Anda di halaman 1dari 6

1.

1 Pengertian

Seks bebas merupakan kebiasaan melakukan seksual secara bebas


dilakukan oleh mereka yang menentang atau merasa enggan jika diri mereka
terikat dalam suatu pernikahan yang suci. Orang yang telah mempertaruhkan
hawa nafsunya sendiri, akan merasa sangat tidak puas jika menyalurkan nafsu
biologisnya kepada istri atau suami sahnya saja. Jika mereka dengan bebas dan
leluasa dapat menyalurkan hasrat kelaminya kepada siapapun yang
dikehendakinya dan yang menghendakinya, maka pernikahan tentu saja hanya
menjadi belenggu atau rantai amat kuat yang akan memasung habis keinginanya
untuk mempertuhankan nafsunya sendiri.

1.2 Faktor Penyebab

Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab pergaulan bebas di


kalangan remaja. Berikut penjelasan dari penyebab pergaulan bebas:
Tingkat pendidikan keluarga yang minim
Lingkungan keluarga adalah salah satu faktor kunci yang sangat
memengaruhi tindakan dan perilaku remaja di masyarakat. Minimnya tingkat
pendidikan di keluarga membuat remaja mudah terpengaruh pergaulan bebas.
Tingkat pendidikan yang paling berperan dalam hal ini adalah pendidikan agama.
Orang tua yang tidak melakukan pengawasan secara intens mengakibatkan
remaja terjerumus tanpa tahu itu benar atau tidaknya. Contohnya adalah orangtua
memberi izin anaknya untuk berpacaran, tapi orangtua tidak melakukan
pengawasan.
Broken home
Selain tingkat pendidikan dalam keluarga yang minim, broken home juga
menjadi salah satu faktor yang menyebabkan remaja terkontaminasi pergaulan
bebas. Broken home tidak selalu dikaitkan dengan perceraian orang tua, tetapi
keadaan rumah yang tidak nyaman juga bisa dikategorikan sebagai broken home.

Umumnya keadaan broken home membuat mereka kurang mendapatkan


perhatian dari kedua orang tua yang bermuara pada kurangnya pengawasan orang
tua. Hal tersebut menyebabkan korban broken home mencoba mencari pelarian,
salah satunya yakni pergaulan bebas.
Ekonomi keluarga
Ekonomi keluarga yang kurang berkecukupan berisiko membuat remaja
putus sekolah. Apalagi ditambah jika keluarga tidak mendukung dan tidak
berusaha. Akibatnya, kurang ilmu dan pendidikan membuat remaja tanpa sadar
terjerumus ke dalam pergaulan bebas.
Kondisi lingkungan
Terdapat sebuah pepatah yang mengibaratkan bergaul dengan tukang
minyak wangi membuat kamu menjadi wangi, namun bergaul dengan tukang
minyak tanah membuat kamu menjadi bau minyak tanah. Intinya adalah kondisi
lingkungan akan memengaruhi karakter dan perilaku seseorang.
Jadi, perhatikanlah lingkungan di mana Sobat SMP bergaul. Hindari meniru
kelakuan buruk di lingkungan karena berpotensi akan menjerumuskan kita ke hal
buruk tersebut. Maka dari itu penting untuk memfilter pertemanan agar tidak
terjerumus ke pergaulan bebas.
Penyalahgunaan internet
Peredaran arus informasi di internet sangatlah masif dan tak terhindarkan.
Remaja bisa mengakses apa pun yang ada di internet. Hal yang membuatnya
berbahaya adalah risiko remaja meniru konten yang tidak pantas di internet. Oleh
karena itu, pengawasan dari orang tua ketika remaja sedang berselancar di internet
perlu dilakukan.
1.3 Dampak

Seks bebas sering dikaitkan sebagai perilaku seks yang berisiko tinggi
terkena infeksi menular seksual atau IMS. IMS ini ditularkan dari satu orang ke
orang lainnya melalui aktivitas seks, baik melalui vaginal, oral, ataupun anal.
Berikut ini adalah beberapa jenis IMS yang dapat menyerang pelaku seks bebas:
 Klamidia, disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis.
 Sifilis, atau penyakit raja singa yang disebabkan bakteri Treponema
pallidum.
 Gonore atau kencing bernanah, yang terjadi karena adanya infeksi dari
bakteri Neisseria gonorrhoeae.
 Infeksi jamur.
 Kutil kelamin.
 Herpes simplex, yang disebabkan oleh virus Herpes Simplex yang
menyerang kulit, mukosa, dan saraf manusia.
 Hepatitis B, yang ditandai dengan gejala, seperti kelelahan, mual muntah,
sakit perut, demam, dan diare.
 HIV/AIDS, terjadi akibat infeksi virus Human Immunodeficiency Virus
(HIV) yang merusak sistem kekebalan tubuh.
Selain beberapa dampak buruk di atas, melakukan seks bebas juga berdampak
pada kondisi psikologis manusia yang meliputi:
 Munculnya kekhawatiran akan kehamilan dan berbagai macam penyakit
seksual.
 Depresi.
 Mempengaruhi perkembangan karakter.
 Terjadi kehamilan di usia muda.
1.4 Cara Mencegah

Selektif dalam memilih teman


Lingkungan pertemanan cukup berpengaruh dalam membentuk karakter seseorang.
Bagi remaja, teman merupakan pihak yang paling sering menjalin relasi. Oleh
karena itu, Sobat SMP haruslah selektif dalam memilih teman. Hindari menjalin
pergaulan dengan teman-teman yang dirasa bisa membawa dampak buruk.
Berpendirian kokoh
Memiliki pendirian yang kokoh membuat remaja tidak mudah terbawa arus
pergaulan bebas. Remaja juga lebih berani mengatakan tidak pada perbuatan
perilaku menyimpang. Jadi, jika ada teman yang mengajakmu melakukan hal-hal
menyimpang tolaklah dengan tegas.
Perbanyak kegiatan positif
Untuk menghindari pergaulan yang tidak baik maka hal yang penting untuk
dilakukan adalah sibukan diri dengan perbuatan yang positif. Misalnya banyak
beraktivitas dalam organisasi yang baik dan melakukan hal-hal yang bersifat
positif. Dengan menyibukan diri oleh hal-hal yang positif, tentunya akan dapat
membuat diri terhindar dari perbuatan yang tidak baik, seperti pergaulan bebas.
Ingat akan orang tua
Agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas maka penting untuk Sobat SMP
selalu mengingat orang tua. Mereka telah bersusah payah memperjuangkan Sobat
SMP untuk bersekolah agar menjadi orang yang baik dan juga sukses. Jadi, jangan
sampai pergaulan bebas menghancurkan harapan orang tua kalian.
Mendekatkan diri dengan agama
Semua agama tentunya mengajarkan umatnya untuk melakukan kebaikan dan
menghindari perbuatan terlarang. Mendekatkan diri dengan agama akan membuat
kita semua menjauhi perbuatan-perbuatan buruk yang dilarang oleh agama.

1.5 Contoh Kasus

Anak remaja pelaku seks bebas di Kecamatan Jatiroto Wonogiri


dikumpulkan untuk diberi pembinaan. Satu perempuan dikumpulkan dengan enam
laki-laki berusia di bawah 18 tahun beserta orang tua masing-masing.

Camat Jatiroto, Suparmo, menceritakan bagaimana kronologi kasus seks


bebas remaja tersebut. Skandal itu terungkap berkat kecurigaan pengurus karang
taruna terhadap perempuan yang sering pulang larut malam.
“Awalnya para pemuda [pengurus karang taruna] curiga karena seorang
perempuan yang kebetulan merupakan anggota karang taruna sering pulang larut
malam,” kata Suparmo dalam pesan singkatnya kepada Solopos.com, Selasa
(8/2/2022).
Kecurigaan itu akhirnya terungkap pada Sabtu (5/2/2022). Sekelompok
pemuda yang curiga sengaja mengawasi perempuan yang saat itu baru saja pulang
pukul 01.00 WIB. Mereka menghentikan perempuan itu untuk dimintai
keterangan.
“Dengan jujur anak itu mengaku baru saja berbuat asusila dengan rekan laki-
laki sebayanya dari Desa Pesido. Ditanyai lebih lanjut, dia mengaku telah sering
melakukan perbuatan itu dengan enam orang dalam waktu berbeda,” imbuh
Suparmo.
Menindaklanjuti hal tersebut, si perempuan bersama semua laki-laki yang
terlibat seks bebas dikumpulkan bersama orang tua. Seusai mendengar pengakuan
tersebut, karang taruna meminta pemerintah desa dan kecamatan serta
Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA) untuk menindaklanjutinya.
Skandal seks bebas anak di bawah umur ini kini ditangani Satgas Pusat
Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Wonogiri.
Kasus tersebut juga sudah dilaporkan ke Polsek Jatiroto dan kini ditangani Polres
Wonogiri.
Sekretaris Camat sekaligus Ketua PPA Jatiroto, Miran, mengatakan telah
menerima laporan kasus itu dan mengambil langkah pendampingan.
“Satgas PPA akan mengambil langkah pembinaan, pendampingan. Lalu
berkoordinasi dengan sekolah tempat belajar anak dan satgas di tingkat kabupaten,
serta melapor ke kepolisian guna dilakukan pendalaman,” ucap Miran.

Anda mungkin juga menyukai