Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TANTANGAN PROFESIONALITAS GURU ABAD 21

Disusun untuk memenuhi tugas

Modul 4: Pengembangan Profesi Guru

Dosen Pengampu

Muhammad Nurhalim, S.Pd.I., M.Pd.

Oleh

Eli Kurniasih S.Pd.I.

2022
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
pengembangan profesi guru yang berjudul Tantangan Profesionalitas Guru di Abad 21.

Adapun makah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini untuk itu
kami tidak lupa menyamopaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mmbantu
kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun, tidak lepas dari semua itu kami sadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusunan bahasanya maupun sisi lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang
dada dan terbuka kami terbuka selebar lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran
dan kritik yang bersifat membangun guna menyempurnakan makalah selanjutnya.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah
dan manfaatnya sehingga dapat memberikan insfirasi terhadap pembaca.

Tegal, 27 Juli 2022

Eli Kurniasih

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................................2

BAB II ISI.................................................................................................................................3

2.1 Definisi Profesionalitas Guru.....................................................................................4


2.2 Tujuan dan Manfaat Profesionalitas Guru.................................................................4
2.3 Kompetensi Guru di Abad 21.....................................................................................5
2.4 Masalah atau Problem dalam Peningkatan Profesionalitas Guru...............................6
2.5 Strategi Pemecahan Masalah Profesionalitas..............................................................7

BAB III PENUTUP..................................................................................................................8


3.1 Kesimpulan................................................................................................................8
3.2 Daftar Pustaka............................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia, dengan


pendidikan yang baik seseorang dapat memberikan manfaat bagi dirinya maupun bagi
orang lain. Tidak ada suatu negara majupun di dunia ini yang tidak menitik beratkan
sektor pendidikan dalam membangun negara dan bangsanya.
Negara-negara maju telah membuktikan bahwa, pendidikan mempunyai
kontribusi dan pengaruh yang sangat besar dalam meningkatkan kualitas bangsanya.
Pendidikan merupakan sumber kemajuan suatu bangsa, karena dengan pendidikan
yang baik kualitas sumber daya manusia suatu bangsa tersebut dapat ditingkatkan.
Sumber daya manusia merupakan aset utama dalam membangun suatu bangsa, tidak
terkecuali bagi bangsa Indonesia.
Negara indonesia yang begitu luas dan begitu banyak pulau harus diimbangi
dengan pendidikan yang baik bagi setiap warganya, dengan kekayaan alam yang
melimpah dan dikelola dengan cerdas oleh masyarakat dan negara maka akan
menjadikan bangsa kita ini menjadi bangsa yang besar. Hal yang melatarbelakangi
pentingngnya pendidikan di berbagai negara maju adalah karena adanya keinginan
untuk meningkatkan kualitas hidup seluruh warganya dan bagi negara yang sedang
berkembang, seperti di Negara Indonesia, pendidikan digunakan sebagai upaya untuk
mengejar ketertinggalan saja. Namun pendidikan baik di negara maju maupun di
negara berkembang bukanlah tanpa masalah, negara seperti Inggris, Amerika Serikat,
Jepang yang tergolong maju juga memiliki masalah mengenai pendidikan yang
semakin kompleks.

1.2 RUMUSAN MASALAH


a. Apa itu profesionalitas guru?
b. Apa tujuan dan manfaat profesionalitas guru?
c. Bagaimana kompetensi guru di abad 21?
d. Apa saja masalah atau problem dalam peningkatan profesionalitas guru?
e. Bagaimana strategi pemecahan masalah profesionalitas?

1.3 TUJUAN

a. Untuk mengetahui definisi profesionalitas guru.


b. Agar mengetahui tujuan dan manfaat profesinalisme guru.
c. Untuk mengetahui kompetensi guru di abad 21.
d. Untuk mengetahui masalah atau problem dalam meningkatkan kualitas guru.
e. Untuk mengetahui bagaimana strategi dalam pemecahan masalah
profesionalitas

3
BAB II
ISI

2.1 Definisi Profesionalitas Guru

Istilah profesionalisme guru tentu bukan sesuatu yang asing dalam dunia
pendidikan. Secara sederhana, profesional berasal dari kata profesi yang berarti
jabatan. Orang yang profesional adalah orang yang mampu melaksanakan tugas
jabatannya secara mumpuni, baik secara konseptual maupun aplikatif. Guru yang
profesional adalah guru yang memiliki kemampuan mumpuni dalam
melaksanakan tugas jabatan guru.

Bila ditinjau secara lebih dalam, terdapat beberapa karakteristik


profesionalisme guru. Rebore (1991) mengemukakan enam karakteristik
profesionalisme guru1, yaitu: (1) pemahaman dan penerimaan dalam
melaksanakan tugas, (2) kemauan melakukan kerja sama secara efektif dengan
siswa, guru, orang tua siswa, dan masyarakat, (3) kemampuan mengembangkan
visi dan pertumbuhan jabatan secara terus menerus, (4) mengutamakan pelayanan
dalam tugas, (5) mengarahkan, menekan dan menumbuhkan pola perilaku siswa,
serta (6) melaksanakan kode etik jabatan.

Sementara itu, Glickman (1981) memberikan ciri profesionalisme guru


dari dua sisi, yaitu kemampuan berpikir abstrak (abstraction) dan komitmen
(commitment). Guru yang profesional memiliki tingkat berpikir abstrak yang
tinggi, yaitu mampu merumuskan konsep, menangkap, mengidentifikasi, dan
memecahkan berbagai macam persoalan yang dihadapi dalam tugas, dan juga
memiliki komitmen yang tinggi dalam melaksanakan tugas. Komitmen adalah
kemauan kuat untuk melaksanakan tugas yang didasari dengan rasa penuh
tanggung jawab.

Lebih lanjut, Welker (1992) mengemukakan bahwa profesionalisme guru


dapat dicapai bila guru ahli (expert) dalam melakasnakan tugas, dan selalu
mengembangkan diri (growth). Glatthorm (1990) mengemukakan bahwa dalam
melihat profesionalisme guru, disamping kemampuan dalam melaksanakan tugas,
juga perlu mempertimbangkan aspek komitmen dan tanggung jawab
(responsibility), serta kemandirian (autonomy).

2.2 Tujuan dan Manfaat Profesionalitas Guru

Menurut Surya (2005:48) bahwa profesionalisme guru mempunyai


peranan penting dalam peningkatan mutu pendidikan, karena :
1. Profesionalisme guru memberikan jaminan perlindungan kepada
kesejahteraan masyarakat umum.
2. Professional guru merupakan suatu cara untuk memperbaiki citra
profesi pendidikan yang selama ini dianggap oleh sebahagian masyarakat
rendah.
1
Disdikpora Admin, “Pengertian Profesionalisme Guru”
(https://disdikpora.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pengertian-profesionalisme-guru-63, 07
Oktober 2016)

4
3. Profesionalisme guru memberikan kemungkinan perbaikan dan
pengembangan diri yang memberikan kemungkinan guru dapat memberikan
pelayanan sebaik mungkin dan memaksimalkan kompetensinya.

Secara umum, tujuan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah


sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Pasal 3, yaitu menghasilkan calon guru yang memiliki kemampuan mewujudkan
tujuan pendidikan nasional.2
Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sedangkan secara khusus, tujuan program Pendidikan Profesi Guru
(PPG) seperti yang tercantum dalam Permendiknas Nomor 8 Tahun 2009 Pasal
2 sebagai berikut.
a. Untuk menghasilkan calon guru yang memiliki kompetensi dalam
merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran.
b. Untuk menindaklanjuti hasil penilaian dengan melakukan
pembimbingan, dan pelatihan peserta didik.
c. Untuk melakukan penelitian dan mengembangkan profesionalitas secara
berkelanjutan.
Dengan demikian, tujuan program Pendidikan profesi Guru (PPG)
adalah untuk mewujudkan guru-guru yang memiliki kompetensi sesuai dengan
bidangnya, yang pengakuan secara tertulisnya dibuktikan dengan dimilikinya
Sertifikat Pendidikan Profesional.
Berikut ini beberapa manfaat yang diperoleh guru setelah mengikuti
program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dan dinyatakan lulus oleh pihak
penyelenggara.
a) Meningkatkan profesionalisme guru dalam mengajar.
b) Menambah pengalaman tentang proses pendidikan dan pembelajaran di
sekolah.
c) Mendapatkan gelar sebagai guru profesional yang ditunjukan dalam Sertifikat
Pendidik.
d) Membuka lapangan kerja secara lebih luas, khususnya untuk guru nonPNS.
e) Mendapatkan tunjangan sertifikasi untuk meningkatkan kesejahteraan hidup.
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi sekolah diharapkan dapat
bermanfaat untuk menemukan penyegaran dan ide baru dalam proses
pembelajaran, baik sistem pembelajaran maupun tugas kependidikan, sehingga
diharapkan kualitas pembelajaran menjadi lebih baik.

Sedangkan bagi masyarakat, program Pendidikan Profesi Guru (PPG)


diharapkkan akan mampu menghasilkan calon tenaga pendidik yang memiliki
kualitas baik dan menumbuhkan motivasi masyarakat untuk percaya bahwa
dunia pendidikan mampu memberikan pelayanan yang memuaskan.

2
Wibowo, Mungin Eddy, Standarisasi, Sertifikasi, dan Lisensi Profesi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (Surabaya: Seminar Nasional Pendidikan, 2004), 33.

5
2.3 Kompetensi Guru di Abad 21

Kompetensi adalah karakteristik dasar dari individu yang memungkinkan


seseorang mengeluarkan kinerja terbaiknya dalam melaksanakan pekerjaannya.
Oleh karena itu guru harus memiliki Kompetensi dasar dari guru profesional
sebagai guru modern abad 21 dengan ciri antara lain:
a. Menguasai bahan ajar yang akan disampaikan kepada siswa atau peserta
didiknya.
b. Mengelola program belajar mengajar, yakni menetapkan tujuan
pembelajaran, memilih dan mengembangkan bahan pembelajaran, memilih
dan mengembangkan strategi belajar mengajar,memilih dan mengembangkan
media pengajaran yang sesuai, memilih dan memanfaatkan sumber belajar.
c. Mengelola kelas. Guru yang profesioanal akan mampu mengelola dan
mengatur suasana kelas dengan baik dan menata kelas dengan media atau alat
peraga pengajaran yang disediakan.
d. Menggunakan media/ sumber belajar. Guru harus mampu menggunakan
berbagai media belajar baik berupa media audio, visual, audio visual. Media
pembelajaran yang bisa digunakan bisa berupa slide, video, radio, flash card
dan lain sebagainya.
e. Menguasai landasan kependidikan. Mengenal tujuan pendidikan nacional
untuk mencapai tujuan pendidikan, mengenal fungsi sekolah dalam
masyarakat, mengenal prinsip- prinsip psikologi pendidikan yang dapat
dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar.
f. Mengelola interaksi belajar- mengajar, yakni menciptakan iklim belajar yang
tepat, dengan menciptakan keaktifan siswa dalam belajar, sehingga
pengetahuan siswa terus bertambah dan ada keinginan terus menerus untuk
belajar dan mengeksplorasi pengetahuan mereka.
g. Menilai prestasi belajar. Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah
dilaksanakan. menilai prestasi murid untuk kepentingan pengajaran, menilai
proses belajar mengajar
h. Mengenal fungsi dan layanan bimbingan penyuluhan. Guru harus bisa
membimbing murid yang mengalami kesulitan belajar, siswa yang
berkelainan dan berbakat khusus serta bisa membimbing murid untuk
menghargai pekerjaan di masyarakat.
i. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah. Guru harus mengenal
pengadministrasian kegiatan sekolah sekaligus melaksanan kegiatan tersebut.
j. Memahami dan menafsirkan hasil penelitian guna keperluan pengajaran.
Kemapuan guru ini adalah untuk mengkaji konsep dasar penelitian ilmuwan
dan melakukan penelitian sederhana.

2.4 Masalah atau Problem dalam Meningkatkan Kualitas Guru.

Menurut profesionalisme guru dikaitkan dengan tiga faktor yang cukup penting,
yaitu kompetensi, sertifikasi, dan tunjangan profesi. Tiga faktor ini berpengaruh
terhadap kualitas guru yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas pendidikan.
Faktor kompetensi dan sertifikasi berkaitan erat dengan program pendidikan dan
pelatihan guru yang dikenal dengan program pengembangan profesionalisme guru
atau PD (Professional Development).

6
Faktor-faktor penyebab rendahnya profesionalisme guru di Indonesia antara lain:
a. Masih banyak guru yang tidak menekuni profesinya. Hal ini kemungkinan
disebabkan oleh masih rendahnya gaji guru, khususnya guru honorer.
b. Adanya institusi pencetak guru yang kurang memperhatikan bagaimana
output yang akan dihasilkan. Sehingga sistem pendidikan yang
diselenggarakan selama pendidikan guru berlangsung tidak mencapai hasil
yang maksimal.
c. Kurangnya motivasi guru dalam mengembangkan kualitas dirinya.

2.5 Strategi dalam Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi permasalahan dalam hal profesionalisme guru ini, akan


disajikan beberapa alternatif solusi untuk meningkatkan kualitas guru serta
memperbaiki kompetensinya;3
a. Menyelenggarakan Program Pengembangan Profesionalisme Guru yang
Efektif
Tuntutan untuk tersedianya guru yang berkualitas dan efektif menjadi hal
yang sangat urgent sejalan dengan paparan tentang kompentensi guru yang
telah dijelaskan. Tuntutan ini bertujuan menghasilkan guru yang terus
menerus berusaha meningkatkan keterampilan dan pengetahuannya.
b. Melibatkan Guru dalam Program Pengembangan Profesionalisme
Selain itu pengembangan guru di abad 21 sebaiknya lebih ditekankan pada
model pengembangan yang berlandaskan pada konsep kepemimpinan guru
dan menggunakan proses pembelajaran kooperatif yang otentik dan melekat
pada pekerjaan guru sehari-hari.
c. Peningkatan Kompetensi melalui Program Sertifikasi Guru
Peningkatan kualitas guru juga dapat dilakukan melalui sertifikasi profesi
guru. Guru yang dinyatakan lolos dan telah memiliki sertifikat profesi akan
mendapatkan tunjangan finansial yang ditujukan untuk meningkatkan
kesejahteraan hidupnya.
d. Peningkatan Kompetensi Guru melalui Pelatihan Penggunaan Teknologi
Digital
Guru dalam pengembangan profesionalismenya perlu meningkatkan
keterampilannya dalam penguasaan teknologi, khususnya teknologi digital.
Hal ini dilakukan untuk menjawab tantangan yang saat ini dihadapi oleh guru
pada era revolusi digital. Selain itu penguasaan teknologi digital akan sangat
bermanfaat untuk pelaksanaan pembelajaran dan komunikasi yang efektif.
e. Mendorong Guru untuk Aktif dalam Kegiatan Ilmiah
Solusi lain yang dapat ditambahkan adalah mendorong guru untuk mengikuti
seminar dan forum ilmiah yang diselenggarakan oleh berbagai perguruan
tinggi dan institusi. Kegiatan semacam ini sangat penting untuk
memperbaharui pengetahuan guru baik pengetahuan pedagogi maupun
keilmuan.
f. Pelatihan untuk Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris
Kemajuan teknologi informasi dan pengembangannya menyebabkan
penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional meningkat. Berbagai
3
Ulfah Husni Mariana, “Permasalahan dan Solusi Untuk Meningkatkan Kompetensi dan Kualitas
Guru: Sebuah Kajian Pustaka” (https://ejournal.uksw.edu/scholaria/article/view/3595, 19 Mei 2021)

7
produk teknologi yang saat ini digunakan dan dibutuhkan menggunakan
bahasa Inggris dalam pengoperasiannya. Demikian juga aplikasi pendukung
pembelajaran yang semakin banyak diciptakan. Untuk mewujudkan
pembelajaran yang lebih baik kualitasnya serta lebih sesuai dengan karakter
generasi milenial guru sebaiknya menggunakan berbagai produk teknologi
tersebut. Untuk menggunakan teknologi tersebut, keterampilan berbahasa
Inggris sebaiknya juga ditingkatkan. Sehingga penguasaan teknologi menjadi
lebih mudah tercapai. Selain itu, keterampilan berbahasa Inggris akan
mendukung kiprah guru dalam kegiatan ilmiah yang bersifat internasional.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Guru adalah profesi yang mulia sekaligus salah satu aspek penting dalam
pendidikan, karena itu perlu diperhatikan peningkatan kualitasnya dan kesejahteraan
hidupnya. Seorang guru dituntut untuk memiliki empat kompetensi sesuai dengan
yang disyaratkan oleh undang-undang no 14 tahun 2005 yaitu kompentensi
pedagogik, profesional, kepribadian dan social. Dalam rangka meningkatkan kualitas
guru, empat kompetensi tersebut harus diperhatikan. Peningkatan kualitas guru dapat
diselenggarakan melalui pengembangan profesionalisme baik yang berupa seminar
dan lokakarya maupun yang dilakukan secara daring melalui social media. Selain
itu, untuk menjawab tantangan di era revolusi digital guru juga perlu meningkatkan
ketrampilan dalam hal penggunaan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas
dan daya Tarik pembelajaran. Pemberian sertifikasi pendidik dan tunjangan
sertifikasi guru dapat digunakan juga untuk memperbaiki kualitas guru. Selain itu
guru perlu juga didorong untuk meningkatkan kemampuan dalam meneliti dan
menggunakan Bahasa Inggris. Pada akhirnya segala upaya tersebut membutuhkan
peranan pemerintah sebagai pembuat keputusan untuk mendorong perbaikan kualitas
guru yang akan berdampak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia.

8
DAFTAR PUSTAKA

F. Ravhuhali, T. S. Mashau, A. P. Kutame, and H. N. Mutshaeni, “Teachers’


Professional Development Model for Effective Teaching and Learning in
Schools: What Works Best for Teachers?,” Int. J. Educ. Sci., vol. 11, no. 1,
pp. 57–68, 2017.

R. Slavin, Educational Psychology: Theory and Practice, 12th Editi., vol. 34, no. 7.
New York: Pearsons, 2017.

I.G. A. K. Wardanti, “Guru Sebagai Pekerja Profesional,” 2002.

“Undang undang Republik Indonesia no 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.”

Yusutria, “Profesionalisme Guru Dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya


Manusia,” J. Curricula, vol. 2, no. 1, pp. 38–46, 2017.

M. I. Ismail, “Kinerja dan Kompetensi Guru dalam Pembelajaran,” J. Lentera


Pendidik., vol. 13, no. 1, pp. 44–63, 2010

https://www.volimaniak.com/2014/07/tujuan-utama-profesionalisme-untuk.html

https://disdikpora.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pengertian-
profesionalisme-guru-63#:~:text=Secara%20sederhana%2C%20profesional
%20berasal%20dari,dalam%20melaksanakan%20tugas%20jabatan%20guru.

Anda mungkin juga menyukai