Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PROFESI, PROFESIONAL DAN PROFESIONALISME

Diajukan Untuk Memenuhi Pada Mata Kuliah

Legislasi Profesi

Dosen Pengampu Dr. Wahyudin, M.pd

Disusun Oleh :

Kelompok 2

1. Elis Tianata (180621022)


2. Retno Nurjannah (180621006)

PRODI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBOH

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat-Nyalah tugas ini
dapat diselesaikan. Penyusunan makalah ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
nilai tugas mata kuliah Legislasi Profesi yang berjudul “Profesi, Profesional, dan
Profesionalisme”
Penulis menyadari bahwa terdapat kesalahan dalam makalah ini, penulis mengharapkan
adanya kritik dan saran yang membangun agar selanjutnya dapat lebih baik. Harapan dan tujuan
kami dalam menyelesaikan makalah adalah agar dapat berguna dan dapat menambah
pengetahuan bagi yang berhasil. Atas segala perhatian, doa dan dukungan semua rekan, kami
ucapkan terima kasih

Cirebon, 18 Oktober 2021

Tim penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i


DAFTAR ISI................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 1
C. Tujuan ............................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................. 2
A. Profesi ............................................................................................................................... 2
B. Profesional ........................................................................................................................ 3
C. Profesionalisme ................................................................................................................. 3
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 6
A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 6
B. Saran ................................................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suatu aktivitas dalam segala hal membutuhkan suatu keahlian yang sesuai dengan
bidangnya dan memiliki standar kompetensi dalam suatu bidang yang dikerjakan tersebut,
apabila orang melakukan suatu pekerjaan yang tidak sesuai dengan kompetensinya maka
suatu hal buruk akan menimpanya, karena suatu pekerjaan memerlukan sebuah kempetensi
ahli dalam bidang pekerjaan tersebut. Sebuah pekerjaan bidang tertentu berdasarkan keahlian
khusus yang dilakukan secara bertanggung jawab dengan tujuan memperoleh penghasilan
disebut profesi. Profesi membutuhkan seorang yang menjalankannyamaka itu disebut
professional, dalam artian sempit bisa dikatakan sebagai itu.Sebuah professional tidak bisa
tumbuh hanya dengan sebuah rangsangan dari seseorang atau sebuah saran yang diberikan
seseorang untuk melakukan sebuah pekerjaan, melainkan profesional harus dicapai dengan
beberapa tahapan dan aksi praktik dalam sebuah pekerjaan. Selain itu, seorang profesional
juga harus selalu melakukan inovasi serta mengembangkan kemampuan yang dimiliki
mampu bersaing untuk tetap menjadi yang terbaik di bidangnya dan seorang yang profesional
juga tidak dapat dikatakan Profesional ketika belum mengemban keprofesionalismeannya,
karena profesionalisme seorang yang profesional sangat dibutuhkan dalam sebuah profesi
yang dijalani.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa yang dimaksud dengan Profesi?
2) Apa yang dimaksud dengan Profesional?
3) Apa yang dimaksud dengan Profesionalisme?

1.3 Tujuan
1) Untuk Mengetahui pengertian dari Profesi
2) Untuk Mengetahui pengertian dari Profesional
3) Untuk Mengetahui pengertian dari Profesionalisme

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Profesi
Profesi berasal dari bahasa latin “proffesio” yang memiliki dua pengertian yaitu, janji
atau ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian lebih luas menjadi kegiatan “
apa saja” dan “siapa saja” untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian
tertentu. Dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian
tertentu dan sekaligus dituntut dari pada pelaksanaan norma norma sosial dengan baik.
Profesi merupakan jenis pekerjaan yang memenuhi beberapa kriteria.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, profesi adalah bidang pekerjaan
yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dan sebagainya.
Menurut Syamsuddin(1996), Profesi menujukan suatu kepercayaan (to profess mean to
trust), merupakan suatu keyakinan (to belive in) atau suatu kebenaran (ajaran agama)atau
kredibilitas seseorang dan menunjukan suatu pekerjaan atau urusan tertentu(a particural
business). Secara sosiologi, volmer dan mills (Syamsuddin,1996) mempersepsikan bahwa
profesi itu hanyalah merupakan jenis model atau tipe pekerjaan ideal sajakarena dalam
realitasnya bukanlah hal yang mudah untuk mewujudkannya.
Menurut Supriyadi,(1999) menyatakan bahwa profesi menunjukan suatu pekerjaan atau
jabatan yang menuntut keahlian, tanggung jawab dan kesetiaan terhadap profesi. “parelius
dan parelius” (Wuradji, 1988) memberikan batasan tentang pekerjaan profesi itu menuntut
adanya spesialisasi secara menjurus(highly specialized), dilandasi oleh pengetahuan-
pengetahuan yang khusus (esoteric knowladge), dilandasi oleh pendidikan yang tinggi
dengan program-program pendidikan dan latihan yang matang.
Merujuk pada pendapat Elliot (1972), profesi secara historis dibedakan menjadi 2 tipe,
yaitu profesi sebagai status dan tipe profesi sebagai pekerjaan. Profesi sebagai status
diartikan sebagai sesuatu yang secara relatis tidak begitu penting dalam organisasi kerja dan
dalam melayani masyarakat, tetapi menduduki tempat yang tinggi dalam sstem tingkatan
social masyarakat. Sementara profesi sebagai pekerjaan didasarkan pada spesialisasi dari
pendidikan dan latihannya.
Profesi merupakan pekerjaan, dapat juga berwujud sebagai jabatan didalam suatu hierarki
birokrasi, yang menuntut keahlian tertentu serta memiliki etika khusus untuk jabatan tersebut
serta pelayanan baku terhadap masyarakat. Inti dari pengertian profesi ialah seseorang harus
memiliki keahlian tertentu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa profesi adalah pekerjaan yang
dijalankan oleh seseorang yang menuntut adanya suatu keterampilan atau keahlian tertentu.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa profesi adalah pekerjaan yang dijalankan oleh seseorang
yang menuntut adanya suatu keterampilan atau keahlian tertentu.

2
3

Ciri-ciri Profesi
Ada beberapa ciri profesi yang melekat yaitu: pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang
bertahun-tahun. Adapun secara khusus sifat yang selalu melekat pada profesi adalah:
 Adanya kaidah dan standar mmoral yang sangat tinggi.
 Adanya pengetahuan khusus.
 Mengabdi pada kepentingan masyarakat.
 Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi.
 Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.

2. Profesional
Kata profesional berasal dari profesi yang artinya syafruddin nurdin, diartikan sebagai
suatu pekerjaan yang memerlukan pendidikan lanjut didalam science dan teknologi yang
digunakan dengan perangkat dasar untuk di implementasikan dalam berbagai kegiatan
bermanfaat. Menurut UU RI No. 14/2005 pasal 1 ayat 4, professional adalah pekerjaan atau
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang
memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau noerma
tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
Profesional merupakan orang yang menyandang suatu jabatan atau pekerjaan yang
dilakukan dengan keahlian atau keterampilan yang tinggi. Dengan kata lain, pekerjaan yang
bersifat professional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus
yang khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dikerjaan oleh mereka yang
karena tidak memperoleh pekerjaan lain (sudjana,1988).
Dengan demikian, profesional merujuk pada dua hal, yaitu orang yang menyandang suatu
profesi dan kinerja atau performance seseorang dalam melakukan pekerjaan yang sesuai
dengan profesinya. Terdapat tujuh tahapan menuju status profesional antara lain:
 Penentuan spesialisasi bidang pekerjaan
 Penentuan tenaga ahli yang memenuhi persyaratan
 Penentuan pedoman kerja sebagai landasan kerja
 Peningkatan kreativitas kerja sebagai usaha untuk menciptakan sesuatu yang lebih baik
 Penentuan tanggung jawab
 Pembentukan organisasi kerja untuk mengatur tenaga kerja
 Memberikan sebuah pelayanan yang ketat dan penilaian dari masyarakat pengguna jasa
profesi.

3. Profesionalisme
Arti dari profesionalisme sama dengan orang yang hidup dengan cara mempraktekkan
keterampilan yang mereka miliki dan terlibat dengan kegiatan yang sesuai dengan
keahliannya tersebut. Profesionalisme sama dengan orang yang menjalankan profesi atau
pekerjaan tapi sesuai dengan keahlian. Karena di Indonesia sendiri ada cukup banyak pekerja
yang tidak sesuai antara sekolah, pekerjaan dengan keahlian mereka.
4

Selain itu seorang profesional juga harus bisa bertindak secara objektif, bebas dari rasa
benci, sentimen, malu, malas dan enggan untuk mengambil keputusan. Perhatikan juga 3 hal
pokok pada sesorang yang memiliki sikap profesional. Mulai dari:
 Skill
 Attitude
 Knowledge
Skill sendiri merupakan keahlian yang benar-benar dimiliki oleh orang tersebut sesuai
keahliannya. Sedangkan knowledge berarti orang tersebut harus menguasai, berwawasan
ilmu sesuai dengan bidangnya. Untuk attitude berarti orang tersebut tidak hanya pintar, tapi
juga harus memiliki etika yang harus diterapkan pada bidang yang mereka pilih.

Ciri-ciri profesionalisme antara lain:


 Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang dapat dijadikan sebagai rujukan yang
baik.
 Berusaha meningkatkan dan memlihara perilaku profesionalnya melalui perwujudan
perilaku profesional. Perwujudan tersebut dilakukan melalui berbagai cara misalnya dari
cara berpenampilan, cara berbicara, penggunaan bahasa, sikap tubuh bdan, serta sikap
hidupnya sehari-hari.
 Keinginan untuk senantiasa mengejar berbagai kesempatan pengembangan profesional
yang dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas pengetahuan dan keterampilannya.
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber
penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi
standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Dari pengertian di atas
seorang guru yang profesional harus memenuhi empat kompetensi guru yang telah ditetapkan
dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
yaitu :

(1) Kompetensi pedagogik, yaitu kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam yang meliputi :
(a) konsep, struktur, dan metoda keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koheren dengan materi
ajar;
(b) materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah;
(c) hubungan konsep antar mata pelajaran terkait;
(d) penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari; dan
(e) kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan
budaya nasional.
(2) Kompetensi kepribadian, yaitu merupakan kemampuan kepribadian yang:

(a) mantap;
(b) stabil;
5

(c) dewasa;
(d) arif dan bijaksana;
(e) berwibawa;
(f) berakhlak mulia;
(g) menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat;
(h) mengevaluasi kinerja sendiri; dan
(i) mengembangkan diri secara berkelanjutan.

(3) Kompetensi profesional, yaitu merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran


secara luas dan mendalam yang meliputi:
(a) konsep, struktur, dan metoda keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koheren dengan materi
ajar;
(b) materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah;
(c) hubungan konsep antar mata pelajaran terkait;
(d) penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari; dan
(e) kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan
budaya nasional.

(4)Kompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat
untuk :
(a) berkomunikasi lisan dan tulisan;
(b) menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional;
(c) bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesame pendidik, tenaga kependidikan,
orangtua/wali peserta didik; dan
(d) bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau
keterampilan dari pelakunya. Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai suatu
kegiatan pokok yang dapat menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu
keahlian.
Profesional adalah orang yang menyandang suatu jabatan atau pekerjaan yang dilakukan
dengan keahlian atau keterampilan yang tinggi. Hal ini juga pengaruh terhadap penampilan
atau performance seseorang dalam melakukan pekerjaan di profesinya.
Profesionalisme merupakan sikap para anggota profesi benar-benar menguasai, sungguh-
sungguh kepada profesinya. Profesionalisme mengacu pada sebutan kualitas sikap para
anggota suatu profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang
mereka miliki untuk dapat melakukan tugas-tugasnya.
Jadi, Profesi, Profesional dan Profesionalisme memiliki keterkaitan yang sangat erat
didalamnya. Karena sebuah Profesi tidak berjalan tanpa adanya seorang yang Profesional
yang berada pada Profesi tersebut. Seorang yang profesional tidak dapat dikatakan
Profesional ketika belum mengemban keprofesionalismeannya, karena profesionalisme
seorang yang profesional sangat dibutuhkan dalam sebuah profesi yang dijalani.

2. Saran
Semoga setelah membaca makalah ini pembaca mampu memperhatikan perkembangan
profesi dan hal-hal yang mendasari tentang profesi baik profesional, profesionalitas, dan
profesionalisme dalam rangkan mencerdaskan generasi bangsa ini.

6
DAFTAR PUSTAKA

Suprihatiningrum Jamil, 2013 Guru Profesional. Jogjakarta. Ar-ruzz


Media.

Rusman, 2012 Model-model Pembelajaran.Depok. PT Raja Grafindo


Persada.

Tri Putra Doni. (2013). Perbedaan Pengetian Profesi, Profesional, Dan


Profesionalisme. From
http://bankidonk.blogspot.co.id/p/resume-profesi-kependidikan.html. (Diakses
pada tanggal 16 maret 2016, 13:00 WIB)

Anda mungkin juga menyukai