Anda di halaman 1dari 3

SEKS BEBAS PADA REMAJA

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yang terhormat guru mapel bidang studi bahasa indonesia Ibu Mustika, S.pd dan teman-teman
yang saya banggakan.

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah swt, atas karunia-Nya kita dapat berkumpul
bersama pada hari ini. Tak lupa juga, shalawat serta salam senantiasa kita curahkan kepada
junjungan nabi Muhammad SAW, yang telh membawa kita dari zaman gelap gulita hingga zaman
terang benderang seperti pada saat ini.

Melihat maraknya dan menikngkatnya perilaku seksual di kalangan mahasiswa dan pelajar,
semakin mengawatirkan dan perlu mendapatkan perhatian di khusus dari semua pihak. Hal ini di
buktikan semakin banyaknya remaja yang melakukan hubungan seksual pra nikah. Maka izinkanlah
saya menyampaikan ceramah hari ini dengan judul “Seks bebas pada remaja.”

Seks bebas pada remaja adalah cara remaja mengekspresikan dan melepaskan dorongan seksual,
yang berasal dari kematangan organ seksual dan perubahan hormonal dalam berbagai bentuk
tingkah laku seksual, seperti berkencan intim, bercumbu, sampai melakukan kontak seksual.

Dalam kultur masyarakat kita, kata seks hampir selalu berkonotasi terkait dengan hubungan
kelamin. Secara bahasa seks mempunyai arti jenis kelamin. Namun seks itu lingkupnya sangat luas,
berbicara tentang seks sebenarnya tidak hanya membicarakan tentang hubungan seksual dan hal-
hal negatif seperti halnya anggapan mereka selama ini. Berbicara seks artinya kita membicarakan
tentang kesehatan reproduksi, anatomi, fisiologi organ reproduksi, penyakit menular seks dan lain-
lain. Definisi seks juga bisa dilihat dari beberapa dimensi di antaranya seperti biologis, psikologis,
medis, dan sosial. Kata seks umumnya sudah tidak asing lagi di telinga para remaja karena mereka
sering menerima berbagai informasi tentang seks dari media massa seperti televisi, internet, dan
majalah. Pandangan remaja tentang seks sendiri tidak jauh berbeda dengan pandangan masyarakat
pada umumnya.

Ada beberapa faktor menjadi penyebab perilaku seks bebas, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Kualitas Keluarga

Berdasarkan hasil penelitian, orang tua kurang memperhatikan perilaku anak-anaknya, sehingga
kegagalan fungsi Orang tua menjadi salah satu faktor penyebab perilaku seks pranikah. Hanya
sebagian remaja yang memperoleh informasi tentang perilaku seks dari orang tua mereka namum
sebagian besar remaja tidak pernah mendapatkan informasi tentang seks bebasdari orang tuanya.

2. Lingkungan yang Kurang Baik

Apabila seseorang tidak mendapatkan contoh yang baik dalam kesehariannya atau tumbuh dalam
lingkungan yang bebas, maka ia tidak akan tahu bagaimana caranya bergaul sesuai dengan norma
yang telah ditetapkan dalam masyarakat.

3. Salah Memilih Teman

Teman yang dimiliki dapat memberikan pengaruh positif dan juga negatif, bahkan bisa
mempengaruhi seseorang untuk melakukan pergaulan bebas. Apabila seseorang tidak memilih
teman yang dapat memberikan pengaruh positif, maka ia dapat terjerumus kepada pergaulan
bebas.

4. Minimnya kualitas Informasi

Kemudahan mendapatkan beragam informasi juga turut mendorong terjadinya pergaulan bebas.
Anak kecil sekalipun dapat mengakses informasi yang tidak sesuai dengan norma dan adat
ketimuran atau keagamaan, misalnya informasi yang memuat konten mengenai hal – hal berbau
seksual yang mudah ditiru.

Pengetahuan informan terkait dampak dari perilaku seks bebasyaitu terjangkit virus HIV dan AIDS,
kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi, hamil diluar nikah, kematian karena aborsi, dan lain-lain
masih sedikit. Karena kurangnya pengetahuan remaja mengenai hal ini.
Budaya Seks bebas lebih banyak menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan dan martabat kaum
remaja atau dewasa yang melakukannya. Dampak negatif tersebut adalah:

1. Hilangnya harga diri

Hilangnya kehormatan dan jatuh martabatnya baik di hadapan Tuhan maupun sesama manusia
serta merusak masa depannya, dan meninggalkan memori buruk yang berkepanjangan bukan saja
kepada pelakunya bahkan kepada seluruh keluarganya. Kehormatan sangat penting bagi setiap
manusia, terutama pada wanita. Jika kehormatan tersebut sudah hilang maka akan jelas terlihat
perbedaannya dengan wanita yang masih menjaganya.

2. Prestasi menurun

Apabila seorang remaja sudah melakukan seks bebas, maka pikirannya akan selalu tertuju pada hal
negatif tersebut. Rasa ingin mengulanginya selalu ada, sehingga tingkat kefokusannya dalam
mengikuti proses belajar akan menurun. Malas belajar, malas mengerjakan tugas dan lain
sebagainya dapat menurunkan prestasi remaja tersebut.

3. Hamil di Luar Nikah

Hamil diluar nikah akan sangat menimbulkan masalah bagi pelaku. Terutama bagi remaja yang
masih sekolah, pihak sekolah akan mengeluarkan pelaku jika ketahuan siswanya kedepatan ada
yang hamil. Sedangkan bagi pelaku yang kuliah hamil diluar nikah akan menimbulkan rasa malu
yang luar biasa terutama orang tua.

4. Aborsi dan Bunuh Diri

Terjadinya hamil diluar nikah akibat seks bebas akan menutup jalan pikiran pelaku, guna menutupi
keburukan ataupun mencari jalan keluar agar tidak merusak nama baik dirinya dan keluarganya hal
tersebut dapat berujung pada pembunuhan janin melalui aborsi bahkan bunuh diri.

5. Tercorengnya Nama Baik Keluarga

Semua orang tua akan merasa sakit hatinya jika anak yang dibangga-banggakan juga diidam-
idamkan hamil diluar nikah. Nama baik keluarga akan tercoreng karna hal tersebut, dan hal tersebut
akan meninggalkan luka yang mendalam dihati keluarga.

6. Tekanan Batin

Tekanan batin yang mendalam dikarenakan penyesalan. Akibat penyesalan tersebut pelaku akan
sering murung dan berpikir yang tidak rasional.

7. Terjangkit Penyakit

Mudah terjangkit penyakit HIV/AIDS serta penyakit-penyakit kelamin yang mematikan, seperti
penyakit herpes dan kanker mulut rahim. Jika hal tersebut terus dilakukan, penyakit tersebut dapat
menularkannya pada orang lain disekitarnya dan cukup membahayakan.

Seks bebas memiliki dampak yang begitu serius dan bahkan dapat menghacurkan masa depan
anak. Oleh karena itu, orangtua memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya pencegahan
perilaku seks bebas pada remaja. Maka dari itu, perlu dilakukan kiat-kiat pencegahan agar para
remaja tidak terjerumus seks bebas.

1. Bagi orangtua, jangan kenalkan anak pada gadget sebelum anak mencukupi umur.
2. Selektif dalam memilih teman
Lingkungan pertemanan cukup berpengaruh dalam membentuk karakter seseorang.
3. Berpendirian kokoh
Memiliki pendirian yang kokoh membuat remaja tidak mudah terbawa arus pergaulan bebas.
Remaja juga lebih berani mengatakan tidak pada perbuatan perilaku menyimpang.
4. Perbanyak kegiatan positif
Untuk menghindari pergaulan yang tidak baik maka hal yang penting untuk dilakukan adalah
sibukan diri dengan perbuatan yang positif. Misalnya banyak beraktivitas dalam organisasi yang
baik dan melakukan hal-hal yang bersifat positif.
5. Ingat akan orang tua
Agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas maka penting untuk selalu mengingat orang tua.
Jadi, jangan sampai pergaulan bebas menghancurkan harapan orang tua kalian.
6. Mendekatkan diri dengan agama
Mendekatkan diri dengan agama akan membuat kita semua menjauhi perbuatan-perbuatan buruk
yang dilarang oleh agama.

Terjadinya seks bebas di kalangan remaja dikarenakan banyak faktor, yang paling utama adalah
pesatnya perkembangan jaman. Hal tersebut membuat pergaulan menjadi bebas sehingga banyak
remaja yang bergaul tanpa batasan dan etika. Dari faktor-faktor penyebab seks bebas yang terurai
diatas, dapat diketahui bahwa hal – hal tersebut harus diperhatikan dan harus dihindarkan dari
remaja. Mengetahui dari dampak- dampak yang dihasilkan seks bebas, ternyata itu sangat
mempengaruhi masa depan remaja. Bayangkan apabila seorang remaja yang hamil akibat seks
bebas itu dengan terpaksa harus putus di bangku sekolah akibat ulahnya. Bilamana seorang remaja
ternyata terinfeksi oleh penyakit HIV, pastilah remaja itu harus diasingkan agar tidak menularkan
penyakit. Dari dampak- dampak diatas, dikethaui bahwa ada baiknya remaja dari sedini mungkin
sudah diberikan pemahaman yang benar mengenai seks bebas. Perlu ada dan diingatkan terus
untuk melakukan refleksi moral agar kelak remaja tersebut mengerti mengenai seks bebas dan
paham dengan risiko yang ditanggung apabila melakukannya.

Lingkungan pertemanan cukup berpengaruh dalam membentuk karakter seseorang. Bagi remaja,
teman merupakan pihak yang paling sering menjalin relasi. Oleh karena itu, teman-teman haruslah
selektif dalam memilih teman. Hindari menjalin pergaulan dengan teman-teman yang dirasa bisa
membawa dampak buruk yang bisa menyebabkan seks bebas.

Demikianlah ceramah yang dapat saya sampaikan. Lebih dan kurangnya ceramah saya ini, mohon
dimaafkan.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Nama : Ashimah Dinillah

Kelas : XI MIPA 1

Anda mungkin juga menyukai