DOSEN PENGAMPU :
Dr. A. Jamalong. S.Pd., M.Pd.
DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD ILHAM ALFITRAH
230301502074
A. Penegasan Istilah
Untuk memfokuskan pembahasan dan agar tidak terjadi salah pengertian
dalam memahami judul maka penulis memberikan penjelasan terhadap istilah-
istilah dalam judul ini. Penjelasan ini adalah :
1. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.
2. Profesional yakni yang bersangkutan dengan profesi, dan memerlukan
kepandaian khusus dalam menjalankannya, dan mengharuskan adanya
pembayaran dalam melakukannya.
B. Latar Belakang
Guru merupakan seorang yang memiliki peran sangat penting dalam dunia
pendidikan.Hal ini karena, sebagai seorang pengajar sekaligus pendidik generasi
bangsa, guru dituntut untuk memiliki dedikasi tinggi dalam menjalankan tugas
profesinya. Selain itu, guru sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar
mengajar, memiliki posisi sangat menentukan hasil pembelajaran, karena fungsi
utama guru adalah merancang, mengelola, melaksanakan, dan mengevaluasi
pembelajaran.Dalam menjalankan tugasnya, seorang guru dituntut untuk
mengaplikasikan empat kompetensi guru yang dimilikinya, yakni pedagogik,
personal, sosial dan profesional.
Profesional berkaitan dengan kemampuan yang mengharuskan guru untuk
menguasi ketrampilan sesuai profesinya, yakni sebagai seorang guru. Sebagai
seorang yang profesional, tentu saja guru benar-benar menguasai tugasnya dan
tidak amatir dalam menjalankan tugas profesinya.
Seorang guru profesional harus memiliki “informed responsiveness”, atau
“ketanggapan yang berlandaskan kearifan” terhadap implikasi kemasyarakatan
atas objek kerjanya. Dengan kata lain seorang yang profesional harus memiliki
filosofi dalam melaksankan pekerjaannya. Akan tetapi dalam realita kehidupan,
masih banyak guru yang belum bisa dikatakan sebagai guru profesional.
Permasalahan-permasalahan yang timbul di dunia pendidikan beberapa tahun
terakhir sangat mencoreng citra guru sebagai seorang yang digugu lan ditiru.
Terjadinya tindak kekerasan terhadap anak didik, perselingkuhan, bahkan tindak
kekerasan lain yang tidak mencerminkan profesionalitas seorang guru.
Seiring dengan perkembangan zaman dan majunya ilmu pengetahuan dan
teknologi, seorang guru dituntut untuk selalu meng-upgrade kemampuannya
dalam mendidik anak didiknya. Seorang guru profesional tentu saja harus selalu
tanggap terhadap perubahan zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta harus mencapai beberapa kriteria guru profesional, sehingga guru
tersebut dapat dikatakan guru profesional. Bukan dengan bertindak layaknya
manusia yang tidak terdidik seperti melakukan perselingkuhan dan kekerasan
terhadap anak didiknya. Karena guru merupakan sosok yang menjadi panutan bagi
anak didik dan masyarakat.
Dalam makalah ini, penulis hendak memaparkan mengenai guru profesional.
C. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari guru profesional?
2. Apa saja kriteria pekerjaan profesional?
3. Bagaimanakah syarat-syarat guru profesional?
4. Bagaimana peran guru dalam dunia pendidikan?
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Profesionalisme Guru
1. Pengertian Profesionalisme Guru
Profesi yaitu suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian
tertentu.1 Profesional berasal dari kata profesi profession yang diartikan sebagai
jenis pekerjaan yang khas atau pekerjaan dimana memerlukan pengetahuan
beberapa keahlian atau ilmu pengetahuan yang digunakan dalam aplikasi untuk
berhubungan dengan orang lain, instansi, atau sebuah lembaga.
Profesional adalah seseorang yang memiliki seperangkat pengetahuan atau
keahlian yang khas dari profesinya. Ahli sosial menggunakan kata profesi untuk
menunjuk pada pekerjaan yang memerlukan keahlian yang tinggi, setidaknya
pengetahuan dan keahlian itu dicapai melalui kursus.
Menurut Undang-undang No.14 tahun 2005 tentang Guru Dan Dosen
pasal 10 ayat 1 ada beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru
antara lain kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
profesional dan kompetensi sosial.
Profesionalisme merupakan paham yang mengajarkan bahwa setiap
pekerjaan harus dilakukan oleh orang yang profesional. Orang yang profesional
itu sendiri adalah orang yang memiliki profesi. Seseorang disebut memiliki
profesi bila ia memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Profesi harus mengandung keahlian, artinya suatu profesi itu mesti
ditandai oleh suatu keahlianyang khsus untuk profesi itu. Keahlin itu
diperoleh dengan cara mempelajari secara khusus karena profesi
bukanlah sebuah warisan.
b. Profesi dipilih karena panggilan hidup dan dijalani sepenuh waktu.
Profesi juga dipilih karena dirasakan sebagai kewajiban sepenuh
waktu, maksudnya bukan bersifat part time.
c. Profesi memiliki teori-teori yang baku secara universal. Artinya,
profesi itu dijalani menurut aturan yang jelas, dikenal umum, teoi
terbuka dan universal pegangannya itu diakui.
d. Profesi untuk masyarakat bukan untuk diri sendiri.
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Guru profesional adalah pendidik yang memiliki kualifikasi dan kompetensi
berkaitan dengan profesi pekerjaanya.
2. Syarat menjadi guru profesional meliputi memilki bakat menjadi guru hinga
menjadi warga negara yang baik.
3. Peran guru dalam dunia pendidikan meliputi peran dalam proses
pembelajaran, pengadministrasian, pribadi, dan psikologis.
B. Saran
1. Bagai mahasiswa, sebagai calon guru perlu untuk mendalami materi
kepribadian seorang guru profesional supaya kelak bisa menjadi guru profesional.
2. Bagi Dosen, dalam menjalankan tugas profesi seyogyanya selalu berusaha
memberikan tauladan kepada mahasiswanya sebagai sosok yang dosen yang
profesional.
C. Penutup
Alhamdulillah penyusun ucapkan atas terselesaikannya makalah ini, semoga
makalah ini dapat menambah khazanah keilmuan bagi penyusun sendiri pada
khususnya dan pada pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA