Anda di halaman 1dari 42

MAKALAH AGAMA KATOLIK

“Mengatasi Seks Bebas Di


kalangan Pelajar ”

MARINA YULITA
NIP.

SMKN 2 PONTIANAK
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KALIMANTAN BARAT
2014

Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat dan karuniaNya lah Penulis dapat menyelesaikan
makalah ini ” tanpa hambatan apapun. Oleh sebab itu besar harapan
penulis kami semoga makalah ini dapat digunakan sebaik-baiknya untuk
menambah wawasan para pembaca.

Dengan demikian pada makalah ini, penulis kami berharap supaya


para rremaja mengerti tentang bahayanya seks bebas bagi kalangan
pelajar agar negara kita mendapatkan pemuda pemudi sebagai penerus
generasi di era globalisasi sekarang ini.

Walaupun demikian, penulis kami menyadari adanya kekurangan


dalam penyusunan makalah ini. Mudah-mudahan para pembaca mau
memaklumi kekurangan itu. Kami berharap dengan makalah ini, para
remaja dapat menyadari akibat dari seks bebas.

November, 2014

Pe
nulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Bab I : Pendahuluan
1.1 Alasan Pemberian Judul
1.2 Tujuan penulisan

Daftar Isi

Bab II : Pandangan Katolik tentang seks bebas


2.1 Defenisi seks bebas
2.2 Jenis-jenis seks bebas
2.3 Alasan melakukan seks bebas
2.4 Akibat melakukan seks bebas
2.5 Pandangan hukum terhadap seks bebas
2.6 Cara mencegah seks bebas
2.7 Cara menolong pelaku seks bebas
2.8 Pandangan Katolik terhadap seks bebas
2.9 Keterlibatan Katolik dalam mencegah seks bebas
2.10 Keterlibatan Katolik dalam menolong korban seks bebas

Bab III : Penutup


3.1 Kesimpulan
3.2 Saran-saran

Daftar Pustaka

Bab I
Pendahuluan

1.1 Alasan pemberian judul

Indonesia seharusnya prihatin atas para calon penerus bangsa yang


makin bejad kelakuannya. Dengan maraknya pornografi dan pornoaksi
baik di keping cakram, komik, maupun di dunia maya yang sangat mudah
untuk diakses sekarang ini, hal itu yang dapat mejembatani seks bebas di
kalangan remaja.
Hal itu dibuktikan dengan survei dari Komisi Nasional Perlindungan Anak
terhadap 4.500 remaja di 12 kota besar di Indonesia tahun 2007
menunjukkan, 97% dari responden pernah menonton film porno, 93,7%
pernah ciuman, petting, dan oral seks, serta 62,7% remaja yang duduk di
bangku SMP pernah berhubungan intim, dan 21,2% siswi sekolah
menengah umum pernah menggugurkan kandungan.

Kengerian itu sangatlah berbenturan dengan budaya kita yang menjadi


sandaran norma dan aturan dalam interaksi manusia. Budaya ketimuran
yang terkenal “ewuh pekewuh”(punya rasa malu) mulai tergusur budaya
“my bussines is mine”(ini urusanku) sehingga rasa malu dan berbagai
norma lain di abaikan karena anggapan bahwa urusannya adalah
urusannya sendiri bukan orang lain. Dalam pergaulan remaja pun
demikian, karena remaja merupakan bagian terbesar yang terkena imbas
dari budaya ini. Dalam hal jalinan hubungan dengan lawan jenis pun
demikian sehingga pergaulan bebas tanpa adanya norma dan aturan.

Padahal Generasi muda adalah tulang punggung bangsa, yang


diharapkan di masa depan mampu meneruskan tongkat estafet
kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik. Dalam mempersiapkan
generasi muda juga sangat tergantung kepada kesiapan masyarakat yakni
dengan keberadaan budayanya. Termasuk didalamnya tentang
pentingnya memberikan filter tentang perilaku-perilaku yang negatif, yang
antara lain; minuman keras, mengkonsumsi obat terlarang, sex bebas,
dan lain-lain yang dapat menyebabkan rusaknya moral, akal, dan jasmkni.

1.2 Tujuan penulisan

Seks pada hakekatnya merupakan dorongan narluri alamiah tentang


kepuasan syahwat. Tetapi banyak kalangan yang secara ringkas
mengatakan bahwa seks itu adalah istilah lain dari Jenis kelamin yang
membedakan antara pria dan wanita. Jika kedua jenis seks ini
bersatu, maka disebut perilaku seks. Sedangkan perilaku seks dapat
diartikan sebagai suatu perbuatan untuk menyatakan cinta dan
menyatukan kehidupan secara intim. Ada pula yang mengatakan
bahwa seks merupakan hadiah untuk memenuhi atau memuaskan
hasrat birahi pihak lain. Akan tetapi sebagai manusia yang beragama,
berbudaya, beradab dan bermoral, seks merupakan dorongan emosi
cinta suci yang dibutuhkan dalam angka mencapai kepuasan nurani
dan memantapkan kelangsungan keturunannya. Tegasnya, orang yang
ingin mendapatkan cinta dan keturunan, maka ia akan melakukan
hubungan seks dengan lawan jenisnya.

Perilaku seks merupakan salah satu kebutuhan pokok yang senantiasa


mewarnai pola kehidupan manusia dalam masyarakat. Perilaku seks
sangat dipengaruhi oleh nilai dan norma budaya yang berlaku dalam
masyarakat. Setiap golongan masyarakat memiliki persepsi dan batas
kepentingan tersendiri terhadap perilaku seks.

Bagi golongan masyarakat tradisional yang terikat kuat dengan nilai


dan norma, agama serta moralitas budaya, cenderung memandang
seks sebagai suatu perilaku yang bersifat rahasia dan tabu untuk
dibicarakan secara terbuka, khususnya bagi golongan yang dianggap
belum cukup dewasa. Para orang tua pada umumnya menutup
pembicaraan tentang seks kepada anak-anaknya, termasuk mereka
sendiri sebagai suami isteri merasa risih dan malu berbicara tentang
seks. Bagi kalangan ini perilaku seksual diatur sedemikian rupa
dengan ketentuan-ketentuan hukum adat, Agama dan ajaran moralitas,
dengan tujuan agar dorongan perilaku seks yang alamiah ini dalam
prakteknya sesuai dengan batas-batas kehormatan dan kemanusiaan.
Biasanya hubungan intim antara dua orang lawan jenis cenderung
bersifat emosional primer, dan apabila terpisah atau mendapat
hambatan, maka keduanya akan merasa terganggu atau kehilangan
jati dirinya.

Berbeda dengan hubungan intim yang terjadi dalam kehidupan


masyarakat modern, biasanya cenderung bersifat rasional sekunder.
Anak-anak yang mulai tumbuh remaja lebih suka berbicara seks
dikalangan teman-temannya. Jika hubungan intim itu terpisah atau
mendapat hambatan, maka mereka tidak akan kehilangan jati diri
dan lebih cepat untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan dalam
lingkungan pergaulan lainnya. Lembaga keluarga yang bersifat
universal dan multi fungsional, baik pengawasan sosial, pendidikan
keagamaan dan moral, memelihara, perlindungan dan rekreasi
terhadap anggota-anggota keluarganya, dalam berhadapan dengan
proses modernitas sosial, cenderung kehilangan fungsinya. Sebagai
konsekuensi proses sosialisasi norma-norma yang berhubungan
batas-batas pola dan etika pergaulan semakin berkurang, maka
pengaruh pola pergaulan bebas cenderung lebih dominan merasuk
kedalam kebiasaan baru. Seks sebagai kebutuhan manusia yang
alamiah tersebut dalam upaya pemenuhannya cenderung didominasi
oleh dorongan naluri seks secara subyektif. Akibatnya sering terjadi
penyimpangan dan pelanggaran perilaku seks di luar batas hak-hak
kehormatan dan tata susila kemanusiaan.

A. Rumusan Masalah

 Pengertian sebenarnya tentang sex.


 Parahnya dampak sex bebas bagi generasi bangsa.
 Menjamurnya sex bebas secara cepat di kalangan remaja.
 Pandangan agama Katolik tentang seks

B. Tujuan Pembahasan

 Mendapatkan penjelasan yang benar mengenai sex.


 Mengetahui dampak dari sex bebas.
 Mengetahui cara mencegah sex bebas.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Defenisi seks bebas

Manusia adalah salah satu makhluk yang dalam meneruskan hidup


jenisnya memerlukan pasangan untuk dapat melakukan regenerasi.
Dalam proses regenerasi ini dikenal dengan sex, yaitu hubungan yang
terjalin antara jenis satu dengan lainnya. Hal ini merupakan kekuatan
utama agar generasi manusia tidak punah. Tetapi karena pengaruh
globalisasi yang disalah artikan timbullah budaya baru yaitu sex bebas,
budaya yang tidak sesuai dengan budaya kita.Terutama pada para
remaja tepatnya pada masa metamorfosis dari kanak-kanak menjadi
dewasa. Para ahli pendidikan telah sepakat bahwa remaja adalah
mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan 18 tahun.
Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-
kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan
dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai
baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba
walaupun melalui banyak kesalahan.
Oleh karena itu, sebelum melangkah lebih jauh dan agar lebih
memahami apa arti sebenarnya sex, ada baiknya kita memahami
definisi kata “seks” itu sendiri. Seks memang memiliki definisi yang
luas. Namun, jika kita berbicara mengenai seks secara keseluruhan,
maka yang dimaksudkan adalah pendidikan mengenai jenis kelamin.

Definisi seks, dapat dikelompokkan menurut beberapa dimensi, Di


antaranya:

 Dimensi Biologis

Berkaitan dengan alat reproduksi. Di dalamnya termasuk


pengetahuan mengenai hormon-hormon, menstruasi, masa subur,
gairah seks, bagaimana menjaga kesehatan dan gangguan seperti
PMS (penyakit menular seksual), dan bagaimana menfungsikannya
secara optimal secara biologis.
 Dimensi Faal

Mencakup pengetahuan mengenai proses pembuahan, bagaimana


ovum bertemu dengan sperma dan membentuk zigot dan
seterusnya.
 Dimensi Psikologis
Seksualitas berkaitan dengan bagaimana kita menjalankan fungsi
kita sebagai mahluk seksual dan identitas peran jenis. Mengapa
pria dipandang lebih agresif daripada wanita?
 Dimensi Medis
Adalah pengetahuan mengenai penyakit yang di oleh hubungan
seks, terjadinnya impotensi, nyeri, keputihan dan lain sebagainya.
 Dimensi Sosial
Seksualitas berkaitan dengan hubungan interpersonal (hubungan
antar sesama manusia). Seringkali, hambatan interaksi ditimbulkan
oleh kesenjangan peran jenis antara laki-laki dan perempuan. Hal
ini dipengaruhi oleh faktor budaya dan idola asuh yang lebih
memprioritaskan posisi laki-laki. Anggapan tersebut harus
diluruskan. karena jenis kelamin tidak menentukan mana yang lebih
baik atau berkualitas.

2.1.1 Pengertian seks bebas menurut para ahli

Pengertian seks bebas menurut Kartono (1977) merupakan


perilaku yang didorong oleh hasrat seksual, dimana kebutuhan tersebut
menjadi lebih bebas jika dibandingkan dengan sistem regulasi tradisional
dan bertentangan dengan sistem norma yang berlaku dalam masyarakat.

Sedangkan menurut Desmita (2005) pengertian seks bebas adalah


segala cara mengekspresikan dan melepaskan dorongan seksual yang
berasal dari kematangan organ seksual, seperti berkencan intim,
bercumbu, sampai melakukan kontak seksual, tetapi perilaku tersebut
dinilai tidak sesuai dengan norma karena remaja belum memiliki
pengalaman tentang seksual.

Nevid dkk (1995) mengungkapkan bahwa perilaku seks pranikah


adalah hubungan seks antara pria dan wanita meskipun tanpa adanya
ikatan selama ada ketertarikan secara fisik. Maslow (dalam Hall & Lindzey,
1993) bahwa terdapat kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi
manusia, salah satunya adalah kebutuhan fisiologis mencakup kebutuhan
dasar manusia dalam bertahan hidup, yaitu kebutuhan yang bersifat
instinktif ini biasanya akan sukar untuk dikendalikan atau ditahan oleh
individu, terutama dorongan seks.

Lebih lanjut Cynthia (dalam Wicaksono, 2005) seks juga diartikan


sebagai hubungan seksual tanpa ikatan pada yang menyebabkan
berganti-ganti pasangan.

Sedangkan menurut Sarwono (2003) menyatakan, bahwa seks


bebas adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual baik
dengan lawan jenis maupun sesama jenis, mulai dari tingkah laku yang
dilakukannya seperti sentuhan, berciuman (kissing) berciuman belum
sampai menempelkan alat kelamin yang biasanya dilakukan dengan
memegang payudara atau melalui oral seks pada alat kelamin tetapi
belum bersenggama (necking, dan bercumbuan sampai menempelkan
alat kelamin yaitu dengan saling menggesek-gesekan alat kelamin dengan
pasangan namun belum bersenggama (petting, dan yang sudah
bersenggama (intercourse), yang dilakukan diluar hubungan pernikahan.
Berdasarkan penjabaran definisi di atas maka dapat disimpulkan
pengertian seks bebas adalah segala tingkah laku yang didorong oleh
hasrat seksual terhadap lawan jenis maupun sesama jenis yang dilakukan
di luar hubungan pernikahan mulai dari necking, petting sampai
intercourse dan bertentangan dengan norma-norma tingkah laku seksual
dalam masyarakat yang tidak bisa diterima secara umum.

2.1.2 Pengertian seks bebas secara umum

- Seks bebas adalah sebuah perilaku beresiko yang merupakan sebuah


hasil akumulatif dan kombinasi sejumlah faktor yang mampu menerabas
norma-norma tersebut kita pelajari sejak kecil dan kita yakin seks bebas
itu sebuah hal yang dilarang.

- Seks bebas merupakan perilaku tidak terpuji yang melanggar nilai-nilai


spiritual semua ajaran agama mengajarkan nilai dan norma dalam bergaul
dan tentunya semua agama tidak setuju adanya seks bebas.Seks bebas
tidak menjunjung nilai yang berlaku.

- Seks bebas merupakan tingkah laku yang di dorong oleh hasrat seksual
yang ditunjukan dalam bentuk tingkah laku.

2.1.3 Pengertian seks bebas menurut agama Katolik

Kejadian 1:27-28, "Maka Allah menciptakan manusia itu menurut


gambar-Nya,menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan
perempuan diciptakan-Nyamereka.
Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka:
"Beranakcuculahdan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah
itu, berkuasalah atas ikan-ikan dilaut dan burung-burung di udara dan atas
segala binatang yang merayap di bumi.""

Dari kutipan ayat Alkitab di atas dapat di simpulkan bahwa agama Katolik
memandang hubungan seks sebagai suatu berkat yang diberikan Tuhan,
yang harus dipelihara dan di rawat. Seks merupakan suatu kenikmatan
tersendiri bagi setiap orang yangmelakukannya.Namun, ada satu syarat
untuk dapat melakukan hubungan seks yaitu melalui berkat Tuhan dengan
melakukan pernikahan kudus. Jika kita memandang keadaan sekitar kita
anugrah seks mulai di salah artikan oleh sebagian masyarakat Indonesia
khususnyapara remaja. Seks menjadi sesuatu yang murahan yang dapat
di perjual belikan denganuang. Dikemas dalam berbagai hal baik berupa
kepingan CD, Internet, majalalah ataupun tontonan di televisi. Jadi dapat
di simpulkan Agama Katolik mengharamkan tindakan seks bebas.

2.2 Jenis-jenis seks bebas

 Scoptophia : Suka melihat orang lain bersetubuh


 Voyeuurisme : Suka mengintip wanita mandi telanjang

 Pedophilia : Suka melakukan hubungan seks dengan


anak-anak,tidak berminat dengan orang dewasa.
 Bestially : Suka berhubungan seks dengan hewan
atau binatang peliharaan seperti; Ayam,itik,sapi,kambing,anjing dan
lain-lain.
 Fetishisme :Suka menyimpan dan mengumpulkan
barang-barang perempuan seperti bra,celana dalam dan lain-lain.

 Nyamphomania : Perempuan yang kuat nafsu seksnya


tidak puas berhubungan seks dengan satu laki-laki,melakukan seks
dengan banyak laki-laki,tapi bukan jablai.

 Satiriasis : Sebaliknya dari nyamphomania.Laki-laki


yang kuat melakukan hubungan seks dengan banyak perempuan.
 Nechophilia : Suka melakukan hubungan seks dengan
mayat.
 Incest : Suka melakukan hubungan seks dengan
saudara / keluarga sendiri.Seperti adik,kakak,ibu atau ayah.
 Zoophilya : Suka lihat hewan melakukan hubungan
seks.
 Molested : Mencari kesempatan untuk bisa
melakukan hubungan seks paksa dengan terlebih dahulu raba-raba
punggung,buah dada.Contohnya dokter,dukunyang berpura-pura
akan memeriksa.
 Trollisme : Laki-laki yang suka pacar / istrinya
disetubuhi oleh orang lain,Selain itu baru dia yang horny.
 Wifeswapping : Suka mengganggu istri orang lain dan
melakukan hubungan seks dengan istri orang lain temasuk tuker-
tukeran istri untuk melakukan hubungan seks.
 Exhibitionisme : Suka memperlihatkan bagian-bagian
tubuh sehingga menimbulkan gairah seks.
 Sado-masokisme : Suka memukul objek seksualnya
sehingga dapat kepuasan.
 Masokisme : Suka dipukul untuk dapat kepuasan
seksual.
 Proterrisme : Senang menggosok-gosoksn alat
kelamin kepada orang lain ditengah-tengah keramain

2.3 Alasan melakukan seks bebas

Segala sesuatu itu tidak akan terjadi jika tidak ada sebabnya seperti
pepatah mengatakan “Tak akan ada asap jika tidak ada api”. Oleh karena
itu sex bebas pun ada sebab mengapa dilakukan oleh kalangan remaja.
Beberapa faktor penyebab sex bebas diantaranya :
Akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan.
Apa yang ABG tonton, berkorelasi secara positif dan signifikan dalam
membentuk perilaku mereka, terutama tayangan film dan sinetron, baik
film yang ditonton di layar kaca maupun film yang ditonton di layar lebar.
Faktor lingkungan, baik lingkungan keluarga maupun lingkungan
pergaulan.

Adanya beberapa faktor yang mempengaruhi remaja melakukan seks


bebas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi seks bebas diantaranya :
1. Adanya pertentangan dari lawan jenis
2. Adanya tekanan dari keluarga dan teman

3. Kurangnya pengetahuan remaja tentang seks bebas

4. Kurangnya perhatian dari keluarga khususnya orang tua

5. Tipisnya keimanan

6. Kondisi stres yang dialami oleh remaja

Ada juga karena faktor eksternal dan internal

 Faktor internal lebih lazimnya dari dalam diri seorang remaja itu
sendiri.
Keinginannya untuk dimengerti lebih dari orang lain bisa menjadi
penyebab remaja melakukan tindakan penyimpangan. Sikap yang selalu
merendahkan diri sendiri atau selalu meninggikan diri sendiri. Jikalau
terlalu merendahkan diri sendiri, seorang remaja akan lebih mencari jalan
pintas untuk menyelesaikan sesuatu. Dia beranggapan jika saya tidak
begini, saya tidak bisa dianggap orang lain atau tidak gaul, atau tidak
mengikuti perkembangan zaman

 Faktor eksternal/faktor dari luar pribadi seseorang remaja.


Faktor terbesar member terjadinya perilaku penyimpangan seorang
remaja yaitu lingkungan dan sahabat. Seseorang sahabat yang sering
berkumpul bersama dalam satu genk, secara otomatis dia akan tertular
sikap dan sifat temannya itu.
Kasih sayang dan perhatian orang tua tidak sepenuhnya tercurahkan,
membuat seorang anak tidak betah berada didalam rumah tersebut.
Mereka lebih senang untuk berada diluar bersama kawan-kawannya.
Apalagi keluarga yang kurang harmonis dan kurangnya komunikasi
dengan orang tua dapat menyebabkan seorang anak melakukan
penyimpangan sosial serta seks bebas yang melanggar nilai-nilai dan
norma social. Apabila ayah dan ibu mereka yang memiliki kesibukan di
luar rumah akan membuat anak-anak remaja semakin menjadi-jadi.
Sehingga mereka merasa tidak diperlukan lagi.
Selain itu, cukup tidaknya kasih sayang dan perhatian yang diperoleh
sang anak dari keluarganya. Cukup tidaknya keteladanan yang diterima
sang anak dari orangtuanya, dan lain sebagainya yang menjadi hak anak
dari orangtuanya. Jika tidak, maka anak akan mencari tempat pelarian di
jalan-jalan serta di tempat tempat yang tidak mendidik mereka. Anak akan
dibesarkan di lingkun1. Pengaruh pergaulan sesama (peer group
pressure). Seseorang yang mempunyai teman2 pergaulan yang
berpaham seks bebas akan bisa terpengaruh oleh teman2nya ini
sehingga diapun ikut melakukan seks bebas.

 Tekanan yang datang dari teman pergaulannya.

Lingkungan pergaulan yang dimasuki oleh seorang remaja dapat


juga berpengaruh untuk menekan temannya yang belum
melakukan hubungan seks, bagi remaja tersebut tekanan dari
teman-temannyaitu dirasakan lebih kuat dari pada yang didapat
dari pacarnya sendiri.

 Adanya tekanan dari pacar.


Karena kebutuhan seorang untuk mencintai dan dicintai,
seseorang harus rela melakukan apa saja terhadap pasangannya,
tanpa memikirkan resiko yang akan dihadapinya. dalam hal ini
yang berperan bukan saja nafsu seksual, melainkan juga sikap
memberontak terhadap orang tuanya. Remaja lebih membutuhkan
suatu hubungan, penerimaan, rasa aman, dan harga diri
selayaknya orang dewasa.

 Rasa penasaran.

Pada usia remaja keingintahuannya begitu besar terhadap seks,


apalagi jika teman-temannya mengatakan bahwa terasa nikmat,
ditambah lagi adanya infomasi yang tidak terbatas masuknya,
maka rasa penasaran tersebut semakin mendorong mereka untuk
lebih jauh lagi melakukan berbagai macam percobaan.
Pelampiasan diri.

Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena
terlanjur berbuat, seorang remaja perempuan biasanya
berpendapat sudah tidak ada lagi yang dapat dibanggakan dalam
dirinya, maka dalam pikirannya tersebut ia akan merasa putus asa
dan mencari pelampiasan yang akan menjerumuskannya dalam
pergaulan bebas.

2.4 Akibat melakukan seks bebas

Sangat banyak sekali dampak negatif yang diakibatkan oleh sex bebas
apalagi bersangkutan dengan kesehatan. Beberapa penyakit yang
diakibatkan sex bebas:

 Sifilis atau Raja Singa

Gejala gejala pada Lelaki : Bintil-bintil berair seperti cair disertai


timbulnya luka yang terasa nyeri di sekitar kelamin. Pada stadium
lanjut akan nampak seperti koreng berwarna merah (luka terbuka).
Kadang-kadang disertai pusing-pusing dan nyeri tulang seperti flu. Ada
bercak kemerahan pada tubuh sekitar 6-12 minggu setelah hubungan
seksual. Setelah 2-3 tahun pertama penyakit ini tidak menunjukkan
gejala apap-apa, tetapi setelah 5-10 tahun penyakit ini akan
menyerang susunan syaraf otak, pembuluh darah, dan jantung.

Gejala gejala pada Perempuan : Sama seperti pada lelaki.

 HIV/AIDS
Gejala gejala pada Lelaki : Walaupun virus sudah ada dalam darah,
tidak tampak gejala sama sekali. Pada penderita yang sudah
menunjukkan gejala (AIDS) nampak gejala yang sangat kompleks,
yang sulit dibedakan dengan penderita kanker stadium lanjut.

Gejala gejala pada Perempuan : Sama seperti pada lelaki.

 Herpes Kelamin

Gejala gejala pada Lelaki : Badan lemas, nyeri sendi pada daerah
terinfeksi, demam. Tampak kelainan kulit yang berbenjol-benjol,
bulat atau lonjong kecil. Kadang ada rasa seperti terbakar atau
gatal pada kelamin, diikuti timbulnya bintil-bintil berisi air di atas
kulit dengan warna kemerahan. Gejala pada serangan pertama
umumnya lebih berat dibandingkan ketika kambuh. Sebelum lecet
biasanya diawali keluhan : pegal-pegal otot disertai demam,
pembengkakan kelenjar lipatan paha, nyeri kadang gatal serta
kemerahan pada tempat yang kena.

Gejala gejala pada Perempuan : Sama seperti pada lelaki. Pada


perempuan biasanya timbul di sekitar kelamin, dinding liang vagina
dan kadang-kadang di sekitar anus.

 Psikologi

- Menciptakan kenangan buruk (trauma) berkepanjangan dan bisa saja


mengakibatkan depresi.
- Merasa bersalah sehingga membenci diri sendiri dan membenci orang
yang terlibat.
- Menjadi stress akibat takut akan hukuman dari tuhan.
- Merasa malu oleh keluarga dan masyarakat.
- Dampak negatif lainnya
- Mengakibatkan kehamilan yang tidak dikehendaki.
- Menggugurkan kandungan (aborsi) dan pembunuhan bayi.
- Timbul rasa ketagihan diluar kontrol.

2.5 Pandangan hukum terhadap seks bebas

Norma atau kaidah adalah aturan perilaku dalam suatu kelompok tertentu,
dimana setiap anggota masyarakat mengetahui hak dan kewajiban di
dalam masyarakat. Norma-norma itu mempunyai dua macam isi, dan
menurut isinya berwujud : perintah dan larangan. Apakah yang dimaksud
perintah dan larangan menurut isi norma tersebut? Perintah merupakan
kewajiban bagi seseorang untuk berbuat sesuatu oleh karena akibat-
akibatnya dipandang baik. Sedangkan larangan merupakan kewajiban
bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu oleh karena akibat-akibatnya
dipandang tidak baik. Ada bermacam-macam norma yang berlaku di
masyarakat. Macam-macam norma yang telah dikenal luas ada empat,
yaitu:
Norma Agama : Ialah peraturan hidup yang harus diterima manusia
sebagai perintah-perintah, larangan-larangan dan ajaran-ajaran yang
bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. Pelanggaran terhadap norma ini
akan mendapat hukuman dari Tuhan Yang Maha Esa berupa “siksa” kelak
di akhirat.
Norma Kesusilaan : Ialah peraturan hidup yang berasal dari suara hati
sanubari manusia. Pelanggaran norma kesusilaan ialah pelanggaran
perasaan yang berakibat penyesalan. Norma kesusilaan bersifat umum
dan universal, dapat diterima oleh seluruh umat manusia.
Norma Kesopanan : Ialah norma yang timbul dan diadakan oleh
masyarakat itu sendiri untuk mengatur pergaulan sehingga masing-
masing anggota masyarakat saling hormat menghormati. Akibat dari
pelanggaran terhadap norma ini ialah dicela sesamanya, karena sumber
norma ini adalah keyakinan masyarakat yang bersangkutan itu sendiri.
Norma Hukum : Ialah peraturan-peraturan yang timbul dan dibuat oleh
lembaga kekuasaan negara. Isinya mengikat setiap orang dan
pelaksanaanya dapat dipertahankan dengan segala paksaan oleh alat-alat
negara, sumbernya bisa berupa peraturan perundang-undangan, yuris
prudensi, kebiasaan, doktrin, dan agama. Keistimewaan norma hukum
terletak pada sifatnya yang memaksa, sanksinya berupa ancaman
hukuman. Penataan dan sanksi terhadap pelanggaran peraturan-
peraturan hukum bersifat heteronom, artinya dapat dipaksakan oleh
kekuasaan dari luar, yaitu kekuasaan negara.
Seperti yang dijelaskan dalam bab norma sosial dan norma hukum,
bahwa norma-norma tersebut selalu menghendaki kebaikan yang
berdasarkan kesepakatan bersama. Norma hukum bersifat memaksa.
Seks bebas bukan merupakan perbuatan yang taat hukum. Seks bebas
juga bukan merupakan suatu norma yang baik yang disepakati
masyarakat, konsekuensinya, seks bebas merupakan sebuah tindakan
pelanggaran terhadap keteguhan norma dan hukum.

2.6 Cara mencegah seks bebas

Dalam menangani masalah Sex Bebas ada beberapa solusi agar tidak
terjerumus ke dalam masalah ini. Beberapa solusi untuk mencegah agar
tidak melakukan sex bebas:

Pendidikan sex (Sex Education). Hal ini dapat diartikan sebagai


penerangan tentang anatomi, fisiologi seks manusia, bahaya penyakit
kelamin. Pendidikan seks adalah membimbing serta mengasuh seseorang
agar mengerti tentang arti, fungsi dan tujuan seks, sehingga ia dapat
menyalurkan secara baik, benar dan legal.

Mewaspadai hubungan dengan lawan jenis apakah hubungan ini


mengarah pada sex bebas atau tidak, untuk memperoleh kepastian
alangkah baiknya jika mengetahui tahapan-tahapan menuju sex bebas.
Tahapan-tahapan menuju sex bebas yaitu:

1. Pegangan tangan
2. Ciuman sebatas ciuman di pipi dan kening
3. Ciuman bibir (kiss franc)
4. Pelukan
5. Petting (mulai berani melepas pakaian bagian atas)
6. Meraba kebagian-bagian yang sensitif (mulai berani buka-bukaan)
7. Melakukan hubungan seks

Biasanya para remaja pada saat berpacaran baru berani melakukan


tahapan dari nomor 1 sampai dengan nomor 5 (walaupun banyak juga
yang berani melakukan tahapan nomor 6, tapi hanya sebagian kecil yang
sudah berani melakukan hubungan seks denga pacarnya).
Orang tua yang bisa dalam hal ini sangat berperan penting. Point-point
peranan orang tua dalam mencegahan sex bebas yaitu:

Sebagai panutan (suri tauladan)


Sebagai perawat dan pelindung
Sebagai pendidik dan sumber informasi
Sebagai pengarah dan pembatas
Sebagai teman dan penghibur
Sebagai pendorong
Hal tersebut dapat menjadikan anak lebih dekat dengan orang tuanya
sehingga anak tidak akan sampai terjerumus kepada hal-hal yang negatf
termasuk sex bebas.

 Untuk orang tua

a.Cobalah berempati

Cobalah ‘menjadi’ mereka.Empati seperti itulah saran yang paling


Dianjurkan oleh para ahli dalam menjembatani komunikasi orang tua dan
anak dalam menangani perilaku seks bebas di kalangan remaja.Baik
dalam memberikan informasi-informsi dini tentang pergaulan,menjaga
kesehatan reproduksi.maupun dalan penanganan kasus yang sudah
berlanjut.
Hampir semua orang tua mengaku bermasalah dengan anak remajanya
yang sedang pubertas semua orang tua juga mengaku ada gap (jarak)
pada saat harus membicarakan tentang seks.
Jarak tersebut dapat berupa jomplangnya pengetahuan seks dan
reproduksi orang tua di bandingkan dengan anak maupun pendekatan
orang tua terhadap anak pada saat akan membicarakan masalah tersebut
pasalnya sering kali pengetahuan anak tentang seks lebih jauh dari pada
oramg tua.
Hal itu terjadi karena begitu banyak sumber informasi yang diperoleh
anak.Melalui internet,tayangan televisi,buku-buku,film dan masih banyak
lagi.Informasi itu juga sangat cepat berubah sehingga tidak dapat diikuti
oleh orang tua,akibatnya dengan pengetahuan orang tua yang terbatas
anak-anak pada umumnya melesat sendirian.Padahal,secara psikologis
dorongan seksual usia remaja juga sangat tinggi.Akibatnya manakala ada
dorongan dari teman-temannya untuk melakukan perilaku seks yang tidak
semestinya,remaja itupun akhirnya bereksperimen (coba-coba).
Jika anak sudah berperilaku di luar batas kewajaran ataupun masih dalam
mencari tahu apa itu perilaku seksual.jalan terbaik bagi para orang tua
adalah mencoba menjadi mereka,menyelami apa yang di rasakan
mereka.
Caranya,cobalah bergaul dengan teman-temannya,kenali
lingkungannya,dekatilah dengan guru dan sekolah tempat anak tersebut
bersekolah sehingga orang tua tahu dan memahami apa yang sedang
terjadi pada anak.Kendati demikian tidak semestinya orang tua seakan-
akan menjadi mata-mata bagi seluruh kegiatan anaknya.Jika hal itu terjadi
orang tua akan berlaku over protective.
Padahal cara-cara yang mengarah pada otoritas sangat tidak disukai
remaja karena otoritas merupakan sumber dari kekuasaan.Jika hal itu
diterapkan remaja akan merasa sebagai ’Yang dikuasai’.
Seorang remaja akan sangat terbuka bila mereka diperlakukan sebagai
teman atau sahabat.Langkah ini memang tidak mudah.
Syarat utama orang tua harus dekat dengan anak.. “ Bila kedekatan sudah
terbentuk berbicara apapun akan mudah anak dan orang tua akan saling
berbagi dalam segala hal.
Semua orang tua pasti akan sedih dan kecewa manakala mendapatkan
anaknya terlanjur masuk pada pergaulan bebas.Jika itu terjadi,Jangan
pernah ‘mendakwa’ mereka akan tetapi terimlah mereka apa adanya.Lalu
berintrofeksilah,Apa akar masalah yang menyebabkan remaja melakukan
hal itu ?? Orang tua jangan merasa benar sendiri,gois,toh anak remajanya
menyimpang pasti ada apa-apanya

b. Memberikan pendidikan agama sejak dini

c. Memberikan perhatian dan pengertian terhadap anak remaja

d. Menjadi teman yang baik terhadap ank remaja

 Untuk ‘Remaja’

a. Mengikuti kegiatan-kegiatan positif


b. Memilih teman dan lingkungan pergaulan
c. Hindari ikut-ikutan pada gank-gank an
d. Hindari nongkrong-nongkrong yang tidak jelas
e. Hindari nonton film-film porno
f. Berfikir panjang
2.7 Cara menolong pelaku seks bebas

Pemulihan

Pemulihan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk mengembalikan


individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, agar setelah peristiwa
traumatis yang terjadi, dapat secara kolektif menjadi kuat, berfungsi
optimal dan memiliki ketangguhan menghadapi masalah, sehingga
menjadi masyarakat yang produktif dan berdaya.

Segera temukan orang yang tepat untuk mencurahkan isi hati, dan
rahasia kelam ini. Walau sudah tak ada solusi, karena sudah tak bisa
menyeret si pelaku ke sidang pengadilan, namun akan memberi jalan
untuk mengurangi beban, menyembuhkan dendam…

Bercerita pada orang yang dapat dipercaya adalah salah satu obat yang
paling baik. Keadilan suatu hari akan didapatkan dengan cara dan jalan
yang tak perlu dipikirkan karena ada Sang Pencipta yang punya keadilan
semesta…

Temukan saja satu orang yang tepat, tak perlu orang banyak. Dan
temukan kedamaian di dalam hati.

Melihat kondisi zaman sekarang, kami mendukung tujuan dari Pelikan


Indonesia yang mencita-citakan adanya tempat konseling di setiap kota,
salah satu manfaatnya bagi para wanita yang jadi korban perkosaan yang
tak dapat membawa kasusnya ke permukaan….walau tentu saja manfaat
konseling bukan hanya sekedar untuk kasus seks bebas.

2.8 Pandangan Katolik terhadap seks bebas

 Hubungan seksual hanya dilakukan oleh sepasang suami-istri yang


sah secara hukum Gereja, meski tidak secara Sakramen
 Hubungan seksual hanya dilakukan dengan lawan jenis. Sebab
homoseksualitas melawan hukum kodrat. Akan tetapi manusia
yang memiliki dorongan homoseksualitas dipandang Gereja
mengalami cobaan yang berat dan perlu dilayani dengan adil,
bukan dengan memojokkan atau mengadili.
 Hubungan seksual dilakukan sebagai perwujudan cinta kasih,
bukan pemenuhan nafsu belaka.
 Hubungan seksual selalu diarahkan pada kelahiran manusia baru
("bahwa tiap persetubuhan harus tetap diarahkan kepada kelahiran
kehidupan manusia" (Humanae Vitae 11) ). Oleh sebab itu upaya
kontrasepsi buatan (kondom, spiral, suntik, dll) dipandang sebagai
persetubuhan yang tidak mengarah pada kelahiran, dan dilarang
oleh Gereja. Dalam pandangan yang sama, perbuatan seksual
selain penetrasi penis melalui vagina tidak dibenarkan.
 Inses, hubungan seksual antar sanak saudara atau ipar, juga
kepada anak muda pedofilia, tidak dibenarkan oleh Gereja.

Bagaimana seorang Katolik memahami seks? Apa yang Alkitab katakan


tentang seksualitas? Tujuh prinsip dibawah ini diharapkan dapat
membantu orang Katolik yang mempercayai Alkitab memahami seks.

Prinsip 1: Alkitab mengatakan bahwa seksualitas manusia sebagai


sesuatu yang baik.

Mari kita mulai dari awal: “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut
gambarNya, menurut gambar Allah diciptakanNya dia; laki-laki dan
perempuan diciptakanNya mereka” (Kej 1:27) Setelah penciptaan
sebelumnya dilakukan, Allah melihat bahwa “semuanya itu baik” (Kej
1:12,18,21,25), tapi setelah penciptaan manusia sebagai laki-laki dan
perempuan, Allah melihat bahwa “segala yang dijadikanNya itu, sungguh
amat baik” (Kej 1:31). Awal pengertian secara ilahi bahwa seksualitas
manusia itu ‘sungguh amat baik’ menunjukan perbedaan seksual pria dan
wanita sebagai bagian dari kebaikan dan kesempurnaan dari ciptaan
Tuhan yang pertama.

Perhatikan juga bahwa perbedaan jenis kelamin pria dan wanita


berhubungan dengan kenyataan bahwa manusia diciptakan menurut peta
Allah. Karena Kitab suci membedakan manusia dengan ciptaan yang lain,
para ahli teologi berpendapat bahwa pengertian peta Allah mengaju pada
kemampuan rasional, moral, dan spiritual yang Tuhan berikan kepada pria
dan wanita.
Namun demikian, masih ada cara lain bagi kita untuk memahami
pengertian dari peta Allah, berdasarkan apa yang tertulis dalam Kej 1:27:
“menurut gambar Allah diciptakanNya dia; laki-laki dan perempuan
diciptakanNya mereka.” Jadi kepriaan dan kewanitaan manusia
mencerminkan peta Allah dalam pengertian bahwa pria dan wanita
mempunyai kemampuan untuk memiliki kesatuan hubungan yang sama
dengan kesatuan hubungan yang ada dalam konsep Trinitas. Tuhan
dalam pengertian Alkitabiah bukanlah Sesuatu yang sendiri dalam
singularitas abadi melainkan berada dalam hubungan tiga Oknum yang
secara misterius disatukan sehingga kita menyembahnya sebagai satu
Tuhan. Kesatuan yang misterius dalam konsep Trinitas ini dicerminkan
melalui gambar ilahi dalam manusia, dalam dua jenis kelamin yang
berbeda; pria dan wanita; yang juga secara misterius disatukan dalam
perkawinan menjadi ‘satu daging’.

Prinsip 2: Seksualitas manusia adalah satu proses dimana dua menjadi


‘satu daging’.

Hubungan intim antara seorang pria dan wanita diekspresikan dalam Kej
2:24: “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya
dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging”.
Istilah ‘satu daging’ mengacu pada penyatuan tubuh, jiwa, dan roh yang
utuh diantara pasangan yang telah menikah. Penyatuan utuh ini dapat
dialami khususnya melalui hubungan seksual yang merupakan tindakan
dari pengekspresian cinta sejati, rasa hormat, dan komitmen.

Istilah ‘menjadi satu daging’ menunjukan rencana Tuhan tentang seks


dalam perkawinan. Hal ini menjelaskan bahwa Tuhan melihat seks
sebagai media bagi suami istri untuk mencapai kesatuan. Harus
diperhatikan bahwa pengandaian ‘satu daging’ tidak diterapkan untuk
mengambarkan hubungan seorang anak dengan orang tuanya. Seorang
laki-laki akan ‘meninggalkan’ orang tuanya untuk menjadi ‘satu daging’
dengan istrinya. Hubungan dengan istrinya berbeda dengan hubungan
dengan orang tuanya karena hubungan dengan istri merupakan kesatuan
baru yang diperoleh melalui penyatuan seksual.

Menjadi ‘satu daging’ juga mengambarkan tujuan dari kegiatan seksual


yang tidak hanya sebagai prokreasi (untuk memperoleh keturunan) tetapi
juga psikologi (memenuhi kebutuhan emosional untuk mencapai satu
hubungan kesatuan). Kesatuan menunjukan keinginan untuk mengetahui
sisi paling khusus dari pasangan secara emosi, fisik dan intelektual. Ketika
mereka saling memahami dengan cara yang paling khusus, mereka akan
mengerti arti dari menjadi satu daging. Hubungan seksual tidak secara
otomatis memberikan pengertian kesatuan. Lebih jauh lagi setiap
pasangan harus memahami betul arti saling berbagi dalam hubungan
suami-istri.

Prinsip 3: Seks adalah memahami satu sama lain melalui cara yang
paling intim.

Hubungan seksual diantara pasangan yang telah menikah membuat


mereka dapat saling memahami melalui cara yang paling khusus. Hal ini
tidak dapat diperoleh dengan cara yang lain. Berhubungan seksual tidak
hanya membiarkan pasangan kita melihat tubuh kita tapi juga kepribadian
kita. Inilah sebabnya mengapa kitab suci sering menggambarkan
hubungan seksual sebagai ‘memahami’, kata kerja yang sama digunakan
dalam Ibrani yang mengacu pada memahami Tuhan.

Adam tentu saja sudah mengenal Hawa sebelum mereka berhubungan


seksual, namun ia mengenal Hawa lebih jauh lagi melalui cara yang paling
khusus tersebut. Dwight H. Smkll mengemukakan, “pengungkapan
rahasia diri melalui hubungan seksual merupakan pengungkapan diri yang
paling tinggi dari semua tingkat dalam keberadaan satu pribadi. Ini adalah
satu cara unik yang eklusif. Mereka saling mengenal seolah mereka tidak
pernah mengenal orang lain. Pengetahuan yang unik ini merupakan satu
rasa memiliki yang sejati… keadaan telanjang merupakan satu simbol
bahwa tidak ada yang tersembunyi diantara pasangan suami istri.”

Proses menuju hubungan seksual adalah satu proses pertumbuhan. Mulai


dari sekedar mengenal, kemudian berkencan, bertunangan, menikah, dan
berhubungan seksual, pasangan belajar mengenal satu sama lain.
Hubungan seksual merupakan puncak dari proses pertumbuhan
tersebut.Seperti yang dikemukakan oleh Elizabeth Achtemeier: “Kami
merasa seolah kedalaman diri yang paling tersembunyi muncul
kepermukaan dan terungkap sebagai satu ekspresi cinta kami yang
murni”.

Prinsip 4: Alkitab mengecam hubungan seks diluar nikah.


Karena seks melambangkan hubungan antar pribadi yang paling intim dan
mengekspresikan penyatuan ‘satu daging’ berdasarkan komitmen total,
seks tidak boleh dilakukan dalam satu hubungan biasa yang hanya
berlandaskan kesenangan. Penyatuan dalam hubungan semacam itu
merupakan tindakan amoral.

Hubungan seks diluar nikah adalah masalah yang serius karena


membawa pengaruh yang lebih dalam dari dosa-dosa yang lain. Seperti
yang rasul Paulus nyatakan :”Setiap dosa lain yang dilakukan manusia,
terjadi diluar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa
terhadap dirinya sendiri” (I Kor 6:18). Sebagian orang berpendapat bahwa
minuman beralkohol juga berpengaruh terhadap diri seseorang. Tetapi
pengaruhnya tidak bersifat permanen seperti yang ditimbulkan oleh dosa
seksual.
Kebiasaan makan makanan yang dilarang dapat ditiadakan, barang yang
dicuri dapat dikembalikan, kebohongan dapat diganti dengan kebenaran,
namun perbuatan seksual tidak dapat dihapuskan begitu saja.

Ini bukan berarti bahwa dosa seksual tidak bisa diampuni. Kitab suci
mengatakan bahwa jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan
adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan ‘menyucikan kita
dari segala kejahatan.’ (I Yoh 1:9) Ketika Daud bertobat karena telah
melakukan perzinahan dan pembunuhan, Tuhan memaafkannya. (lihat
Mazmur 32 dan 51)

Prinsip 5: Seks tanpa komitmen membuat manusia sama seperti benda.


Seks diluar nikah adalah seks tanpa komitmen. Hubungan semacam ini
menghancurkan integritas seseorang dengan merendahkannya menjadi
satu obyek yang digunakan untuk kepuasan pribadi. Seseorang yang
merasa terhina setelah berhubungan seksual bisa saja menjadi trauma
karena takut hanya akan dimamfaatkan atau justru menjadi tidak
menghargai tubuhnya lagi sehingga melakukan hubungan seksual secara
sangat bebas. Ia telah kehilangan kesempatan untuk mengunakan seks
sebagai cara untuk mengekspresikan rasa cinta dan merusak pengertian
seksualitas manusia yang sesungguhnya.

Seks tidak dapat digunakan sebagai cara untuk bersenang-senang


dengan seseorang sementara disaat yang sama digunakan untuk
menunjukan cinta sejati dan komitmen dengan orang lain. Pandangan
alkitab tentang kesatuan, keintiman, dan cinta sejati tidak ditunjukan
melalui seks diluar nikah atau seks dengan lebih dari satu orang
pasangan.
Pasangan yang telah bertunangan mungkin mengatakan bahwa mereka
mengekspresikan cinta yang sejati saat mereka melakukan hubungan
seks sebelum mereka menikah. Dari sudut pandang Katolik, pasangan
yang bertunangan harus saling menghormati dan melihat pertunangan
sebagai persiapan menuju pernikahan, bukan sebagai pernikahan itu
sendiri. Sampai janji pernikahan diucapkan, kemungkinan pertunangan itu
putus tetap ada. Jika pasangan itu telah melakukan hubungan seksual
sebelum menikah, mereka telah melanggar komitmen. Dan bila
dikemudian hari hubungan ini putus, akan meninggalkan bekas luka emosi
yang permanen. Hubungan seksual yang sah hanya bisa dilakukan bila
seorang pria dan wanita bersedia untuk menjadi satu tidak hanya secara
fisik tetapi juga secara psikis dengan memikul tanggung jawab terhadap
masing-masing pasangannya.

Kecaman terkeras dari sudut pandang Kriten memang ditujukan kepada


tindakan amoral seks diluar nikah. Kecaman tersebut jelas terdapat dalam
Alkitab. Alkitab menolak menggunakan ‘istilah yang lebih lunak’.
Contohnya seks pra-nikah dengan tekanan pada ‘pra’ dan bukan pada
‘nikah’. Perzinahan diartikan sebagai ‘seks diluar nikah’. Homoseksualitas
digambarkan dengan istilah yang lebih lunak sebagai satu ‘variasi gay’
dan bukan disebut sebagai ‘penyimpangan’.

Orang Katolik saat ini mulai mempertimbangkan satu alasan bahwa ‘cinta
membuat seks diluar nikah sesuatu benar’. Jika seorang pria dan wanita
jatuh cinta, mereka berhak mengekspresikan cinta mereka walaupun
melalui hubungan seks diluar nikah. Beberapa pendapat mengatakan
bahwa seks sebelum nikah membebaskan mereka dari tradisi kuno dan
memberikan mereka satu kebebasan emosi. Kebenaran dalam hal ini
adalah bahwa seks pra-nikah menimbulkan tekanan emosi karena
mengartikan cinta sekedar hubungan fisik tanpa satu komitmen total
diantara pasangan yang menikah.

Prinsip 6:Seks merupakan sarana prokreasi dan relasi.


Sampai awal abad ini, orang Katolik percaya bahwa fungsi utama seks
adalah untuk prokreasi. Pertimbangan lain, seperti aspek kesatuan,
relational, dan kesenangan, dianggap sebagai fungsi sampingan. Namun
keadaan tersebut mulai berubah diabad 20.

Dari sudut pandang Alkitab, kegiatan seksual dalam perkawinan


merupakan sarana prokreasi dan relasi. Sebagai orang Katolik kita perlu
menjaga keseimbangan antara kedua fungsi seks ini. Hubungan seks
adalah kegiatan menyenangkan yang menimbulkan rasa saling memiliki
dan menjadi satu sementara menciptakan satu kemungkinan untuk
membawa satu kehidupan baru ke dalam dunia ini. Kita harus menyadari
bahwa seks adalah anugerah ilahi yang hanya dapat dinikmati dalam
perkawinan.

Paulus menganjurkan pada suami-istri “Hendaklah suami memenuhi


kewajibannya terhadap istrinya, demikian pula istri terhadap suaminya.
Istri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula
suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi istrinya. Janganlah
kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk
sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa.
Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya iblis
jangan menggodai kamu, karena kamu tidak tahan bertarak.” (I Kor 7:3-5;
lihat juga Ibrani 13:4)

Prinsip 7: Seks memampukan pria dan wanita untuk mencermikan peta


Allah dengan turut serta dalam kegiatan kreatifNya.
Dalam Alkitab, seks tidak hanya berfungsi dalam proses penyatuan roh
yang misterius tetapi juga menciptakan kemungkinan untuk membawa
anak-anak lahir kedunia ini. “Beranak cuculah dan bertambah banyak”,
perintah Tuhan dalam Kej 1:28.

Tentu saja tidak semua pasangan dianugerahi anak. Usia tua,


kemandulan, ataupun penyakit genetik adalah beberapa dari faktor yang
menyebakan seseorang tidak mungkin mempunyai anak. Namun bagi
sebagian besar pasangan yang menikah, mempunyai anak adalah hal
yang wajar dalam kehidupan perkawinan. Hal ini tidak berarti bahwa
setiap tindakan dari kesatuan seks harus mengacu pada konsep tersebut.

“Kita tidak bermaksud memisahkan seks dari kemungkinan untuk


mempunyai anak,” tulis David Phypers, “dan mereka yang melakukan hal
itu dengan alasan-alasan pribadi, sesungguhnya tidak memahami tujuan
Tuhan terhadap hidup mereka. Mereka mengambil resiko untuk tidak
mengindahkan perkawinan mereka dan kegiatan seksual dalam
perkawinan hanyalah demi kepuasan semata. Mereka tidak bersedia turut
serta dalam satu proses kreatif untuk membawa kehidupan baru anak-
anak mereka ke dalam dunia ini, membesarkan dan mendidik mereka
hingga sampai pada kedewasaan.”

Kita tidak akan menemukan jawaban yang gamblang dalam Alkitab. Kita
telah melihat bahwa seks memiliki sarana prokreasi dan relasi. Kenyataan
bahwa fungsi seks dalam perkawinan tidak hanya untuk meneruskan
keturunan tetapi juga untuk mengekspresikan cinta dan komitmen,
menunjukan adanya keterbatasan dalam fungsi seks sebagai sarana
reproduksi. Dengan kata lain bahwa fungsi relasi merupakan fungsi yang
lebih dinamis dibandingkan fungsi reproduksi.

Hal ini memicu pertanyaan: apakah kita berhak campur tangan dalam
proses reproduksi yang direncanakan Tuhan? Jawaban dari Gereja katolik
Roma adalah Tidak!. Apa yang harus dilakukan oleh umat katolik telah
dijelaskan Paus Paulus VI dalam suratnya Humane Vitae (29 Juli 1968),
yang mengakui moralitas kesatuan seksual antara suami dan istri,
walaupun tidak memiliki anak. Dalam suratnya Paus tidak menyeujui
penggunaan alat kontrasepsi buatan dan menganjurkan mengunakan cara
alamiah ‘metode ritme’ untuk mengontrol kelahiran. Dalam metode ini
hubungan seksual hanya boleh dilakukan pada saat istri dalam masa tidak
subur.

Usaha Humane Vitae untuk membedakan antara kontrasepsi ‘buatan’ dan


‘alami’ kemudian menimbulkan masalah baru. Penolakan untuk
menggunakan kontrasepsi buatan menjalar pada penolakan untuk
menggunakan vaksin, hormon, atau obat-obatan yang tidak diproduksi
secara alami dalam tubuh manusia.

“Seperti penemuan manusia yang lain,” tulis David Phypers,”kontrasepsi


dipandang sebagai sesuatu yang netral dari segi moral; masalahnya
terletak pada apa yang akan kita lakukan dengan kontrasepsi itu. Jika kita
menggunakannya untuk melakukan hubungan seks diluar nikah atau demi
keegoisan kita, atau jika kita menggunakannya untuk merusak perkawinan
orang lain, kita akan dipersalahkan karena tidak mematuhi kehendak Allah
dan karenanya kita menghancurkan arti perkawinan. Namun apabila kita
menggunakannya dengan tepat untuk kesehatan dan demi kesejahteraan
keluarga kita, kontrasepsi justru akan membantu kita memperoleh rumah
tangga yang bahagia. Dengan kontrasepsi kita dapat melindungi keluarga
kita dari masalah fisik, emosi, ekonomi, dan psikologi yang mungkin
ditimbulkan oleh kehamilan yang tidak direncanakan, sementara diwaktu
yang sama kita dapat mencurahkan perhatian kita untuk menumbuhkan
cinta yang dapat memperkuat ikatan perkawinan.

Seksualitas manusia adalah bagian dari ciptaan Tuhan yang indah. Tidak
ada jejak dosa didalamnya. Namun, sama seperti anugerah Tuhan yang
lain bagi manusia, seks juga digunakan oleh setan untuk menjauhkan
manusia dari kehendak Tuhan. Seks berfungsi sebagai sarana untuk
menyatukan dan memperoleh keturunan, dalam hubungan pria dan wanita
untuk menjadi ‘satu daging’. Ketika hubungan itu rusak, baik oleh seks
pra-nikah atau seks diluar nikah, kita telah melanggar hukum ketujuh. Kita
telah berbuat dosa, dosa terhadap Allah dan dosa terhadap diri sendiri.
Tapi Alkitab tidak meninggalkan kita tanpa harapan. Alkitab
memperkenalkan kita kepada kasih Allah yang bersedia mengampuni
segala dosa, termasuk dosa seksual. Walaupun dosa seksual
meninggalkan bekas dalam kesadaran kita dan dapat menyakiti orang
lain, pertobatan yang sungguh-sungguh mampu membuka pintu maaf
Allah. Tidak ada dosa yang sangat besar sehingga kasih Allah tidak dapat
membawa penyembuhan dan perbaikan. Yang harus kita lakukan adalah
meraih kasih itu, karena hanya kasih yang membuat kita menyadari
potensi kita masing-masing yang telah diberikan oleh Pencipta kita.
Kita juga harus menerapkan hal itu dalam kehidupan seksual kita. Pada
saat orang-orang mulai memperbolehkan seks bebas, saat itulah menjadi
peringatan bagi kita sebagai orang Katolik untuk kembali memperkuat
komitmen kita tentang seks menurut pandangan Alkitab sebagai satu
anugerah ilahi yang hanya boleh dilakukan dalam perkawinan.

2.9 Keterlibatan Katolik dalam mencegah seks bebas

Masa remaja adalah masa yang paling berseri. Di masa remaja itu juga
proses pencarian jati diri. Dan, disanalah para remaja banyak yang
terjebak dalam pergaulan bebas. Pergaulan bebas di kalangan remaja
telah mencapai titik kekhawatiran yang cukup parah, terutama seks
bebas. Mereka begitu mudah memasuki tempat-tempat khusus orang
dewasa, apalagi malam minggu. Pelakunya bukan hanya kalangan SMK,
bahkan sudah merambat di kalangan SMP.

‘’Banyak anak-anak remaja beranggapan bahwa masa remaja adalah


masa yang paling indah dan selalu menjadi alasan sehingga banyak
remaja yang menjadi korban dan menimbulkan sesuatu yang
menyimpang,’’

Ditingkat pergaulan dalam kondisi hari ini, anak-anak bisa saja berbohong.
Oleh sebab itu, pengawasan orang tua harus diperketat. Tentu saja contoh
perilaku orang tua sangat berperan.

Kita sebagai remaja untuk menghindari dalam segi pergaulan yang baik
harus mendekatkan diri pada Tuhan. Karena kita sangat membutuhkan
bimbingan Tuhan. Baiknya kita harus lebih rajin beribadah dan berdoa
pada Tuhan. Dan mengisi dengan kegiatan / hal-hal yang positif. Dan bagi
umat christyani, rajin pergi ke gereja. Kita juga perlu memperdalam
pelajaran kerohanian agar kita dapat mengamalkan perbuatan yang baik
dalam kehidupan sehari-hari. Agar iman kita lebih bertumbuh dan
dikuatkan lagi. Dengan hal ini sedikit besar pasti akan bisa untuk
menanggulangi pergaulan bebas atau kenakalan di kalangan remaja.

Dalam maraknya kenakalan remaja, peranan orang tua/keluarga sangat


penting untuk mengawasi tingkah laku putra-putri mereka. Untuk
mencegah supaya anak-anak remaja/anak-anak muda agar tidak
terjerumus dalam pergaulan tidak baik. Perlu sekali para orang tua
mengawasi anaknya. Orang tua harus lebih memperhatikan anaknya. Kita
juga harus pintar memilih teman atau bergaul dengan teman yang baik
dan tidak macam-macam. Dan yang paling penting kita mendekatkan diri
pada tuhan. Mohon bimbingan dan petunjuknya agar kita selalu berada di
jalan yang benar. Kita juga bisa mengeksplor ketrampilan kita dan juga
mengisi waktu luang dengan hal-hal yang positif. Contohnya, yaitu pergi
beribadah tempat ibadah, belajar kelompok dengan teman-teman, dll.

Iman, merupakan rem paling pakem dalam berpacaran. Justru penilaian


kepribadian pasangandapat dinilai saat berpacaran. Mereka yang
menuntut hal-hal yang melanggar norma-normayang dianut, tentunya
tidak dapat diharapkan menjadi pasangan yang baik. Seandainya iapun
menjadi suami atau istri kelak tentunya keinginan untuk melanggar norma-
norma pun selaluada. Untuk itu, “Say Good Bye” sajalah…! Masih banyak
kok pria dan wanita yang mempunyai iman dan moral yang baik yang
kelak dapat membantu keluarga bahagia.

2.10 Keterlibatan Katolik dalam menolong korban seks bebas

Seperti dosa lain meskipun ada faktor adiksi atau ikatan yang kuat, tetapi
semua dosa sudah dilepaskan oleh “Yesus”. Arti kata “Yesus” itu berarti
Pelepas dosa.

Mat 1:21 Maka ia* akan melahirkan seorang putra dan hendaklah engkau
menamakan Dia Yesus**, karena Dialah yang akan melepaskan
umatNya dari dosa-dosanya. (KJI)

Semua macam dosa sudah dilepaskan, termasuk juga dosa pornografi


sudah dibereskan (diampuni dan dimerdekakan) oleh Tuhan Yesus di atas
salib.

Semua dosa sudah dilepaskan oleh darah Yesus. Misalnya benci (Saul),
tamak (Zakheus), bengis (Musa) dll bisa lepas dengan percaya pada
Tuhan Yesus, begitu juga dosa pornografi dan zina kalau mau, bisa
dilepaskan oleh Kristus! Ada seorang majelis gereja, setiap kali ke luar
negeri (ini pegawai tinggi) selalu mencari gambar-gambar porno sebab
zaman dulu (kurang lebih sebelum 1968) di sini jarang dan mahal.
Akibatnya lahir dosa-dosa zina. Hubungan dengan istrinya jadi rusak.
Kalau dalam hati seorang suami sudah ada perempuan lain, cintanya
pada istri sendiri jadi bocor (sisa bosan, muak, sudah tidak senang
meskipun dahulunya tergila-gila). Justru yang membuat hidup nikah itu
indah adalah cinta. Kalau cinta habis, bocor, kalau dekat-dekat dengan
isterinya banyak ributnya. Dosa itu tanda khas dari neraka. Di mana ada
dosa, suasana neraka juga ada disitu. Begitu juga rumah tangga orang ini.
Tetapi pada satu kali ia diinjili temannya, maka majelis gereja ini bertobat,
lalu penuh Roh Kudus dan ia merdeka dari pada dosa zinah dan
pornografi (semua gambar-gambar yang mahal dan dahulu hoby dan
kesayangannya dibakar habis). Lalu ia melayani Tuhan Fulltime, menjadi
seorang penginjil yang menjadi berkat diseluruh nusantara.
Pornografi dan zina bisa lepas kalau mau, sudah dimerdekakan oleh
Kristus dan yang percaya akan mengalaminya.

Adapun cara Katolik menolong korban seks bebas adalah sebagai berikut:

A. NASEHAT PRAKTIS.

Misalnya mendampingi anak yang sedang melihat TV (banyak acara TV


yang tidak cocok dengan Firman Tuhan) dan harus terus menjelaskan mana
yang boleh dan mana yang tidak, serta membatasi jumlah jam untuk melihat
TV, yaitu hanya acara-acara yang cocok untuk anak-anak saja.

Komputer anak-anak (usahakan supaya situs-situs porno diblokir) jangan


menghadap tembok sehingga terus tersembunyi sehingga tidak kelihatan layarnya
dan tidak bisa sering-sering diawasi dari sekitarnya. Periksa semua game yang
dimainkan si anak, apalagi kalau orangtua yang membelikannya, harus betul-betul
tahu isinya. Jangan tertipu oleh judul-judul luarnya saja yang sopan atau biasa,
sebab kadang-kadang cerita-nya tentang perang (ini juga tidak baik, mengajari
anak membiasakan = mendidik anak-anak untuk membunuh dan menghukum,
sehingga lama-lama perasaan hatinya menjadi tumpul dan dengan perasaan hati
yang sudah mati, anak-anak ini bisa lebih mudah membunuh), tahu-tahu di
dalamnya banyak pornografi dan akhirnya penuh dengan adegan perzinaan yang
blak-blakan dari si jagonya. Juga flash disk, Blackberry, komik dll. Secara diam-
diam atau terang-terangan, orangtua wajib menggeledah barang-barang dan kamar
si anak; bukan saja boleh tetapi harus, kalau tidak mau kecolongan dan meratap
sedih. Juga jangan lupa terus memonitor kemana saja perginya dan perlu di check
sebab anak-anak zaman sekarang makin lihai “menyelundupkan”, apalagi kalau
“doanenya” lengah atau disogok sikap dan kata-kata yang manis (lihat lebih lanjut
dalam buku Pendidikan Anak oleh Pdt Jusuf BS).

Hal-hal praktis ini baik tetapi belum cukup! Sebab yang bisa melepaskan
orang dari pornografi dan dosa hanyalah Tuhan Yesus yang juga sesudah
memerdekakannya, juga bisa memelihara hidup kesucian sehingga limpah dengan
kesukaan yang asli oleh Roh Kudus dalam follow upnya.
Yoh 4:13-14 Yesus menjawab dan berkata kepadanya: Barangsiapa minum dari
air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa yang minum dari air yang akan
Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus lagi; melainkan air yang akan
Kuberikan kepadanya itu akan menjadi di dalamnya sebuah mata air yang
memancar sampai kepada hidup yang kekal. (KJI)

Tanpa Kristus semua usaha itu hanya memberi hasil sementara. Sebab makin
pintar sang polisi menjaga hanya secara praktis, dari luar saja,membuat anak-anak
makin pintar sembunyi, menyelundup dan mencari alasan yang tepat. Haraplah
pada Tuhan Yesus dan selalu dipimpin oleh RohNya seperti ligabis (dengan
hikmat dan kuasa Allah, sekalipun “hanya” terhadap anak-anak sendiri. Kita perlu
dipimpin Roh untuk mencegah, melepaskan dan terus di follow up); tanpa Tuhan,
bukan saja anak atau orang yang terikat itu tidak bisa lepas, juga bisa menular
pada semua yang lain! Pornografi itu “penyakit” menular, bahkan sudah
mewabah! Tetapi dalam pribadi, rumah tangga dan Gereja yang mengenal
kebenaran Firman Tuhan tentang pornografi dan punya kuasa Roh Kudus (doa
dalam Roh dan kebenaran), tidak dijamah oleh “wabah” ini.

B. CARA ROHANI.

1. MAU, DILEPASKAN DENGAN SIKAP YANG AKTIF.

Orang atau anak yang dilepaskan itu tidak boleh tinggal pasif, hanya kita
yang aktif menggarapnya, tidak bisa! (Kelepasan semacam ini masih bisa
dilakukan untuk orang yang belum kenal Tuhan misalnya kelepasan dari
setan-setan). Orang itu sendiri harus ikut aktif dalam pelepasan ini. Jadi,
nomor satu ia sendiri mau dan rindu dilepaskan meskipun ia tidak berdaya
dan gagal terus. Kalau orang itu percaya Tuhan Yesus dan mau dilepaskan,
baru bisa berhasil.

Ada seorang Katolik, seorang gadis habis jatuh dalam dosa sex, datang pada ibu
gembalanya minta dilepaskan. Ini cara pelepasan yang salah. Ibu gembala ini
tentu mau melepaskannya, tetapi ia harus menjelaskan dan menasehati lebih
dahulu, sampai ia sendiri mau dilepaskan, mau berusaha, mau pikul salib
mematikan daging, mau taat akan firman Tuhan, baru kemudian ia didoakan,
maka kuasa nama Yesus akan bekerja dan melepaskannya.
Kalau orang itu belum sungguh-sungguh mau, kita masih harus terus mendoakan
dan menasehati, melayani dalam Roh (dengan kata-kata hikmat dan kuasa Roh,
kalau minta pasti dapat) sampai ia tiba dititik mau melepaskan dirinya sendiri
dengan kuasa Tuhan Yesus. Kadang-kadang Tuhan ikut menolong orang yang
keras hati dengan menghajarnya.

2. SUDAH LAHIR BARU DAN TETAP HIDUP BARU,

lebih-lebih kalau sudah penuh Roh Kudus akan lebih mudah mencegah tidak
sampai kena pornografi atau melepaskannya. Kalau belum lahir baru, selain
nasehat yang diberikan, fokuskan doa dan pelayanan kita untuk melahirbarukan
orang itu dengan kuasa Roh Kudus. Seringkali pada waktu dinasehati ia langsung
lahir baru dan terlepas. Sebab hanya dengan lahir baru, yang lama lenyap
(termasuk pornografi) dan yang baru terbit, yaitu hidup baru seperti Kristus mulai
tumbuh.
2Kor 5:7 Sebab kami berjalan dengan iman, bukan dengan penglihatan (KJI)
Hanya dalam hidup baru ada kelepasan dari dosa termasuk pornografi dan di
dalam Kristus kita bisa terus terpelihara dalam kesucian sampai mati atau
pengangkatan, tidak kena ketularan “wabah rekreasi” ini.

3. TERBANG TINGGI SEPERTI BURUNG NASAR (= RAJAWALI).

Ini hal yang ajaib untuk pikiran manusiawi.


Ams 30:18-19a Ada tiga perkara yang terlalu ajaib bagi saya, bahkan yang
keempat tidak kuketahui Jalannya nazar di udara…(KJI).
Ams 23:5c …Mereka pergi terbang ke arah langit seperti burung Nazar. (KJI)

Burung rajawali ini terbang tinggi di atas segala perkara, juga di atas badai Yes
40:31, Ay 39:30,31. Orang-orang yang bisa terbang tinggi seperti rajawali ini
adalah bayangan dari orang-orang rohani yang tidak terpengaruh oleh segala daya
tarik dan kemanisan dosa-dosa pornografi sebab dipuaskan oleh Roh Kudus dan
Firman Tuhan. Mereka bisa mengatasi segala dosa dan kejahatan di akhir zaman
ini dengan menjauhkan diri dari dosa/ semua yang jahat (Ams 22:3) dan tetap
hidup dalam Kristus serta terus meningkat sampai ikut pengangkatan.
Orang-orang yang akan ikut dalam pengangkatan itulah orang-orang yang menang
atas segala dosa dan kejahatan akhir zaman ter-masuk pornografi, mereka itu
adalah seperti rajawali yang dikatakan Tuhan Yesus dalam:
Luk 17:34-36 Aku berkata kepadamu: Pada malam itu adalah dua orang di atas
satu tempat tidur, yang satu akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Ada
dua perempuan mengisar bersama, seorang akan dibawa dan yang lain
ditinggalkan. Dua laki-laki berada di ladang, seorang akan dibawa dan yang
lain ditinggalkan. (KJI)
Perhatikan jawaban Tuhan Yesus ini adalah kunci untuk pertanyaan murid-murid
tentang pengangkatan.
Luk 17:37 Lalu mereka menjawab dan berkata kepadaNya: Dimana Tuhan? Dan
Ia berkata kepada mereka: Barang di mana ada tubuh itu, di sanalah
berkerumun burung nasar. (KJI)

Burung nazar (rajawali) berhimpun di sekitar tubuh (Terj. Lama: bangkai, dari
mangsa yang didapat burung-burung ini), itu menggambarkan tentang Perjamuan
Suci oleh umat Tuhan.

Ayat ini menceritakan kunci dari “tempat” pengangkatan yaitu di tempat burung
nazar yaitu di sekitar perjamuan suci. Orang yang makan perjamuan suci dengan
betul (tidak boleh dengan dosa 1Kor 11:7,30 itu berarti terus hidup dalam
kesucian), maka Perjamuan Suci membuatnya menjadi luar biasa Yoh 6:56-57.

Perjamuan Suci setiap hari akan menjadi salah satu tanda dari Minggu ke-70
Daniel, dimana “burung-burung nazar” ini makan daripadanya setiap hari
sehingga siap untuk ikut dalam pengangkatan.
Kalau setiap hari bisa menikmati perjamuan suci, orang-orang ini bisa bersukacita
dalam sungai air hidup dalam kesucian dan terus dipimpin Roh, siap untuk
pengangkatan).

APA ARTINYA TERBANG TINGGI SEPERTI BURUNG NAZAR?


A. DENGAN IMAN.

Bagi orang yang bisa percaya kepada Tuhan Yesus tidak ada
perkara yang mustahil. Juga mengalahkan pornografi dan
perzinaan, tidak sulit, pasti bisa. Dengan iman kita akan hidup
dalam kemenangan dan kesucian.

Mrk 9:23 Yesus berkata kepadanya: Jikalau engkau bisa percaya,


segala sesuatu bisa jadi bagi orang yang percaya. (KJI)
Jangan takut akan segala tantangan-tantangan pornografi dan
problem-problem lain. Naiklah lebih tinggi dengan iman.
Percayalah akan Allah Mrk 11:22 yang berkata dan membuat sekali
merdeka (dari dan dosa) tetap merdeka Gal 5:1. Orang yang
percaya akan bisa berkata-kata dengan iman seperti Daud terhadap
Goliat.
1Sam 17:45 Lalu kata Daud kepada orang Filistin itu, engkau
datang kepadaku dengan pedang dan dengan tombak dan dengan
perisai; tetapi saya datang kepadamu di dalam nama Tuhan bala
tentara, Allah dari pasukan Israel yang engkau hinakan itu!
(KJI).

Daud sungguh-sungguh percaya pada Tuhan, sebab itu tidak takut


dan betul-betul menang, tidak terikat dosa, tentang hidup benar,
lepas dari semua dosa.

Begitu orang yang bisa percaya itu menjadi benar, tidak ada
yang mustahil baginya Mrk 9:23.

Abraham percaya pada Tuhan dan itu dihitung baginya


sebagai kebenaran.

Rom 4:3 Maka apakah yang dikatakan Alkitab? Abraham percaya


kepada Allah, dan hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai
kebenaran (KJI)

Mengapa begitu mudah dan enak, hanya percaya dihitung sebagai


orang benar. Ada banyak orang yang mengakui percaya kepada
Tuhan Yesus, apakah mereka semua sudah menjadi orang benar?
Kalau mereka percaya seperti Abraham, mereka menjadi orang
benar. Tetapi tidak semua orang percaya itu percaya seperti
Abraham.

Cerita penonton akrobat bertepuk tangan dengan meriah sebab


melihat seorang akrobat itu berjalan dengan membawa kursi lewat
tali;
Waktu penonton itu ditanya oleh akrobat itu, apakah mereka
percaya kalau ia bisa membawa seorang di atas kursi lewat tali itu?
Semua menjawab: “percaya!” dengan gegap gempita. Tetapi waktu
diajak seorang dari antara mereka yang percaya itu untuk duduk di
kursi yang dibawanya, tidak ada yang mau.

Mereka percaya tetapi tidak ada yang berani duduk di kursi sang
akrobat itu. Ini percaya yang mati bukan seperti percaya Abraham.
Memang rasanya aneh, bilang percaya lalu langsung
diperhitungkan sebagai orang benar. Tetapi perhitungan Tuhan
tidak pernah ngawur atau keliru. Orang yang sungguh percaya
seperti Abraham akan melakukan apa yang diyakini sekalipun
ada resiko besar.

Waktu Abraham dipanggil keluar dari Urkasdim, ia tidak tahu


harus kemana, tetapi ia tetap berangkat.
Kej 12:1 Maka Tuhan berkata kepada Abram, keluarlah engkau
dari negerimu dan di antara kaum keluargamu dan dari rumah
bapamu ke suatu negeri yang akan kutunjukkan kepadamu (KJI).
Waktu disuruh mengorbankan Ishak, anaknya, sekalipun itu
bertentangan dengan janji Allah, sebab dengan pikiran sehat dan
dengan perasaan hatinya, Abraham tetap taat dan ia menggenapi
rencana Allah; karena iman yang seperti inilah, maka Abraham
dihitung sebagai orang benar, menjadi orang benar, Percaya tetapi
tidak taat itu percaya yang mati Yak 2:17. Percaya yang betul itu
taat dan langsung Roh Kudus juga menolongnya sehingga bisa
melakukannya.

Banyak orang lupa atau tidak memperhitungkan pertolongan Roh


Kudus yang selalu stand by menolong orang yang mau percaya dan
yang mau melakukan kehendak Allah; dan kalau Roh Kudus yang
menolong, pasti berhasil 100%. Sebab itu bagi orang yang bisa
percaya (ada perbuatannya, taat melakukan yang diyakini), maka ia
akan bisa melakukan Firman Tuhan dan menjadi benar di hadapan
Allah.

Mengapa? Sebab waktu ia taat dan melakukannya, Roh Kudus


langsung menolong sehingga bisa.

Begitu juga dengan melawan pornografi, kita sudah merdeka dan


tetap merdeka, kita bisa lepas atau tetap lepas dari pornografi dan
dengan demikian kita menjadi orang benar, sebab dengan Roh
Kudus (selama kita mau terus dipimpin Roh, tidak menuruti
daging) pasti berhasil penuh! Roh Allah sanggup, bahkan maha
kuasa, tidak pernah gagal. Orang yang mau bekerjasama dan
dipimpin Roh pasti tidak akan gagal. Ada kesukaan dan kepuasan
lain yang diberikan Roh Kudus dalam hatinya, seperti perem-puan
Samaria yang bertobat, berhenti dari semua perzinaannya dan ia
dipuaskan dengan sungai air hidup dari Surga.

Yoh 4:13-14 Yesus menjawab dan berkata kepadanya:


Barangsiapa minum dari air ini, ia akan haus lagi, tetapi
barangsiapa yang minum dari air yang akan Kuberikan
kepadanya, ia tidak akan haus lagi; melainkan air yang akan
Kuberikan kepadanya itu akan menjadi di dalamnya sebuah mata
air yang memancar sampai kepada hidup yang kekal (KJI)

Sebab itu orang yang percaya akan tetap suci, tetap merdeka, dan
bergairah untuk taat melakukan kehendak Allah, dan puas, sukacita
dengan kesukaan Surgawi, sebab Roh Kudus selalu stand by
menolongnya dan membuatnya terus penuh sukacita ilahi dan itu
menjadi kekuatannya.

Zak 4:6 Dan ia menjawab dan berkata kepadaku, katanya, inilah


Firman Tuhan kepada Zeru-babel, katanya, Bukan dengan kuat
dan juga bukan dengan kuasa tetapi oleh Roh Ku, kata Tuhan
balatentara (KJI).

Pil 4:4 Bersukacitalah di dalam Tuhan senantiasa. Sekali lagi


saya katakan, bersukacitalah! (KJI)
Pil 4:13 Saya dapat melakukan segala sesuatu melalui Kristus
yang menguatkan saya. (KJI)

Neh 8:10c (dalam bahasa Indonesia ayat 11) karena kesukaan


dari Tuhan itulah kekuatan-mu (KJI).

Kalau masih ragu-ragu, berdoalah terus dalam Roh dan


kebenaran, kita akan menjadi kuat, sebab Roh Kudus akan
menguatkan iman kita

1Kor 14:4 Orang yang berkata-kata di dalam bahasa lidah


meneguhkan dirinya sendiri, tetapi orang yang bernubuat
meneguhkan jemaat. (KJI)

Roh Kudus menghidupkan ayat-ayat Firman Tuhan 2Kor 3:6.


Firman Tuhan menjadi hidup dan bergerak dalam hatinya sehingga
itu menim-bulkan iman dalam hatinya dan (Rom 10:17) keteguhan
dan kepuasan) dan kita menjadi kuat dan menang!
Jadi orang benar, bukan hamba pornografi. Terbanglah tinggi, naik
dengan iman dan kita akan mengalami sebagaimana iman kita.

Mat 8:13 Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: Pergilah, sama
seperti yang kamu percaya, jadilah bagimu. Maka hamba itu
disembuhkan pada jam yang sama. (KJI)
Percayalah akan Firman Tuhan, sebab Dia yang ada di dalam kita
itu lebih besar dari semua pornografi dalam dunia Rom 8:31, 1Yoh
4:4.

B. NAIK KE ATAS

Rajawali atau Nazar yang terbang tinggi itu tidak masuk dalam
angin ribut tetapi naik diatasnya. Jangan masuk dalam materi
pornografi tetapi tinggalkan.

Ams 22:3 Orang yang bijak bisa melihat lebih dahulu yang jahat dan
menyembunyikan dirinya, tetapi orang bodoh jalan terus dan terhukum (KJI)

Jangan ikut melihat-lihat dalam pornografi. Kalau sudah tahu itu pornografi,
tinggalkan, lari daripadanya. Bukan karena tidak berani, tidak kuat, tetapi sebab
ini diperintahkan Tuhan dan ini yang betul. Orang yang tidak mau pergi daripada
pornografi berarti masih ada keinginan dan kerinduan yang belum dihabisi sama
sekali. Kita harus mematikan daging dan hawa nafsu sampai mati semua, jangan
disisakan, nanti itu tumbuh kembali. Ganti dengan kesukaan dan kepuasan ilahi
Neh 8:11.

Lebih mudah berhenti pada permulaan dosa daripada mau berhenti di


pertengahan jalan dosa, apalagi kalau sudah terikat, sulit untuk kembali lagi dan
kembali terikat. Orang yang recidivis (jatuh kembali) itu lebih parah,akhirnya
tidak bisa kembali, itu berarti celaka untuk selama-lamanya dalam neraka kekal.
Berhenti, lari!

Kekuatan orang beriman itu ampuh sebab ia lari dari permulaan dosa. Jangan
coba-coba mencicipi, nanti terjerat. Luk 5:39.
Kalau saat terakhir baru mau memerangi pornografi, itu seringkali sudah
terlambat dan hidup sudah dibuang menjadi sia-sia dan kosong dan akan tetap
kalah. Rencana Allah yang indah-indah batal dalam hidupnya, hidupnya menjadi
reruntuhan, bisa-bisa untuk kekal. Mengapa?
B.1. Sebab kalau sudah melangkah masuk dalam pornografi (dosa), maka orang
itu jadi terikat, apalagi kalau hatinya ingin, lalu minum kesukaan anggur lama, ia
akan makin menyukainya dan tidak mau lagi minum anggur baru (kesukaan dari
hidup suci). Ia akan makin kuat terikat oleh dosa-dosa pornografi itu dan tidak
lagi suka akan kesukaan yang suci dan murni.
Luk 5:39 Tidak seorangpun yang minum anggur lama, dengan segeranya
menginginkan yang baru, sebab ia berkata: Yang lama lebih baik. (KJI)

B.2. Orang yang melihat-lihat pornografi, sekalipun sudah berhenti, iblis masih
bisa menghidupkan kembali ingatan akan gambar-gambar itu berulang-ulang dan
menggodanya lagi se-hingga meskipun hanya dalam ingatan, ia sudah jatuh dalam
dosa zina dan rohaninya menjadi suam dan tawar.
Kalau toh ada pikiran kotor yang muncul, buang dengan iman pikiran kotor yang
dipanahkan oleh iblis, Ef 6:16. Buang dengan yakin, Roh Kudus pasti menolong,
pasti berhasil! Kita punya kuasa mengusir iblis dan segala pikiran-pikirannya Mrk
16:17.
C. PENUH DAN DIPIMPIN ROH TERUS, tekun berdoa dalam Roh dan
kebenaran, maka daging akan mati.

Rom 8:13-14 Sebab jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati, tetapi
jika oleh Roh itu kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuh, kamu akan
hidup. Karena seberapa banyak orang yang dipimpin oleh Roh Allah, mereka
adalah putra-putra Allah. (KJI)

Gal 5:16-17 Jadi, inilah yang saya katakan: Berjalanlah di dalam Roh, maka
kamu tidak akan menggenapkan nafsu daging. Sebab keinginan daging
berlawanan dengan Roh, dan Roh berlawanan dengan daging; dan keduanya
bertentangan satu sama lain, sehingga kamu tidak melakukan hal-hal yang kamu
kehendaki. (KJI)

Sebab itu kita perlu selalu berjalan dalam Roh seperti contoh dari Putra manusia
Yesus yaitu dengan terus berdoa Mat 4:1, Luk 4:1,18, Kis 11:12. Kalau Roh
Kudus masuk dan tinggal di dalam kita, maka Ia akan memberi kuasa Kis 1:8 dan
kesukaan yang murni Gal 5:22, Yoh 4:14; 7:38. Kalau kita berjalan dalam Roh
kita menjadi kuat. Zak 4:6, sehingga pencobaan pornografi menjadi ringan dan
kita sanggup membuang bahkan dengan mudah, dengan pertolongan Roh Kudus.
Godaan-godaan pornografi bisa ditinggalkan dengan mudah. Tetapi tetap ada
pergumulan, namun ringan dan kita harus selalu bersikap tegas untuk selalu
meninggalkan dan membuangnya, maka semua godaan dan tarikan itu terasa
lemah, kita bisa dengan lebih mudah meninggalkannya dan tetap suci. Perasaan
hati yang suci, bebas itu indah, kita bisa bebas memuji Tuhan, mencintai isteri
suami kita dan bergairah, bergembira di dalam Tuhan Pil 4:4,7.

D. BERSEKUTU DALAM TUBUH KRISTUS.

Kalau kita mau memelihara persekutuan dalam Kristus (persekutuan tubuh


Kristus), yaitu dalam kesucian dan kasih (= selalu mengampuni 1Yoh 1:7), maka
bersama-sama kita akan menjadi lebih kuat (Im 26:8) dan lebih mudah mengusir
pikiran pornografi dan tetap jauh dari pornografi. Persekutuan tubuh Kristus itu
Kristus kepalanya.

Ini bukan hanya keakraban (lihat pelajaran tentang keakraban Alkitabiah


M3413 dalam website www.tulang-elisa.org). Orang dunia bisa akrab satu sama
lain, tetapi mereka tidak mempunyai persekutuan tubuh Kristus. Persekutuan
tubuh Kristus itu hanya bisa diantara orang yang lahir baru dan Roh Kudus yang
mengikatkan kita dalam persekutuan tubuh Kristus yang dikepalai Kristus, Dia
yang memberi kekuatan, kuasa, hikmat dan kesukaan dalam persekutuan ini dan
dalam setiap anggota-anggota tubuh Kristus. Bersama-sama dalam persekutuan
tubuh Kristus kita menjadi kuat dan mengalahkan pornografi sampai dalam
pikiran dan angan-angan kita Gal 5:24. (Keakraban dunia itu tanpa Kristus
sebagai kepala dan penguasanya, sehingga arahnya bisa kemana-mana, bisa sama-
sama ngrasani, sama-sama benci, sama-sama menikmati kesukaan pornografi dll
bahkan disetir setan, mereka tidak tahu dan tidak berdaya, bahkan pimpinan setan
dinikmati).

Dalam pergaulan atau perkara sekuler yang penuh resiko pornografi dan
perzinaan, lebih baik kita selalu berdua (seperti Luk 10:1), misalnya suami isteri
bersama-sama atau dua pelayan Tuhan, maka daya tarik pornografi dan iblis akan
terasa lebih ringan sehingga lebih mudah menolak dan pergi daripada pornografi
dan Roh Kudus akan terus mengikuti, melindungi dan menyertai kita sehingga
tetap menang. Sebab itu sering-sering berbakti dan bersekutu bersama (Ibr 10:25).

Juga dalam pelayanan, bersama-sama akan menguatkan iman kita. Jangan mau
dikalahkan, kita sanggup menang (sebab Allah yang maha kuasa ada di dalam kita
1Yoh 4:4), percayalah!

Demikianlah, seperti rajawali, naik terbang tinggi, selalu penuh dengan tubuh dan
darah Kristus (Perjamuan suci Luk 17:37), sehingga kita tidak dijamah oleh dosa-
dosa yang menyeret seperti tsunami di sekitar kita.

Bagaimana kita bisa naik ke tempat yang lebih tinggi?


1. Dengan iman.
2. Dengan sembunyi dari yang jahat.
3. Dengan berdoa dalam Roh dan kebenaran (pakai bahasa lidah).
4. Dengan bersekutu dalam persekutuan tubuh Kristus, dalam ibadah dan
pelayanan yang tulus dan suci, maka kita tidak akan dikalahkan atau bisa dijerat
oleh dosa-dosa dunia ini, termasuk pornografi dan perzinaan.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dampak seks bebas sangat besar, tidak hanya berakibat terhadap


dirisendiri tetapi juga keluarga dan orang sekitar. Jauhilah pergaulan
bebasyang berujung pada seks bebas.Tingkatkan keimanan sebagai
bentengdari perbuatan dosa.

Bahwa sex bebas merupakan penyimpangan dari cara regenerasi


manusia dan hal ini dapat menimbulkan dampak negatif seperti penyakit
yang sangat mematikan dan susah untuk diobati.

Bahaya sex bebas ini secara tidak langsung memberitahukan kepada


orang-orang agar mencegahnya yaitu dengan pendekatan orang tua, dan
sex education.

3.2 Saran-saran

• Tingkatkan keimanan dan selalu dekatkan diri kepada Tuhan


YangMaha Esa.
• Jauhilah narkotika dan pergaulan tanpa batas.
• Tumbuhkan norma dan nilai-nilai sosial.
• Hindari hal-hal negatif.
• Isi hari-hari kita dengan beraktivitas dan berolahraga.
• Hindari pergaulan negatif.
• Selektif terhadap teman-teman sebaya.
• Loya namun tetap hati-hati mengikuti perkembangan teknologi.
• Hidup sehat tanpa terpau narkotika.
• Jangan hancurkan masa depan.
• Capai cita-cita tanpa seks bebas.
• Pikirkan segala tindakan kita dengan efektif dan komprehensif sesuai
dengan akibat yang akan kita terima.
• Hindari seks bebas sejak dini dengan tidak bergaul tanpa
batasannorma dan etika.
• Katakan “tidak”, jika pasangan menghendaki aktivitas berpacaran
melebihi batas. Terutama bagi remaja putri permintaan seks sebagai”bukti
cinta”, jangan dipenuhi, karena yang paling rugi adalah pihakwanita.
Ingat, sekali wanita kehilangan kegadisannya, seumur hidup iaakan
menderita, karena norma yang dianut dalam masyarakat kita masih tetap
mengagungkan kesucian. Berbeda dengan wanita, keperjakaan pria tidak
pernah bisa dibuktikan, sementara dengan pemeriksaan dokter
kandungan dapat ditentukan apakah seorang gadis masih utuh selaput
daranya atau tidak.
• Yang sering terjadi adalah pasangan lepas kendali karena terbuai
aktivitas berpacaran.untuk itu beberapa tips agar tidak terbuai:
1. Niatkan bahwa tujuan berpacaran adalah untuk saling mengenal
lebih dekat.
2. Hindari tempat yang terlalu sepi atau tempat yang mengandung
aktivitas seksual.
3. Hindari makan makanan yang merangsang sebelum/selama
pacaran.
4. Hindari bacaan/film porno yang merangsang sebelum/selama
pacaran.
5. Jangan dituruti kalau pasangan menuntut aktivitas pacaran yang
berlebihan,sambil mengingatkan bahwa hal itu akan mengotori
tujuan dari berpacaran.
• Oleh karena itu bahwa gaya pacaran yang sehat merupakan sesuatu
yang perludiperhatikan agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Gaya pacaran yang sehatmencakup berbagai unsur yaitu sebagai berikut:

1. Sehat Fisik
Tidak ada kekerasan dalam berpacaran. Dilarang saling memukul,
menampar ataupun menendang.

2. Sehat Emosional.
Hubungan terjalin dengan baik dan nyaman, saling pengertian dan
keterbukaan.Harus mengenali emosi diri sendiri dan emosi orang
lain. Harus mampumengungkapkan dan mengendalikan emosi
dengan baik.

3. Sehat Sosial.
Pacaran tidak mengikat, maksudnya hubungan sosial dengan yang lain
harustetap dijaga agar tidak merasa asing di lingkungan sendiri. Tidak
baik apabilaseharian penuh bersama dengan pacar.

4. Sehat Seksual.
Dalam berpacaran kita harus saling menjaga, yaitu tidak melakukan hal-
hal yangberesiko. Jangan sampai melakukan aktivitas-aktivitas yang
beresiko, apalagimelakukan hubungan seks.

DAFTAR PUSTAKA

Hussein, Muhammad Adam(2009) Penyakit Menular Seksual Penyebab


Dari Seks Bebas.Sukabumi :www.dewaster.co.cc
Rosyidahcharum (2009) Free Sex Dalam Tinjauan Psikologi.rosyidah
charum’s blog

Hunzy (2009) Bahaya Sex Bebas. www.homeartikel.co.cc

Afiyat (2009) Seks Bebas. afiyatsttq.wordpress.com

Muhayar, Marhadi (2009) Bahaya Seks Bebas. makalah-


artikel.blogspot.com

http://d-roez.blogspot.com/2012/03/pandangan-Katolik-terhadap-seks-
bebas.html

http://www.jimpress.net/seks-bebas/

http://Katolik-fundamental.blogspot.com/2011/09/meruntuhkan-jembatan-
dosa-pornografi.html

Anda mungkin juga menyukai