Anda di halaman 1dari 8

Makharijul Huruf

Kata makharijul berasal dari bahasa arab , yang terdiri dari dua kata , yaitu sebagai berikut :
1. Mukharij, kata ini adalah jama` dari kata makhraj yang berarti tempat keluar.
2. Al- Huruf, kata ni adalah jama` dari al harfu yang berarti huruf .
Jadi menurut bahasa yang dimaksud makharijul huruf adalah tempat-tempat keluarnya huruf.
Sedangkan menurut istilah dalam ilmu tajwid , makharijul huruf adalah tempat tempat atau
letak keluarnya huruf-huruf hijaiyah ketika membunyikan atau melafazkannya.
Tempat-tempat keluarnya huruf hijaiyyah itu memang banyak yang berpendapat, tetapi dari
sekian banyak pendapat yang paling diikuti oleh ulama qurro dan ahlul ada adalah pendapa
Syekh Kholil bin Ahmad An Nahwiy (guru Imam Sibawen) karena pendapat ini dianggap paling
tanzih. Adapun menurut beliau makhrajul huruf hijaiyyah itu ada 17 tempat dan bila diringkas
maka tinggal 15 tempat sebagaimana terdapat pada tabel dibawah ini :
MAKHARIJUL HURUF YANG LIMA
Tempat
No Nama Nama Jumlah Huruf
Makhraj
1 Al-Jaufu (lubang mulut) 1 1
2 Al-Halqu (kerongkongan) 3 6
3 Al-Lisaanu (lidah) 10 18
4 Asy-Syafataini 2 4
5 Al-Khoisyum (janur hidung) 1 -
Jumlah 17 29
Adapun mengenai huruf yang sam makhrojnya, nanti akan dibedakan dengan sifatnya,
penjelasan dari masing-masing makhrajul huruf adalah sebagai berikut :
1. Al-Jaufu
Yang dimaksud dengan al-Jaufu adalah lubang mulut dan kerongkongan hingga penghabisan
udara, ini adalah tempat-tempat keluarnya huruf Mad dan Layyin adapun huruf mad itu ada 3
yaitu :
a . Alif muthlaq contoh : -
b. Wawu sukun jatuh setelah harokat dhommah contoh :
c. Yak sukun jatuh setelah harakat kasroh contoh :
Adapun huruf layyin itu ada dua, yaitu : wawu dan yak, keduanya sukun dan keduanya jatuh
setelah harokat fathah, contoh : -
Huruf-huruf tersebut lazimnya disebut huruf jaufiyyah artinya huruf-huruf sebangsa lubang
mulut.
Keterangan :
1. Huruf mad yang asli sebenarnya hanyalah satu yaitu Alif muthlaq, adapun Wawu dan Yak
menjadi huruf Mad atau Layyin hanyalah merupakan saudara saja dari alif muthlaq (sifatnya
hanya temporer) yaitu apabila syarat-syaratnya terpenuhi, yakni bila kedua huruf itu
mati/sukun, karena itu bila wawu dan yak tersebut berharokat hidup (berdiri sendiri), maka
bukan lagi dikatakan huruf mad dan makhrajnyapun kembali pada asalnya masing-masing yaitu
:
Wawu ( )keluar diantara dua bibir (atas dan bawah) serta lazimnya disebut huruf syafawiyah
artinya huruf-huruf sebangsa bibir.
Yak ( )keluar dari tengah-tengah lidah tepat, serta menepati dengan langit-langit mulut atas
dan lazimnya disebut huruf syajariyah artinya huruf-huruf sebangsa tengah lidah (coba ucapkan
kedua huruf tersebut dalam keadaan mati dan hidup kemudian perhatikan dan rasakan
makhrajnya.
2. Yang dimaksud kata muthlaq pada Alif muthlaq adalah bahwa alif itu selamanya pasti sukun
dan pasti jatuh setelah harakot fathah, karena itu penulisan alif (dalam al-Qurn) meskipun
tidak ada tandanya sukun, ia sudah mati/sukun dengan sendirinya.
3. Bila ada huruf ditulis bentuknya seperti alif, tetapi berharokat seperti ini bukan alif
tetapi hamzah namanya:
4. Alif itu ada dua macam :
Alif mamdudah (yang dipanjangkan) seperti :


Alif layyinah (yang lunak) ada yang mengatakan alif bengkok, seperti :-

2. Al-Halqu
Pada bagian kerongkongan ini ditempat 3 makhraj dengan tiga pembagian yang istilahnya :
Aqsho artinya bagian panggal
Adna artinya bagian bawah/ujung
Dan nantinya dari kerongkongan ini mengeluarkan 6 huruf yang lazimnya disebut huruf
halqiyyah artinya huruf-huruf sebangsa kerongkongan :
( - ) keluar dari pangkal kerongkongan yang mendekati dengan dada (dua huruf ini
makhrajnya paling dalam)
( - )keluar dari bawah-bawahnya kerongkongan tepat
( - ) keluar dari bawah-bawahnya/ujungnya kerongkongan dan yang lebih dekat dengan
mulut.
3. Al-Lisaanu
Pada bagian lidah ini ditempat 10 makhraj dan mengeluarkan 18 huruf, adapun pada bagian
lidah ini di bagi atas 4 pembagian yaitu istilahnya :
Aqsho : bagian pangkal
Wasat : bagian tengah
Hafah : bagian tepi
Thorfun : bagian ujung
10 makhraj dan 18 huruf pada bagian lidah ini adalah :
Qof ( ): Keluar dari pangkal lidah (pada anak-anak mulut) mengarah keatas, serta menepati
dengan langit-langit mulut atas.
Kaf ( ): Keluar dari pangkal lidah juga (setelah/bawahnya makhraj)nya qof mengarah kebawah
serta menepati dengan langit-langit mulut atas.
Jim, Syin, Yak ( - - ): Keluar dari tengah-tengah lidah tepat, serta menepati dengan
langit-langit mulut atas. Tiga huruf ini lazimnya disebut huruf syajariyah artinya huruf-huruf
sebangsa tengah lidah.
Dlod ( ): Keluarnya dari pangkat tepi lidah (boleh dari lidah sebelah kanan/kiri) hingga
sambung dengan makhrojnya huruf Lam, serta menepati gerahan. Syeh Jazari berpendapat
bahwa tepi lidah sebelah kiri itu lebih mudah digunakan dan banyak yang menggunakannya,
sedang tepi lidah sebelah kanan agak berat dan sedikit yang menggunakannya lebih-lebih
menggunakan kedua tepi (kiri/kanan) secara bersamaan sangatlah sulit dan sangat jarang yang
menggunakannya. Huruf Dlod ini lazimnya disebut huruf Janbiyah artinya huruf sebangsa tepi
lidah.
Lam ( ): Keluarnya dari tepi lidah (dari tepi lidah sebelah kiri/kanan), hingga penghabisan
ujung lidah serta menepati dengan langit-langit mulut atas.
Nun ( ): Keluar dari ujung lidah (setelah makhrojnya lam lebih masuk sedikit kedasar lidah dari
pada lam) serta menepati dengan langit-langit mulut atas.
Ro ( ): Keluar dari ujung lidah tepat (setelah makhrojnya nun dan lebih masuk kedasar lidah
dari pada nun) serta menepati dengan langit-langit mulut atas.
Tiga huruf tersebut diatas ( ) lazimnya disebut huruf dzalqiyah artinya huruf-huruf
sebangsa ujung lidah.
Tho, Tak, Dal ( ) : keluar dari ujung lidah, serta menepati dengan pangkal gigi dua yang
atas.
Shod, Sin, Zak ( ) : keluar dari ujung lidah serta menepati dengan ujung gigi dua yang
bawah. Tiga huruf ini lazimnya disebut huruf asaliyah artinya huruf-huruf sebangsa runcing
lidah.
Dho, Tsa, Dzal ( ) : keluar dari ujung lidah, serta menepati dengan ujung gigi dua yang
atas. Tiga huruf ini lazimnya disebut litsawiyah artinya huruf-huruf sebangsa gusi.
4. Asy-Syafataini
Pada bagian bibir ini ditempati dua makhroj dan mengeluarkan 4 huruf, yaitu :
- Fa ( ): keluar dari dalamnya bibir yang bawah, serta menepati dengan ujung gigi dua yang
atas.
- Wawu, Bak, Mim ( ) : keluar diantara dua bibir (antara bibir atas dan bawah), hanya saja
untuk wawu bibir membuka, sedang untuk bak dan mim bibir membungkam.
Empat huruf tersebut diatas lazimnya disebut huruf syafawiyah artinya huruf-huruf sebangsa
bibir.
RINGKASAN MAKHORIJUL HURUF
AL-HIJAI (17)
LIS SYEH KHOLIL BIN AHMAD
Tempat-Tempat Keluarny Huruf
No Hurufnya Lazimnya
(Al-Makhorij)
1 Keluar dari lubang mulut dan
kerongkongan hingga

penghabisannya
2 Keluar dari pangkal kerongkongan
(lebih dekat dengan dada)
3 Keluar dari tengah-tengah

kerongkongan tepat
4 Keluar dari ujung kerongkongan
(paling bawah) lebih dekat dengan
mulut
5 Keluar dari pangkal lidah (pada
anak-anak mulut) dan menepati

dengan langit-langit mulut atas
serta mengarah keatas
6 Keluar dari pangkal lidah (bawahnya
qof mengarah kebawah) dan menepati

langit-langit mulut atas dan mengarah
kebawah
7 Keluar dari tengah-tengah lidah serta
menepati dengan langit-langit mulut
atas
8 Keluar dari tepi pangkal lidah (sebelah
kanan/kiri) serta menepati dengan gigi

gerahan dan berjalan hingga sambung
dengan makhrojnya lam
9 Keluar dari ujung tepi lidah (sebelah
kanan/kiri) dan menepati dengan langit-
langit mulut atas
10 Keluar dari ujung lidah (lebih masuk
kedasar lidah dari lam) dan menepati

dengan langit-langit mulut atas
11 Keluar dari ujung lidah (setelah nun
lebih masuk kedasar lidah) dan
menepati dengan langit-langit mulut
atas
12 Keluar dari ujung lidah serta menepati

dengan ujung gigi dua yang diatas
13 Keluar dari ujung lidah serta menepati

dengan ujung gigi dua yang bawah
14 Keluar dari ujung lidah serta menepati

dengan ujung gigi dua yang atas
15 Keluar dari dalamnya bibir yang bawah
serta menepati dengan ujung gigi dua
yang atas
16 Keluar diantara dua bibir (atas &
bawah) untuk bak, mim membungkam,
wawu membuka
17 Keluar dari janur hidung (Al-
Khoisyum)
Keterangan :
Halqiyyah : Huruf tenggorokan
Janbiyyah : Huruf tepi lidah
Dzalqiyyah : Huruf ujung lidah
Nathiyyah : Huruf kulit gusi atas
Asaliyyah : Huruf runcing lidah
Lahawiyah : Huruf atas telak lidah
Syajariyah : Huruf tengah lidah
Jaufiyyah : Huruf lobang hidung
Litsaniyyah : Huruf gusi
Syafawiyah : Huruf bibir
Khoisyum : Huruf janur hidung

Sifat-Sifat Huruf
Setelah kita kaji makhorijul huruf ternyata kita menjumpai satu makhroj tetapi sampai tiga
huruf yang keluar dari padanya, untuk membedakan huruf yang makhrajnya sama sedangkan
suara atau bunyinya tidak sama adalah dilihat dari sifat-sifatnya.
Adapun yang dimaksud dengan sifat-sifat huruf adalah keadaan huruf yang sebenarnya. Ada
juga yang memberi arti watak/karakter huruf (antara huruf kuat, sedang dan lemah). Sifat-sifat
huruf secara garis besar dibagi menjadi dua bagian :
1. Sifat Lazimah
Yang dimaksud dengan sifat lazimah adalah sifat bacaan yang tetap ada pada satu persatuannya
huruf, baik huruf-huruf tersebut masih berdiri sendiri atau telah dirangkaikan dengan huruf-
huruf lain.
Sifat al-alzimah itu ada 19 macam yang akan dijelaskan dibawah ini :
a. Bahwa 19 sifat al-lazimah itu hanya untuk menyifati 28 huruf hijaiyyah (selain alif), alasannya
alif itu huruf yang lemah ia tidak mampu berdiri sendiri (menerima harokat), ia mampu berdiri
bila mengikuti dengan huruf sebelumnya. Karena itu sifatnya mengikuti huruf sebelumnya
yakni apabila sebelumnya berupa huruf tebal maka alif ikut tebal contoh : , , dan apabila
sebelumnya berupa huruf tipis maka alif ikut menjadi tipis oleh karena itu alif tidak perlu
memiliki sifat al-lazimah.
b. Bahwa 19 sifat al-lazimah itu tetap untuk mensifati 29 huruf hijaiyah (menetapkan alif)
alasannya alif itu memiliki makhroj maka ia berhak untuk memiliki sifat al-lazimah.
19 sifat al-lazimah tersebut ada yang berlawanan (antara sifat-sifat kuat lawan katanya sifat)
yaitu berjumlah 10 sifat sedang yang 9 sifat lainnya tidak berlawanan.
19 sifat al-lazimah tersebut secara keseluruhan dibagi menjadi dua bagian :
1) Sifat qowiy : yaitu bagian sifat-sifat kuat (huruf-huruf dibaca berat, nafas ditahan dan dibaca
tebal) yaitu ada 12 sifat.
2) Sifat dloif yaitu sifat-sifat huruf yang lemah (huruf-hurufnya ringan, udara bebas keluar saat
mengucapkannya dan dibaca tipis) adapun sifat yang dloif ini ada 7, sebagaimana terjadwal
dibawah ini .
2. Sifat Al-Aridloh
Yang dimaksud sifat al-aridloh adalah sifat bacaan yang baru timbul dan terjadi dari sifat al-
lazimah (pada huruf) setelah huruf-huruf itu dirangkaikan dengan huruf-huruf lain, seperti
tafkhimul mustal, tarqiqul mustafil yakni tebalnya huruf-huruf istila dan tipisnya huruf-huruf
istifal dan juga tafkhim dan tarqiqnya lam ro dan juga semua bacaan yang sudah tersusun
sebab bertemu dengan huruf yang lain, baik dalam bacaan ikhfa, iqlab atau idghom (asal tidak
pada bacaan idhar)

Anda mungkin juga menyukai