Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PROFESI

Disusun guna memenuhi tugas

Mata Kuliah : Etika Bisnis

Dosen pengampu : Kholid Irfani, M.Ag.

Disusun oleh :

1. Malika Nuril H 22021100

2. Seftiani Dara N 2202110066

EKONOMI SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AL-HIDAYAT LASEM

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Lasem, 24 September 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Profesi adalah suatu jenis pekerjaan yang di ingginkan atau di cita -cita kan secara
khusus, bertumpu pada landasan intelektual yang dalam mencapainya memerlukan
pendidikan dan latihan khusus, memerlukan tolak ukur, persyaratan khusus, dan kode etik
oleh suatu badan serta dapat di terapkan pada masyarakat untuk memecahkan suatu
masalah..
Seseorang yang meliliki suatu profesi tertentu, di sebut profesional, walaupun
begitu istilah profasional juga di gunakan untuk suatu aktivitas yang menerima bayaran
sebagai lawan kata dari amatir. Contohnya adalah petinju profesional menerima bayaran
untuk pertandingan tinju yang di lakukan nya, sementara olahraga tinju sendiri umumnya
tidak di anggap sebagai suatu profesi.
Dalam kehidupan masyarakat kata profesi, pekerja dan profesionalisme adalah
bagian dari kehidupan dan kegiatan sehari- hari, tetapi ada yang masih belum mengenal arti
atau pengertian dari yang di maksud profesi , pekerja dan profesionalisme.

Guru sebagai pendidik profesional mempunyai citra yang baik di masyarakat. Guru
tidak dapat di lepaskan dari pendidikan karena guru merupakan unsur yang mutlak dengan
tugas sejatinya yaitu mendidik. Dalam mendidik tentu saja memiliki tujuan yaitu
mencipatakan individu yang berakhlak mulia, cerdas, bertanggung jawab, takwa kepada
tuhan, beriman , berakal, berbudi pekerti luhur serta memiliki kecakapan atau keterampilan
yang bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Agar hal itu tercapai maka
diperlukan guru yang profesional, artinya guru yang cakap dalam mengelola pembelajaran
sehingga tujuan yang telah di tetapkan dapat tercapai.
Di indonesia memang masih sangat banyak guru yang berada di bawah garis
profesional. Hal ini di sebabkan oleh system pendidikan nasional yang kurang mumpuni, baik
dari pemimpin, kurikulum,, sarana dan prasarana, maupun guru itu sendiri, Dampaknya
adalah mutu pendidikan indonesia yang masih sangat rendah jika di bandingkan dengan
negara - negara tetangga maupun negara internasional. Oleh karena itu, di butuhi
pembenahan jika inggin memperoleh perubahan ke arah yang positif. Salah satu upaya
pembenahan tersebut adalah menciptakan profesionalisme guru.
Rumusan masalah

1. Apa yang di maksud pengertian profesi?

2. Apa saja ciri” profesi?

3. Apa yang di maksud profesionalisme?

4. Apa fungsi kode etik profesi?

Tujuan

1.untuk mengetahui pengertian profesi

2.untuk mengetahui ciri” profesi

3. untuk mengetahui pengertian profesionalisme

4. Untuk mengetahui fungsi kode etik profesi

BAB II

PEMBAHASAN
1. Pengertian profesi

Kata “profesi” diadaptasi dari bahasa Inggris, yaitu “profession” yang berasal
dari bahasa Latin “professus”. Kedua kata tersebut memiliki arti yang sama, yaitu
mampu atau ahli di bidang tertentu.

Mengacu pada asal katanya tersebut maka pengertian profesi adalah suatu
pekerjaan yang membutuhkan keahlian tertentu yang didapat dari pendidikan tinggi,
di mana umumnya mencakup pekerjaan mental yang didukung dengan kepribadian
dan sikap profesional.

Jadi secara umum, pengertian profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan
ilmu pengetahuan atau keterampilan khusus sehingga orang yang memiliki
pekerjaan tersebut harus mengikuti pelatihan atau pendidikan tertentu agar dapat
melakukan pekerjaannya dengan baik.

Mereka yang memiliki profesi di bidang tertentu biasanya disebut dengan


profesional, yaitu seseorang yang memiliki keahllian teknis di bidang tertentu.
Misalnya arsitek, dokter, akuntan, tentara, pengacara, desainer, dan lain sebagainya.
Apa itu Profesi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti profesi adalah bidang
pekerjaan yang ditempuh melalui pendidikan keahlian, seperti kejuruan atau
keterampilan tertentu.

Suatu profesi harus memiliki 3 pilar pokok yaitu:

1. Keahlian
2. Pengetahuan
3. Persiapan akademik.

Dikutip dari e-book Etika Profesi Guru oleh Jumrah Jamil, SPd, MPd, keahlian dan
pengetahuan profesi didapatkan melalui pendidikan maupun pengalaman. Pasalnya,
seorang dengan profesi tertentu akan menggunakan suatu metode ilmiah atau teori
untuk bisa memecahkan suatu masalah dalam pekerjaannya.

Dalam melakukan tanggung jawab dan tugasnya, profesi memiliki kode etik dan juga
dikontrol oleh organisasi profesi melalui majelis etik profesi. Jabatan atau pekerjaan
profesi perlu mendapat pengakuan dari masyarakat, baik itu melalui profesionalitas
(tingkat kualitas) yang secara nyata atau melalui dukungan aspek legal.

Artinya, pekerjaan yang disebut profesi tidak bisa dipegang oleh sembarang orang.
Jika disimpulkan, arti profesi adalah suatu kepandaian khusus miliki seseorang, yang
didapatkan melalui pendidikan, karena dia merasa terpanggil untuk menjabat suatu
pekerjaan tertentu.

Guru merupakan profesi. Di mana dalam memangku pekerjaannya, sejatinya


seorang guru harus dipersiapkan melalui pendidikan tertentu. Hal ini biasa disebut
dengan adanya ciri keilmuan.

Perbedaan Profesi dan Pekerjaan


Perbedaan antara profesi dan pekerjaan adalah dilihat dari keahliannya. KBBI
mendefinisikan pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan yang dijadikan pokok
penghidupan atau untuk mendapat nafkah.

 Profesi merupakan bidang pekerjaan yang membutuhkan keahlian,


sedangkan pekerjaan tidak memerlukan keahlian atau keterampilan khusus
untuk bisa memulainya.
 Profesi diatur oleh etika dan kode etik, sedangkan pekerjaan tidak
diatur etika.
 Profesi menghasilkan jasa bagi orang lain, sedangkan pekerjaan
tidak.

Mengutip e-book Memahami Berbagai Etika Profesi dan Pekerjaan oleh Ismantoro
Dwi Yuwono, S.H., profesi adalah pengkhususan dari suatu pekerjaan (dari
pekerjaan yang cakupannya luas), kemudian beberapa pekerjaan akan dibedakan
dengan profesi.

Profesi merupakan identitas khusus dari bentuk pekerjaan. Intinya, profesi adalah
bagian dari pekerjaan, tapi tidak semua pekerjaan. Siapa saja yang bisa melakukan
pekerjaan, tetapi untuk melakukan sebuah profesi tentu hanya dilakoni oleh mereka
yang ahli pada bidangnya.

Contoh pekerjaan adalah:

 Petani
 Nelayan
 Pedagang
 Selebgram
 Youtuber
 Content Creator

Syarat-Syarat Profesi
Secara umum, terdapat beberapa syarat pada suatu profesi. Adapun syarat-syarat
profesi adalah sebagai berikut:

 Memiliki pengetahuan khusus di suatu bidang ilmu tertentu.


 Melibatkan berbagai kegiatan intelektual.
 Membutuhkan adanya suatu persiapan tertentu yang cukup dalam, jadi bukan
hanya sekedar latihan saja.
 Membutuhkan latihan yang berkesinambungan di dalam melaksanakan
pekerjaannya atau jabatannya.
 Lebih mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi.
 Adanya organisasi para profesional sesuai dengan bidang profesi.
 Terdapat kode etik atau standar baku dalam pelaksanaan pekerjaannya.

 Media Sosial Officer dan masih banyak lagi.

Karakteristik Profesi
Setiap profesi harus memiliki kompetensi

Pada dasarnya profesi sangat berhubungan dengan pekerjaan, namun tidak semua
jenis pekerjaan merupakan profesi. Terdapat beberapa karakteristik yang
membedakan antara profesi dengan pekerjaan lainnya, yaitu:

1. Keahlian berdasarkan pengetahuan teoretis, para profesional memiliki


pengetahuan teoretis yang ekstensif dan keahlian dalam mempraktekkan
pengetahuan tersebut.
2. Adanya pendidikan yang ekstensif, yaitu proses pendidikan yang cukup
lama dengan jenjang pendidikan yang tinggi bagi profesi yang prestisius.
3. Terdapat ujian kompetensi, yaitu ujian mengenai pengetahuan
atau kompetensi di bidang tertentu, di mana umumnya terdapat syarat untuk lulus tes
yang menguji pengetahuan teoretis.
4. Terdapat pelatihan institusional, yaitu suatu pelatihan pelatihan untuk
mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi
profesi.
5. Adanya asosiasi profesional, yaitu organisasi suatu profesi yang bertujuan
untuk meningkatkan status para anggotanya.
6. Adanya lisensi, yaitu sertifikasi di bidang tertentu sehingga seorang
profesional dianggap memiliki keahlian dan dianggap bisa dipercaya.
7. Kode etik profesi, yaitu suatu prosedur dari organisasi profesional yang
mengatur para anggotanya agar bekerja sesuai aturan.
8. Adanya otonomi kerja, yaitu pengendalian kerja dan pengetahuan teoretis
para profesional untuk menghindari intervensi dari luar.
9. Mengatur diri, seorang profesional diatur oleh organisasi profesi tanpa
adanya campur tangan pemerintah.
10. Layanan publik dan altruisme, yaitu pendapatan atau penghasilan dari
kerja profesi yang dipertahankan selama berhubungan dengan keperluan
masyarakat.
11. Status dan imbalan tinggi, seorang profesional yang sukses akan
mendapatkan status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak sebagai
pengakuan terhadap layanan yang diberikan kepada publik.

2. Ciri- ciri profesi

Secara umum, berikut merupakan ciri-ciri profesi yaitu:

1. Adanya pengetahuan atau keahlian khusus yang sesuai dengan


bidang pekerjaan
2. Ada standar moral dan kaidah tinggi yang berlaku bagi para
profesional, berdasarkan kegiatan pada kode etik profesi
3. Dalam pelaksanaanya, profesi harus lebih mengutamakan
kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi
4. Seorang profesional perlu memiliki izin khusus, supaya bisa
menjalankan pekerjaan sesuai profesinya
5. Melakukan proses persiapan (secara sengaja) dan sistematis,
sebelum mengerjakan pekerjaan profesional tersebut.
6. Bidang ilmu yang menjadi landasan atau prosedur memiliki
karakteristik yang berbeda dengan bidang pekerjaan lainnya.
7. Umumnya, seorang profesional adalah anggota suatu organisasi
profesi pada bidang tertentu.

3.Pengertian profesionalisme
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata profesionalisme
adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau
orang yang profesional. Profesionalisme sendiri diambil dari kata dasar “profesional”
di mana seseorang atau karyawan tentu saja harus memahami arti kata profesional
dalam melakukan suatu pekerjaan di dalam lingkup kerja.
Profesionalisme yang di maksud adalah bagaimana seorang karyawan bisa
menempatkan dirinya selama berada dalam lingkup kerja maupun luar lingkup kerja.
Bagaimana seorang karyawan bisa menyelesaikan pekerjaan dengan penuh
tanggung jawab, tepat waktu dan memiliki nilai integritas. Integritas sendiri dapat
berkaitan dengan sifat dan karakter dari seseorang. Salah satu hal yang harus
diperhatikan oleh karyawan juga bagaimana dia bisa memanajemen emosi serta
pikirannya atau membedakan hal pribadi dengan pekerjaaan. Karena seperti yang
kita ketahui, setiap orang pasti mempunyai permasalahan hidupnya masing-masing
di mana karyawan tersebut dituntut agar pekerjaannya tidak terbengkalai
dikarenakan permasalahan internal.
Profesionalisme ini harus ditumbuhkan oleh masing-masing karyawan di Kantor
Wilayah DJKN DKI Jakarta, di mana mereka bekerja di bawah naungan Kementrian
Keuangan Republik Indonesia dan memiliki tanggung jawab besar yang akan
berpengaruh pada perusahaan atau suatu instansi terkait. Salah satu contoh kecil
yang menunjukkan bahwa kita belum profesionalisme adalah disaat jam kerja,
karyawan bersantai-santai dan bermain media sosial. Ketika karyawan bisa
profesionalisme dalam pekerjaan, mereka juga akan mendapatkan nilai dan
pandangan yang positif dari orang sekitar serta dapat membantu karyawan tersebut
untuk mengembangkan karier mereka dengan profesionalisme kerja yang mereka
miliki.
Adapun yang harus karyawan miliki agar terciptanya profesionalisme di lingkungan
kerja, sebagai berikut:

1. Memiliki sifat jujur, bertanggung jawab, dan bersikap ramah


2. Mematuhi segala peraturan kantor/perusahaan
3. Menyelesaikan semua tugas yang diberikan dengan tepat waktu serta
tidak mengeluh
4. Membangun relasi yang baik dengan karyawan lain
5. Memiliki motivasi yang kuat
6. Menjadi pribadi yang inisiatif

Dalam dunia kerja, menjadi seorang yang profesional bukanlah hal yang
mudah. Bukan hanya keahlian dan pengetahuan saja yang penting. Dengan
menerapkan beberapa hal di atas, dapat membantu terciptanya profesionalisme
dalam ruang lingkup pekerjaan. dan membuat hasil pekerjaan lebih memuaskan.
Menjadi seseorang yang profesional terhadap pekerjaannya, berarti seorang
karyawan dapat memposisikan dirinya sebagai seseorang yang paham akan
tanggung jawab pekerjaannya baik secara individu, secara tim/berkelompok serta
mampu mencapai tujuan suatu instansi/perusahaan. Persaingan yang ketat
menjadikan karyawan untuk dituntut menjadi seseorang yang profesionalisme.
Dengan menjadikan sikap integritas, dan beberapa poin di atas sebagai hal lumrah
dalam kehidupan kita, maka akan meningkatkan kualitas diri kita dan memiliki lebih
banyak pendapatan.
4. Fungsi Kode etik Profesi

fungsi kode etik yang dapat dijadikan rujukan pada praktik penilaian yaitu :

1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang
prinsip profesionalitas yang digariskan;

2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas
profesi yang bersangkutan;

3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi
tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi.

Tujuan Kode etik profesi

Kode etik sebagai pedoman perilaku atau etika profesi merupakan standar moral
untuk profesional yaitu mampu memberikan sebuah keputusan secara obyektif
bukan subyektif. Untuk itu seorang prefesional harus berani bertanggung jawab atas
semua tindakan dan keputusan yang telah diambil, selain memang memiliki keahlian
serta kemampuan. Secara umum terdapat beberapa tujuan mempelajari kode etik
profesi adalah sebagai berikut (Nadirsyah 1993):
a. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.

b. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.

c. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi

d. Untuk meningkatkan mutu profesi.

e. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi

f. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.

g. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.

h. Menentukan baku standarnya sendiri

.
PENUTUP

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa profesi adalah jenis pekerjaan yang
membutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus dari suatu badan
pembelajaran yang diakui oleh publik.

Suatu profesi dipersiapkan untuk menerapkan pengetahuan di bidang tertentu dan


melatih keterampilan tersebut untuk kepentingan orang lain. Seseorang yang
memiliki profesi di bidang tertentu disebut dengan profesional atau orang yang ahli di
bidang tertentu.

Demikianlah penjelasan ringkas mengenai pengertian profesi, ciri-ciri, syarat,


karakteristik, serta beberapa contoh profesi yang ada di masyarakat. Semoga artikel
ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu.

Daftar Pustaka
Ahyan, Mohammad yusuf sya’bani, Profesi Keguruan Menjadi Guru yang Religius
dan Bermartabat, Gresik: Caremedia Comunication, Cetakan 1, 2018.

Anwar, Muhammad, Menjadi Guru Profesional, Jakarta: Peramedia Grup, 2018.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka


Cipta, 1998.

Ardy, Norvan Wiyani, Etika Profesi Keguruan, Yogyakarta: Gava Media, Cetakan 1,
2015

Cholid, Nur, Menjadi Guru Profesional, Semarang: CV Presisi Cipta Media, 2015.

Danil, Deden, Upaya Profesionalisme Guru dalam Meningkatkan Prestasi Siswa di


Sekolah (Study Deskriptif Lapangan di Sekolah Madrasah Aliyah Cilawu Garut),
Jurnal Pendidikan Universitas Garut, Vol 3, No. 1, 2009

Anda mungkin juga menyukai