MARINA YULITA
NIP.
SMKN 2 PONTIANAK
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KALIMANTAN BARAT
2014
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat dan karuniaNya lah Penulis dapat menyelesaikan
makalah ini ” tanpa hambatan apapun. Oleh sebab itu besar harapan
penulis kami semoga makalah ini dapat digunakan sebaik-baiknya untuk
menambah wawasan para pembaca.
November, 2014
Pe
nulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Bab I : Pendahuluan
1.1 Alasan Pemberian Judul
1.2 Tujuan penulisan
Daftar Isi
Daftar Pustaka
Bab I
Pendahuluan
A. Rumusan Masalah
B. Tujuan Pembahasan
BAB II
PEMBAHASAN
Dimensi Biologis
- Seks bebas merupakan tingkah laku yang di dorong oleh hasrat seksual
yang ditunjukan dalam bentuk tingkah laku.
Dari kutipan ayat Alkitab di atas dapat di simpulkan bahwa agama Katolik
memandang hubungan seks sebagai suatu berkat yang diberikan Tuhan,
yang harus dipelihara dan di rawat. Seks merupakan suatu kenikmatan
tersendiri bagi setiap orang yangmelakukannya.Namun, ada satu syarat
untuk dapat melakukan hubungan seks yaitu melalui berkat Tuhan dengan
melakukan pernikahan kudus. Jika kita memandang keadaan sekitar kita
anugrah seks mulai di salah artikan oleh sebagian masyarakat Indonesia
khususnyapara remaja. Seks menjadi sesuatu yang murahan yang dapat
di perjual belikan denganuang. Dikemas dalam berbagai hal baik berupa
kepingan CD, Internet, majalalah ataupun tontonan di televisi. Jadi dapat
di simpulkan Agama Katolik mengharamkan tindakan seks bebas.
Segala sesuatu itu tidak akan terjadi jika tidak ada sebabnya seperti
pepatah mengatakan “Tak akan ada asap jika tidak ada api”. Oleh karena
itu sex bebas pun ada sebab mengapa dilakukan oleh kalangan remaja.
Beberapa faktor penyebab sex bebas diantaranya :
Akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan.
Apa yang ABG tonton, berkorelasi secara positif dan signifikan dalam
membentuk perilaku mereka, terutama tayangan film dan sinetron, baik
film yang ditonton di layar kaca maupun film yang ditonton di layar lebar.
Faktor lingkungan, baik lingkungan keluarga maupun lingkungan
pergaulan.
5. Tipisnya keimanan
Faktor internal lebih lazimnya dari dalam diri seorang remaja itu
sendiri.
Keinginannya untuk dimengerti lebih dari orang lain bisa menjadi
penyebab remaja melakukan tindakan penyimpangan. Sikap yang selalu
merendahkan diri sendiri atau selalu meninggikan diri sendiri. Jikalau
terlalu merendahkan diri sendiri, seorang remaja akan lebih mencari jalan
pintas untuk menyelesaikan sesuatu. Dia beranggapan jika saya tidak
begini, saya tidak bisa dianggap orang lain atau tidak gaul, atau tidak
mengikuti perkembangan zaman
Rasa penasaran.
Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena
terlanjur berbuat, seorang remaja perempuan biasanya
berpendapat sudah tidak ada lagi yang dapat dibanggakan dalam
dirinya, maka dalam pikirannya tersebut ia akan merasa putus asa
dan mencari pelampiasan yang akan menjerumuskannya dalam
pergaulan bebas.
Sangat banyak sekali dampak negatif yang diakibatkan oleh sex bebas
apalagi bersangkutan dengan kesehatan. Beberapa penyakit yang
diakibatkan sex bebas:
HIV/AIDS
Gejala gejala pada Lelaki : Walaupun virus sudah ada dalam darah,
tidak tampak gejala sama sekali. Pada penderita yang sudah
menunjukkan gejala (AIDS) nampak gejala yang sangat kompleks,
yang sulit dibedakan dengan penderita kanker stadium lanjut.
Herpes Kelamin
Gejala gejala pada Lelaki : Badan lemas, nyeri sendi pada daerah
terinfeksi, demam. Tampak kelainan kulit yang berbenjol-benjol,
bulat atau lonjong kecil. Kadang ada rasa seperti terbakar atau
gatal pada kelamin, diikuti timbulnya bintil-bintil berisi air di atas
kulit dengan warna kemerahan. Gejala pada serangan pertama
umumnya lebih berat dibandingkan ketika kambuh. Sebelum lecet
biasanya diawali keluhan : pegal-pegal otot disertai demam,
pembengkakan kelenjar lipatan paha, nyeri kadang gatal serta
kemerahan pada tempat yang kena.
Psikologi
Norma atau kaidah adalah aturan perilaku dalam suatu kelompok tertentu,
dimana setiap anggota masyarakat mengetahui hak dan kewajiban di
dalam masyarakat. Norma-norma itu mempunyai dua macam isi, dan
menurut isinya berwujud : perintah dan larangan. Apakah yang dimaksud
perintah dan larangan menurut isi norma tersebut? Perintah merupakan
kewajiban bagi seseorang untuk berbuat sesuatu oleh karena akibat-
akibatnya dipandang baik. Sedangkan larangan merupakan kewajiban
bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu oleh karena akibat-akibatnya
dipandang tidak baik. Ada bermacam-macam norma yang berlaku di
masyarakat. Macam-macam norma yang telah dikenal luas ada empat,
yaitu:
Norma Agama : Ialah peraturan hidup yang harus diterima manusia
sebagai perintah-perintah, larangan-larangan dan ajaran-ajaran yang
bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. Pelanggaran terhadap norma ini
akan mendapat hukuman dari Tuhan Yang Maha Esa berupa “siksa” kelak
di akhirat.
Norma Kesusilaan : Ialah peraturan hidup yang berasal dari suara hati
sanubari manusia. Pelanggaran norma kesusilaan ialah pelanggaran
perasaan yang berakibat penyesalan. Norma kesusilaan bersifat umum
dan universal, dapat diterima oleh seluruh umat manusia.
Norma Kesopanan : Ialah norma yang timbul dan diadakan oleh
masyarakat itu sendiri untuk mengatur pergaulan sehingga masing-
masing anggota masyarakat saling hormat menghormati. Akibat dari
pelanggaran terhadap norma ini ialah dicela sesamanya, karena sumber
norma ini adalah keyakinan masyarakat yang bersangkutan itu sendiri.
Norma Hukum : Ialah peraturan-peraturan yang timbul dan dibuat oleh
lembaga kekuasaan negara. Isinya mengikat setiap orang dan
pelaksanaanya dapat dipertahankan dengan segala paksaan oleh alat-alat
negara, sumbernya bisa berupa peraturan perundang-undangan, yuris
prudensi, kebiasaan, doktrin, dan agama. Keistimewaan norma hukum
terletak pada sifatnya yang memaksa, sanksinya berupa ancaman
hukuman. Penataan dan sanksi terhadap pelanggaran peraturan-
peraturan hukum bersifat heteronom, artinya dapat dipaksakan oleh
kekuasaan dari luar, yaitu kekuasaan negara.
Seperti yang dijelaskan dalam bab norma sosial dan norma hukum,
bahwa norma-norma tersebut selalu menghendaki kebaikan yang
berdasarkan kesepakatan bersama. Norma hukum bersifat memaksa.
Seks bebas bukan merupakan perbuatan yang taat hukum. Seks bebas
juga bukan merupakan suatu norma yang baik yang disepakati
masyarakat, konsekuensinya, seks bebas merupakan sebuah tindakan
pelanggaran terhadap keteguhan norma dan hukum.
Dalam menangani masalah Sex Bebas ada beberapa solusi agar tidak
terjerumus ke dalam masalah ini. Beberapa solusi untuk mencegah agar
tidak melakukan sex bebas:
1. Pegangan tangan
2. Ciuman sebatas ciuman di pipi dan kening
3. Ciuman bibir (kiss franc)
4. Pelukan
5. Petting (mulai berani melepas pakaian bagian atas)
6. Meraba kebagian-bagian yang sensitif (mulai berani buka-bukaan)
7. Melakukan hubungan seks
a.Cobalah berempati
Untuk ‘Remaja’
Pemulihan
Segera temukan orang yang tepat untuk mencurahkan isi hati, dan
rahasia kelam ini. Walau sudah tak ada solusi, karena sudah tak bisa
menyeret si pelaku ke sidang pengadilan, namun akan memberi jalan
untuk mengurangi beban, menyembuhkan dendam…
Bercerita pada orang yang dapat dipercaya adalah salah satu obat yang
paling baik. Keadilan suatu hari akan didapatkan dengan cara dan jalan
yang tak perlu dipikirkan karena ada Sang Pencipta yang punya keadilan
semesta…
Temukan saja satu orang yang tepat, tak perlu orang banyak. Dan
temukan kedamaian di dalam hati.
Mari kita mulai dari awal: “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut
gambarNya, menurut gambar Allah diciptakanNya dia; laki-laki dan
perempuan diciptakanNya mereka” (Kej 1:27) Setelah penciptaan
sebelumnya dilakukan, Allah melihat bahwa “semuanya itu baik” (Kej
1:12,18,21,25), tapi setelah penciptaan manusia sebagai laki-laki dan
perempuan, Allah melihat bahwa “segala yang dijadikanNya itu, sungguh
amat baik” (Kej 1:31). Awal pengertian secara ilahi bahwa seksualitas
manusia itu ‘sungguh amat baik’ menunjukan perbedaan seksual pria dan
wanita sebagai bagian dari kebaikan dan kesempurnaan dari ciptaan
Tuhan yang pertama.
Hubungan intim antara seorang pria dan wanita diekspresikan dalam Kej
2:24: “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya
dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging”.
Istilah ‘satu daging’ mengacu pada penyatuan tubuh, jiwa, dan roh yang
utuh diantara pasangan yang telah menikah. Penyatuan utuh ini dapat
dialami khususnya melalui hubungan seksual yang merupakan tindakan
dari pengekspresian cinta sejati, rasa hormat, dan komitmen.
Prinsip 3: Seks adalah memahami satu sama lain melalui cara yang
paling intim.
Ini bukan berarti bahwa dosa seksual tidak bisa diampuni. Kitab suci
mengatakan bahwa jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan
adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan ‘menyucikan kita
dari segala kejahatan.’ (I Yoh 1:9) Ketika Daud bertobat karena telah
melakukan perzinahan dan pembunuhan, Tuhan memaafkannya. (lihat
Mazmur 32 dan 51)
Orang Katolik saat ini mulai mempertimbangkan satu alasan bahwa ‘cinta
membuat seks diluar nikah sesuatu benar’. Jika seorang pria dan wanita
jatuh cinta, mereka berhak mengekspresikan cinta mereka walaupun
melalui hubungan seks diluar nikah. Beberapa pendapat mengatakan
bahwa seks sebelum nikah membebaskan mereka dari tradisi kuno dan
memberikan mereka satu kebebasan emosi. Kebenaran dalam hal ini
adalah bahwa seks pra-nikah menimbulkan tekanan emosi karena
mengartikan cinta sekedar hubungan fisik tanpa satu komitmen total
diantara pasangan yang menikah.
Kita tidak akan menemukan jawaban yang gamblang dalam Alkitab. Kita
telah melihat bahwa seks memiliki sarana prokreasi dan relasi. Kenyataan
bahwa fungsi seks dalam perkawinan tidak hanya untuk meneruskan
keturunan tetapi juga untuk mengekspresikan cinta dan komitmen,
menunjukan adanya keterbatasan dalam fungsi seks sebagai sarana
reproduksi. Dengan kata lain bahwa fungsi relasi merupakan fungsi yang
lebih dinamis dibandingkan fungsi reproduksi.
Hal ini memicu pertanyaan: apakah kita berhak campur tangan dalam
proses reproduksi yang direncanakan Tuhan? Jawaban dari Gereja katolik
Roma adalah Tidak!. Apa yang harus dilakukan oleh umat katolik telah
dijelaskan Paus Paulus VI dalam suratnya Humane Vitae (29 Juli 1968),
yang mengakui moralitas kesatuan seksual antara suami dan istri,
walaupun tidak memiliki anak. Dalam suratnya Paus tidak menyeujui
penggunaan alat kontrasepsi buatan dan menganjurkan mengunakan cara
alamiah ‘metode ritme’ untuk mengontrol kelahiran. Dalam metode ini
hubungan seksual hanya boleh dilakukan pada saat istri dalam masa tidak
subur.
Seksualitas manusia adalah bagian dari ciptaan Tuhan yang indah. Tidak
ada jejak dosa didalamnya. Namun, sama seperti anugerah Tuhan yang
lain bagi manusia, seks juga digunakan oleh setan untuk menjauhkan
manusia dari kehendak Tuhan. Seks berfungsi sebagai sarana untuk
menyatukan dan memperoleh keturunan, dalam hubungan pria dan wanita
untuk menjadi ‘satu daging’. Ketika hubungan itu rusak, baik oleh seks
pra-nikah atau seks diluar nikah, kita telah melanggar hukum ketujuh. Kita
telah berbuat dosa, dosa terhadap Allah dan dosa terhadap diri sendiri.
Tapi Alkitab tidak meninggalkan kita tanpa harapan. Alkitab
memperkenalkan kita kepada kasih Allah yang bersedia mengampuni
segala dosa, termasuk dosa seksual. Walaupun dosa seksual
meninggalkan bekas dalam kesadaran kita dan dapat menyakiti orang
lain, pertobatan yang sungguh-sungguh mampu membuka pintu maaf
Allah. Tidak ada dosa yang sangat besar sehingga kasih Allah tidak dapat
membawa penyembuhan dan perbaikan. Yang harus kita lakukan adalah
meraih kasih itu, karena hanya kasih yang membuat kita menyadari
potensi kita masing-masing yang telah diberikan oleh Pencipta kita.
Kita juga harus menerapkan hal itu dalam kehidupan seksual kita. Pada
saat orang-orang mulai memperbolehkan seks bebas, saat itulah menjadi
peringatan bagi kita sebagai orang Katolik untuk kembali memperkuat
komitmen kita tentang seks menurut pandangan Alkitab sebagai satu
anugerah ilahi yang hanya boleh dilakukan dalam perkawinan.
Masa remaja adalah masa yang paling berseri. Di masa remaja itu juga
proses pencarian jati diri. Dan, disanalah para remaja banyak yang
terjebak dalam pergaulan bebas. Pergaulan bebas di kalangan remaja
telah mencapai titik kekhawatiran yang cukup parah, terutama seks
bebas. Mereka begitu mudah memasuki tempat-tempat khusus orang
dewasa, apalagi malam minggu. Pelakunya bukan hanya kalangan SMK,
bahkan sudah merambat di kalangan SMP.
Ditingkat pergaulan dalam kondisi hari ini, anak-anak bisa saja berbohong.
Oleh sebab itu, pengawasan orang tua harus diperketat. Tentu saja contoh
perilaku orang tua sangat berperan.
Kita sebagai remaja untuk menghindari dalam segi pergaulan yang baik
harus mendekatkan diri pada Tuhan. Karena kita sangat membutuhkan
bimbingan Tuhan. Baiknya kita harus lebih rajin beribadah dan berdoa
pada Tuhan. Dan mengisi dengan kegiatan / hal-hal yang positif. Dan bagi
umat christyani, rajin pergi ke gereja. Kita juga perlu memperdalam
pelajaran kerohanian agar kita dapat mengamalkan perbuatan yang baik
dalam kehidupan sehari-hari. Agar iman kita lebih bertumbuh dan
dikuatkan lagi. Dengan hal ini sedikit besar pasti akan bisa untuk
menanggulangi pergaulan bebas atau kenakalan di kalangan remaja.
Seperti dosa lain meskipun ada faktor adiksi atau ikatan yang kuat, tetapi
semua dosa sudah dilepaskan oleh “Yesus”. Arti kata “Yesus” itu berarti
Pelepas dosa.
Mat 1:21 Maka ia* akan melahirkan seorang putra dan hendaklah engkau
menamakan Dia Yesus**, karena Dialah yang akan melepaskan
umatNya dari dosa-dosanya. (KJI)
Semua dosa sudah dilepaskan oleh darah Yesus. Misalnya benci (Saul),
tamak (Zakheus), bengis (Musa) dll bisa lepas dengan percaya pada
Tuhan Yesus, begitu juga dosa pornografi dan zina kalau mau, bisa
dilepaskan oleh Kristus! Ada seorang majelis gereja, setiap kali ke luar
negeri (ini pegawai tinggi) selalu mencari gambar-gambar porno sebab
zaman dulu (kurang lebih sebelum 1968) di sini jarang dan mahal.
Akibatnya lahir dosa-dosa zina. Hubungan dengan istrinya jadi rusak.
Kalau dalam hati seorang suami sudah ada perempuan lain, cintanya
pada istri sendiri jadi bocor (sisa bosan, muak, sudah tidak senang
meskipun dahulunya tergila-gila). Justru yang membuat hidup nikah itu
indah adalah cinta. Kalau cinta habis, bocor, kalau dekat-dekat dengan
isterinya banyak ributnya. Dosa itu tanda khas dari neraka. Di mana ada
dosa, suasana neraka juga ada disitu. Begitu juga rumah tangga orang ini.
Tetapi pada satu kali ia diinjili temannya, maka majelis gereja ini bertobat,
lalu penuh Roh Kudus dan ia merdeka dari pada dosa zinah dan
pornografi (semua gambar-gambar yang mahal dan dahulu hoby dan
kesayangannya dibakar habis). Lalu ia melayani Tuhan Fulltime, menjadi
seorang penginjil yang menjadi berkat diseluruh nusantara.
Pornografi dan zina bisa lepas kalau mau, sudah dimerdekakan oleh
Kristus dan yang percaya akan mengalaminya.
Adapun cara Katolik menolong korban seks bebas adalah sebagai berikut:
A. NASEHAT PRAKTIS.
Hal-hal praktis ini baik tetapi belum cukup! Sebab yang bisa melepaskan
orang dari pornografi dan dosa hanyalah Tuhan Yesus yang juga sesudah
memerdekakannya, juga bisa memelihara hidup kesucian sehingga limpah dengan
kesukaan yang asli oleh Roh Kudus dalam follow upnya.
Yoh 4:13-14 Yesus menjawab dan berkata kepadanya: Barangsiapa minum dari
air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa yang minum dari air yang akan
Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus lagi; melainkan air yang akan
Kuberikan kepadanya itu akan menjadi di dalamnya sebuah mata air yang
memancar sampai kepada hidup yang kekal. (KJI)
Tanpa Kristus semua usaha itu hanya memberi hasil sementara. Sebab makin
pintar sang polisi menjaga hanya secara praktis, dari luar saja,membuat anak-anak
makin pintar sembunyi, menyelundup dan mencari alasan yang tepat. Haraplah
pada Tuhan Yesus dan selalu dipimpin oleh RohNya seperti ligabis (dengan
hikmat dan kuasa Allah, sekalipun “hanya” terhadap anak-anak sendiri. Kita perlu
dipimpin Roh untuk mencegah, melepaskan dan terus di follow up); tanpa Tuhan,
bukan saja anak atau orang yang terikat itu tidak bisa lepas, juga bisa menular
pada semua yang lain! Pornografi itu “penyakit” menular, bahkan sudah
mewabah! Tetapi dalam pribadi, rumah tangga dan Gereja yang mengenal
kebenaran Firman Tuhan tentang pornografi dan punya kuasa Roh Kudus (doa
dalam Roh dan kebenaran), tidak dijamah oleh “wabah” ini.
B. CARA ROHANI.
Orang atau anak yang dilepaskan itu tidak boleh tinggal pasif, hanya kita
yang aktif menggarapnya, tidak bisa! (Kelepasan semacam ini masih bisa
dilakukan untuk orang yang belum kenal Tuhan misalnya kelepasan dari
setan-setan). Orang itu sendiri harus ikut aktif dalam pelepasan ini. Jadi,
nomor satu ia sendiri mau dan rindu dilepaskan meskipun ia tidak berdaya
dan gagal terus. Kalau orang itu percaya Tuhan Yesus dan mau dilepaskan,
baru bisa berhasil.
Ada seorang Katolik, seorang gadis habis jatuh dalam dosa sex, datang pada ibu
gembalanya minta dilepaskan. Ini cara pelepasan yang salah. Ibu gembala ini
tentu mau melepaskannya, tetapi ia harus menjelaskan dan menasehati lebih
dahulu, sampai ia sendiri mau dilepaskan, mau berusaha, mau pikul salib
mematikan daging, mau taat akan firman Tuhan, baru kemudian ia didoakan,
maka kuasa nama Yesus akan bekerja dan melepaskannya.
Kalau orang itu belum sungguh-sungguh mau, kita masih harus terus mendoakan
dan menasehati, melayani dalam Roh (dengan kata-kata hikmat dan kuasa Roh,
kalau minta pasti dapat) sampai ia tiba dititik mau melepaskan dirinya sendiri
dengan kuasa Tuhan Yesus. Kadang-kadang Tuhan ikut menolong orang yang
keras hati dengan menghajarnya.
lebih-lebih kalau sudah penuh Roh Kudus akan lebih mudah mencegah tidak
sampai kena pornografi atau melepaskannya. Kalau belum lahir baru, selain
nasehat yang diberikan, fokuskan doa dan pelayanan kita untuk melahirbarukan
orang itu dengan kuasa Roh Kudus. Seringkali pada waktu dinasehati ia langsung
lahir baru dan terlepas. Sebab hanya dengan lahir baru, yang lama lenyap
(termasuk pornografi) dan yang baru terbit, yaitu hidup baru seperti Kristus mulai
tumbuh.
2Kor 5:7 Sebab kami berjalan dengan iman, bukan dengan penglihatan (KJI)
Hanya dalam hidup baru ada kelepasan dari dosa termasuk pornografi dan di
dalam Kristus kita bisa terus terpelihara dalam kesucian sampai mati atau
pengangkatan, tidak kena ketularan “wabah rekreasi” ini.
Burung rajawali ini terbang tinggi di atas segala perkara, juga di atas badai Yes
40:31, Ay 39:30,31. Orang-orang yang bisa terbang tinggi seperti rajawali ini
adalah bayangan dari orang-orang rohani yang tidak terpengaruh oleh segala daya
tarik dan kemanisan dosa-dosa pornografi sebab dipuaskan oleh Roh Kudus dan
Firman Tuhan. Mereka bisa mengatasi segala dosa dan kejahatan di akhir zaman
ini dengan menjauhkan diri dari dosa/ semua yang jahat (Ams 22:3) dan tetap
hidup dalam Kristus serta terus meningkat sampai ikut pengangkatan.
Orang-orang yang akan ikut dalam pengangkatan itulah orang-orang yang menang
atas segala dosa dan kejahatan akhir zaman ter-masuk pornografi, mereka itu
adalah seperti rajawali yang dikatakan Tuhan Yesus dalam:
Luk 17:34-36 Aku berkata kepadamu: Pada malam itu adalah dua orang di atas
satu tempat tidur, yang satu akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Ada
dua perempuan mengisar bersama, seorang akan dibawa dan yang lain
ditinggalkan. Dua laki-laki berada di ladang, seorang akan dibawa dan yang
lain ditinggalkan. (KJI)
Perhatikan jawaban Tuhan Yesus ini adalah kunci untuk pertanyaan murid-murid
tentang pengangkatan.
Luk 17:37 Lalu mereka menjawab dan berkata kepadaNya: Dimana Tuhan? Dan
Ia berkata kepada mereka: Barang di mana ada tubuh itu, di sanalah
berkerumun burung nasar. (KJI)
Burung nazar (rajawali) berhimpun di sekitar tubuh (Terj. Lama: bangkai, dari
mangsa yang didapat burung-burung ini), itu menggambarkan tentang Perjamuan
Suci oleh umat Tuhan.
Ayat ini menceritakan kunci dari “tempat” pengangkatan yaitu di tempat burung
nazar yaitu di sekitar perjamuan suci. Orang yang makan perjamuan suci dengan
betul (tidak boleh dengan dosa 1Kor 11:7,30 itu berarti terus hidup dalam
kesucian), maka Perjamuan Suci membuatnya menjadi luar biasa Yoh 6:56-57.
Perjamuan Suci setiap hari akan menjadi salah satu tanda dari Minggu ke-70
Daniel, dimana “burung-burung nazar” ini makan daripadanya setiap hari
sehingga siap untuk ikut dalam pengangkatan.
Kalau setiap hari bisa menikmati perjamuan suci, orang-orang ini bisa bersukacita
dalam sungai air hidup dalam kesucian dan terus dipimpin Roh, siap untuk
pengangkatan).
Bagi orang yang bisa percaya kepada Tuhan Yesus tidak ada
perkara yang mustahil. Juga mengalahkan pornografi dan
perzinaan, tidak sulit, pasti bisa. Dengan iman kita akan hidup
dalam kemenangan dan kesucian.
Begitu orang yang bisa percaya itu menjadi benar, tidak ada
yang mustahil baginya Mrk 9:23.
Mereka percaya tetapi tidak ada yang berani duduk di kursi sang
akrobat itu. Ini percaya yang mati bukan seperti percaya Abraham.
Memang rasanya aneh, bilang percaya lalu langsung
diperhitungkan sebagai orang benar. Tetapi perhitungan Tuhan
tidak pernah ngawur atau keliru. Orang yang sungguh percaya
seperti Abraham akan melakukan apa yang diyakini sekalipun
ada resiko besar.
Sebab itu orang yang percaya akan tetap suci, tetap merdeka, dan
bergairah untuk taat melakukan kehendak Allah, dan puas, sukacita
dengan kesukaan Surgawi, sebab Roh Kudus selalu stand by
menolongnya dan membuatnya terus penuh sukacita ilahi dan itu
menjadi kekuatannya.
Mat 8:13 Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: Pergilah, sama
seperti yang kamu percaya, jadilah bagimu. Maka hamba itu
disembuhkan pada jam yang sama. (KJI)
Percayalah akan Firman Tuhan, sebab Dia yang ada di dalam kita
itu lebih besar dari semua pornografi dalam dunia Rom 8:31, 1Yoh
4:4.
B. NAIK KE ATAS
Rajawali atau Nazar yang terbang tinggi itu tidak masuk dalam
angin ribut tetapi naik diatasnya. Jangan masuk dalam materi
pornografi tetapi tinggalkan.
Ams 22:3 Orang yang bijak bisa melihat lebih dahulu yang jahat dan
menyembunyikan dirinya, tetapi orang bodoh jalan terus dan terhukum (KJI)
Jangan ikut melihat-lihat dalam pornografi. Kalau sudah tahu itu pornografi,
tinggalkan, lari daripadanya. Bukan karena tidak berani, tidak kuat, tetapi sebab
ini diperintahkan Tuhan dan ini yang betul. Orang yang tidak mau pergi daripada
pornografi berarti masih ada keinginan dan kerinduan yang belum dihabisi sama
sekali. Kita harus mematikan daging dan hawa nafsu sampai mati semua, jangan
disisakan, nanti itu tumbuh kembali. Ganti dengan kesukaan dan kepuasan ilahi
Neh 8:11.
Kekuatan orang beriman itu ampuh sebab ia lari dari permulaan dosa. Jangan
coba-coba mencicipi, nanti terjerat. Luk 5:39.
Kalau saat terakhir baru mau memerangi pornografi, itu seringkali sudah
terlambat dan hidup sudah dibuang menjadi sia-sia dan kosong dan akan tetap
kalah. Rencana Allah yang indah-indah batal dalam hidupnya, hidupnya menjadi
reruntuhan, bisa-bisa untuk kekal. Mengapa?
B.1. Sebab kalau sudah melangkah masuk dalam pornografi (dosa), maka orang
itu jadi terikat, apalagi kalau hatinya ingin, lalu minum kesukaan anggur lama, ia
akan makin menyukainya dan tidak mau lagi minum anggur baru (kesukaan dari
hidup suci). Ia akan makin kuat terikat oleh dosa-dosa pornografi itu dan tidak
lagi suka akan kesukaan yang suci dan murni.
Luk 5:39 Tidak seorangpun yang minum anggur lama, dengan segeranya
menginginkan yang baru, sebab ia berkata: Yang lama lebih baik. (KJI)
B.2. Orang yang melihat-lihat pornografi, sekalipun sudah berhenti, iblis masih
bisa menghidupkan kembali ingatan akan gambar-gambar itu berulang-ulang dan
menggodanya lagi se-hingga meskipun hanya dalam ingatan, ia sudah jatuh dalam
dosa zina dan rohaninya menjadi suam dan tawar.
Kalau toh ada pikiran kotor yang muncul, buang dengan iman pikiran kotor yang
dipanahkan oleh iblis, Ef 6:16. Buang dengan yakin, Roh Kudus pasti menolong,
pasti berhasil! Kita punya kuasa mengusir iblis dan segala pikiran-pikirannya Mrk
16:17.
C. PENUH DAN DIPIMPIN ROH TERUS, tekun berdoa dalam Roh dan
kebenaran, maka daging akan mati.
Rom 8:13-14 Sebab jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati, tetapi
jika oleh Roh itu kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuh, kamu akan
hidup. Karena seberapa banyak orang yang dipimpin oleh Roh Allah, mereka
adalah putra-putra Allah. (KJI)
Gal 5:16-17 Jadi, inilah yang saya katakan: Berjalanlah di dalam Roh, maka
kamu tidak akan menggenapkan nafsu daging. Sebab keinginan daging
berlawanan dengan Roh, dan Roh berlawanan dengan daging; dan keduanya
bertentangan satu sama lain, sehingga kamu tidak melakukan hal-hal yang kamu
kehendaki. (KJI)
Sebab itu kita perlu selalu berjalan dalam Roh seperti contoh dari Putra manusia
Yesus yaitu dengan terus berdoa Mat 4:1, Luk 4:1,18, Kis 11:12. Kalau Roh
Kudus masuk dan tinggal di dalam kita, maka Ia akan memberi kuasa Kis 1:8 dan
kesukaan yang murni Gal 5:22, Yoh 4:14; 7:38. Kalau kita berjalan dalam Roh
kita menjadi kuat. Zak 4:6, sehingga pencobaan pornografi menjadi ringan dan
kita sanggup membuang bahkan dengan mudah, dengan pertolongan Roh Kudus.
Godaan-godaan pornografi bisa ditinggalkan dengan mudah. Tetapi tetap ada
pergumulan, namun ringan dan kita harus selalu bersikap tegas untuk selalu
meninggalkan dan membuangnya, maka semua godaan dan tarikan itu terasa
lemah, kita bisa dengan lebih mudah meninggalkannya dan tetap suci. Perasaan
hati yang suci, bebas itu indah, kita bisa bebas memuji Tuhan, mencintai isteri
suami kita dan bergairah, bergembira di dalam Tuhan Pil 4:4,7.
Dalam pergaulan atau perkara sekuler yang penuh resiko pornografi dan
perzinaan, lebih baik kita selalu berdua (seperti Luk 10:1), misalnya suami isteri
bersama-sama atau dua pelayan Tuhan, maka daya tarik pornografi dan iblis akan
terasa lebih ringan sehingga lebih mudah menolak dan pergi daripada pornografi
dan Roh Kudus akan terus mengikuti, melindungi dan menyertai kita sehingga
tetap menang. Sebab itu sering-sering berbakti dan bersekutu bersama (Ibr 10:25).
Juga dalam pelayanan, bersama-sama akan menguatkan iman kita. Jangan mau
dikalahkan, kita sanggup menang (sebab Allah yang maha kuasa ada di dalam kita
1Yoh 4:4), percayalah!
Demikianlah, seperti rajawali, naik terbang tinggi, selalu penuh dengan tubuh dan
darah Kristus (Perjamuan suci Luk 17:37), sehingga kita tidak dijamah oleh dosa-
dosa yang menyeret seperti tsunami di sekitar kita.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran-saran
1. Sehat Fisik
Tidak ada kekerasan dalam berpacaran. Dilarang saling memukul,
menampar ataupun menendang.
2. Sehat Emosional.
Hubungan terjalin dengan baik dan nyaman, saling pengertian dan
keterbukaan.Harus mengenali emosi diri sendiri dan emosi orang
lain. Harus mampumengungkapkan dan mengendalikan emosi
dengan baik.
3. Sehat Sosial.
Pacaran tidak mengikat, maksudnya hubungan sosial dengan yang lain
harustetap dijaga agar tidak merasa asing di lingkungan sendiri. Tidak
baik apabilaseharian penuh bersama dengan pacar.
4. Sehat Seksual.
Dalam berpacaran kita harus saling menjaga, yaitu tidak melakukan hal-
hal yangberesiko. Jangan sampai melakukan aktivitas-aktivitas yang
beresiko, apalagimelakukan hubungan seks.
DAFTAR PUSTAKA
http://d-roez.blogspot.com/2012/03/pandangan-Katolik-terhadap-seks-
bebas.html
http://www.jimpress.net/seks-bebas/
http://Katolik-fundamental.blogspot.com/2011/09/meruntuhkan-jembatan-
dosa-pornografi.html