Anda di halaman 1dari 7

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 33%

Date: Monday, December 12, 2022


Statistics: 557 words Plagiarized / 1693 Total words
Remarks: Medium Plagiarism Detected - Your Document needs Selective Improvement.
-------------------------------------------------------------------------------------------

PROPOSAL PENELITIAN REMEDIAL PENGANTAR RISET / HUBUNGAN KOMUNIKASI


ORANG TUA DENGAN PERILAKU SEKS MAHASISWA AKPER YATNA YUANA DISUSUN
OLEH NURDIANA 202001032 AKADEMI KEPERAWATAN YATNA YUANA LEBAK Jl.
Jendral Sudirman Km. 2, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak – Banten Telp. 0252-
201116/209831 Website. www.akperyatna.ac.id Tahun Ajaran 2022-2023 BAB I
PENDAHULUAN 1 LATAR BELAKANG Prilaku Seks adalah sebuah perilaku .atau Tindakan
yang dimana seseorang melakukan hubungan seks yang dilakukan secara bebas, tanpa
dibatasi oleh seseorang dan juga aturan-aturan serta tujuan yang jelas, seks secara
psikis dan genetis bukan termasuk dari penyimpangan seks, bagaimana homoseks,
lesbian, masokisme, dan jenis penyimpangan lainnya.

Namun,secara normatif seks termasuk kategori penyimpangan, disebabkan perilaku


tersebut cenderung lepas dari aturan, baik hukumpositif, maupun negative didalamnya
terdapat unsur-unsur kebebasan, seperti bebas melakukan hubungan seksual sebelum
menikah yang biasa nya terjadi pada anak-anak remaja, bebas berganti-ganti pasang
,dan bebas melakukan hubungan seksual usia dini (remaja). Misalnya seorang remaja
putri berpikir bahwa dirinya tidak mungkin hamil karena perilaku seksual yang
dilakukannya.

Maka dari itu terdoronglah mereka melakukan seks bebas. Pengetahuan yang salah
dapat menjadi dasar terjadinya seks bebas .(Ispa & Di, 2010) Hasil penelitian Jufri (2004)
mengatakan telah terdapat perbedaan permisivitas perilaku seksual antara remaja laki-
laki dengan remaja perempuan, dimana laki-laki lebih permisif dibandingkan
perempuan Menurut hasil survey terbaru telah dilakukan oleh Dr.

Patricia Goodson bersama rekan-rekannya di Texas A & M University terhadap 506 siswa
perguruan tinggi pengguna internet, dan hasilnya telah diterbitkan pada jurnal
Archieves of Sexual behavior telah menunjukkan bahwa sebanyak 43, 5% siswa yang
mengatakan telah memasuki materi seksual dengan Laki-laki lebih cenderung mencari
materi seksual secara terhubung dibandingkan perempuan. Sekitar 56,5% laki-laki betul-
betul melakukannya dibanding 35,2% perempuan.

Hanya 2,9% dari jumlah siswa secara keseluruhan yang masuk ke materi seksual ini
secara teratur dan lebih banyak laki-laki melakukan masturbasi pada saat online. Di
Indonesia dilaporkan 15% remaja yang sudah melakukan hubungan seks sebelum
menikah, Survei lain yang dilakukan oleh ‘LDFEUI dan NFPCB di 4 provinsi diindonesia (
Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Bali dan Sulawesi Utara ), hasilnya menunjukkan
sebanyak 2,9% remaja telah aktif secara seksual dan yang telah mempraktekkan seks
pranikah sebanyak 3,4% pada remaja putra dan 2,3% pada remaja putri(Alfiah &
Purnamasari, 2004) kasus perilaku seks merupakan hal yang sering terjadi dikalangan
remaja. Remaja dan dorongan seksual adalah dua hal yang sangat berhubungan erat
sehingga tidak bisa dipisahkan.

Hal itu disebabkan pada fase remaja, mereka umumnya memiliki dorongan seksual yang
sangat kuat, sedangkan resiko akibat kegiatan seksual yang menjurus pada hubungan
seks belum sepenuhnya dipahami Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya perilaku
seksual pranikah dikalangan remaja diantaranya, yaitu perkembangan jaman, arus
globalisasi serta pesatnya kemajuan teknologi memberikan pengaruh terhadap
kehidupan remaja, sehingga ini berdampak pada terbentuknya sikap baru terhadap
perilaku seksual pada remaja.

Penelitian Wong menyatakan remaja yang telah memulai hubungan seksual memegang
sikap-sikap yang lebih bebas dari pada remaja yang tidak pernah melakukan hubungan
seksual pranikah. Kurangnya pengawasan orangtua menjadikan salah satu faktor
penting yang menyebabkan remaja rentan dengan kehidupan perilaku
seksual(Suparyanto dan Rosad (2015, 2020) Di zaman sekarang para orang tua sudah
semakin sadar bahwa pentingya untuk memberikan pendidikan yang baik bagi anak-
anak mereka.

Namun pendidikan seks seakan luput dari perhatian, baik oleh orang tua, sekolah,
apalagi gereja. Tidak adanya perhatian terhadap pendidikan seks bagi remaja
memungkinkan adanya anggapan bahwa membicarakan seks adalah hal yang tabu
bahkan yang paling ekstrim adalah berpendapat bahwa hal tersebut mendorong anak
remaja untuk melakukan hubungan seks.

Sebagian besar masyarakat masih memiliki paradigma pendidikan seks adalah sesuatu
yang vulgar dan sepatutnya remaja harus belajar dari lingkungannya. Pandangan
masyarakat pada umumnya ini ditegaskan oleh Abineno, bahwa rata-rata orang tua
membicarakan seks dan seksualitas adalah sesuatu pemahaman yang baru. Hampir
semua orang tua di Indonesia tidak pernah mendapatkan pendidikan seksual.

Bahkan mereka juga tidak pernah membaca sesuatu yang berindikasi mengenai
pendidikan seksual. Mereka “buta huruf” di bidang seks dan seksualitas. Tugas ini tidak
bisa diwakilkan kepada orang lain kecuali orang tua harus mengambil tanggung jawab
untuk berperan mengajarkan pendidikan seks terhadap anak-anaknya.(Lumban Gaol &
Stevanus, 2019) RUMUSAN MASALAH Di Indonesia telah dilaporkan bahwa 15% remaja
sudah pernah melakukan hubungan seks sebelum menikah, Survei lain yang dilakukan
oleh LDFEUI dan NFPCB terdapat di empat provinsi (Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Bali
dan Sulawesi Utara), didapatkan hasil menunjukkan bahwa sebanyak 2,9% remaja telah
aktif secara seksual dan yang telah mempraktekkan seks pranikah sebanyak 3,4% pada
remaja putra dan 2,3% pada remaja putri TUJUAN MASALAH Tujuan umum Untuk
mengetahui prilaku seks pada mahasiswa Akper Yatna Yuana Tujuan khusus Untuk
mengatahui komunikasi orang tua terhadap prilaku seks Untuk mengetahui hubungan
dan komunikasi orang tua dan sekolah terhadap prilaku seks mahasiswa Akper Yatna
Yuana manfaat penelitian manfaat bagi Akper Yatna Yuana Memberikan pengetahuan
tentang hubungan komunikasi orang tua dengan anak terhadap prilaku seks diakper
yatna yuana sehingga informasi yang didapatkan dapat diketahui oleh dosen dan
direktur akper yatna yuana dan akan ditindak lanjuti dengan memberikan Pendidikan
yang tepat sesuai sasaran manfaat bagi peneliti agar mendapatkan informasi yang lebih
luas yang terkait dengan prilaku seks mahasiswa akper yatna yuana mendapatkan
pengetahuan penyebab terjadinya seks mahasiswa Akper Yatna Yuana BAB II TINJAUAN
PUSTAKA 2.1

Perilaku seks Masa pada remaja merupakan masa transisi yang unik. Masa yang dimana
remaja ingin mengetahui berbagai hal. Tak hanya itu pati juga terjadi perubahan fisik,
psikologik dan sosial pada setiap remaja. Perubahan fisik terjadi lebih cepat, membuat
remaja merasa bingung dengan perubahan yang terjadi.

Pergaulan bebas di kalangan anak remaja dapat sangat menghawatirkan, anak remaja
mempunyai rasa ingin tahu yang besar, masa remaja mereka ingin mencoba hal baru,
tanpa didahului oleh pertimbanagan yang matang. Sampai dengan saat ini maalah
mengenai seksualitas selalu menjadi topic menarik yang selalu dibicarakan, perilaku seks
untuk dikalangan remaja, sudah menjadi hal yang tidak asing, disekolah pun sudah di
ajari materi mengenai seks edukasi (No Title, n.d.)

Sekolah lingkungan yang menjadi rumah kita ke 2, dimana para remaja menghabiskan
banyak waktu di sekolah setiap hari. Pola berpikir dan bertindak yang terstruktur juga
dipengaruhi oleh lingkungan sekolah. Faktor guru sebagai tokoh yang menyampaikan
juga memberi pengaruh terhadap siswa untuk berperilaku positif terhadap perilaku
seksual pranikah Secara teori, pendidikan memengaruhi proses belajar sehingga
semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah orang tersebut menerima
informasi baik dari orang lain maupun media massa.

Pada masa sekarang seks di kalangan remaja bukanlah menjadi hal yang tabu. Peilaku
seksual pada kalangan remaja cenderung meningkat khusunya remaja yang belum
menikah. Remaja merupakan masa transisi dari anak menuju tahap kedewasaan, salah
satunya rasa ingin tahu meningkat, termasuk rasa ingin tahu tentang seksualitas
(Information & Seksual, 2021). 2.1.1

faktor keinganan remaja melakukan seksual Pengaruh Pengetahuan Terhadap Perilaku


Seks Bebas Pengaruh Nilai Keagamaan Terhadap Perilaku Seks Bebas Pengaruh Teman
Sebaya Terhadap Perilaku Seks Bebas(Fauziyah et al., 2021) 2.2 Komunikasi orang tua
Istilah komunikasi bahasa Inggris yaitu “communication”, secara etimologis atau
menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini
bersumber pada kata communis.

Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ jadi
dapat diartikan suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan
makna. komunikasi akan dapat berhasil apabila sekiranya timbul saling pengertian, yaitu
jika kedua belah pihak, si pengirim dan si penerima informasi dapat memahaminya. Hal
ini tidak berarti bahwa kedua belah pihak harus menyetujui sesuatu gagasan tersebut,
tetapi yang penting adalah kedua belah pihak sama-sama memahami gagasan tersebut.

Komunikasi merupakan satu aktivitas yang harus dilakukan karena pada dasarnya
manusia adalah individu dan makhluk sosial yang selalu ingin bersosialisasi atau
berhubungan dengan orang lain. Sebagai makhluk individu, manusia ingin terlihat
menonjol, sedangkan sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri, selalu
bergantung dan ingin diperhatikan atau diperhitungkan dalam kelompok. (Handayani
Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah Palembang Jl Zainal Abidin Fikri No, 2011) 2.2.1

Peran yang dibutuhkan oleh remaja agar terhindar dari seks 1. peran orangtua Orang
tua memiliki peran yang sangat penting, sangat berpengaruh sekali dalam membimbing
remaja dalam masa pertubuhan dan perkembangan. Selain itu paparan media massa
juga berpengaruh terhadap perlaku seks yang menyimpang.

Penyahlahgunaan tekhnologi dan informasi menjadi salah satu dampak penyahgunan


perilaku seks pada remaja, maka dari itu para orang tua harus melakukan pengawasan
pada ankanya, agar terhindar dari seks (Information & Seksual, 2021). . 2.22. cara agar
komunikasi bisa berjalan dengan lancar (Dwihartanti, 2004) Komunikasi yang Efektif
Komunikasi akan dapat berjalan dengan efektif manakala ada beberapa aturan dan
kaidah yang diikuti, yaitu: 1.

Komunikator menghargai setiap individu, orang maupun kelompok yang dijadikan


sasaran komunikasi, jadi pada saat berkomunikasi harus saling menghargai satu sama
lain. 2. Komunikator harus mampu menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang
dihadapi orang lain. Setiap orang yang melakukan komunikasi harus mampu
mendengar dan dan siap menerima masukan apapun dengan sikap yang positif. 3.

Pesan diterima oleh penerima pesan dan dapat didengarkan dengan baik. 2.3 Kerangka
Konsep Variabel Bebas Variabel Terikat Gambar 2.1 Kerangka konsep hubungan
komunikasi orang tua dengan perilaku seks mahasiswa AKPER Yatna Yuana BAB 3
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian
deskripsi dengan pendekatan cross-sectional. 3.2

Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di AKPER Yatna Yuana Lebak, 10
Desember 2022 3.3 Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiwa
AKPER Yatna Yuana Lebak yang masih aktif berjumlah kurang lebih 218 mahasiswa.
Subjek penelitan berjumlah 58 responden dengan menggunakan jenis sampel simple
random sampling. 3.4

Teknik Pengumpulan Data dan Analisa Data Pengumpulan data didapatkan


berpedoman dari kuesioner. Analisa data yang telah dilakukan menggunakan analisa
univariat untuk melihat distribusi frekuensi (%). DAFTAR PUSTAKA Alfiah & Purnamasari,
S. E. (2004). Hubungan antara Keharmonisan Keluarga dengan Sikap terhadap seks
Pranikah pada remaja. Jurnal Empati, 4(1), 210. Dwihartanti, M. (2004). Komunikasi Yang
Efektif.

Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta, 7.


http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/muslikhah-dwihartanti-mpd/
komunikasi-yang-efektif.pdf Fauziyah, Tarigan, F. L., & Hakim, L. (2021). Analisis Faktor
yang Mempengaruhi Perilaku Seks Kabupaten Aceh Utara Tahun 2021. Jurnal of
Healthcare Techology and Mediccine, 7(2), 1526–1545.
https://jurnal.uui.ac.id/index.php/JHTM/article/download/1733/932 Handayani Fakultas
Tarbiyah IAIN Raden Fatah Palembang Jl Zainal Abidin Fikri No, T. K. (2011).

Membangun Komunikasi Efektif Untuk Meningkatkan Kualitas Dalam Proses Belajar


Mengajar. XVI(02). Information, A., & Seksual, P. (2021). Article Information Received:
Desember 3. 3(1), 90–96. Ispa, A., & Di, T. (2010). J urnal AKP. June 2015, 42–48. Lumban
Gaol, S. M. M., & Stevanus, K. (2019). Pendidikan Seks Pada Remaja. FIDEI: Jurnal Teologi
Sistematika Dan Praktika, 2(2), 325–343. https://doi.org/10.34081/fidei.v2i2.76 No Title.
(n.d.).

Suparyanto dan Rosad (2015. (2020). ??No Title No Title No Title. Suparyanto Dan Rosad
(2015, 5(3), 248–253.

INTERNET SOURCES:
-------------------------------------------------------------------------------------------
<1% - www.repository.wima.ac.id › 7766 › 54
<1% - ayokuliah.id › universitas › akademi-keperawatan
<1% - www.studocu.com › rangkuman-kel-2-2022 › 36542978
<1% - www.slideshare.net › fauziahlinda › 229309497-seksbebas1
1% - www.researchgate.net › profile › Christianto-Nugroho
<1% - scholar.google.com › citations
1% - core.ac.uk › download › pdf
<1% - www.videobelajar.id › menghitung-jumlah-siswa-l-p
3% - fpsi.mercubuana-yogya.ac.id › wp-content › uploads
2% - eprints.ums.ac.id › 9477 › 2
1% - 123dok.com › document › zp6dpr7q-pendidikan-seks
2% - bantenaktual.com › pendidikan-seks-dan-pandangan
3% - www.researchgate.net › publication › 337883802
<1% - www.researchgate.net › publication › 342598079
<1% - eprints.ums.ac.id › 64927 › 3
<1% - psychology.binus.ac.id › 2015/09/14 › hubunngan-pola
<1% - www.myhealth.gov.my › cabaran-dalam-menangani-masalah
1% - eprints.poltekkesjogja.ac.id › 2194 › 3
<1% - masoemuniversity.ac.id › berita › teori-perkembangan
<1% - text-id.123dok.com › document › wq2xmg2z1-pengaruh
1% - 123dok.com › document › yjv31gpy-landasan-teoritis
1% - www.harjasaputra.com › teori › pengertian-komunikasi
1% - repository.unpas.ac.id › 15662 › 4
5% - staff.uny.ac.id › komunikasi-yang-efektif
1% - elibrary.unikom.ac.id › id › eprint
<1% - idoc.pub › documents › peran-manusia-sebagai-makhluk
<1% - foursquare.com › v › fakultas-tarbiyah-iain-raden
<1% - repository.unair.ac.id › 76307 › 2
<1% - adoc.pub › bab-iii-metode-penelitian-pendekatan
<1% - sc.syekhnurjati.ac.id › esscamp › risetmhs
<1% - staff.uny.ac.id
<1% - pgmi.radenfatah.ac.id › index › dosen
1% - doaj.org › article › 12601b7eed0f457b8ff89c0cb777b748
<1% - www.neliti.com › journals › fidei
1% - anyflip.com › xvzti › xnph

Anda mungkin juga menyukai