Anda di halaman 1dari 16

JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

DETERMINAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA KALANGAN


MAHASISWA/MAHASISWI DI TEMPAT KOS-KOSAN
DI KOTA MAKASSAR

Farida

STIKS Mega Buana Palopo

Alamat korespondensi: farida444408@gmail.com

ABSTRAK

Perilaku seks bebas adalah tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang dilakukan
oleh dua orang, pria dan wanita diluar perkawinan yang sah. Tujuan penelitian ini untuk
mendapatkan informasi secara mendalam mengenai perilaku seks bebas di kalangan mahasiswa
dan mahasiswi yang indekos. penelitian ini adalah bersifat kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi yang merupakan pendekatan yang menelaah pola kehidupan nyata yang
kontemporer yang akan melihat fenomena prilaku seks bebas di kalangan mahasiswa dan
mahasiswi yang indekos. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hal-hal yang
menyebabkan terjadinya perilaku seks bebas di kalangan mahasiswa dan mahasiswi kos
dikelurahan antang berkaitan dengan media elektronik maupun media cetak yang memberikan
pengaruh untuk melakukan seks bebas setelah melihat atau membaca.selain itu juga kurangnya
pengawasan dari orang tua serta pemilik kos sehingga mahasiswa dan mahasiswi bebas untuk
memanfaatkan kos terebut, dalam penelitian ini di temukan bahwa teman sebaya pun berperan
dalam menjerumuskan mahasiswa dan mahasiswi dalam perilaku seks bebas, di samping itu
Agama pun sangat berperan penting dalam terjerumusnya mahasiswa dan mahasiswi ke perilaku
seks bebas karena kurangnya pondasi keimanan yang mereka miliki sehingga mudah untuk
terpengaruh.Kesimpulan dari hasil penelitian ini di temukan bahwa pengaruh dari perhatian orang
tua,medi,teman sebaya serta agama mempunyai peran penting dalam mempengaruhi mahasiswa
dan mahasiswi untuk melakukan perilaku seks bebas di kos-kosan, perhatian orang tua yang
terkontrol tidak menjamin anak tidak melakukan perilaku seks bebas di kos-kosan. Diharapkan
semua pihak baik orang tua masyarakat ,pemilik kos-kosan ikut peduli menekan perilaku
kenakalaan remaja seperti perilaku seks bebas dengan rutin melakukan razia di kos-kosan serta
orang tua lebih mengontrol lagi anak-anak mereka yang tinggal jauh sehingga harus kos

Kata Kunci : Seks bebas; Komunikasi orang tua; Religiusitas; Teman sebaya; Media social.

PENDAHULUAN bebas melakukan perilaku diluar norma


Seiring dengan kemajuan ilmu dan yaitu pergaulan bebas.
teknologi diberbagai pembangunan,hal Fenomena perilaku seks bebas di
ini akan berdampak pada pertumbuhan kalangan remaja mengakibatkan
penduduk dan pola hidup manusia. Salah terjadinya kecenderungan meningkatnya
satu faktor yang sering dipengaruhi perilaku free sex atau seks bebas, dimana
adalah kalangan remaja. Saat ini banyak penderita HIV/AIDS, dan kasus aborsi.
remaja yang ingin melanjutkan studinya, Fenomena ini sangat mengejutkan
mereka yang pendatang dari luar daerah semua pihak termsuk orang tua. Betapa
mereka memerlukan tempat tinggal remaja yang rata-rat masih usia sekolah
tempat tinggal ini dinamakan telah melakukan hubungan seksual tanpa
kos-kosan .kos-kosan di Makassar sangat merasa ada beban moral. Hal ini terjadi di
tidak terkontrol sehingga mahasiswa karenakan sikap remaja sekarang
cenderung permisif (serba boleh)

53 Volume 8 Nomor 1 Bulan Juli Tahun 2020 ᴥ eISSN: 2656-5471


JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

terhadap perilaku seks bebas.Melakukan seseorang anak. Apabila hubungan


seks tidak lagi di pandang tabu meski usia komunikasi antara orang tua dan anak
masih belasan tahun (Masyithah, 2010). tidak berjalan dengan baik dapat
Menurut Sarwono (2011) ada mengakibakan tidak terkontrolnya
beberapa faktor yang di anggap berperan pergaulan remaja sehingga berdampak
dalam munculnya permasalahan pada pergaulan bebas, terutama di tempat
seksual pada remaja diantaranya, kos yang memiliki resiko cukup besar
perubahan-perubahan hormone estrogen terhadap timbulnya perilaku seks bebas
dan progesterone hal ini akan berdampak karena kurangnya pengawasan dari
pada perkembangan organ reproduksi pemilik kos serta kondisi yang jauh dari
baik laki-laki maupun perempuan dengan orang tua dan keluarga.
adanya perubahan ini akan berdampak Pemahaman agama berpengaruh
pada perilaku remaja dan sebagai mana terhadap perilaku seks bebas ,dimana,
kita ketahui bahwa remaja mempunyai jika seseorang memiliki tingkat
sifat ingin tau yang sangat kuat, maka religiusitas yang tinggi akan memegang
mereka akan kuat mencari informasi baik agamanya sebagai tujuan utama hidupnya,
dari video internet, youtube, yang sehingga akan berusaha menjadikan
mengarah ke hal-hal yang sangat pondasi kuat ajaran agamanya dalam
melanggar norma. Remaja yang sedang berprilaku sehari-hari.
dalam periode ini ingin tahu dan ingin Dalam hal ini, teman sebaya
mencoba akan meniru apa yang dilihat seringkali berperan sebagai tempat untuk
atau didengarnya dari media massa. bertukar pengalaman atau tempat untuk
Khususnya karena mereka pada sekedar mencurahkan isi hati. Remaja
umumnya belum pernah mengetahui wanita lebih mudah mengungkapkan isi
masalah seksual secara lengkap dari hatinya kepada teman sebayanya
orang tuanya, hal itu disebabkan karena dibandingkan dengan remaja pria.
orang tua menganggap tabu masalah Sehingga remaja wanita lebih terbuka
seksual. tentang apa yang dia rasakan, inginkan
Mahasiswa merupakan individu dan ikuti. Teman sebaya mempengaruhi
yang memasuki masa kuliah. Masa tidak hanya pakaian dan model rambut,
mahasiswa tergolong ke dalam kelompok tetapi juga kegiatan social dan perilaku
remaja yang meliputi rentang umur 18/19 seks. Faktor teman sebaya juga
tahun sampai 24/25 tahun. Remaja adalah mempengaruhi perilaku seks mahasiswa
laki-laki atau perempuan yang belum dari hasil wawancara peneliti bahwa
kawin dengan batasan usia meliputi mereka sering melihat teman-teman
15-24 tahun. Masa remaja merupakan mereka membawa pasangannya ke
periode transisi antara masa anak - anak kos-kosan secara terang-terangan dan
dan masa dewasa yang diwarnai oleh kadang bermesraan tanpa menutup pintu
pertumbuhan, perubahan, muncul sehingga teman yang lain penasaran ingin
berbagai kesempatan dan seringkali mengikuti apa yang teman mereka
menghadapi risiko kesehatan reproduksi lakukan, sehingga faktor teman sebaya
(Martens, 2006; Grant, 2005; Azinar, pun berperan dalam perilaku seks bebas
2013). mahasiswa kos-kosan.
Peran orang tua dalam hal Faktor lain yang berpengaruh adalah
komunikasi dengan anak sangat media massa. Perkembangan era
mempengaruhi perkembangan perilaku globalisasi saat ini membawa remaja pada

54 Volume 8 Nomor 1 Bulan Juli Tahun 2020 ᴥ eISSN: 2656-5471


JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

fenomena maraknya penggunaan media sebenarnya, tidak terlihat dari luar namun
sosial. Media sosial merupakan media insidennya terus meningkat, ditambah
yang dapat diperoleh dari internet. Media lagi dengan kemajuan teknologi dan
sosial seperti Facebook, twitter dan sangat pesat memudahkan kaum remaja
youtube digunakan mulai untuk sekedar bebas mengakses konten-konten yang
berkomunikasi hingga mengakses berbau porno tujuan mereka untuk
informasi dan data yang penting. Namun mengisi kebosanan sehingga mereka
kegunaan dari media sosial tersebut tidak menyadari bahwa semua itu akan
sekarang banyak disalah gunakan untuk membawa dampak buruk bagi mereka,
menyebarkan hal-hal atau informasi teknologi juga menyodorkan terbukanya
negative seperti penyebar luasan situs kesempatan penyalahgunaan teknologi di
video porno yang mendukung remaja kota maupun di daerah yang sangat
untuk melakukan free sex atau seks bebas mudah di jangkau sumber informasi
( Rosmawati, 2014 ). seperti di kota Makassar yang dapat kita
Rumah kos yang memiliki lihat sehari-hari di sekitar kita remaja
peraturan ketat jarang diminati yang sudah terang-terangan
mahasiswa. Hal ini yang menjadi alasan mempertontonkan aksi kemesraan mereka
pemilik kos tersebut memilih untuk di jalan maupun di tempat umum lainnya
membebaskan setiap penghuni kos dimana mereka sudah tidak mempunyai
melakukan apa saja di tempat kos-kosan. rasa malu akan kehadiran masyarakat di
Dan terkadang ada pula kos-kosan yang sekelilingnya, semua into di latar
pemiliknya masih memberikan belakangi dengan perkembangan ilmu
batasan-batasan terhadap penghuninya. teknologi yang sebagian kalangan remaja
Berdasarkan penelitian di berbagai salah gunakan. Tujuan penelitian ini
kota besar di Indonesia, sekitar 62,7% adalah untuk mengetahui determinan
remaja di Indonesia telah melakukan perilaku seks bebas pada kalangan remaja
hubungan sekitar, sebagai mana di tempat kost-kosan terhadap
dipaparkan oleh pakar seks yang juga keberhasilan proses pembelajaran
spesialis obsteri dan ginekologi, bahwa khususnya di kota Makassar.
dari tahun ke tahun data remaja yang
melakukan hubungan seks bebas BAHAN DAN METODE
semakin meningkat. Dari sekitar 5% pada Lokasi dan Desain Penelitian
tahun 1980-an, menjadi 20% pada Desain penelitian yang digunakan
tahun 2000. Kisaran angka itu dalam penelitian ini adalah penelitian
dikumpulkan dari berbagai penelitian kualitatif, dengan pendekatan
yang dilakukan dibeberapa kota besar fenomenologi. Merupakan salah satu jenis
di Indonesia. Kelompok remaja yang pendekatan yang menelaah setting
masuk dalam penelitian tersebut rata - kehidupan nyata konteporer yang akan
rata berusia 17 - 21 tahun, dan umumnya melihat fenomena perilaku seks bebas
masih bersekolah ditingkat sekolah lanjut pada mahasiswa dan mahasiswi.
tingkat atas ( SLTA ) dan mahasiswa. Penelitian ini dilakukan di wilayah
Berdasarkan data uraian diatas Kelurahan Antang, Kecamatan manggala
ternyata perilaku seks bebas pada Makassar.
mahasiswa kos - kosan seperti fenomena
gunung es yang hanya menunjukkan
sebagian kecil dari kasus yang

55 Volume 8 Nomor 1 Bulan Juli Tahun 2020 ᴥ eISSN: 2656-5471


JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

Populasi dan Sampel diberikan kepada anaknya selama tinggal


Jumlah informan sebanyak 11 ngekos, berikut kutipan dari informan
mahasiswa dan mahasiswi di lihat dari pendukung yaitu (masyarakat)
latar pendidikan yang hampir sama di wawancaranya, sebagai berikut :
wilayah kelurahan Antang, Kecamatan “Biasa orang tuanya datang ke
Manggala Makassar. kos - kosan lihat anaknya ada juga
yang tidak pernah. Kalau yang sering
datang orang tuanya, dari hasil
Analisa dan penyajian data
pengamatan saya bukan anak nakal,
Untuk memperoleh informasi karena saya jarang mendengar mereka
tersebut maka dilakaukan observasi terus berkasus jelek, justru yang tidak
menerus selama penelitian berlangsung pernah datang orang tuanya,
dengan wawancara mendalam pergaulan mereka bebas ”……..(P1) .
(indept-interviuw). Oleh karenanya Sedangkan dari sumber informan
peneliti ini berfokus untuk menganalisis pendukung lainnya mengeluhkan hal
perilaku seks bebas pada mahasiswa dan tentang tindak asusila dan hal yang tidak
mahasiswi kos-kosan di wilayah senonoh, seperti kutipan berikut :
kelurahan Antang, Kecamatan “Beberapa mahasiswa, yang di
Manggala Makassar. lepas begitu saja sama orang tuanya,
biasanya lebih memilih kos - kosan
yang bebas dan pemiliknya tidak ada
HASIL DAN PEMBAHASAN ditempat, mereka sangat leluasa
Berdasarkan hasil wawancara yang membawa pasangan. Kadang - kadang
dilakukan peneliti serta melakukan sewaktu melakukan razia /
analisis dan mereduksi data yang penggerebekan sama masyarakat yang
terkumpul maka peneliti menetapkan lain beserta ketua RT sering saya
jumlah informan sebanyak 11 orang di dapati kondom bekas pakai yang di
buang - buang di sela - sela
lihat dari latar pendidikan yang hampir
jendela”….(P) .
sama. Terdiri dari informan Sumber informan pendukung lainnya
kunci,informan biasa, dan informan juga mengeluhkan tentang adanya
pendukung. Penelitian kemudian keributan - keributan yang berasal dari
dilanjutkan dengan melakukan lingkungan kos - kosan mengatakan
observasi ,wawancara mendalam (indepht seperti kutipan berikut.
interview),dan dokumentasi dihari-hari “Ada itu saya lihat suka - sukanya
berikutnya sampai data atau informasi ngumpul sampai tengah malam, baru
yang didapatkan sudah terpenuhi. Adapun kalau ngumpul mereka pasti ribut
penjelasan dari hasil penelitian ini apalagi itu yang anak kos - kosan laki
adalah ,sebagai berikut: - laki, pasti mereka minum dan ribut -
ribut tengah malam, jadi kami yang
1. Informasi Mengenai Komunikasi
dengar sampai tengah malam,
dengan Orang Tua terganggu juga waktu
Komunikasi yang dilihat dalam istirahat”…(P3) .
penelitian ini adalah frekuensi komunikasi Kunjungan yang dilakukan orang tua
orang tuanya terhadap anaknya yang yang datang langsung ke kos-kosan
ngekos, seberapa sering orang tuanya membawa dampak yang positif bagi
datang mengunjungi anaknya, dan topik anak - anaknya yang tinggal kos - kosan.
komunikasi antara orang tua dan anaknya Hal lain di ungkapkan oleh informan yang
seperti pernah membahas masalah seks tidak pernah di kunjungi oleh orang
dengan anak, nasehat-nasehat yang

56 Volume 8 Nomor 1 Bulan Juli Tahun 2020 ᴥ eISSN: 2656-5471


JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

tuanya, seperti kutipan wawancara kos ku lagi, tapi kalo komunikasi lewat
sebagai berikut : telpon selalu dan yang di bahas pasti
“Sudah hampir 3 tahun saya soal pacar-pacar-pacaran,ya
walaupun di larang tetap saya lakukan
ngekos disini saya tidak pernah di
ji soalnya tidak na lihat ji orang tua
kunjungi orang tua karena masalahnya ku,, dan kadang saya yang menelpon
orang tua jauh di ternate, saat libur ke orang tua”( P5)5
kuliah saja saya baru ketemu dengan Seperti halnya yang diungkapkan
orang tua, kalo menelpon yaa kadang - oleh informan di atas mengatakan bahwa
kadang selalu menasehati agar baik - sejak MABA orang tua masi mengontrol
baik kuliahnya, kalo cerita masalah setiap bulannya karena di takutkan
seks tidak pernah ya paling di nasehati anaknya tidak menyukai keadaan
jangan pikirkan pacaran dulu tapi kos-kosan anaknya, tetapi seiringnya
pikirkan kuliah, yaa tapi tetap pacaran waktu intensitas untuk menjenguk
juga di sini”. (P4) . anaknya sudah semakin jarang dan hanya
Sejalan dengan penelitian yang ada waktu luang dan urusan ke Makassar
dilakukan oleh Antonius (2014) dengan saja baru bisa untuk bertemu dengan
judul “Komunikasi Antar Pribadi Orang anaknya,walapun kerap kali di nasehati
Tua dan Anak mengenai Pendidikan Seks oleh orang tentang larangan untuk
Pada Masa Awal Pubertas” mengatakan berpacaran informan tetap melakukan
bahwa, komunikasi antar pribadi orang dengan alasan baqhwa kedua orang tua
tua dan anak sangat perlu untuk mencegah tidak melihat apa yang ia kerjakan di
anak dari segala akibat perbuatan seks kos-kosan.
bebas. “Setiap menelpon orang tua ku
Sama halnya dengan hasil wawancara selalu menasehati jaga diri baik-baik
dari informan tersebut diatas, bahwa disitu, bisa pacaran tapi jangan
orang tua yang jarang dikunjungi kelewatan batas,,orang tua juga selalu
menasehati untuk tetap fokus di kuliah
dikarenakan jarak yang jauh dari sang
juga,,tapii yaa karna itu mi juga tidak
anak, dimana orang tua berada di ternate pernah ji datang orang tua ku di kosan
dan anak merantau ke makassar untuk jadi kadang saya bawa pacar ku ke
menuntut ilmu, namun meskipun jarang di kosan ya kadang nginap juga kalo
kunjungi orang tua, komunikasi tetap ada, kondisi memungkinkan untuk dia
meski hanya sekedar lewat telepon, nginap…………(P5) .
biasanya dengan komunikasi dan Bagi para mahasiswa / mahasiswi
keterbukaan antara orang tua dan anak yang sangat mengingat pesan serta nasihat
sangat membantu si anak terhindar orang tua serta masih diperhatikan oleh
dari pengaruh buruk dari gaya pergaulan, orang tuanya oleh karena itu orang tua
ataupun dalam memilih teman nantinya, tersebut masi member kelonggaran
seperti pada kutipan wawancara sebagai terhadap informan untuk
berikut : berpacaran,,tetapi informan tetap
“Sudah hampir 2 tahun saya membawa pacarnya di kosan dan
ngekos disini, sejak MABA , orang tua terkadang menginap dengan alasan bahwa
selalu kontrol setiap bulannya karena orang tuanya jarang datang kekosan dan
khawatir nanti saya tidak suka dengan tidak tau apa yang mereka lakukan.
keadaan kost, jadi selalu datang setiap Hal yang sama diungkapkan oleh
bulannya, tapi lama kelamaan sudah informan kunci lain yang berinisial AS 23
jarang datang ke sini, paling kalo ada
tahun yang tidak ingin di hubungi dan di
urusan ke Makassar baru singgah di

57 Volume 8 Nomor 1 Bulan Juli Tahun 2020 ᴥ eISSN: 2656-5471


JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

kunjungi oleh orang tuanya, dengan kenakalan salah satunya adalah seks bebas
membatasi diri dan tidak ingin dicampuri berikut hasil wawancara terhadap ketua
apapun dari segi kehidupannya, seperti RT sebagai erikut :
kutipan berikut : “saya tidak setiap hari memantau
“Saya tidak pernah di kunjungi mahasiswa-mahasiswi yang kost
atau di hubungi sama orang tua ku paling yang datang ji melapor ke saya
karena saya memang tidak mau di dan di antar kedua orng tuanya yang
kunjungi ditempat kos - kosan ku, saya hapal mukanya walaupun begitu
kalau komunikasi juga jarang karena terkadang ad ji juga biasa mahasiswa
saya yang menelpon sama orang tua yang biasa na kunjungi orang tuanya
ku itu pun menelpon kalo mau minta walaupun begitu ya biasa nakal ji juga
uang kuliah sama uang jajan atau kalo pulang mi orang tuanya nakal
keperluan lain”…(P6)6. tong mi tapi tidak semua ada juga
“Terus terang orang tua ku yang baik perilakunya ,,,,,,,(P8) .
melepas saya begitu saja karena anak Menurut informasi dari informan
laki - laki ,dan kalau ada masalah saya pendukung ( ketua RT ) tidak setiap hari
tidak pernah cerita ke orang tua, memantau atau melihat langsung
paling saya selesaikan keseharian mahasiswa dan mahasiswi
sendiri”……(P6) .
serta pola perilaku sehari - hari dari anak -
Sikap permisip / kelonggaran serta
anak kos yang awalnya memang
kurangnya perhatian dari orang tua karena
diantarkan langsung oleh orang tua nya
jarak yang jauh semakin membuat
masing - masing terlihat jelas perbedaan
mahasiswa / mahasiswi merasa hidup
nya, dimana menurut informan perilaku
bebas dan kurang kontrol sehingga lebih
dan keseharian mereka jauh dari kata
mudah terpengaruh kepada hal - hal
negatif dan menaati peraturan, seperti
negative.
menaati batas jam tutup kos-kosan.
Menurut informan pendukung
Adapun keseharian dari anak kos-kosan,
(masyarakat) lebih banyak pergaulan
dimana kos-kosan yang mereka tempati
negative anak kos - kosan dikarenakan
bebas, antara lain anak kos-kosan putri
tidak adanya kedekatan dan komunikasi
membawa teman prianya bertamu bahkan
yang terbuka antara orang tua dan
ada juga yang bermalam. Untuk anak
anaknya pada awal anak mereka memulai
kos-kosan laki-laki rata-rata mereka lebih
kehidupan kos - kosan, seperti kutipan
suka ngumpul dengan teman mereka dan
berikut :
ada juga yang minum atau
“Selama anak tersebut datang
sendiri dan tidak diantar oleh orang mabuk-mabukan sampai tengah malam
tua nya rata-rata mereka nakal dan sehingga mengganggu ketenangan
bebas, selalu berkasus dan sering kami masyarakat sekitar. Maka terkadang
dapati melakukan hal - hal negative ya apabila sudah ada keluhan dari
itumi salah satunya bawa pacax dan di masyarakat kami biasanya melakukan
saat kami melakukan penggrebekan razia (bnggerebekan). Disaat itulah kami
atau razia pastinya kami selalu
banyak menemukan atau terjaring
mendapati pasangan muda mudi
dalam satu kos”…(P7) . pasangan yang melakukan seks bebas, sisa
Sementara itu hasil wawancara kondom bekas pakai yang mereka buang
dengan informan pendukung (ketua RT) disela-sela jendela serta botol-botol
menyatakan bahwa tidak menjamin bahwa minuman yang tergeletak di dalam kamar
mahasiswa yang sering di kunjungi kos-kosan.
orangnya tidak akan melakukan perilaku

58 Volume 8 Nomor 1 Bulan Juli Tahun 2020 ᴥ eISSN: 2656-5471


JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

Sama halnya yang di ungkapkan oleh Dari hasil wawancara diatas informan
informan pendukung berinisial DI umur mengatakan bahwa orang tua mahasiswa
53 tahun pemilik kos-kosan yang dan mahasiswi terkadang datang
mengatakan bahwa tempat kos-kosan menjenguk mereka dan berpesan agar
informan biasa di gerebek oleh menegur anak-anak mereka ketika
masyarakat walaupun terkadang pemilik melakukan kenakalan akan tetapi ketika
kos-kosan sudah memasang aturan jam informan menegur mereka.
bertamu tapi terkadang ada mahasiswa Namun dari semua yang dipantau ada
dan mahasiswi yang pintar mengelabui juga didapat beberapa anak kos - kosan
pemilik kos yang awalnya bertamu di yang tidak terlalu terpengaruh dengan
ruang tamu tetapi ketika kondisi sepi lingkungan ataupun pergaulan yang ada di
pasangannganya (pacar) seketika di bawa sekitar kos - kosan yang mereka tempati.
masuk ke kamar untuk nginap selain itu Itu semua didasari dan dilandasi dengan
pemilik kos-kosan tidak pernah adanya komunikasi yang lancar dan
memeriksa kamar para penghuni komunikasi yang baik antara orang tua
kos-kosannya tapi setiap penggerebekan dengan anak - anak mereka.
yang di lakukan oleh warga selalu ada 2. Informan Mengenai Religiusitas
pasangan muda mudi yang kedapatan Religiusitas dalam penelitian ini
membawa pasangannya.berikut hasil adalah sikap batin pribadi (personal)
wawancara terhadapa informan : setiap manusia di hadapan Tuhan yang
“keseringan di kos-kosan ku ini merupakan misteri bagi orang lain yang
kalo penggerebekan selalu di dapat itu mencakup totalitas dalam peribadi
mahasiswa / mahasiswi bawa manusia termasuk pergaulan dengan
pasangannya nginap. Padahal ada ji
orang lain / lawan jenis sebagai sikap
jadwal bertamu itu saya temple di
dinding tapi ya bisa juga na labui ga batin, religiusitas tidak dapat di lihat secra
padahal 1 atap jaki tinggal ini ,,,itu pi langsung namun bisa tampak dari
di tau kalo ada penggerebekan pengungkapan sikapnya, aktif mengikuti
ternyata ada pacarnya na simpan di kegiatan, ikut seminar masalah agama,
kamarya hmmmm taliwa mentong itu pengajian, dll, dapat dilihat pada kutipan
anak-anak kos tapi kalo ketahuan wawancara sebagai berikut :
begitu saya suruh berhenti ngekos di
“Kalau tentang agama, orang
tempat ku,…..”.( P9) .
Sama halnya yang di ungkapkan tuaku selalu mengingatkan saya, tapi
oleh informan pendukung AN berikut kembali lagi ke anak masing - masing
hasil wawancaranya: dan jujur saja kalau saya sholatnya
“biasa ji itu orang tuanya tidak rutin masih bolong - bolong,
mahasiswa datang jenguk anaknya paling pergi solat jumat, atau mau
yang ngekos karna biasanya selalu ujian baru sholat”,,,,,,,,,,( P11) ..
singgah di sini cumin bilang tolong di “Kalau kegiatan di kampus saya
liati anaknya sempat nakal ato apa lah aktif tapi kalau yang berhubungan
di suruh tegur,,walau terkadang dengan keagamaan, tidak. Tapi pernah
anaknya juga kalo boncengan sama sekali saya ikuti seminar tentang
laki-laki terus di tegur na bilang ji keagamaan sedangkan seminar
teman ku itu jadi tdk di tau mana tentang kesehatan tidak pernah sama
teman mana pacar tapi na bilang sekali.
temannya pacaran ,…..”.( P10) . Peran orang tua dalam peningkatan
religiusitas sangat berpengaruh, akan

59 Volume 8 Nomor 1 Bulan Juli Tahun 2020 ᴥ eISSN: 2656-5471


JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

tetapi hal ini, kembali lagi keindividu ikuti,hanya sekali saja yaitu seminar
masing - masing di karenakan mahasiswa kesehatan dikampus tentang seks bebas.
dan mahasiswi memiliki segudang “Kalo soal shalat, masih
aktifitas yang menguras tenaga sehingga bolong-bolongki, bahkan lebih banyak
terkadang merasa capek melakukan bolongnya daripada shalatnya,
begitupun juga kalau saya pulang ke
sholat.seperti halnya informan kunci SR
kampung, kadang di suruh shalat sama
yang mengatakan bahwa solatnya masih orang tua, kadang saya bilang sudah
jarang ia kerjakan dan kegiatan di kampus mi, padahal sebenarnya belumpika
pun aktif ia ikuti kecuali kegiataan shalat, hehehehe.. di kampus juga
keagamaan tidak pernah diikuti oleh tidak pernah ka ikuti kegiatan
informan. keagamaan, paling yang saya ikuti itu
Sama halnya dengan hasil wawancara organisasi dihimpunan saja,
seminar-seminar jarangka ikuti.
informan kunci DT berikut hasil
Pernah ji sekali seminar kesehatan
wawancara: dikampus tentang seks bebas pada
pengetahuan tentang agama, ku remaja,,,,ya terkadang kita jugaa ada
jujur masi cetek waktu masi kecil ji rasa takut berdosa sama Allah kaka
dulu saya sering pergi mengaji di kalo sudah melakukan sama
mesjid dan solat pas sudah dewasa pacar”.( P13) .
tambah nakal mi heheheheh,, “Saya Hal yang sama diungkapkan oleh
terkadang ji sholat, tapi masih informan pendukung yakni BA
bolong-bolong, terkadang mamaku
mengatakan bahwa untuk solat 5 waktu
kalau telepon suruh sholat saya cuman
mengiyakan saja, tapi saya tidak informan pendukung tidak terlalu
melaksanaknnya”……….( P12) . mengetahui tetapi informan pen dukung
Informan berasumsi bahwa terkadang hanya melihat dari tingkah laku apa bila
melakukan ibadah solat 5 waktu tetapi ada yang melakukan tindakan kejahatan
masih terputus-putus dan terkadang orang informan pendukung mengatakan mereka
tua menelpon dan menyuruh untuk solat tidak melakukan sholat 5 waktu
informan hanya mengiyakan saja tanpa sedangkan yang sopan – sopan informan
melaksanakannya. kunci mengatakan pastinya mereka
“kalo solat ya masi saya kerjakan melakukan kebaikan pula. seperti pada
ji tapi kalo lagi sibuk-sibuknya biasa kutipan wawancara berikut :
saya lupa ki,biasa ji orang tua ku Dari informasi yang berasal dari
bertanya di telpon masi di kerjakan informan pendukung (masyarakat) juga
terus ji itu solat,,ya kujawaab iya masi
membenarkan, bahwasanya anak kos -
rajin ja kerjakanni,,pengetahuaan
tentang agama jujur masi cetek skali kosan yang melakukan aktifitas religiuitas,
mengaji saja ku lupai mi terahir waktu seperti kutipan berikut :
smp ji ku mengaji,,kegiatan kampus “Ada juga yang rajin sembahyang
tdk ada yang sayaa ikuti malas….(p12) ada juga yang tidak ….rajin
Berbeda yang diunggkapkan sembahyang tapi ada juga yang rajin
oleh informan di bawah ini yang appalaukang ( berbuat jelek ), kalo
mengatakan bahwa solatnya masi jarang ramadhan bulan puasa ada juga
sebagian yang rajin pergi tarwih tapi
informan lakukan dan jika di kampus juga
ada juga yang tinggal di teras kos
tidak tidak pernah mengikuti kegiatan cerita - cerita ketawa - ketawa bikin
keagamaan ,dan hanya mengikuti ribut bahkan orang solat tarweh
organisasi dihimpunan saja,dan mereka justru asik berduan di
seminar-seminar pun jarang informan kamar……(P14) .

60 Volume 8 Nomor 1 Bulan Juli Tahun 2020 ᴥ eISSN: 2656-5471


JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

Sama halnya yang di ungkapkan oleh bebaski yang ada saja pemiliknya
informan pendukung lainnya FI berikut bebas apa lagi yg tidak ada,,,kalau
hasil wawancaranya: soal agama mereka sering solat atau
tidak, kita tidak tau yang pastinya kalo
“begitu mi mahasiswa/mahasiswi
setiap ada acara di mesjid terus di
kalo tidak ada benteng agamanya
panggil tidak ad ji itu yang mau
sejak kecil ketika besar mi dan jauh
datang,laki-lakinya saja tidak ada
dengan orang tua bisa saja terjerumus
yang pernah ke mesjid solat
ke perbuatan yang hina seperti
berjamaah padahal dekat ji itu
melakukan kumpul kebo kalo memang
mesjid,,bahkan lebih memilih
ada benteng agamanya yang kuat tidak
nongkrong di teras sama
akan mereka terjerumus ke perbuatan
teman-temanya main
nista itu memang sering di lakukan
gitar………..(P16) ..
penggerebekan di kos-kosan tapi
begitumi di panggil orang tuanya 3. Informan Mengenai Hubungan
setelah itu kita tdk tau bagaimana mi Teman Sebaya
lagi nasipnya,,beberapa bulan di Hubungan pertemanan disini yakni
lakukan penggerebekan begitu lagi bagaimana interaksi antara sesama
ada di temukan……(P15) . penghuni kos, apakah terjalin rasa
Dari kutipan wawancara di atas dapat persaudaraan yang sangat baik dalam
diperoleh informasi bahwa religiusitas kosan atau justru sesama penghuni saling
sangat berpengaruh terhadap prilaku seks mengajak dalam melakukan hal - hal
bebas,agama merupakan benteng pada diri negative seperti perilaku seks bebas di
manusia untuk tidak terjerumus pada dalam kos - kosan seperti kutipan dalam
perbuatan asusila yang merugikan diri wawancara dibawah ini :
sendri seperti yang telah di ungkapkan “Saya ngekos disini sudah lama,
oleh informan yang setiap di lakukan jadi saya malas mau pindah-pindah
penggerebekan selalu ada di dapati kos - kosan waktu saya baru tinggal di
mahasiswa tinggal bersama satu kamar sini sering saya liat teman - temanku
tanpa ikatan pernikahan,selain itu ketika bawa pacarnya, biasanya ku lihat
nginap sama, biasa juga seniorku saya
dip roses informan sudah tdk mengetahui
lihat dia bawa juga pacarnya, di situ
kabar dari mahasiwa dan mahsiswi biasanya saya malu sendiri yang tidak
tersebut tetapi setelah beberapa bulan di ada pacar,, nahh waktu dia mulai
lakukan kembali penggerebekan masi kasih kenal cowok terus pacaran, ehhh
tetap selalu di dapati mahasiswi dan berani juga akhirnya saya bawa
mahasiwa dalam satu kamar,informan kadang juga nginap di kost ku kalo
mengatakan bahwa benteng agama sangat curhat saya lebih sering ke sahabat ku
tapi dia beda kampus tapi saya sering
berperan penting untuk mencegah
ketmu,,ya kadang bahas masalah seks
mahasiswa dan mahasiswi untuk tidak ji, bahkan dia juga sudah tau
terjerumus dalam perbuatan nista tersebut hubungan ku sama pacar sudah
Sementara itu hasil wawancara jauh,,,yaaaa itu di bahas gaya-gaya
terhadap informan FI pekerjaan seks,,yaa kalo libur paling saya sama
wiraswasta mengatakan bahwa agama teman ku pergi karokean atau pergi
sangat penting untuk membentengi jalan2 ke nusantara itu pun kalo hari
pink ladis pi ”.( P17) .
mahasiswa dan mahasiswi dalam
Hubungan teman sebaya sangat
melakukan perilaku seks bebas ,seperti
berperan dalam terjerumusnya seseorang
pada kutipan wawancara sebagai berikut:
dalam perilaku seks bebas seperti dalam
“kondisi kos-kosan di sini begitu
kutipan wawancara di atas yang kadang
mi kalo yang tidak ada pemilik kosnya

61 Volume 8 Nomor 1 Bulan Juli Tahun 2020 ᴥ eISSN: 2656-5471


JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

sering melihat temanya membawa melakukan,kalo masalah curhat saya


pasangan nginap, dan malu di karenakan justru lebih terbuka sama sahabat
yang bersangkutan tidak ada pasangannya, ku,,yaa banyak di cerita kadang soal
begitu mi (seks) biasanya saya bilang
sehingga di saat seorang teman
kalau sudah tidak akan melakukan
memperkenalkan yang bersangkutan seperti itu tapi susah karna setiap
dengan salah satu teman lelaki-lakinya ketmu dan ada kesempatan selalu kami
yang akhirnya yang bersangkutan pacaran lakukan berdua,kalo ada waktu libur
dan akhirnya informan ikut kuliah ada lagi ada duit mungkin jalan
terpengaruh,informan juga mengatakan ke mall ji atau jalan kemanaa lah yg
lebih senang curhat dengan sahabat di bikin gak bosen,,,ohh biasa juga ada
penggerebekan dari masyarakat tapi
bandingkan dengan keluarga sndri dan
untungnya selama nginap pacar ku
yang mereka bahas adalah bagaimana tidak pernah ji di dapat
posisi –posisi dalam berhubungan badan. heheheh….,,,”.( P19) .
Sumber informan pendukung Informan mengatakan bahwa
lainnya juga mengatakan bahwa terkadang mempunyai sahabat tetapi mereka berbeda
mahasiswa dan mahasiswi datang bersama kelas dan satu kos awal mulanya informan
teman-temanya kumpul bercerita terjerumus ke perilaku seks bebas karena
terkadang hingga larut malam mereka di perkenalkan seorang lelaki dan
smua baru kembali ke kosan akhirnya mereka berpacran dan berani
masing-masing,dan terkadang keluar melakukan perilaku seks bebas tersebut
bersama temanya hingga kembali di atar informan mengatakan sudah tidak ingin
oleh teman lelakinya masing-masing melakukan hal seperti itu lagi karena takut
dengan mengendarai mobil. tetapi ketika bersama sang pacar informan
“biasa itu buk mereka itu tidak bisa mengelak untuk kembali
kumpul di kamar sama melakukan hal seperti itu,informan lebih
teman-temanya ya biasa tak 3 orang terbuka curhat kepada sahabatnya di
ya biasa 2 orang kadang sampe
bandingkan dengan keluarganya,dan di
malam baru pulang kadang juga
keluar sama terus tidak kembali mi kosan tersebut biasa di lakukan
lagi biasa pagi pi baru mereka penggerebekan akan tetapi informan tidak
pulang atau terkadang pergi sore pernah kedapatan.
sama temannya biasa pulang tengah ”sahabat adalah keluarga ku di
malam di atar pake mobil begitu ji perantaun ini kalau curhat saya lebih
anak-anak kos-kosan disini si bawa masalah peribadi saya lebih senang
temannya pergi nakal………. (P18) . curhat dengan sahabat kadang kalo
Sama halnya yang di ungkapkan saya sudah melakukan dengan pacar
oleh informan kunci SR mahasiswa yang ku saya cerita sama sahabat ku
mengungkapkan bahwa begitupun dia kalo sudah bercinta
“Saya itu punya teman tapi kita dengan pacarnya selalunya na cerita
beda kelas, tapi sama ngekos di sini. ke saya yaa saya tau ji dampak dari
Waktu itu saya masi jomblo, galau seks bebas tapikan saya melakukan
terus ….hehehehehe…., akhirnya dia seperti itu hanya satu wanita ji kecuali
kasi kenalkan sama teman cowoknya, kalo putus terus jadian sama
jadi kalo pacaran ya masing-masing di permpuan lain pasti melakukan lagi
kamar kadang juga nginap di kost. kalau penggerebekan sering di kosan
kalo melakukan pasti iya melakukan ku tapi saya tidak pernah ji di dapat
karna ber 2 saja di kamar bohong karna saya tidak pernah bawa pacar
orang klo dalam satu kamar sama ku ke kosan saya ji selalu ketempatnya
pacarnya tidak melakukan pasti

62 Volume 8 Nomor 1 Bulan Juli Tahun 2020 ᴥ eISSN: 2656-5471


JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

pacar ku kah perumahan ji dia na karna bicaranya teman saya berani


tempati tinggal.( P5) . melakukannya di juga mau,,kalo
Informan beranggapan bahwa lebih masalh curhat ya lebih nyaman sama
nyaman curhat kepada sahabat dari pada teman di bandingkan keluarga kan
keluarga apa lagi yang di bahas masalah tidak lucu curhat masalah seks dengan
kelurga,dampak seks bebas saya tau ji
pribadi dan informan lebih terbuka
buukk,,tapi kan saya tidak gonta ganti
terhadap sahabatnya dimana ketika selesai pasangan ji cukup satu saja,kalo
melakukan hubungan badan dengan sang masalah penggerebekan biasa ji di
pacar informan langsung menceritakan gerebek kosan di sini tapi saya tdk
kepada sahabatnya begitupun dengan pernah didapat karena tidak pernah ji
sahabatnya ketika selesai melakukan nginap pacar ku paling pulang kampus
bersama sang pacar tanpa rasa malu d singgah di kosan habis melakukan
begituan (seks) sorenya ku antar mi
ceritakan kepada informan,informan tau
lagi pulang ke rumahnya…………
dampak dari perilaku seks bebas dan (P21) .
mengatakan bahwa hanya melakukan “anak-anak yang ngekost di sini
terhadap satu perempuan saja,,selain itu bebas dalam artian campur ki antara
penggerebekan sering dilakukan tetapi laki-laki dan perempuan tetapi selalu
informan tidak pernah ketahuan karena ji saya pantau bertamu bawa teman
informan tdk pernah membawa pacar cewe bagi penghuni kos laki-laki di
larang di bawa bmasuk teman
kekosan untuk nginap..
ceweknya, begitupun dengan tamu
Sejalan dengan para ahli yang laki-laki bagi penghuni kos perempuan
mengungkapkan bahwa, Pertemanan di larang di bawa masuk ke
adalah suatu tingkah laku yang dihasilkan kamar,kalo interaksi antar sesame kos
dari dua orang atau lebih yang saling bagus ji,kalo masalah penggerebekan
mendukung. Pertemanan dapat diartikan selalu ji di lakukan oleh warga dan
terkadang juga ada di dapati
pula sebagai hubungan antara dua orang
pasangan mesum juga di kos ku,,karna
atau lebih yang memiliki unsur-unsur lepas dari pantauan,,,,,,,,,,,,,(P22) .
seperti kecenderungan untuk Seringnya di lakukan
menginginkan apa yang terbaik bagi satu penggerebekan dan razia oleh masyarakat
sama lain, simpati, empati, kejujuran tetapi tidak membuat jera para penghuni
dalam bersikap, dan saling pengertian kost untuk tidak melakukan perilaku seks
(Irwan Kawi, 2010). bebas. Hal yang sama di ungkapkan oleh
Hal yang sama di ungkapkan oleh informan pendukung ( masyarakat ) ada
informan kunci (mahasiswa) MA .adapun pun kutip wawancara nya adalah sebagai
wawancara dengan informan kunci berikut :
sebagai berikut : “Itu anak - anak kost sekarang
“saya berani melakukan memang berani tidak malu secara
hubungan intim itu karna teman ku ji terang - terangan bawa pacarnya
waktu awal kuliah ada teman saya kasi nginap di kos, sering ji di lakukan
kenal ki cewe,,saat itu saya pacaran penggerebekan pastinya selalu di
tapi karna masi lugu kalo pacaran dapat pasangan muda mudi dalam
hanya sekedar ketemu sja,tapi saat itu satu kosan nginap sama tapi itu yaa
di ejek ga sama teman2 bahkan ada ada lagi bahkan pernah ada yang
yang tanya sudah di tiduri kah,,katax sampe hamil terus di kasi nikah sama
buat apa pacaran kalo tidak begitu warga tapi untungnya mau itu laki -
percuma kalo bisa kita ambil memang laki tanggung jawab, klo sampe
mi perawannya biar tidak lari yang pembuangan bayi tidak ada di dapat
penting sudah kuliah di nikahi ji,,ya

63 Volume 8 Nomor 1 Bulan Juli Tahun 2020 ᴥ eISSN: 2656-5471


JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

cuma yang kasus aborsi lagi media komunikasi yang sangat rentan
ada”,,,,,,,,,,,(P23) . sehingga dapat mengarahkan kedalam
Dari wawancara diatas dapat perilaku seks bebas .seperti pada kutipan
juga disimpulkan bahwa sering nya terjadi wawancara berikut ini yang berasal dari
penggrebekkan tidak mengurangi informan kunci (mahasisawa), seperti
pasangan – pasangan yang melakukan kutipan berikut :
seks bebas. Hal ini di yakini karena tidak “jujur pernah saya nonton
jera nya para penghuni kos-kosan. Hal begituan (video forno) bukan lagi hal
yang ditakutkan oleh warga adalah efek yang tabu itu ka” nonton begituan apa
pembuangan bayi dan aborsi dari perilaku lagi anak kesehatan ki setiap hari di
seks bebas tersebut. kampus di pelajari,,banyak situs yang
sering saya buka salah satuanya ya
Sama halnya yang di ungkapkan
tubexxx,kalo nontonnya se tergantung
oleh informan pendukung lainya berikut sikon ji kaka,,ya kadang kalo lagi
hasil kutipan wawancara : suntuk bosan atau kumpul sama
“kalo interaksi sesama penghuni teman-teman pasti saya buka lagi
kos baik ji mereka smua,yaa terkadang situsnya,aihhhh ada sisi positipnya
kalo hari libur mereka biasa pergi ada tong segi negatipnya
bersama liburan sama hheheeh..kalo positifnya ya sebagai
teman-temanya,ya biasa ada temannya pelajaran tapi kalo segi negatifnya ya
datang jemput pergi jalan ,kalo untuk di salurkannya itu yang susah
penggerebekan selalu ji di lakukan hehehehe,,,,,,,,,,,,,(P25) .
oleh warga dan aparat setempat yaaa Dalam hasil wawaancara
biasaanya ada juga di dapat pasangan informan di atas mengatakan bahwa
muda mudi satu kos nginap,,dan biasa pernah menonton film porno di
juga warga banyak dapati itu
hp,informan mengatakan bahwa hal itu
pembungkus kondom berhamburan di
tempat sampah depan kosan,kalo bukan lah hal yang tabu dikarenakan
kasus aborsi pernah mi ada kejadian setiap hari telah di pelaji di meja
tapi sudah lama mi,,,,,,,,,,,,,(P24) . kampus,terkadang pada situasi bosan
Informan diatas mengatakan informan mengakses video forno tersebut
baahwa penghuni kos masi saling untuk segi positif informan mengatakan
berinteraksi dan terkadang mereka pergi bahwa daapat di jadikan bahan ajar dan
bersama liburan,penggerebekan di kosan untuk segi negatifnya informan
pun sudah sering di lkukan oleh warga mengatakan tidak ada tempat untuk
dan selalu di dapati mahasiswi dan menyalurkan hasratnya.
mahasiwa di dapati dalam satu kamar “kalo nonton bokep sering ji ka
nginap dan berstatus pacaran,informan itu pi tidak ku nonton kalo habis kuota
mengatakan bahwa kasus aborsi yang di ku hheheheh,,,,biasanya saya nonton
lakukan mahasiswa pernah terjadi tapi sama pacar ku ji ,dan kadang nonton
sendri kalo dikosan,,kalo segi
kasusunya sudah lama,
positifnya tidak ada justru segi
4. Informan Tentang Media negatifnya ji yang ada bagamana tidak
Media informasi di sini akan kalo setiap nonton seperti itu langsung
membahas bagaimana informan biasa ki juga konak,,nahh kalo dalam kondisi
terpengaruh dengan berkembangnya seperti itu harus mentong tersalurkan
media informasi yang sangat mudah di itu kaka sementara pacar ta ad di
akses oleh siapa pun dan dimana pun. kosannya sendri kecuali kalo nonton
berdua ya pasti langsung ji
Tidak terkontrolnya perilaku anak kos -
tersalurkan hheheeh,,,,,,,,,,,,,(P26) .
kosan yang jauh dari orang tua ditambah

64 Volume 8 Nomor 1 Bulan Juli Tahun 2020 ᴥ eISSN: 2656-5471


JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

Dari hasil wawancara informan hubungan ku ada iya kaka karna pacar
di atas mengatakan bahwa informan ku tidak bisa mi pindah ke lain hati
sering menonton film porno dan ditemani karna kalo mau ngeseks saya layani ji
jadi cinta mati sekali mi sama saya
oleh pasangannya (pacar) dan terkadang
bahkan bermacam gaya pun biasa kita
menonton sendri jika berada didalam ikuti yang pernah kami nonton di
kosan,dari segi positifnya setelah yutube hehhe biar tidak bosan (malu
meneonton film porno informan ku),,kalo segi negatifnya apa
mengatakan tidak ada justru segi dieee,,,,hhhhhhhmmm??hehehe..tidak
negatifnya informan mengatakan ingin ada ji kayaknya,kalo media
melakukan hubungan badan ( seks) dan mempengaruhi seks bebas pasti mi itu
kaka karna kami sja setiap nonton
harus tersalurkan sementara pasangannya
begituan pasti terangsang dan pengen
tidak bersama informan melakukannya (hubungan
“kalo saya pernah ji nonton film badan) ,,,,,,,,,,,,,(P28) .
forno kk ,tapi jarang ji,kalo nonton ya Dari hasil wawancara informan
sendri karna malu ki mau nonton kunci lainya mengatakan bahawa pernah
begituan sama teman-teman tapi
mengakses situs video porno bersama
pernah ja juga nonton bokep sama
pacar di kosan ku ji,,tapi bahaya kalo pacar pada saat melihat video tersebut
sama pacar nonton begituan,,,,,!!!! informan merasakan nafsunya bangkit
karna kalo dia terangsang lansung ki daan selalu melaakukan hubungan badan
na kasi begitu (hubungan badan),,kah bersama pacarnya.
kalo kita cewek nonton begituan masi “Kalau saya pribadi media
bisa ji di tahan lain mentong kalo komunikasi semacam hp sangat rentan
dengan cowok tidak bisa di dan sangat mudah untuk
tahan-tahan katanya bikin sakit kepala disalahgunakan oleh anak - anak
bedek,,,,kalo sisi positif dan negatifnya sekarang, yang sangat saya
tidak ku tau iya itu kk khawatirkan media komunikasi ini
hehehe, ,,,,,,,,,,,,,(P22) adalah jembatan bagi anak - anak
Dalam hasil wawancara untuk melakukan perilaku seks bebas,
informan mengatakan bahwa pernah apalagi anak - anak kos yang nyatanya
menonton atau mengakses situs video mereka jauh dari control orang
porno tubexxx ,,tetapi jarang,informan tua”…( P29) .
mengatakan bahwa pernah menonton Pengakuan sama di paparkan oleh
bersama dengan pacar di kosan berbeda informan pendukung ( masyarakat ) yang
dengaan perempuan pada saat menonton mengatakan bahwa media elektronik pada
atau mengakses video porno tersebut sang era saat ini sangat memperhatikan dimana
pacar langsung ingin melakukan anak –anak muda penerus bangsa banyak
hubungaan badan karena ketika tidak yang terpengaruh oleh media elektronik
melakukan seks berdampak pada seperti mudahnya mengakses situs porno
pasangannya yaitu kepala serasa sakit yang sudah baanyak di tampilkan di
dampak negative dan positifnya informan yutube dan dengan mudah di akses
tidak mengetahui. Seperti halnya yang diunkapkan oleh
“pernah,,,,ya tidak sering juga informan pendukung pemilik kos-kosan
see,,kalo nonton pasti sama pacar ji adapun hasil wawancaranya adalah
dan kalo selesai nonton filim forno sebagai berikut:
pastinya bangkit ki nafsu ta,,ya “sejauh dari pengamatan kita di
pastinya sama pacar ji kaka,masa sini sebagai warga ya begitu mi bebas
sama orang lain tidak munkinya mi sekali mahasiswa bawa pacarnya
itu…kalo sisi positipnya untuk nginap walaupun kita selalu

65 Volume 8 Nomor 1 Bulan Juli Tahun 2020 ᴥ eISSN: 2656-5471


JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

mengadakan penggerebekan,ya lakukan di kota tidak akan di lihat


begitumi tdk pernah juga kapok-kapok langsung oleh orang tua.
selalunya ada di dapat,,itu lah banyak 2. Religiusitas pada perilaku seks bebas
faktor yang menyebabkan mahasiswa dalam penelitian ini menunjukkan
berani melakukan tindakan seperti itu bahwa dalam hal pemahaman agama
ya kurangnya iman dan pantauan mahasiwa dan mahasiswi belum
orang tua serata teknologi yang makin mampu menerapkaan /melaksanakan
canggih,, ,,,,,,,,,,,,,(P30) . solat lima waktu yang terkadng mereka
Sama halnya yang di ungkapkan kerjakaan hanya sekali –kali,dan
oleh informan pendukung yang lain pengetahuan agama mahasiswi dan
menyatakan bahwa seringnya di lakukan mahasiswa tersebut masi
terbatas,kegiatan keagamaan di
penggerebekan akan tetapi masi tetap saja
kampus pun jtidak pernah mereka
ada mahasiswa yang kedapatan membawa ikuti,dapat dilihat pada hasil penelitian
pasangannya dalam kos-kosan nginap dimana sebagian mahasiswi dan
banyak faktor yang melatar belakangi mahasiswa dengan tingkat religiusitas
mahasiswa berani melakukan perilaku yang rendah sudah melakukan perilaku
seks bebas diantaranya karena iman yang seks bebas layaknya suami istri,karena
kurang dan kurangnya control dari orang tidak adanya iman yang kuat
membentengi diri mereka, sehingga
tua serta teknologi yang berkembang
mereka berani melakukan perbuatan
makin pesat. perilaku seks bebas,tanpa rasaa takut
akan dosa.
3. Hubungan teman sebaya dalam
KESIMPULAN penelitian ini pun ikut berperan
penting dalam mahasiswa dan
Perilaku seks bebas pada mahasiswi mahasiswi melakukan perilaku sewks
dan mahasiswa kos-kosan di kelurahan bebas,dapat dilihat dari hasi penelitian
antang kota Makassar sudah menjadi hal bahwa mahasiswi dan mahasiswa lebih
yang umum dilakukan oleh kalangan suka cerita /curhat mengenai seks
mahasiswa dan mahasiswi ,apa lagi dengan sahabat mereka sendri
mahasiswa dan mahasiswi yang tinggal dibandingkan dengan keluarga,dan
jauh dari orang tua atau tinggal sendiri waktu seggang pun di habiskan dengan
(ngekos). Seks bebas di pengaruhi oleh pergi ke tempat hiburan malam .
beberapa faktor antara lain: 4. Hubungan media dalam penelitian ini
1. Komunikasi orang tua media pun merupakan hal yang utama
memiliki peran penting bagi dimana dapat secara langssung
mahasiswa dalam melakukam seks mempengaruhi mahasiswa dan
bebas ,sebab dengan pola komunikasi mahasiswi untuk melakukan perilaku
dan kunjungan yang intens dengan seks bebas,dapat di lihat bdari hasil
orang tua cendrung memiliki perilaku penelitian bahwa rata-rata mahasiswa
seeks bebas yang terkontrol. Tetapi pernah menonton atau mengakses situs
tidak dengan hasil wawancara pada porno di media elektronik ada yang
mahasiswa daan mahasiwi yang sering dan ada juga yang jarang
kos-kosan di kelurahaan antang yang mengakses, selain itu mahasiswa dan
menggap baahwa kunjungan orang mahasiswi lebih suka mengakses video
tua,perhatian orang tuaa,dan tersebut bersama dengan pasangannya
kontrolnya oraang tua melalui telpon sendri ( pacar ) .
tidak mempengaruhi perilaku mereka
untuk tetap melakukan perilaku seks SARAN
bebas karena mahasiwa dan mahasiswi
Berdasarkan dari kesimpulan yang
menggap bahwa apa yang mereka
didapat maka dikemukakan beberapaa

66 Volume 8 Nomor 1 Bulan Juli Tahun 2020 ᴥ eISSN: 2656-5471


JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

saran yang bermanfaat gunaa mengurangi


atau mencegaah perilaaku seks bebas di DAFTAR PUSTAKA
kalangaan mahasiswa dn maahasiswi yang
ngekos.Perhatian orang tua Orang tuaa Andisti A.M,R., Ritandiyono. (2011).
Religiusita dan perilaku seks
sebaiknya jangan tabu memberikan
bebas pada dewasa awal. Naskah
pendidikan seks usia dini kepada Publikasi Fakultas Psikologi
anak-anaknya,serta lebih meningkatkan Universitas Gunadarma, Jawa
lagi pantauan. Mahasiswa dan mahasiswi Barat.
yang ngekos Mahasiswa dan mahasiswi Ana, S. (2010). Perilaku seks pranikah
harusnya kembalui kepada tujuan utama dikalangan remaja universitas
awl yakni menuntut ilmu agar bis berhasil sebelas maret Surakarta,Surakarta.
Aning Prihatinigrum. (2015). Hubungan
menjadi sarjana yang bisa membanggakan
Antaraa Komunikasi Seksual Orang
orang tua dan keluarga yang begitu Tua Remaja Dan Perilaku Seksual
berharap banyak akan kesuksesannya, Berisiko Pada Mahasiswa
menjaga nama baik keluarga , kesadaran Universitas Negri
diri sendri dalam memilih teman bergaul, Yogyakarta ,Universitas Negri
lebih mendekatkan diei kepada Allah Yokyakarta.
SWT serta merubah pola pikir bahwa Desmita. (2012). Psikologi Perkembangan
Peserta Didik. Bandung: Rosda.
pacaran adalah gerbeng masuknya kita
Ibrahim. (2015). Metodologi penelitian
kedalam perilaku seks bebas sehingga kita kualitatif, Bandung : Alfabeta.
bisa fokus dalam meraih cita-cita Depkes RI. (2001), Kesehatan Reproduksi
Masyarakat harusnya lebih Remaja, Jakarta
meningkatkan pengawasan dan lebih tegas Dian Nugraha, Boyke, What Teenagers
terhadap penduduk atau mahasiswa dan Want to Know About Sex,
Terj.Mira T. Windy,Jakarta: PT.
mahasiswi yang ngekos di wilayahnya.
Bumi Aksara, 200
pemilik kos-kosan sebelum menerima Fauzi F.Z, dan Indrijati H. (2014).
mahasiswa dan mahasiswa yang ngekos Hubungan Antara Komunikasi
terlebih dahulu di perikan Orang Tua Dan Anak Tentang
peraturan-peraturan kos yang apa bila Seksual Dengan Persepsi Remaja.
dilanggar aka nada sangsi tegas yang Jurnal Psikologi Kepribadian Dan
diberikan seperti mengeluarkannya dari Social , Fakultas Psikologi
Universitas Airlangga Surabaya.
kosan tanpa mengenbalikan uang kos.
Gunarsa Y.S.D. (2011). Pisikologi remaja,
Dan lebih meningkatkan keamanan dan Jakarta :gunung mulia.
aturan yang ketat misalnya jam bertamu Maria S. (2010). Hubungan Religiusitas
serta larangan memasuukan lawan jenis Intrisik Dan Ekstrisik Terhadap
ke dalam kamar , kosan harus dipisah Perilaku Seksual Pranikah . Skripsi
antara kamar laki-laki dan kamar (Tidak Diterbitkan ). Fakultas
perempuan serta pemeriksaan kartu Psikologi Universitas Indonesia.
Depok.
identitas kepada seluruh penghuni kamar
Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi
kos. Selain itu diharapkan pemilik Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.
kos-kosan memiliki rasa peduli kepada Remaja Rosdakary Notoatmodjo, S.
keadaan disekitar lingkungannya dengan 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu
memperhatikan dan memantau kos-kosan Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta
yang tergolong bebas yang mendominasi Nuraeni E, Qodariah S. (2011). Profil
peran teman sebaya , religiusitas
di Kelurahan Antang.
dan perilaku seksual pranikah pada

67 Volume 8 Nomor 1 Bulan Juli Tahun 2020 ᴥ eISSN: 2656-5471


JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

mahasiswa . fakultas pisikologi x.php/soul/article/viewFile/720/64


universitas islam: bandung. 4
Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Rosmawati. (2014). Penggunaan Media
Pendidikan Dan Perilaku Social (Facebook Dan Tweter)
Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. Terkait Dengan Pencarian
Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Informasi Kesehatan Oleh
Perilaku Kesehatan. Jakarta : Mahasiswa Fakultas Kesehatan
Rineka Cipta Masyarakat Universitas Sumatra
Saryono ,Aggraeni, (2011). Metodologi Utara.Skripsi Medan:Fakultas
penelitian kualitatif dalam bidang Kesehatan Masyarakat
kesehatan.yogjakarta : nuha Universitas Sumatra Utara.
medika. Rosyada, Dede. (2008). Media
Santrock, J. W. (2011). Live span Pembelajaran. Jakarta: Gaung
development : perkembangan masa Persada
hidup : Jakarta : penerbit erlangga Saryono ,Aggraeni, (2011). Metodologi
Susanti. (2012). Hubungan Jenis Kelamin penelitian kualitatif dalam bidang
Keterpaparan Media Dan Pengaruh kesehatan.yogjakarta : nuha
Teman Sebaya Dengan Perilaku medika
Seks . Skripsi :Universitas Sunaryo. (2006). Psikologi untuk
Indonesia. Depok. Keperawatan. EGC: Buku
Rony, Setiawan. (2008). Pengaruh Kedokteran.
Pacaran Terhadap Perilaku Seks Sarwono. (2011). Ilmu Kebidanan. Jakarta:
Pranikah,Vol,1,No.2 PT Bina Pustaka Sarwono
http://ejournal-unisma.net/ojs/inde Prawirohardjo

68 Volume 8 Nomor 1 Bulan Juli Tahun 2020 ᴥ eISSN: 2656-5471

Anda mungkin juga menyukai