Seks merupakan naluri alamiah yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup di muka bumi ini. Seks
diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup hidup suatu spesies atau suatu kelompok (jenis) makhluk
hidup. Artinya setiap makhluk hidup melakukan seks untuk memperoleh keturunan agar dapat menjaga
dan melestarikan keturunannya. Selain itu tujuan seks adalah sebagai sarana untuk memperoleh
Hubungan seks yang dilakukan di luar pernikahan disebut seks bebas (free sex). Hawa nafsu
merupakan hal yang sangat menentukan terjadinya seks bebas. Seks bebas merupakan pengaruh budaya
yang datang dari barat dan kemudian diadopsi oleh masyarakat Indonesia tanpa memfilternya terlebih
dahulu.
Survey Perkumpulan Keluarga Berencana (100 remaja SMP & SMA Di Samarinda)
56% Pelajar sudah berhubungan seks. Bahkan ada yang terang terangan mengaku berhubungan seks
3. Tempat melakukan seks di rumah (40%), kamar kos (26%) dan hotel (26%)
Dari survey di atas dapat dikatakan bahwa seks bebas bukanlah lagi hal yang tabu dikalangan
remaja saat ini. Maraknya seks bebas di kalangan pelajar seolah menjadi trend bahwa jika seorang siswi
masih perawan maka akan tergolong siswi yang "nggak gaul" dan terkucilkan dalam pergaulan anak
zaman sekarang.
Seks bebas pada umumnya dilakukan oleh para remaja. Faktor-faktor yang mendorong remaja
Karena mispersepsi terhadap makna pacaran yang menganggap bahwa hubungan seks adalah bentuk
Karena kehidupan iman yang rapuh. Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan
pengertian, pemahaman dan ketaatan dalam menjalankan ajaran-ajaran agama dengan baik tanpa
Kematangan biologis yang tida disertai dengan kemampuan mengendalikan diri cenderung berakibat
Negatif, yakni terjadi hubungan seksual pranikah dimasa pacaran. Sebaliknya kematangan biologis yang
disertai dengan kemampuan mengendalikan diri akan membawa kebahagian remaja dimasa depannya
sebab ia tidak akan melakukan hubungan seksual pranikah.
Kurangnya pemahaman individu akan ajaran agamanya secara benar dan mendalam
merasa bukan anak gaul, dengan pernah melakukan seks dianggap ”Gaul”
taraf pendidikan sex bagi remaja yang belum tertata secara benar
terlupakannya intisari adat budaya luhur bangsa sebagai katalisator dalam pergaulan akibat pengaruh
globalisasi.
Adapun tahapan-tahapan yang biasanya dilakukan oleh seseorang berani melakukan hubungan seks
diluar nikah:
1. pegangan tangan
3. ciuman bibir
4. pelukan
Seks bebas banyak sekali dampak negative yang di timbulkan terutama bagi individu yang melakukannya
1. Beberapa penyakit yang siap mendatangi seperti, herpes, HIV Aids, Raja singa, dan penyakit lainnya.
2. Hamil di luar pernikahan akan menimbulkanpermasalahan baru, apabila anda masih kuliah atau sekolah
tentu saja orang tua anda akan sangat kesal kepada anda. Dan anda pun takut untuk jujur kepada orang
tua anda dan pasangan anda, akhirnya anda memutuskan untuk melakukan dosa baru yaitu aborsi.
3. Apabila anda menikah di usia muda, permasalahan yang belum siap anda hadapi akan datang, seperti
4. Nama baik keluarga akan tercoreng oleh sikap anda. Keluarga anda akan menghadapi masalah yang anda
buat apabila anda mendapatkan efek buruk dari seks bebas ini.
5. Apabila anda hamil dan pasangan anda tidak mau bertanggung jawab, apa yang akan anda lakukan?.
Akan banyak pikiran buruk yang akan mengganggu anda. Seperti ingin bunuh diri, berpikir tidak rasional
Perilaku seks bebas dapat dicegah dengan cara salah satunya dengan pendidikan seks.
1. Pendidikan seks
Beberapa hal penting dalam memberikan pendidikan seksual, seperti yang diuraikan oleh Singgih
Cara menyampaikannya harus wajar dan sederhana, jangan terlihat ragu-ragu atau malu.
Isi uraian yang disampaikan harus obyektif, namun jangan menerangkan yang tidak-tidak, seolah-olah
bertujuan agar anak tidak akan bertanya lagi, boleh mempergunakan contoh atau simbol seperti misalnya
: proses pembuahan pada tumbuh-tumbuhan, sejauh diperhatikan bahwa uraiannya tetap rasional.
Dangkal atau mendalamnya isi uraiannya harus disesuaikan dengan kebutuhan dan dengan tahap
perkembangan anak. Terhadap anak umur 9 atau 10 tahun t belum perlu menerangkan secara lengkap
mengenai perilaku atau tindakan dalam hubungan kelamin, karena perkembangan dari seluruh aspek
kepribadiannya memang belum mencapai tahap kematangan untuk dapat menyerap uraian yang
Pendidikan seksual harus diberikan secara pribadi, karena luas sempitnya pengetahuan dengan cepat
lambatnya tahap-tahap perkembangan tidak sama buat setiap anak. Dengan pendekatan pribadi maka
cara dan isi uraian dapat disesuaikan dengan keadaan khusus anak.
Pada akhirnya perlu diperhatikan bahwa usahakan melaksanakan pendidikan seksual perlu diulang-ulang
(repetitif) selain itu juga perlu untuk mengetahui seberapa jauh sesuatu pengertian baru dapat diserap
oleh anak, juga perlu untuk mengingatkan dan memperkuat (reinforcement) apa yang telah diketahui
Pendidikan seks ada dua jenis yaitu , pencegahan menurut agama, pencegahan seks bebas dalam
keluarga
Memisahkan tempat tidur anak; Setiap orang tua berusaha untuk mulai memisahkan tempat tidur anak-
meminta izin ketika akan masuk ke kamar orang tuanya pada saat-saat tertentu.
Mengajarkan adab memandang lawan jenis; Berilah pengertian mengenai adab dalam memandang lawan
jenis sehingga anak dapat mengetahui hal-hal yang baik dan buruk.
Larangan menyebarkan rahasia suami-istri; Hubungan seksual merupakan hubungan yang sangat khusus di
antara suami-istri. Karena itu, kerahasiaanya pantas dijaga. Mereka tidak boleh menceritakan kekurangan
pasangannya kepada orang lain, apalgi terhadap anggota keluarga terutama anak-anaknya.
Keluarga harus mengertitentang permasalahan seks, sebelum menjelaskan kepada anak-anak mereka.
Seorang ayah mengarahkan anak laki-laki, dan seorang ibu mengarahkan anak perempuan dalam
menjelaskan masalah seks.
Jangan menjelaskan masalah seks kepada anak laki-laki dan perempuan di ruang yang sama.
Hindari hal-hal yang berbau porno saat menjelaskan masalah seks, gunakan kata-kata yang sopan.
Meyakinkan kepada anak-anak bahnwa teman-teman mereka adalah teman yang baik.
Memberikan perhatian kemampuan anak di bidang olahraga dan menyibukkan mereka dengan berbagai
aktivitas.
Tanamkan etika memelihara diri dari perbuatan-perbuatan maksiat karena itu merupakan sesuata yang
paling berharga.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Peranan Guru Bimbingan dan Konseling dalam Seks Bebas di Kalangan Remaja/ Siswa
Guru Bimbingan dan Konseling (BK) adalah seseorang yang memiliki peran penting dalam
memfasilitasi, mengatasi dan memberikan layanan kepada siswa terutama dalam perkembangan siswa
baik secara individu maupun perkembangan social serta membantu memecahkan maasalah yang
dihadapi oleh siswa.Disekolah banyak sekali masalah-masalah yang muncul yang sering di hadapi oleh
siswa diantaranya masalah pribadi seperti patah hati dan kurang percaya diri, maupun permasalahan
social seperti kurang bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan, sering menyendiri, dan kurang bisa
Masing masing masalah sangat beragam antara individu satu dengan individu yang lain yang
mana tingkatan penyelesaiannya pun berbeda-beda. Namun dari permasalahan yang di alami oleh siswa
jika todak segera mendapatkan treatmen dari konselor maka kemungkinan dampak yang akan
ditimbulkan semakin “parah”. Sebagai contoh ada siswa yang sering menyendiri dan dikusilkan oleh
teman-temannya di lingkungan sekolah serta di dalam keluarganyapun dia sering kurang mendapat
perhatian oleh orang tuanya, tidak mustahil juga bahwa anak tersebut lama-kelamaan justru akan masuk
kedalam dunia pergaulan bebas, terlebih bahaya lagi jika anak tersebut sudah meraasa nyaman di “dunia
barunya”.
Pergaulan bebas yang di anggap sebagai dunia barunya dia yang dirasa ia sudah nyaman karena
mendapat kelompok yang memperhatikan dia tidak seperti teman-temannya yang selalu mengucilkannya
justru sebenarnya sangat merugikan. Salah satu bentuk pergaulan bebas yang sering dilakukan oleh para
remaja adalah seks bebas. Seks bebas atau hubungan seks yang dilakukan diluar hubungan pernikahan.
Dampak yang ditimbulkan dari seks bebas banyak sekali baik dalam kehidupan pribadi maupun social.
Dalam kehidupan pribadi atau dampak bagi diri sendiri diantaranya individu tersebut
kemingkinan besar akan terkena berbagai macam penyakit seperti HIV, AID, sipilis dll. Hal itu jelas sangat
merugikan dirinya sendiri. Apabila itu terjadi pada perempuan akan berdampak kehamilan yang mana
dari segi biologis belum matang sehingga apabila bayi itu lahir kemungkinan besar akan mengalami cacat.
Sementara dalam kehidupan sosialnya,baik secara langsung nama baik anda berserta nama baik keluarga
Dengan adanya uraian diatas peran konselor sangatlah penting dalam hal ini. Konselor dapat
melakukan/ memberikan layanan kepada siswa-siswinya mengenai hubungan seks bebas baik secara
klasikal maupun individual. Dengan menggunakan layanan klasikal di kelaas yaitu memberikan informasi
yang seluas-luasnya dan pemahaman yang benar kepada semua siswa tentang seks atau memberikan
materi pendidikan seks yang diharapkan agar para siswa tidak terjerumus dalam dunia seks bebas. Dapat
pula melakukan pendekatan kepada orang tua siswa untuk memperhatikan aktivitas yang dilakukan
anaknya di rumah.