalah mempersiapkan
segala hal yang akan digunakan sebagai seorang guru. Untuk menjadi guru
yang profesional dan dapat mendidik, mengajar, membimbing dan
mengevaluasi peserta didik, maka disarankan kepada guru agar memiliki
kualifikasi akademik minimal sarjana atau diploma empat yang berlatar
belakang kependidikan. Kedua disarankan kepada guru baik guru SD/MI
maupun guru SMP/MTs mampu mahami tentang peserta didik secara
mendalam menyelenggaraan pembelajaran yang mendidik dalam hal
merancang pembelajaran, mengimplementasikan pembelajaran, menilai
proses dan hasil pembelajaran, dan melakukan perbaikan secara
berkelanjut
13
DAFTAR PUSTAKA
B. Uno, Hamzah. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta : Bumi
Aksara
Drs. Djihad Hisyam, M.Pd dan Prof. Suyanto, M.Ed., Ph.D, Refleksi dan
Reformasi Pendidikan Di Indonesia Memasuki Milenium III, 2000.
edukasi.kompasiana.com/makna-kemampuan-dalam-profesi-keguruan
14