Anda di halaman 1dari 17

PROFESI DAN ETIKA KEGURUAN

“HAKIKAT KUALIIKASI DAN KOMPETENSI GURU“

Dosen Pengampu : Dr. Sri Murhayati., M. Ag., S. Ag

OLEH :

MUHAMMAD REZA (12111412691)

ALDI JULIASKA (121114144978)

TADRIS IPS

TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS SULTAN SYARIF KASIM RIAU

T.P 2022/2023

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan membahas tentang
“HAKIKAT KUALIIKASI DAN KOMPETENSI GURU”.

Dalam penyusunan makalah ini, kami sangat banyak mendapatkan tantangan dan
hambatan akan tetapi karena bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena
itu, kami ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat kepada kita semua.

Pekanbaru, 20 Februari 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................

DAFTAR ISI .....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................

A. Latar Belakang Masalah .........................................................................................


B. Rumusan Masalah ...................................................................................................
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................

A. Pengertian kualifikasi..............................................................................................
B. Standar kualifikasi guru...........................................................................................
C. Pengertian kompetensi.............................................................................................
D. Standar kompetensi..................................................................................................
E. Pandangan islam......................................................................................................

BAB III PENUTUP ..........................................................................................................

A. Kesimpulan .............................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Makalah ini membahas tentang kualifikasi dan kapasitas guru dalam dunia pendidikan.
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang
Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyebutkan Guru adalah pendidik
profesional,berkualitas dan berkompetensi. Syarat utama agar guru berkualitas adalah memiliki
kualifikasi akademik dengan kualifikasi kesarjanaan minimal S1. Peningkatan kualifikasi
akademik adalah satu kunci keberhasilan dalam peningkatan profesionalisme guru. Tanpa
peningkatan kualifikasi akademik, kecil kemungkinan guru akan professional. Guru pun
mesti memiliki 4 kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi profesional,
kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian (moral). Guru professional adalah guru
yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan
pengajaran. Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kualitas guru.

B. Rumusan masalah
1. Apa Pengertian kualifikasi
2. Apa saja Standar kualifikasi guru
3. Apa Pengertian kompetensi
4. Apa saja Standar kompetensi
5. Apa Pandangan islam tentang kualifikasi dan kompetensi guru
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui apa Pengertian kualifikasi
2. Untuk mengetahui apa saja Standar kualifikasi guru
3. Untuk mengetahui apa Pengertian kompetensi
4. Untuk mengetahui apa saja Standar kompetensi
5. Untuk mengetahui apa Pandangan islam tentang kualifukasi dan kompetensi islam

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian kualifikasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,definisi kualifikasi adalah keahlian yang diperlukan
untuk melakukan sesuatu, atau menduduki jabatan tertentu, dengan kata lain kualifikasi diartikan
sebagai hal-hal yang dipersyaratkan baik secara akademis dan teknis untuk mengisi jenjang kerja
tertentu. kualifikasi mendorong seseorang untuk memiliki suatu “keahlian atau kecakapan
khusus”.1

Dalam dunia pendidikan, kualifikasi dimengerti sebagai keahlian atau kecakapan khusus
dalam bidang pendidikan, baik sebagai pengajar mata pelajaran, administrasi pendidikan dan
seterusnya.Bahkan, kualifikasi terkadang dapat dilihat dari segi derajat lulusannya.Kualifikasi
guru dalam kegiatan belajar mengajar menentukan tercapainya tujuan pembelajaran.Ketrampilan
dalam pekerjaan profesi sebagai guru didukung oleh teori yang telah dipelajari, seorang guru
yang kompeten diharuskan untuk belajar terus menerus dan mendalami fungsinya sebagai guru
yang memiliki kualifikasi.Karena guru yang profesional, mereka harus memiliki ketrampilan,
kemampuan khusus, mencintai pekerjaannya, dan menjaga kode etik guru.

Guru yang profesional, memiliki skil dalam pekerjaan sebagai pendidik.Sebagai pendidik
tidak bosan dengan profesinya sebagai guru, menganggap pekerjaan itu sebagai hobi dan tidak
merasa puas dengan apa yang dimiliki tentang seluk beluk pendidikan secara khusus dalam
kegiatan belajar mengajar, dan menjaga sikap sebagai pendidik.Indonesia pada tahun 2005 telah
memiliki Undang-Undang Guru dan Dosen, yang merupakan kebijakan untuk intervensi
langsung meningkatkan kualitas kompetensi guru lewat kebijakan keharusan guru memiliki
kualifikasi Strata 1 atau D4, dan memiliki sertifikat profesi. Dengan sertifikat profesi ini pula
guru berhak mendapatkan tunjangan profesi sebesar.2

bulan gaji pokok guru.Di samping UUGD juga menetapkan berbagai tunjangan yang
berhak diterima guru sebagai upaya peningkatan kesejahteraan finansial guru.Kebijakan dalam

1
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pascasarjana Administrasi PendidikanVolume 2 | Nomor 1 | Januari 2014
2
Ibid, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pascasarjana Administrasi PendidikanVolume 2 | Nomor 1 | Januari 2014

5
UUGD ini pada intinya adalah meningkatkan kualitas kualifikasi dan kompetensi guru seiring
dengan peningkatkan kesejahteraan mereka.

B. Apa saja Standar kualifikasi guru


 Kualifikasi Akademik

Berdasarkan Standar Pendidik dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005, disebutkan
bahwa “Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensisebagai agen
pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untukmewujudkan tujuan
pendidikan nasional” yang meliputi:

a. Kualifikasi akademik pendidikan minimal diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1)

b. Latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang atau mata pelajaran yang diajarkan

c. Sertifikat profesi guru (minimal 36 SKS di atas D-IV/S1)

Undang-undang Guru dan Dosen merupakan suatu ketetapan politik bahwa pendidik adalah
pekerja profesional, yang berhak mendapatkan hak-hak sekaligus mempunyai kewajiban yang
harus dipenuhi secara profesional. Dengan itu diharapkan, pendidik dapat mengabdikan secara
total seluruh kemampuan, perhatian dan kepeduliann pada profesinya dan dapat hidup layak dari
profesi yang dilakoninya tersebut.Dalam UUGD diatur ketentuan bahwa seorang:

a. Pendidik wajib memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi pendidik sebagai agen
pembelajaran.

b. Kualifikasi akademik diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana (S1) atau
program diploma empat (D-IV) yang sesuai dengan tugasnya sebagai guru untuk guru
dan S2 untuk dosen.

 Kualifikasi Kegiatan Belajar Mengajar Kuantitas dan kualitas guru dalam melangsungkan
Kegiatan Belajar Mengajar

(KBM) adalah kompetensi guru yang merupakan kualifikasi yang harus dipenuhi guru dalam
mengajar.Kualifikasi guru menjadi tiga dimensi yakni kompetensi yang menyangkut:

1) rencana pengajaran (teaching plans and materials)

6
2) prosedur mengajar (classroom procedurs)

3) hubungan antarpribadi (interpersonal skill).

Ketiga dimensi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

 Rencana Pengajaran

Rencana pengajaran tercermin dalam kalender pendidikan, program kerja tahunan, program
kerja semester, program kerja bulanan, program kerja mingguan, dan jadwal pelajaran.

1) perencanaan dan pengorganisasian bahan pelajaran

2) pengelolaan kegiatan belajar mengajar

3) pengelolaan kelas

4) penggunaan media dan sumber pengajaran

5) penilaian prestasi.

Satuan pengajaran sebagai rencana pengajaran merupakan kerangka acuan bagi


terlaksananya proses belajar. Kemampuan merencanakan program belajar-mengajar merupakan
muara dari segala pengetahuan teori, kemampuan dasar dan pemahaman yang mendalam tentang
objek belajar dan situasi pengajaran. Perencanaan program belajar-mengajar merupakan
perkiraan/proyeksi guru mengenai kegiatan yang akan dilakukan oleh guru maupun murid

 Prosedur Mengajar

Prosedur mengajar berkaitan dengan kegiatan mengajar guru. Kegiatan mengajar diartikan
sebagai segenap aktivitas kompleks yang dilakukan guru dalam mengorganisasi atau mengatur
lingkungan mengajar dengan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak sehingga
terjadi proses belajar.

Proses dan keberhasilan belajar siswa turut ditentukan oleh peran yang dibawakan guru
selama interaksi kegiatan belajarmengajar berlangsung sebuah kegiatan belajar mengajar perlu
dilakukan penilaian atau evaluasi. Fungsi dari evaluasi adalah untuk mengetahui:

7
a) tercapai tidaknya tujuan pengajaran

b) keefektifan kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan guru. Dengan demikian,fungsi
penilaian dalam kegiatan belajar mengajar memiliki manfaat ganda, yaitu bagi siswa dan bagi
guru.

 Hubungan Antar Pribadi

Ditinjau dari prosesnya, kegiatan belajar-mengajar merupakan proses komunikasi antara guru
dengan siswa. Guru sebagai aktor utama dalam proses komunikasi berfungsi sebagai
komunikator. Komunikasi yang dibina oleh guru akan tercermin dalam:

a) mengembangkan sikap positif siswa

b) bersifat luwes dan terbuka pada siswa dan orang lain

c) menampilkan kegairahan dan kesungguhan dalam kegiatan belajar-mengajar

d) mengelola interaksi pribadi dalam kelas.

Proses komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar berkaitan erat dengan komunikasi
instruksional yang merupakan inti dari kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian komunikasi
instruksional pada dasarnya adalah kegiatan yang dilakukan guru dalam memberikan
pengetahuan atau informasi dengan menggunakan strategi, teknologi, melalui kegiatan belajar-
mengajar sehingga diperoleh hasil belajar siswa yang optimal.

C. Apa Pengertian kompetensi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kompetensi berarti kewenangan (kekuasaan)


untuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal. Kompetensi bisa bermakna pula
sebagai kemampuan, kecakapanatau keahlian.UU No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen
mendefenisikan kompetensi sebagai seperangkat pengetahuan yang harus dimiliki, dihayati
dan dikuasai oleh guru dan dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalnya 3.Dengandemikian
kompetensi guru adalah hasil penggabungan dari kemampuan-kemampuan yang banyak
jenisnya,dapat berupa seperangkat pengetahuan, perilaku yang dimiliki dan dikuasai dalam

3
Drs.H.M.Hatta Hs.,M.AP,empat kopetensi untuk membangun profesiomalisme guru (nizamia learning:2018) halaman 1

8
rangka menjalankan tugas keprofesionalannya.Menurut Nana Sudjana,dalam proses
belajar mengajar, 76% kualitas siswa dipengaruhi oleh kompetensi guru.

Sebagai suatu profesi, guru mesti memiliki empatkompetensi yaitu meliputi


kompetensi pedagogik, kompetensi professional,kompeten sisosial dan kompetensi
kepribadian (moral).Pertama,Kompetensi pedagogik.

Komptensi pedagogik merupakan komponen utama yang sangat berpengaruh terhadap


peningkatan kualitas pembelajaran. kompetensipedagogik terkait erat dengan
penguasaan terhadap proses pembelajaran, kemampuan menguasai bahan ajar dan
kemampuan dalam melakukan evaluasi pembelajaran. Guru yang memiliki kompetensiini
dapat selalu menyiapkan proses pembelajaran yang menarik. Guru di era sekarang mesti
memahami bahwa proses pembelajaran merupakan bagian integral dari kompetensi
pedagogikyang harus dimiliki setiap pendidik.

Sudah merupakan bagian dari pengetahuan umum, jika pengelolaan proses


pembelajaran harus dilakukan dan dikembangkan berbasis pengetahuan dan keterampilan.
Guru yang kurang dalam kompetensipedagogik hanya akan mengajarkan peserta didik
pada bidang pengetahuansemata. Guru yang seperti ini sejatinya tidak menjadikan
pesertadidik sebagai manusia seutuhnya, karena ia telah mengganggap peserta didik adalah
bejana-bejana kosong yang secara terus menerus selalu diisi dengan air
pengetahuan.

Kondisi ini berdampak padalahirnya para siswa pintar, tetapi tidak terampil. Dunia-dunia
kerja saat ini telah membuktikan jika pengetahuan dan keterampilan merupakan dua hal
yang sangat dibutuhkan. Karena itu proses pembelajaran yang saat ini harus
diberikan kepada siswa harus pula dimuarakan pada keterampilan. Siswa dapat menjadi
terampil jika guru mampu mengarahkannya dengan baik. salah satu cara membuat siswa terampil
adalah dengan membuat pembelajaran yang berpusat kepada siswa, bukan kepada guru.
Misalnya, dengan penugasan secara kelompok di mana siswa di minta untuk
menyelesaikan masalah yang ditemukannya sendiri.

Di sinilah setiap guru dituntut untuk mengenal, memahami, dan meyakini


pentingnya ilmu mengajar dan ilmu membelajarkan siswa. Ilmu mengajar terkait

9
dengan kemampuan dalam ranah pengetahuan. Sedangkan ilmu membelajarkan siswa,
terkait dengan kemampuan dalam ranah keterampilan. Untuk mewujudkan keduanya,
guru di eraini perlu betul-betul matang menguasai kemampuan pedagogik. Yaitu
kemampuan yang mengarahkan guru untuk tahu secara detail tentang proses belajar
yang berpijak pada pengetahuan dan keterampilan. Dalam proses pembelajaran pengetahuan
dan keterampilan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, posisi ibarat dua
sisi mata uang.

D. Apa saja Standar kompetensi

Empat Kompetensi Guru yang Wajib Dimiliki oleh Calon Guru Teacher’s competency atau
kompetensi guru merupakan kemampuan seorang guru untuk melakukan tugas dan kewajibannya
dengan layak dan bertanggung jawab.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 pasal 35 ayat 1 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, bahwa standar nasional pendidikan terdiri dari isi, standar proses,
standar pengelolaan, standar penilaian pendidikan, dan standar pembiayaan harus ditingkatkan
secara berkala dan berencana.4

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
menyebutkan bahwa seorang guru adalah pendidik profesional yang tugas utamanya adalah
mendidik, membimbing, mengajar, menilai, melatih, dan mengevaluasi peserta didik mulai dari
pendidikan usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan formal.Guru
sebagai learning agent (agen pembelajaran) yaitu guru berperan sebagai fasilitator, pemacu,
motivator, pemberi inspirasi, dan perekayasa pembelajaran bagi peserta didik.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 pasal 8, kompetensi guru
meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional yang akan didapatkan jika mengikuti pendidikan profesi.

 Kompetensi Kepribadian

4
Mukhlis, 2008. Peraturan menteri pendidikan nasional Republik Indonesia nomor 27 tentang “standar kualifikasi akademik dan
kompetensi konselor

10
Kompetensi guru yang pertama adalah kompetensi kepribadian. Kompetensi kepribadian
adalah kemampuan personal yang dapat mencerminkan kepribadian seseorang yang dewasa, arif
dan berwibawa, mantap, stabil, berakhlak mulia, serta dapat menjadi teladan yang baik bagi
peserta didik.Kompetensi kepribadian dibagi menjadi beberapa bagian, meliputi:

a) Kepribadian yang stabil dan mantap. Seorang guru harus bertindak sesuai dengan norma-
norma sosial yang berlaku di masyarakat, bangga menjadi seorang guru, serta konsisten
dalam bertindak sesuai dengan norma yang berlaku.
b) Kepribadian yang dewasa. Seorang guru harus menampilkan sifat mandiri dalam
melakukan tindakan sebagai seorang pendidik dan memiliki etos kerja yang tinggi
sebagai guru.
c) Kepribadian yang arif. Seorang pendidik harus menampilkan tindakan berdasarkan
manfaat bagi peserta didik, sekolah dan juga masyarakat serta menunjukkan keterbukaan
dalam berpikir dan melakukan tindakan.
d) Kepribadian yang berwibawa. Seorang guru harus mempunyai perilaku yang dapat
memberikan pengaruh positif dan disegani oleh peserta didik.
e) Memiliki akhlak mulia dan menjadi teladan. Seorang guru harus bertindak sesuai dengan
norma yang berlaku (iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong) dan dapat diteladani
oleh peserta didik.
 Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan seorang guru dalam memahami peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, pengembangan peserta didik, dan evaluasi hasil
belajar peserta didik untuk mengaktualisasi potensi yang mereka miliki.Kompetensi pedagogik
dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya sebagai berikut:

a) Dapat memahami peserta didik dengan lebih mendalam. Dalam hal ini, seorang guru
harus memahami peserta didik dengan cara memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian,
perkembangan kognitif, dan mengidentifikasi bekal untuk mengajar peserta didik.
b) Melakukan rancangan pembelajaran. Guru harus memahami landasan pendidikan untuk
kepentingan pembelajaran, seperti menerapkan teori belajar dan pembelajaran,

11
memahami landasan pendidikan, menentukan strategi pembelajaran didasarkan dari
karakteristik peserta didik, materi ajar, kompetensi yang ingin dicapai, serta menyusun
rancangan pembelajaran.
c) Melaksanakan pembelajaran. Seorang guru harus dapat menata latar pembelajaran serta
melaksanakan pembelajaran secara kondusif.
d) Merancang dan mengevaluasi pembelajaran. Guru harus mampu merancang dan
mengevaluasi proses dan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan dengan
menggunakan metode, melakukan analisis evaluasi proses dan hasil belajar agar dapat
menentukan tingkat ketuntasan belajar peserta didik, serta memanfaatkan hasil penilaian
untuk memperbaiki program pembelajaran.
e) Mengembangkan peserta didik sebagai aktualisasi berbagai potensi peserta didik.
Seorang guru mampu memberikan fasilitas untuk peserta didik agar dapat
mengembangkan potensi akademik dan nonakademik yang mereka miliki.
 Kompetensi Sosial

Kompetensi guru selanjutnya adalah kompetensi sosial. Kompetensi sosial yaitu kemampuan
yang dimiliki oleh seorang guru untuk berkomunikasi dan bergaul dengan tenaga kependidikan,
peserta didik, orang tua peserta didik, dan masyarakat di sekitar sekolah.Kompetensi sosial
meliputi:

a) Memiliki sikap inklusif, bertindak obyektif, dan tidak melakukan diskriminasi terhadap
agama, jenis kelamin, kondisi fisik, ras, latar belakang keluarga, dan status sosial
b) Guru harus dapat berkomunikasi secara santun, empatik, dan efektif terhadap sesama
guru, tenaga kependidikan, orang tua, serta masyarakat sekitar
c) Guru dapat melakukan adaptasi di tempat bertugas di berbagai wilayah Indonesia yang
beragam kebudayaannya
d) Guru mampu melakukan komunikasi secara lisan dan tulisan.
 Kompetensi Profesional

Kompetensi guru yang terakhir adalah kompetensi profesional. Kompetensi profesional yaitu
penguasaan terhadap materi pembelajaran dengan lebih luas dan mendalam. Mencakup
penguasaan terhadap materi kurikulum mata pelajaran dan substansi ilmu yang menaungi materi

12
pembelajaran dan menguasai struktur serta metodologi keilmuannya.Kompetensi profesional
meliputi:

a) Penguasaan terhadap materi, konsep, struktur dan pola pikir keilmuan yang dapat
mendukung pembelajaran yang dikuasai
b) Penguasaan terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar setiap mata pelajaran atau
bidang yang dikuasai
c) Melakukan pengembangan materi pembelajaran yang dikuasai dengan kreatif
d) Melakukan pengembangan profesionalitas secara berkelanjutan dengan melakukan
tindakan yang reflektif
e) Menggunakan teknologi dalam berkomunikasi dan melakukan pengembangan diri.

kompetensi adalah atribut untuk meletakkan sumber daya manusia yang memiliki kualitas
baik dan unggul. Atribut tersebut meliputi keterampilan, pengetahuan, dan keahlian atau
karakteristik tertentu.5

E. Apa Pandangan islam tentang kualifikasi dan kompetensi guru

Guru tidak hanya sebatas pada mengajarkan keilmuan, tetapi juga mendidik dan mengajar
tentang hal-hal yang berhubungan dengan spiritualitas dan keterampilan fisik. Jadi, dapat
dikatakan bahwa guru adalah seseorang yang mempunyai tugas untuk berupaya mencerdaskan
seluruh aspek dalam diri manusia.

Aspek-aspek tersebut meliputi aspek emosional dan spritual, pengetahuan, dan


keterampilan fisik.Oleh karena itu, guru bisa disebut sebagai unsur manusiawi yang ada dalam
pendidikan. Ia merupakan sosok yangmenduduki posisi penting dan memegang peranan yang
sangat vital dalam pendidikan.

Guru adalah spiritual father atau bapak rohani bagi seorang anak didik dalam
memberikan santapan jiwa dengan ilmu pengetahuan akhlak. Untuk itu, setiap guru harus
memiliki kepribadian yang baik dan terintegrasi, kepribadian yang baik ini tentu saja ditinjau
dari segi murid, orang tua, dan dari segi kebutuhan tugasnya.

5
https://gurubinar.id/blog/4-kompetensi-guru-yang-wajib-dimiliki-oleh-calon guru

13
Kepribadian seorang guru merupakan hal yang sangat penting, sebab kepribadian
merupakan salah satu komponen penting yang dimiliki guru dalam melaksanakan tugas-
tugasnya. Dengan kata lain, kepribadian bisa menjadi salah satu faktor yang menentukan berhasil
atau tidaknya seorang guru dalam melaksanakan segala kewajibannya. Selain itu, kepribadian
juga akan menjadi pembeda yang akan membedakan antara guru yang satu dengan guru yang
lainnya.

Sikap guru hendaknya mengetahui dan menyadari betul akan peran dan kepribadiannya
dalam mengajar sangat menentukan tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan yang hendak
dicapai dalam lembaga pendidikan, kepribadian guru dalam mengajar jauh lebih perlu
mendapatkan perhatian yang serius. Karena disanalah seorang guru akan mewariskan segala
tingkah laku dan sikap bawaan pada saat mengajar yang akan mempengaruhi anak didik pada
perkembangan selanjutnya.

Semua itu perlu dan penting untuk diperhatikan jika tujuan pembinaan di sekolah atau
madrasah dalam pembinaan anak didiktersebut ingin tercapai. Kepribadian adalah sesuatu yang
berdiri, tetapi juga sesuatu yang terbuka terhadap dunia sekitarnya. Agama Islam mengenal
istilah fitrah sebagai potensi dasar kejiwaan pembentuk kepribadian manusia, perkembangan
fitrah itu diwarnai oleh pengaruh orang tua, pendidikan, masyarakat serta situasi, dan kondisi
lingkungan. Pada orang Islam terdapat istilah konsep Insan kamil sebagai tujuan pembentukan,
pengembangan, dan pembinaan kepribadian muslim.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kualifikasi akademik merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam meningkatkan


profesionalisme guru.Tanpa peningkatan kualifikasi akademik, kecil kemungkinan
dapatmewujudkan guru yang berkualita sdan profesional.Pendidikan yang bermutu hanya
terjadi manakala didukung oleh guru yang memiliki kapasitasdan professional. Guru
dikatakan memiliki kapasitas jika memiliki kualifikasi akademik minimum dan kompeten
dibidangnya

UU No14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,dan Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 tentang standar Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa guru adalah
pendidik profesional. Seorang guru atau pendidik professional harus memiliki kualifikasi
akademik minimum sarjana S1 atau diploma (IV), menguasai kompetensi (pedagogik,
professional, sosial dan moral), serta memiliki sertifikat pendidik, sehat jasmani dan ruhani.
Seorang guru pun perlu memilikikemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indoensia
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani
dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut tentu dibutuhkan guru yang memiliki
kualifiaksi dan kapasitas yang baik.Kompetensi berarti kewenangan (kekuasaan) untuk
menentukan atau memutuskan sesuatu hal. Kompetensi bisa bermakna pula sebagai
kemampuan, kecakapan atau keahlian.Kompetensi guru adalah hasil penggabungan dari
berbagai kemampuan,berupa seperangkat pengetahuan, perilaku yang dimiliki dan
dikuasai dalam rangka menjalankan tugas keprofesionalannya.Guru yang memiliki

15
kompetensi tidak menjadikan kegiatan mengajar sekedar untuk menggugurkan kewajiban,
tetapi sebagai bentuk pengabdian dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

B. Saran

Sekiranya setalah membaca makalah ini, tidak ada lagi para guru yang mengajar dengan
dasar pendidikan bukan pada bidangnya, para guru dapat senang hati memperbaiki dan
menyempurnakan kompetensi dirinya sebagai seorang guru yang memiliki tingkat intelegensi
tinggi dan memiliki akhlak yang mulia. Setidaknya setelah membaca makalah ini, para guru dan
seluruh calon guru dapat bersama sama memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia melalui
proses pengajaran yang ada agar dapat mencetak generasi – generasi penerus bangsa yang
berkualitas dan mampu bersaing secara global.

16
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pascasarjana Administrasi PendidikanVolume 2 | Nomor 1 | Januari 2014

https://gurubinar.id/blog/4-kompetensi-guru-yang-wajib-dimiliki-oleh-calon-guru?

Drs.H.M.Hatta Hs.,M.AP,empat kopetensi untuk membangun profesiomalisme guru (nizamia


learning:2018)

Mukhlis, 2008. Peraturan menteri pendidikan nasional Republik Indonesia nomor 27 tentang
“standar kualifikasi akademik dan kompetensi konselor

PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

17

Anda mungkin juga menyukai