Sejarah fonetik
Dan sebelum mulai menelusuri fase-fase sejarah ilmu bunyi, ada baiknya kita
mengenalkan ilmu ini untuk memberikan gambaran yang jelas tentang materi, arah,
dan tingkatannya, dan semua definisi yang berhubungan dengan ilmu ini setuju dalam
kalimat. , karena merupakan ilmu yang mempelajari suara manusia dari sudut
pandang studi linguistik.
Definisi ini, secara umum, benar untuk banyak diskusi dan masalahnya, meskipun ini
tidak menghilangkan beberapa kebingungan yang timbul dalam mendefinisikan
beberapa istilah dan tren di antara para peneliti dan mereka yang tertarik, selain
manfaatnya - seperti yang kita ditunjukkan sebelumnya - dari ilmu lain yang bukan
inti dari penelitian linguistik dan fonetik.
Dengan demikian, subjek fonologi adalah tuturan, atau bahasa lisan dalam hal
mengungkap bunyi bahasa, sistemnya, produksinya, persepsinya, karakteristiknya,
karakteristik individual dan kontekstualnya, fungsinya, dan keragaman kinerjanya.
formulir.
Dan ilmu ini mengambil cukup banyak penelitian di zaman maju, seperti yang Anda
temukan di antara orang India, Romawi, dan Arab, dan upaya mereka berbeda dalam
hal kuantitas dan kualitas, tetapi dalam semua kasus itu tidak sebesar kapasitasnya.
yang mereka tangani dengan sisa tingkat linguistik lainnya. Sekelompok peneliti
percaya bahwa permulaan sebenarnya dari penelitian fonetik dimulai dengan
penemuan tulisan dengan menggambarkan kata dan makna. Demi penulisan, analisis
fonetik dan penelitian fonetik diperlukan. Penelitian fonetik kecuali untuk orang
India, Yunani, dan Arab , karena merekalah yang jejak dan warisan linguistiknya
dapat ditemukan tanpa bangsa lain yang penyelidikannya kurang dari apa yang
dicapai bangsa ini.
2. Makhorijul huruf berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata, yaitu makhoorij dan
huruf. Secara etimologi, makhorijul huruf artinya tempat-tempat keluarnya huruf. Sementara
menurut istilah, yang dimaksud dengan makhorijul huruf adalah tempat-tempat atau letak
keluarnya huruf-huruf hijaiyah ketika membunyikannya.
Jika membicarakan pelafalan dalam huruf hijaiyah, pastinya umat Muslim tahu apa yang
dimaksud "makhorijul huruf hijaiyah". Makhorijul huruf adalah tempat-tempat keluarnya
huruf pada waktu huruf tersebut dibunyikan.
Saat membaca Alquran, umat Muslim harus membunyikan huruf sesuai dengan
makhrajnya. Sebab, jika terjadi suatu kesalahan dalam pelafalan huruf, hal itu bisa
menimbulkan arti baru.
Apa Itu Makhorijul Huruf dan Pembagiannya?
Makhorijul huruf berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata, yaitu makhoorij
dan huruf. Secara etimologi, makhorijul huruf artinya tempat-tempat keluarnya huruf.
Sementara menurut istilah, yang dimaksud dengan makhorijul huruf adalah tempat-
tempat atau letak keluarnya huruf-huruf hijaiyah ketika membunyikannya.
Bagi orang-orang yang mempelajari ilmu tajwid dan membaca Alquran, makhorijul
huruf hijaiyah merupakan materi dasar yang harus dikuasai dengan baik dan benar.
Sebab, salah mengucapkan salah satu huruf hijaiyah berarti akan menyebabkan
berubahnya makna atau arti di dalam Alquran.
Arti dan Jenis-Jenis Makhorijul Huruf
1. Asy-Syafatain (dua bibir) 4 Huruf
Asy-Syafatain artinya dua bibir, yaitu tempat keluarnya huruf hijaiyah yang berada di
bibir. Asy-Syafatain terdiri dari 4 huruf dengan perincian sebagai berikut:
Fa’ ( ) فkeluar dari dalamnya bibir yang bawah, serta menepati dengan ujung dua
gigi seri yang atas.
Wawu ( ) و, ba’ ( ) ب, mim ( ) مkeluar di antara dua bibir (antara bibir atas dan
bawah). Hanya saja untuk wawu bibir membuka, sedangkan untuk ba’ dan mim bibir
membungkam.
e. Ujung lidah, yaitu huruf nun ( ) ن. Bunyinya keluar dari ujung lidah (setelah
makhrojnya lam), lebih masuk sedikit ke dasar lidah daripada lam, serta menepati
dengan langit-langit mulut atas.
f. Ujung lidah tepat, yaitu huruf ro’ ( ) ر. Bunyinya keluar dari ujung lidah tepat
(setelah makhrojnya nun dan lebih masuk ke dasar lidah daripada nun) serta menepati
dengan langit-langit mulut atas.
g. Kulit gusi atas, yaitu huruf dal ( ) د, ta’ ( ) ت, dan tho’ ( ) ط. Bunyinya keluar
dari ujung lidah serta menepati dengan pangkal gigi seri yang atas.
h. Runcing lidah, yaitu huruf shod ( ) ص, sin ( ) س, dan za’ ( ) ز. Bunyinya keluar
dari ujung lidah serta menepati ujung dua gigi seri yang bawah.
i. Gusi, yaitu huruf dho’ ( ) ظ, tsa’ ( ) ث, dan dzal ( ) ذ. Bunyinya keluar dari ujung
lidah serta menepati dengan ujung dua gigi seri yang atas.
4. Al-Jauf (rongga mulut) 3 Huruf
Al-Jauf artinya rongga mulut, yaitu tempat keluarnya huruf-huruf hijaiyah yang
terletak pada rongga mulut. Bunyi huruf yang keluar dari Al-Jauf terdiri dari tiga
macam, yaitu alif ( ) ا, wawu ( ) و, ya’ ( ) ي.
5. Al-Khaisyum (pangkal hidung)
Al-Kaishyum artinya pangkal hidung, yaitu tempat keluarnya huruf hijaiyah yang
terletak pada jalur hidung dengan suara dengung atau gunnah. Adapun huruf-hurufnya
yaitu huruf-huruf gunnah mim dan nun dengan ketentuan sebagai berikut.
Nun bertasydid
Mim bertasydid
Nun sukun yang dibaca idgham bighunnah, iqlab, dan ikhfa’ haqiqi
Mim sukun yang bertemu dengan mim atau ba’
3.Alat ucap dan organ-organnya merupakan salah satu bahasan pelajaran yang sangat
penting, dimana ia merupakan sumber keluarnya suara linguistic atau satu titik dimana suara
itu terbentuk dan disebut ucapan. Pengucapan itu membutuhkan tempat yang khusus dari
organ-organ bicara atau dengan cara menggerakan organ bicara dan mengaktifkannya dengan
cara yang telah ditentukan.
Perbedaan dari cara menggunaka organ bicara atau perbedaan tempat menyebabkan
perbedaan pada keluarnya suara dan sifat-sifatnya, dan disana ada perbedaan-perbedaan suara
linguistic dan bagian bagiannya.
Organ bicara adalah organ yang bertanggung jawab untuk produksi bicara, dan mereka dibagi
menjadi dua bagian: organ vokal tetap dan organ vokal bergerak, yang terdiri dari gigi,
rahang atas, gusi, antrum, dinding belakang telinga. tenggorokan, dan hidung yang bergerak
termasuk bibir, lidah, piring, rahang bawah, uvula, laring, tendon vokal, paru-paru, dan
diafragma.
Bagian Dari ‘Amaliyatunnutqi
1. Organ artikulasi bergerak: paru- paru, laring, lidah, bibir, dan pita suara.
2. Organ artikulasi tetap: faring, langit- langit mulut , gigi, trakea, dan rongga hidung.
Bahasa Arab memiliki huruf konsonan sebanyak huruf hijaiyah yang 28 jumlahnya*Sebagian
mengatakan 29 karena adanya hamzah ()ء. Sebagian lebih memilih tidak memasukkan huruf
hamzah karena fleksibilitas huruf ini, seperti berikut: إ, أ, ؤ, ئ. Ada alif ()ا, ba ()ب, jim ()ج,
dzal ()ذ, sin ()س, mim ()م, dan lainnya.
Huruf vokal dalam bahasa Arab ada 6. Tiga diantaranya berasal dari huruf hijaiyah, tiga
lainnya berupa tanda baca atau harokat. Kedua golongan ini membedakan antara vokal
pendek dan vokal panjang
Tanda baca vokal* Secara ilmu linguistik, urutan vokal u, a, i untuk bahasa Arab adalah
susunan yang benar. Hal ini karena vokal 'u' atau dhamah merepresentasikan tanda vokal
lainnya. ada: dhamah ()ـِــ, fathah ()ـَــ, dan kasrah ()ـِــ. Masing-masing tanda memberikan
vokal vokal "u" ( ُ ف/fu/), "a" ( َم/ma/), dan vokal "i" (ِ ك/ki/).
Huruf vokal dari huruf hijaiyah, yaitu: ي, ا, و. Ketiga huruf tersebut apabila bertanda baca
diam atau sukun ( )ـْــdan bertemu dengan tanda baca pasangannya pada huruf sebelumnya,
akan menghasilkan vokal panjang. Pasangan vokal: