Dosen Pengampu:
Dr. H. Kamaruddin., S.Ag., M.Pd
Kelas: C22C
Segala puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Profesi Keguruan,
dengan judul “Konsep dan Makna Profesi Pendidikan”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Profesi
Keguruan. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Kamaruddin., S.Ag., M.Pd, selaku dosen pengampu mata
kuliah Profesi Keguruan.
2. Pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Selain itu, penulis hanyalah seorang manusia biasa yang menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa,
susunan kalimat maupun isi yang dikarenakan kurangnya pengalaman dan
pengetahuan yang dimiliki. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hari, penulis
menerima segala kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan profesi guru.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan profesionalisme.
3. Jelaskan tugas dan tanggung jawab guru berdasarkan peraturan yang berkaitan
dengan guru.
4. Jelaskan kompetensi guru berdasarkan peraturan yang berkaitan dengan guru.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian profesi guru
2. Untuk mengetahui dan memahami pengertian profesionalisme
3. Untuk mengetahui dan memahami tugas dan tanggung jawab guru
berdasarkan peraturan yang berkaitan dengan guru.
4. Untuk mengetahui dan memahami kompetensi guru berdasarkan peraturan
yang berkaitan dengan guru.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profesi Guru
4
profesional yang memiliki tugas pokok dalam proses pembelajaran. Uraian tugas
pokok tersebut mencakup keseluruhan unsur proses pendidikan dan peserta didik.
Tugas pokok itu hanya dapat dilaksanakan secara profesional bila persyaratan
profesional yang ditetapkan terpenuhi. Adapun tugas guru sebagai profesi adalah
sebagai berikut:
B. Profesionalisasi
5
Guru professional adalah guru yang mengenal tentang dirinya. Guru
dituntut mencari tahu secara terus-menerus bagaimana seharusnya peserta didik itu
belajar. Maka apabila ada kegagalan peserta didik, guru terpanggil untuk
menemukan penyebabnya dan mencari jalan keluar bersama peserta didik. Guru
Profesional juga merupakan tenaga pendidik yang terlatih dan terbina serta
memiliki ilmu yang kompeten dan mengajarkan materi sesuai dengan bidang
yang dikuasainya.
Seorang guru bisa dikatakan profesional apabila memiliki ciri yang sudah
ditentukan. Menurut Kunandar (Hasan, 2023) mengemukakan bahwa ciri-ciri guru
profesional yaitu:
1. Guru bersikap adil. Guru hendaknya menjadi sosok pendidik yang obyektif dan
adil. Tidak berpihak pada satu kelompok tertentu. Memperlakukan semua
pelajar sama dan mampu menyikapi bahwa setiap pelajar memiliki karakter dan
kemampuan yang berbeda.
2. Guru bersikap terbuka. Menerima pertanyaan, kritik hingga masukan dari
pelajar dengan lapang dada dan tangan terbuka. Tidak marah jika pelajar
memberikan solusi yang benar dan tepat mengenai suatu permasalahan.
3. Guru harus menjadi teladan. Teladan dalam bersikap, bertutur kata dan
bertindak. Guru dapat memberikan contoh berperilaku mulia baik di dalam
maupun di luar kelas.
6
4. Guru bersikap bijaksana. Bijaksana dalam mengambil keputusan, menyikapi
masalah, melakukan pendekatan yang tepat ataupun bertindak. Guru yang
bijaksana akan mendapatkan respect dari para pelajar.
5. Guru bersikap fleksibel. Fleksibel maksudnya adalah tidak kaku dan mampu
menyesuaikan dengan situasi, kondisi, perkembangan, sifat, kemampuan dan
latar belakang peserta didik.
6. Bersikap peka. Peka berarti cepat mengerti, memahami dan melihat dengan
perasaan apa yang terlihat pada peserta didik. Melayani kesulitan belajar setiap
peserta didik dengan sabar. Cepat tanggap memahami dan menanggulangi apa
yang dialami peserta didik di dalam maupun di luar kegiatan belajar mengajar.
7. Memahami proses. Pemahaman pelajar terhadap suatu topik materi pelajaran
mengalami proses. Guru hendaknya menunggu proses pemahaman belajar
siswa hingga benar-benar dimengerti dan banyak memberikan kesempatan
pelajar untuk bertanya dan berlatih mengerjakan soal-soal.
8. Harus bisa mengendalikan diri. Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung
guru harus mampu mengendalikan diri terhadap situasi kelas yang belum
kondusif.
9. Bersikap konsisten, tidak plin-plan. Menerapkan hukuman dan disiplin terhadap
pelajar harus konsisten. Tidak berubah-ubah. Tidak membedakan pelajar
maupun situasi dan kondisi.
10. Memahami jiwa pelajar. Jiwa pelajar masih labil. Mudah berubah-ubah. Guru
hendaknya memberlakukan reward (hadiah) dan punishment (hukuman).
Reward dan punishment sebagai metode pembelajaran sangat strategis bila
digunakan sesuai dengan prinsip-prinsip belajar.
Guru merupakan unsur yang sangat penting dan tidak bisa diabaikan begitu
saja dalam proses belajar mengajar, sebab guru dapat menentukan berhasil atau
tidaknya sebuah proses belajar mengajar. Oleh karena itu, dalam proses pendidikan
dan pengajaran perlu tersedianya guru yang qualified, artinya ialah disamping
7
menguasai materi pelajaran, metode mengajar, juga mengerti tentang dasar-dasar
pendidikan.
Guru sebagai seseorang yang akan mentransfer ilmu kepada peserta didik
mempunyai tugas dalam lingkup tugas dinas ataupun di luar dinas. Menurut Hamid
(Munawir, dkk 2022) tugas guru secara umum diklasifikasikan ke dalam tiga jenis,
yaitu tugas di bidang profesi, tugas di bidang kemanusiaan, dan tugas di bidang
kemasyarakatan.
8
Masyarakat memberikan tempat kepada guru di tempat yang baik dan terhormat
di lingkungan, sebab guru diharapkan dapat memberikan ilmu dan teladan
dalam bersikap di masyarakat. Guru juga bertugas mencerdaskan kehidupan
bangsa.
1. Kompetensi pedagogik
Kompetensi pedagogik adalah kemampauan mengelolah pembelajaran peserta
didik. Kompetensi pedagogik meliputi: 1) Pemahaman terhadap peserta didik,
2) Perencanaan pembelajaran, 3) Pelaksanaan pembelajaran, 4) Mengevaluasi
hasil belajar, 5) Pengembangan peserta didik untuk mengatualisasikan.
2. Kompetensi Kepribadian
9
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap dan stabil, berakhlak mulia, dewasa, arif, berwibawa
serta menjadi teladan bagi peserta didik.
3. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran
secara mendalam, yang mencakup penguasaan materi, kurikulum mata
pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta
penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya.
4. Kompetensi Sosial
Kompetensi Sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan
berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama pendidik
dan tenaga kependidikan, orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat
sekitar. Adapun lebih jelasnya sebagai berikut:
• Mampu berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien
dengan peserta didik.
• Mampu berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien
dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan.
• Mampu berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien
dengan orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Kompetisi Info. 2023. Guru Sebagai Profesi. Diakses Tanggal 21 November 2023
https://kompetensi.info/materi-bebas/guru-sebagai-profesi.html
Munawir, Zuha Prisma Salsabila, & Nur Rohmatun Nisa. 2022. Tugas, Fungsi dan
Peran Guru Profesional. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan. Vol. 7 (1).
Sukarna, Ade. 2017. Inilah 10 Ciri Guru Profesional. Nomor 6 Dan 9 Perlu
Diperhatikan!. Diakses Tanggal 21 November 2023
https://www.bernas.id/2017/12/56172/55838-inilah-10-ciri-guru-
profesional-nomor-6-dan-9-perlu-diperhatikan/
12