Dosen Pengampu
Oleh
2022
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
pengembangan profesi guru yang berjudul Tantangan Profesionalitas Guru di Abad 21.
Adapun makah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini untuk itu
kami tidak lupa menyamopaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mmbantu
kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun, tidak lepas dari semua itu kami sadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusunan bahasanya maupun sisi lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang
dada dan terbuka kami terbuka selebar lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran
dan kritik yang bersifat membangun guna menyempurnakan makalah selanjutnya.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah
dan manfaatnya sehingga dapat memberikan insfirasi terhadap pembaca.
Eli Kurniasih
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
BAB II ISI.................................................................................................................................3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
3
BAB II
ISI
Istilah profesionalisme guru tentu bukan sesuatu yang asing dalam dunia
pendidikan. Secara sederhana, profesional berasal dari kata profesi yang berarti
jabatan. Orang yang profesional adalah orang yang mampu melaksanakan tugas
jabatannya secara mumpuni, baik secara konseptual maupun aplikatif. Guru yang
profesional adalah guru yang memiliki kemampuan mumpuni dalam
melaksanakan tugas jabatan guru.
4
3. Profesionalisme guru memberikan kemungkinan perbaikan dan
pengembangan diri yang memberikan kemungkinan guru dapat memberikan
pelayanan sebaik mungkin dan memaksimalkan kompetensinya.
2
Wibowo, Mungin Eddy, Standarisasi, Sertifikasi, dan Lisensi Profesi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (Surabaya: Seminar Nasional Pendidikan, 2004), 33.
5
2.3 Kompetensi Guru di Abad 21
Menurut profesionalisme guru dikaitkan dengan tiga faktor yang cukup penting,
yaitu kompetensi, sertifikasi, dan tunjangan profesi. Tiga faktor ini berpengaruh
terhadap kualitas guru yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas pendidikan.
Faktor kompetensi dan sertifikasi berkaitan erat dengan program pendidikan dan
pelatihan guru yang dikenal dengan program pengembangan profesionalisme guru
atau PD (Professional Development).
6
Faktor-faktor penyebab rendahnya profesionalisme guru di Indonesia antara lain:
a. Masih banyak guru yang tidak menekuni profesinya. Hal ini kemungkinan
disebabkan oleh masih rendahnya gaji guru, khususnya guru honorer.
b. Adanya institusi pencetak guru yang kurang memperhatikan bagaimana
output yang akan dihasilkan. Sehingga sistem pendidikan yang
diselenggarakan selama pendidikan guru berlangsung tidak mencapai hasil
yang maksimal.
c. Kurangnya motivasi guru dalam mengembangkan kualitas dirinya.
7
produk teknologi yang saat ini digunakan dan dibutuhkan menggunakan
bahasa Inggris dalam pengoperasiannya. Demikian juga aplikasi pendukung
pembelajaran yang semakin banyak diciptakan. Untuk mewujudkan
pembelajaran yang lebih baik kualitasnya serta lebih sesuai dengan karakter
generasi milenial guru sebaiknya menggunakan berbagai produk teknologi
tersebut. Untuk menggunakan teknologi tersebut, keterampilan berbahasa
Inggris sebaiknya juga ditingkatkan. Sehingga penguasaan teknologi menjadi
lebih mudah tercapai. Selain itu, keterampilan berbahasa Inggris akan
mendukung kiprah guru dalam kegiatan ilmiah yang bersifat internasional.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Guru adalah profesi yang mulia sekaligus salah satu aspek penting dalam
pendidikan, karena itu perlu diperhatikan peningkatan kualitasnya dan kesejahteraan
hidupnya. Seorang guru dituntut untuk memiliki empat kompetensi sesuai dengan
yang disyaratkan oleh undang-undang no 14 tahun 2005 yaitu kompentensi
pedagogik, profesional, kepribadian dan social. Dalam rangka meningkatkan kualitas
guru, empat kompetensi tersebut harus diperhatikan. Peningkatan kualitas guru dapat
diselenggarakan melalui pengembangan profesionalisme baik yang berupa seminar
dan lokakarya maupun yang dilakukan secara daring melalui social media. Selain
itu, untuk menjawab tantangan di era revolusi digital guru juga perlu meningkatkan
ketrampilan dalam hal penggunaan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas
dan daya Tarik pembelajaran. Pemberian sertifikasi pendidik dan tunjangan
sertifikasi guru dapat digunakan juga untuk memperbaiki kualitas guru. Selain itu
guru perlu juga didorong untuk meningkatkan kemampuan dalam meneliti dan
menggunakan Bahasa Inggris. Pada akhirnya segala upaya tersebut membutuhkan
peranan pemerintah sebagai pembuat keputusan untuk mendorong perbaikan kualitas
guru yang akan berdampak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia.
8
DAFTAR PUSTAKA
R. Slavin, Educational Psychology: Theory and Practice, 12th Editi., vol. 34, no. 7.
New York: Pearsons, 2017.
“Undang undang Republik Indonesia no 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.”
https://www.volimaniak.com/2014/07/tujuan-utama-profesionalisme-untuk.html
https://disdikpora.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pengertian-
profesionalisme-guru-63#:~:text=Secara%20sederhana%2C%20profesional
%20berasal%20dari,dalam%20melaksanakan%20tugas%20jabatan%20guru.