Anda di halaman 1dari 19

Mengubah Sikap

Mutmainah (11200541000016)
Cici Ariyanti (11200541000024)
Dewi Asyifah (11200541000023)
Ahmad Febrian Fauzi (11200541000033)

Kessos 3A
Kelompok 9
Table of Content
 Apakah Yang Dimaksud Dengan Perubahan Sikap

 Bagaimana Perubahan Sikap Itu Dapat Terjadi

 Apa Saja Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Sikap

 Bagaimana Cara Mengontrol Diri Dalam Menghadapi


Perubahan Sikap
Definisi Sikap dan Perubahan Sikap

Menurut LL. Thursione Menurut La Pierre Menurut Sarwono

Menyatakan bahwa Berbendapat bahwa sikap (attitude) adalah


sikap sebagai tingkatan sikap sebagai pola istilah yang
kecenderungan yang perilaku, terdensi atau mencerminkan rasa
bersifat positif atau kesiapan antisipatif, senang, tidak senang
negatif yang presdisposisi untuk atau perasaan biasa-
berhubungan dengan menyesuaikan diri dalam biasa saja (netral) dari
objek psikologi. Ini situasi sosial, atau seseotrang terhadap
meliputi : Simbol, kata- secara sederhana, sikap “sesuatu”. “sesuatu”
kata, slogan, orang, adalah proses terhadap itu bisa benda,kejadian,
lembaga, ide, dan stimuli sosial yang telah situasi, orang-orang,
sebagainya. terkondisikan atau kelompok

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sikap adalah respon


seseorang untuk menanggapi, menilai, dan bertindak terhadap objek
sosial yang meliputi symbol, kata-kata, slogan, orang, lembaga, ide, dan
lain sebagainya dengan hasil yang positif atau negatif.
Fungsi Sikap
Sikap juga memiliki beberapa fungsi, sebagaimana yang dikemukakan oleh Saifuddin Azwar, empat
fungsi sikap yaitu :

Fungsi Fungsi pertahanan Fungsi ekspresi nilai Fungsi


Penyesuaian Diri ego pengetahuan

berarti sikap yang akan berarti sikap berarti sikap


berusaha untuk melindungi dari membantu ekspresi sebagai suatu
memaksimalkan pahitnya kenyataan. positif nilai-nilai skema, yaitu
hal-nginkan dan Maksudnya, sikap dasar seseorang, suatu cara
meminimalkan dapat merefleksikan memamerkan citra strukturisasi agar
hal-hal yang problem dirinya, dan dunia di sekitar
tidak diinginkan. kepribadian yang aktualisasi dirinya. tampak logis dan
tidak terselesaikan. masuk akal.
Sedangkan Perubahan Sikap mempunyai esensi yang sama dengan pembentukan
sikap. Artinya perubahan sikap juga merupakan pembentukan sikap. Perubahan Sikap
menurut pendapat Umi Kulsum, berpendapat bahwa sikap dapat terbentuk atau
berubah melalui empat macam hal yaitu :

Adopsi Diferensiasi Integrasi Trauma

adalah kejadian- yaitu dengan adalah pembentukan adalah pengalaman


kejadian dan berkembangnya intelegensi, sikap disii terjadi yang tiba-tiba,
peristiwa-peristiwa bertambahnya pengalaman, secara bertahap, mengejutkan, yang
yang terjadi berulang- sejalan dengan dimulai dengan meninggalkan
ulang dan terus- bertambahnya usia, maka berbagai kesan mendalam
menerus, lama- ada hal-hal yang tadinya pengalaman yang pada jiwa orang
kelamaan secara dianggap sejenis, sekarang berhubungan dengan yang bersangkutan.
bertahap diserap ke dipandang tersendiri lepas satu hal yang
dalam diri individu dan dari jenisnya. Dari objek akhirnya terbentuk
memengaruhi tersebut, sikap dapat sikap mengenai hal
terbentuknya sikap terbentuk dengan sendirinya tersebut
Teori Perubahan Sikap
Teori perubahan sikap ini antara lain menyatakan bahwa seseorang akan mengalami ketidak
nyamanan dalam dirinya ( mental discomfort ) bila ia dihadapkan pada informasi baru atau
informasi yang bertentangan dengan keyakinanannya. keadaan tidak nyaman ini disebut
dengan disonansi yang berasal dari kata dissonance yang berarti ketidakcocokan atau
ketidaksesuaian, sehingga disebut juga teori disonansa ( dissonance theory ). Terdapat beberapa
jenis mengenai teori perubahan sikap, antara lain :

Cognitif Dissonance Theory Attribution Theory

adalah Ketidaksesuaian terjadi ketika adalah teori yang berusaha menjelaskan


konsumen memperoleh informasi bagaimana seseorang merespons suatu
penting tentang kepercayaan atas suatu kejadian dengan menggunakan tolok
produk yang bertentangan dengan ukur perilaku yang mereka miliki secara
kepercayaan sebelumnya. relatif dibandingkan dengan perilaku
orang lain.
Perubahan sikap juga memiliki beberapa bentuk diantaranya yaitu :

Perubahan Sikap Spontan Persistensi Perubahan Sikap Pengubahan Sikap Yang


Lansung

Memikirkan obyek sikap Persistensi adalah apakah Yaitu adanya hubungan


lebih mendalam penerima komunikasi itu langsung antara
cenderung akan membuat kemudian ingat pada komunikator, yaitu yang
sikap menjadi lebih petunjuk-petunjuk ingin mengubah atau
ekstrim. Menurut Tesser penting,seperti kredibilitas membentuk sikap dengan
(1978),kita mereview dan sumber komunikasi. Kelman keunikan, yang menjadi
mengkaji keyakinan kita dan Hovland (1953) sasaran yang ingin diubah
dan tekanan konsistensi memanipulasi kredibilitas atau dibentuk sikapnya.
menyebabkan keyakinan sumber dan menemukan
kita cenderung menjadi perbedaan pasca pengujian.
konsisiten. Sumber dengan kredibilitas
tinggi menimbulkan sikap
yang lebih besar.
Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Sikap

Faktor yang mempengaruhi perubahan sikap adalah keyakinan,


perasaan, dan kecenderungan tindakan individu atau kelompok
individu terhadap objek, ide, dan orang. Selain itu Pengaruh sosial
juga sering membentuk sikap kita jauh sebelum kita pernah
berjumpa dengan objek sikap tersebut . Pengaruh sosial yang
dimaksud menurut Azwar (1995:30) adalah faktor-faktor yang akan
membentuk sikap manusia, yaitu pengalaman pribadi,
kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa,
institusi atau lembaga pendidikan agama, serta faktor emosi dalam
diri individu.
Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Sikap

Pengaruh Orang Lain yang


Pengalaman Pribadi Pengaruh Kebudayaan
dianggap Penting

Sikap dapat dipelajari


bahwa jumlah
melalui imitasi. Orang meniru Pembentukan sikap
informasi atau
orang lain, terutama jika tergantung pada
luasnya knowledge
orang lain itu merupakan kebudayaan tempat
yang dimiliki individu
orang yang kuat dan individu tersebut
sebelumnya
penting. Salah satu sumber dibesarkan. Seperti yang
mengenai objek
penting yang jelas-jelas diungkapkan Azwar
sikap menentukan
membentuk sikap kita (1995:33) kebudayaan
kekuatan perubahan
adalah kita mengadopsi tempat kita hidup dan
sikap yang dialami
sikap tersebut dari orang dibesarkan mempunyai
individu
lain melalui proses pengaruh besar terhadap
pembelajaran sosial (social pembentukan sikap.
learning).
Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Sikap

Lembaga Pendidikan dan Pengaruh Faktor


Media Massa
Lembaga agama Emosional

Menurut Azwar
Institusi berfungsi Terdapat ada dua faktor utama
(1995:34) berbagai
meletakkan dasar yang menentukan pembentukan
bentuk media massa
pengertian dan konsep dan perubahan sikap yaitu
seperti televisi, radio,
moral dalam diri individu. faktor psikologis dan faktor
surat kabar, majalah,
Pemahaman baik dan buruk, kultural. Faktor psikologis
dan lain-lain
salah atau benar, yang seperti motivasi, emosi,
mempunyai
menentukan sistem kebutuhan, pemikiran,
pengaruh dalam
kepercayaan seseorang kekuasaan dan kepatuhan
pembentukan opini
hingga ikut berperan dalam faktor kultural atau
dan kepercayaan
menentukan sikap kebudayaan seperti: status
seseorang.
seseorang. sosial, lingkungan keluarga dan
pendidikan juga merupakan
faktor yang berarti yang
menentukan sikap manusia.
Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Sikap

Selain faktor-faktor tersebut, terdapat juga faktor-faktor lain yang mempengaruhi


perubahan sikap seseorang, yaitu faktor eksternal dan faktor internal.

Faktor Internal Faktor Eksternal

Faktor internal merupakan faktor yang Faktor ekstern merupakan faktor yang
terdapat dalam pribadi manusia itu sendiri. terdapat di luar pribadi manusia. Faktor ini
Faktor ini berupa daya pilih seseorang untuk berupa interaksi sosial di luar kelompok.
menerima dan mengolah pengaruh-pengaruh Misalnya interaksi antara manusia yang
yang datang dari luar. Pilihan terhadap dengan hasil kebudayaan manusia
pengaruh dari luar biasanya disesuaikan manusia yang sampai padanya melalui
dengan motif dan sikap di dalam diri manusia. alat-alat komunikasi.
Misalnya orang yang haus akan lebih
memperhatikan perangsang yang
menghilangkan haus daripada perangsang-
perangsang yang lain.
Kontrol Diri Dalam Perubahan Sikap

Kontrol diri menurut Goldfried dan Marbaum adalah suatu kemampuan


untuk menyusun, mengatur, dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat
membawa individu kearah konsekuensi positif.

Menurut Synder dan Gengstad mengatakan bahwa konsep diri mengenai


control diri sangat relevan untuk membuat hubunmgan antar pribadi dengan
lingkungan masyrakat dalam mengatur kesan masyarakat dengan isyarat
situasional dalam bersikap dan berpendirian yang efektif .

Dapat diambil kesimpulan bahwa control diri merupakan kemampuan


individu dalam mengendalikan sikap atau perilaku diri sendiri serta
mengendalikan pikiran dan tindakan diri agar tidak merugikan dirinya
sendiri dan orang lain
Kontrol Diri Dalam Perubahan Sikap

Chaihoun dan Acocella, mereka bmerpendapat bahwa control diri memiliki dua alasan,
diantaranya yaitu :

• Individu hidup bersama kelompok, sehingga dalam memuaskan keinginannya,


individu harus mengontrol perilaku agar tidak mengganggu kenyamanan orang lain.

• Masyarakat mendorong individu secara konstan ,dengan menyusun standar yang


telah baik baginya. Sehingga dalam memenuhi hal tersebut dibutuhkan pengontrolan
diri agar dalam proses penyampaian standar itu individu tidak malakukan hal yang
menyimpang.

Perubahan sikap dalam control diri harus didasarkan pada kematangan emosi. bahwa
kematangan emosi yang dimiliki akan membantu individu dalam menghadapi
perubahan sikap yang terjadi didalam dirinya, yang dipengaruhi oleh banyak factor.
Sehingga, emosi yang matang dapat membantu individu dalam meminimalisir kepada
perilaku atau sikap yang menyimpang.
Fungsi Kontrol Diri Dalam Perubahan Sikap

Menurut Messina dan Messina, mengatakan bahwa fungsi


control diri itu ada empat (4), diantaranya adalah :

 Membatasi perhatian individu kepada orang lain


 Membatasi keinginan individu untuk mengendalikan orang
lain
 Membatasi individu dalam bertingkah negative atau
menyimpang
 Membantu individu untuk berperilaku secara seimbang.
Hubungan Kontrol Diri Dengan Perubahan Sikap

Kaitannya control diri dengan perubahan sikap adalah adanya


perilaku negative yang ditimbulkan. Perilaku negative diartikan
sebagai suatu aktivitas dan reaksi individu dengan lingkungannya,
khusunya terkait dengan hal yang sifatnya negative.

Kemudian, perilaku negative ini bisa terjadi kepada individu sebagai


akibat dari perubahan sikap yang tidak diimbangi dengan control diri.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari keadaan tersebutlah yang
menyebabkan masyarakat banyak mengalami dan mengahadapi
perubahan yang sifatnya negative, dimana tingkah laku dan
perbuatan tidak sesuai dengan norma, dan nilai-nilai yang berlaku di
masyarakat.
Studi Kasus Tentang Perubahan Sikap

Pada contoh studi kasus mengenai perubahan sikap, terdapat


banyak perubahan positif maupun negative. Dalam contoh
studi kasus ini adalah perubahan sikap kearah negative, yaitu
Konsumtif. Konsumtif atau Konsumerisme adalah keadaan
dimana seorang individu hanya menggunakan barang, tetapi
tidak bisa menghasilkan, yang artinya sangat bergantung pada
hasil produksi orang lain. Perilaku tersebut dapat dipengaruhi
oleh factor secara internal maupun eksternal. Sehingga dalam
factor pengaruh tersebut mengharuskan individu untuk
mempunya konsep diri serta control diri.
Studi Kasus Tentang Perubahan Sikap

Perubahan sikap yang mengarah pada dampak negative ini, dipengaruhi juga oleh factor
lingkungan , keluarga, dan lainnya. Menurut Stanton ada dua factor yang menyebabkan
konsumtif, yaitu :

Kekuatan Sosial Budaya Kekuatan Faktor Psikologis

 Faktor Budaya  Pengalaman Belajar

 Faktor Kelas Sosial  Sikap dan Keyakinan

 Faktor Kelompok
Anutan

 Faktor Keluarga
TERIMA KASIH
Daftar Rujukan

Risnawati, M.N.G & R. (2010). Teori-Teori Psikologi Sosial. Yogyakarta : Ar – Ruuz Media
Titisan, Haryanti Tri Darmi. (2017). Hubungan antara penyesuaian diri dan kontrol diri. Jurnal Psikodemensia. Vol.
16, No. 2
Sofia. L. (2012). Hubungan konsep diri dan kematangan emosi dengan motivasi berprestasi. Psikostudia : Jurnal
Psikologi.,(2),81 90.
Cangara,Hafied, Pengantar Ilmu komunikasi,Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,2007.
Vardiyansah, 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi . Bogor: Ghalia Indonesia.
Wiryanto, DR., 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan Ketiga. Jakarta: PT Grasindo.
Tyastuti, dkk., 2008. Komunikasi & Konseling Dalam Praktik Kebidanan . Yogyakarta: Fitramaya
Calhoun, J, F., & Acocella, J, R. 1990. Psikologi tentang Penyesuaian dan Hubungan Kemanusiaan. Semarang: IKIP
Semarang Press.
Ramdhani, N. 2009. Pembentukan dan Perubahan Sikap.
Sears, D, O., Freedman, J, L., & Peplau, L, A. 1985. Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga.
Sri Utami Rahayuningsih. 2008. Psikologi umum 2. bab 1 sikap (attitude).

Anda mungkin juga menyukai