Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PROFESI KEGURUAN

OLEH KELOMPOK I

NAMA:

1. ISTIKOMAH (2386236008)

2. UMI NUR AZIZAH (2386236053)

3. NAZILUL ROCHMAH (2386236068)

KELAS : KERJASAMA B

DOSEN PENGAMPU : RARAS AYU PRAWINDA,M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

UNIVERSITAS NADHATUL ULAMA

BLITAR

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah Profesi Keguruan ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

20 Oktober 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........……………………………………………………………… 1

DAFTAR ISI ........………………………………………………………………………... 2

BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………….... 3

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………… 3

1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………… 4

1.3 Tujuan Pembahasan………………………………………………………………4

BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………..………………………………. 5

2.1 Konsep Profesi………………………………………………………………….. 5

2.2 Ciri-ciri Profesi……. …………………………………………………………… 8

2.3 Profesi Keguruan………………………………………………………………….10

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………. 11

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………… 12

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Guru adalah salah satu unsur manusia dalam proses pendidikan di sekolah sekaligus
memegang tugas dan fungsi ganda, yaitu sebagai pengajar dan sebagai pendidik. Sebagai
pengajar guru hendaknya mampu menuangkan sejumlah bahan pelajaran ke dalam otak anak
didik, sedangkan sebagai pendidik guru diharapkan dapat membimbing dan membina anak
didik agar menjadi manusia susila yang cakap, aktif, kreatif, dan mandiri (Deden, 2011).
Namun demikian, untuk mengetahui keterlaksanaan tugas guru tersebut, diperlukan
penilaian kinerja dengan kriteria-kriteria penilaian yang sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.
Penilaian terhadap kinerja guru merupakan suatu upaya untuk mengetahui kecakapan
maksimal yang dimiliki guru berkenaan dengan proses dan hasil pelaksanaan pembelajaran
yang dilaksanakannya atas dasar kriteria tertentu. Penilaian kinerja sebagai suatu bentuk
penilaian prestasi kerja guru atas dasar kecakapan-kecapakan atau kompetensi tertentu. Pada
dasarnya penilaian kinerja bertujuan untuk mengukur tingkat pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi guru dalam melaksanakan tugas-tugas keguruan dan non keguruan. Tugas keguruan
yaitu pelaksanaan proses pembelajaran, yang diawali dengan proses perencanaan, proses
pelaksanaan pembelajaran, dan proses evaluasi, sedangkan tugas non keguruan antara lain
keorganisasian dan pendidikan serta latihan maupun kepemimpinan.
Selain kinerja, sikap profesionalisme guru juga patut diperhatikan guna meningkatkan
kinerja guru. Sikap yang baik tercermin dari pribadi yang baik pula, hal tersebut erat
kaitannya dengan kompetensi guru yaitu kompetensi kepribadian. Empat kometemsi guru
(kepribadian, pedagogik, sosial, dan profesional) menjadi salah satu syarat seorang guru
dapat dikatakan profesional.

3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu konsep profesi ?
2. Apa saja ciri-ciri profesi ?
3. Apa yang dimaksut dengan profesi keguruan ?

1.3 Tujuan
1 Untuk mengetahui konsep profesi.
2 Untuk mengetahui ciri-ciri profesi.
3 Untuk mengetahui profesi keguruan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Profesi


1. Pengertian Profesi

Secara etimologi profesi dari kata profession yang berarti pekerjaan. Professional
artinya orang yang ahli atau tenaga ahli. Professionalism artinya sifat professional. (John
M. Echols & Hassan Shadily, 1990: 449). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah
profesionalisasi ditemukan sebagai berikut: Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi
pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan dan sebagainya) tertentu. Profesional adalah
(1) bersangkutan dengan profesi, (2) memerlukan kepandaian khusus untuk
menjalankannya dan (3) mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya.

Secara istilah profesi biasa diartikan sebagai suatu bidang pekerjaan yang didasarkan
pada keahlian tertentu. Hanya saja tidak semua orang yang mempunyai kapasitas dan
keahlian tertentu sebagai buah pendidikan yang ditempuhnya, menempuh kehidupannya
dengan keahlian tersebut. Oleh sebab itu, ada yang mensyaratkan suatu sikap bahwa
pemilik keahlian akan mengabdikan dirinya pada jabatan tersebut. Pada umumnya
masyarakat awam mengartikan kata profesionalisme bukan hanya digunakan untuk
pekerjaan yang telah diakui sebagai suatu profesi, melainkan pada hampir setiap pekerjaan.
Muncul ungkapan misalnya, penjahat profesional, sopir profesional, hingga tukang ojek
profesional. Dalam bahasa awam pula, seseorang disebut profesional jika cara kerjanya
baik, cekatan, dan hasilnya memuaskan. Dengan hasil kerjanya itu, seorang mendapatkan
uang atau bentuk imbalan lainnya.

Pernyataan di atas mengimplikasikan bahwa sebenarnya seluruh pekerjaan apapun


memungkinkan untuk berkembang menuju kepada suatu jenis model profesi tertentu.
Dengan mempergunakan perangkat persyaratannya sebagai acuan, maka kita dapat
menandai sejauh mana sesuatu pekerjaan itu telah menunjukkan ciri-ciri atau sifatsifat
tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan secara profesional.

5
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa profesi adalah suatu
keahlian (skill) dan kewenangan dalam suatu jabatan tertentu yang mensyaratkan
kompetensi (pengetahuan, sikap dan keterampilan) tertentu secara khusus yang diperoleh
dari pendidikan akademis yang intensif. Dengan demikian, maka pendidik (guru dan
dosen) misalnya, dapat dikatakan sebagai suatu profesi. Bidang pekerjaan yang dilandasi
pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan dan sebagainya) tertentu yang ditempuh pada
jenjang pendidikan tinggi menjadi standar kualifikasi yang harus dipenuhi oleh seorang
guru. Dan kemudian akan memperoleh bayaran atas pekerjaan yang dilakukannya.

2. Beberapa Istilah yang Berkaitan dengan Profesi


Beberapa istilah yang muncul terkait dengan kata profesi adalah profesi, profesional,
profesionalisme, profesionalisasi, dan profesionalitas. Sanusi (1991) menguraikan kelima
konsep tersebut, yaitu:

a) Profesi. Profesi adalah jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian dari para
anggotanya. Maksudnya, ia tidak bisa dilakukan oleh sembarangan orang yang tidak
dilatih dan tidak disiapkan secara khusus untuk melakukan pekerjaan itu. Keahlian
diperoleh melalui apa yang disebut profesionalisasi, yang dilakukan baik sebelum
seseorang menjalani profesi itu maupun setelah menjalani suatu profesi (in service
training) maupun setelah menjalani suatu profesi. Selain pengertian ini, ada beberapa
ciri profesi khususnya yang berkaitan dengan profesi kependidikan. Dengan
demikian, kata profesi menunjuk pada suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut
keahlian, tanggung jawab dan kesetiaan terhadap profesi. Suatu profesi secara teori
tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang yang tidak dilatih atau disiapkan untuk
itu.

b) Profesional. Kata profesional menunjuk pada dua hal. Pertama, orang yang
menyandang suatu profesi, misalnya ”Dia seorang profesional”. Kedua, penampilan
seseorang dalam melakukan pekerjaannya yang sesuai dengan profesinya. Pengertian
kedua ini, profesional dikontraskan dengan ”non-profesional” atau ”amatir”. Suatu

6
pekerjaan profesional memerlukan persyaratan khusus, yaitu menuntut adanya
keterampilan berdasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan yang mendalam;
menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang
profesinya; menuntut adanya tingkat pendidikan yang memadai; adanya kepekaan
terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang dilaksanakannya; dan
memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan (Ali, 1985).

c) Profesionalisme. Kata profesionalisme menunjuk kepada komitmen para anggota


suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus-menerus
mengembangkan strategi-strategi yang digunakannya dalam melakukan pekerjaan
yang sesuai dengan profesinya. Profesionalisme juga menunjuk pada derajat
penampilan seseorang sebagai profesional atau penampilan suatu pekerjaan sebagai
profesi, ada yang profesionalismenya tinggi, sedang, dan rendah. Selain itu
profesionalisme juga mengacu kepada sikap dan komitmen anggota profesi untuk
bekerja berdasarkan pada standar yang tinggi dan kode etik profesinya. Sedangkan
Ahmad Tafsir (1992) memberikan pengertian profesionalisme sebagai paham yang
mengajarkan bahwa setiap pekerjaan harus dilakukan oleh orang yang profesional.

d) Profesionalitas. Profesionalitas adalah suatu sebutan terhadap kualitas sikap para


anggota suatu profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian
yang mereka miliki untuk dapat melakukan tugas-tugasnya. Dengan demikian,
profesionalitas guru adalah suatu “keadaan” derajat keprofesian seorang guru dalam
sikap, pengetahuan, dan keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan tugas
pendidikan dan pembelajaran agama Islam. Dalam hal ini, guru diharapkan memiliki
profesionalitas keguruan yang memadai sehingga mampu melaksanakan tugasnya
secara efektif.

e) Profesionalisasi. Kata profesionalisasi menunjuk pada proses peningkatan


kualifikasi maupun kemampuan para anggota profesi dalam mencapai kriteria yang
standar dalam penampilannya sebagai anggota suatu profesi. Profesionalisasi pada
dasarnya merupakan serangkaian proses pengembangan profesional baik dilakukan

7
melalui pendidikan ”pra-jabatan” maupun ”dalam jabatan”. Oleh karena itu,
profesionalisasi merupakan proses yang panjang.

2.2 Ciri – ciri Profesi

Secara umum, berikut merupakan ciri-ciri profesi yaitu:


1) Adanya pengetahuan atau keahlian khusus yang sesuai dengan bidang pekerjaan
2) Ada standar moral dan kaidah tinggi yang berlaku bagi para profesional, berdasarkan
kegiatan pada kode etik profesi
3) Dalam pelaksanaanya, profesi harus lebih mengutamakan kepentingan masyarakat di atas
kepentingan pribadi
4) Seorang profesional perlu memiliki izin khusus, supaya bisa menjalankan pekerjaan
sesuai profesinya
5) Melakukan proses persiapan (secara sengaja) dan sistematis, sebelum mengerjakan
pekerjaan profesional tersebut.
6) Bidang ilmu yang menjadi landasan atau prosedur memiliki karakteristik yang berbeda
dengan bidang pekerjaan lainnya.
7) Umumnya, seorang profesional adalah anggota suatu organisasi profesi pada bidang
tertentu.

Sanusi et. al. (1991), mengutarakan ciri-ciri utama suatu profesi itu sebagai berikut.
1) Suatu jabatan yang memiliki fungsi dan signifikansi sosial yang menentukan (krusial).
2) Jabatan yang menuntut keterampilan/keahlian tertentu.
3) Keterampilan/keahlian yang dituntut jabatan itu didapat melalui pemecahan masalah
dengan menggunakan teori dan metode ilmiah.
4) Jabatan itu berdasarkan pada batang tubuh disiplin ilmu yang jelas, sistematik dan
eksplisit, yang bukan hanya sekedar pendapat khalayak umum.
5) Jabatan itu memerlukan pendidikan perguruan tinggi dengan waktu yang cukup lama.
6) Proses pendidikan untuk jabatan itu juga merupakan aplikasi dan sosialisasi nilai-nilai
profesional itu sendiri.

8
7) Dalam memberikan layanan kepada masyarakat anggota profesi itu berpegang teguh pada
kode etik yang dikontrol oleh organisasi profesi.
8) Tiap anggota profesi mempunyai kebebasan dalam memberikan judgment terhadap
permasalahan profesi yang dihadapinya.

9) Dalam prakteknya melayani masyarakat, anggota profesi otonom dan bebas dari campur
tangan orang luar.
10) Jabatan ini mempunyai prestise yang tinggi dalam masyarakat, dan karenanya
memperoleh imbalan yang tinggi pula.

Sedangkan Ciri-ciri suatu profesi menurut Robert W. Richey (1974) sebagai berikut.
1) Lebih mementingkan pelayanan kemanusiaan yang ideal daripada kepentingan pribadi.
2) Seorang pekerja profesional, secara relatif memerlukan waktu yang panjang untuk
mempelajari konsep-konsep serta prinsip-prinsip pengetahuan khusus yang mendukung
keahliannya.
3) Memiliki kualifikasi tertentu untuk memasuki profesi tersebut serta mampu mengikuti
perkembangan dalam pertumbuhan jabatan.
4) Memiliki kode etik yang mengatur keanggotaan, tingkah laku, sikap serta cara kerja.
5) Membutuhkan suatu kegiatan intelektual yang tinggi.
6) Adanya organisasi yang dapat meningkatkan standar pelayanan, disiplin diri dalam
profesi, serta kesejahteraan anggotanya.
7) Memberikan kesempatan untuk kemajuan, spesialisasi dan kemandirian.
8) Memandang profesi sebagai suatu karier hidup (a live career) dan menjadi seorang
anggota yang permanen.

Setelah kita mempelajari berbagai macam pendapat para pakar tentang ciri-ciri profesi,
kita dapat menyimpulkan bahwa ciri-ciri profesi, yaitu sebagai berikut.
1) Memiliki standar unjuk kerja yang baku atau dengan kata lain memiliki aturan yang jelas
tentang hal yang dikerjakannya.
2) Anggota profesinya memperoleh pendidikan tinggi yang memberikan dasar pengetahuan
yang bertanggung jawab.

9
3) Memiliki lembaga pendidikan khusus yang menghasilkan tenaga profesi yang
dibutuhkan. Contohnya: untuk menghasilkan tenaga guru maka ada perguruan tinggi
keguruan seperti UPI, IKIP, FKIP dan STKIP.
4) Memiliki organisasi profesi yang memperjuangkan hak-hak anggotanya, serta
bertanggung jawab untuk meningkatkan profesi yang bersangkutan.
5) Adanya pengakuan yang layak dari masyarakat.
6) Adanya sistem imbalan yang memadai sehingga anggota profesi dapat hidup dari
profesinya.
7) Memiliki kode etik yang mengatur setiap anggota profesi

2.3 Profesi Keguruan

Guru adalah sosok pendidik yang sebenarnya. Dalam UU RI Nomor 14 Tahun 2005
Tentang Guru dan Dosen Pasal 1 disebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Profesi sebagai seorang guru harus
dipandang dari beberapa sisi kehidupan secara luas. Sejumlah rekomendasi menurut
Oemar Hamalik (2002: 6) yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:
a) Peranan pendidikan harus dilihat dalam konteks pembangunan secara menyeluruh,
yang bertujuan membentuk manusia sesuai dengan cita-cita bangsa.
b) Hasil pendidikan mungkin tidak bisa dilihat dan dirasakan dalam waktu singkat,
tetapi baru dilihat dalam jangka waktu yang lama, bahkan mungkin setelah satu
generasi.
c) Sekolah adalah suatu lembaga profesional yang bertujuan membentuk anak didik
menjadi manusia dewasa yang berkepribadian matang dan tangguh, yang dapat
bertanggung jawab terhadap masyarakat dan terhadap dirinya.
d) Sesuai dengan hakikat dan kriteri profesi yang telah dijelaskan di depan, jelas bahwa
pekerjaan guru harus dilakukan oleh orang yang bertugas selaku guru.
e) Sebagai konsekuensi logis dari pertimbangan tersebut, setiap guru harus memiliki
kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi kemasyarakatan.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Guru yang profesional adalah guru yang memenuhi syarat akademik dan syarat
administratif, melakukan tugas profesi keguruan dengan penuh tanggung jawab dan
dedikasi yang tinggi, sesuai dengan bidang keahlian yang dimilikinya berdasarkan
standar yang telah ditetapkan.
2. Upaya-upaya untuk terus mengembangkan profesi pendidik (guru) menjadi suatu
syarat mutlak bagi kemajuan suatu bangsa, meningkatnya kualitas pendidik akan
mendorong pada peningkatan kualitas pendidikan baik proses maupun hasilnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Artikel detikjabar, "Profesi : Arti, Perbedaan dengan Pekerjaan, Ciri, dan Macam-
macamnya" selengkapnya https://www.detik.com/jabar/berita/d-6253477/profesi--arti-
perbedaan-dengan-pekerjaan-ciri-dan-macam-macamnya

Cendekia, Kemenag. 2023. Konsep Dasar Profesi. Sumber: https://cendikia.kemenag.go.id/


storage/uploads/file_path/file_04-082023_ 64cc89851e3b7.pdf

John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia,1990, Jakarta, Gramedia
Pustaka Utama

Richey, Robert W. (1974). Preparing for a Career in Education. New York: Mc Graw Hill.

Sanusi, Ahmad. (1991). Studi Pengembangan Model Pendidikan Profesional Tenaga


Kependidikan. Bandung: IKIP Bandung

1. Guru yang profesional


adalah guru yang memenuhi
syarat akademik dan
syarat administratif,
melakukan tugas profesi
keguruan dengan penuh
12
tanggung jawab dan dedikasi
yang tinggi, sesuai dengan
bidang keahlian
yang dimilikinya berdasarkan
standar yang telah ditetapkan.
2. Upaya-upaya untuk terus
mengembangkan profesi
pendidik (guru)
menjadi suatu syarat mutlak
bagi kemajuan suatu bangsa,
meningkatnya
kualitas pendidik akan
mendorong pada peningkatan
kualitas pendidikan
baik proses maupun hasilnya
13

Anda mungkin juga menyukai