PROFESI
Disusun oleh :
EKONOMI SYARIAH
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Profesi adalah suatu jenis pekerjaan yang di ingginkan atau di cita -cita kan secara
khusus, bertumpu pada landasan intelektual yang dalam mencapainya memerlukan
pendidikan dan latihan khusus, memerlukan tolak ukur, persyaratan khusus, dan kode etik
oleh suatu badan serta dapat di terapkan pada masyarakat untuk memecahkan suatu
masalah..
Seseorang yang meliliki suatu profesi tertentu, di sebut profesional, walaupun
begitu istilah profasional juga di gunakan untuk suatu aktivitas yang menerima bayaran
sebagai lawan kata dari amatir. Contohnya adalah petinju profesional menerima bayaran
untuk pertandingan tinju yang di lakukan nya, sementara olahraga tinju sendiri umumnya
tidak di anggap sebagai suatu profesi.
Dalam kehidupan masyarakat kata profesi, pekerja dan profesionalisme adalah
bagian dari kehidupan dan kegiatan sehari- hari, tetapi ada yang masih belum mengenal arti
atau pengertian dari yang di maksud profesi , pekerja dan profesionalisme.
Guru sebagai pendidik profesional mempunyai citra yang baik di masyarakat. Guru
tidak dapat di lepaskan dari pendidikan karena guru merupakan unsur yang mutlak dengan
tugas sejatinya yaitu mendidik. Dalam mendidik tentu saja memiliki tujuan yaitu
mencipatakan individu yang berakhlak mulia, cerdas, bertanggung jawab, takwa kepada
tuhan, beriman , berakal, berbudi pekerti luhur serta memiliki kecakapan atau keterampilan
yang bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Agar hal itu tercapai maka
diperlukan guru yang profesional, artinya guru yang cakap dalam mengelola pembelajaran
sehingga tujuan yang telah di tetapkan dapat tercapai.
Di indonesia memang masih sangat banyak guru yang berada di bawah garis
profesional. Hal ini di sebabkan oleh system pendidikan nasional yang kurang mumpuni, baik
dari pemimpin, kurikulum,, sarana dan prasarana, maupun guru itu sendiri, Dampaknya
adalah mutu pendidikan indonesia yang masih sangat rendah jika di bandingkan dengan
negara - negara tetangga maupun negara internasional. Oleh karena itu, di butuhi
pembenahan jika inggin memperoleh perubahan ke arah yang positif. Salah satu upaya
pembenahan tersebut adalah menciptakan profesionalisme guru.
Rumusan masalah
Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian profesi
Kata “profesi” diadaptasi dari bahasa Inggris, yaitu “profession” yang berasal
dari bahasa Latin “professus”. Kedua kata tersebut memiliki arti yang sama, yaitu
mampu atau ahli di bidang tertentu.
Mengacu pada asal katanya tersebut maka pengertian profesi adalah suatu
pekerjaan yang membutuhkan keahlian tertentu yang didapat dari pendidikan tinggi,
di mana umumnya mencakup pekerjaan mental yang didukung dengan kepribadian
dan sikap profesional.
Jadi secara umum, pengertian profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan
ilmu pengetahuan atau keterampilan khusus sehingga orang yang memiliki
pekerjaan tersebut harus mengikuti pelatihan atau pendidikan tertentu agar dapat
melakukan pekerjaannya dengan baik.
1. Keahlian
2. Pengetahuan
3. Persiapan akademik.
Dikutip dari e-book Etika Profesi Guru oleh Jumrah Jamil, SPd, MPd, keahlian dan
pengetahuan profesi didapatkan melalui pendidikan maupun pengalaman. Pasalnya,
seorang dengan profesi tertentu akan menggunakan suatu metode ilmiah atau teori
untuk bisa memecahkan suatu masalah dalam pekerjaannya.
Dalam melakukan tanggung jawab dan tugasnya, profesi memiliki kode etik dan juga
dikontrol oleh organisasi profesi melalui majelis etik profesi. Jabatan atau pekerjaan
profesi perlu mendapat pengakuan dari masyarakat, baik itu melalui profesionalitas
(tingkat kualitas) yang secara nyata atau melalui dukungan aspek legal.
Artinya, pekerjaan yang disebut profesi tidak bisa dipegang oleh sembarang orang.
Jika disimpulkan, arti profesi adalah suatu kepandaian khusus miliki seseorang, yang
didapatkan melalui pendidikan, karena dia merasa terpanggil untuk menjabat suatu
pekerjaan tertentu.
Mengutip e-book Memahami Berbagai Etika Profesi dan Pekerjaan oleh Ismantoro
Dwi Yuwono, S.H., profesi adalah pengkhususan dari suatu pekerjaan (dari
pekerjaan yang cakupannya luas), kemudian beberapa pekerjaan akan dibedakan
dengan profesi.
Profesi merupakan identitas khusus dari bentuk pekerjaan. Intinya, profesi adalah
bagian dari pekerjaan, tapi tidak semua pekerjaan. Siapa saja yang bisa melakukan
pekerjaan, tetapi untuk melakukan sebuah profesi tentu hanya dilakoni oleh mereka
yang ahli pada bidangnya.
Petani
Nelayan
Pedagang
Selebgram
Youtuber
Content Creator
Syarat-Syarat Profesi
Secara umum, terdapat beberapa syarat pada suatu profesi. Adapun syarat-syarat
profesi adalah sebagai berikut:
Karakteristik Profesi
Setiap profesi harus memiliki kompetensi
Pada dasarnya profesi sangat berhubungan dengan pekerjaan, namun tidak semua
jenis pekerjaan merupakan profesi. Terdapat beberapa karakteristik yang
membedakan antara profesi dengan pekerjaan lainnya, yaitu:
3.Pengertian profesionalisme
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata profesionalisme
adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau
orang yang profesional. Profesionalisme sendiri diambil dari kata dasar “profesional”
di mana seseorang atau karyawan tentu saja harus memahami arti kata profesional
dalam melakukan suatu pekerjaan di dalam lingkup kerja.
Profesionalisme yang di maksud adalah bagaimana seorang karyawan bisa
menempatkan dirinya selama berada dalam lingkup kerja maupun luar lingkup kerja.
Bagaimana seorang karyawan bisa menyelesaikan pekerjaan dengan penuh
tanggung jawab, tepat waktu dan memiliki nilai integritas. Integritas sendiri dapat
berkaitan dengan sifat dan karakter dari seseorang. Salah satu hal yang harus
diperhatikan oleh karyawan juga bagaimana dia bisa memanajemen emosi serta
pikirannya atau membedakan hal pribadi dengan pekerjaaan. Karena seperti yang
kita ketahui, setiap orang pasti mempunyai permasalahan hidupnya masing-masing
di mana karyawan tersebut dituntut agar pekerjaannya tidak terbengkalai
dikarenakan permasalahan internal.
Profesionalisme ini harus ditumbuhkan oleh masing-masing karyawan di Kantor
Wilayah DJKN DKI Jakarta, di mana mereka bekerja di bawah naungan Kementrian
Keuangan Republik Indonesia dan memiliki tanggung jawab besar yang akan
berpengaruh pada perusahaan atau suatu instansi terkait. Salah satu contoh kecil
yang menunjukkan bahwa kita belum profesionalisme adalah disaat jam kerja,
karyawan bersantai-santai dan bermain media sosial. Ketika karyawan bisa
profesionalisme dalam pekerjaan, mereka juga akan mendapatkan nilai dan
pandangan yang positif dari orang sekitar serta dapat membantu karyawan tersebut
untuk mengembangkan karier mereka dengan profesionalisme kerja yang mereka
miliki.
Adapun yang harus karyawan miliki agar terciptanya profesionalisme di lingkungan
kerja, sebagai berikut:
Dalam dunia kerja, menjadi seorang yang profesional bukanlah hal yang
mudah. Bukan hanya keahlian dan pengetahuan saja yang penting. Dengan
menerapkan beberapa hal di atas, dapat membantu terciptanya profesionalisme
dalam ruang lingkup pekerjaan. dan membuat hasil pekerjaan lebih memuaskan.
Menjadi seseorang yang profesional terhadap pekerjaannya, berarti seorang
karyawan dapat memposisikan dirinya sebagai seseorang yang paham akan
tanggung jawab pekerjaannya baik secara individu, secara tim/berkelompok serta
mampu mencapai tujuan suatu instansi/perusahaan. Persaingan yang ketat
menjadikan karyawan untuk dituntut menjadi seseorang yang profesionalisme.
Dengan menjadikan sikap integritas, dan beberapa poin di atas sebagai hal lumrah
dalam kehidupan kita, maka akan meningkatkan kualitas diri kita dan memiliki lebih
banyak pendapatan.
4. Fungsi Kode etik Profesi
fungsi kode etik yang dapat dijadikan rujukan pada praktik penilaian yaitu :
1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang
prinsip profesionalitas yang digariskan;
2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas
profesi yang bersangkutan;
3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi
tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi.
Kode etik sebagai pedoman perilaku atau etika profesi merupakan standar moral
untuk profesional yaitu mampu memberikan sebuah keputusan secara obyektif
bukan subyektif. Untuk itu seorang prefesional harus berani bertanggung jawab atas
semua tindakan dan keputusan yang telah diambil, selain memang memiliki keahlian
serta kemampuan. Secara umum terdapat beberapa tujuan mempelajari kode etik
profesi adalah sebagai berikut (Nadirsyah 1993):
a. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa profesi adalah jenis pekerjaan yang
membutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus dari suatu badan
pembelajaran yang diakui oleh publik.
Daftar Pustaka
Ahyan, Mohammad yusuf sya’bani, Profesi Keguruan Menjadi Guru yang Religius
dan Bermartabat, Gresik: Caremedia Comunication, Cetakan 1, 2018.
Ardy, Norvan Wiyani, Etika Profesi Keguruan, Yogyakarta: Gava Media, Cetakan 1,
2015
Cholid, Nur, Menjadi Guru Profesional, Semarang: CV Presisi Cipta Media, 2015.