Anda di halaman 1dari 8

Naskah Roleplay Terapi Modifikasi Perilaku Seks Bebas

Penyuluh : Assalamualaikum wr.wb. Selamat pagi adik-adik semua


Peserta : Waalaikumsalam wr.wb sus. Pagi….
Penyuluh : Perkenalkan nama saya ….. dan……. mahasiswi UPN “Veteran” Jakarta. Nah
pada hari ini saya akan melakukan penyuluhan tentang modifikasi perilaku seks
bebas nih . Waktunya sekitar 30 menit dan tempatnya di sini saja ya. Apakah
adik-adik bersedia?
Peserta : Bersedia.
Penyuluh : Sebelumnya saya mau bertanya, bagaimana kabarnya hari ini adik-adik?
Peserta : Alhamdulillah baik.
Penyuluh : Wah baiklah kalau begitu. Kita masuk kemateri penyuluhannya ya adik-adik
Peserta : Baik….
Penyuluh : Bapak-bapak dan ibu-ibu sebelumnya tahu tidak apa seks bebas?
Peserta 1 : Saya tahu, seks bebas itu melakukan seks sebelum menikah
Peserta 2 : Seks bebas itu melakukan seks kepada siapa saja…
Penyuluh : Wah bagus-bagus sekali jawaban adik-adik dapat saya simpulkan ya bahwa Seks
bebas adalah hubungan seks atau hubungan badan diluar nikah

Penyuluh :Adik-adik tahu tidak apasih yang membuat orang-orang bisa melakukan seks
bebas?
Peserta : Saya tahu, karna pergaulan bebas …
Penyuluh : Iya benar,Dik. Saya lengkapi ya jawabannya. Jadi bisa dari
1) Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga yang dimaksud adalah cukup tidaknya pendidikan agama yang
diberikan orangtua terhadap anaknya. Cukup tidaknya kasih sayang dan perhatian yang
diperoleh sang anak dari keluarganya.
2) Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat yang kurang mendukung, seperti masyarakat yang didominasi
oleh pelacur, preman, pemabuk dll, sehingga dapat mempengaruhi remaja di lingkungan
tersebut.
3) Lingkungan pergaulan
Dalam lingkungan pergaulan remaja ABG, ada istilah yang kesannya lebih mengarah
kepada hal negatif ketimbang hal yang positif, yaitu istilah “Anak Gaul”. Istilah ini
menjadi sebuah ikon bagi dunia remaja masa kini yang ditandai dengan nongkrong di
kafe, mondar-mandir di mal, memahami istilah bokul, gaya fun, berpakaian serba sempit
dan ketat kemudian memamerkan lekuk tubuh, dan mempertontonkan bagian
tubuhnya yang seksi, berpakaian serba sempit dan ketat kemudian memamerkan lekuk
tubuh, dan mempertontonkan bagian tubuhnya yang seksi.
4) Kurangnya pendidikan seks
Saat ini, kekurangan informasi yang benar tentang masalah seks akan memperkuatkan
kemungkinan remaja percaya dan salah paham yang diambil dari media massa dan
teman sebaya. Akibatnya, kaum remaja masuk ke kaum beresiko melakukan perilaku
berbahaya untuk kesehatannya.
5) Menonton media pornografi, di antaranya VCD dan DVD Porno
VCD dan DVD porno begitu mudah diperoleh hanya dengan Rp 5.000. Sekali dirazia,
setelah itu bebas lagi diperjualbelikan. Sistem pendidikan yang mengejar angka-angka
pun memberi andil kerusakan generasi muda itu.
6) Narkoba
Seks bebas dan narkoba sangat erat kaitannya. Dimana orang-orang yang telah
terjerumus kedalam pengaruh napza, sebagian besar dari mereka dapat dipastikan telah
melakukan seks bebas. Baik hubungan diluar nikah maupun dengan berganti-ganti
pasangan.

Penyuluh : Bagaiman adik-adik sekarang sudah paham belum?

Peserta : Ooh seperti itu yaa

Penyuluh : Nah, Kira- kira siapa yang tahu bagaiman cara mencegah adanya seks bebas
pada diri kita?

Peserta 1 : Taat agama kak

Peserta 2 : Bisa memilih teman


Penyuluh : Iya betul adik-adik

Penyuluh : Kakak tambahkan ya

1) Memberikan bimbingan positif dari sekolah maupun orangtua di rumah


2) Meningkatkan kedisiplinan di sekolah maupun di rumah
3) Memberikan pendidikan seks melalui seminar atau talk show kesehatan atau seks, agar
remaja mengetahui betapa bahayanya melakukan seks bebas.
4) Peran penting orangtua dalam memberikan nasehat dan mendidik anak-anaknya
dengan bimbingan agama yang kuat.
5) Peran penting orang tua dalam masa tumbuh kembang remaja sangatlah penting,
antara lain orang tua harus bisa menjadi sahabat anaknya
6) Menjalin hubungan baik antara orangtua dengan anak yaitu dengan komunikasi yang
baik
7) Pemerintah juga harus menegakkan hukum setegak-tegaknya. Misalnya memberantas
pelaku perdangan anak yang menjadi salah satu sumber terjadinya perbudakan seks.
8) Menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis
9) Latihlah anak-anak untuk mengekspresikan dirinya
10) Pengembangan harga diri anak
11) Mengembangkan ketrampilan dan kemandirian anak
12) Meningkatkan iman dan takwa
13) Tidak berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seks
Peserta : Ooh seperti itu ya kaak

Penyuluh : Nah seks bebas itu memiliki dampak

1) Terputusnya sekolah
Akibat dari pergaulan bebas dan seks bebas adalah terputusnya sekolah karena dengan
seks bebas dan pergaulan bebas, mereka tidak sepenuhnya focus dengan belajar saat di
sekolah dan hanya memikirkan pacarnya atau mau ngapain setelah sekolah (kencan di
tempat-tempat romantic, makan malam, dll). Itulah yang dapat menyebabkan anak
putus sekolah karena malas belajar dan hanya memikirkan pacarnya saja, apalagi kalau
sudah patah hati, pasti malas umtuk melakukan kegiatan apapun.
2) Perkawinan usia muda
Dari seks bebas yang sudah dilakukan, maka dipaksakan untuk dapat menikah pada usia
muda karena harus mempertanggungjawabkan apa yang sudah dilakukan oleh kedua
belah pihak. Menikah diusia muda juga banyak mempunyai dampak yang tidak baik
untuk kedua pihak, misalnya: karena ketidaksiapan psikis dan psikologi, maka dapat
menyebabkan pertengkaran dan perceraian dan bagi seorang istri, karena organ-organ
reproduksinya belum berfungsi dengan baik seperti wanita yang sudah dewasa, maka
bisa menyebabkan perdarahan saat melahirkan dan penyakit-penyakit lainnya.
3) Kehamilan di luar nikah
Pacaran yang bebas, akan membuka kemungkinan terjadinya kegiatan seks bebas yang
berujung pada kehamilan. Jika, terjadi kehamilan, maka yang bersangkutan harus siap
untuk menjadi orang tua. Menjadi orang tua, tentu membawa banyak konsekuensi
seperti harus kehilangan kesempatan menyelesaikan studi, mencarikan nafkah untuk
keluarga, kesiapan psikis untuk menjadi kepala keluarga, kesiapan untuk membangun
keluarga, kesiapan untuk berhadapan dengan orang tua (menjelaskan tentang
kehamilan tersebut), kesiapan psikis untuk berhadapan dengan berbagai pertanyaan
dari masyarakat sekitar dan kelurga dan lain-lain. Jika harus menjadi orang tua di usia
muda, maka sudahkah kita memiliki bayangan, kira-kira pekerjaan apa yang paling
mungkin kita kerjakan untuk membiayai keluarga kita? Sementara pada sisi yang lain,
bekal untuk berkompetinsi mencari pekerjaan yang layak, mungkin belum kita miliki.
Jika, setelah kita analisis ternyata kita belum siap untuk menjadi orang tua di usia muda,
maka lebih baik tidak usah pacaran terlebih dahulu. Maka, bahwa di usia muda lebih
baik kita menghindari pacaran terlebih dahulu agar waktu yang kita miliki dapat betul-
betul kita maksimalkan untuk mempersiapkan masa depan kita
4) Pengguguran kandungan (aborsi)
Kehamilan di luar nikah dapat menyebabkan pasangan tersebut memutuskan untuk
menggugurkan kandungannya karena takut jika diketahui orang tua, pasangannya
belum siap untuk menikah dan lain-lain.
Remaja wanita yang berusaha menggugurkan kandungannya pada tenaga non medis
(dukun, tenaga tradisional) sering mengalami kematian strategis.
5) Penyakit Kelamin atau Penyakit Menular Seksual (Gonorhoea, Chlamydia, Herpes,
Infeksi Jamur, Syphilis HIV/AIDS dll)
a. Gonorhoe dan Chlamydia
Disebabkan oleh bakteri. Infeksi dimulai beberapa hari sampai beberapa minggu
setelah berhubungan intim dengan orang yang terjangkit penyakit ini. Pada pria,
penyakit ini menyebabkan keluarnya cairan dari kemaluan pria. Buang Air Kecil
dapat terasa sakit. Gejala-gejala ini dapat terasa berat/tidak terasa sama sekali
b. Herpes
Disebabkan oleh virus, dapat diobati, tetapi tidak dapat disembuhkan.
 Gejala timbul antara 3-10 hari setelah berhubungan intim dengan
penderita penyakit ini
 Gejala awal muncul, seperti lecet yang kemudian terbuka menjadi
lubang kecil dan berair
 Dalam 5-10 hari gejala hilang
 Virus menetap dalam tubuh dan dapat timbul lagi suatu saat
c. Infeksi Jamur
 Disebabkan oleh jamur
 Menyebabkan kegiatan berwarna merah dibawah kulit pria yang tidak
disunat
d. Syphilis
 disebabkan oleh bakteri. Lesi muncul 3 minggu-3 bulan setelah
berhubungan intim dengan penderita penyakit ini
 luka terlihat seperti berlubang pada kulit dengan tepi yang lebih tinggi.
Pada umumnya tidak terasa sakit luka akan hilang setelah beberapa
minggu, tetapi virus akan menetap pada tubuh dan penyakit
dapat muncul berupa lecet-lecet pada seluruh tubuh.
 Lecet-lecet ini akan hilang juga dan virus akan menyerang
bagian tubuh lain
 shypilis dapat disembuhkan pada tiap tahapabn dengan
penicillin
e. HIV/AIDS
 AIDS merupakan kumpulan gejala akibat rusaknya sistem
kekebalan tubuh. Diakibatkan oleh serangan virus HIV  
 Timbul karena sering berganti pasangan seksual. Juga
dapat melalui transfusi darah, jarum suntik, luka, maupun
penularan dari ibu ke bayi.

Peserta 1 : Ih serem juga ya kaak

Penyuluh : Lalu bagaimana sih cara kita mengubah perilaku kita agar tidak melakukan hal
seperti itu? Ada yang tahu?

Peserta 2 : Hm apa tuh kak?

Penyuluh : A. Pendekatan model belajar-dengan-pengamatan


1) Dalarn kehidupan sehari-hari banyak kegiatan peniruan yang dilakukan oleh pihak
remaja melalui kegiatan observasi suatu model, baik melalui tayangan tayangan
media elektronik seperti video, televisi, dan sejenisnya maupun media massa dalam
bentuk media cetak, yaitu majalah, surat kabar, dan sejenisnya. Peniruan suatu
model oleh kaum remaja terjadi melalui proses belajar dengan pengamatan
terhadap segala yang dilihat melalui media elektronik dan media cetak. usaha yang
dapat ditempuh ialah dengan menanamkan kebiasaan kepada remaja untuk selalu
menerapkan proses belajar dengan pendekatan observational learning modeling
secara positif. Remaja harus dapat melakukan pengendalian diri (self control)
terhadap suatu model perilaku yang dipelajari melalui proses pengamatan.
Pengendalian diri yang dimaksud ialah dengan cara mencegah diri untuk melihat
dan meniru model perilaku negatifyang ada pada media elektronik dan media cetak.
2) PengendalianDiri
Untuk memodifikasi perilaku remaja berupa kebiasaan suka memasuki tempat-
tempat maksiat (prostitusi) dapat digunakan teknik pengendalian diri yaitu prosedur
pengubahan berdasarkan imaji (imagery based procedures). (Teknik ini memerlukan
pembayangan sesuatu dalam pikiran individu. Salah satu prosedur dari teknik ini
ialah sensitisasi tertutup (covert sensitizationy. Teknik ini membantu klien
mernbayangkan dirinya melakukan aktivitas yang tidak dikehendaki, misalnya klien
membayangkan bersetubuh dengan pelacur yang menderita penyakit Aids yang
sangat menjijikkan yang menyebabkan klien membayangkan dirinya menderita
penyakit yang paling mengerikan dan menjijikkan, yaitu penyakit Aids. Bayangan
tersebut dapat menyebabkan mual dan ngeri pada klien sehingga akhimya klien
menolak aktivitas melacur yang semula sangat disukainya. Penolakan tersebut
merupakan suatu indikasi bahwa klien berusaha untuk memodifikasi perilakunya
yang tidak positif menjadi perilaku yang positif. Implikasi pendekatan.
3) Implikasi observational learning modeling dan self control dalam memodifikasi
perilaku dapat dilihat dalam dua segi, yaitu implikasi yang bersifat positif dan
negatif. Implikasi yang bersifat negatif dari model belajar-melalui-pengamatan ialah
bahwa individu meniru model yang negatif melalui proses observasi terhadap
tayangan-tayangan film dan sejenisnya yang negatif melalui media elektronik dan
media cetak. Sebaliknya, jika tayangan film dan sejenisnya mengandung nilai positif,
maka individu menilai hal yang positif tersebut juga melalui proses observasi. Jika
individu dapat melakukan pengendalian diri atau self control, maka terjadi
modifikasi perilaku yang negatif menjadi perilaku positif. Sebaliknya jika individu
tidak mampu mengendalikan diri, maka sulit baginya untuk memodifikasi perilaku
yang negatif menjadi perilaku yang positif. Tentu saja semua proses dan produk
modifikasi perilaku diarahkan oleh pihak yang berwenang atau orang yang memiliki
otoritas seperti psikolog, konselor, pendidik, ulama, dan orang tua.

Penyuluh : Nah seperti itu, sejauh ini ada yang ingin ditanyakan

Peserta 1 : Kak saya ingin bertanya, apabila lingkungan kita seperti itu apakah kita harus
meninggalkan teman-teman kita?
Penyuluh : Wah pertanyaan yang bagus sekali! Sebaiknya kita menjauhi lingkungan seperti
itu, tetapi kalo adik merasa mereka teman baik adik tetap berteman tetapi tetap
teguh pada pendirian dan tingkatkan iman. Karna apabila kita sudah mengetahui
tentang bahayanya seks bebas kita akan menhindari itu, dan tidak mengikuti/
menolak perilaku yang mencondong ke arah sana apabila teman mengajaknya
atau adik bisa memberitahu kepada teman apa bahaya seks bebas.

Penyuluh : Nah sekarang gantian ya kakak yang ingin memberi pertanyaan ke adik-adik.
Apa dampak dari seks bebas?

Peserta : Bisa putus sekolah, hamil diluar nikah dan bisa terkena penyakit menular
Penyuluh : Wah hebat sekali, berarti adik-adik sudah mengerti ya tentang seks bebas

Penyuluh : Jadi Bapak-bapak dan Ibu-ibu berarti sudah paham semua ya dengan materi
yang sudah kami sampaikan tadi. Jangan lupa ya adik-adik informasi yang saya
sampaikan dipahami dan diterapi dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam
bergaul.

Peserta : Iyaaa baik..

Penyuluh : Baik adik-adik waktu pertemuan kita sudah mau berakhir jadi kurang lebihnya
mohon maaf atas materi yang sudah kami sampaikan saya mohon pamit ya...

Peserta : Iya terimakasih....

Anda mungkin juga menyukai