SEKS BEBAS
Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Seks bebas adalah tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang ditujukan dalam
bentuk tingkah laku. Tingkah ini beraneka ragam, mulai dari saling tertarik dengan lawan
jenis, lalu berkecan, bercumbu dan diakhiri dengan dampak yang tidak baik, lalu akhirnya
dampak tersebut akan timbul baik bagi lingkungan, sosial, maupun pribadi terutama
sangat berdampak pada psikologis. Jika lingkungan psikologis terganggu maka sosial pun
akan berubah. Sebuah studi Pew 2014 tentang moralitas global menemukan bahwa seks
bebas dianggap sangat tidak dapat diterima di “negara-negara mayoritas Muslim”, seperti
Malaysia, Indonesia, Yordania, Pakistan, dan Mesir, masing-masing memiliki lebih dari
90% ketidaksetujuan, sementara orang-orang di negara-negara Eropa Barat adalah yang
kebanyakan menerima, dengan Spanyol, Jerman, dan Perancis menyatakan kurang dari
10% ketidaksetujuan.
Moralitas seksual telah sangat bervariasi dari waktu ke waktu dan antar budaya. Perilaku
seksual dapat dikaitkan dengan kepercayaan agama, atau kondisi sosial dan lingkungan,
atau semuanya. Seksualitas dan reproduksi adalah elemen mendasar dalam interaksi
manusia dan masyarakat di seluruh dunia. Lebih jauh, “pembatasan seksual” adalah salah
satu budaya universal yang khas bagi semua masyarakat manusia. Dengan demikian,
sebagian besar agama telah melihat kebutuhan untuk menjawab pertanyaan tentang peran
yang tepat untuk seksualitas dalam interaksi manusia. Agama-agama yang berbeda
memiliki kode moralitas seksual yang berbeda, yang mengatur aktivitas seksual atau
memberikan nilai-nilai normatif pada tindakan atau pikiran yang bermuatan seksual
tertentu. Setiap agama besar telah mengembangkan kode moral yang mencakup masalah
seksualitas, moralitas, etika, dan lain-lain. Kode moral ini berupaya mengatur situasi yang
dapat menimbulkan minat seksual dan untuk memengaruhi aktivitas dan praktik seksual.
1.2 Rumusan Masalah
seks bebas?
A. Kesimpulan
B. Saran
Kepada pihak orang tua, berikan semua yang terbaik untuk anak tetapi tetap
memperhatikan dalam membimbing dan mengarahkan remaja dengan dalam
memberikan pandangan yang benar mengenai persepsi pacaran agar terhindar dari
seksual yang bebas.
Kepada generasi muda agar menetapkan tujuan dan arah hidup yang jelas, belajar lebih
mengenal diri sendiri, meningkatkan keimanan dan ketakwaannya dengan mengisi
kegiatan yang bermanfaat serta bergaul dengan teman secara benar sehingga dapat
terhindar dan terjerumus pada perilaku seks bebas. Tingkatkanlah pengetahuan tentang
segala perkembangan dengan tetap meningkatkan pula keimanan dan ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
DAFTAR PUSTAKA