Anda di halaman 1dari 4

Tugas Individual

Proposal Penelitian Kuantitatif (bagian 2)


Nama/NIM: ………………………….. / ………………………….

G. Kajian Teori Penjelasan


1. Penelitian Terdahulu Beberapa hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan
judul penelitian “Pengaruh Lingkungan Pergaulan terhadap
Perilaku Seks Remaja” adalah:
a. Penelitian Mahmudah, Yauni dan Lestari menemukan
Sebutkan Penelitian-
penelitian terdahulu yang bahwa jenis kelamin, paparan sumber informasi seksual dan
relevan dengan judul sikap terhadap perilaku seksual berhubungan dengan
penelitian perilaku seksual remaja (Mahmudah et al., 2016).
b. Penelitian Kusumastuti, menunjukkan adanya pengaruh
faktor personal dan faktor lingkungan terhadap perilaku
seksual remaja. Faktor personal meliputi pengetahuan
tentang kesehatan reproduksi, IMS dan HIV/AIDS, sikap
terhadap seksualitas, efikasi diri sedangkan faktor
lingkungan meliputi pengaruh teman sebaya, pengawasan
orang tua dan akses informasi terhadap perilaku seksual
remaja (Kusumastuti, 2015)
c. Penelitian Suryoputro, Ford dan Shaluhiyah menemukan
bahwa tingginya aktivitas sosial dan rendahnya rasa percaya
diri terkait kesehatan reproduksi merupakan faktor yang
berpengaruh terhadap hubungan seksual pra nikah
(Suryoputro et al., 2006).
d. Penelitian Nur menemukan bahwa faktor benturan ekonomi,
perasaan cinta dan kontrol pemilik kos menjadi faktor
determinan penyebab perilaku hubungan seks di luar nikah
yang terjadi pada mahasiswa kos (Nur, 2019).
e. Penelitian Masni menemukan adanya pengaruh peran
orangtua terhadap perilaku seksual berisiko santri (Masni &
Hamid, 2018).
f. Penelitian Anwar, Martunis dan Fajriani menemukan bahwa
beberapa faktor penyebab terjadinya pergaulan bebas pada
remaja yaitu: rendahnya kontrol diri, rendahnya kesadaran
diri remaja terhadap bahaya pergaulan bebas, nilai-nilai
keagamaan yang kurang, gaya hidup yang kurang baik,
rendahnya taraf pendidikan keluarga, keadaan lingkungan
keluarga yang kurang harmonis, minimnya perhatian
orangtua, pengaruh teman sebaya dan pengaruh internet
Semua hasil-hasil penelitian
tersebut
(Anwar et al., 2019).
dirangkum/elaborasi/sintesa Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
perilaku seks remaja dipengaruhi oleh faktor dari dalam dan
faktor luar. Faktor dalam meliputi jenis kelamin, sikap,
pengetahuan, efikasi diri, rendahnya percaya diri, perasaan
cinta, dan kontrol diri, sedangkan faktor luar meliputi akses
terhadap informasi, teman sebaya, kontrol orangtua, lingkungan
keluarga.
2. Konsep dan Teori a. Perilaku Seks (variabel Y)
Perilaku seks yang dilakukan remaja merupakan salah
satu bentuk hasil belajar remaja, berbagai faktor yang
mempengaruhi perilaku seks remaja merupakan bentuk
Semua konsep/teori stimulus yang melibatkan respon remaja.
bersumber dari variabel- Sikap remaja terhadap perilaku seksual menunjukkan
varaibel penelitin.
bentuk respon remaja terhadap stimulus yang dalam hal ini
bisa datang dari lingkungan berupa sejumlah informasi yang
kemudian diolah oleh remaja. Pengolahan informasi ini,
melibatkan proses adaptasi diri remaja dalam struktur
kognitifnya, hasilnya ada remaja yang menolak perilaku
seks bebas dan ada remaja yang menerimanya.
Dalam etika Kristen tidak membenarkan tentang
hubungan seks bebas atau free sex, baik yang dilakukan oleh
mereka yang sudah berkeluarga, orang dewasa dalam hal ini
yang belum menikah, bahkan oleh pemuda-pemudi atau
bahkan remaja-remaja (Illu & Masihoru, 2020).
Perilaku seks bebas di kalangan remaja, seperti yang
diungkapkan Anwar, Martunis dan Fajriani, ketika remaja
sudah masuk dalam pergaulan bebas, kontrol diri dan
kesadaran diri para remaja cenderung rendah sehingga
secara tidak langsung dapat menjerumuskan para remaja ke
dalam hal-hal yang tidak sesuai dengan norma-norma
agama, adat istiadat, maupun kaidah-kaidah yang berlaku
dalam masyarakat seperti keluar larut malam, bergaul
dengan lawan jenis tanpa adanya batasan, bullying,
mengakses konten pornografi, berpenampilan tidak sesuai
dengan umur, melanggar aturan sekolah, dan lain
sebagainya (Anwar et al., 2019).
Ada konsekuensi dari perbuatan remaja yang
melakukan hubungan seks diluar nikah, salah satunya jika
mereka menikah di usia remaja, akan besar kemungkinan
terjadi perselisihan yang disebabkan karena minimnya
pengetahuan mereka tentang perkawinan sehingga mereka
tidak mampu menyelesaikan persoalan dengan hati yang
jernih, pikiran yang tenang dan kebanyakan dari mereka
lebih mengedepankan emosional dibandingkan dengan akal
sehat (Akhiruddin, 2016).

b. Lingkungan Pergaulan (variabel X)


Lingkungan sebagai faktor luar merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi perilaku seks remaja sehingga
perlu mendapatkan perhatian dalam menanggulangi
persoalan perilaku seks remaja.
Lingkungan dalam hal ini memberikan pengaruh yang
besar yang membentuk perilaku seks remaja, lingkungan
pun bisa menjadi faktor yang memotivasi remaja untuk
menerima atau menolak perilaku seks bebas, seperti yang
ditunjukkan oleh beberapa hasil penelitian tersebut, bahwa
pengawasan dari orangtua, pengaruh teman sebaya, kontrol
pemilik kos memiliki pengaruh terhadap perilaku seks
remaja.
Dari hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan
terhadap remaja di salah satu gereja di Makassar ditemukan
ada sekitar 12 remaja yang pernah melakukan hubungan
suami istri, bahkan ada yang sampai hamil diluar nikah.
Setelah dilakukan wawancara terhadap 5 orang remaja ini,
diketahui bahwa penyebab terjadinya seks bebas adalah
karena faktor lingkungan pergaulan. Remaja mengatakan
orang tua dan gereja sebenarnya sudah memberikan sedikit
pemahaman tentang seks bebas, namun lingkungan
pergaulanlah yang lebih kuat pengaruhnya sehingga remaja
terjerumus ke dalam seks bebas (Sa’dan, 2021).

3. Kerangka Pikir
Pengaruh Lingkungan Pergaulan terhadap Perilaku Seks
Remaja di GTM Jemaat Bukit Batu Makassar

Tidak semua artikel jurnal Lingkungan Perilaku Seks


menyajikan kerangka pikir. Pergaulan
Kalau tidak ada, maka Anda
harus membuat sendiri ya..
-Orang tua -Keluar larut malam
-Teman sebaya -Bergaulan tanpa batas
-Pemilik kos -Bullying
-Akses pornografi
-Penampilan seronok
-Langgar aturan sekolah

4. Hipotesis Penelitian H0: Tidak ada pengaruh lingkungan pergaulan terhadap


perilaku seks remaja
H1: Ada pengaruh lingkungan pergaulan terhadap perilaku seks
remaja
Daftar Pustaka Akhiruddin. (2016). Dampak Pernikahan Usia Muda (Studi
Kasus di Desa Mattirowalie Kecamatan Libureng
Kabupaten Bone). Mahkamah, 1(1), 205–222.
Anwar, K. H., Martunis, & Fajriani. (2019). Analisis Faktor-
Dafar pustaka yaitu sumber
Faktor Penyebab Terjadinya Pergaulan Bebas pada
informasi/ referensi yg Remaja di Kota Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
dikutip dalam tulisan ini, Bimbingan dan Konseling, 4(2), 9–18.
tidak ditambah/ dikurangi. Illu, W., & Masihoru, O. (2020). Upaya Gereja Dalam
Pembinaan Usia Remaja Yang Melakukan Hubungan
“Free Seks.” Missio Ecclesiae, 9(1), 1–19. https://doi.org/
10.52157/me. V 9i1.120
Kusumastuti, S. (2015). Pengaruh Faktor Personal dan
Lingkungan terhadap Perilaku Seksual pada Remaja.
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Mahmudah, M., Yaunin, Y., & Lestari, Y. (2016). Faktor-
Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Seksual
Remaja di Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 5(2),
448–455.
Masni, M., & Hamid, S. F. (2018). Determinan Perilaku
Seksual Berisiko pada Remaja Makassar (Studi Kasus
Santri Darul Arqam Gombara dan SMAN 6). Media
Kesehatan Masyarakat Indonesia, 14(1), 68.
https://doi.org/ 10.30597/mkmi. V 14i1.3699
Nur, S. (2019). Perilaku Menyimpang Studi Kasus Perilaku
Seks diluar Nikah Mahasiswa Kos-Kosan. Phinisi
Integration Review, 2(1), 47–55.
Sa’dan, L. Y. (2021). Hasil Wawancara.
Suryoputro, A., Ford, N. J., & Shaluhiyah, Z. (2006). Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Remaja di
Jawa Tengah: Implikasinya terhadap Kebijakan dan
Layanan Kesehatan Seksual dan Reproduksi. Kesehatan
Makara, 10(1), 29–40

Anda mungkin juga menyukai