Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ETIKA PROFESI

PENGERTIAN PROFESI DAN PROFESIONAL

Diajukan untuk memenuhi tugas etika profesi

Disusun oleh:

Achmad Zubair
Dhanneswara
El Wildatul Ula
Khofifatul Yadayna
M. Fadlil
Sike Kusuma

Kelompok 3
Kelas JTD 4C

PROGRAM STUDI JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah swt, yang mana atas ridho dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah materi kuliah Etika Profesi yang berjudul
“Pengertian Profesi dan Profesional” dengan tepat waktu..
Kami mengucapkan terimakasih kepada teman-teman dan dosen yang telah memberikan
dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Diharapkan tulisan ini menambah pengetahuan dan
pemahaman kepada dikalangan mahasiswa dan pembaca tentang Etika Profesi.
Kami menyadari bahwa penulisan dalam makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
sebab itu dengan tangan terbuka kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi kita semua.
Demikian makalah ini kami susun, bila ada kata-kata yang salah dalam penyusunan
makalah ini, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya.

Malang, 20 September2018

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................... 2

BAB I .............................................................................................................................................. 4

1.1. LATAR BELAKANG...................................................................................................... 4

1.2. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................. 4

1.3. TUJUAN PENULISAN ................................................................................................... 4

BAB II ............................................................................................................................................ 5

2.1. Pengertian Profesi ............................................................................................................ 5

2.2. Ciri-ciri Profesi ................................................................................................................. 9

2.3. Syarat – syarat Profesi ...................................................................................................... 9

KESIMPULAN ........................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 12


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Setiap orang memiliki kemampuan masing – masing yang membawanya pada profesi
yang digeluti. Namun, tidak semua orang mendapatkan profesi sesuai dengan kemampuan,
karena profesi sendiri ada karena kebutuhan hidup masing masing individu, sehingga
bagaimanapun profesi itu dilakukan tidak lain karena tanggung jawab. Profesi tidak dapat
dilakukan dengan baik tanpa sikap yang professional, dimana profesi yang professional
merupakan suatu sikap yang sesuai dengan standarisasi profesi.
Karena itu,, perlu suatu pembahasan mengenai makna dari profesi dan bagaimana profesi
yang professional. Maka, pembahasan pada makalah ini akan membahas mengenai
penegertian profesi dan professional.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Apa maksud dari Profesi?
2. Apa maksud dari Profesional?
3. Apa maksud dari Profesionalitas?
4. Apa maksud dari Profesionisme?
5. Apa makasud dari Profesionalisasi?
1.3. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan kami dalam menyusun makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
Mengetahui Makna Profesi dan Profesionalitas
2. Tujuan Khusus
1) Menjelaskan makna dari Profesi
2) Menjelaskan makna dari Profesional
3) Menjelaskan makna dari Profesionalitas
4) Menjelaskan makna dari Profesionalisme
5) Menjelaskan makna dari Profesionalisasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Profesi
Profesi berasal dari bahasa latin “proffecus” yang mempunyai pengertian yaitu,
pengakuan, menyatakan mampu atau ahli dalam melaksanakan pekerjaan tertentu. Bila
artinya dibuat dalam pengertian yang luas menjadi kegiatan “apa saja” dan “siapa saja” untuk
memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian tertentu. Dalam arti sempit profesi
berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut dari
pada pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik.
Secara Etimologi profesi dari kata proffesion yang berarti pekerjaan. Sedangkan ada
beberapa pengertian dari profesi adalah sebagai berikut :
1. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi
pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu
2. Hornby mengungkapkan Pertama : profesi itu menunjukkan dan mengungkapkan suatu
kepercayaan (to profess means to trust), bahkan suatu keyakinan (to belief in) atas suatu
kebenaran (ajaran agama) atau kredibilitas seseorang. Kedua profesi itu dapat pula
menunjukkan dan mengungkapkan suatu pekerjaan atau urusan tertentu
3. Sanusi et.al mengungkapkan bahwa profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang
menuntut keahlian (experties) dari para anggotanya. Artinya, ia tidak bisa dilakukan oleh
sembarang orang yang tidak dilatih dan tidak disiapkan secara khusus untuk melakukan
pekerjaan itu.
4. Good’s Dictionary of Education lebih menegaskan lagi bahwa profesi merupakan suatu
pekerjaan yang meminta persiapan spesialisasi yang relative lama di perguruan tinggi
(kepada pengembannya) dan diatur oleh suatu kode etika khusus.
Maka, pada hakikatnya profesi merupakan suatu pekerjaan tertentu yang menuntut
persyaratan khusus dan istimewa sehingga meyakinkan dan memperoleh kepercayaan pihak
yang memerlukannya. Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut
keahlian atau keterampilan dari pelakunya. Biasanya sebutan “profesi” selalu dikaitkan
dengan pekerjaan atau jabatan yang dipegang oleh seseorang, akan tetapi tidak semua
pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi karena profesi menuntut keahlian para
pemangkunya. Hal ini mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut
profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, akan tetapi memerlukan suatu persiapan
melalui pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan khusus untuk itu. Pekerjaan tidak
sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam adalah: sebuah
profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi
sebuah profesi. Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu
ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu.
Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang menganggap
bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama. Contoh yang paling mudah, ketika kita perlu
mengoperasi seorang yang berpenyakit jantung, maka dibutuhkan seorang dokter spesialis
bedah jantung yang kemampuannya diperoleh dari pendidikan khusus untuk itu. Namun,
dalam dunia profesi banyak istilah istilah yang berkaitan dengan profesi seperti halnya
Profesional, Profesionalisme, Profesionalitas, dan Profesionalisasi.
2.1.1. Pengertian Profesional
Dalam istilah Profesional, ada beberapa pendapat yang mendukung dari
pengertian professional itu sendiri, sebagai berikut :
 Menurut Sanusi et.al menjelaskan bahwa Pertama orang yang menyandang suatu
profesi misalnya “dia seorang professional” dan yang Kedua penampilan
seseorang dalam melakukan pekerjaannya sesuai dengan profesinya
 Menurut undang – undang nomor 14 Tahun 2005 Bab 1 Pasal 1 Ayat 4
digambarkan sebagai pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan
menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran,
dan kecakapan yang memenuhi standar mutu dan norma tertentu serta
memerlukan pendidikan profesi
Untuk mencapai sukses dalam bekerja, seseorang harus mampu bersikap profesional.
Profesional tidak hanya berarti ahli saja. Namun selain memiliki keahlian juga harus bekerja
pada bidang yang sesuai dengan keahlian yang dimilikinya tersebut. Seorang profesional
tidak akan pernah berhenti menekuni bidang keahlian yang dimiliki. Selain itu, seorang
profesional juga harus selalu melakukan inovasi serta mengembangkan kemampuan yang
dimiliki supaya mampu bersaing untuk tetap menjadi yang terbaik di bidangnya. Contoh
profesional : seorang karyawan yang profesional adalah karyawan yang digaji dan
melaksanakan tugas sesuai petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang dibebankan
kepadanya.

2.1.2. Pengertian Profesionalisme


Pengertian Profesionalisme menunjuk kepada komitmen/teori/faham para anggota
suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus-menerus
mengembangkan strategi strategi yang digunakannya dalam melakukan pekerjaan
yang sesuai dengan profesinya. “Profesionalisme” adalah sebutan yang mengacu
kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk
senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya.
Dalam bekerja, setiap manusia dituntut untuk bisa memiliki profesionalisme
karena di dalam profesionalisme tersebut terkandung kepiawaian atau keahlian dalam
mengoptimalkan ilmu pengetahuan, skill, waktu, tenaga, sember daya, serta sebuah
strategi pencapaian yang bisa memuaskan semua bagian/elemen. Profesionalisme
juga bisa merupakan perpaduan antara kompetensi dan karakter yang menunjukkan
adanya tanggung jawab moral.
Berikut ini dalah ciri-ciri profesionalisme :
 Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang dapat dijadikan sebagai
rujukan yang baik.
 Berusaha meningkatkan dan memelihara perilaku profesionalnya melalui
perwujudan perilaku profesional. Perwujudan tersebut dilakukan melalui
berbagai cara misalnya dai cara berpenampilan, cara berbicara, penggunaan
bahasa, sikap tubuh badan, serta sikap hidupnya sehari-hari.
 Keinginan untuk sentiasa mengejar berbagai kesempatan pengembangan
profesional yang dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas pengetahuan
dan keterampiannya.

2.1.3. Pengertian Profesionalitas


Pengertian Profesionalitas mengacu kepada sikap para anggota profesi terhadap
profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki dalam rangka
melakukan pekerjaannya. Contoh profesionalitas : Seorang pendidik yang paham
terhadap tugas dan tanggung jawabnya menjadi seorang pengajar, mendidik dan
mampu menjaga anak didiknya menjadi anak yang memiliki sikap serta tanggung
jawab yang sangat baik dan berguna dalam masyarakat. Dengan demikian, sebutan
profesionalitas lebih menggambarkan suatu “keadaan” derajat keprofesian seseorang
yang dilihat dari sikap, pengetahuan, dan keahlian yang diperlukan untuk
melaksanakan tugasnya. Dalam hal ini guru diharuskan memiliki profesionalitas
keguruan yang memadai sehingga mampu melaksanakan tugasnya secara efektif.
Terdapat 7 tahapan menuju status profesionalitas :
1. Penentuan spesialisasi bidang pekerjaan
2. Penentuan tenaga ahli yang memenuhi persyaratan
3. Penentuan pedoman kerja sebagai landasan kerja
4. Peningkatan kreativitas kerja sebagai usaha untuk menciptakan sesuatu yang
lebih baik
5. Penentu tanggung jawab
6. Pembentukan organisasi kerja untuk mengatur tenaga kerja
7. Memberikan sebuah pelayanan yang ketat dan penilaian dari masyarakat
pengguna jasa profesi

2.1.4. Pengertian Profesionalisasi


Pengertian Profesionalisasi menunjuk pada proses peningkatan kualifikasi
maupun kemampuan para anggota profesi dalam mencapai kriteria yang standar
dalam penampilannya sebagai anggota suatu profesi. “Profesionalisasi” adalah suatu
proses menuju kepada perwujudan dan peningkatan profesi dalam mencapai suatu
kriteria yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Profesionalisasi adalah
proses atau perjalanan waktu yang membuat seseorang atau kelompok orang menjadi
profesional. Profesionalisasi pada dasarnya merupakan serangkaian proses
pengembangan profesional (professional development) baik dilakukan melalui
pendidikan/latihan “pra-jabatan” maupun “dalam-jabatan”. Oleh karena itu,
profesionalisasi merupakan proses yang life-long dan never-ending, secepat
seseorang telah menyatakan dirinya sebagai warga suatu profesi.
Profesi menunjuk pada suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian, tanggung
jawab, dan kesetiaan terhadap profesi. Suatu profesi secara teori tidak bisa dilakukan oleh
sembarang orang yang tidak dilatih atau disiapkan untuk itu.
Profesional menunjuk pada dua hal. Pertama, penampilan seseorang yang sesuai dengan
tuntutan yang seharusnya, tapi bisa juga menunjuk pada orangnya. Profesionalisasi menunjuk
pada proses menjadikan seseorang sebagai profesional melalui pendidikan prajabatan
dan/atau dalam jabatan. Proses pendidikan dan latihan ini biasanya lama dan intensif.
2.2. Ciri-ciri Profesi
1. Ada standar kerja yang baku dan jelas
2. Ada lembaga pendidikan khusus yang menghasilkan para pelaku profesi ini dengan
program dan jenjang pendidikan yang baku serta memiliki standar akademik yang
memadai. Lembaga pendidikan tersebut juga bertanggung jawab tentang pengembangan
ilmu pengetahuan yang melandasi profesi tersebut.
3. Ada organisasi profesi yang mewadahi para pelakunya untuk mempertahankan dan
memperjuangkan eksistensi dan kesejahteraannya.
4. Ada etika dan kode etik yang mengatur perilaku etik pada pelakunya dalam memberikan
pelayanan kepada klen. Jadi, seorang professional akan berpegang teguh pada kode etik
yang pelaksanaannya dikontrol oleh organisasi profesi. Apabila terdapat pelanggaran
terhadap kode etik tersebut, dapat dikenakan sanksi.
5. Ada aplikasi dan sosialisasi nilai-nilai professional.
6. Ada sistem imbalan terhadap jasa layanan yang ditentukan secara adil dan baku.
7. Ada pengakuan masyarakat (professional, penguasa dan awam) terhadap pekerjaan
tersebut sebagai suatu profesi (Rochman Natawidjaja, 1989).

2.3. Syarat – syarat Profesi


1. Memiliki cakupan ranah kawasan pekerjaan atau pelayanan khas, difinitif dan sangat
penting dan dibutuhkan masyarakat.
2. Para pengemban tugas pekerjaan atau pelayanan tersebut telah memiliki wawasan,
pemahaman dan penguasaann pengetahuan serta perangkat teoritis yang relevan secara
luas dan mendalam
3. Memuliki system pendidikan yang mantap dan mapan berdasarkan ketentuan
persyaratan standarnya bagi penyiapan (preservice) maupun pengembangan (inservice,
continuing, dan development)
4. Memiliki perangka kode etik professional yang telah disepakati
5. Memiliki organisasi profesi yang menghimpun, membina, dan mengembangkan
kemampuan profesionalan slalu dipatuhi serta dipedomani
6. Memiliki jurnal dan sarana publikasi professional lainnya yang menyajikan berbagai
karya penelitian dan kegiatan ilmiah
7. Memperoleh pengakuan dan penghargaan yang selayaknya baik secara social (dari
masyarakat) dan secara legal (dari pemerintah yang bersangkutan atas keberadaan dan
kemanfaatan profesi termaksud)
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

digilib.uinsby.ac.id/6465/2/Bab%201.pdf
eprints.uny.ac.id/7786/3/bab%202%20-%20%2008108249111.pdf
staffnew.uny.ac.id/upload/198305092008121002/pendidikan/materi-ppg.pdf
file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR...TEK...PROFESI/.../pert-3_konsep_profesi.pdf

Anda mungkin juga menyukai