Anda di halaman 1dari 16

Tugas Bahasa Indonesia

MAKALAH
SEKS BEBAS

XI IPS 2
Aprilia Ristiana Putri (03)
NAMA Chrisantia Putri Hapsari (08)
ANGGOTA Denisa Yohana Wicaksono (10)
Fatimah Arum Fitriyani (14)
KELOMPOK Marcela Putri Anjelia (21)
Mila Andini (22)
Nisa Risqi Dwi Cahyani (26)
Oktavia Ramadhani (27)
Salsa Nabilla (31)
Zaskya Hafida Wardah (36)
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Masa remaja adalah masa yang penuh gejolak, masa yang penuh dengan berbagai pengenalan dan
petualangan akan hal-hal yang baru sebagai bekal untuk mengisi kehidupan mereka kelak. Sayangnya,
banyak diantara mereka yang tidak sadar bahwa beberapa pengalaman yang tampaknya menyenangkan
justru dapat menjerumuskan. Oleh karena itu tidak sedikit remaja yang jatuh kedalam perbuatan negative,
salah satunya adalah seks bebas atau hubungan seks yang dilakukan diluar pernikahan.

Banyak sekali alasan mengapa remaja melakukan hubungan seks bebas, mulai dari biar di bilang gaullah sampai
untuk mendapatkan uang. Gara-gara ingin dibilang gaul baik laki-laki maupun perempuan rela memberikan
"harga dirinya" dengan sia-sia tanpa memperhatikan dampak yang akan di timbulkan oleh perbuatannya itu.
Oleh karena itu hubungan seks bebas banyak sekali terjadi di kalangan remaja pada umumnya, yang masih labil
dalam pergaulan.
Pergaulan bebas antar lawan jenis sendiri mendorong terjadinya hamil pra-nikah, lebih parah jika setelah
hamil laki-laki ini tidak bertanggung jawab dengan meninggalkannya, gadis yang sudah tidak 'gadis' lagi ini
untuk menghindari rasa malu terhadap orang tua, teman dan masyarakat, atau karena suruhan dari teman
laki-lakinya yang tidak mau menikahinya cenderung mengambil jalan pintas dengan menggugurkan
kandungannya. Inilah fenomena social remaja yang makin marak dalam kehidupan manusia dimana praktek
aborsi sebagai mediator alternative bagi para pezina dalam mencari jalan pintas menjadi solusi terakhir.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan seks bebas?
2. Apakah faktor-faktor yang mendorong para remaja atau mahasiswa melakukan seks bebas?
3. Apa akibat dari seks bebas?
4. Apa yang harus dilakukan untuk mencegah seks bebas?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan seks bebas.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mendorong remaja melakukan seks bebas.
3. Mengetahui akibat dari seks bebas.
4. Mengetahui cara mencegah terjadinya seks bebas.
D. Manfaat
Pembaca dapat mengetahui tentang seks bebas sehingga nantinya mereka mampu meningkatkan
antisipasi dalam pergaulan untuk dapat memilih antara pergaulan yang bersifat positif dan negatif.
KAJIAN TEORITIS
Teori Sosiologi
Teori sosiologi memandang perilaku seksual sebagai produk dari norma sosial dan struktur sosial yang ada
di masyarakat. Menurut teori ini, sex bebas terjadi karena adanya perubahan sosial yang mengarahkan
individu untuk mengejar kepuasan pribadi tanpa mempertimbangkan konsekuensi sosial yang mungkin
timbul.

Teori Psikologi
Teori psikologi menyoroti faktor-faktor yang memengaruhi perilaku seksual individu, seperti kebutuhan
biologis, dorongan seksual, dan pengaruh lingkungan sosial. Teori ini mengasumsikan bahwa sex bebas
terjadi karena adanya kebutuhan untuk memuaskan hasrat seksual tanpa mempertimbangkan faktor
emosional atau nilai moral yang berlaku.

Teori Kesehatan Seksual


Teori kesehatan seksual menekankan pentingnya praktik seksual yang sehat dan aman untuk mencegah
penyebaran penyakit seksual dan kehamilan yang tidak diinginkan. Teori ini memandang sex bebas
sebagai perilaku seksual yang tidak sehat dan berpotensi merusak kesehatan fisik dan mental individu.
Teori Feminis
Teori feminis menyoroti peran gender dan kekuasaan dalam mengatur perilaku seksual individu. Teori ini
mengasumsikan bahwa sex bebas terjadi karena adanya tekanan sosial yang mengharuskan perempuan
untuk memenuhi kebutuhan seksual pria tanpa mempertimbangkan kepentingan dan keinginan mereka
sendiri.

Teori Etika
Teori etika menekankan pentingnya mempertimbangkan nilai moral dan prinsip etika dalam mengambil
keputusan seksual. Teori ini mengasumsikan bahwa sex bebas terjadi karena adanya ketidaktahuan atau
ketidakpedulian individu terhadap nilai moral dan etika yang berlaku di masyarakat.

Dalam kesimpulan, sex bebas adalah fenomena kompleks yang dapat dipahami melalui berbagai
kerangka teoritis yang berbeda. Pendekatan interdisipliner yang memadukan perspektif sosiologi,
psikologi, kesehatan seksual, feminis, dan etika dapat memberikan pemahaman yang lebih holistik tentang
fenomena sex bebas dan implikasinya bagi individu dan masyarakat.
METODE PENELITIAN
Disini kami menggunakan Metode Deskriptif, yakni Metode penelitian yang
bertujuan hanya menggambarkan fakta-fakta secara apa adanya, tanpa adanya
perlakukan apa pun. Data yang dimaksud dapat berupa fakta yang bersifat
kuantitatif (statistika) ataupun kualitatif ( fakta ). Sedangkan yang saya gunakan
dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode kualitatif adalah metode
penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses
dan makna lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori
dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di
lapangan.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Definisi Seks Bebas
Seks bebas adalah praktik berhubungan seks yang dilakukan secara sering dengan pasangan yang
berbeda atau tidak pandang bulu dalam memilih pasangan seksual. Istilah ini dapat membawa
penilaian moral jika ideal sosial untuk aktivitas seksual adalah hubungan monogami. Contoh umum
dari perilaku yang dipandang seks bebas oleh banyak budaya adalah one-night stand, dan
frekuensinya digunakan oleh para peneliti sebagai penanda seks bebas. Anggapan perilaku seks
bebas bervariasi antar budaya, seperti halnya prevalensi pergaulan bebas.
B. faktor penyebab terjadinya seks bebas yaitu :
Rendahnya kontrol diri
Rendahnya kesadaran diri remaja terhadap bahayanya pergaulan bebas
Nilai-nilai keagamaan cenderung kurang
Gaya hidup yang kurang baik
Rendahnya taraf pendidikan keluarga
Keadaan lingkungan keluarga yang tidak baik

C. Akibat dari Seks Bebas


Selain memiliki hukum haram, seks bebas memiliki akibat atau dampak yang sangat negatif bagi si
pelaku. Seks bebas juga dapat menghilangkan rasa malu, padahal dalam agama malu merupakan
suatu hal yang amat ditekankan dan dianggap perhiasan yang sangat indah khususnya bagi wanita.
Selain itu seks bebas juga dapat berakibat:
1. Hilangnya kehormatan 6. Tekanan Batin
2. Prestasi cenderung menurun 7. Terjangkit penyakit
3. Hamil diluar nikah 8. Gangguan jiwa
4. Aborsi dan bunuh diri 9. Kecanduan
5. Tercoreng nya nama baik keluarga
D. Upaya Pencegahan Seks Bebas
Seks bebas yang terjadi pada remaja dan mahasiswa dapat dicegah dengan beberapa upaya. Upaya-
upaya tersebut antara lain:
1. Mempertebal keimanan dan ketaatan kepada Tuhan YME.
Mendekatkan diri kepada tuhan akan menjauhkan kita dari perbuatan mungkar.
2. Menanamkan nilai-nilai agama, moral, dan etika
Menanamkan nilai-nilai agama, moral dan etika dalam keluarga, kerja sama guru, orang tua, dan tokoh
masyarakat.
3. Menanamkan Nilai Ketimuran
Kalangan remaja dan mahasiswa kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi akan pentingnya nilai-
nilai ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu berkaitan dengan nilai Keislaman yang juga
membentuk akar budaya ketimuran. Nilai yang bersumberkan pada ajaran spiritualitas agama ini perlu
dipegang. Termasuk meningkatkan derajat keimanan dan moralitas pemeluknya. Dengan dipegangnya
nilai-nilai ini, harapannya mereka khususnya kalangan muda akan berpikir seribu kali untuk terjun ke seks
bebas.
4. Menghindari Perilaku yang Akan Merangsang Seksual
Melalui pakaian, perilaku akan tercerminkan. Perilaku yang dapat merangkang seksual seperti bergaul
sangat dekat dengan orang yang berlainan jenis.
5. Pendidikan
Pendidikan yang diberikan hendaknya tidak hanya kemampuan intelektual, tetapi juga mengembangkan
kemauan emosional agar dapat mengembangkan rasa percaya diri, mengembangkan ketrampilan
mengambil keputusan yang baik dan tepat, mengembangkan rasa harga diri, mengembangkan
ketrampilan berkomunikasi, yang mampu mengatakan “tidak” tanpa beban dan tanpa mengikuti orang
lain.
6. Pendidikan Seks
Hal ini dapat diartikan sebagai penerangan tentang anatomi, fisiologi seks manusia, bahaya penyakit
kelamin. Pendidikan seks adalah membimbing serta mengasuh seseorang agar mengerti tentang arti,
fungsi dan tujuan seks, sehingga ia dapat menyalurkan secara baik, benar dan legal. Pendidikan
Kesehatan Reproduksi di kalangan remaja bukan hanya memberikan pengetahuan tentang organ
reproduksi, tetapi bahaya akibat pergaulan bebas, Dengan demikian, anak-anak remaja ini bisa terhindar
dari percobaan melakukan seks bebas. Dalam keterpurukan dunia remaja saat ini, anehnya banyak orang
tua yang cuek saja terhadap perkembangan anak-anaknya.
7. Penyuluhan tentang Seks Bebas
Dalam penyuluhan tersebut dalam dijelaskan kepada kaula muda khususnya remaja dan mahasiswa
tentang sebab-akibat dari pergaulan bebas. Sehingga mereka dapat menghindarkan diri dari hal-hal
yang akan membawa mereka pada seksual bebas.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Orang-orang yang melakukan hubungan seks pranikah direkomendasikan oleh para profesional
kesehatan untuk mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi diri terhadap infeksi menular
seksual (IMS) seperti HIV/AIDS. Ada juga risiko kehamilan yang tidak direncanakan dalam hubungan
heteroseksual. Di seluruh dunia, program pendidikan seks dijalankan untuk mengajar siswa sekolah
tentang kesehatan reproduksi, pantangan seksual, dan pengendalian kelahiran.
Aktivitas seksual di antara orang yang belum menikah yang tidak memiliki akses ke informasi
tentang kesehatan reproduksi dan pengendalian kelahiran dapat meningkatkan tingkat kehamilan
remaja dan kontraksi infeksi menular seksual. Tingkat kehamilan remaja bervariasi dan berkisar dari
143 per 1000 anak perempuan di beberapa negara Afrika sub-Sahara hingga 2,9 per 1.000 di Korea
Selatan. Tingkat untuk Amerika Serikat adalah 52,1 per 1.000, tertinggi di negara maju dan sekitar
empat kali rata-rata Uni Eropa. Tingkat kehamilan remaja antar negara harus mempertimbangkan
tingkat pendidikan seks umum yang tersedia dan akses ke opsi kontrasepsi.
B. Saran
Kepada pihak orang tua, berikan semua yang terbaik untuk anak tetapi tetap memperhatikan
dalam membimbing dan mengarahkan remaja dengan dalam memberikan pandangan yang benar
mengenai persepsi pacaran agar terhindar dari seksual yang bebas.

Kepada generasi muda agar menetapkan tujuan dan arah hidup yang jelas, belajar lebih mengenal
diri sendiri, meningkatkan keimanan dan ketakwaannya dengan mengisi kegiatan yang bermanfaat
serta bergaul dengan teman secara benar sehingga dapat terhindar dan terjerumus pada perilaku
seks bebas. Tingkatkanlah pengetahuan tentang segala perkembangan dengan tetap
meningkatkan pula keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
DAFTAR PUSTAKA
Adies, Permata. 2010. Makalah: Pergaulan Bebas Dikalangan Remaja. Tersedia pada
http://permataadies.blogspot.com/2010/12/makalah-seks-bebas-dikalangan-remaja.html.
Andriana, Deni. 2009. Seks Bebas di Kalangan Remaja. Tersedia pada http://www.karawanginfo.com/?
p=3356.
Andriezens. 2008. Upaya Penanggulangan Prilaku Seks Bebas di kalangan Remaja. Tersedia pada
http://mahk0ta.wordpress.com/2008/07/16/upaya-penanggulangan-prilaku-seks-bebas-di-kalangan-
remaja/
Fadli, Ahmad. 2009. Penyebab Meningkatnya Seks Bebas Di Kalangan Remaja. Tersedia pada
http://kabarmu.blogspot.com/2009/02/penyebab-meningkatnya-seks-bebas-di.html
Hamid, Abdul. 2009. Seks bebas di kalangan muda-mudi. Tersedia pada
http://andikasaputra.blogspot.com/2009/07/seks-bebas-di-kalangan-muda-mudi.html

TERIMA KASIH
SUDAH MENYIMAK!

Anda mungkin juga menyukai