Anda di halaman 1dari 15

ETIKA PROFESI KEGURUAN

GURU PROFESIONAL
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Etika Profesi Keguruan
Dosen Pengempu :

Disusun Oleh :
Alifyo Putra : 21882040
Firman Budianto : 21882040
Idrus : 2188204023

PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGGERANG
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Allah subhanahu wa ta'ala yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat di selesaikan. Segala nikmat yang Allah
berikan telah memberikan kekuatan kepada penyusun untuk menyekesaikan karya ilmiah ini.
Shalawat beserta salam kepada Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam dan seluruh
keluarganya, sahabatnya dan pengikut sunahnya.
Makalah ini di tulis untuk menguraikan tentang “Guru Profesional” Dalam
menyelesaikan Makalah ini sangat banyak hambatan dan rintangan yang penulis hadapai.
Namun penyusun menyadari bahwa semua ini dapat di hadapi berkat dorongan dan motivasi
dari berbagai pihak.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan kepada semua pihak. Penyusun
menyadari bahwa makalah ini mempunyai banyak kekurangan untuk itu di harapkan makalah
ini dapat memberikan hal yang bermanfaat bagi para pembaca.

Tangerang, 3 Mei 2023

penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................4
C. Tujuan Masalah......................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................5
A. Pengertian Guru Profesional…………………………………….........................................5
B. Kompetensi guru……………................................................................................................5
C. Cara Menjadi Guru Profesional……………….....................................................................7
BAB III PENUTUP..................................................................................................................9
A. Kesimpulan............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

BAB I

3
PENDAHULUAN
Dalam rangka turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, peranan guru sangat
penting sekali untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan berakhlak
mulia. Kita sadari, bahwa peran guru sampai saat ini masih eksis, sebab sampai kapanpun
posisi atau peran guru tersebut tidak akan bisa digantian sekalipun dengan mesin sehebat
apapun, mengapa? Karena, guru sebagai seorang pendidik juga membina sikap mental yang
menyangkut aspek-aspek manusiawi dengan karakteristik yang beragam dalam arti
berbeda antara satu siswa dengan lainnya. Banyak pengorbanan yang telah diberikan oleh
seorang guru semata-mata ingin melihat anak didiknya bisa berhasil dan sukses kelak.
Tetapi perjuangan guru tersebut tidak berhenti sampai disitu, guru juga merasa masih
perlu meningkatkan kompetensinya agar benar-benar menjadi guru yang lebih baik dan
lebih professional terutama dalam proses belajar mengajar sehari-hari. Pada dasarnya
terdapat seperangkat tugas yang harus dilaksanakan oleh guru berhubungan dengan
profesinya sebagai pengajar, tugas guru ini sangat berkaitan dengan kompetensi
profesionalnya. Hakikat profesi guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan
yang memerlukan keahlian khusus sebagau guru dan tidak dapat dilakukan leh sembarang
orang di luar bidang Pendidikan. Walaupun pada kenyataannya masih terdapat hal-hal
tersebut di luar bidang kependidikan. Namun, dibalik itu semua juga tersirat suatu
dilemma profesi ini dimana seringkali guru tidak menerima penghargaan ataupun
perlakuan yang sebanding denga napa yang telah dikorbankan. Sebagai seorang yang
berprofesi sebagai seorang guru apakah yang harus kitalakukan? Bagaimanapula sebaiknya
kita menyikapi hal ini dengan lebih arif dan bijaksana?

2. Rumusan Masalah
1. Apa itu guru professional?
2. Apa saja kompetensi guru?
3. Bagaimana cara menjadi guru professional?
4. Bagaimana kiat sebagai guru professional?

3. Tujuan
1. Mengetahui apa itu guru professional.
2. Mengetahui kompetensi-kompetensi guru.
3. Mengetahui cara menjadi guru professional.
4. Mengetahui kiat seorang guru professional.

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Guru Profesional.


A. Pengertian profesi
Profesi berasal dari Bahasa latin “professio” yang mempunyai dua pengertian yaitu
janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih luas menjadi:
kegiatan “apa saja” dan “siapa saja” untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu
keahlian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan
berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut dari padanya pelaksanaan norma-norma
sosial dengan baik. Profesi guru adalah orang yng memiliki latar belakang Pendidikan
keguruan yang memadai, keahlian guru dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan
diperoleh setelah menempuh Pendidikan keguruan tertentu {Makagiansar, M. 1996).
B. Profesional.
Professional yaitu seorang guru, yang ahli dalam bidang keilmuan yang dikuasainya
dituntut bukan hanya sekedar mampu mentransfer keilmuan ke dalam diri anak didik,
tetapi juga mampu mengembangkan potensi yang ada dalam diri peserta didik. Maka, bentuk
pembelajaran kongkret dan penilaian secara komprehensif diperlukan untuk bisa melihat
siswa dari berbagai perspektif. Persiapan pembelajaran menjadi sesuatu yang wajib
dikerjakan, dan pelaksanaan aplikasi dalam kelas berpijak kepada persiapan yang telah dibuat
dengan menyesuaikan terhadap kondisi setempat atau kelas yang berbeda. Kepedulian untung
Mengembangkan kemampuan afektif, emosional, sosial, dan spiritual siswa. Sesuatu yang
vital untuk bisa melihat kelebihan atau keunggulan yang terdapat dalam diri anak. Peserta
didik diberi kesempatan untuk mengembangkan diri dan menemukan aktualisasi sehingga
tumbuh rasa percaya diri.

2. Kompetensi Guru
Berdasarkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal
10 ayat (1) dikatakan bahwa "Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
meliputi: Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial, dan
Kompetensi Profesional yang diperoleh melalui Pendidikan Profesi". 1. Kompetensi
Kepribadian Kompetensi Kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta
didik, dan berakhlak mulia. Sub kompetensi dalam kompetensi kepribadian meliputi:
a. Kepribadian yang mantap dan stabil meliputi bertindak sesuai dengan norma sosial, bangga
menjadi guru, dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.
b. Kepribadian yang dewasa yaitu menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai
pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.

5
c. Kepribadian yang arif adalah menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemamfaatan
peserta didik, sekolah dan masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan
bertindak.
d. Kepribadian yang berwibawa meliputi memiliki perilaku yang berpengaruh positif
terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yangh disegani.
e. Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan meliputi bertindak sesuai dengan norma
religius (imtak, jujur, ikhlas, suka menolong) dan memiliki perilaku yang diteladani peserta
didik.

e. Memanfaatkan TIK untuk


berkomunikasi dan
mengembangakan diri.
.
3. Menjadi Guru Profesional
Apakah jabatan guru dapat
disebut sebagai suatu
profesi? Pada
dasarnya profesi guru adalah
profesi yang sedang tumbuh.
Walaupun

6
ada yang berpendapat bahwa
guru adalah jabatan semi
profesional,
namun sebenarnya lebih dari
itu. Usaha profesionalisasi
merupakan
hal yang tidak perlu ditawar-
tawar lagi karena uniknya
profesi guru.
Profesi guru harus memiliki
berbagai kompetensi seperti
kompetensi
profesional, personal, dan
sosial. Seseorang dianggap
profesional

7
apabila mampu mengerjakan
tugasnya dengan selalu
berpegang teguh
pada etika kerja, independen
(bebas dari tekanan pihak
luar),
cepat(produktif),
tepat(efektif), efisien dan
inovatif serta didasarkan
pada prinsip-prinsip
pelayanan prima yang
didasarkan pada unsur-
unsur ilmu atau teori yang
sistematis, kewenangan
profesional,

8
pengakuan masyarakat dan
kode etik yang regulatif.
Pengembangan
wawasan dapat dilakukan
melalui forum pertemuan
profesi pelatihan
ataupun Upaya pengembangan
dan belajar secara mandiri.
Sejalan dengan hal di atas,
seorang guru harus terus
meningkatkan
profesionalismenya melalui
berbagai kegiatan yang dapat
mengembangkan
kemampuannya dalam
mengelola pembelajaran
9
maupun kemampuan lain
dalam upaya menjadikan
peserta didik
memiliki keterampilan
belajar, mencakup
keterampilan dalam
memperoleh
pengetahuan(learning to
know), keterampilan dalam
pengembangan Jati
Diri( learning to be),
keterampilan dalam
pelaksanaan tugas-tugas
tertentu (learning to do), dan
keterampilan

10
untuk dapat hidup
berdampingan dengan sesama
secara
harmonis(learning to live
together). Berangkat dari
makna dan syarat-
syarat profesi sebagaimana
dijelaskan pada bagian
terdahulu, maka
2. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Sub kompetensi
dalam kompetensi Pedagogik meliputi:
a. Memahami peserta didik secara mendalam yang meliputi memahami peserta didik dengan
memamfaatkan prinsip-prinsip perkembangan Kognitif, prinsip-prinsip kepribadian, dan
mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik.
b. Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan
pembelajaran yang meliputi memahmi landasan pendidikan, menerapkan teori belajar dan
pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik,
kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar, serta menyusun rancangan pembelajaran
berdasarkan strategi yang dipilih:
1) Melaksanakan pembelajaran yang meliputi menata latar (setting) pembelajaran dan
melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
2) Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran yang meliputi merancang dan
melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar secara berkesinambungan
denga berbagai metode, menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk

11
menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery level), dan memamfaatkan hasil penilaian
pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum.
3) Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya meliputi
memfasilitasi peserta didik untuk pengembanganberbagai potensi akademik, dan
memfasilitasipeserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi nonakademik.
3. Kompetensi Sosial Kompetensi Sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi
dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta
didik, dan masyarakat sekitar:
a. Bersikap inskulsif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis
kelamin, agama, raskondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial keluarga.
b. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua dan masyarakat.
c. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki
keragaman social budaya.
d. Mampu berkomunikasi lisan maupun tulisan.
4. Kompetensi Profesional Kompetensi
Profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang
mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi
keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi
keilmuannya:
a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung
pelajaran yang dimampu.
b. Mengusai standar kompentensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang
pengembangan yang dimampu.
c. Mengembangkan materi pembelajaran yang dimampu secara kreatif.
d. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan
reflektif.
e. Memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan mengembangakan diri.
3. Menjadi Guru Profesional
Apakah jabatan guru dapat disebut sebagai suatu profesi? Pada dasarnya profesi guru
adalah profesi yang sedang tumbuh. Walaupun ada yang berpendapat bahwa guru adalah
jabatan semi profesional, namun sebenarnya lebih dari itu. Usaha profesionalisasi
merupakan hal yang tidak perlu ditawar-tawar lagi karena uniknya profesi guru. Profesi guru
harus memiliki berbagai kompetensi seperti kompetensi profesional, personal, dan sosial.
Seseorang dianggap profesional apabila mampu mengerjakan tugasnya dengan selalu
berpegang teguh pada etika kerja, independen (bebas dari tekanan pihak luar),
cepat(produktif), tepat(efektif), efisien dan inovatif serta didasarkan pada prinsip-prinsip
pelayanan prima yang didasarkan pada unsur-unsur ilmu atau teori yang sistematis,

12
kewenangan profesional, pengakuan masyarakat dan kode etik yang regulatif.
Pengembangan wawasan dapat dilakukan melalui forum pertemuan profesi pelatihan ataupun
Upaya pengembangan dan belajar secara mandiri.
Sejalan dengan hal di atas, seorang guru harus terus meningkatkan
profesionalismenya melalui berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan
kemampuannya dalam mengelola pembelajaran maupun kemampuan lain dalam upaya
menjadikan peserta didik memiliki keterampilan belajar, mencakup keterampilan dalam
memperoleh pengetahuan(learning to know), keterampilan dalam pengembangan Jati
Diri( learning to be), keterampilan dalam pelaksanaan tugas-tugas tertentu (learning to
do), dan keterampilan untuk dapat hidup berdampingan dengan sesama secara
harmonis(learning to live together). Berangkat dari makna dan syarat-syarat profesi
sebagaimana dijelaskan pada bagian terdahulu, maka dalam rangka pengembangan
profesionalisme guru secara berkelanjutan dapat dilakukan dengan berbagai strategi antara
lain:
1. berpartisipasi di dalam pelatihan atau inservice training.
2. membaca dan menulis jurnal atau makalah ilmiah lainnya
3. berpartisipasi di dalam kegiatan pertemuan ilmiah
4. melakukan penelitian seperti PTK 5. partisipasi di dalam organisasi atau komunitas
profesional 6. kerjasama dengan tenaga profesional lainnya di sekolah
4. Kiat Saya Seandainya Menjadi Guru Profesional.
Hal-hal yang akan saya lakukan jika saya adalah seorang guru agar menjadi
guru yang professional diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Mengerti tuntutan perubahan harapan masyarakat yang penuh dengan kompleksitas
permasalahan, memahami gaya hidup dan perilaku siswa, mengembangkan wawasan dan
kompetensi keilmuan, serta mengeliminasi kendala dan hambatan yang ada dalam diri saya
maupun lingkungan sekitar.
2. Memiliki semangat untuk memberi inspirasi kepada rekan kerja sesama pendidik dan
kepada para siswa untuk menumbuh kembangkan mutu daya saing, mengenali
‘resources’ dan memanfaatkannya sebagai sumber dan media pembelajaran yang dapat
meningkatkan daya kreativitas siswa.
3. Menggunakan kebutuhan dan harapan masyarakat akan manfaat Pendidikan sebagai
pedoman menjalankan kehidupan professional sebagai seorang guru.
4. Mengembangkan konsep pembelajaran yang relevan tentang karakter dan kompetensi
yang dibutuhkan siswa untuk masa depannya.
5. Menerapkan 4 kompetensi guru sebagimana yang telah ditetapkan dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.

13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap
pendidikan murid-murid, baik secara Individual maupun klasikal, baik di sekolah
maupun di luar sekolah, ini berarti seorang guru minimal memiliki dasar-dasar
kompetensi sebagai wewenang dan kemampuan dalam menjalankan tugas. Untuk itu
seorang guru perlu memiliki kepribadian, menguasai bahan pelajaran dan menguasai cara-
cara mengajar sebagai dasar kompetensi. Bila guru tidak memiliki kepribadian, tidak
menguasai bahan pelajaran dan cara-cara mengajar, maka guru akan gagal menunaikan
tugasnya, sebelum berbuat lebih banyak dalam pendidikan dan pengajaran. Oleh karena
itu, kompetensi mutlak dimiliki guru sebagai kemampuan, kecakapan atau keterampilan
dalam mengelola kegiatan pendidikan. Dengan demikian kompetensi guru berarti
pemilikan pengetahuan keguruan, dan pemilikan keterampilan serta kemampuan sebagai
guru dalam melaksanakan tugasnya.

14
DAFTAR PUSTAKA
SD Negeri 2 Warungboto Yogyakarta (2022). Guru Profesional.
Dede Rosyada (2016). Guru: Bagaimana Menjad Profesional.
Lavanter Simamora (2012). Guru Profesional.
Hasibuan, M. (2015). Profesi Guru/ Guru Profesional.

15

Anda mungkin juga menyukai