Disusun Oleh :
BAB II .................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
2.1 Kewajiban Guru Profesional ................................................................. 3
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Profesi Keguruan, yang berjudul
Tugas Pokok Dan Kewajiban Guru Profesional. Sholawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat, dan
umatnya hingga akhir zaman.
Beberapa pihak telah membantu dan mendukung dalam menyusun makalah
ini. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Rasa terima kasih
disampaikan pada pihak-pihak berikut ini:
1. Bapak Khoirul Wafa, M. Pd. selaku Dosen Pengampu mata kuliah Profesi
Keguruan
2. Teman-teman dari prodi PGSD C22 Kelas C13 angkatan 2022/2023 atas
kerjasamanya.
3. Semua pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materi nya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
lancar.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa saja kewajiban yang harus dipenuhi oleh guru profesional?
2. Apa Tugas utama dari guru profesional?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Karena itu potensi keretakan antar suku, ras, bahasa, agama dan
budaya ini perlu ada wadah profesi pembinaan, untuk memupuk
rasa kebersamaan dalam membangun bangsa kedepan yang
berprestasi dan berprestis.
Bersedia berdedikasi tinggi dan melaksanakan tugas di manapun
jika diperlukan demi pengabdian kepada nusa dan bangsa. Itu
sebabnya pemerintah mengatur perlunya ada tunjangan khusus
untuk guru-guru yang ditugaskan di daerah tertentu terpencil.
Namun tidak mudah mendorong seseorang bersedia di tempatkan
mengajar di daerah terpencil, kecuali sdm dari daerah setempat
memadai dan memiliki kompetensi yang telah ditentukan. Karena
itu selalu menjadi adanya ketidakmerataan dari komposisi guru
antara di kota-kota dengan di dacrah lebih-lebih di daerah
terpencil.
4
Ia harus mampu menarik simpati sehingga ia menjadi idola para peserta
didiknya.. Bila seorang guru dalam penampilannya sudah tidak menarik, maka
kegagalan pertama adalah ia tidak akan dapat menambahkan benih
pengajarnya itu kepada para peserta didiknya. Para peserta didik akan enggan
menghadapi guru yang tidak menarik. Pelajaran itu tidak dapat discrap
schingga setiap lapisan (homoludens, homo puber, Hompsapiens) dapat
mengerti bila menghadapi guru.Masyarakat menempatkan guru sebagai orang
Amat terhormat di lingkungannya karena mereka percaya dari seorang gurulah
diharapkan mereka mendapat ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal itu berarti
bahwa guru berkewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa menuju
pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945. Melalui guru pula masyarakat percaya bahwa 4 pilar kebangsaan
yaitu: Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI dapat dijaga
dan dilestarikan.
Semakin tingginya kompetensi guru, maka semakin tercipta dan
terbinanya kesiapan manusia pembangunan Indonesia sesuai dengan cita-cita
kemerdekaan. Dengan kata lain, potret dan wajah suatu bangsa Indonesia di
masa depan tercermin dari Potret buruh di masa kini. Masyarakat
menempatkan guru sebagai panutan seperti diungkapkan oleh Ki Hajar
Dewantara yang mengatakan Ing Ngarso Sung tulodho, Ing Madya Mangun
Karso. Tut Wuri Handayani" atau jika berada di belakang memberi dorongan,
di tengah membangkitkan semangat, dan di depan memberikan contoh
teladan.
Tugas guru tidak hanya sebatas dinding-dinding sekolah, tetapi juga
sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat. Djamara (2000) dan
Purwanto (2009), mengindikasikan bahwa guru bertugas: terampil, berbudi
pekerti luhur dan berakhlak mulia. Peran guru sebagai pengelola kelas atau
learning Manager, hendaknya diwujudkan dalam bentuk pengelolaan kelas
sebagai lingkungan belajar. Lingkungan belajar diatur dan diawasi agar
kegiatan-kegiatan belajar terarah pada tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan.
5
Sebagai fasilitator guru hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang
memungkinkan kemudahan belajar bagi peserta didik. Guru sebagai mediator,
di mana guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup
tentang media pendidikan, karena media media pendidikan merupakan alat
komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.
Peran guru sebagai Inspirator, menuntut kemampuan guru memberikan
inspirasi bagi kemajuan belajar peserta didik. Peran guru sebagai Informator,
guru harus dapat memberikan informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, selain sejumlah bahan pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang
telah diprogramkan dalam kurikulum. Guru sebagai motivator, guru
hendaknya dapat mendorong anak didik agar semangat dan aktif belajar. Peran
guru sebagal korektor, menuntut guru bisa membedakan mana nilai yang baik
dan di mana nilai yang buruk mana nilai positif dan mana nilai negatif. Peran
guru sebagai inisiator, artinya guru harus dapat menjadi penectus ide-ide
kemajuan pendidikan dan pengetahuan.
Peran guru sebagal evaluatator, artinya seorang guru dituntut untuk
menjadi seorang penilai yang baik dan jujur dengan memberikan penilaian
yang menyentuh aspek ekstrinsik dan intrinsik. Sebagal supervisor, guru
hendaknya dapat membantu, memperbaiki dan menilai secara kritis terhadap
proses pembelajaran. Sebagai kulminator, guru adalah orang yang
mengarahkan proses belajar secara bertahap dari awal hingga akhir. Sejatinya
tugas guru tidak hanya sebatas yang telah disebutkan di atas, tetapi masih
banyak yang menjadi tugas guru lainnya.
Menurut Roesyyah N. K. yang dikutip oleh Djamarah, bahwa dalam mendidik
anak didik, pendidik bertugas untuk:
1. Membentuk kepribadian anak didik yang harmonis, sesuai cita-cita
dan dasar negara Pancasila.
2. Menyiapkan anak didik menjadi warga negara yang baik.
3. Sebagai perantara dalam belajar
4. Pendidik sebagai pembimbing untuk membawa anak didik ke arah
kedewasaan.
5. Pendidik sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat
6
6. Pendidik sebagai penegak disiplin
7. Pendidik sebagai administrator dan manager
8. Pendidik sebagai suatu profesi
9. Pendidik sebagai perencana kurikulum
10. Sebagai pemimpin
11. Pendidik sebagai sponsor kegiatan anak-anak
Menurut Jamal Ma’mur Asmani dalam bukunya yang berjudul Tips
Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif memaparkan tugas-tugas
guru:
1. Edukator (pendidik) Tugas pertama guru adalah mendidik anak didik
sesuai dengan materi pelajaran yang diberikan kepadanya. Sebagai
edukator, ilmu adalah sangat utama. Membaca, menulis, berdiskusi,
mengikuti informasi dan responsif terhadap masalah kekinian sangat
menunjang peningkatan kualitas ilmu guru.
2. Leader (pemimpin)
Guru juga sebagai pemimpin kelas, karena itu ia harus bisa
menguasai, mengendalikan,dan mengarahkan kelas menuju
tercapainya tujuan pembelajaran yang berkualitas.Dan guru juga
harus pandai membaca potensi anak didiknya yang beragam, dan
mampu menggunakan multi pendekatan dalam mengajar demi
menyesuaikan potensi dan spesifikasi yang beragam dari anak
didiknya, serta memberikan saksi kepada anak didiknya yang
melanggar aturan dengan tegas, adil, dan bijaksana.
3. Fasilitator
Guru bertugas memfasilitasi anak didik untuk menemukan dan
mengembangkan bakatnya secara pesat. Menurut E. Mulyasa (2000),
guru sebagai fasilitator sedikitnya harus memiliki 7 sikap seperti
yang telah diidentifikasi Roger (dalam Knows, 1984) yaitu: Tidak
berlebihan mempertahankan pendapat dan keyakinannya atau kurang
terbuka,dapat lebih mendengarkan peserta didik, terutama tentang
aspirasi dan perasaannya, mau dan mampu menerima ide peserta
7
didik yang inovatif, dan kreatif bahkan yang sulit sekalipun, lebih
meningkatkan perhatiannya terhadap hubungan dengan peserta didik
seperti halnya terhadap bahan pembelajaran,dapat menerima
komentar balik (feedback), baik yang bersifat positif atau negatif,
dan menerimanya sebagai pandangan yang konstruktif terhadap diri
sendiri dan perilakunya,toleran terhadap kesalahan yang dibuat
peserta didik selama proses pembelajaran ,menghargai prestasi
peserta didik, meskipun biasanya mereka sudah tahu prestasi yang
dicapainya
4. Motivator
Seorang guru harus mampu membangkitkan semangat dan
mengukur kelemahan anak didik bagaimanapun latar belakang hidup
keluarganya, bagaimanapun kelam masa lalunya, dan bagai mana
pun berat tantangannya Menurut Oemar Hamalik (2008),
memotivasi belajar penting artinya dalam proses belajar siswa,
karena berfungsi mendorong, menggerakkan, dan mengarahkan
kegiatan belajar siswa.
5. Administrator
Selain mendidik, guru harus dapat mengerjakan urusan tata usaha
seperti membuat daftar induk, rapor, serta dapat mengoordinasi
segala pekerjaan di sekolah secara demokratis
6. Evaluator
Dalam evaluasi ini, guru bisa memakai banyak cara,dengan
merenungkan sendiri proses pembelajaran yang diterapkan, meneliti
kelemahan dan kelebihan, atau dengan cara yang objektif, meminta
pendapat orang lain, misalnya kepala sekolah, guru yang lain, dan
murid-muridnya
Guru harus memahami dan menghayati para siswa yang dibinanya
karena wujud siswa pada setiap saat tidak akan sama. Sebab perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang memberikan dampak serta nilai-nilai
budaya masyarakat Indonesia sangat mempengaruhi gambaran para lulusan
suatu sekolah yang diharapkan.
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Guru merupakan salah satu profesi dari tenaga kependidikan yang
bertugas untuk mengajar di mana mengajar merupakan pelaksanaan proses
pembelajaran dan menjadi proses yang paling penting dalam penyelenggaraan
pendidikan.Pengabdian guru dalam dunia pendidikan yang sangat besar
tersebut sangat memberikan kontribusi yang tinggi dalam rangka mencapai
tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan yang tertera pada
pembukaan undang-undang Dasar 1945.
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru merupakan pemegang peran
yang sangat penting, kepada gurulah tugas dan tanggung jawab, merencanakan
dan melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar. Pengelolaan kelas
merupakan wujud kreatifitas guru untuk mengadakan dan memelihara kondisi
belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam
proses belajar mengajar. Dalam menjalankan tugas, guru harus memiliki
seperangakat kemampuan baik dalam bidang yang akan disampaikan, maupun
kemampuan untuk menyampaikan bahan itu agar mudah diterima oleh peserta
didik. Adapun kemampuan yang harus dimiliki kaitannya dengan membina
anak didik meliputi kemampuan mengawasi, membina, dan mengembangkan
kemampuan siswa baik personil, profesional maupun sosial.
3.2. Saran
Makalah ini tentunya masih terdapat kelemahan ataupun kekurangan
dalam penulisan maupun penyusunannya. Penulis mengharapkan kritik dan
saran yang konstruktif dan membangun dari pihak manapun demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan
dan pengetahuan kita tentang teori-teori masuknya Islam ke Nusantara dan
berbagai bukti peninggalannya serta kelebihan maupun kelemahan dari
masing-masing teori tersebut.
9
DAFTAR PUSTAKA
10