PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : Pengembangan Profesi Guru

B. Kegiatan Belajar : Konsep Dasar Profesi (KB 1)

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN

Berikut beberapa konsep yang terdapat di KB 1 Modul Ketiga,

yaitu bahwa:

Kata Profesi merujuk pada suatu pekerjaan atau urusan

tertentu. Dalam hal ini, seseorang yang menyandang profesi
dituntut untuk memiliki kualifikasi atau telah menyelesaikan
Pendidikan pada jenjang tertentu. Apalagi dalam hal kedinasa,
seseorang yang menyandang profesi diminta untuk melakukan
persiapan spesialisasi yang relatif lama di perguruan tinggi dan
diatur oleh suatu kode etik khusus. Jadi, profesi adalah
pekerjaan tertentu yang penyandangnya dituntut untuk
memenuhi persyaratan khusus atau mempunyai keahlian
sehingga meyakinkan dan memperoleh kepercayaan pihak lain
yang membutuhkannya.

Selain kata “profesi”, ada empat kata lain yang berkaitan, yaitu
professional (orang yang menyandang profesi),
profesionalisme (seseorang yang bersikap sesiuai profesinya),
Konsep (Beberapa istilah
1 profesionalitas (sebutan untuk sikap seseorang yang bertindak
dan definisi) di KB
sesuai profesinya), dan professionalisasi (proses seseorang
belajar untuk meningkatkan kemampuannya menuju profesi
tertentu).

Sebuah pekerjaan bisa dikatakan profesi apabila memenuhi

syarat-syarat tertentu. Syafridun Nurdin (2005) menyebutkan
syarat-syarat itu, diantaranya:

a) Mempunyai panggilan jiwa sepanjang waktu

b) Mempunyai kualifikasi Pendidikan yang sesuai dengan
tugas yang diemban
c) Kebakuan yang universal
d) Adanya pengabdian.
e) Menguasai kecakapan diagnostik dan kompetensi
aplikatif;
f) Otonomi;
g) Adanya kode etik;
h) Ada klien atau orang yang dilayani;
i) Berperilaku sebagai pamong;
 j) Bertanggung jawab atas tugas yang diemban, dan lain
sebagainya

Adapun menurut Ahmad Tafsir (1992), sebuah pekerjaan bisa

disebut profesi apabila memenuhi syarat, yaitu:

a) Penyandang profesi harus memiliki keahlian yang

tertentu.
b) Profesi dijalani sebagai pemenuhan panggilan hidup.
c) Profesi memiliki teori-teori yang baku secara universal.
d) Profesi adalah sesuatu yang diperuntukkan bagi
masyarakat.
e) Profesi harus dilengkapi dengan kecakapan diagnostic
dan kompetensi aplikatif.
f) Pemegang profesi memegang kuasa dalam melakukan
profesinya.
g) Profesi dibatasi dengan kode etik.
h) Profesi miliki klien yang jelas.
i) Profesi memiliki organisasi profesi.
j) Profesi mengenali hubungan profesinya dengan
bidang-bidang lain

Dalam hal ini, guru termasuk salah satu jenis profesi karena
memiliki karakteritik tertentu yang sesuai aturan yang berlaku.
Hal ini juga karena mengajar tidak bisa dilakukan oleh orang
yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau
pekerjaan sebagai guru. Seseorrang yang menjadi guru harus
menguasai seluk-beluk pendidikan dan pengajaran dengan
berbagai ilmu pengetahuan lainnya.

Kaitannya dengan profesi guru, dalam UU Nomor 14 Tahun

2005 tentang Guru dan Dosen pasal 7 ayat 1 disebutkan
karakteristik yang harus dimiliki seorang guru, yaitu:

a) Mempunyai bakat, minat, panggilan jiwa, serta

idealisme
b) Mempunyai kualifikasi Pendidikan yang sesuai dengan
tugas yang diemban
c) Mempunyai kemampuan yang diperlukan sesuai bidang
tugasnya
d) Mempunyai ikatan kesejawatan serta kode etik profesi.
e) Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya.
f) Mendapatkan penghasilan yang ditentukan atas
kinerjanya.
g) Mempunyai kesempatan untuk mengembangkan
profesi berkelanjutan.
h) Mempunyai jaminan perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugasnya
i) Mempunyai organisasi profesi yang berkewenang
dalam mengatur segala hal yang berkaitan dengan
keprofesian
 Lalu di antara sikap yang menujukkan profesionalitas dalam
kinerja adalah
a) Kemauan untuk selalu bererilaku ideal sesusai
profesinya
b) Berusaha meningkatkan dan menjaga citra profesi
c) Memanfaatkan setiap ada kesempatan untuk
mengembangkan profesionalisme
d) Mengejar kualitas dan cita-cita dalam profesi
e) Mempunyai rasa bangga atas profesinya

Karena hal itu, guru berhak mendapatkan pelatihan dan

pengembangan profesi sesuai bidangnya. Ada banyak jenis
pembinaan dan pengembangan yang berhak guru dapatkan,
seperti pengembangan dalam kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, sampai
kompetensi professional sesuai bidang yang diampu. Adapun
sesuai Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2005 Tentang Guru dan Dosen, kompetensi guru diperoleh
melalui pendidikan profesi guru.

Tetapi dalam praktiknya, komitmen guru dalam meningkatkan

keprofesionlismeannya hendaknya dilandasi nilai-nilai
spiritual. Dalam kehidupan sehari-hari, profesi guru jangan
hanya dianggap sebagai suatu pekerjaan dalam memperoleh
penghasilan untuk hidup. Lebih dari itu, guru ketika ikhlas dan
bersungguh-sungguh dengan segenap jiwanya ketika
mengajar dan belajar, diberikan derajat yang mulia oleh Allah
Swt.

Materi KB 1 Modul ketiga tentang konsep dasar profesi ini

sudah sangat jelas dalam memberberkan apa itu konsep dasar
profesi beserta hal yang berkaitan dan melekat dengan
keprofesian.
Daftar materi pada KB
2
yang sulit dipahami Di antara intinya adalah guru merupakan salah satu jenis
profesi. Tetapi seorang yang menjadi guru belum tentu bisa
dikatakan profesi kalua belum memenuhi kriteria, terutama
kriteria yang ditentukan oleh perundang-undangan.

Dalam materi memang disebutkan bahwa seorang guru baru

dikatakan berprofesi sebagai guru apabila memenuhi kriteria
yang ada di perundang-undangan. Dan ini tentu saja merujuk
pada aturan undang-undang yang mengatur hak dan
Daftar materi yang sering kewajiban yang melekat bagi orang yang dikatakan berprofesi
3 mengalami miskonsepsi sebagai guru. Itu pun dipersempit bahwa guru tersebut juga
dalam pembelajaran mengajar di sekolah formal.

Di sini memang yang digarisbawahi adalah “perundang-

undangan”. Kalau makna guru secara luas, tiap orang yang
mengajarkan sesuatu bisa dikatakan sebagai seorang guru.
Tapi profesi guru yang dibahas di sini adalah profesi guru yang
ada pada seseorang yang telah memenuhi persyaratan
tertentu sesuai aturan perundang-undangan dan mempunyai
hak juga kewajiban yang juga sesuai perundang-undangan
yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.