Anda di halaman 1dari 5

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Nama : Zia Ulhaq Ridwan


B. Judul Modul : PENGEMBANGAN PROFESI GURU ( MODUL 8 )

C. Kegiatan Belajar : KONSEP DASAR PROFESI ( KB 1 )


D. Refleksi Pribadi : Setelah membaca dan mempelajari Kegiatan Belajar ( KB 1) di
Modul ini banyak ilmu dan wawasan baru yang saya dapatkan tentang Konsep Dasar
Profesi. Saya menyadari masih banyak kompetensi yang belum saya miliki untuk
dikatakan sebagai guru professional. Sebab guru professional adalah guru yang mampu
menjadikan muridnya memiliki moral yang baik. Seorang pendidik hendaknya memiliki
perilaku yang baik sebagai teladan bagi seluruh peserta didik. Serta mampu
menghantarka peserta didik yang ber akhlaqul karimah

PETA KONSEP KB 1
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
A.Pengertian Profesi dan Istilah-Istilah yang Terkait dengan Profesi
Berdasarkan Hornby sebagaimana yang dikutip Udin Syaifuddin
Saud (2008), kata profesi menunjukkan dan mengungkapkan suatu
kepercayaan, bahkan suatu keyakinan atas sesuatu kebenaran (ajaran
agama) atau kredibilitas seseorang. Profesi menunjukkan dan
mengungkapkan suatu pekerjaan atau urusan tertentu.
Profesi itu pada hakikatnya merupakan suatu pekerjaan tertentu yang
menuntut persyaratan khusus dan istimewa sehingga meyakinkan dan
memperoleh kepercayaan pihak yang memerlukannya.
Secara etimologi profesi dari kata profession yang berarti pekerjaan.
Profesional artinya orang yang ahli atau tenaga ahli. Professionalism artinya
sifat profesional (Engkol, 1990).
Beberapa istilah yang muncul terkait dengan kata profesi adalah
Peta Konsep profesi, profesional, profesionalisme, profesionalisasi, dan profesionalitas.
(Beberapa istilah Sanusi (1991) menguraikan kelima konsep tersebut, yaitu:
1
dan definisi) di 1.Profesi. Profesi adalah jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian
modul bidang studi dari para anggotanya.
2.Profesional. Kata profesional menunjuk pada dua hal. Pertama, orang
yang menyandang suatu profesi, misalnya ”Dia seorang profesional”.
Kedua, penampilan seseorang dalam melakukan pekerjaannya yang
sesuai dengan profesinya.
3.Profesionalisme. hal ini merupakan sebuah komitmen para anggota
suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan
terus-menerus mengembangkan strategi-strategi yang digunakannya
dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya.
4.Profesionalitas. Profesionalitas adalah suatu sebutan terhadap kualitas
sikap para anggota suatu profesi terhadap profesinya serta derajat
pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk dapat melakukan
tugas- tugasnya.
B. Syarat dan Urgensi Profesi
Berdasarkan Syafrudin Nurdin (2005), syarat-syarat yang harus
dipenuhi oleh suatu pekerjaan agar dapat disebut sebagai profesi, yaitu:
1.Panggilan hidup yang sepenuh waktu;
2.Pengetahuan dan kecakapan atau keahlian;
3.Kebakuan yang universal;
4.Pengabdian;
5.Kecakapan diagnostik dan kompetensi aplikatif;
6.Otonomi;
7.Kode etik;
8.Klien;
9.Berperilaku pamong;
10.Bertanggung jawab, dan lain sebagainya.
Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS Pasal 39 (ayat 2)
jabatan guru dinyatakan sebagai jabatan profesional. “Pendidik merupakan
tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan
pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi”.
Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 7 ayat 1,
prinsip profesional guru mencakup karakteristik sebagai berikut:
a. Memiliki bakat, minat, panggilan, dan idealisme.
b. Memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan
sesuai dengan bidang tugas.
c. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas.
d. Memiliki ikatan kesejawatan dan kode etik profesi.
e. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan.
f. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi
kerja.
g. Memiliki sebuah kesempatan untuk mengembangkan profesi
berkelanjutan.
Pada dasarnya profesionalisme dan sikap profesional itu merupakan
motivasi intrinsik yang ada pada diri seseorang sebagai pendorong untuk
mengembangkan dirinya menjadi tenaga profesional. Motivasi intrinsik
tersebut akan berdampak pada munculnya etos kerja yang unggul
(exellence) yang ditunjukkan dalam lima bentuk kerja sebagai berikut:
1. Keinginan untuk selalu Menampilkan Perilaku yang Mendekati
Standar Ideal.
2. Meningkatkan dan Memelihara Citra Profesi
3. Memanfaatkan setiap Kesempatan Pengembangan Profesional
4. Mengejar Kualitas dan Cita-Cita dalam Profesi
5. Memiliki Kebanggaan Terhadap Profesinya

C. Ragam Profesi
Secara istilah profesi biasa diartikan sebagai suatu bidang pekerjaan
yang didasarkan pada keahlian tertentu. Pada umumnya masyarakat awam
mengartikan kata profesionalisme bukan hanya digunakan untuk pekerjaan
yang telah diakui sebagai suatu profesi, melainkan pada hampir setiap
pekerjaan.
Profesi adalah suatu keahlian (skill) dan kewenangan dalam suatu
jabatan tertentu yang mensyaratkan kompetensi (pengetahuan, sikap dan
keterampilan) tertentu secara khusus yang diperoleh dari pendidikan
akademis yang intensif. Jadi kata profesi tidak hanya berlaku untuk
pekerjaan guru saja, namun juga berlaku untuk bidang pekerjaan yang lain
yang didasarkan pada keahlian tertentu.

D. Guru sebagai Suatu Profesi


Profesi adalah jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian dari
para anggotanya. Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen dijelaskan guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
guru dan dosen adalah pejabat professional sebab mereka diberi tunjangan
professional. Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan
keahlian khusus. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak
memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan sebagai guru.
Orang yang pandai berbicara dalam bidang-bidang tertentu, belum dapat
disebut sebagai guru.
Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berhak
memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya.
Pembinaan dan pengembangan profesi guru meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional. Dan kompetensi guru diperoleh melalui pendidikan profesi.
(Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru
dan Dosen).

Setelah saya pelajari dan meresume modul ini materi yang sulit di pahami:
Daftar materi Esensi dan Hakikat Profesi. Profesi biasa diartikan sebagai suatu bidang
bidang studi yang pekerjaan yang didasarkan pada keahlian tertentu. Akan tetapi tidak
2
sulit dipahami semua orang yang mempunyai kapasitas dan keahlian tertentu sebagai
pada modul buah pendidikan yang ditenpuhnya menempuh kehidupannya dengan
keahlian tersebut,
Daftar materi yang mengalami miskonsepsi dalam pembelajaran:
Daftar materi 1. Guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang
yang sering memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan
3 mengalami oleh sembarangan orang di luar pendidikan. Walaupun pada
miskonsepsi kenyataannya masih terdapat hal-hal tersebut di luar bidang
dalam kependidikan.
pembelajaran 2. UU guru dan Dosen (UUGD) yang sudah meletakkan rambu-rambu
dan ruang gerak guru, ternyata belum seberapa dihayati oleh guru
sendiri. Tetapi kita pun bisa bertanya apakah UUGD sesungguhnya
telah memahami guru Indonesia meliputi seluruh spektrum
permasalahannya! Kalau UU itu tidak mudah dipahami oleh guru,
siapa yang salah? Kitatidak bisa menuntut perumus UU yang
duduk di DPR, yang umumnya

Anda mungkin juga menyukai