Anda di halaman 1dari 16

Konsep Profesi dan Pendidikan

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi Kependidikan

Dosen Pengampu:

Saddam Hussen, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh:

1. Nasla Sajida Irsyadillah 210210205052


2. Diyanti Dwi Utari 210210205057
3. Indah Widya Ningrum 210210205074

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

UNIVERSITAS JEMBER

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Konsep Profesi dan Pendidikan” secara tepat waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi
tugas kelompok mata kuliah Profesi Kependidikan. Kami selaku penyusun makalah
mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang turut berkontribusi serta memberikan
arahan kepada kami.
Bahan-bahan yang kami gunakan untuk menyusun materi ini diambil dari buku, jurnal
dan artikel yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas. Apabila terdapat materi yang
kurang jelas maupun kurang lengkap, nantinya pembaca dapat membaca buku, jurnal dan
artikel yang berkaitan dengan materi ini dengan seksama.

Terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah memberi
kesempatan dan membantu kelancaran penyusunan serta penulisan ulang tugas ini. Kami
menyadari bahwa dalam tugas ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu kami selaku
penyusun mohon kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan tugas Profesi
Kependidikan, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan bagi para
pembaca lainnya.

Senin, 05 September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................... 3
2.1 Landasan Materi ........................................................................................................... 3
2.1.1 Konsep Profesi Keguruan ........................................................................................... 3
2.2.2 Hakikat Guru .............................................................................................................. 4
2.2.3 Payung Hukum Guru Sebagai Profesi......................................................................... 6
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan....................................................................................................... 10
3.2 Saran ................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 12

iii
iv
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Profesi menurut KBBI adalah bidang pekerjaan yang dilandasi dengan keahlian
seperti kejuruan dan keterampilan tertentu. Menurut Bucheri Alma profesi adalah
pekerjaan yang didasarkan pada ilmu yang memang digunakan untuk bekerja dan
pelatihan khusus. Profesi berbeda dengan pekerjaan karena pada dasarnya profesi adalah
suatu pekerjaan yang membutuhkan ilmu yang ditekuni dengan intensif dan terikat dengan
janji atau kontrak. Profesi banyak macamnya salah satunya di dunia pendidikan, adalah
profesi guru.

Guru adalah peran utama dalam proses belajar mengajar yang bertujuan untuk
mengembangkan sumber daya manusia yang lebih bermutu. Guru menurut Hamid (2017)
merupakan seseorang yang memiliki tanggung jawab atas peserta didiknya baik di sekolah
maunpun luar sekolah. Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 1 guru
professional memiliki tugas yaitu mendidik, membimbing, dan mengajari. Untuk menjadi
seorang guru, individu perlu untuk melakukan studi intelektual sehingga ilmu yang di
dapatkan bisa disalurkan kepada peserta didiknya. Maka dari itu guru disebut dengan suatu
profesi.

Guru sebagai profesi memiliki payung hukum tersendiri, paying hukum ini berfungsi
untuk menyamaratakan semua profesi guru baik guru negeri maupun guru swasta. Dengan
adanya hukum yang melandasi profesi guru maka bukan hanya kesejahteraan guru yang
terjamin tapi juga keberlangsungan proses pembelajaran akan berjalan efektif.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu hakikat guru?


2. Apa yang di maksud dengan guru sebagai profesi?
3. Bagaimana paying hukum guru sebagai profesi?

1
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui hakikat profesi guru.


2. Untuk mengetahui maksud dari guru sebagai profesi.
3. Untuk mengetahui apa saja paying hukum yang menaungi profesi guru.

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Landasan Materi

2.1.1 Konsep Profesi Keguruan

Profesi adalah suatu pekerjaan yang dilandaskan pada studi intelektual


dan terikat dengan janji atau bersifat tetap. Secara etimologi profesi berasal dari
bahasa latin profession yang diambil dari bahasa latin profesus yang berarti
“kemampuan atau keahlian dalam bentuk pekerjaan”. Profesi ini juga dabat
diartkan sebagai suatu jabatan yang mengharuskan untuk dilandasi keahlian
yang didapat dari studi intelektual, dan memiliki persyaratan khusus serta kode
etik tertentu. Dari sini dapat disimpulkan bahwa pekerjaan atau jabatan yang
disebut dengan profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, tetapi
memerlukan kematangan melalui pendidikan dan pelatihan secara khusus
(Musriadi, 2016: 27-30).

Dalam dunia pendidikan terdapat profesi guru. Guru memiliki peranan


yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Guru dapat diartikan sebagai
orang yang memiliki tugas untuk mengajar, mendidik, serta mendidik peserta
didik dan memiliki tugas yang amat mulia yaitu terkait mencerdaskan
kehidupan bangsa dalam segala aspek. Dalam hubungannya dengan tenaga
profesi, tugas guru sangat dibutuhkan untuk memenuhi spesifikasi dalam
pelaksaan tugas kependidikan yang mencakup karakteristik syarat yang
meliputi, relevan dengan pengajaran dan memperhatikan kualitas. Disamping itu
harus ada pengakuan dan penghargaan yang tinggi kepada seorang guru agar
dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas.

Guru sebagai profesi memiliki kode etik tersendiri, organisasi untuk


kepelatihan guru, peran hak dan kewajiban guru, serta memiliki hak untuk
melindungi hak dan kewajiban guru. Guru yang professional akan selalu
berusaha untuk meningkatkan kualitas serta memperbarui keterampilan yang
mereka miliki. Guru adalah peranan penting yang memiliki tanggung jawab
untuk menentukan keberhasilan murid-muridnya dalam proses pembelajaran.

3
Bukti bahwa guru adalah sebuah profesi karena guru memiliki kemampuan
khusus, dan memerlukan studi inteletual. Guru memiliki persyaratan dan kriteria
khusus yang menyebabkan guru di klasifikasikan sebagai profesi.

2.2.2 Hakikat Guru

Pengertian profesi guru dapat dilihat dari segi etimologi berasal dari
bahasa Inggris, yaitu “professus” dan ada yang berpendapat bahwa profesi
berasal dari bahasa Latin “professus”. Kedua kata tersebut memiliki arti yang
sama, yaitu mampu atau ahli di bidang tertentu (Octavia, 2019). Hakikat guru
sebagai manusia yang memiliki dan memahami ilmu pengetahuan sudah
menjadi suatu kewajiban baginya untuk mengajarkan ilmu yang telah diperoleh
kepada orang lain demi kesejahteraan bersama. Dalam UU Nomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen (Pasal 1) dinyatakan bahwa: “Guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur
pendidikan formal, pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah” .
sebenarnya masih banyak tugas guru yang dapat kita temui saat melangsungkan
kegiatan sekolah. Karena guru dituntut untuk bisa mengatasi dan menyelesaikan
sebuah masalah yang sedang di hadapi oleh siswanya. Profesi sebagai guru tidak
hanya sebuah profesi yang dapat dilakukan tanpa adanya keahlian yang dimiliki
oleh seseorang. Karena profesi guru merupakan salah satu profesi yang
memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan terhadap peserta didik. Menurut
Danim (2011) menyimpulkan beberapa sifat-sifat profesi antara lain:

1. Memiliki sebuah kemampuan intelektual yang diperoleh melalui pendidikan.


2. Memiliki pengetahuan spesialis.
3. Menjadi anggota organisasi profesi.
4. Memiliki pengetahuan praktis yang dapat digunakan oleh orang lain.
5. Memiliki teknik kerja yang dapat dikomunikasikan atau communicable
6. Memiliki kapasitas mengorganisasi kerja secara mandiri atau
selforganization
7. Mementingkan kepentingan orang lain
8. Memiliki kode etik
9. Memiliki sanksi dan tanggung jawab komunitas

4
10. Mempunyai sistem upah
11. Budaya profesional
12. Melaksanakan pertemuan profesional tahunan.

Hakikat profesi guru dapat dikatakan sebagai suatu janji terbuka yang
dinyatakan oleh tenaga profesional. Janji tersebut bukan hanya diucapkan
tetapi merupakan ekspresi kepribadian yang tampak pada tingkah laku sehari
hari yang mana janji tesebut bersifat etik dan akan berhadapan dengan sanksi
sanki tertentu. (Octavia, 2019). Guru merupakan salah satu faktor yang
penting dan utama dalam dunia pendidikan, karena guru harus bertanggung
jawab terhadap sebuah perkembangan jasmani dan rohani seorang peserta
didik. Menjadi seorang guru yang profesional perlu untuk memperhatikan
aspek aspek yang ada. Karena pada hakikatnya seorang guru akan diguguh dan
ditiru oleh orang lain. Oleh karena itu guru harus dapat menempatkan dirinya
untuk menjadi teladan bagi orang lain. Profesi seorang guru ini merupakan
salah satu profesi yang dijalankan dengan hati yang ikhlas dengan mematuhi
segala kode etik seorang guru. Profesi guru semakin luas, tidak hanya terbatas
dalam konteks keilmuaan yang bersifat kecerdasan spiritual (spiritual
intelligence) dan kecerdasan intelektual (intelectual intelligence), tetapi juga
menyangkut kecerdasan kinestetik jasmaniyah (bodily kinesthetic), seperti
guru tari, guru olahraga, dan guru musik. Semua profesi guru itu pada
hakikatnya dapat menjadi bagian dari sebuah kecerdasaan ganda (multiple
inteligence). Guru dapat dikatan sebagai suatu komponen yang utama dalam
dunia pendidikan. Karena guru, siswa, dan kurikulum ini menjadi tiga
komponen yang utama dalam sebuah sistem pendidikan nasional. Ketiga
komponen tersebut merupakan syarat mutlak di dalam proses pendidikan di
sekolah. Melalui seorang guru, siswa dapat memiliki mediator yang dapat
mensajikan bahan ajar yang diolah oleh kurikulum nasional atau kurikulum
muatan lokal. Oleh karena itu guru tidak hanya dikenal secara formal sebagai
seorang pendidik, pengajar, dan pembimbing. Guru juga dapat dikatakan
sebagai social agent hired by society to help facilitate members of society who
attend school atau yang sering dikenal sebagai agen sosial yang diminta untuk
memberikan bantuan terhadap warga masyarakat yang akan atau sedang
berada di bangku sekolah.

5
2.2.3 Payung Hukum Guru Sebagai Profesi

Guru memiliki peran yang sangat penting dalam proses kemajuan


pendidikan. Tugas ini sangatlah tidak mudah, dimana seorang guru tidak hanya
memiliki tugas untuk mengajar saja, tetapi seorang guru juga harus mengajar,
mendidik, membimbing, dan mengarahkan peserta didik untuk menjadi pribadi
yang lebih baik lagi. Tidak hanya itu, guru juga harus dapat mengembangkan
kemampuan yang terdapat dalam diri peserta didik. Dalam pasal 3 Undang-
Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan mejadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab. Dari pasal tersebut, dapat digambarkan
fungsi dari guru dalam sistem pendidikan yaitu seorang guru tidak hanya
sebatas mengajar peserta didik di sekolah dan mentransfer ilmu pengetahuan
yang dimilikinya saja, tetapi guru juga berperan dalam pembentukan
kepribadian peserta didik.

Pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005


tentang Guru dan Dosen. Undang-undang dianggap dapat menjadi payung
hukum untuk guru dan dosen tanpa adanya perlakuan yang berbeda antara guru
negeri dan guru swasta. Dalam Pasal 36 menyebutkan bahwa Pemerintah,
masyarakat, organisasi profesi, dan atau satuan pendidikan wajib memberikan
perlindungan terhadap guru dalam pelaksanaan tugas. Keberadaan undang-
undang ini, memiliki kesan lebih terhadap kekuatan hukum atas peningkatan
kesejahteraan guru, sementara itu, perlindungan terhadap profesi guru sendiri,
masih sangat sering lepas dari perhatian. Perlindungan terhadap profesi guru
sendiri sudah diakui dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008. Dalam
PP tersebut, guru merupakan pendidik profesional yang memiliki tugas yang
paling utama yaitu tugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

6
Pasal 7 Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005

a. Profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang
dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut:

1) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme;


2) memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan,
ketakwaan, dan akhlak mulia;
3) memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai
dengan bidang tugas;
4) memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;
5) memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan;
6) memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja;
7) memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat;
8) memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan; dan
9) memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-
hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.

Dengan demikian, bagaimana dapat membangun guru profesional telah


diatur dan diproses secara normatif, dan juga dari lembaga-lembaga yang
kompeten pun telah ditentukan disertai indikatornya. Dalam mewujudkan hal-
hal tersebut, dibutuhkan kerja keras dari seluruh komponen praktisi dan
akademisi, dan juga memerlukan partisipasi dari pihak ketiga dalam
mewujudkan hal-hal tersebut. Tindakan guru dalam menjalankan profesinya
dapat dilakukan penilaian ketepatan dalam menjalankan profesi oleh pihak
yang memahami profesi secara profesional, dari sinilah diperlukan organisasi
profesi. Apabila terdapat perbedaan penafsiran atas perbuatan yang dilakukan
atau bahkan pelanggaran yang dilakukan oleh guru profesional, yang dapat
melakukan penilaian hanyalah pihak yang memahami profesi yakni dewan
kehormatan guru.

1. Organisasi profesi guru dan kode etik guru

7
Pada pasal 41 (1) Undang-Undang Nomor14 tahun 2005 yang menyatakan
bahwa “Guru membentuk organisasi profesi yang bersifat independen” dapat
menggambarkan hubungan antara guru dan organisasi profesi. Dengan
demikian undang-undang telah memberikan amanat kepada guru untuk
membentuk organisasi profesi yang bersifat independen. Sehingga keberadaan
organisasi profesi ini, secara normatif keberdaannya telah dianggap atas
amanah dari undang-undang dan mengikat pada anggotanya. Berdasar pada
ayat (2) Undang-Undang Nomor14 tahun 2005 menjelaskan tentang fungsi
yang sebagaimana “Organisasi profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berfungsi untuk memajukan profesi, meningkatkan kompetensi, karier,
wawasan kependidikan, perlindungan profesi, kesejahteraan, dan pengabdian
kepada masyarakat”. Ayat (3) “Guru wajib menjadi anggota organisasi
profesi”. (4) Pembentukan organisasi profesi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (5) Pemerintah
dan/atau pemerintah daerah dapat memfasilitasi organisasi profesi guru dalam
pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi guru. Dari pasal tersebut
cukup untuk menjadi dasar yang dapat menjelaskan hubungan antara guru
sebagai profesi dengan organisasi profesi dan fungsi perlindungan profesi yang
wajib dilakukan oleh organisasi rofesi dan PGRI adalah sebagai organisasi
profesi guru. Sedangkan pada pasal 42 Undang-Undang Nomor14 tahun 2005
memberikan apa yang menjadi kewenangan Organisasi profesi guru, yakni:
a. menetapkan dan menegakkan kode etik guru
b. memberikan bantuan hukum kepada guru
c. memberikan perlindungan profesi guru
d. melakukan pembinaan dan pengembangan profesi guru
e. memajukan pendidikan nasional

Kode etik guru adalah norma dan asas yang telah disepakati dan diterima
oleh guru-guru Indonesia sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam
melaksanakan tugas profesi sebagai pendidik, anggota masyarakat, dan warga
negara.Kode etik berdasarkan pada pasal 43 (1) Undang-Undang Nomor 14
tahun 2005 sebagai berikut“Untuk menjaga dan meningkatkan kehormatan dan
martabat guru dalam pelaksanaan tugas keprofesionalan, organisasi profesi guru

8
membentuk kode etik” dan pada ayat (2) “Kode etik sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) berisi norma dan etika yang mengikat perilaku guru dalam
pelaksanaan tugas keprofesionalan”.
2. Dewan kehormatan guru
Dewan Kehormatan Guru yang terdapat pada pasal 44 (1) Undang-
Undang Nomor 14 tahun 2005 dibentuk oleh organisasi profesi guru, dengan
tugas utama mengawasi dan menegakkan kode etik guru dalam rangka
mewujudkan guru profesional, bermartabat, yang mampu melahirkan generasi
baru yang cerdas, bermoral, beriman dan bertaqwa serta menjadi warga negara
yang baik, demokratis dan bertanggungjawab. DKGI adalah perangkat
kelengkapan dari organisasi PGRI yang dibentuk guna menjalankan tugas dan
guna memberikan saran, pendapat dan pertimbangan , penilaian, penegakkan,
pelanggaran disiplin organisasi dan etika profesi guru. Peraturan yang menjadi
pedoman pokok dalam mengelola DKGI, dalam menyelenggarakan dan
wewenang bimbingan, pengawasan, dan penilaian Kode Etik Guru Indonesia.
Adapun mekanisme pembentukan dewan kehormatan, tugas pokok dan
wewenangnya termuat pada ayat (2) yakni“Keanggotaan serta mekanisme kerja
dewan kehormatan guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam
anggaran dasar organisasi profesi guru”. Ayat (3) yakni“Dewan kehormatan
guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk untuk mengawasi
pelaksanaan kode etik guru dan memberikan rekomendasi pemberian sanksi atas
pelanggaran kode etik oleh guru”. Ayat (4) yakni “Rekomendasi dewan
kehormatan profesi guru sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus objektif,
tidak diskriminatif, dan tidak bertentangan dengan anggaran dasar organisasi
profesi serta peraturan perundang-undangan”. Dan ayat (5) berisi
tentang“Organisasi profesi guru wajib melaksanakan rekomendasi dewan
kehormatan guru sebagaimana dimaksud pada ayat (3)”.

9
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Profesi merupakan suatu pekerjaan yang menuntut keahlian dari setiap


anggota. Profesi ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang yang tidak
memiliki persiapan yang khusus dalam melaksanakan pekerjaan tersebut. Dapat
disimpulkan bahwa pekerjaan atau jabatan yang disebut dengan profesi tidak
dapat dipegang oleh sembarang orang, tetapi memerlukan kematangan melalui
pendidikan dan pelatihan secara khusus (Musriadi, 2016: 27-30). Guru sebagai
profesi emeiliki kode etik tersendiri, organisasi untuk kepelatihan guru, dan
memiliki hak untuk melindungi hak dan kewajiban guru.

Hakikat profesi guru dapat dikatakan sebagai suatu janji terbuka yang
dinyatakan oleh tenaga profesional. Janji tersebut bukan hanya diucapkan tetapi
merupakan ekspresi kepribadian yang tampak pada tingkah laku sehari hari yang
mana janji tesebut bersifat etik dan akan berhadapan dengan sanksi sanki tertentu.
(Octavia, 2019). Guru harus bertanggung jawab terhadap sebuah perkembangan
jasmani dan rohani seorang peserta didik. Untuk menjadi seorang guru yang
profesional perlu untuk memperhatikan aspek aspek yang ada, dan guru harus
dapat menempatkan dirinya untuk menjadi teladan bagi orang lain. Karena pada
hakikatnya seorang guru akan diguguh dan ditiru oleh orang lain.

Tugas sebagai guru yang memiliki peran penting dalam proses kemajuan
dalam pendidikan merupakan suatu hal yang sangat tidak mudah. Pada Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Undang-undang dianggap dapat menjadi payung hukum untuk guru dan dosen
tanpa adanya perlakuan yang berbeda antara guru negeri dan guru swasta.
Perlindungan terhadap profesi guru sendiri sudah diakui dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008. Dalam PP tersebut, guru merupakan pendidik
profesional yang memiliki tugas yang paling utama yaitu tugas mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan

10
dasar, dan pendidikan menengah. Profesi guru merupakan bidang pekerjaan
khusus yang dalam pelaksaanya harus berdasarkan prinsip-prinsip yang sudah ada.

3.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dapat dikemukakan saran, untuk menjadi


seorang guru perlu memiliki sebuah keahlian atau pendidikan yang sesuai dengan
profesinya. Oleh karena itu diharapkan seorang guru dapat mengajar sesuai
dengan jurusan pendidikan yang ditempuh. Sehingga guru dapat menyampaikan
materi sesuai dengan keahliannya. Karena guru merupakan salah satu faktor yang
paling penting dalam proses kemajuan pendidikan di Indonesia.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://catarts.wordpress.com/2012/04/15/hakikat-dan-fungsi-guru/ diakses pada 1


september 2022 pukul 08.00.

Jannah, wirdatul.2018. “Menjadi Guru Profesional: Memahami Hakikat dan Kompetensi


Guru” . Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Riau.

Prof. Dr. Harun, 2016, "PERLINDUNGAN HUKUM PROFESI GURU DALAM


PERSPEKTIF UMUM POSITIF"
https://journals.ums.ac.id/index.php/laj/article/view/2858/1866

J, Nawawi, 2019, "PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PROFESI"


https://jurnal.iain-bone.ac.id/index.php/aladalah/article/download/395/386

12

Anda mungkin juga menyukai