Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERBEDAAN KONSEP PROFESI, PROFESIONAL,

PROFESIONALISME, DAN PROFESIONALISASI

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Profesi Keguruan

Dosen Pengampu: Dr. Hj. Sari Hernawati, S.Ag., M.Pd.

Disusun oleh:

Hishnuddin 21106051077

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVESITAS WAHID HASYIM
SEMARANG
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur hanya milik Allah SWT, Sang Raja manusia yang telah
menganugerahkan hidayah, taufiq, dan inayah-Nya sehingga proses penulisan
makalah dengan judul “Perbedaan Konsep Profesi, Profesional,
Profesionalisasi, dan Profesionalisme” dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai
waktu yang telah ditentukan. Shalawat serta salam semoga tercurah keharibaan
Rasulullah SAW., Sang Nabi Pemberi syafa’at. Amin.
Penyelesaian tugas ini tentunya telah banyak mendapat bantuan dan
motivasi dari berbagai pihak. Maka dari itu, pada kesempatan kali ini, kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu, Ibu Dr. Hj. Sari
Hernawati, S.Ag., M.Pd. dan seluruh rekan yang telah membantu penulis dalam
penyelesaian tugas ini.
Kami menyadari penulisan ini masih banyak kesalahan dan kekeliruan.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
yang bersifat membangun untuk perbaikan tugas kedepannya.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca umumnya dan bagi kami sendiri khususnya. Amin.

Kota Semarang, September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………i


KATA PENGANTAR ………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………….. 2
C. Tujuan Penulisan …………………………………………………….… 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Profesi ……………………………………………………….... 3
B. Konsep Profesional ……………………………………………………. 4
C. Konsep Profesionalisme ……………………………………………….. 5
D. Konsep Profesionalisasi ……………………………………………….. 6

BAB III PENUTUP


Simpulan …………………………………………………………………… 7

DAFTAR PUSTAKA …….…………………………………………………... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam obrolan sehari-hari, kita sering mendengar istilah profesi atau


profesional. Seseorang mengatakan bahwa profesinya sebagai seorang dokter, yang
lain mengatakan bahwa profesinya sebagai arsitek, atau ada pula sebagai pengacara,
guru, ada juga yang mengatakan profesinya pedagang, penyanyi, petinju, penari,
tukang koran, dan sebagainya. Para staf dan karyawan instansi militer dan
pemerintahan juga tidak henti-hentinya menyatakan akan meningkatkan
keprofesionalannya. Ini menunjukkan bahwa jabatan mereka juga merupakan suatu
profesi.
Jika diamati dengan cermat bermacam-macam profesi yang disebutkan di
atas, belum dapat dilihat dengan jelas apa yang merupakan kriteria bagi suatu
pekerjaan sehingga dapat disebut suatu profesi itu. Kelihatannya, kriterianya dapat
bergerak dari segi pendidikan formal yang diperlukan bagi seseorang untuk
mendapatkan suatu profesi, sampai kepada kemampuan yang dituntut seseorang
dalam melakukan tugasnya. Dokter dan arsitek harus melalui pendidikan tinggi
yang cukup lama, dan menjalankan pelatihan berupa pemagangan yang juga
memakan waktu yang tidak sedikit sebelum mereka diizinkan memangku
jabatannya. Setelah memangku jabatannya, mereka juga dituntut untuk selalu
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dengan tujuan meningkatkan
kualitas layanannya kepada khalayak.
Sementara itu, untuk menjadi pedagang atau petinju mungkin tidak
diperlukan pendidikan tinggi, malah pendidikan khusus sebelum memangku
jabatan itu pun tidak perlu, meskipun latihan, baik sebelum ataupun setelah
menjalani jabatan itu, tentu saja sangat diperlukan. Oleh sebab itu, agar tidak
menimbulkan kerancuan dalam pembicaraan selanjutnya, kita harus memperluas
pengertian profesi itu.

1
Perlu dibatasi terlebih dahulu pengertian dan konsep profesi, profesional,
profesionalisme, dan profesionalisasi secara umum, agar tidak terjadi
kesimpangsiuran dalam mengupas profesi kependidikan.

B. RUMUSAN MASALAH

Dari uraian yang dikemukakan di latar belakang, dapat dikemukakan


permasalahan sebagai berikut.
1. Apakah konsep profesi itu?
2. Apakah konsep profesional itu?
3. Apakah konsep profesionalisme itu?
4. Apakah konsep profesionalisasi itu?

C. TUJUAN PENULISAN

Penulisan makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut.


1. Mengetahui konsep profesi
2. Mengetahui konsep profesional
3. Mengetahui konsep profesionalisme
4. Mengetahui konsep profesionalisasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Profesi

1. Pengertian Profesi

Istilah profesi dapat diketahui dari tiga sumber makna, yaitu:


a. Makna Etimologi: secara etimologi berasal dari bahasa Inggris Profesion
atau bahasa Latin Profecus/professio; yg berarti mengakui, pengakuan,
menyatakan mampu, atau ahli dalam mengerjakan pekerjaan tertentu.
b. Makna terminologi: berarti sebagai suatu pekerjaan yang mensyaratkan
pendidikan tinggi bagi pelakunya yang ditekankan pada pekerjaan mental,
bukan pekerjaan manual. Yaitu pekerjaan yang mensyaratkan pengetahuan
teoritis sebagai instrumen untuk melakukan pekerjaan praktis.
c. Makna Sosiologi: Profesi menunjukkan suatu kepercayaan, bahkan suatu
keyakinan, atas suatu kebenaran, atau kredibilitas seseorang, dan
menunjukan suatu pekerjaan atau urusan tertentu.
Para ahli memberikan pengertian profesi dalam rumusan yang berbeda
namun pada intinya mengandung unsur persamaan yaitu mengarah pada suatu
jenis keahlian dalam suatu pekerjaan. Sanusi et al (Udin S Saud, 2009)
berpendapat bahwa profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut
keahlian (expertise) dari para anggotanya. Artinya, ia tidak bisa dilakukan oleh
sembarangan orang yang tidak dilatih dan tidak disiapkan secara khusus untuk
melakukan pekerjaan itu.
Profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian
tertentu. Artinya suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak dapat
dipegang oleh sembarang orang, tetapi memerlukan persiapan melalui
pendidikan dan pelatihan secara khusus (Musriadi, 2016: 27-30).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2017), diungkapkan bahwa
profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian
(keterampilan, Kejuruan, dsb) tertentu. Secara Istilah, profesi bisa diartikan
sebagai suatu bidang pekerjaan yang didasarkan pada keahlian tertentu.

3
Dari berbagai penjelasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan profesi adalah suatu jenis pekerjaan yang menuntut
kompetensi khusus melalui proses pendidikan yang lama pada pendidikan
tinggi serta mendapat pengakuan dari masyarakat dan imbalan yang dapat
mencukupi kehidupannya secara wajar.1
2. Ciri-ciri Profesi

Adapun ciri-ciri profesi adalah sebagai berikut.


a. Memiliki standar unjuk kerja yang baku atau dengan kata lain memiliki
aturan yang jelas tentang hal yang dikerjakannya.
b. Anggota profesinya memperoleh pendidikan tinggi yang memberikan dasar
pengetahuan yang bertanggung jawab.
c. Memiliki lembaga pendidikan khusus yang menghasilkan tenaga profesi
yang dibutuhkan. Contohnya: untuk menghasilkan tenaga guru maka ada
perguruan tinggi keguruan seperti UPI, IKIP, FKIP dan STKIP.
d. Memiliki organisasi profesi yang memperjuangkan hak-hak anggotanya,
serta bertanggung jawab untuk meningkatkan profesi yang bersangkutan.
e. Adanya pengakuan yang layak dari masyarakat.
f. Adanya sistem imbalan yang memadai sehingga anggota profesi dapat
hidup dari profesinya.
g. Memiliki kode etik yang mengatur setiap anggota profesi.2

B. Konsep Profesional

Profesional memiliki dua makna. Pertama, menunjukkan sebutan kepada


orang yang menyandang profesi, misalnya, “Dia seorang profesional”. Kedua,
menunjukkan penampilan orang yang bekerja sesuai dengan profesinya. Dalam
pengertian kedua ini, istilah profesional dikontraskan dengan “nonprofesional” atau
“amatiran”. Makna sebutan dan penampilan ini diakui secara resmi dan tidak resmi.
Pengakuan resmi diberikan oleh lembaga yang berwenang seperti pemerintah atau

1
Nurzaman dkk, Profesi Keguruan, (Tangerang Selatan: Unpam Press, 2019), hlm. 1.
2

https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/124175/mod_resource/content/3/Pengertian%20P
rofesi.pdf

4
organisasi profesi. Sedangkan pengakuan tidak resmi diberikan oleh masyarakat
dan pengguna layanan profesi.3
Dalam konvensi Nasional I Tahun 1988, menentukan syarat-syarat suatu
pekerjaan yang profesional yaitu:
1. Bekerja atas dasar panggilan hidup yang dilakukan secara penuh waktu serta
jangka waktu yang lama.
2. Telah memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus.
3. Dilakukan menurut teori, prinsip, prosedur, dan anggapan dasar yang sudah
baku sebagai pedoman dalam melayani kliennya.
4. Sebagai pengabdian kepada masyarakat, bukan mencari keuntungan finansial.
5. Memiliki kecakapan diagnosis dan kompetensi aplikatif dalam melayani klien
6. Dilakukan secara oknum yang biasa diuji oleh rekan-rekan seprofesinya.
7. Mempunyai kode etik yang dijunjung tinggi oleh anggota dan dihormati oleh
masyarakat.
8. Pekerjaan yang dilakukan untuk melayani mereka yang membutuhkan.4

C. Konsep Profesionalisme

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia disebutkan bahwa profesionalisme


adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau
orang yang profesional.5
Profesionalisme adalah faham atau ajaran yang menekankan bahwa segala
pekerjaan harus dilakukan dengan profesional.6
Profesionalisme menunjuk kepada komitmen para anggota suatu profesi
untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus menerus
mengembangkan strategi-strategi yang digunakannya dalam melakukan pekerjaan
yang sesuai dengan profesinya.7

3
Dewi Mardhiyana, Etika dan Profesi Keguruan, (Serang: PT Sada Kurnia Pustaka, 2023),
hlm. 15.
4
Syarwani Ahmad, Zahruddin Hodsay, Profesi Kependidikan dan Keguruan,
(Yogyakarta: Deepublish, 2020), hlm. 7
5
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, hlm. 911.
6
Nurzaman dkk, Profesi Keguruan, (Tangerang Selatan: Unpam Press, 2019), hlm. 6.
7
Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia: Reformasi Birokrasi dan
Manajemen PNS, (Bandung: PT. Rafika Aditama, 2010), hlm. 96.

5
Sedarmayanti memberikan ukuran profesionalisme di antaranya adalah
kompetensi, efektivitas, da efisiensi serta bertanggung jawab. Ditambahkan oleh
Siagian bahwa hal-hal yang mengindikasikan adanya profesionalisme adalah suatu
keandalan dalam pelaksanaan tugas sehingga terlaksana dengan mutu tinggi, waktu
yang tepat, cermat, dan dengan prosedur yang mudah dipahami dan diikuti oleh
pelanggan.8

D. Konsep Profesionalisasi

Profesionalisasi adalah usaha atau proses perwujudan dan peningkatan


profesi untuk mencapai kriteria yang sudah ditetapkan. Profesionalisasi diartikan
pula sebagai rangkaian proses pengembangan profesional (professional
development), baik dilakukan melalui pendidikan/latihan prajabatan ataupun
pendidikan/latihan dalam jabatan.9
Profesionalisasi dimaksudkan pada suatu proses atau usaha peningkatan
kualifikasi dan kemampuan para anggota profesi dalam mencapai kriteria yang
telah ditetapkan (standar) dalam penampilannya schagai anggota suatu profesi.
Contoh: penyetaraan S1 PGSD merupakan upaya profesionalisasi tenaga guru SD
yang dilakukan olch pemerintah."
Inti profesionalisasi adalah adanya upaya untuk meningkatkan kadar atau
ukuran kualitas keprofesian seseorang agar dapat mencapai standar tingkat profesi
yang ditetapkan dan telah disepakati.
Jadi yang perlu ditekankan dalam mengartikan maksud dari profesionalisasi
adalah adana upaya secara berkelanjutan dalam rangka meningkatkan dan
mengembangkan kualifikasi daur kualitas keprofesian atau keahlian seseorang
talaap denu talap hingga mencapai ukuran capaian suatu profesi yang telah
ditentukan.

8
Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000),
hlm. 163.
9
Mohammad Ahyan Yusuf Sya’bani, Profesi Keguruan: Menjadi Guru yang Religius
dan Bermartabat, (Gresik: Caremadia Communication, 2018), hlm. 26

6
BAB III
PENUTUP

SIMPULAN
Perbedaan antara profesi, profesional, profesionalisme, dan profesionalisasi
yaitu:
1. Profesi merupakan pekerjaan yang menuntut keahlian khusus untuk menunjang
profesi tersebut yang didapatkan melalui proses pembelajaran dalam waktu
relatif panjang
2. Profesional adalah sebutan orang yang menyandang suatu profesi dan sebutan
tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengan
profesinya.
3. Profesionalisme dapat diartikan sebagai suatu kemampuan dan keterampilan
seseorang dalam melakukan pekerjaan menurut bidang dan tingkatan masing-
masing.
4. Profesionalisasi adalah adanya upaya untuk meningkatkan kadar atau ukuran
kualitas keprofesian seseorang agar dapat mencapai standar tingkat profesi yang
ditetapkan dan telah disepakati.

7
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Syarwani, Hodsay, Zahruddin. 2020. Profesi Kependidikan dan Keguruan.


Yogyakarta: Deepublish Publisher
Nurzaman, E, dkk. 2019. Profesi Keguruan. Tangerang Selatan: Unpam Press.
Saptadi, Norbertus, Tri, Suswanto, dkk. 2023. Etika dan Profesi Keguruan. Serang:
PT Sada Kurnia Pustaka
Sya’bani, Mohammad, Ahyan, Yusuf. 2018. Profesi Keguruan: Menjadi Guru yang
Religius dan Bermartabat. Gresik: Caremadia Communication.
https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/124175/mod_resource/content/3/
Pengertian%20Profesi.pdf

Anda mungkin juga menyukai