Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KAPITA SELEKTA PENDIDIKAN

“PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU DALAM RANGKA PENINGKATAN


MUTU PENDIDIKAN”

Dosen : Dr. Abdul Wahab S.Si., M.Si.

Oleh :
ENI NADIRA 10120190066

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR
2022/2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat
nanti.
Materi dalam makalah ini disusun berdasarkan studi pustaka dengan referensi-referensi yang sesuai
dengan tujuan agar pada umumnya lebih mengetahui tentang “PENINGKATAN PROFESIONALISME
GURU DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN”
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca
untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Wassalamua’laikum warahmatullahi wabarakatuh

Makassar, 02 Agustus 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
COVER ..............................................................................................................................................
LATAR BELAKANG ....................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................... 3
A. Pengertian Profesionalisme Guru ? ....................................................................................... 3
B. Dasar Hukum Islam Tentang Profesionalisme Guru? .......................................................... 3
C. Pentingnya Profesionalisme Guru Dalam Pendidikan? ........................................................ 4
D. Kompetensi Dan Syarat Yang Harus Dimiliki Oleh Guru Profesional? ............................... 4
E. Kinerja Guru Professional? ................................................................................................... 5
F. Langkah-Langkah Yang Dilakukan Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru? ............ 5
BAB III PENUTUP ........................................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ........................................................................................................................... 8
B. Saran ..................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setelah lebih dari lima puluh tahun Indonesia merdeka, baru saat ini timbul perhatian
yang sungguh-sungguh dari pemerintah Republik Indonesia untuk meningkatkan mutu
Pendidikan. Perhatian ini antara lain dilakukan melalui perubahan Undang-undang No. 2
tahun 1989 menjadi Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang system Pendidikan nasional,
dan juga keluarnya Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia no. 47 tahun 2008 tentang guru, ditetapkannya berbagai
paradigma baru: visi Pendidikan nasioanal, kurikulum Pendidikan, proses belajar mengajar
dan lain sebagainya. Semua itu pada intinya ditujukan untuk meningkatkan mutu Pendidikan
nasional. Munculnya berbagai kebijakan pemerintah tersebut harus dimanfaatkan sebaik-
baiknya dengan penuh tanggungjawab oleh penyelenggara Pendidikan, pemangku
kepentingan, stakeholder dan sebagainya, dan bukan hanya sekadar untuk mengejar kenaikan
gaji atau tunjangan.
Para ahli pendidikan pada umumnya sepakat, bahwa peningkatan mutu Pendidikan
sebagaimana tersebut diatas pada akhirnya bermuara kepada tersedianya tenaga pendidik
(guru dan dosen) yang bermutu. Tersedianya dana yang besar, sarana prasarana yang lengkap,
serta berbagai komponen Pendidikan lainnya yang serba baru, belum mencapainya tujuan
peningkatan mutu Pendidikan, jika mutu tenaga pendidiknya tidsak ditingkatkan. Pernyataan
ini mengingatkan tentang pentingnya meningkatkan mutu pendidik sebagai upaya strategis
dalam rangka meningkatkan mutu Pendidikan. Kesadaran peningkatan mutu tenaga pendidik
ini sekarang sedang tumbuh, dan karenanya perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Tenaga pendidik yang bermutu dan professional antara lain wajib memiliki kualifikasi
akademik, kompetensi, sertifikasi, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan
untuk mewujudkan tujuan Pendidikan nasional. Kompetensi tersebut meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi social, dan kompetensi professional yang
diperoleh melalui Pendidikan profesi. Hal ini mengingatkan tentang pentingnya dilakukan
pendidikan profesi keguruan yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki
program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi. Kebijakan ini ditempuh,
mengingat bahwa Pembina mutu tenaga pendidik bukanlah perkara yang mudah.
Para guru di Indonesia menyadari bahwa jabatan guru adalah suatu profesi yang mulia
dan terhormat. Guru mengabdikan diri dan berbakti untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya, yaitu yang beriman, bertakwa, dan
berakhlak mulia, serta menguasai IPTEK dalam mewujudkan masyarakat yang berkualitas.
Para guru Indonesia idealnya selalu tampil dengan tugas utamanya adalah mendidik,
membimbing, melatih, dan mengembangkan kurikulum (perangkat kurikulum).
Setiap guru boleh saja memandang dirinya profesonal. Pagi hari berangkat ke sekolah,
sore baru pulang. Setiap hari tampil didepan kelas, tak pernah absen. Mengajar dan mengajar
adalah prioritas utama. Apakah guru tersebut termasuk golongan professional? Dengan
merujuk kepada berbagai undang-undang, pertaruan, kebijakan pemerintah, berbagai
referensi kependidikan maka penulis paparkan dari berbagai sumber tentang bagaimana
menjadi guru yang professional serta Langkah strategis dalam membina mutu guru menjadi
guru professional, yang diawali dari konsep dasar profesionalisme.

iv
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian profesionalisme guru itu?
2. Apa dasar hukum islam tentang profesionalisme guru?
3. Apa Pentingnya profesionalisme guru dalam pendidikan?
4. Apa saja kompetensi dan syarat yang harus dimiliki oleh guru profesional?
5. Bagaimana kinerja guru professional?
6. Apa saja Langkah-langkah yang dilakukan dalam meningkatkan profesionalisme guru?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian profesionalisme guru
2. Untuk mengetahui dasar hukum islam tentang profesionalisme guru
3. Untuk mengetahui pentingnya profesionalisme guru dalam pendidikan
4. Untuk mengetahui apa saja kompetensi dan syarat yang harus dimiliki oleh guru
professional
5. Untuk mengetahui bagaimana kinerja guru professional
6. Untuk mengetahui apa saja langkah-langkah yang dilakukan dalam meningkatkan
profesionalisme guru

v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Profesionalisme Guru
Profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinya suatu bidang pekerjaan yang ingin
ditekuni oleh seseorang. Profesi juga dapat diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan tertentu
mensyaratkan pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh dari pendidikan akademis
yang intensif (Webster 1989). Menurut Martinis yamin (2007) “ profesi mempunyai pengertian
seseorang yang menekuni pekerjaan berdasarkan keahlian , kemampuan tekhnik, dan prosedur
berlandaskan intelektualitas”. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa profesi adalah suatu bidang pekerjaan atau keahlian tertentu yang mengsyartkan
kemampuan intelektualitas, sikap, dan keterampilan yang diperoleh melalui proses pendidikan.
Professional adalah pekerjaaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi
sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian atau kecakapan yang memenuhi mutu
atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. H.A.R. Tilaar (2002) menjelaskan
bahwa seseorang yang professional menjalankan pekerjaannya sesuai dengan tuntutan profesi
atau tuntutan profesinya.
Profesionalisme adalah suatu pandangan terhadap keahlian tertentu yang diperlukan
dalam pekerjaan tertentu, yang mana keahlian tersebut hanya diperoleh melalui pendidikan
khusus atau latihan khusus. Profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan dan
kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pembelajaran yang
berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian.
Sementara itu guru yang professional adalah guru yang memiliki kompetensi yang
dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pembelajaran. Dapat dsisimpulkan bahwa
pengertian guru professional yaitu ororang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus
dalam dalam bidang keguruan, sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru
dengan kemampuan maksimal.

B. Dasar Hukum Islam Tentang Profesionalisme Guru

‫ِاَّن َهّٰللا َيْأُم ُر ُك ْم َاْن ُتَؤ ُّد وا اَاْلٰم ٰن ِت ِآٰلى َاْهِلَهۙا َو ِاَذ ا َح َك ْم ُتْم َبْيَن الَّناِس َاْن َتْح ُك ُم ْو ا ِباْلَع ْد ِل ۗ ِاَّن‬
‫َهّٰللا ِنِعَّم ا َيِع ُظُك ْم ِبٖه ۗ ِاَّن َهّٰللا َك اَن َسِم ْيًع ۢا َبِص ْيًرا‬

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu
menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya
kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (QS. An-Nisa :
58)

Dari ayat 58 surah An-Nisa diatas terdapat catatan penting dalam hubungannya dengan
profesionalisme sebagai berikut :

vi
1. Seorang tenaga yang professional adalah seseorang yang bersifat al-amin (terpercaya), al-
hafidz (dapat menjaga Amanah), dan al-wafiya (yang merawat sesuatu dengan baik).
2. Seorang tenaga pendidik professional dalam pandangan islam adalah seorang pendidik yang
memiliki keahlian
3. Seorang pendidik yang professional dalam pandangan islam ada;ah seorang yang bertindak
adil, yakni memberikan hak kepada yang memilikinya dengan cara yang paling efektif atau
tidak terbelit-belit.

C. Pentingnya Profesionalisme Guru Dalam Pendidikan


Didalam dunia pendidikan, guru adalah seorang pendidik, pembimbing, pelatih, dan
pengembang kurikulum yang dapat menciptakan kondisi dan suasana belajar yang kondusif, yaitu
suasana belajar menyenangkan, menarik, memberi rasa aman, memberikan ruang pada siswa
untuk berpikir akrif, kreatif, inovatif dalam mengeksplorasi dan mengelaborasi kemampuannya.
Guru yang professional merupakan factor penentu proses pendidikan yang berkualitas.
Berkenaan dengan pentingnya profesionalisme guru dalam pendidikan ( Sanusi et al 1991:23)
mengutarakan enam asumsi yang melandasi perlunya profesionalisasi dalaam pendidikan, yaitu:
1. Subjek pendidikan adalah manusia yang memiliki kemauan, pengetahuan, emosi, dan
perasaan dan dapat dikembangkan sesuai potensinya, sementara itu pendidikan dilandasi oleh
nilai-nilai kemanusiaan yang menghargai martabat manusia.
2. Pendidikan dilakukan secara intensional, yakni secara sadar bertujuan, maka pendidikan
menjadi normatif ysng diikat dengan norma-norma dan nilai-nilai yang baik secara universal,
nasional, maupun local, yang merupakan acuan para pendidik, peserta didik, pengelola
pendidikan.
3. Teori-teori pendidikan merupakan jawaban kerangka hipotesis dalam menjawab
permasalahan pendidikan
4. Pendidikan bertolak dari asumsi pokok tentang manusia, yakni manusia mempunyai potensi
yang baik untuk berkembang. Oleh sebab itu, pemdidikan adalah usaha untuk
mengembangkan potensi unggul tersebut.
5. Ini pendidikan terjadi dalam prosesmya, yakni situasi dimana terjadi dialog antara peserta
didik dengan pendidik yang memungkinkan peserta didik tumbuh diarah yang dikehendaki
oleh pendidik selaras dengan nilai yang dijujung tinggi di masyarakat
6. Sering terjadinya dilema antara tujuan utama pendidikan, yaitu menjadikan manusia sebagai
manusia yang baik (dimensi intrinsic) dengan misi instrumental, yakni merupakan alat untuk
perubahan atau mencapai sesuatu.

D. Kompetensi Dan Syarat-Syarat Guru Professional


Kompetensi yang harus dimiliki seorang guru yang professional meliputi :
1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi ini merupakan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta
peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran.
2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi ini merupakan kemampuan guru dalam memiliki sikap kepribadian yang
mantap, stabil, dewasa, arif, berakhlak mulia, dan berwibawa agar menjadi panutan yang
patut diteladani serta sumber inspirasi bagi siswa
3. Kompetensi Profesional

vii
Kompetensi ini merupakan kemampuan guru dalam penguasaan materi pembelajaran
pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik
memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan oleh standar pendidikan nasional.
4. Kompetensi Sosial
Kompetensi ini merupakan kemampuan guru dalam menjadi bagian dari masyarakat
untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesame pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua, dan masayarat sekitar.
Apabila guru telah memiliki keempat kompetensi tersebut diatas, maka guru tersebut
telah memiliki hak professional karena Ia telah jelas memenuhi syarat-syarat professional
guru sebagai berikut :
1. Mendapat pengakuan dan perlakuan hukum terhadap batas wewenang keguruan yang
menjadi tanggungjawab
2. Memiliki kebebasan untuk mengambil langkah-langkah interaksi edukatif dalam batas
tanggungjawabnya dan ikut serta dalam proses pengembangan pendidikan setempat
3. Menikmati teknis kepemimpinan dan dukungan pengelolaan yang efektif dan edisien
dalam rangka menjalankan tugas sehari-hari
4. Menerima perlindungan dan penghargaan yang wajar terhadap usaha-usaha dan prestasi
yang inovatif dalam bidang pengabdiannya
5. Menghayati kebebasan mengembangkan kompetensi profesionalnya secara individual
maupun secara institusional.

E. Kinerja Guru Professional


Kinerja adalah performance atau unjuk kerja. Kinerja dapat pula diartikan prestasi kerja
atau pelaksanaan kerja atau hasil unjuk kerja (LAN 1992). Berkaitan dengan kinerja guru, wujud
perilaku yang dimaksud adalah kegiatan guru dalam proses pembelajaran, yaitu bagaimana
seorang guru merencanakan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran dan menilai
hasil.
Standar kinerja perlu dirumuskan untuk dijadikan acuan dalam mengadakan
perbandingan terhadap apa yang dicapai dengan apa yang diharapkan, atau kualitas kinerja adalah
wujud perilaku atau kegiatan yang dilaksanakan dan sesuai dengan harapan dan kebutuhan atau
tujuan yang hendak dicapai secara efektif dan efisien. Untuk mencapai hal tersebut seringkali
kinerja guru dihadapkan pada berbagai hambatan/kendala sehingga pada akhirnya dapat
menimbulkan kinerja yang kurang efektif. Dengan kata lain standar kinerja dapat dijadikan
patokan dalam mengadakan pertanggungjawaban terhadap apa yang telah dilaksanakan.
Berkenaan dengan standar kinerja guru, Piet A Sahertian menjelaskan bahwa standar kinerja
guru berhubungan dengan kualitas guru dalam menjalankan tugasnya seperti :
1. Bekerja dengan siswa secara individual
2. Persiapan dan perencanaan pemelajaran
3. Pendayagunaan media pembelajaran
4. Melibatkan siswa dalam berbagai pengalaman belajar
5. Kepemimpinan yang aktif dari guru

F. Langkah-Langkah Yang Dilakukan Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru


Profesionalisme guru merupakan acuan yang sangat penting bagi peningkatan dunia
pendidikan. Banyak cara yang dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme guru. Jalan yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan Profesionalisme guru antara lain:
1. Peningkatkan Kemampuan Guru melalui Organisasi Profesi

viii
Organisasi profesi guru di antaranya yaitu Persatuan Republik Indonesia (PGRI),
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Organisasi MGMP bertujuan untuk
meningkatkan mutu dan profesionalisasi dari guru dalam kelompoknya masing-masing
(Soetjipto 2007:36). Dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada dalam organisasi selain
PGRI ada organisasi profesi dibidang pendidikan yaitu Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia
(ISPI). Dengan telah terbentuknya organisasi profesi, guru dapat meningkatkan kemampuan
dirinya dan berlomba dalam kebaikan dengan sesama teman profesi.
2. Peningkatkan Kemampuan Guru melalui Supervisi Pendidikan
Supervisi pendidikan yaitu proses pemberian layanan bantuan profesional kepada guru
untuk meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas-tugas pengelolaan proses
pembelajaran secara efektif dan efisien. Pada hakikatnya supervisi adalah perbaikan proses
pembelajaran. Berikut merupakan prinsip-prinsip supervisi, di antaranya:
a) Supervisi harus mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis.
b) Supervisi harus dilakukan secara berkesinambungan.
c) Supervisi pendidikan harus demokratis.
d) Program supervisi pendidikan harus komprehensif.
e) Supervisi pendidikan harus konstruktif.
f) Supervisi pendidikan harus objektif.
3. Peningkatkan Kemampuan melalui Kualifikasi dan Pembinaan Guru
Program kualifikasi guru adalah prakarsa inovatif dan efisien untuk memberikan layanan
pendidikan yang memungkinkan tidak mengganggu pelaksanaan tugas-tugas keseharian
masing-masing guru.
4. Peningkatkan Kemampuan Guru melalui Sertifikasi
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan
dosen, dikemukakan bahwa sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru
dan dosen. Sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada
guru dan dosen sebagai tenaga profesional.
Berdasarkan pengertian tersebut, sertifikasi guru dapat diartikan sebagai suatu proses
pemberian pengakuan bahwa seseorang telah memiliki kompetensi untuk melaksanakan
pelayanan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu, setelah lulus uji kompetensi yang
diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi
5. Peningkatan Kesejahteraan
Agar seorang guru bermartabat dan mampu "membangun"manusia muda dengan penuh
percaya diri, guru harus memiliki kesejahteraan yang cukup Gaji yang memadai. Perlu ditata
ulang sistem penggajian guru agar gaji yang diterimanya setiap bulan dapat mencukupi
kebutuhan hidup dirinya dan keluarganya dan pendidikan putra-putrinya. Dengan penghasilan
yang mencukupi, tidak perlu guru bersusah payah untuk mencari nafkah tambahan di luar jam
kerjanya. Guru akan lebih berkonsentrasi pada profesinya, tanpa harus mengkhawatirkan
kehidupan rumah tangganya serta khawatirakan pendidikan putra-putrinya.
6. Penyelenggaraan Pelatihan dan Sarana
Salah satu usaha untuk meningkatkan profesionalitas guru adalah pendalaman materi
pelajaran melalui pelatihan-pelatihan. Beri kesempatan guru untuk mengikuti pelatihan-
pelatihan tanpa beban biaya atau melengkapi sarana dan kesempatan agar guru dapat banyak
membaca buku-buku materi pelajaran yang dibutuhkan guru untuk memperdalam
pengetahuannya.
7. Pembinaan Perilaku Kerja

ix
Studi-studi sosiologi sejak zaman Max Weber di awal abad ke-20 dan penelitian
penelitian manajemen dua puluh tahun belakangan bermuara pada satu kesimpulan utama
bahwa keberhasilan pada berbagai wilayah kehidupan ternyata ditentukan oleh perilaku
manusia, terutama perilaku kerja.
8. Memahami Tuntutan Standar Profesi yang Ada
Upaya memahami tuntutan standar profesi yang ada (di Indonesia dan yang berlaku di
dunia) harus ditempatkan sebagai prioritas utama jika guru kita ingin meningkatkan
profesionalismenya. Hal ini didasarkan kepada beberapa alasan sebagai berikut: Pertama,
persaingan global sekarang memungkinkan adanya mobilitas guru secara lintas negara.
Kedua, sebagai profesional seorang guru harus mengikuti tuntutan perkembangan profesi
secara global, dan tuntutan masyarakat yang menghendaki pelayanan vang lebih baik. Cara
satu-satunya untuk memenuhi standar profesi ini adalah dengan belaiar secara terus menerus
sepanjang hayat, dengan membuka diri yakni mau mendengar dan melihat perkembangan
baru di bidangnya.
9. Membangun Hubungan Kesejawatan yang Baik dan Luas
Upaya membangun hubungan kesejawatan yang baik dan luas dapat dilakukan guru
dengan membina jaringan kerja atau networking. Guru harus berusaha mengetahui apa yang
telah dilakukan oleh sejawatnya yang sukses
10. Mengadopsi Inovasi
Mengadopsi inovasi atau mengembangkan kreativitas dalam pemanfaatan teknologi
komunikasi dan informasi mutakhir agar senantiasa tidak ketinggalan dalam kemampuannya
mengelola pembelajaran. Guru dapat memanfaatkan media dan ide-ide baru bidang teknologi
pendidikan seperti media presentasi, komputer (hard technologies) dan juga pendekatan-
pendekatan baru bidang teknologi pendidikan (soft technologies). Upaya-upaya guru untuk
meningkatkan profesionalismenya tersebut pada akhirnya memerlukan adanya dukungan dari
semua pihak yang terkait agar benar-benar terwujud. Pihak-pihak yang harus memberikan
dukungannya tersebut adalah organisasi profesi seperti PGRI, pemerintah dan juga
masyarakat

x
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu
keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pembelajaran yang berkaitan
dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian. Sementara itu guru
yang professional adalah guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk
melakukan tugas pendidikan dan pembelajaran. Dapat dsisimpulkan bahwa
pengertian guru professional yaitu ororang yang memiliki kemampuan dan keahlian
khusus dalam dalam bidang keguruan, sehingga ia mampu melakukan tugas dan
fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal.
2. Dari ayat 58 surah An-Nisa diatas terdapat catatan penting dalam hubungannya
dengan profesionalisme sebagai berikut : pertama, seorang tenaga yang professional
adalah seseorang yang bersifat al-amin (terpercaya), al-hafidz (dapat menjaga
Amanah), dan al-wafiya (yang merawat sesuatu dengan baik). Kedua, seorang tenaga
pendidik professional dalam pandangan islam adalah seorang pendidik yang memiliki
keahlian. Ketiga, seorang pendidik yang professional dalam pandangan islam ada;ah
seorang yang bertindak adil, yakni memberikan hak kepada yang memilikinya
dengan cara yang paling efektif atau tidak terbelit-belit.
3. Pentingnya profesionalisme guru dalam pendidikan yaitu dapat menciptakan kondisi
dan suasana belajar yang kondusif, yaitu suasana belajar menyenangkan, menarik,
memberi rasa aman, memberikan ruang pada siswa untuk berpikir akrif, kreatif,
inovatif dalam mengeksplorasi dan mengelaborasi kemampuannya. Guru yang
professional merupakan factor penentu proses pendidikan yang berkualitas.
4. Kompetensi yang haus dimiliki seorang guru professional yaitu : kompetensi
pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi sosial
5. Piet A Sahertian menjelaskan bahwa standar kinerja guru berhubungan dengan
kualitas guru dalam menjalankan tugasnya seperti : 1) Bekerja dengan siswa secara
individual, 2) Persiapan dan perencanaan pemelajaran, 3) Pendayagunaan media
pembelajaran, 4) Melibatkan siswa dalam berbagai pengalaman belajar, 5)
Kepemimpinan yang aktif dari guru
6. Banyak cara yang dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme guru. Jalan yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan Profesionalisme guru antara lain: 1)
Peningkatkan kemampuan guru melalui organisasi profesi, 2) Peningkatkan
kemampuan guru melalui supervisi pendidikan, 3) Peningkatkan kemampuan melalui
kualifikasi dan pembinaan guru, 4) Peningkatkan kemampuan guru melalui
sertifikasi, 5) Peningkatan kesejahteraan, 6) Penyelenggaraan pelatihan dan sarana, 7)
Pembinaan perilaku kerja, 8) Memahami tuntutan standar profesi yang ada, 8)
Membangun hubungan kesejawatan yang baik dan luas, 9) Mengadopsi inovasi.
B. Saran

xi
Setelah mempelajari materi tentang keprofesionalan guru diharapakan bagi para
calon guru atau pun yang sudah menjadi guru dapat terus meningkatkan kualitas
perbaikan diri dalam belajar maupun mengajar dan demi tercapainya tujuan pendidikan,
maka seorang guru juga harus betul-betul mampu mengembangkan dirinya menguasai
materinya dengan sempurna, sehingga dapat disegani dan diakui sebagai guru
professional

DAFTAR PUSTAKA

Nata, Abuddin. 2016. Kapita Selekta Pendidikan Islam: Isu-isu Kontemporer Tentang Pendidikan Islam.
Jakarta: Rajawali Pers.
Rusman. 2018. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Depok: Rajawali
Pers.
https://sadidhidayatinovasi.blogspot.com/2014/12/inovasi-pendidikan-peningkatan.html

xii

Anda mungkin juga menyukai