Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

“PANDANGAN KRISTEN TENTANG SEKS BEBAS”

DOSEN PENGAMPU

Drs. Pilemon Bukit, S.Th., M.Th

NIP: 1271210106610000

DISUSUN OLEH :

Valencia (191501067)

Vany Indarti (191501105)

En Raymon Bancin (191501106)\

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2019
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

Bab I : Pendahuluan
1.1 Alasan Pemberian Judul
1.2 Tujuan penulisan

Bab II : Pandangan Kristen tentang seks bebas


2.1 Defenisi seks bebas
2.2 Jenis-jenis seks bebas
2.3 Alasan melakukan seks bebas
2.4 Akibat melakukan seks bebas
2.5 Pandangan masyarakat terhadap seks bebas
2.6 Pandangan hukum terhadap seks bebas
2.7 Cara mencegah seks bebas
2.8 Cara menolong pelaku seks bebas
2.9 Pandangan Kristen terhadap seks bebas
2.10 Keterlibatan Kristen dalam mencegah seks bebas
2.11 Keterlibatan Kristen dalam menolong korban seks bebas

Bab III : Penutup


3.1 Kesimpulan
3.2 Saran-saran

Daftar Pustaka
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan makalah pembelajaran
agama Kristen berhasil diselesaikan tepat pada waktunya, meskipun banyak
hambatan yang penulis alami dalam proses pengerjaannya.

Penyusunan makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Pendidikan Agama Kristen . Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada yang terhormat:

1. Drs. Pilemon Bukit, S.Th., M.Th, selaku pemberi dan pembimbing


materi dalam pembuatan makalah ini.
2. Serta semua pihak yang telah mendukung dalam penyusunan
makalah ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang seks bebas.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan


karena keterbatasan yang penulis miliki. Penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini.

Medan, November 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 ALASAN PEMILIHAN JUDUL


Masalah seks bebas adalah hal yang sangat tidak menyenangkan untuk
didengar bagi kebanyakan orang, tetapi masalah ini sangat penting untuk
dipahami dan dimengerti oleh setiap orang, terutama bagi orang Kristen.
Dalam dunia sekarang ini kita banyak melihat dan mendengar tentang
masalah-masalah seksual.
Indonesia seharusnya prihatin atas para calon penerus bangsa yang
makin bejad kelakuannya. Dengan maraknya pornografi dan pornoaksi baik
di keping cakram, komik, maupun di dunia maya yang sangat mudah untuk
diakses sekarang ini, hal itu yang dapat mejembatani seks bebas di kalangan
remaja.
Hal itu dibuktikan dengan survei dari Komisi Nasional Perlindungan Anak
terhadap 4.500 remaja di 12 kota besar di Indonesia tahun 2007
menunjukkan, 97% dari responden pernah menonton film porno, 93,7%
pernah ciuman, petting, dan oral seks, serta 62,7% remaja yang duduk di
bangku SMP pernah berhubungan intim, dan 21,2% siswi sekolah menengah
umum pernah menggugurkan kandungan.
Kengerian itu sangatlah berbenturan dengan budaya kita yang menjadi
sandaran norma dan aturan dalam interaksi manusia. Budaya ketimuran yang
terkenal “ewuh pekewuh”(punya rasa malu) mulai tergusur budaya “my
bussines is mine”(ini urusanku) sehingga rasa malu dan berbagai norma lain
di abaikan karena anggapan bahwa urusannya adalah urusannya sendiri
bukan orang lain. Dalam pergaulan remaja pun demikian, karena remaja
merupakan bagian terbesar yang terkena imbas dari budaya ini. Dalam hal
jalinan hubungan dengan lawan jenis pun demikian sehingga pergaulan
bebas tanpa adanya norma dan aturan.
Padahal Generasi muda adalah tulang punggung bangsa, yang
diharapkan di masa depan mampu meneruskan tongkat estafet
kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik. Dalam mempersiapkan generasi
muda juga sangat tergantung kepada kesiapan masyarakat yakni dengan
keberadaan budayanya.
1.2 TUJUAN PENULISAN
1.2.1 Menambah Wawasan Penulisan
Seks pada hakekatnya merupakan dorongan narluri alamiah tentang
kepuasan daging. Perilaku seks dapat diartikan sebagai suatu perbuatan
untuk menyatakan cinta danmenyatukan kehidupan secara intim.
Ada pula yang mengatakan bahwa seks merupakan hadiah untuk memenuhi
atau memuaskan hasrat birahi pihak lain. Akan tetapi sebagai manusia yang
beragama, berbudaya, beradab dan bermoral, seks merupakan dorongan
emosi cinta suci yang dibutuhkan dalam angka mencapai kepuasan nurani
dan memantapkan kelangsungan keturunannya. Tegasnya, orang yang ingin
mendapatkan cinta dan keturunan, maka ia akan melakukan hubungan seks
dengan lawan jenisnya.
Perilaku seks merupakan salah satu kegiatan yang senantiasa
mewarnai pola kehidupan manusia dalam masyarakat. Perilaku seks
sangat dipengaruhi oleh nilai dan norma budaya yang berlaku dalam
masyarakat. Setiap golongan masyarakat memiliki persepsi dan batas
kepentingan tersendiri terhadap perilaku seks.
Bagi beberapa kalangan perilaku seksual diatur sedemikian rupa
dengan ketentuan-ketentuan hukum adat, agama dan ajaran moralitas,
dengan tujuan agar dorongan perilaku seks yang alamiah ini dalam
prakteknya sesuai dengan batas-batas kehormatan dan kemanusiaan.

1.2.2 Memberi informasi kepada pembaca


Dibuatnya makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada
pembaca bahwa seks bebas akan terjadi jika seseorang tidak memiliki sikap
keras atau pengendalian diri yang teguh untuk menjaga perilaku dari risiko –
risiko yang merusak masa depan sehingga berakibat fatal.

1.2.3 Syarat mengikuti mata kuliah PAK


Penyusunan makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Agama Kristen.
BAB II

PANDANGAN KRISTEN TENTANG ABORSI

2.1 Definisi Seks Bebas

Manusia adalah salah satu makhluk yang dalam meneruskan hidup jenisnya
memerlukan pasangan untuk dapat melakukan regenerasi. Dalam proses
regenerasi ini dikenal dengan sex, yaitu hubungan yang terjalin antara jenis satu
dengan lainnya. Hal ini merupakan kekuatan utama agar generasi manusia tidak
punah. Tetapi karena pengaruh globalisasi yang disalah artikan timbullah budaya
baru yaitu sex bebas, budaya yang tidak sesuai dengan budaya kita.Terutama
pada para remaja tepatnya pada masa metamorfosis dari kanak-kanak menjadi
dewasa.

2.1.1 Pengertian seks bebas secara umum

Seks bebas adalah sebuah perilaku beresiko yang merupakan sebuah hasil
akumulatif dan kombinasi sejumlah faktor yang mampu menerabas norma-norma
tersebut kita pelajari sejak kecil dan kita yakin seks bebas itu sebuah hal yang
dilarang.

2.1.2 Pengertian seks bebas menurut agama kristen

Kejadian 1:27-28, "Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-


Nya,menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan
diciptakan-Nya mereka.

Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka:


"Beranakcuculahdan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu,
berkuasalah atas ikan-ikan dilaut dan burung-burung di udara dan atas segala
binatang yang merayap di bumi."

Dari kutipan ayat Alkitab di atas dapat di simpulkan bahwa agama Kristen
memandang hubungan seks sebagai suatu berkat yang diberikan Tuhan, yang
harus dipelihara dan di rawat. Seks merupakan suatu kenikmatan tersendiri bagi
setiap orang yangmelakukannya. Namun, ada satu syarat untuk dapat
melakukan hubungan seks yaitu melalui berkat Tuhan dengan melakukan
pernikahan kudus. Jika kita memandang keadaan sekitar kita anugrah seks mulai
di salah artikan oleh sebagian masyarakat Indonesia khususnyapara remaja.
Seks menjadi sesuatu yang murahan yang dapat di perjual belikan dengan uang.
Jadi dapat di simpulkankekristenan mengharamkan tindakan seks bebas.

2.2 Jenis-Jenis Seks Bebas

Berikut ini adalah beberapa contoh dari jenis-jenis seks bebas , antara lain :
a. Scoptophia :Suka melihat orang lain bersetubuh
b. Voyeuurisme :Suka mengintip wanita mandi telanjang
c. Pedophilia :Suka melakukan seks anak-anak
d. Bestially :Suka berhubungan seks dengan hewan
e. Fetishisme :Suka menyimpan barang-barang perempuan
f. Nechophilia :Suka melakukan hubungan seks dengan mayat.
g. Incest :Suka melakukan hubungan seks dengan saudara
h. Wifeswapping :Suka mengganggu istri orang lain dan melakukan
hubungan seks dengan istri orang lain temasuk
tuker-tukeran istri untuk melakukan hubungan seks.
i. Masokisme :Suka dipukul untuk dapat kepuasan seksual.

2.3 Alasan Melakukan Seks Bebas

 Akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan.


Tontonan para remaja, berkorelasi secara positif dan signifikan dalam
membentuk perilaku mereka, terutama tayangan film dan sinetron, baik film
yang ditonton di layar kaca maupun film yang ditonton di layar lebar.
 Faktor lingkungan, baik lingkungan keluarga maupun lingkungan
pergaulan.
 Ada juga karena faktor eksternal dan internal
a. Faktor internal lebih lazimnya dari dalam diri seorang remaja itu sendiri.
Keinginannya untuk dimengerti lebih dari orang lain bisa menjadi
penyebab remaja melakukan tindakan penyimpangan. Sikap yang
selalu merendahkan diri sendiri atau selalu meninggikan diri sendiri.
Jikalau terlalu merendahkan diri sendiri, seorang remaja akan lebih
mencari jalan pintas untuk menyelesaikan sesuatu.
b. Faktor eksternal/faktor dari luar pribadi seseorang remaja.

Faktor terbesar memberi terjadinya perilaku penyimpangan seorang


remaja yaitu lingkungan dan sahabat. Seorang sahabat yang sering
berkumpul bersama dalam satu kelompok, secara otomatis dia akan
tertular sikap dan sifat temannya itu.

 Tekanan yang datang dari teman pergaulannya.

Lingkungan pergaulan yang dimasuki oleh seorang remaja dapat juga


berpengaruh untuk menekan temannya yang belum melakukan hubungan
seks, bagi remaja tersebut tekanan dari teman-temannyaitu dirasakan lebih
kuat dari pada yang didapat dari pacarnya sendiri.

 Rasa penasaran.

Pada usia remaja keingintahuannya begitu besar terhadap seks, apalagi


jika teman-temannya mengatakan bahwa terasa nikmat, ditambah lagi adanya
infomasi yang tidak terbatas masuknya, maka rasa penasaran tersebut
semakin mendorong mereka untuk lebih jauh lagi melakukan berbagai macam
percobaan.

 Pelampiasan diri.

Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena terlanjur
berbuat, seorang remaja perempuan biasanya berpendapat sudah tidak ada
lagi yang dapat dibanggakan dalam dirinya, maka dalam pikirannya tersebut
ia akan merasa putus asa dan mencari pelampiasan yang akan
menjerumuskannya dalam pergaulan bebas.

2.4 Akibat Melakukan Seks Bebas

Sangat banyak sekali dampak negatif yang diakibatkan oleh sex bebas
apalagi bersangkutan dengan kesehatan. Beberapa penyakit yang diakibatkan
sex bebas:

a. Sifilis atau Raja Singa

Gejala berupa bintil-bintil berair seperti cair disertai timbulnya luka yang terasa
nyeri di sekitar kelamin. Pada stadium lanjut akan nampak seperti koreng
berwarna merah (luka terbuka). Kadang-kadang disertai pusing-pusing dan nyeri
tulang seperti flu.

b. HIV/AIDS
Walaupun virus sudah ada dalam darah, tidak tampak gejala sama sekali. Pada
penderita yang sudah menunjukkan gejala (AIDS) nampak gejala yang sangat
kompleks, yang sulit dibedakan dengan penderita kanker stadium lanjut.

c. Herpes Kelamin

Gejala seperti: badan lemas, nyeri sendi pada daerah terinfeksi, demam. Tampak
kelainan kulit yang berbenjol-benjol, bulat atau lonjong kecil. Kadang ada rasa
seperti terbakar atau gatal pada kelamin, diikuti timbulnya bintil-bintil berisi air di
atas kulit dengan warna kemerahan

d. Psikologi
- Menciptakan trauma berkepanjangan dan bisa mengakibatkan depresi.
- Merasa bersalah sehingga membenci diri sendiri dan membenci orang lain.
- Merasa malu kepada keluarga dan masyarakat.
- Timbul rasa ketagihan atau kecanduan yang tidak terkontrol.

2.5 Pandangan Masyarakat Terhadap Seks Bebas

2.6 Pandangan Hukum Terhadap Seks Bebas


Norma atau kaidah adalah aturan perilaku dalam suatu kelompok tertentu,
dimana setiap anggota masyarakat mengetahui hak dan kewajiban di dalam
masyarakat. Pada pembahasan kali ini , akan dijelaskan lebih lanjut mengenai
norma hukum. Norma Hukum : ialah peraturan-peraturan yang timbul dan
dibuat oleh lembaga kekuasaan negara. Isinya mengikat setiap orang dan
pelaksanaanya dapat dipertahankan dengan segala paksaan oleh alat-alat
negara, sumbernya bisa berupa peraturan perundang-undangan, yuris prudensi,
kebiasaan, doktrin, dan agama. Sifatnya memaksa an ada sanksi berupa
ancaman hukuman..
Norma hukum di Indonesia yang mengatur tentang pelarangan tentang
pelarangan seks bebas adalah UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang pornografidan
KUHP pasal 284. Walaupun pada kenyataannya perangkat hukum tersebut
masih rapuh karena belum bisa menindak tegas para pelaku seks bebas. Pelaku
seks bebas tidak bisa disebut melanggar UU Pornografi bila perbuatan itu tidak
dimaksudkan untuk konsumsi masyarakat. Juga tidak bisa dikategorikan zina
menurut KUHP, karena zina menurut KUHP merupakan delik aduan, jadi mereka
baru bisa dikatakan berzina bila ada yang mengadukan.

2.7 Cara Mencegah Seks Bebas


1. Memperkuat Pendidikan Agama
Seseorang yang mempunyai dasar pendidikan agama serta moral yang
kokoh tidak akan mudah terjerumus ke dalam pergaulan bebas, karena ia tahu
dan bisa membedakan hal yang benar dan salah.
2. Membentuk Karakter yang Positif
Pembentukan karakter manusia sejak kecil sangat diperlukan agar ia dapat
menjadi pribadi yang kuat dan berpendirian kokoh, sehingga walaupun
mempunyai kesempatan untuk hidup bebas, ia dapat mengendalikan dirinya.
3. Memilih Teman
Pemilihan teman yang kurang sesuai akan mempermudah seseorang terjerumus
ke dalam pergaulan yang bebas. Karena itulah penting untuk memilih teman dan
mengenali tipe kepribadian manusia yang sekiranya dapat memberikan
pengaruh positif.
4. Mempererat Hubungan Orangtua dan Anak
Hubungan orang tua dan anak yang erat secara langsung akan memberikan
pengawasan yang lebih baik kepada anak. Jika anak dekat dan terbuka dengan
orang tua, mereka akan dapat langsung bertanya mengenai berbagai macam
persoalan bahkan yang dianggap sensitif dan tabu seperti seks
bukannya mencari informasi yang bisa jadi menyesatkan pada pihak lain.
5. Memberikan Pendidikan Seks Pada Anak dan Remaja
Keingintahuan remaja mengenai hal yang berkaitan dengan seksualitas
terkadang tidak mendapatkan penyaluran yang benar, sehingga mereka
terkadang akan mencari tahu melalui jalan yang salah.

2.8 Cara menolong pelaku seks bebas


Pemulihan
Pemulihan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk mengembalikan
individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, agar setelah peristiwa traumatis
yang terjadi, dapat secara kolektif menjadi kuat, berfungsi optimal dan memiliki
ketangguhan menghadapi masalah, sehingga menjadi masyarakat yang
produktif dan berdaya.

Bercerita pada orang yang dapat dipercaya adalah salah satu obat yang
paling baik. Keadilan suatu hari akan didapatkan dengan cara dan jalan yang
tak perlu dipikirkan karena ada Sang Pencipta yang punya keadilan semesta.
Temukan saja satu orang yang tepat, tak perlu orang banyak. Dan temukan
kedamaian di dalam hati.

2.8 Pandangan Kristen terhadap seks bebas

Prinsip 1: Alkitab mengatakan bahwa seksualitas manusia sebagai sesuatu


yang baik.

Mari kita mulai dari awal: “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut
gambarNya, menurut gambar Allah diciptakanNya dia; laki-laki dan perempuan
diciptakanNya mereka” (Kej 1:27) Setelah penciptaan sebelumnya dilakukan,
Allah melihat bahwa “semuanya itu baik” (Kej 1:12,18,21,25), tapi setelah
penciptaan manusia sebagai laki-laki dan perempuan, Allah melihat bahwa
“segala yang dijadikanNya itu, sungguh amat baik” (Kej 1:31). Awal pengertian
secara ilahi bahwa seksualitas manusia itu ‘sungguh amat baik’ menunjukan
perbedaan seksual pria dan wanita sebagai bagian dari kebaikan dan
kesempurnaan dari ciptaan Tuhan yang pertama.

Prinsip 2: Seksualitas manusia adalah satu proses dimana dua menjadi ‘satu
daging’.

Hubungan intim antara seorang pria dan wanita diekspresikan dalam Kej
2:24: “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan
bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging”. Istilah ‘satu
daging’ mengacu pada penyatuan tubuh, jiwa, dan roh yang utuh diantara
pasangan yang telah menikah. Penyatuan utuh ini dapat dialami khususnya
melalui hubungan seksual yang merupakan tindakan dari pengekspresian cinta
sejati, rasa hormat, dan komitmen.

Menjadi ‘satu daging’ juga mengambarkan tujuan dari kegiatan seksual


yang tidak hanya sebagai prokreasi (untuk memperoleh keturunan) tetapi juga
psikologi (memenuhi kebutuhan emosional untuk mencapai satu hubungan
kesatuan). Kesatuan menunjukan keinginan untuk mengetahui sisi paling khusus
dari pasangan secara emosi, fisik dan intelektual. Ketika mereka saling
memahami dengan cara yang paling khusus, mereka akan mengerti arti dari
menjadi satu daging. Hubungan seksual tidak secara otomatis memberikan
pengertiankesatuan.

Prinsip 3: Seks adalah memahami satu sama lain melalui cara yang paling intim.
Hubungan seksual diantara pasangan yang telah menikah membuat mereka
dapat saling memahami melalui cara yang paling khusus. Hal ini tidak dapat
diperoleh dengan cara yang lain. Berhubungan seksual tidak hanya membiarkan
pasangan kita melihat tubuh kita tapi juga kepribadian kita. Inilah sebabnya
mengapa kitab suci sering menggambarkan hubungan seksual sebagai
‘memahami’, kata kerja yang sama digunakan dalam Ibrani yang mengacu pada
memahami Tuhan.

Adam tentu saja sudah mengenal Hawa sebelum mereka berhubungan seksual,
namun ia mengenal Hawa lebih jauh lagi melalui cara yang paling khusus
tersebut. Pengetahuan yang unik ini merupakan satu rasa memiliki yang sejati…
keadaan telanjang merupakan satu simbol bahwa tidak ada yang tersembunyi
diantara pasangan suami istri.”

Proses menuju hubungan seksual adalah satu proses pertumbuhan. Mulai dari
sekedar mengenal, kemudian berkencan, bertunangan, menikah, dan
berhubungan seksual, pasangan belajar mengenal satu sama lain. Hubungan
seksual merupakan puncak dari proses pertumbuhan tersebut
Prinsip 4: Alkitab mengecam hubungan seks diluar nikah.

Hubungan seks diluar nikah adalah masalah yang serius karena membawa
pengaruh yang lebih dalam dari dosa-dosa yang lain. Seperti yang rasul Paulus
nyatakan :”Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi diluar dirinya. Tetapi
orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri” (I Kor 6:18).
Sebagian orang berpendapat bahwa minuman beralkohol juga berpengaruh
terhadap diri seseorang. Tetapi pengaruhnya tidak bersifat permanen seperti
yang ditimbulkan oleh dosa seksual.
Kebiasaan makan makanan yang dilarang dapat ditiadakan, barang yang dicuri
dapat dikembalikan, kebohongan dapat diganti dengan kebenaran, namun
perbuatan seksual tidak dapat dihapuskan begitu saja.

Ini bukan berarti bahwa dosa seksual tidak bisa diampuni. Kitab suci mengatakan
bahwa jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia
akan mengampuni segala dosa kita dan ‘menyucikan kita dari segala kejahatan.’
(I Yoh 1:9) Ketika Daud bertobat karena telah melakukan perzinahan dan
pembunuhan, Tuhan memaafkannya. (lihat Mazmur 32 dan 51)

Prinsip 5: Seks tanpa komitmen membuat manusia sama seperti benda.


Seks diluar nikah adalah seks tanpa komitmen. Hubungan semacam ini
menghancurkan integritas seseorang dengan merendahkannya menjadi satu
obyek yang digunakan untuk kepuasan pribadi

Seks tidak dapat digunakan sebagai cara untuk bersenang-senang dengan


seseorang sementara disaat yang sama digunakan untuk menunjukan cinta
sejati dan komitmen dengan orang lain. Pandangan alkitab tentang kesatuan,
keintiman, dan cinta sejati tidak ditunjukan melalui seks diluar nikah atau seks
dengan lebih dari satu orang pasangan.

Kecaman terkeras dari sudut pandang Kriten memang ditujukan kepada tindakan
amoral seks diluar nikah. Kecaman tersebut jelas terdapat dalam Alkitab. Alkitab
menolak menggunakan ‘istilah yang lebih lunak’. Contohnya seks pra-nikah
dengan tekanan pada ‘pra’ dan bukan pada ‘nikah’. Perzinahan diartikan sebagai
‘seks diluar nikah’. Homoseksualitas digambarkan dengan istilah yang lebih
lunak sebagai satu ‘variasi gay’ dan bukan disebut sebagai ‘penyimpangan’.

Orang Kristen saat ini mulai mempertimbangkan satu alasan bahwa ‘cinta
membuat seks diluar nikah sesuatu benar’. Jika seorang pria dan wanita jatuh
cinta, mereka berhak mengekspresikan cinta mereka walaupun melalui
hubungan seks diluar nikah. Beberapa pendapat mengatakan bahwa seks
sebelum nikah membebaskan mereka dari tradisi kuno dan memberikan mereka
satu kebebasan emosi. Kebenaran dalam hal ini adalah bahwa seks pra-nikah
menimbulkan tekanan emosi karena mengartikan cinta sekedar hubungan fisik
tanpa satu komitmen total diantara pasangan yang menikah.
2.9 Keterlibatan Kristen dalam mencegah seks bebas

Masa remaja adalah masa yang paling berseri. Di masa remaja itu juga proses
pencarian jati diri. Dan, disanalah para remaja banyak yang terjebak dalam
pergaulan bebas. Pergaulan bebas di kalangan remaja telah mencapai titik
kekhawatiran yang cukup parah, terutama seks bebas. Mereka begitu mudah
memasuki tempat-tempat khusus orang dewasa, apalagi malam minggu.
Pelakunya bukan hanya kalangan SMA, bahkan sudah merambat di kalangan
SMP.

‘’Banyak anak-anak remaja beranggapan bahwa masa remaja adalah masa yang
paling indah dan selalu menjadi alasan sehingga banyak remaja yang menjadi
korban dan menimbulkan sesuatu yang menyimpang,’’

Ditingkat pergaulan dalam kondisi hari ini, anak-anak bisa saja berbohong. Oleh
sebab itu, pengawasan orang tua harus diperketat. Tentu saja contoh perilaku
orang tua sangat berperan.

Kita sebagai remaja untuk menghindari dalam segi pergaulan yang baik harus
mendekatkan diri pada Tuhan. Karena kita sangat membutuhkan bimbingan
Tuhan. Baiknya kita harus lebih rajin beribadah dan berdoa pada Tuhan. Dan
mengisi dengan kegiatan / hal-hal yang positif. Contohnya mengikuti kegiatan
positif di sekolah ,rajin pergi dan mengikuti kegiatan di gereja. Kita juga perlu
memperdalam kerohanian agar kita dapat terbiasa melakukan perbuatan baik
dalam kehidupan sehari-hari.

2.10 Keterlibatan Kristen dalam menolong korban seks bebas

Seperti dosa lain meskipun ada faktor adiksi atau ikatan yang kuat, tetapi semua
dosa sudah dilepaskan oleh “Yesus”. Arti kata “Yesus” itu berarti Pelepas dosa.
Mat 1:21 Maka ia* akan melahirkan seorang putra dan hendaklah engkau
menamakan Dia Yesus**, karena Dialah yang akan melepaskan umatNya dari
dosa-dosanya. (KJI)
* = perempuan
** = no strong 2424, berarti: saviour, deliverer (=Yosua).

Semua macam dosa sudah dilepaskan, termasuk juga dosa pornografi sudah
dibereskan (diampuni dan dimerdekakan) oleh Tuhan Yesus di atas salib.

Semua dosa sudah dilepaskan oleh darah Yesus. Misalnya benci (Saul), tamak
(Zakheus), bengis (Musa) dll bisa lepas dengan percaya pada Tuhan Yesus,
begitu juga dosa pornografi dan zina, bisa dilepaskan oleh Kristus! Dosa-dosa
pornografi dan zina bisa lepas jika ada komitmen , jika kita sudah mengaku dan
minta ampun dan berjanji tidak akan kembali ke dosa kita tersebut . Maka kita
sudah dimerdekakan oleh Kristus dan yang percaya akan mengalaminya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dampak seks bebas sangat besar, tidak hanya berakibat terhadap dirisendiri
tetapi juga keluarga dan orang sekitar. Jauhilah pergaulan bebasyang berujung
pada seks bebas.Tingkatkan keimanan sebagai bentengdari perbuatan dosa.

Bahwa sex bebas merupakan penyimpangan dari cara regenerasi manusia dan
hal ini dapat menimbulkan dampak negatif seperti penyakit yang sangat
mematikan dan susah untuk diobati.

Bahaya sex bebas ini secara tidak langsung memberitahukan kepada orang-
orang agar mencegahnya yaitu dengan pendekatan orang tua, dan sex
education.

3.2 Saran-saran

• Meneguhkan iman dalam Yesus Kristus


• Bijaklah dalam menentukan pergaulan
• Isi hari-hari kita dengan aktivitas sosial yang bersifat positif
• Tetap bijak dan berhati-hati mengikuti perkembangan teknologi.
• Hindari penggunaan narkotika.
• Katakan “tidak”, jika pasangan menghendaki aktivitas berpacaran melebihi
batas.
• gaya pacaran yang sehat merupakan sesuatu yang perlu diperhatikan agar
terhindar dari hal-hal yang tidak

DAFTAR PUSTAKA

Hussein, Muhammad Adam(2009) Penyakit Menular Seksual Penyebab Dari


Seks Bebas.Sukabumi :www.dewaster.co.cc

Rosyidahcharum (2009) Free Sex Dalam Tinjauan Psikologi.rosyidah charum’s


blog

Hunzy (2009) Bahaya Sex Bebas. www.homeartikel.co.cc


Afiyat (2009) Seks Bebas. afiyatsttq.wordpress.com

Muhayar, Marhadi (2009) Bahaya Seks Bebas. makalah-artikel.blogspot.com

http://d-roez.blogspot.com/2012/03/pandangan-kristen-terhadap-seks-
bebas.html

http://www.jimpress.net/seks-bebas/

http://kristen-fundamental.blogspot.com/2011/09/meruntuhkan-jembatan-dosa-
pornografi.html

Anda mungkin juga menyukai