“Disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Penjas”
Dosen Pengampu Bapak Ricko Irawan, S.Pd., M.Pd. dan Moch. Fahmi Abdulaziz, S.Pd., M.Pd.
Disusun Oleh:
Kami ucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah untuk
mata kuliah Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Penjas dengan judul “Pendidik atau Guru”
Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Ricko Irawan, S.Pd., M.Pd. dan Moch. Fahmi
Abdulaziz, S.Pd., M.Pd. yang telah membimbing kami dan teman-teman yang memberikan
kontribusi untuk mengerjakan tugas makalah ini.
Makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya. Namun, apabila ada ketidaksempurnaan
dalam makalah ini, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk penyempurnaan
makalah ini. Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat menyumbang manfaat kepada
siapa saja yang membacanya.
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................................................2
A. Latar Belakang.................................................................................................................................2
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................2
A. Pengertian Guru dan Pendidik.........................................................................................................2
B. Perbedaan Guru dan Pendidik..............................................................................................................2
C. Tugas Guru......................................................................................................................................2
D. Peran dan Fungsi Guru....................................................................................................................2
E. Persyaratan Yang Harus Dimiliki Guru Agar Profesional...............................................................2
F. Kopetensi Guru Dan Contohnya......................................................................................................2
G. Ketrampilan Yang Harus Dimiliki Guru Dalam Pembelajaran........................................................2
H. Mengapa Guru Harus Memiliki Ketrampilan..................................................................................2
I. Perencanaan Pembelajaran Guru.....................................................................................................2
J. Masalah Yang Sering Di Alami Guru..............................................................................................2
K. Solusi Dari Masalah Yang Di Alami Guru......................................................................................2
L. Kaitan Guru Dengan Kurikulum......................................................................................................2
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................................2
A. Kesimpulan......................................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan wadah yang sangat berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembang potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Guru merupakan salah satu profesi yang dibutuhkan oleh dunia pendidikan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebuah profesi menuntut orang untuk memiliki profesi
tersebut. Begitu juga guru, profesi tersebut dituntut memiliki kriteria dan syarat-syarat menjadi
seorang guru.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari guru dan pendidik?
2. Apa perbedaan antara guru dan pendidik?
3. Apa tugas dan tanggung jawab guru?
4. Apa peran dan fungsi guru?
5. Apa sajakah kompetensi yang harus dimiliki guru dan contohnya?
6. Apa keterampilan yang harus dimiliki oleh guru dalam pembelajaran?
7. Mengapa seorang guru harus memiliki keterampilan dasar dalam proses pembelajaran?
8. Perencanaan pembelajaran seperti apa yang harus dimiliki guru?
9. Apa masalah yang sering di alami guru?
10. Apa solusi memecahkan masalah yang di alami guru
11. Apa kaitannya guru dengan kurikulum?
C. Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari guru dan pendidik?
2. Untuk mengetahui perbedaan antara guru dan pendidik?
3. Untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab guru?
4. Untuk mengetahui peran dan fungsi guru?
5. Untuk mengetahui kompetensi yang harus dimiliki guru dan contohnya?
6. Untuk mengetahui keterampilan yang harus dimiliki oleh guru dalam pembelajaran?
7. Untuk mengetahui mengapa seorang guru harus memiliki keterampilan dasar dalam
proses pembelajaran?
8. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran seperti apa yang harus dimiliki guru?
9. Untuk mengetahui masalah yang sering di alami guru?
10. Untuk mengetahui solusi memecahkan masalah yang di alami guru
11. Untuk mengetahui kaitannya guru dengan kurikulum?
BAB II
PEMBAHASAN
NO GURU PENDIDIK
1. Guru berkaitan dengan profesi yang Pendidik cakupannya lebih luas dan bisa
membutuhkan kualifikasi dan diperankan oleh siapa saja yang berpartisipasi
kompetensi tertentu. dalam proses pendidikan
2. Guru berfokus pada pengajaran materi Pendidik berfokus pada pengembangan
dan nilai-nilai. keterampilan dan pengetahuan
3. Guru mengajarkan informasi yang Pendidik mendorong peserta didik untuk
telah disiapkan dan menilai kemajuan berpikir kritis dan menemukan solusi sendiri
peserta didik.
4. Guru belum tentu pendidik, karena Pendidik sudah pasti guru, karena setiap
tidak semua guru mampu membentuk pendidik harus menguasai ilmu pengetahuan
karakter peserta didik. yang relevan dengan bidangnya.
C. Tugas Guru
Keberadaan guru bagi suatu bangsa amatlah penting, apalagi suatu bangsa yang sedang
membangun, terlebih bagi kehidupan bangsa ditengah-tengah pelintasan zaman dengan
teknologi yang kian canggih dan segala perubahan serta pergeseran nilai yang cendrung
memberi nuansa kehidupan yang menuntut ilmu dan seni dalam kadar dinamik untuk dapat
mengadaptasikan diri.
Guru memiliki tugas, baik yang terikat dengan dinas maupun diluar dinas, dalam bentuk
pengabdian. Apabila kita kelompokkan ada tiga jenis tugas guru, yakni : a). Tugas dalam
bidang Profesi, b). Tugas kemanusian, c). Tugas dalam bidang Kemasyarakatan.
a) Tugas dalam bidang profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik berarti
meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, sedangkan melatih berarti
mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa.
b) Tugas guru dalam bidang kemanusian di sekolah harus menjadikan dirinya sebagai orang
tua kedua, ia harus mampu menarik simpati sehingga ia menjadi idola para
siswanya.
c) Tugas guru dalam bidang kemasyarakatan, masyarakat menempatkan guru pada
tempat yang lebih terhormat di lingkungannya karena dari seorang guru diharapkan dapat
memperoleh ilmu pengetahuan. Ini berarti guru berkewajiban mencerdaskan bangsa
menuju Indonesia seutuhnya yang berdasarkan pancasila.
DalamUndang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 39 ayat 1 dan 2 dinyatakan bahwa :
a) Tenaga pendidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjangproses pendidikan pada satuan
pendidikan.
b) Pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
penelitian dan pengabdian pada masyrakat, terutama bagi pendidik pada perguruan
tinggi.
Menurut Hamdani Bakran ADz-Dzakiey ada beberapa hal mendasari dari tugas dan tanggung
jawab seorang guru, khususnya dalam proses pendidikan dan pelatihan pengembangan kesehatan
ruhani (ketakwaan), antara lain :
a) Sebelum melakukan proses pelatihan dan pendidikan, seorang guru harus benar-benar
telah memahami kondisi mental, spiritual, dan moral, atau bakat, minat, maka proses
aktivitas pendidikan akan dapat berjalan dengan baik.
b) Membangun dan mengembangkan motivasi anak didiknya secara terus-menerus tanpa
ada rasa putus asa. Apabila motovasi ini selalu hidup, maka aktivitas pendidikan atau
pelatihan dapat berjalan dengan dengan baik dan lancar.
c) Membimbing dan mengarahkan anak didiknya agar dapat senantisa berkeyakinan,
berfikir, beremosi, bersikap dan berprilaku, positif yang berparadigma pada wahyu
ketuhanan, sabda, dan keteladanan kenabian.
d) Memberikan pemahaman secara mendalam dan luas tentang materi pelajaran sebagai
dasar pemahaman teortis yang objektif, sistematis, metodologis, dan argumentatif.
e) Memberikan keteladanan yang baik dan benar bagaimana cara berfikir, berkeyakinan,
beremosi, bersikap, dan berprilaku yang benar, baik dan terpuji baik di hadapan
Tuhannya maupun dilingkungan kehidupan sehari-hari.
f) Membimbing dan memberikan keteladanan bagaimana cara melaksanakan ibadah-ibadah
vertical dengan baik dan benar, sehingga ibadah-ibadah itu akan mengantarkan kepada
perubahan diri, pengenalan, dan perjumpaan dengan hakikat diri, pengenalan dan
perjumpaan dengan Tuhannya serta menghasilkan kesehatan ruhaninya.
g) Menjaga, mengontrol, dan melindungi anak didik secara lahiriah maupun batiniah selama
proses pendidikan dan pelatihan, agar terhindar dari berbagai macam gangunaan.
h) Menjelaskan secara bijak (hikmah) apa-apa yang ditanyakan oleh anak didiknya tentang
persoalan-persoalan yang belum dipahaminya.
i) Menyediakan tempat dan waktu khusus bagi anak didik agar dapat menunjang
kesuksesan proses pendidikan sebagaimana diharapkan
D. Peran dan Fungsi Guru
Guru memiliki satu kesatuan peran dan fungsi yang tak terpisahkan antara kemampuan
mendidik, membimbing, mengajar, dan melatih. Keempat kemampuan tersebut merupakan
kemampuan integratif yang satu sama lain tak dapat dipisahkan.
Di sisi lain, guru sering dicitrakan memiliki peran ganda yang dikenal dengan
EMASLIMDEF (edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator, dinamisator
evaluator dan fasilitator). Edukator merupakan peran utama dan utama khususnya untuk peserta
didik pada jenjang pendidikan dasar (SD dan SMP). Peran ini lebih tampak sebagai teladan bagi
peserta didik, sebagai role model, memberikan contoh dalam hal sikap dan perilaku, dan
membentuk kepribadian peserta didik.
Sebagai manajer, pendidik memiliki peran untuk menegakkan ketentuan dan tata tertib yang
telah disepakati bersama di sekolah memberikan arahan atau rambu-rambu ketentuan agar tata
tertib di sekolah dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh warga sekolah.
Sebagai administrator, guru memiliki peran untuk melaksanakan administrasi sekolah, seperti
mengisi buku presensi siswa buku daftar nilai, buku rapor, administrasi kurikulum administrasi
penilaian dan sebagainya. Bahkan secara administratif para guru juga sebaiknya memiliki
rencana mengajar, program semester dan program tahunan, dan yang paling penting adalah
menyampaikan rapor atau laporan pendidikan kepada orang tua siswa dan masyarakat.
Peran guru sebagai supervisor terkait dengan pemberian bimbingan dan pengawasan kepada
peserta didik, memahami permasalahan yang dihadapi peserta didik, menemukan permasalahan
yang terkait dengan proses pembelajaran, dan akhirnya memberikan jalan keluar pemecahan
masalah.
Peran sebagai leader bagi guru lebih tepat dibandingkan dengan peran sebagai manajer.
Karena manajer bersifat kaku dengan ketentuan yang ada. Dari aspek menegakkan disiplin
misalnya guru lebih menekankan disiplin mati. Sementara itu sebagai leader guru lebih
memberikan kebebasan secara bertanggung jawab kepada peserta didik. Dengan demikian,
disiplin yang telah ditegaskan oleh guru dari peran sebagai leader ini adalah sikap disiplin hidup.
Dalam melaksanakan peran sebagai inovator seorang guru harus memiliki kemauan belajar
yang cukup tinggi untuk menambah pengetahuan dan keterampilannya sebagai guru. Tanpa
adanya semangat belajar yang tinggi, mustahil bagi guru dapat menghasilkan inovasi-inovasi
yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.
Adapun peran sebagai motivator terkait dengan peran sebagai edukator dan supervisor. Untuk
meningkatkan semangat dan gairah belajar yang tinggi kau mahasiswa perlu memiliki motivasi
yang tinggi, baik motivasi dalam dirinya sendiri (intrinsik) maupun dari luar (ekstrinsik) yang
utamanya berasal dari gurunya sendiri.
Dalam buku bertajuk Dinamika Sekolah dan Bilik Darjah, Kamaruddin Haji Husin (1993:8),
memaparkan peran guru dalam berbagai aspek. Yaitu sebagai; Pendidik, Pengajar, Fasilitator,
Pembimbing, Pelayan, Perancang, Pengelola, Inovator, dan Penilai.
Menurut kajian Pullias dan Young (1998), Manan (1990), serta Yelon And Weinstein (1997),
dapat diidentifikasikan sedikitnya ada 19 peran guru, yakni guru sebagai pendidik, pengajar,
pembimbing, pelatih, penasehat, pembaharu (innovator), model dan keteladanan, pribadi,
peneliti, pendorong kreativitas, pembangkit pandangan, pekerja rutin, pemindah kemah,
pembawa ceritera, actor, emancipator, evaluator, pengawet dan kulminator.
Semua orang yakin bahwa guru memiliki andil yang sangat besar terhadap pembelajaran di
sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mencapai
tujuan hidup secara optimal. Keyakinan ini muncul karena manusia adalah makhluk lemah yang
dalam perkembangan senantiasa membutuhkan orang lain, sejak lahir, bahkan pada saat
meninggal.
Kepribadian yang stabil dan mantap. Seorang guru harus bertindak sesuai dengan
norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat, bangga menjadi seorang guru,
serta konsisten dalam bertindak sesuai dengan norma yang berlaku.
Kepribadian yang dewasa. Seorang guru harus menampilkan sifat mandiri dalam
melakukan tindakan sebagai seorang pendidik dan memiliki etos kerja yang tinggi
sebagai guru.
Kepribadian yang arif. Seorang pendidik harus menampilkan tindakan berdasarkan
manfaat bagi peserta didik, sekolah dan juga masyarakat serta menunjukkan
keterbukaan dalam berpikir dan melakukan tindakan.
Kepribadian yang berwibawa. Seorang guru harus mempunyai perilaku yang dapat
memberikan pengaruh positif dan disegani oleh peserta didik.
Memiliki akhlak mulia dan menjadi teladan. Seorang guru harus bertindak sesuai
dengan norma yang berlaku (iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong) dan
dapat diteladani oleh peserta didik.
2. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan seorang guru dalam memahami peserta
didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, pengembangan peserta didik, dan
evaluasi hasil belajar peserta didik untuk mengaktualisasi potensi yang mereka miliki.
Dapat memahami peserta didik dengan lebih mendalam. Dalam hal ini,
seorang guru harus memahami peserta didik dengan cara memanfaatkan
prinsip-prinsip kepribadian, perkembangan kognitif, dan mengidentifikasi
bekal untuk mengajar peserta didik.
Melakukan rancangan pembelajaran. Guru harus memahami landasan
pendidikan untuk kepentingan pembelajaran, seperti menerapkan teori belajar
dan pembelajaran, memahami landasan pendidikan, menentukan strategi
pembelajaran didasarkan dari karakteristik peserta didik, materi ajar,
kompetensi yang ingin dicapai, serta menyusun rancangan pembelajaran.
Melaksanakan pembelajaran. Seorang guru harus dapat menata latar
pembelajaran serta melaksanakan pembelajaran secara kondusif.
Merancang dan mengevaluasi pembelajaran. Guru harus mampu merancang
dan mengevaluasi proses dan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan dengan menggunakan metode, melakukan analisis evaluasi
proses dan hasil belajar agar dapat menentukan tingkat ketuntasan belajar
peserta didik, serta memanfaatkan hasil penilaian untuk memperbaiki program
pembelajaran.
Mengembangkan peserta didik sebagai aktualisasi berbagai potensi peserta
didik. Seorang guru mampu memberikan fasilitas untuk peserta didik agar
dapat mengembangkan potensi akademik dan nonakademik yang mereka
miliki.
3. Kompetensi Sosial
Kompetensi guru selanjutnya adalah kompetensi sosial. Kompetensi sosial yaitu
kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru untuk berkomunikasi dan bergaul dengan
tenaga kependidikan, peserta didik, orang tua peserta didik, dan masyarakat di sekitar
sekolah.
4. Kompetensi Profesional
Penguasaan terhadap materi, konsep, struktur dan pola pikir keilmuan yang
dapat mendukung pembelajaran yang dikuasai
Penguasaan terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar setiap mata
pelajaran atau bidang yang dikuasai
Melakukan pengembangan materi pembelajaran yang dikuasai dengan kreatif
Melakukan pengembangan profesionalitas secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan yang reflektif
Menggunakan teknologi dalam berkomunikasi dan melakukan pengembangan
diri.
Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu masalah yang sedang
dihadapi atau dibicarakan.
Mengembangkan pola dan cara berfikir aktif daris siswa sebab berfikir itu sendiri
sesungguhnya adalah bertanya.
Menunjukkan proses berfikir siswa sebab pertanyaan yang baik akan membantu siswa
agar dapat menentukan jawaban yang baik.
Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas.
Berikan waktu yang cukup kepada anak untuk berfikir sebelum menjawab pertanyaan.
Berikanlah respons yang ramah dan menyenangkan sehingga timbul keberanian siswa
untuk menjawab atau bertanya.
Tuntunlah jawaban siswa sehingga mereka dapat menemukan sendiri jawaban yang
benar
2. Keterampilan Memberi Penguatan (Reinforcement)
Penguatan adalah segala bentuk respons, apakah bersifat verbal ataupun nonverbal, yang
merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang
bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik (feedback) bagi si penerima
( siswa) atau perbuatannya sebagai suatu tindak dorongan ataupun koreksi (Muh. Uzer
Usman, 2007:80). Keterampilan dasar penguatan adalah respon tingkah laku guru
terhadap tingkah laku siswa berbentuk verbal atau nonverbal.
Inti sari dari penguatan adalah respons terhadap tingkah laku positif yang dapat
meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Penguatan tidak
boleh dianggap sepele dan sembarangan, tetapi harus mendapat perhatian serius.
Tindakan tersebut dimaksudkan untuk mengganjar atau membesarkan hati siswa agar
mereka lebih giat berpartisipasi dalam interaksi belajar mengajar.
Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam kontek proses interaksi pembelajaran
yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan peserta didik, sehingga dalam proses situasi
pembelajaran proses interaksi pembelajaran yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan
peserta didik, sehingga dalam proses situasi pembelajaran senantiasa menunjukkan
ketekunan dan penuh partisipasi. Jadi inti tujuan proses pembelajaran variasi adalah
menumbuhkembangkan perhatian dan minat peserta didik agar belajar lebih baik.
Menurut Wina Sanjaya keterampilan dasar variasi adalah "Keterampilan guru untuk
menjaga agar iklim pembelajaran tetap menarik perhatian, tidak membosankan, sehingga
siswa menunjukkan sikap antusias dan ketekunan, penuh gairah berpartisipasi aktif dalam
setiap langkah kegiatan pembelajaran" (Wina Sanjaya, 2006: 166). Keterampilan
mengadakan variasi ada tiga macam yaitu : variasi cara mengajar guru, variasi dalam
menggunakan media atau alat pengajaran, dan Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa:
Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat (visual aids). Contohnya: grafik,
bagan, poster, gambar film dan slide.
Variasi alat atau bahan yang dapat didengar (auditif aids). Contohnya
rekaman suara, suara rdio, musik deklamasi puisi, dan sosiodrama.
Variasi alat atau bahan yang dapat diraba, dan digerakkan (motorik).
Contohnya peragaan siswa, model, spesimen, patung, topeng dan boneka.
Variasi alat atau bahan yang dapat didengar, dilihat dan diraba (audio-
visual aids). Contoh: film, televisi, radio, slide projektor yang diiringi
penjelasan guru, slide projektor yang diiringi penjelasan guru.
Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa, bertujuan agar tidak
menimbulkan kebosanan dan kejemuan menghidupkan suasana kelas
kondusif.
Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan yang
cocok merupakan ciri utama kegiatan penjelasan. Pentingnya keterampilan menjelaskan
dikuasai oleh guru, karena tidak semua siswa dapat menggali sendiri pengetahuan dari
buku atau dari sumber lainnya. Oleh karena itu, guru perlu membantu menjelaskan hal-
hal tertentu.
T. Gilarso mengungkapkan bahwa komponen-komponen yang harus diperhatikan dalam
penjelasan adalah : (1) merencanakan pesan yang disampaikan, (2) Menggunakan
contoh-contoh, (3) memberikan penjelasan yang paling penting, (4) mengajukan
pertanyaan kepada peserta didik tentang materi yang belum dipahami (T.Gilarso,
1986:35). Komponen penjelasan itu terkait dengan orientasi, bahasa yang sederhana,
contoh yang banyak dan relevan, memiliki struktur yang jelas, bervariasi dalam
menjelaskan latihan dan umpan balik.
Tujuan akhir dalam keterampilan memberikan penjelasan adalah guru tidak hanya
mengajarkan pengetahuan tentang sesuatu, tetapi sekaligus melatih peserta didik dalam
proses dan teknik berfikir. Isi penjelasan terkait dengan perencanaan, dan pelaksanaan.
Menutup pelajaran (closure) adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri
pelajaran atau kegiatan belajar mengajar. Usaha menutup pelajaran itu dimaksudkan untuk
memberi gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari oleh siswa, mengetahui
tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan dalam proses belajar mengajar (Zainal
Asril, 2010:82).
Inti persoalan membuka pelajaran terkait dengan usaha guru dalam menarik perhatian
siswa, memotivasi, memberi acuan tentang rujukan, pokok persoalan yang akan dibahas,
rencana kerja serta pembagian waktu, dan mengaitkan pelajaran yang telah dipelajari
dengan topik baru. Menyiapkan mental murid agar mereka siap memasuki persoalan yang
akan dibicarakan, dan membangkitkan minat dan perhatian siswa yang akan dibicarakan
dalam kegiatan belajar mengajar.
Adapun inti kegiatan menutup pelajaran yaitu (1) merangkum atau meringkas inti pokok
pelajaran, (2) mengonsolidasikan perhatian peserta didik pada masalah pokok pembahasan
agar informasi yang diterimanya dapat membangkitkan minat dan kemampuannya
terhadap pelajaran selanjutnya, (3) mengorganisasikan semua pelajaran yang telah
dipelajari sehingga memerlukan kebutuhan yang berarti dalam memahami matei pelajaran,
(4) memberikan tindak lanjut berupa saran-saran serta ajakan agar materi yang baru
dipelajari.
Dikusi kelompok merupakan suatu kegiatan yang harus ada dalam proses belajar
mengajar. Akan tetapi tidak setiap guru dan calon guru mampu membimbing para
siswanya untuk berdiskusi tanpa mengalami latihan. Oleh karena itu, keterampilan ini
perlu diperhatikan agar para guru dan calon guru mampu melaksanakan tugas ini dengan
baik.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, pengelolaan kelas adalah keterampilan
guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan
mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Jadi Penghentian
tingkah laku siswa yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi
ketepatan waktu penyelelesaian tugas oleh siswa atau penetapan norma kelompok yang
produktif.
Beberapa prinsip penggunaan keterampilan mengelola kelas adalah: (a) kehangatan dan
keantusiasan, yaitu suasana yang menyenangkan, (b) tantangan, untuk meningktkan gairah
siswa untuk belajar, (c) bervariasi, yaitu penggunaan media, gaya dan interaksi yang
bervariasi, (d) keluwesan, yaitu strategi belajar mengajar yang efektif, (e) penekanan pada
hal-hal yang positif, (f) dan penanaman disiplin diri.
Membimbing diskusi kelompok berarti suatu proses yang teratur dengan melibatkan
kelompok peserta didik dalam interaksi tatap muka kooperatif yang optimal dengan
tujuan berbagi informasi atau pengalaman mengambil keputusan. Diskusi kelompok kecil
adalah peserta didik berdiskusi kelompok kecil di bawah pembinaan guru atau temannya
untuk berbagi informasi, pemecahan masalah atau pengambilan keputusan dilaksanakan
dalam suasana terbuka.
Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah bila jumlah siswa yang dihadapi oleh guru
terbatas, yaitu berkisar antara 3 sampai 8 orang untuk kelompok kecil. Ini berarti bahwa
guru hanya menghadapi satu kelompok atau seorang siswa saja sepanjang waktu belajar.
Guru banyak menghadapi banyak siswa terdiri dari beberapa kelompok yang dapat
bertatap muka, baik secara perseorangan maupun secara kelompok.
Ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam diskusi kelompok kecil yaitu (a)
memusatkan perhatian peserta didik pada tujuan dan topik diskusi, (b) menjelaskan
gagasan peserta didik dengan memberikan informasi yang jelas, (c) menganalisis
pendapat peserta didik dengan dasar yang kuat, (d) meluruskan alur peserta didik dengan
memberikan contoh verbal dan memberikan waktu berfikir, (d) memberikan kesempatan
untuk berpartisipasi dalam diskusi, (e) menutup diskusi, membuat rangkuman hasil
diskusi, menindaklanjuti hasil diskusi dan menilai hasil diskusi (Zainal Asril,2011:80).
Peran guru dalam pengajaran ini adalah organisator kegiatan belajar mengajar, sumber
informasi (nara sumber) bagi siswa, motivator bagi siswa untuk belaja, penyedia materi
dan kesempatan belajar (fasilitator) bagi siswa, dan pembimbing kegiatan siswa.
Pengajaran ini memungkinkan siswa belajar lebih aktif, memberikan rasa tanggung jawab
yang lebih besar besar, berkembangnya daya kreatif dan sifat kepemimpinan siswa, serta
dapat memenuhi kebutuhan siswa secara optimal.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa kombinasi pelajaran klasikal, kelompok kecil dan
perseorangn memberikan peluang yang besar bagi tercapainya tujuan pengajaran. Dengan
demikian, diskusi, (e) menutup diskusi, membuat rangkuman hasil diskusi,
menindaklanjuti hasil diskusi dan menilai hasil diskusi.
Peran guru dalam pengajaran ini adalah organisator kegiatan belajar mengajar, sumber
informasi (nara sumber) bagi siswa, motivator bagi siswa untuk belaja, penyedia materi
dan kesempatan belajar (fasilitator) bagi siswa, dan pembimbing kegiatan siswa.
Pengajaran ini memungkinkan siswa belajar lebih aktif, memberikan rasa tanggung jawab
yang lebih besar besar, berkembangnya daya kreatif dan sifat kepemimpinan siswa, serta
dapat memenuhi kebutuhan siswa secara optimal.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa kombinasi pelajaran klasikal, kelompok kecil dan
perseorangn memberikan peluang yang besar bagi tercapainya tujuan pengajaran. Dengan
demikian, penguasaan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan
merupakan satu kebutuhan yang esensial bagi setiap calon guru dan guru professional.
Keterampilan dasar mengajar ini merupakan satu keterampilan yang menuntut latihan yang
terprogram untuk dapat menguasainya. Penguasaan terhadap keterampilan ini memungkinkan
guru mampu mengelola kegiatan pembelajaran secara lebih efektif. keterampilan dasar mengajar
bersifat generik, yang berarti bahwa keterampilan ini perlu dikuasai oleh semua guru, baik guru
TK, SD, SMP, SMA maupun dosen di perguruan tinggi. Dengan pemahaman dan kemampuan
menerapkan keterampilan dasar mengajar secara utuh dan terintegrasi, guru diharapkan mampu
meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
A. Kesimpulan
Guru adalah seorang tenaga pendidik profesional yang mendidik, mengajarkan suatu ilmu,
membimbing, melatih, memberikan penilaian, serta melakukan evaluasi kepada peserta didik.
Sedangkan pendidik adalah orang yang memiliki peran untuk membentuk karakter, sikap,
perilaku, dan kepribadian peserta didik. Pendidik tidak hanya terbatas pada orang yang mengajar
di sekolah, tetapi juga bisa berupa orang tua, keluarga, teman, tokoh masyarakat, atau siapa saja
yang berpengaruh dalam kehidupan peserta didik. Menjadi sorang guru yang professional tentu
kita harus memahami betul tugas, fungsi, keterampilan, kompetensi, perencanaan pembelajaran,
masalah, solusi, dan kaitan guru dengan kurikulum. Dengan begitu peserta didik bisa
mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.
B. Saran
Dari hasil penggarapan makalah kami yang berjudul “Pendidik atau Guru” penulis
mengharapkan adanya suatu kritik dan saran yang membangun bagi kesempurnaan laporan ini,
dengan adanya laporan ini diharapkan supaya pengetahuan mengenai pendidik atau guru dapat
dilakukan dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, S. (2017). Peran Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pembentukan Pendidikan Karakter
Peserta Didik. Multilateral Jurnal Pendidikan Jasmani Dan Olahraga, 16(1).
https://doi.org/10.20527/multilateral.v16i1.3666
Hamid, A. (2017). Guru Profesional. Al-Falah: Jurnal Ilmiah Keislaman Dan Kemasyarakatan,
17(2), 274–285. https://doi.org/10.47732/alfalahjikk.v17i2.26
Simatupang, H. (2020). TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB GURU SEKOLAH Topik tentang “
Tugas dan tanggungjawab Guru Sekolah Minggu Terhadap. 4(2), 30–39.
Sopian, A. (2016). Tugas, Peran, Dan Fungsi Guru Dalam Pendidikan. Raudhah Proud To Be
Professionals : Jurnal Tarbiyah Islamiyah, 1(1), 88–97.
https://doi.org/10.48094/raudhah.v1i1.10
SukContoh BIssa JTabarearno, N. M., Wirawan, P. W., Adhy, S., Andi, S., Mukhlasin, H.,
Muhaemin, M., Nurhayati, S., Untuk, D., Salah, M., Syarat, S., Gelar, M., Teknik, S., Studi,
P., Elektro, T., י,גרינבלט., Martinench, A., Network, N., Php, W., Algoritma, M., … Adhitya
Putra, D. K. T. (2019). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連
指標に関する共分散構造分析 Title. Rabit : Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi
Univrab, 1(1), 2019.