Anda di halaman 1dari 14

PROFESIONALISME GURU

Tugas Mata Kuliah Profesi Keguruan

Dosen Pengampu

MARDANI, M.Pd.I

Disusun Oleh :

AHMAD MUGHNI 20.11.22.00024

TADRIS BAHASA INGGRIS

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “KONSEP PROFESIONALISME
GURU ”

Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian Citra Guru Profesional atau
yang lebih khususnya Membahas pengertian citra guru yang profesional, faktor-faktor
yang mempengaruhi citra guru, serta identifikasi dan contoh citra guru.

Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
Citra Guru Profesional. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Tanah Grogot, 06 October 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI
PROFESIONALISME GURU...........................................................................................1

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR ISI......................................................................................................................3

BAB I.................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.............................................................................................................4

A. Latar Belakang.......................................................................................................4

BAB II...............................................................................................................................5

PEMBAHASAN................................................................................................................5

A. Profesionalisme Guru.............................................................................................5

B. Konsep Profesi Keguruan.......................................................................................5

C. Profesionalisme Guru.............................................................................................7

D. Keunikan Profesi Guru.........................................................................................12

BAB III............................................................................................................................13

PENUTUP.......................................................................................................................13

A. Kesimpulan..........................................................................................................13

B. Saran....................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancangkan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam usaha meningkatkan kualitas
sumber daya pendidikan, guru merupakan komponen sumber daya manusia yang
harus dibina dan dikembangkan terus-menerus. Pembentukan profesi guru
dilaksanakan melalui program pendidikan pra-jabatan maupun program dalam
jabatan. Guru adalah salah satu contoh dari sekian jenis profesi, Profesi adalah
pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus. Seseorang yang memiliki suatu profesi tertentu, disebut
profesional. Walaupun begitu, istilah profesional juga digunakan untuk suatu
aktivitas yang menerima bayaran, sebagai lawan kata dari amatir. Menjadi
profesional dalam suatu profesi adalah tuntutan yang akhirnya mampu
meningkatkan kualitas keprofesian yang kita miliki.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah profesi itu?

2. Apa saja Kriteria pekerjaan sebagai profesi?

3. Bagaimana konsep dasar profesionalisme itu?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui lebih jauh tentang profesi

2. Untuk mengetahui kriteria pekerjaan sebagai profesi

3. Mengetahui lebih jauh tentang konsep dasar profesionalisme

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Profesionalisme Guru
Profesionalitas berakar pada kata profesi yang berarti pekerjaan yang
dilandasi pendidikan keahlian. Profesioanlitas itu sendiri dapat berarti
mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau
orang yang profesional. Profesionalitas guru dapat berarti guru yang
profesional, yaitu seorang guru yang mampu merencanakan program
belajar mengajar, melaksanakan dan memimpin proses belajar mengajar,
menilai kemajuan proses belajar mengajar dan memanfaatkan hasil
penilaian kemajuan belajar mengajar dan informasi lainnya dalam
penyempurnaan proses belajar mengajar. (Sahabuddin, 1993:6)

B. Konsep Profesi Keguruan


Secara etimologi, istilah profesi berasal dari bahasa Inggris, yaitu
profession atau bahasa latin, profecus, yang artinya mengakui, adanya
pengakuan, menyatakan mampu, atau ahli dalam melakukan suatu
pekerjaan. Sedangkan secara terminologi profesi berarti suatu pekerjaan
yang mempersyaratkan pendidikan tinggi bagi pelakunya yang ditekankan
pada pekerjaan mental, yaitu adanya persyaratan pengetahuan teoritis.

Menurut Ornstein dan Levine (1984), menyatakan bahwa profesi itu


adalah jabatan sepanjang hayat, memerlukan ilmu dan keterampilan,
menggunakan hasil penelitian dan aplikasi teori ke praktik,mempunyai
otonomi dalam ruang lingkup kerjanya, bertanggung jawab terhadap
keputusan yang diambil, mempunyai komitmen terhadap jabatan dan
klien, menggunakan administrator, mempunyai organisasi yang dikelola
anggota profesi, mempunyai kode etik, memiliki kepercayaan publik yang
tinggi, mempunyai status sosial yang tinggi, ada kelompok elit untuk
menilai keberhasilan.

Menurut Volmer dan Mils (1966), Mc Cully (1969), dan Diana W.


Kommer (dalam segala, 2000:195-196), mereka sama-sama mengartikan
profesi sebagai spesialifikasi dari jabatan intelektual yang diperoleh
melalui study dan training (payment).

Menurut Sanusi (1991) menguraikan ciri-ciri utama profesi adalah suatu


jabatan yang memiliki fungsi dan signifikansi sosial yang menentukan
(crusial), menentukan keterampilan dan keahlian tertentu, memerlukan
pendidikan tinggi dengan waktu yang lama, berpegang teguh pada kode
5
etik, memiliki otonom terhadap masalah yang dihadapinya, bertanggung
jawab terhadap tindakannya.

Profesi adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksankan tugasnya


memerlukan/menuntut keahlian (expertise), menggunakan teknik-teknik
ilmiah, serta dedikasi yang tinggi. Keahlian diperoleh dari lembaga
pendidikan yang khusus diperuntukkan untuk itu dengan kurikulum yang
dapat dipertanggung jawabkan.

Wirawan menyatakan bahwa persyaratan pokok suatu profesi antara lain :

1. Pekerjaan penuh.

2. Ilmu pengetahuan.

3. Aplikasi ilmu pengetahuan.

4. Lembaga pendidikan profesi.

5. Perilaku profesional.

6. Standar profesi.

7. Asosiasi profesi.

8. Kode etik profesi.

Persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap pekerjaan yang tergolong


ke dalam suatu profesi meliputi

1. Memiliki kode etik, sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas


dan fungsinya.

2. Memiliki klien atau objek layanan yang tetap, seperti guru


dengan siswanya.

3. Diakui oleh masyarakat dikarenakan jasanya yang diperlukan.


Mengajar memerlukan seperangkat kemampuan.

6
C. Profesionalisme Guru
Profesionalisme merupakan sikap dari seorang profesional. Artinya sebuah
tim yang menjelaskan bahwa setiap pekerjaan hendaklah dikerjakan oleh
seseorang yang mempunyai keahlian dalam bidangnya atau profesinya.

Menurut Supriadi, penggunaan istilah profesionalisme menunjuk pada


derajat penampilan seseorang sebagai profesional atau penampilan suatu
pekerjaan sebagai suatu profesi, ada yang profesionalismenya tinggi,
sedang dan rendah. Profesionalisme juga mengacu kepada sikap dan
komitmen anggota profesi untuk bekerja berdasarkan standar yang tinggi
dan kode etik profesinya.

Ahmad Tafsir mendefinisikan bahwa profesionalisme adalah paham yang


mengajarkan bahwa setiap pekerjaan harus dilakukan oleh orang yang
profesional. Istilah profesional aslinya adalah kata sifat dari kata ”
profession ” (pekerjaan ) yang berarti sangat mampu melakukan pekerjaan.
Sebagai kata benda, profesional lebih berarti orang yang melaksanakan
sebuah profesi dengan menggunakan profesi sebagai mata pencaharian.
(Mc.Leod,1989)

Dalam kamus bahasa Indonesia edisi kedua (1991), guru diartikan sebagai
orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya) mengajar. Dalam bahasa
Arab disebut ”Mu’alim”, dalam bahasa inggris ”teacher” memiliki arti
sederhana yakni ”A person whose occuption is teaching others” ( Mc.
Leod,1989) artinya seseorang yang pekerjaannya mengajar orang lain.

Undang – undang No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, yakni
sebagaimana tercantum dalam bab 1 ketentuan umum pasal 1 ayat 1
sebagai berikut guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama,
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan dasar dan menegah.

Di dalam UU sistem pendidikan nasional tahun 2003 pada pasal 39 ayat 2


menjelaskan: “Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat”.

Profesionalisme guru merupakan kondisi,arah, nilai,tujuan, dan kualitas


suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran
yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata
pencaharian. Adapun guru yang profesional itu sendiri adalah guru yang

7
berkualitas, berkompeten, dan guru yang dikehendaki untuk
mendatangkan prestasi belajar serta mampu mempengaruhi proses belajar
siswa yang nantinya akan menghasilkan prestasi belajar siswa yang lebih
baik.

Secara sederhana pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan


yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang secara khusus disiapkan
untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena
tidak dapat atau tidak memperoleh pekerjaan yang lainnya.

Konsep profsionalisme, seperti dalam penelitian yang dikembangkan oleh


Hall, kata tersebut banyak digunakan peneliti untuk melihat bagaimana
para profesional memandang profesinya, yang tercermin dari sikap dan
perilaku mereka. Konsep profesionalisme dalam penelitian Sumardi
dijelaskan bahwa ia memiliki lima muatan atau prinsip, yaitu:

 Pertama, afiliasi komunitas (community affilition) yaitu


menggunakan ikatan profesi sebagai acuan, termasuk di dalamnya
organisasi formal atau kelompok-kelompok kolega informal
sumber ide utama pekerjaan. Melalui ikatan profesi ini para
profesional membangun kesadaran profesi.

 Kedua, kebutuhan untuk mandiri (autonomy demand) merupakan


suatu pendangan bahwa seseorang yang profesional harus mampu
membuat keputusan sendiri tanpa tekanan dari pihak lain
(pemerintah, klien, mereka yang bukan anggota profesi). Setiap
adanya campur tangan (intervensi) yang datang dari luar, dianggap
sebagai hambatan terhadap kemandirian secara profesional.
Banyak yang menginginkan pekerjaan yang memberikan hak-hak
istimewa untuk membuat keputusan dan bekerja tanpa diawasi
secara ketat. Rasa kemandirian dapat berasal dari kebebasan
melakukan apa yang terbaik menurut yang bersangkutan dalam
situasi khusus.

 Ketiga, keyakinan terhadap peraturan sendiri/profesi (belief self


regulation) dimaksud bahwa yang paling berwenang dalam menilai
pekerjaan profesional adalah rekan sesama profesi, bukan “orang
luar” yang tidak mempunyai kompetensi dalam bidang ilmu dan
pekerjaan mereka.

8
 Keempat, dedikasi pada profesi (dedication) dicerminkan dari
dedikasi profesional dengan menggunakan pengetahuan dan
kecakapan yang dimiliki. Keteguhan tetap untuk melaksanakan
pekerjaan meskipun imbalan ekstrinsik dipandang berkurang.
Sikap ini merupakan ekspresi dari pencurahan diri yang total
terhadap pekerjaan. Pekerjaan didefinisikan sebagai tujuan.
Totalitas ini sudah menjadi komitmen pribadi, sehingga
kompensasi utama yang diharapkan dari pekerjaan adalah kepuasan
ruhani dan setelah itu baru materi, dan yang kelima, kewajiban
sosial (social obligation) merupakan pandangan tentang pentingnya
profesi serta manfaat yang diperoleh baik oleh masyarakat maupun
profesional karena adanya pekerjaan tersebut.

 Kelima pengertian di atas merupakan kreteria yang digunakan


untuk mengukur derajat sikap profesional seseorang. Berdasarkan
defenisi tersebut maka profesionalisme adalah konsepsi yang
mengacu pada sikap seseorang atau bahkan bisa kelompok, yang
berhasil memenuhi unsur-unsur tersebut secara sempurna.

PROFESIONAL :

 Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya.

 Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya


itu.

 Hidup dari situ.

 Bangga akan pekerjaannya.

Beberapa pakar mengatakan bahwa pekerjaan guru memerlukan


keahlian khusus karena guru adalah pekerjaan yang sangat mulia, sebab :

1. Untuk menjadi guru harus mempunyai beberapa sifat, diantaranya


memiliki bakat dan keahlian, memiliki kepribadian yang baik dan
memiliki mental serta fisik yang kuat.

2. Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas.

3. Seorang warga negara yang baik (Sudjana, 1989:15).

9
Adapun cara untuk meningkatkan profesionalisme guru, adalah
sebagai berikut :

1. Melalui pelatihan yang efektif, setelah pelatihan harus ada umpan


balik berupa ujian.

2. Magang pada guru yang profesional.

3. Membaca buku atau hasil penelitian tentang guru yang profesional.

4. Melakukan refleksi diri terhadap proses pembelajaran yang telah


dilakukan.

5. Melakukan refleksi diri terhadap perilaku yang ditampilkan di


depan kelas dan di sekolah.

6. Melakukan evaluasi diri terhadap kinerja yang telah dicapai.

Aspek lain dari profesional guru adalah kemampuan


berkomunikasi, yaitu ucapannya jelas dan mudah dipahami peserta didik.
Kalimat yang diucapkan harus jelas dan jika menyampaikan konsep yang
sulit harus diulang-ulang. Kalau bertanya juga harus jelas, demkian pula
jika memberi tugas baik kelompok maupun individu. Kamampuan guru
dalam menggunakan metode pembelajaran juga bervariasi. Guru juga
harus mampu membangun minat peserta didik pada mata pelajaran yang
diampunya. Kemampuan ini tidak mudah dicapai, namun bisa dicapai
melalui pengalaman yang selalu dianalisis melalui refleksi diri atau
melalui magang pada guru senior yang sukses dalam mengelola prosess
pembelajaran.

10
Pembelajaran yang efektif menurut Kindsvatter, Willen, dan Ishler
(1996)adalah melalui prosedur sebagai berikut :

1. Mereview pelajaran yang lalu.

2. Menyajikan pengetahuan atau keterampilan baru.

3. Memberikan latihan dan aplikasi konsep.

4. Memberi umpan balik atau koreksi.

5. Memberi latihan mandiri.

6. Melakukan review mingguan atau bulanan,

Selain itu, untuk meningkatkan profesionalisme guru,kepala


sekolah harus memantau kinerja guru melalui observasi di kelas dan
menggali informasi dari peserta didik tentang pelaksanaan pembelajaran,
dan menganalisis hasil ujian sekolah dan hasil ujian nasional. Kepala
sekolah harus bekerja sinergis dengan pengawassekolah dalam
membangun guru yang profesional. Untuk itu, pengawas harus memiliki
kemampuan dalam membantu guru dalam memecahkan masalah
pembelajaran di kelas. Kerja yang sinergis antara kepala sekolah dengan
pengawas mutlak diperlukan dalam meningkatkan kinerja guru. Untuk itu
perlu dilakukan pertemuan berkala membahas pencapaian kinerja guru dan
cara untuk meningkatkannya.

Guru profesioanal adalah yang menguasai bahan ajar, memnguasai


peserta didik, terampil dalam memilih dan menggunakan metode
pembelajaran, dan menjadi teladan dalan penampilan maupun ucapan di
kelas dan di sekolah maupun di masyarakat.

11
D. Keunikan Profesi Guru
Profesi guru merupakan profesi yang berbeda dengan profesi yang lainnya.
Profesi ini adalah profesi yang unik. Profesi yang menuntut pelakunya
memilikikecakapan diberbagai aspek. Profesi yang mencerdaskan anak
manusia, menjadikan manusia lebih mulia, dan membentuk peradaban
yang lebih baik.

Keagungan dan kemuliaan guru muncul tidak begitu saja ada. Keagungan
nama guru harus diciptakan oleh guru itu sendiri. Sepuluh hal yang harus
dihindari agar siswa tetap cinta pada guru :

1. Tidak menilai hasil kerja siswa.

2. Memanggil dengan nama yang tidak disukai.

3. Jarang tersenyum.

4. Berpakaian tidak rapi.

5. Suka menghukum fisik.

6. Meremehkan siswa.

7. Sering mengumpat.

8. Pilih-pilih siswa.

9. Menyentuh tubuh siswa.

10. Tidak pernah mendoakan.

BAB III

PENUTUP

12
A. Kesimpulan
Istilah profesional aslinya adalah kata sifat dari kata ” profession ”
(pekerjaan ) yang berarti sangat mampu melakukan pekerjaan.Sebagai kata
benda, profesional lebih berarti orang yang melaksanakan sebuah profesi
dengan menggunakan profesi sebagai mata pencaharian.(Mc. Leod,1989)
Profesionalisme guru merupakan kondisi,arah ,nilai,tujuan, dan kualitas
suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran
yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata
pencaharian. Adapun guru yang profesional itu sendiri adalah guru yang
berkualitas, berkompetensi, dan guru yang dikehendaki untuk
mendatangkan prestasi belajar serta mampu mempengaruhi proses belajar
siswa yang nantinya akan menghasilkan prestasi belajar siswa yang lebih
baik.

Profesi, adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk


menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
Profesional, adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna
waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian
yang tinggi. Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan
mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu
kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan
hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau untuk
mengisi waktu luang.

Konsep dasar profesionalisme adalah kunci dalam suatu profesi, karena


hal inilah yang mendasari seseorang untuk bisa menjadi profesional dalam
menjalankan profesi yang dimiliki. Guru adalah salah satu dari profesi,
dewasa ini memiliki profesi haruslah mampu menjadi profesional. Karena
tuntutan perkembangan dan hal ini sejalan dengan dinamisasi sistem
pendidikan. Menjadi seorang guru harus profesional karena nantinya
guru’lah yang akan melahirkan generasi profesionalisme melalui
profesinya itu.

B. Saran
Penyusun makalah ini manusia biasa banyak kelemahan dan kekhilafan.
Maka dari itu penyusun menyarankan pada pembaca yang ingin
mendalami masalah profesionalisme guru ,setelah membaca makalah ini
membaca sumber lain yang lebih lengkap. Marilah kita belajar untuk
menjadi calon guru yang profesional.
13
DAFTAR PUSTAKA
Rahman Muhammat, sofan amri. 2014. Kode Etik Profesi Guru. Jakarta: Prestasi
pustaka raya

http://alimudinmakalah.blogspot.com/2009/04/profesionalisme-guru.html

http://mujarodah.blogspot.com/2013/06/makalah-profesionalisme-guru.html

http://mi-kalimulyo.blogspot.com/2011/12/makalah-profesionalisme-guru.html

14

Anda mungkin juga menyukai