Anda di halaman 1dari 3

Pergaulan Bebas

Pergaulan bebas adalah salah satu dari peristiwa menyimpang. Disini, istilah bebas
yang dimaksud yaitu melewati batas batas norma yang ada masyarakat. Hal ini juga menjadi
salah satu topik perbincangan hangat oleh masyarakat baru baru ini. Berita tersebut banyak
tersebar di lingkungan maupun media massa. Berita ini, ramai diperbincangkan karena
banyak sekali orang yang masih tidak menyangka hal itu terjadi di kota kecil seperti
Tarutung. Lalu mereka pun menilai bahwa pergaulan anak anak dan remaja sudah sampai
pada tahap yang mengkhawatirkan. Pada saat ini bahkan banyak sekali anak anak yang sudah
berkembang tidak sesuai dengan umur. Hal ini dapat dilihat dari segi pakaian, cara berbicara,
dan juga tak sedikit anak anak yang mulai merias dirinya sendiri layaknya orang dewasa.

Dimasa era Covid-19, internet menjadi salah satu komponen penting dalam kehidupan
masyarakat. Tak terkecuali bagi anak anak di bawah umur maupun orang orang di pedesaan.
Awalnya, mungkin mereka memanfaatkan internet untuk hal hal yang memang penting
contohnya yaitu untuk mengikuti system Pendidikan secara daring. Namun lama kelamaan,
lambat laun si anak pun akan mulai tertarik untuk menggunakan internet kearah arah yang
lebih jauh. Hal yang membuatnya berbahaya adalah risiko remaja meniru konten yang tidak
pantas di internet. Akhirnya, si anak pun mulai mengikuti dan mengetahui terlalu jauh
mengenai hal hal yang sepatutnya tidak ia ketahui. Bisa saja anak inilah yang akan
mempengaruhi temannya yang lain sehingga mereka juga mulai mengikuti hal buruk tersebut.

Terlepas dari hal itu, factor lain yang dapat mengakibatkan terjadinya pergaulan bebas
yaitu suasana dan kondisi di dalam keluarga. Anak anak yang lahir dan bertumbuh dengan
kondisi keluarga yang berantakan tentunya akan mempengaruhi sikap dan perilaku nya.
Dalam Bahasa kini, Keluarga yang berantakan ini sering disebut dengan istilah “Broken
Home”. Keluarga adalah organisasi terkecil yang berperan sebagai pelindung dan penghias
yang memberikan kenyamanan dan keteduhan kalbu bagi seluruh anggotanya sekaligus
sebagai lingkungan awal Pendidikan anak. Jika lingkungan Awal Pendidikan si anak saja
sudah rusak, maka anak itupun kana susah untuk diubah dan dikembalikan kejalan yang
seharusnya. Banyak sekali ungkapan ungkapan yang mengatakan bahwa anak adalah
cerminan orangtuanya. Faktor ini menjadi salah satu factor terbesar dalam memicu nya
pergaulan bebas.

Keluarga yang tidak saling melakukan pengawasan secara intens membuat anak dan
remaja mudah terjerumus tanpa tahu itu benar atau tidak. Mereka akan mulai melakukan hal
hal yang buruk demi mendapatkan suatu perhatian dari orang lain. Saat dia mendapatkan
perhatian dari orang lain melalui kebiasaan buruk yang dia lakukan, hal itu akan menjadi
suatu kesenangan tersendiri bagi mereka. Mereka akan mulai untuk melakukan hal hal buruk
lainnya demi mendapatkan perhatian. Saat ia mulai kehilangan perhatian itu, ia akan
terjerumus atau tertarik untuk melakukan hal yang lebih buruk lagi. Anak seperti itu, akan
sangat susah untuk dididik kembali ke jalan benar. Akan ada 2 kemungkinan yang terjadi
pada pergaulan anak itu, antara baik ataupun buruk (bebas). Dan pada tahun 2021, factor
keluarga yang menyebabkan pergaulan bebas memperoleh jumlah persentase terbesar yaitu
sebesar 56%. Hal ini berarti keluarga merupakan sarana yang sangat penting bagi
pertumbuhan kearah yang lebih baik oleh seorang anak.

Jika lingkungan kita bertumbuh di penuhi hal tidak baik, maka akan sangat mudah
bagi kita untuk terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Dimulai dari si anak yang mulai
mengikuti hal hal yang buruk yang ada di sekitarnya. Anak itu akan susah membedakan mana
yang benar dan buruk. Karena itulah, lingkungan juga merupakan sarana menentukan sikap
dan perilaku seorang anak dan bukan hanya keluarga. Lingkungan yang tidak aman dan
banyak terjadi kejahatan akan membuat anak mudah terpapar pergaulan bebas yang menjurus
kearah yang kriminal. Anak yang sempat terjerumus ke dalam pergaulan bebas akan susah
untuk diubah. Terutama, pada kasus penyalahgunaan obat obatan atau narkoba yang dapat
mengakibatkan kecanduan bagi yang mengonsumsinya. Pergaulan bebas meliputi: merokok,
mengonsumsi narkoba, tawuran, mengonsumsi minuman keras, hingga melakukan seks
bebas.

Penyebab dari pergaulan bebas tidak hanya berasal dari factor-factor diatas. Kita juga
memerlukan control diri atas diri kita sendiri. Jika kita lemah dalam hal itu, kita akan mudah
dipengaruhi, diajak atau dubodoh bodohi oleh orang lain. Seorang anak yang memiliki
kontrol diri lemah akan mudah terpengaruh dan susah untuk memahami perbuatan buruk
maupun benar. Anak yang memiliki control diri lemah, juga akan berpotensi melanggar
norma norma yang berlaku.Hal itu akan menjadi dasar utama mereka mulai terlibat pergaulan
bebas. Lama kelamaan pergaulan bebas pun akan merajai jiwa dan pikiran mereka, hingga
segala aktivitas nya di dasari oleh pergaulan bebas.

Penyebab pergaulan bebas selanjutnya adalah kurangnya Pendidikan agama yang di


dapat oleh anak remaja. Kurang nya pendidikan agama mengakibatkan banyak anak remaja
sekarang yang terjerumus ke dalam pergaulan yang tidak sehat. Keluarga yang tidak
menanamkan pendidikan anak sejek kecil, sehingga mereka tidak dapat memahami norma-
norma yang berlaku dalam masyarakat. Jika pendidikan agama tidak dapat ditanamkan dalam
diri dengan baik maka individu akan merasa kesulitan dalam menjalankan peranan di
masyarakat sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku. Apabila kepribadian tidak dipenuhi
oleh nilai agama maka remaja sekarang akan selalu melakukan kebiasaan-kebiasaan yang
tidak baik dan sampai ke pergaulan yang tidak baik. Pendidikan agama yang tidak dibimbing
sejak usia dini mengakibatkan remaja tidak memiliki sifat yang baik, memiliki pergaulan
bebas, dan melakukan semua hal sesukanya tanpa mengetahui resiko apa yang akan dia
tanggung.

Contoh lain dari pergaulan bebas adalah seks bebas. Remaja ialah seseorang yang
berada di jenjang SMP hingga SMA. Dalam umur tersebut sudah pasti mereka akan mencoba
beragam aktivitas baru tanpa disadari tergolong dalam tindakan nakal. Seks bebas merupakan
salah satu contoh kenakalan cukup familiar di telinga masyarakat Indonesia. Seks bebas
sendiri ialah hubungan yang dilakukan laki-laki dan perempuan tanpa adanya ikatan
pernikahan. Seks bebas sangat berdampak buruk bagi masa depan remaja terkhusus remaja
wanita, jika ia hamil diusianya yang tergolong masih muda dapat membahayakan nyawanya
ketika akan melakukan persalinan. Dan jika ia sudah harus memiliki tanggung jawab untuk
mengurus anaknya di usianya yang muda ini, maka ia akan semakin sulit untuk melanjutkan
pendidikannya dan tidak dapat menjamin masa depan yang baik.

Banyak sekali faktor yang memungkinkan remaja melakukan aktivitas tersebut.


Contohnya saja kurangnya perhatian orang tua. Orang tua yang cuek dan tidak memberikan
edukasi perilaku memungkinkan remaja untuk bertindak menyimpang. Tanpa memperoleh
arahan dari orang tua, remaja akan mudah bertindak menyimpang tanpa memikirkan
dampaknya. Apalagi jika teman-temannya juga melakukan seks bebas, maka mudah sekali
terjerumus ke dalam aktivitas sama. Seks bebas merupakan aktivitas negatif yang mampu
merusak masa depan terutama perempuan. Misalnya ketika perempuan hamil akibat seks
bebas sementara pihak laki-laki enggan bertanggung jawab.

Maka dari itu, kita harus selektif dalam memilih teman. Kita juga dapat menjauhi
pergaulan bebas dengan memperbanyak kegiatan-kegiatan positif. Dengan menyibukkan diri
oleh hal-hal yang positif, tentunya akan dapat membuat kita terhindar dari perbuatan yang
tidak baik seperti pergaulan bebas. Dalam setiap langkah kita maupun apa yang kita lakukan
haruslah kita ingat akan orang tua. Jadi, jangan sampai pergaulan bebas menghancurkan
harapan orang tua kita. Hal utama dalam menjauhi pergaulan bebas, kita haruslah
mendekatkan diri dengan agama. Semua agama tentunya mengajarkan umatnya untuk
melakukan kebaikan dan menghindari perbuatan terlarang. Maka dari itu maka marilah kita
menerapkan cara-cara diatas tadi agar tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas.

Disusun Oleh :
 Chelsea Simorangkir
 Elsa Sormin
 Sari Simbolon

Anda mungkin juga menyukai